Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENGELOLAAN KURIKULUM

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Pengelolaan Pendidikan”


Dosen Pengampu :
Dr. H. Kustiana, M.Pd

Disusun Oleh :

1. Hasya Inggriani Azahra (21010090)


2. Isma Samrotul Fuadah (21010166)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


INSTITUT KEGURUAN ILMU DAN PENDIDIKAN SILIWANGI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengelolaan Kirikulum” ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah pengelolaan pendidikan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang pembelajaran bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Kustiana, M.Pd selaku Dosen
Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Cimahi, 15 Maret 2022 

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang .........................................................................................

B. Rumusan Masalah ...................................................................................

C. Tujuan .......................................................................................................

D. Metode Penulisan .....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................


A. Definisi pengelolaan kurikulum dan pembelajaran .............................
B. Sejarah kurikulum di Indonesia .............................................................
C. Ruang Lingkup Pengelolaan Kurikulum dan Pembelajaran...............

BAB III PENUTUP .................................................................................................


A. Kesimpulan ...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manajemen kurikulum pendidikan sangat penting, karena tanpa
adanya manajemen maka pendidikan tidak akan dapat berjalan dengan baik
Kurikulum merupakan program pendidikan yang disediakan oleh lembaga
pendidikan (sekolah) bagi peserta didik. Berdasarkan program pendidikan
tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehinga mendorong
perkembangan dan pertembuhannya sesuai dengan tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan. Dengan kata lain, dengan program kurikuler tersebut,
sekolah menyediakan lingkungan pendidikan bagi peserta didik untuk
berkembang. Itu sebabnya, kurikulum disusun sedemikian rupa yang
memungkinkan peserta didik melakukan beraneka ragam kegiatan belajar,
kurikulum tidak terbatas pada sejumlah mata pelajaran, namun meliputi segala
sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik, seperti :
bangunan sekolah, alat pelajaran, perlengkapan sekolah, perpustakaan,
karyawan tata usaha, gambar-gambar, halaman sekolah, dan lain lain.
Kurikulum sebagai satu komponen yang menentukan dalam suatu
sistem pendidikan. Menurut (Gunawan 2012: 3)
kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus
sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran pada semua jenis dan jenjang
pendidikan.Sementara Daradjat (Gunawan 2012 :4) mengatakan bahwa kurikulum
sebagai suatu program yang direncanakan dalam pendidikan dan dilaksanakan
untuk mencapai sejumlah tujuan-tujuan pendidikan tertentu. Pengertian
tersebut lebih luas tidak hanya mencakup materi pelajaran saja tetapi sejumlah
mata pelajaran atau kegiatan yang mencakup program pendidikan agar
mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Sementara itu pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan, didalamnya
terjadi interaksi antara berbagai komponen, yaitu guru, siswa dan
materi pelajaran atau sumber belajar. Interaksi antara ketiga komponen utama
ini melibatkan sarana dan prasarana seperti metode, media dan penataan
lingkungan tempat belajar sehingga tercipta suatu proses pembelajaran yang
memungkinkan tercapainya tujuan yang telah direncanakan. Pengelolaan
kurikulum dan pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan efisien akan
membantu proses pencapaian tujuan pendidikan itu sendiri, pendidikan
mempunyai tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, membentuk
manusia yang berkarakter mulia, dengan pendidikan bangsa ini akan cerdas
dalam berpikir, dan bijak dalam bertindak .

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka kami merumuskan beberapa masalah yang
akan kami kaji, di antaranya:
1. Apa pengertian kurikulum?
2. Menjelaskan Sejarah Perkembangan Kurikulum di Indonesia?
3. Apa ruang lingkup pengelolaan kurikulum dan pembelajaran?
4. Apakah saja prinsip prinsip kurikulum?

C. TUJUAN
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Psikologi Pendidikan serta menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi
pembaca, khususnya:
1. Untuk mengetahui kurikulum
2. Untuk mengetahui sejarah kurikulum di Indonesia
3. Untuk mengetahui ruang lingkup kurikulum
4. Untuk mengetahui prinsip prinsip kurikulum
D. METODE PENULISAN
Metode penulisan dalam makalah ini yaitu menggunakan metode obsevasi dan
kepustakaan. Dalam metode ini penulis membaca buku dan mencari via internet materi
yang berkaitan dengan penulisan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengelolaan Kurikulum dan Pembelajaran


Pengertian Pengelolaan Pengelolaan berasal dari kata “kelola” dan istilah lainnya
yaitu “manajemen” yang artinya ketatalaksanaan, tata pimpinan. Maka dapat disimpulkan
pengelolaan adalah pengadministrasian, pengaturan, atau penataan suatu kegiatan.
Pengelolaan pembelajaran merupakan proses penyelenggaraan interaksi antara peserta
didik, pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Pengertian Kurikulum Kurikulum berkaitan dengan sesuatu yang dijadikan pedoman


dalam kegiatan pendidikan yang dilakukan, termasuk kegiatan belajar mengajar.

Pengertian Pengelolaan Kurikulum Pengelolaan kurikulum berkaitan dengan


pengelolaan pengalaman belajar yang membutuhkan strategi tertentu sehingga
menghasilkan produktivitas belajar bagi siswa. Pengelolaan kurikulum harus diarahkan
agar proses pembelajaran berjalan dengan baik, dengan tolak ukur pencapaian tujuan oleh
siswa agar tujuan pendidikan dapat tercapai.

Pendapat para ahli kurikulum berikut ini :


1.         J. Lioyad Trump dan Delmas F. Miller
Kurikulum adalah metode mengajar dan belajar, cara mengevaluasi murid dan
seluruh program, perubahan tenaga mengajar, bimbingan dan penyuluhan, supervisi dan
administrasi dan hal-hal struktural mengenai waktu, jumlah ruangan serta kemungkinan
memilih mata pelajaran.
2.         Saylor dan Alexander
Kurikulum adalah tidak terbatas pada mata pelajaran, akan tetapi juga meliputi
kegiatan-kegiatan lain, di dalam dan di luar kelas, yang berada dibawah tanggungjawab
sekolah.
3.         B. Othanel Smith, W.O. Stanley, dan J. Harlan Shores
Kurikulum sebagai sejumlah pengalaman yang secara potensial dapat diberikan
kepada anak dan pemuda, agar mereka dapat berpikir dan berbuat sesuai dengan
masyarakatnya.
4.         Alice Miel
Kurikulum adalah segala pengalaman dan pengaruh yang bercorak pendidikan yang
diperoleh anak di sekolah

B. Sejarah Perkembangan Kurikulum di Indonesia

Dalam buku Lima Puluh Tahun Perkembangan Pendidikan Indonesia, kita dapat
menjelaskan sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia. Dalam bentuk tabel, sejarah
perkembangan kurikulum di Indonesia dapat dipaparkan dalam tabel berikut

No. Kurikulum Keterangan


1. Rencana pelajaran 1947 ·    Menteri pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan,
Mr. Suwandi, membentuk Panitia Penyelidik
Pengajaran, yang antara lain melahirkan Rencana
Pelajaran 1947.
·    Rencana pelajaran 1947 merupakan kurikulum
pertama di Indonesia.
·    Rencana pelajaran yang disusun harus
memerhatikan; (1) mengurangi pendidikan pikiran, (2)
menghubungkan isi pelajaran dengan kehidupan
sehari-hari, (3) memberikan perhatian kepada
kesenian, (4) meningkatkan pendidikan watak, (5)
meningkatkan pendidikan jasmani, dan (6)
meningkatkan kesadaran bernegara dan
bermasyarakat.
·    Istilah kurikulum belum digunakan. Istilah yang
digunakan adalah rencana pelajaran
·    Unsur produk kurikulum adalah : (1) daftar jam
pelajaran atau struktur program, (2) garis-garis besar
program pengajaran.
·    Struktur program dibagi menjadi : (1) struktur
program yang menggunakan Bahasa Pengantar bahasa
daerah, (2) struktur program yang menggunakan
bahasa pengantar Bahasa Indonesia.
·    Kurikulum tersebut termasuk kurikulum dengan
mata pelajaran terpisah-pisah (separated curriculum).
2. Rencana Pelajaran 1950 ·    Kurikulum ini lahir karena tuntutan kelahiran UU
Nomor 4 Tahun 1950 tentang dasar-dasar pendidikan
dan pengajaran di sekolah.
·    Kurikulum ini masih relatif sama dengan Rencana
Pelajaran 1947.
·    Istilah kurikulum masih belum digunakan. Istilah
yang dipakai adalah Rencana Pelajaran.
·    Kurikulum ini merupakan kurikulum masih dengan
mata pelajaran terpisah-pisah (separated curriculum).
3. Rencana Pelajaran 1958 ·    Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari
Rencana Peajaran 1950.
·    Kurikulum ini digunakan sampai dengan tahun
1964.
4. Rencana Pelajaran 1964 ·    Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari
Rencana Pelajaran 1958.
·    Kurikulum ini digunakan sampai dengan tahun
1968.
·    Terdapat pembagian kelompok cipta, rasa, karsa,
dan krida.
5. Kurikulum 1968 ·    Kurikulum ini merupakan kurikulum terpadu
pertama di Indonesia.
·    Beberapa mata pelajaran ilmu hayat, ilmu alam dan
sebagainya mengalami fusi menjadi Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) atau yang sekarang sering disebut sains.
·    Struktur program dibagi menjadi (1) pembinaan
jiwa pancasila, (2) pengetahuan dasar, dan (3)
kecakapan khusus.
·    Struktur program untuk sekolah dasar, program
pembinaan jiwa pancasila meliputi mata pelajaran (1)
Pendidikan Agama, (2) Pendidikan Kewarga Negara,
(3) Pendidikan Bahasa Indonesia, (4) Bahasa Daerah,
dan (5) Pendidikan Olahraga.
·    Untuk program pengetahuan dasar meliputi mata
pelajaran (1) Berhitung, (2) IPA, (3) Pendidikan
Kesenian, dan (4) Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.
·    Untuk program kecakapan khusus meliputi mata
pelajaran Pendidikan Khusus.
·    Untuk pertama kalinya istilah kurikulum dipakai di
Indonesia.
6. Kurikulum 1975 ·    Kurikulum ini lahir sebagai tuntutan ketetapan
MPR Nomor IV/MPR/1973 tentang GBHN 1973,
dengan tujuan pendidikan “ membentuk manusia
Indonesia untuk pembangunan nasional di berbagai
bidang.
·    Struktur program untuk SD meliputi bidang studi
(1) Agama, (2) Pendidikan Moral Pancasila, (3)
Bahasa Indonesia, (4) Ilmu Pengetahuan Sosial, (5)
Matematika, (6) Ilmu Pengetahuan Alam, (7) Olahraga
dan Kesehatan, (8) Kesenian, dan (9) Keterampilan
Khusus.
·    Untuk SMP ditambah dengan bidang studi Bahasa
Daerah, Bahasa Inggris, dan Pendidikan Keterampilan,
baik yang pilhan terikat atau bebas.
·    Untuk SMA sudah barang tentu ada bidang studi
berdasarkan jurusan, baik IPA dan IPS
·    Untuk SMK dikenal dengan kurikulum 1976
·    GBPP (Garis-garis Besar Program Pengajaran)
untuk kurikulum 1975 dikenal dengan format yang
sangat rinci.
7. Kurikulum 1984 ·    Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari
kurikulum 1975. Oleh karena itu Kurikulum 1984
dikenal juga sebagai Kurikulum 1975 yang
disempurnakan.
·    Kurikulum 1984 berlaku berdasarkan keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
0461/U/1983 tanggal 22 Oktober 1983 tentang
Perbaikan Kurikulum.
·    Pendidikan dasar dan menengah di lingkungan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
·    Ada empat aspek yang disempurnakan dalam
Kurikulum 1984, yakni : (1) pelaksanaan PSPB, (2)
penyesuaian tujuan dan struktur program kurikulum,
(3) pemilihan kemampuan dasar serta keterpaduan dan
keserasian antara ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik, (4) pelaksanaan pelajaran berdasarkan
kerundatan belajar yang disesuaikan dengan kecepatan
belajar masing-masing peserta didik.
8. Kurikulum 1994 ·    Kurikulum 1994 merupakan pelaksanaan amanat
UU Nomor 2Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
·    Kurikulum 1994 dilaksanakan berdasarkan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 060/U/1993
tanggal 25 Februari 1993.
·     Kurikulum 1994 berisi 3 lampiran : (1) Landasan,
Program, dan Pengembangan Kurikulum, (2) GBPP,
dan (3) Pedoman Pelaksanaan Kurikulum.
9. Kurikulum Berbasis ·    Kurikulum ini belum diterapkan diseluruh sekolah
Kompetensi (KBK) di Indonesia.
·    Pusat kurikulum, Balitbang Diknas bersama
dengan Direktorat Teknis telah melakukan uji coba
dalam rangka proses pengembangan kurikulum
berbasis kompotensi ini.
·    Berdasarkan PP Nomor 19 Tahun 2005 , Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mempunyai
kewanangan untuk mengembangkan standar nasional
pendidikan, temasuk standar kurikulum yang
digunakan di sekolah-sekolah.
10. Kurikulum Tingkat Satuan ·    KBK sering disebut sebagai jiwa KTSP, karena
Pendidikan (KTSP) KTSP sesungguhnya proses pengembangan KTSP
telah mengambil kaidah-kaidah yang terdapat dalam
KBK.
·    Standar isi dan proses yang digunakan sebagai
acuan dalam penyusunan kurikulum ini dikembangkan
oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan).
·    KTSP disusun oleh satuan pendidikan
sekolah/madrasah bersama dengan semua pemangku
kepentingan disekolah dengan mengacu kepada
standar isi dan proses dalam PP Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Dari tabel sejarah perkembangan sejarah kurikulum di Indonesia tersebut, dapatlah kita
ambil dua kesimpulan umum sebagai berikut.

Pertama, perubahan kurikulum dari waktu ke waktu sebenarnya bukanlah seperti persepsi publik
‘ganti menteri ganti kurikulum’, karena beberapa perubahan kurikulum tersebut memang sebagai
konsekuensi dari perubahan Undang-Undang tentang sistem pendidikan nasional, misalnya
Rencana Pelajaran 1950 merupakan konsekuensi lahirnya UU Nomor 4 Tahun 1950, dan
Kurikulum 1994 merupakan konsekuensi dari kelahiran UU Nomor 2 Tahun 1989.
Kedua, perubahan dan atau penyempurnaan kurikulum dilakukan rata-rata setiap sepuluh tahun
sekali. Jarak waktu tersebut merupakan jarakwaktu yang cukup rasional karena dalam waktu
sepuluh tahun tersebut, memang sudah sangat mungkin terjadi perubahan dan perkembangan
sosial-ekonomi-politik serta perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, yang
memang menurut adanya perubahan kurikulum.

C. Ruang Lingkup Pengelolaan Kurikulum dan Pembelajaran

1. Perencanaan Kurikulum Perencanaan kurikulum adalah perencanaan kesempatan belajar yang


bertujuan untuk membina peerta didik kearah perubahan tingkah laku yang diinginkan.
Perencanaan merupakan proses seseorang dalam menentukan arah dan menentukan keputusan
untuk diwujudakan dalam bentuk kegiatan atau tindakan yang berorientasi pada masa depan.

Prinsip-prinsip perencanaan kurikulum:

a. Perencanaan kurikulum berkenaan dengan pengalaman-pengalaman para siswa.


b.Perencanaan kurikulum dibuat berdasarkan berbagai keputusan tentang konten dan
proses. .

c. Perencanaan kurikulum melibatkan banyak kelompok.

d. Perencanaan kurikulum dilaksanakan pada berbagai tingkatan.

e. Perencanaan kurikulum adalah sebuah proses yang berkelanjutan.

2) Pelaksanaan Kurikulum Pelaksanaan kurikulum adalah penerapan program kurikulum yang


telah dikembangkan yang kemudian diuji cobakan dengan pelaksanaan dan pengelolaan dengan
menyesuaikan terhadap situasi dilapangan.

Prinsip-prinsip pelaksanaan kurikulum:

a) Perolehan kesempatan yang sama.

b) Berpusat pada anak.

c) Pendekatan dan kemitraan.


3) Penilaian Kurikulum Penilaian kurikulum adalah proses pembuatan pertimbangan berdasarkan
kriteria yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan untuk membuat keputusan mengenai
suatu kurikulum.

Prinsip-prinsip penilaian kurikulum :

a) Tujuan tertentu, setiap program penilaian kurikulum terarah dalam mencapai tujuan
yang telah ditentukan secara jelas.

b) Bersifat objektif, berpijak pada keadaan yang sebenarnya, bersumber dari data yang
nyata dan akurat.

c) Bersifat komprehensif, mencakup semua dimensi atau aspek yang terdapat dalam
ruang lingkup kurikulum.

d) Kooperatif dan bertanggung jawab dalam perencanaan.

e) Efisiensi dalam penggunaan waktu, biaya, tenaga dan peralatan yang menjadi sarana
penunjang.

f) Berkesinambungan.

4) Perbaikan Kurikulum Perbaikan kurikulum intinya adalah untuk meningkatkan kualitas


pendidikan yang dapat disoroti dari dua aspek, proses, dan produk.

5) Kegiatan-Kegiatan Pengelolaan Kurikulum

a. Kegiatan yang berkaitan dengan tugas guru

a) Pembagian tugas membelajaran.

b)Pembagian tugas membina kegiatan ekstrakurikuler.

b. Kegiatan yang berkaitan dengan proses pelaksanaan pembelajaran

a) Penyusunan jadwal pelajaran.

b)Penyusunan program pelajaran.

c) Pengisian daftar kemajuan kelas.

d) Kegiatan mengelola kelas.


e) Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar.

f) Laporan hasil belajar kegiatan bimbingan dan penyuluhan.

6) Tahapan Pengelolaan Kurikulum Tahapan pelaksanaan kurikulum di sekolah meliputi:

A. Tahap Perencanaan. GBPP merupakan produk dari prencanaan kurikulum yang dijadikan
panduan bagi penyelenggara pendidikan di tingkat sekolah. Tahap Pengorganisasian dan
Koordinasi. Pada tahap ini, kepala sekolah mengatur pembagian tugas mengajar, penyusunan
jadwal pelajaran dan jadwal kegiatan ekstrakurikuler.

B. Tahap Pelaksanaa. Tugas utama kepala sekolah adalah melakukan supervise, dengan tujuan
untuk membantu guru menemukan dan mengatasi kesulitan yang dihadapi. Tahap pengendalian.
Pada tahap ini, paling tidak ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu:

a) Jenis evaluasi dikaitkan dengan tujuannya.

b)Pemanfaatan hasil evaluasi.

7) Sebab Perubahan dan Perkembangan Kurikulum KTSP 2006 menjadi kurikulum 2013 KTSP (
Kurikulum Tingkatan Satuan Pendidikan ) disusun dalam rangka memenuhi amanat yang
tertuang dalam Undang-Undang Replubik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Replublik Indonesia Nomor 29 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.

Dalam penyusunannya, KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah mengacu kepada
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006
tentang Standar Kompetensi.

Penyusunan KTSP yang dipercayakan pada setiap tingkat satuan pendidikan hampir senada
dengan prinsip implementasi KBK ( Kurikulum 2004 ).

Dalam sistem pendidikan kurikulum selalu bersifat dinamis serta selalu dilakukan perubahan dan
perkembangan , agar dapat mengikuti perkembangan dan tunutan zaman. Seperti sebelumnya
kurikulum pendidikan di Indonesia telah mengalami perubahan dan perkembangan sesuai zaman
seperti kurikulum KBS 2004 yang telah di kembangkan menjadi kurikulum KTSP. Dan yang
terjadi sekarang kurikulum KTSP akan dikembangkan menjadi kurikulun 2013. Walaupun dalam
proses dan aplikasinya telah muncul berbagai tanggapan dari berbagai kalangan baik yang pro
maupun kontra.

Menanggapi tanggapan tersebut,Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


menegaskan bahwa perlunya perubahan dan perkembangan kurikulum 2013 karena merupakan
persoalan yang sangat penting karena kurikulum harus sesuai dengan tuntutan zaman. Perubahan
kurikulum juga didukung oleh beberapa hasil studi internasional tentang kemampuan peserta
didik Indonesia. Dan hasil perlitian tersebut terbukti bahwa kemampuan peserta didik Indonesia
ternyata cuma isa mengerjakan soal level ke tiga dan dapat disimpulkan bahwa prestasi peserta
didik Indonesia masih tertinggal dan terbelakang.

beberapa kelemahan kurikulum KTSP 2006 diantaranya sebagai berikut:

a) Isi dan pesan-pesan kurikulum masih terlalu padat, ditunjukan dengan banyaknya mata
pelajarandan banyak materi yang keluasannya serta kesukarannyamelampauitingkat
perkembangan anak.

b) Kompetensi yang dikembangkan lebih didominasi oleh aspek pengetahuan secara sepenuhnya
menggambarkan pribadi peserta didik.( perkembangan keterampilan dan sikap)

c) Penilaian belum menggunakan standar penilaian berbasis kompetensi atau belum tegas
memberikan remidiasi dan pengayaan secara berkala.

Disamping beberapa kelemahan tersebut perubahan dan perkembangan kurikulum


diperlukan karena adanya kesenjangan kurikulum yang berlaku sebelumnya (KTSP). Bisa dilihat
pada konsep KTSP pengelolaan kurikulum, satuan pendidikan mempunyaipembebasan dalam
pengelolaan kurikulum, masih terdapat kecenderungan satuan pendidikan menyusun tanpa
mempertimbangkankonsisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik dan potensi daerah, serta
pemerintah hanya menyiapkan sampai standar isi mata pelajaran. Sedangkan konsep ideal
kurikulum 2013 pemerintah pusat dan daerah memiliki kendali dalam melaksanakan kurukulum
di tingkat satuan pendidikan,satuan pendidikan mampu menyusun kurikulum dengan
mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhanpeserta didik dan potensi daerah serta
pemerintah menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teks dan pedoman.
BAB III

PENUTUPAN
A.KESIMPULAN
Dapat diketahui bahwa pendidikan sangat erat kaitannya dengan pengelolaan kurikulum,
maka Pengelolaan Kurikulum dan Pembelajaran harus diarahkan agar proses pembelajaran
berjalan baik, dengan tolak ukur pencapaian tujuan oleh siswa. Utnuk menghadapi
perkembangan zaman yang akan terus berubah secara dinamis kita perlu senantiasa
mempersiapkan diri kita dalam menghadapi segala perubahan terhadap sesuatu. Sama dengan
kurikulum yang setiap zamannya pasti mengalami perubahan dan perkembangan kita harus bias
menyikapi dan mengaplikasikan perubahan tersebut secara bijak dan fleksibel. Disini kurikulum
senantiasa berkembang dan menyelaraskan diri dengan kemajuan zaman.

Daftar Pustaka

Buku Lima Puluh Tahun Pengembangan Pendidikan Indonesia (dalam suparlan, 2012)
Hamalik, Oesman. 2006. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Rosdakarya.
Kunandar.2014. Penilaian Autentik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Masnur, Muslich. 2007. KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Masnur, Muslich. 2007. KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja
Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai