Anda di halaman 1dari 15

PERANAN PENDIDIKAN PANCASILA DIERA REVOLUSI 4.

Dosen Pembimbing:

HELI YUDA S.H.,M.HUM

Disusun oleh:

Ni Kadek Redita Yani (22030023)

STIE PERTIBA PANGKALPINANG

FAKULTAS EKONOMI

2022

0
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho Allah

SWT. Karena tanpa rahmat dan ridhonya, saya tidak dapat menyelesaikan makalah ini

dengan baik dan selesai tepat waktu.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu pendidikan

pancasila yang membimbing saya dalam pengerjaan tugas makalah ini. Saya juga

mengucapkan terima kasih kepada teman-teman saya yang selalu setia membantu dalam

hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini saya

menjelaskan tentang “Peranan Pendidikan Pancasila diera Revolusi 4.0 “.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum saya

ketahui, maka dari itu saya mohon saran dan keritik dari teman-teman maupun dosen.

Demi tercapainya makalah yang sempurna.

ii
DAFTAR ISI

Halaman
Judul………………………………………………………………............................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................3
1.3 Tujuan...............................................................................................................................3
BAB 2. LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN..............................................................4
2.1 Pancasila Menurut Para Ahli............................................................................................4
2.2 Nilai – Nilai Pancasila......................................................................................................6
2.3 Revolusi Industri 4.0........................................................................................................8
BAB 3. PENUTUP...................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................11
3.2 Saran...............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

iii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era terbukanya gerbang dan jembatan dunia yaitu globalisasi dan maraknya

persaingan makna, makna dan nilai-nilai Pancasila harus tetap diamalkan dalam

kehidupan kita, agar keberadaannya tidak hanya dijadikan sebagai simbol semata.

Pancasila dalam sejarah perumusannya melalui proses yang sangat panjang oleh para

pendiri negara ini. Pengorbanan tersebut akan sia-sia apabila kita tidak menjalankan

amanat para pendiri negara yaitu pancasila yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945

alenia ke-4. Pancasila diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman hidup bagi

kehidupan manusia, baik itu dalam lingkungan masyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sehingga dalam berprilaku dan bersosialisasi antar sesama manusia, baik dalam

kenidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus dilandasi oleh Pancasila yang

dijadikan landasan dalam berprilaku. Pancasila juga dijadikan sebagai pedoman dalam

berbagai bidang kehidupan, baik itu bidang ekonomi, sosial, budaya dan bidang-bidang

lainnya. Sehingga segala sesuatu yang dilakukan diharapkan tidak melenceng dari aturan

yang telah ditetapkan sesuai dengan Pancasila. Dengan demikian, apa yang diharapkan

dan dicita-citakan oleh bangsa Indonesia dapat terlaksana dengan baik.

Salah satu dimensi gerakan pembudayaan, yang juga berarti pengamalannya dalam

kehidupan nyata, adalah pengembangan pemikiran tentang nilai-nilai Pancasila dan UUD

1945 yang relevan dengan kebutuhan perkembangan masyarakat dan tuntutan perubahan

zaman, tetapi tetap berada dalam kerangka paradigma atau kandungan hakekatnya yang

sesungguhnya. Sejalan dengan itu pengembangan pemikiran itu bukanlah dimaksudkan

untuk merubah atau merevisi, apalagi menggantinya. Justru yang ingin dicapai adalah

untuk memperkuat, mempermantap dan mengembangkan penghayatan, pembudayaan

1
dan pengamalannya dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara. Melalui pengembangan pemikiran tantang Pancasila dan UUD 1945 seperti

itu diharapkan bangsa kita akan dapat melahirkan dan mengembangkan gagasan, konsep-

konsep dan bahkan teori-teori baru dalam berbagai bidang kehidupannya yang bersumber

dari ideologi dan konstitusi bersama, serta pada waktu yang sama berhasil pula

menguatkan relevansinya dengan realita perkembangan masyarakat dan tuntutan

perubahan zaman.

Revolusi merupakan sebuah perubahan pradigma mengenai sistem perekonomian.

Revolusi pertama kali dalam catatan sejarah terjadi di tanah Inggris yang lebih dikenal

dengan revolusi industri 1.0 yang terjadi antara 1800-1900, Revolusi industri 2.0

merupakan kelanjutan yang tidak terpisahkan dari revolusi industri 1.0 yang terjadi di

Inggris, revolusi ini berbasis kepada pengertahuan dan teknologi yang terjadi disekitaran

tahun 1900-1960, Revolusi 3.0 ini disebabkan munculnya teknologi informasi dan

elektronik yang masuk kedalam dunia persitiwa ini terjadi antara 1960-2010. Pada saat

sekarang ini revolusi 4.0 ditandai dengan adanya konektivitas manusia, data, dan mesin

dalam bentuk virtual atau yang lebih dikenal dengan cyber physical. (Kusnandar, 2019).

Potensi Pancasila kehilangan eksistensi sebagai ideologi di gelombang revolusi

industri 4.0 bisa saja terjadi apabila pemerintah selaku penyelenggara negara dan

masyarakat pada umumnya tidak bekerja sama untuk saling menumbuhkan kesadaran

mengenai pentingnya nilai-nilai Pancasila bagi kehidupan bersama dimasa yang akan

datang. Diharapkan kedepan, pemerintah Indonesia dapat membuat suatu kebijakan yang

mencerminkan nilai Pancasila dan Konstitusi untuk mengatur persoalan menyangkut

penemuan dan perkembangan sains serta teknologi di Indonesia. Pada tingkat paling

ekstrim hasil kebijakan tersebut adalah, bahwa segala penemuan, perkembangan dan

2
evolusi sains serta teknologi di era revolusi 4.0 harus sesuai dengan nilai dan kaidah dari

ideologi Pancasila. (Faisal, 2019).

Peristiwa revolusi 2.0 sampai revolusi 3.0 sudah dilalui oleh ideologi Pancasila

dengan benar dan tepat, sehingga tantangan yang dihadapi pada masa revolusi

selanjutnya harus dijalankan oleh Indonesia melalui ideologi Pancasila dengan benar dan

tepat juga agar ideologi negara republik Indonesia tetap eksis dibumi pertiwi maupaun di

bumi nusantara ini, Pancasila dianggap sebagai leitstar (bintang penunjuk jalan).

Sehingga perlunya sebuah kajian secara teoritis dalam menghadapi tantangan dan

bagaimana cara penguatan Pancasila sebagai landasan dalam menghadapi era revolusi

industri 4.0.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang sehingga dapat

dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut,

1. Bagaimana pengertian pancasila menurut para ahli?

2. Apa sajakah nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila?

3. Bagaimanakah peran pancasila terhadap revolusi 4.0?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan maka tujuan dari penulisan

makalah ini adalah,

1. Untuk mengetahui pengertian pancasila menurut para ahli.

2. Untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila.

3. Untuk mengetahui peran pancasila terhadap revolusi 4.0.

3
BAB 2. LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

2.1 Pancasila Menurut Para Ahli

Pancasila adalah suatu ideologi dan dasar dari negara pancasila yang menjadi

landasan, dari segala keputusan yang dihasilkan oleh bangsa Indonesia. Yang juga

mencerminkan kepribadian dari bangsa Indonesia itu sendiri.

Adapun berikut merupakan pengertian yang dicetuskan oleh para ahli mengenai

pancasila, diantaranya sebagai berikut:

1. IR. SOEKARNO

Menurut Bung Karno arti dari pancasila adalah, isi dari jiwa bangsa Indonesia

yang telah turun temurun dan sudah berabad-abad lamanya terpendam dengan bisu

dalam kebudayaan barat. Dengan demikian pancasila ini bukan hanya sekadar

falsafah di dalam negara kita, tetapi maknanya lebih luas lagi yaitu falsafah bagi

bangsa Indonesia.

2. NOTONEGORO

Menurut Notonegoro pengertian dari pancasila ini adalah, dasar falsafah dan

juga ideologi negara yang diharapkan akan menjadi pandangan hidup bangsa

Indonesia. Yang fungsinya sebagai dasar pemersatu bangsa Indonesia, lambang dari

persatuan dan kesatuan, dan sebagai pertahanan dari bangsa dan Negara Indonesia.

3. MUHAMMAD YAMIN

Pancasila menurut Muhammad Yamin adalah kata panca yang berarti lima, dan

sila yang berarti sendi atas dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan juga

4
baik. Maka dari itu pancasila menjadi 5 dasar yang isinya adalah pedoman, atau pun

aturan tentang tingkah laku yang penting dan juga baik.

Secara etimologi kata pancasila berasal dari sebuah bahasa sanserkerta India, pada

kasta Brahmana. Yang dimana arti kata panca adalah lima, dan arti kata sila artinya dasar.

Sehingga pengertian kata pancasila secara harfiah adalah lima dasar, yang kemudian

dibuatlah masing-masing lambang dari pancasila tersebut yang jumlahnya lima. Isi dari

pancasila ini juga berjumlah lima sesuai arti kata pancasila.

Berikut ini adalah bunyi atau isi dari pancasila, diantaranya sebagai berikut :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam

Permusyawaratan/Perwakilan

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Dengan lima dasar ini lah yang menjadi landasan kita dalam menghadapi kehidupan

tantangan Ideologi Pancasila dari berbagai terjangan ideologi dunia dan kebudayaan

global. Seperti tantangan menghadapi atheisme, Individualisme, dan kapitalisme.

Pancasila menghadapi tantangan dalam sikap prilaku kehidupan yang menyimpang dari

norma-norma masyarakat umum, tantangan terbesar dalam pada masa sekarang ini adalah

tantangan narkoba dan terorisme (Direktorat Jendral Pembelajaran dan kemahasiswaan

Kemenristek dikti, 2016: 125-126).

5
Pancasila sebagai landasan dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Pancasila berperan dan berfungsi sebagai dasar dan sekaligus

tujuan dari berbagai bidang kehidupan yang terus berkembang itu seirama dengan

perkembangan aspek masyarakat dan perubahan zaman dari masa ke masa. Ada hubungan

timbal balik atau interaksi antara dinamika kehidupan dengan Pancasila dan ideologi.

Interaksi tersebut akan bersifat positif atau saling menguntungkan bilamana ia bersifat

saling merangsang. Pancasila merangsang dan sekaligus menjiwai dinamika kehidupan itu

sedangkan pada waktu yang sama dinamika kehidupan itu merangsang dinamika internal

yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka untuk mengembangkan jati

dirinya. Maka dari itu, Pancasila harus juga diaktualisasikan dalam berbagai bidang

kehidupan. Aktualisasi nilai-nilai Pancasila harus muncul dan menjadi nyata dalam semua

bidang.

2.2 Nilai – Nilai Pancasila

Di dalam kamus besar bahasa Indonesia terdapat kata nilai yang berarti konteks

kemanusiaan sebagai hal-hal yang penting, atau pun berguna bagi kemanusiaan itu sendiri.

Pada saat kita membicarakan mengenai pancasila, maka di dalamnya terdapat beberapa

golongan yang terkait. Diantaranya yaitu nilai fundamental, nilai instrumental dan juga

nilai praktis.

Pengertian dari nilai fundamental adalah setiap sila yang berada di dalam pancasila,

memiliki sifat yang mutlak dan harus dilakukan. Serta tidak boleh ada perubahan apapun

di dalam sila-sila tersebut. nilai yang berikutnya yaitu nilai instrumental, yang merupakan

adanya wujud dan pelaksanaan dari nilai fundamental pada pancasila.

Wujud dari nilai instrumental ini biasanya berupa norma yang ada di dalam

kehidupan masyarakat. Entah yang berupa norma sosial, norma hukum, norma agama, dan

norma-norma yang lainnya. Yang nantinya norma-norma tersebut akan diterapkan kepada

6
sebuah lembaga yang sesuai. Nilai ini cukup penting dalam menjadikan pancasila menjadi

relevan di setiap perkembangannya.

Nilai yang ketiga adalah nilai praktis yang dimana, nilai ini mewajibkan kita untu

mewarnai apa saja yang sedang kita lakukan di dalam kehidupan kita sehari-hari. Biasanya

nilai praktis akan mengindikasikan hidup atau tidaknya nilai fundamental, dan nilai

instrumental di dalam pancasila. Juga di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.

Singkatnya hubungan antara ketiga nilai tersebut adalah adanya nilai dasar, yang

direalisasikan ke dalam bentuk nilai instrumental yang nantinya juga akan diterapkan ke

dalam nilai praktis. Berikut ini penjelasan lengkap pada nilai-nilai yang terdapat pada

pancasila. Diantaranya yaitu sebagai berikut :

1. Nilai yang terdapat pada sila pertama yaitu ketuhanan yang maha esa

a. Keyakinan akan adanya Tuhan.

b. Ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa.

c. Toleransi antar umat beragama.

d. Kebebasan dalam memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-

masing.

e. Meliputi nilai dari sila kedua sampai sila kelima.

2. Nilai-nilai yang terdapat pada sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab

a. Adanya kesamaan derajat di antara setiap warga Negara Indonesia.

b. Menjadi simbol pengakuan atas kemanusiaan.

c. Berani dalam membela kebenaran.

d. Rasa bangga pada bangsa Indonesia.

e. Meliputi nilai dari sila ketiga sampai sila kelima.

3. Nilai dari sila ketiga yaitu persatuan Indonesia

7
a. Adanya rasa persatuan dan kesatuan.

b. Rela berkorban demi bangsa dan Negara Indonesia.

c. Cinta pada tanah air.

d. Memajukan pergaulan pada kebinekaan tunggal ika.

e. Meliputi nilai dari sila keempat sampai kelima

4. Nilai pada sila keempat yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

dalam permusyawaratan/perwakilan

a. Kedaulatan ada di tangan rakyat.

b. Terdapat perwakilan rakyat di Indonesia.

c. Selalu mengutamakan musyawarah saat mengambil keputusan.

d. Meliputi nilai yang terdapat pada sila kelima.

5. Nilai yang terdapat pada sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

a. Mengembangkan perbuatan yang begitu luhur.

b. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

c. Mewujudkan kemajuan yang merata.

2.3 Revolusi Industri 4.0

Sejarah revolusi dimulai dari 1.0, 2.0, 3.0, hingga 4.0. Fase merupakan real change

dari perubahan yang ada. 1.0 ditandai dengan mekanisasi produksi untuk menunjang

efektifitas dan efisiensi aktivitas manusia, 2.0 dicirikan oleh produksi massal dan

standarisasi mutu, 3.0 ditandai dengan penyesuaian massal dan fleksibilitas manufaktur

berbasis otomasi dan robot. 4.0 selanjutnya hadir menggantikan 3.0 yang ditandai dengan

cyber fisik dan kolaborasi manufaktur (Irianto, 2017).

Istilah 4.0 berasal dari sebuah proyek yang diprakarsai oleh pemerintah Jerman

untuk mempromosikan komputerisasi manufaktur. Emanuel Dimitrios Hatzakis, dalam

artikelnya yang berjudul The Fourth Industrial Revolution, menyatakan bahwa salah satu

8
ciri dari era revolusi industri keempat adalah semakin banyaknya perkembangan teknologi

dalam kehidupan kita (Hatzakis, 2016).

Kemajuan yang paling menonjol adalah internet. Semua computer dapat tersambung

ke jaringan yang sama, ukurannya juga semakin kecil ayng dulunya satu komputer hanya

bisa di simpan satu rungan saking besarnya sekarang komputer cukup untuk disimpan

pada meja yang ukurannya kurang dari 1 m,kita juga mempunyai smartphone yang versi

mini dari komputer.Kita juga selalu tersambung pada jaringan raksasa yang dinamakan

intenet. Inilah bagian pertama dari revolusi industri keempat: “Internet of Things” saat

komputer-komputer yang ada di pabrik itu tersambung ke internet, saat setiap masalah

yang ada di lini produksi bisa langsung diketahui meski[un pemiliknya berada di belahan

dunia lain sekalipun.

Terciptanya 1001 sensor baru, dan 1001 cara untuk memanfaatkan informasi yang

direkam oleh 1001 sensor tersebut. Contoh sensor gyroscope yang digunakan untuk

mendapat input gerakan secara real time dari pengguna dengan menggerakan smartphone,

salah satu yang menerapkan cara kerja sensor gyroscope adalah game yang bernama

PLAYER UNKNOWN'S BATTLE GROUNDS atau yang sering dikenal dengan PUBG.

Karena begitu banyaknya ragam maupun jumlah data baru ini, aspek ini sering disebut Big

Data.

Cloud Computing. Perhitungan-perhitungan rumit tetap memerlukan komputer

canggih yang besar, tapi karena sudah terhubung dengan internet, karena ada banyak data

yang bisa dikirim melalui internet, semua perhitungan tersebut bisa dilakukan di tempat

lain, bukannya di pabrik. Jadi, sebuah perusahaan yang punya 5 pabrik di 5 negara berbeda

tinggal membeli sebuah superkomputer untuk mengolah data yang diperlukan secara

bersamaan untuk kelima pabriknya. Tidak perlu lagi membeli 5 superkomputer untuk

melakukannya secara terpisah.

9
Artifical Intelegence yaitu sebuah teknologi dapat belajar belajar sendiri dan

memiliki kecerdasar layaknya manusia yang dimana AI ini dapat mengenal suatu hal lebih

tepat. Salah satu contohnya adalah apabila kita sedang membuka aplikasi online store dan

mencari benda – benda yang anda butuhkan, setelah itu kita menutup aplikasi tersebut.

Kemudian pada saat kita membuka lagi aplikasi tersebut maka benda yang ada di-home

atau rekomendasi dari aplikasi online store tersebut isinya adalah benda yang berkaitan

dengan apa yang kita cari sebelumnya. Kasus ini merupakan salah satu cara

pengaplikasian dari Artifical Intelegence.

Revolusi Industri 4.0 merupakan sebuah persoalan yang akan menjadi tantangan

besar bagi Negara Indonesia agar dapat bersaing dengan Negara-negara luar, sehingga

Negara Indonesia menjadi Negara yang kuat yang berlandaskan Pancasila. Dalam

menghadapi tantangan revolusi 4.0 bangsa Indonesia harus menanamkan nilai-nilai

ketuhanan, kemanusiaan, persatuan dan kerakyatan, serta berasaskan kepada keadilan

sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

10
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan rumusan yang telah di

susun oleh pahlawan bangsa Indonesia, sehingga kita selaku bangsa Indonesia harus selalu

senantiasa menjalankan dan mengamalkannya, agar jerih payah yang dilakukan oleh

pahlawan tersebut. Jangan sampai apabila Indonesia sudah memasuki tahap revolusi

industry 4.0 masyarakat Indonesia menjadi tidak bertuhan atau dengan kata lain atheis

karena terlalu mendewakan teknologi dan dirinya sendiri, serta menjadi seorang yang

mementingkan diri kita sendiri. Agar kita tidak menjadi orang yang dikuasai oleh ego dan

teknologi namun kita harus menjadi sebaliknya agar Indonesia menjadi negara yang

terbaik dan dikenal baik, baik itu dalam segi teknologinya, manusianya, dan sikap serta

sifat yang menempel pada masyarakatnya.

3.2 Saran

Dengan adanya makalah ini, diharapkan pembaca dapat memahami mengenai peranan

pancasila diera revolusi 4.0. Penulis menyadari makalah ini banyak sekali memiliki

kekurangan yang jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat

mengharapkan kritik serta saran yang mengenai pembahasan makalah di atas agar

penulis terus berusaha memperbaiki makalah dengan mengacu kepada sumber yang bisa

dipertanggung jawabkan nantinya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jendral Pembelajaran dan kemahasiswaan Kemenristek dikti. (2016). Pendidkan


Pancasila untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jendral Pembelajaran dan
kemahasiswaan
Fadilah, Nurul. 2019. Tantangan Dan Penguatan Ideologi Pancasila Dalam Menghadapi Era
Revolusi Industri 4.0
Faisal, M. S. 2019. Tantangan Dan Masa Depan Ideologi Pancasila Diera Revolusi 4.0.
Link:https://www.academia.edu/39733622/tantangan_dan_masa_depan_ideologi_pa
casila_di_era_revolusi__4.0_challenge_and_future_of_pancasila_ideologi_in_era_of
al_revolution_4.0
Hatzakis, E. D. 2016. The Fourth Industrial Revolution. Researchgate.
Hermann, M., Pentek, T., Dan Otto, B. 2016. Design Principles for e 4.0 Scenarios.
Presented at the 49th Hawaiian International Conference on Systems Science
Kusnandar. 2019. Revolusi 1.0 hingga 4.0. Tidak diterbitkan Link:
https://www.zenius.net/blog/21104/revolusi-industri-4-0
Nurhaidah., Musa, M. Insya. 2015. Dampak pengaruh globalisasi bagi kehidupan bangsa
Indonesia

12

Anda mungkin juga menyukai