Anda di halaman 1dari 19

PANCASILA DI TENGAH ARUS REVOLUSI INDUSTRI 4.

Disusun oleh : Kelompok 5

Nama anggota kelompok :


1. Zaky Al Farazy (1410411106)
2. Richard Daniel Steven (1910111176)
3. Tasya Aqilah (1910111190)
4. Nurcahyo Ramadhan (1910111194)
5. Elsa D Marito Sinaga (1910111200)
6. Tiara Oktaviani (1910111208)

PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” JAKARTA
TA 2019/2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan
jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam
ciptaan-Nya. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
teladan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita
jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dan menjadi rahmat
bagi seluruh alam.
Kami sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang
menjadi tugas Kepemimpinan dengan judul pancasila ditengah arus revolusi
industri 4.0. Disamping itu, kami juga mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah
ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun aspek
lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-
lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik
demi memperbaiki makalah ini. Akhir kata, kami memahami jika makalah ini
tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat dibutuhkan guna
memperbaiki karya-karya kami di masa mendatang.

                    
  Jakarta, 25 Februari
2020

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................ii


DAFTAR ISI .........................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................1

1.1 Latar Belakang ..............................................................1


1.2 Rumusan Masalah .........................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ...........................................................2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Revolusi industri dalam sejarah manusia


2.2 Revolusi industri 4.0 era disrupsi
2.3 Tanda-tanda revolusi industri 4.0
2.4 Revolusi industri 4.0 meliputi
2.5 Tantangan bagi bangsa indonesia
2.6 Pancasila ditengah arus revolusi industri 4.0
2.7 Tantangan di era Revolusi Industri 4.o bagi eksistensi
internal Pancasila
2.8 Peran Pancasila dalam Konteks Kekinian
2.8 Upaya yang harus dilakukan
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .......................................................................15


3.2 Saran .................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di zaman yang penuh dengan persaingan ini, makna dan nilai-nilai


Pancasila harus tetap diamalkan dalam kehidupan kita, agar keberadaannya
tidak hanya dijadikan sebagai simbol semata. Pancasila dalam sejarah
perumusannya melalui proses yang sangat panjang oleh para pendiri negara ini.
Pengorbanan tersebut akan sia-sia apabila kita tidak menjalankan amanat para
pendiri negara yaitu pancasila yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945
alenia ke-4. Pancasila diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman hidup bagi
kehidupan manusia, baik itu dalam lingkungan masyarakat, berbangsa dan
bernegara. Sehingga dalam berprilaku dan bersosialisasi antar sesama manusia,
baik dalam kenidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus dilandasi
oleh Pancasila yang dijadikan landasan dalam berprilaku. Pancasila juga
dijadikan sebagai pedoman dalam berbagai bidang kehidupan, baik itu bidang
ekonomi, sosial, budaya dan bidang-bidang lainnya. Sehingga segala sesuatu
yang dilakukan diharapkan tidak melenceng dari aturan yang telah ditetapkan
sesuai dengan Pancasila. Dengan demikian, apa yang diharapkan dan dicita-
citakan oleh bangsa Indonesia dapat terlaksana dengan baik.
Salah satu dimensi gerakan pembudayaan, yang juga berarti
pengamalannya dalam kehidupan nyata, adalah pengembangan pemikiran
tentang nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 yang relevan dengan kebutuhan
perkembangan masyarakat dan tuntutan perubahan zaman, tetapi tetap berada
dalam kerangka paradigma atau

1
kandungan hakekatnya yang sesungguhnya. Sejalan dengan itu pengembangan
pemikiran itu bukanlah dimaksudkan untuk merubah atau merevisi, apalagi
menggantinya. Justru yang ingin dicapai adalah untuk memperkuat, dan
mengembangkan penghayatan, pembudayaan dan pengamalannya dalam
berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Melalui
pengembangan pemikiran tantang Pancasila dan UUD 1945 seperti itu
diharapkan bangsa kita akan dapat melahirkan dan mengembangkan gagasan,
konsep-konsep dan bahkan teori-teori baru dalam berbagai bidang
kehidupannya yang bersumber dari ideologi dan konstitusi bersama, serta pada
waktu yang sama berhasil pula menguatkan relevansinya dengan realita
perkembangan masyarakat dan tuntutan perubahan zaman
Perjalanan sejarah Pancasila sebagai Ideologi sering diterpa banyak sekali
peristiwa salah satu sejarah yang kelam terjadi dalam Gerakan 30 S 1965 yang
dianggap sebagai pembuktian bahwa Pancasila tidak mudah untuk hilang di
negeri Indonesia, sehingga pada tanggal 1 Oktober di peringati sebagai hari
kesaktian Pancasila. Selain dari peristiwa itu pada masa reformasi Pancasila
dianggap sebuah alat politik yang digunakan pada masa orde baru sehingga
pada masa reformasi kata Pancasila dianggap sebagai alat kekuasaan. Tetapi
lambat laun peristiwa-peristiwa yang telah dilalui dalam catatan sejarah bangsa
Indonesia ditepis dengan mantap oleh Ideologi Pancasila dengan ditandainya
Ideologi Pancasila tetap bertahan sebagai satu-satunya ideologi yang digunakan
oleh Negara Indonesia.Ideologi Pancasila merupakan ideologi terbuka sehingga
ideologi Pancasila sangat terbuka, dinamis, serta dapat menyesuaikan
perkembangan zaman yang terjadi di dalam maupun di luar negeri, baik dari
segi perubahan sosial maupun dalam bentuk perubahan atau dikenal dengan
revolusi.
Revolusi merupakan sebuah perubahan pradigma mengenai sistem
perekonomian. Revolusi pertama kali dalam catatan sejarah terjadi di tanah
Inggris yang lebih dikenal dengan revolusi industri 1.0 yang terjadi antara 1800-
1900, Revolusi industri 2.0 merupakan kelanjutan yang tidak terpisahkan dari
revolusi industri 1.0 yang terjadi di Inggris, revolusi ini berbasis kepada
pengertahuan dan teknologi yang terjadi disekitaran tahun 1900-1960, Revolusi
3.0 ini disebabkan munculnya teknologi informasi dan elektronik yang masuk
kedalam dunia persitiwa ini terjadi antara 1960-2010. Pada saat sekarang ini
revolusi 4.0 ditandai dengan adanya konektivitas manusia, data, dan mesin
dalam bentuk virtual atau yang lebih dikenal dengan cyber physical.
Potensi Pancasila kehilangan eksistensi sebagai ideologi di gelombang
revolusi industri 4.0 bisa saja terjadi apabila pemerintah selaku penyelenggara
negara dan masyarakat pada umumnya tidak bekerja sama untuk saling
menumbuhkan kesadaran mengenai pentingnya nilai-nilai Pancasila bagi
kehidupan bersama dimasa yang akan datang. Diharapkan kedepan, pemerintah
Indonesia dapat membuat suatu kebijakan yang mencerminkan nilai Pancasila
dan Konstitusi untuk mengatur persoalan menyangkut penemuan dan
2
perkembangan sains serta teknologi di Indonesia. Pada tingkat paling ekstrim
hasil kebijakan tersebut adalah, bahwa segala penemuan, perkembangan dan
evolusi sains serta teknologi di era revolusi 4.0 harus sesuai dengan nilai dan
kaidah dari ideologi Pancasila. (Faisal, 2019).
Peristiwa revolusi 2.0 sampai revolusi 3.0 sudah dilalui oleh ideologi
Pancasila dengan benar dan tepat, sehingga tantangan yang dihadapi pada masa
revolusi selanjutnya harus dijalankan oleh Indonesia melalui ideologi Pancasila
dengan benar dan tepat juga agar ideologi negara republik Indonesia tetap eksis
dibumi pertiwi maupaun di bumi nusantara ini, Pancasila dianggap sebagai
leitstar (bintang penunjuk jalan). Sehingga perlunya sebuah kajian ecara teoritis
dalam menghadapi tantangan dan bagaimana cara penguatan ideologi Pancasila
dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini ialah:
1. Bagaimana revolusi industri dalam sejarah manusia?
2. Bagaimana revolusi industri 4.0 era disrupsi?
3. Apa Tanda-tanda revolusi industri 4.0?
4. revolusi industri 4.0 meliputi
5. Apa Tantangan bagi bangsa indonesia?
6. Bagaimana pancasila ditengah arus revolusi industri 4.0?
7. Apa tantangan di era revolusi Industri 4.0 bagi eksistensi internal
pancasila?
8. Apa peran pancasila dalam konteks kekinian?
9. Apa upaya yang harus dilakukan?
1.3 Tujuan Penulisan
Penulisan ini bertujuan untuk menjawab pokok masalah seperti yang
dirumuskan dalam rumusan masalah di atas, yaitu:
1. Untuk mengetahui revolusi industri dalam sejarah manusia
2. Untuk mengetahui revolusi industri 4.0 di era disrupsi
3. Untuk mengetahui tanda-tanda revolusi industri 4.0
4. Untuk mengetahui revolusi industri 4.0 meliputi
5. Untuk mengetahui tantangan bagi bangsa indonesia
6. Untuk mengetahui pancasila ditengah arus revolusi industri 4.0
7. Untuk mengetahui tantangan di era revolusi industri 4.0 bagi
eksistensi internal pancasila
8. Untuk mengetahui peran pancasila dalam konteks kekinian
9. Untuk mengetahui upaya apa yang yang harus dilakukan

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Revolusi Industri dalam ejarah manusia Nilai Nilai Pancasila Dalam
Masa Pra Sejarah

2.2 Nilai nilai pancasila sebelum kemerdekaan


Masa sebelum kemerdakaan adalah masa kristalisasi Pancasila karena
benih-benih pancasila sudah ada pada masa itu. Dengan adanya sistem
pemerintahan Negara-Negara yang menjajah Indonesia membuat masyarakat
belajar tentang pemerintahan dan politik, yang kemudian di manfaatkan oleh
para pendiri bangsa untuk menyatukan masyarakat Indonesia dan mendirikan
bangsa yaitu bangsa Indonesia. Hal inilah yang menjadi nilai-nilai
terbentuknya pancasila, sesuai dengan tujuan pancasila itu sendiri yaitu untuk
menyatukan masyarakat Indonesia dan mensejahterakan masyarakat
Indonesia, hal itu bisa terwujud dengan merdekanya Indonesia.
Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia(BPUPKI) untuk meyakinkan bangsa Indonesia.
Tugas BPUPKI adalah menyelidiki dan mengumpulkan usul-usul untuk
selanjutnya dikemukakan kepada pemerintah Jepang untuk dapat
dipertimbangkan bagi kemerdekaan Indonesia. BPUPKI dalam bahasa Jepang
berarti Dokuritsji Junbi Cosakai Pada tanggal 28 April 1945 diumumkan
pengangkatan anggota BPUPKI. Ir.Soekarno, Ki Bagus Hadikusumo, K.H.
Wachid Hasjim, Mr. Muh. Yamin, M. SutardjoKartohadikusumo, Mr. A.A.
Maramis, R. Otto Iskandar Dinata, Drs. Muh. Hatta.
Persidangan pertama BPUPKI berakhir, namun dasar negara Indonesia
belum terbentuk. Olehdari itu, BPUPKI membentuk panitia perumus dasar
negara yang anggota terdiri dari Sembilan orang yang disebut dengan Panitia
Sembilan. Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara Panitia
Kecil, dengan para anggota BPUPKI. Hasilnya lain disetujuinya dibentuknya
sebuah Panitia Kecil Penyelidik Dasar Negara, yang terdiri atas sembilan
orang, yaitu; Ir. Soekarno, Drs. Muh. Hatta, Mr. A.A. Maramis, K.H. Wachid
Hasyim, Abdul KaharMuzakkir, Abikusno Tjokrosujoso, H. Agus Salim, Mr.
Ahmad Subardjo, Mr. Muh. Yamin. Panitia kecil penyelidik dasar negara ini
menghasil kan piagam Jakarta atau Jakarta charter. Pada tanggal 7 Agustus
1945 BPUPKI dibubarkan di Jepang. Untuk menindak lanjuti hasil kerja dari

4
BPUPKI,maka jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) atau Dokuritsi Junbi Inkai
Pada Sidang PPKI I, yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945, diubah nya
poin pertama piagam Jakarta menjadi “ketuhanan yang maha esa” pada
Sidang PPKI I tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila pun ditetapkan sebagai
dasar negara Indonesia. Rumusan akhir yang ditetapkan tanggal 18Agustus
1945 dalam sidang PPKI adalah sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawatan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

2.3 Nilai nilai pancasila pasca indonesia merdeka


Sila yang pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa . Sila yang pertama
mengandung nilai yang sangat religius atau bersifat rohani. Sila pertama ini
menunjukkan bahwa rakyat Indonesia memiliki keyakinan yang sangat besar
dan dalam terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sila ini juga menyiratkan
ketaqwaan masyarakat Indonesia kepada satu-satunya pencipta langit dan
bumi.
Mengapa asas ini menjadi sila yang pertama? Rakyat Indonesia sangatlah
beragam keyakinan dan agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia. Sila
yang pertama ini diharapkan dapat mempersatukan rakyat Indonesia tanpa
memandang agama yang berbeda-beda. Asas ini menjadi yang pertama dan
paling utama agar umat Indonesia tidak akan pernah melupakan prinsip
penting ini.
Implementasi nilai ketuhanan:
1.Percaya dan takwa terhadap tuhan yang sesuai dengan agama dan
kepercayaan tiap-tiap agama
2.Menghormati dan menghargai serta saling bekerja sama untuk kehidupan
yang makmur antar agama
3.Kepercayaan yang berbeda bukan halangan untuk membina kerukunan
hidup
4.Saling bertoleransi dalam beribadat dan beragama
5.Tidak memaksakan agama dan kepercayaan kita pada orang lain/agama lain
Sila yang kedua, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Sila kedua
yang digambarkan dengan gambar rantai tersebut mengandung nilai
humanitarian atau moral kemanusiaan. Nilai kemanusiaan yang digambarkan
oleh sila kedua Pancasila ini hanya akan tercapai jika setiap rakyat Indonesia

5
mempertunjukkan perbuatan dan tindakan yang senantiasa menjaga martabat
dari rakyat Indonesia yang lainnya. Rakyat Indonesia yang mengamalkan
nilai sila kedua Pancasila ini akan selalu menghargai dan menghormati
sesama manusia. Kesetaraan juga diwakili oleh lambang kedua dari Pancasila
ini, yaitu kesetaraan hak bagi semua rakyat Indonesia.
Dua mata rantai yang berbeda, yakni persegi dan lingkaran, menyatakan
bahwa baik pria dan wanita di Indonesia dipandang setara. Mereka
mendapatkan hak yang sama, baik dalam memperoleh pendidikan maupun
pekerjaan. Hal ini mengingatkan kita pada perjuangan salah satu pahlawan
wanita di Indonesia, R.A. Kartini yang berjuang keras demi mendapatkan
kesetaraan hak.

Implementasi nilai Kemanusiaan:


1.Mengakui dan mematuhi adanya persamaan derajat baik di mata agama
maupun negara serta persamaan hak sebagai rakyat indonesia
2.Saling menjaga dan mencintai sesama rakyat indonesia
3.Mengembangkan sikap tenggang rasa
4.Melakukan sesuatu yang berlandaskan musyawarah bersama agar terbina
kesejahteraan serta jujur
5.Melakukan sesuatu dengan berlandaskan pertimbangan moral
Sila yang ketiga, yaitu Persatuan Indonesia. Simbol pohon beringin tersebut
berarti bahwa semua warga Indonesia akan senantiasa bertindak dan berbuat
baik tanpa berniat memecah belah persatuan bangsa ini, dimanapun mereka
berada. Persatuan Indonesia juga memiliki nilai tersirat. Nilai tersebut
menuntut pengakuan akan keanekaragaman dan perbedaan agama, adat,
bahasa, dan suku sehingga Indonesia tetap bersatu. Seorang warga negara
yang baik dan menghormati sila ketiga ini adalah seseorang yang bersedia
mengenal perbedaan, rela berkorban untuk bangsa Indonesia, mencintai tanah
air serta produk-produk yang diciptakan oleh Indonesia. Tanpa prinsip ketiga
ini, mempersatukan seluruh warga Indonesia yang tersebar di ribuan pulau
akan sangat sulit untuk dilakukan.

Implementasi nilai Persatuan:


1.Menempaatkan antar persatuan dengan kepentingan pribadi ataupun bangsa
dengan sebaik-baiknya
2.Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
3.Cinta tanah air dan bangsa
5.Bangga sebagai bangsa indonesia

6
6.Saling menghargai perbedaan agama, suku, ras dan etnis agar persatuan
tetap ada dan terjaga
Sila yang keempat, yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan Indonesia adalah sebuah
negara demokrasi. Prinsip yang terkandung dalam sila keempat Pancasila
serta lambang kepala banteng dengan tepat mencerminkan negara Indonesia.
Sila keempat tersebut menunjukkan bahwa kekuasaan pemerintahan
Indonesia berada dalam genggaman tangan rakyat. Kedaulatan rakyat sangat
diakui di negara demokrasi ini. Semua keputusan negara terutama yang
memengaruhi kehidupan banyak warga Indonesia akan diambil dengan cara
demokratis atau yang biasa kita sebut dengan musyawarah mufakat. Seorang
warga negara Indonesia yang menyelesaikan sebuah masalah tanpa
menggunakan kekerasan melainkan melalui musyawarah dan mendahulukan
kepentingan rakyat telah mengamalkan nilai ini.
Selain itu, warga negara Indonesia yang dapat menghormati pendapat
yang diberikan oleh orang lain, dan tidak memaksakan pendapatnya sendiri
juga merupakan warga negara yang telah memegang teguh demokrasi serta
kerakyatan. Tidaklah sulit untuk mengamalkan nilai Pancasila ini dalam
kehidupan sehari-hari. Kita bisa memulainya dari keluarga kita.
Implementasi nilai Kerakyatan:
1.Mengutamakan segalanya berdasarkan kepentingan bersama
2.Tidak memaksakan kehendak diri pada orang lain yang bisa menyebabkan
perpecahan
3.Mengutamakan musyawarah dalam pengambilan dan penjalanan
kepentingan
4.Keputusan musyawarah harus dapat dipertanggung jawabkan

Sila kelima, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.


Pada sila "Keadilan sosial untuk seluruh rakyat indonesia" menerangkan
bahwa dalam berkehidupan sosial bangsa indonesia harus mampu bersikap
adil. Sikap adil harus dimiliki oleh setiap warga negara baik penguasa
ataupun rakyat biasa, segalanya harus mampu bernilai sama baik pada sudut
sang penguasa ataupun pada sudut rakyat biasa
Implementasi nilai Pancasila ini adalah saling membantu dan bergotong
royong, menanamkan keadilan sejak dini, menjaga keseimbangan antara
kewajiban dengan hak, menghormati hak orang lain, tidak mementingkan
kepentingan pribadi yang dapat merugikan orang lain

2.4 Sejarah perumusan pancasila

7
Pancasila merupakan dasar dari negara indonesia yang terlahir karena
adanya proses dan juga digali dari kebudayaan bangsa yang kemudian
dijadikan sebagai idiologi nasional. Istilah dari pancasila pertama kali
ditemukan pada buku Sutasoma karangan yang dibuat dari Empu Tantular
dimana sejarah dari pembuatan pancasila yang telah dituliskan didalam
bukunya bahwa istilah pancasila memiliki dua pengertian antara lain:

1. Berbatu sendi, yang lima


2. Pelaksanaan lima kesusilaan, antara lain dilarang berbuat keras, tidak
boleh mencuri, jangan berjiwa dengki, berbohong, mabuk dan juga
minuman keras

Pancasila dalah dasar dari negara indonesia yang mempunyai filosofi


dimana terdiri dari dua kata yaitu berasal dari bahasa Sanskerta yang
mempunyai arti panca yang artinya lima, sedangkan sila yang berarti prinsip
atau dasar. Perumusan pancasila terjadi pada tanggal 29 April 1945,
pemerintahan jepang kemudian membentuk sebuah lembaga dalam bahasa
jepang yang bernama Dokuritsu Jumbi Choosakai sedangkan dalam bahasa
indonesia adalah Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
atau (BPUPKI) yang mempunyai anggota 62 anggota BPUPKI yang dilantik
pada tanggal 28 Mei 1945 yang juga diketahui oleh Dr.Radjiman
Widyoningrat dan juga wakilnya R. Panji Soeroso dan juga Ichibangase
(orang jepang).

BPUPKI mulai bekerja pada tanggal 29 Mei 1945 dimana tugas dari
BPUPKI adalah membuat rancangan dasar negara dan juga membuat
rancangan Undang-Undang Dasar. BPUPKI melakukan sidang pertama kali
pada tanggal 29 Mei 1945 dan juga 1 Juni 1945 yang mempunyai berbagai
masukan mengenai dasar negara indonesia. Dimana ada beberapa usulan
rumusan antara lain:

1. Muhammad Yamin

Didalam usulannya muhammad yamin tidak menggunakan teks yang


langsung dengan lisan, antara lain sebagai berikut:

1.Peri Kebangsaan

2.Peri Kemanusiaan

3.Peri Kehutanan

4.Peri Kerakyatan

8
5.Kesejahteraan Sosial atau (keadilan sosial)

setelah melakukan pidato muhammad yamin menyampaikan usulnya tertulis


didalam UUD yang dirancang didalam Rancangan Pembukaan UUD tersebut.
yang mempunyai lima rumusan tentang asas negara merdeka yang
mempunyai isi sebagai berikut:

1.Ketuhanan Yang Maha Esa

2.Kebangsaan Persatuan Indonesia

3.Rasa Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradap

4.Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam


Permusyawaratn Perwakilan

5.Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

2. Soepomo

Yang menyampaikan lima asas bagi negara republik indonesia diantaranya:

1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan Lahir Dan Batin
4. Musyawarah
5. Keadilan Rakyat

3. Soekarno

Didalam memberikan masukan tentang asas negara indonesia, Ir.Soekarno


juga menyumbangkan masukan antara lain sebagai berikut.

1.Kebangsaan Indonesia

2.Internasionalisme Atau juga Kemanusiaan

3.Mufakat Atau juga Demokrasi

4.Kesejahteraan Sosial

5.Ketuhanan Yang Berkebudayaan

Sidang BPUPKI yang dilakukan pada tanggal 29 Mei 1945 – 1 Juni 1945
yang belum bisa menetapkan ketiga usulan serta rumusan dasar negara yang

9
dijadikan sebuah dasar dalam negara indonesia, dan kemudian dibentuklah
sebuah panitia yang mempunyai anggota sembilan orang yang dikenal juga
dengan sebutan Panitia Sembilan, anggota dari sembilan panitia tersebut
adalah sebagai berikut.

1. Ir. Soekarno, ketua yang juga merangkap anggota


2. H. Agus Salim, sebagai anggota
3. Mr. Ahmad Soebardjo, sebagai anggota
4. Mr. Muhammad Yamin, sebagai anggota
5. Drs. Mohammad Hatta, sebagai anggota
6. Mr. AA. Maramis, sebagai anggota
7. Kyai Hadi Wachid Hasyim, sebagai anggota
8. Abdul Kahar Muzakkir, sebagai anggota
9. Abikusno Tjokrosujoso, sebagai anggota

Dan pada tanggal 22 juni 1945 anggota dari panitia sembilan, yang berasil
merumuskan sebuah naskah Rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar,
dan kemudian lebih dikenal sebagai Piagam jakarta atau (Djakarta Charter)
yang mempunyai isi antara lain sebagai berikut.

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi  pemeluk-


pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradap
3. Persatuan indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

Dan berdasarkan perintah dari presiden No.12 tahun 1968 tanggal 13 april
tahun 1968, mengenai rumusan masalah dalam dasar negara indonesia serta
tata cara penulisannya. Rumusan pancasila yang benar atau (shohih) dan juga
sah dimana tercantum didalam Undang-Undang Dasar 1945 yang ditetapkan
dan juga disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 agustus 1945 adalah pancasila
serta rumusan dari pancasila antara lain.

1.Ketuhanan yang maha esa

2.Kemanusiaan yang adil dan beradap

3.Persatuan indonesia

4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan perwakilan

10
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

2.5 Pancasila sebagai dasar negara

1. Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia

Fungsi Pancasila yang pertama adalah sebagai dasar Negara. Dasar negara
di sini diartikan sebagai dasar falsafah atau filosofi negara. Sehingga
Pancasila dalam hal ini digunakan sebagai dasar untuk mengatur
pemerintahan negara. Dengan kata lain, Pancasila digunakan sebagai dasar
untuk mengatur penyelenggaraan aparatur negara yang sesuai dengan bunyi
dan isi yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

2. Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Fungsi Pancasila yang kedua adalah sebagai pandangan hidup bangsa


Indonesia. Dalam hal ini Pancasila berperan sebagai petunjuk hidup sehari-
hari, yang juga merupakan satu kesatuan yang tidak akan bisa dipisah-pisah
antara satu dengan yang lain. Artinya bersatu dalam satu Negara, yaitu
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

3. Kepribadian Bangsa Indonesia

Fungsi Pancasila yang ketiga adalah sebagai kepribadian bangsa Indonesia.


Fungsi yang satu ini dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk sikap mental
maupun tingkah lalu atau perilaku beserta amal perbuatan dari sikap mental
tersebut. Kepribadian yang dimaksudkan adalah ciri khas masyarakat bangsa
Indonesia. Artinya suatu sikap mental dan tingkah laku yang mempunyai ciri
khas tersendiri sehingga mampu dibedakan dengan bangsa lainnya di seluruh
dunia. Itulah yang dinamakan kepribadian bangsa Indonesia.

4. Jiwa Bangsa Indonesia

Fungsi Pancasila yang keempat adalah sebagai jiwa bangsa Indonesia.


Pancasila dijelaskan berdasarkan teori Von Savigny yang artinya adalah
setiap bangsa mempunyai jiwanya masing-masing yang disebut dengan
Volkgeist yang berarti jiwa bangsa atau jiwa rakyat. Pancasila merupakan
jiwa bangsa yang lahir bersamaan dengan adanya atau terbentuknya bangsa
Indonesia, yaitu pada zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.

Hal ini senada dengan apa yang dikemukakan oleh Prof. Mr. A. G.
Pringgodigdo dalam tulisannya yang berjudul Pancasila. Dalam tulisan
tersebut, juga menyebutkan Pancasila sendiri sudah ada sejak adanya bangsa

11
Indonesia berdiri dan berkembang di zaman kerajaan. Meskipun istilah atau
nama Pancasila baru dikenal pada 1 Juni 1945.

5. Sumber dari Segala Sumber Hukum

Fungsi Pancasila yang kelima adalah sebagai sumber dari segala hukum.
Pancasila merupakan sumber hukum bagi Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Sumber hukum Indonesia ini bermakna sebagai
pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita hukum beserta cita-cita moral yang
meliputi suasana kejiwaan serta watak bangsa Indonesia.

Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita mengenai kemerdekaan individu,


kemerdekaan bangsa atau Negara, perikemanusiaan, keadilan sosial, dan
perdamaian Nasional yang merupakan hak dan kewajiban warga negara. Cita-
cita hukum atau politik ialah tentang sifat, bentuk dan tujuan Negara
Indonesia. Dan terakhir cita-cita moral adalah hukum tentang kehidupan
rakyat yang terkait dengan keagamaan dan kemasyarakatan.

6. Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia

Fungsi Pancasila yang kelima adalah sebagai perjanjian luhur bangsa


Indonesia. Perjanjian luhur di sini adalah menyangkut ikrar yang telah dibuat
saat memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia bersama sama oleh
para pendiri bangsa Indonesia.

Bangsa Indonesia memutuskan untuk merdeka menjadi sebuah Negara


pada tanggal 17 Agustus 1945. 18 Agustus 1945 disahkan pembukaan dan
batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI). PPKI pada saat itu merupakan wakil-wakil
seluruh rakyat Indonesia yang mengesahkan perjanjian luhur yang tertulis
tersebut (UUD 1945) untuk membela Pancasila sebagai dasar Negara selama-
lamanya.

7. Falsafah Hidup yang Mempersatukan Bangsa

Fungsi Pancasila yang ketujuh adalah sebagai falsafah hidup yang


mempersatukan bangsa. Indonesia negara yang kaya akan budaya dan etnis
yang berbeda. Pancasila di sini merupakan sarana atau alat yang sangat
ampuh untuk mempersatukan bangsa Indonesia agar tidak terjadinya
penyebab terciptanya masyarakat majemuk dan multikultural.

Pancasila merupakan falsafah hidup dan kepribadian bangsa Indonesia


yang mengandung nilai-nilai dan norma-norma luhur serta diyakini paling

12
benar, adil, bijaksana, dan tepat bagi bangsa Indonesia untuk bisa
mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.

8. Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia

Fungsi Pancasila yang kedelapan adalah sebagai cita cita dan tujuan bangsa
Indonesia. Cita-cita luhur bangsa Indonesia termuat tegas dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945. Hal ini dikarenakan pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 merupakan media penuangan jiwa proklamasi, yaitu jiwa
Pancasila yang tertulis di dalamnya. Sehingga Pancasila dapat dikatakan
sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia. Cita-cita luhur inilah yang
kelak akan dicapai oleh bangsa Indonesia selaku bangsa atau Negara.

9. Ideologi Bangsa Indonesia

Fungsi Pancasila yang kesembilan adalah sebagai ideologi bangsa


Indonesia. Pancasila sebagai Ideologi Negara adalah nilai-nilai luhur yang
terkandung di dalam Pancasila menjadi cita-cita normatif dalam proses
penyelenggaraan Negara. Secara lebih luas, pengertian Pancasila sebagai
Ideologi negara dapat diartikan sebagai visi atau arah dari penyelenggaraan
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Dengan terwujudnya suatu kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan,


nilai kemanusiaan, kesadaran akan kesatuan, berkerakyatan, dan menjunjung
tinggi nilai keadilan, termasuk keadilan sosial. Dalam artian semua nilai-nilai
luhur Pancasila ada di dalamnya, di dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara

2.6 Peran pancasila dalam ketatanegaraan

Peranan pancasila dalam ketatanegaraan Repulik Indonesia ialah :

1. Pancasila sebagai pemersatu bangsa, yaitu dengan menyatukan banyak


perbedaan-perbedaan yang ada di antara masyarakat.

2. Pancasila sebagai dasar filsafat(pandangan) hidup dalam berbangsa dan


bernegara

3. Pancasila sebagai ideology negara yaitu dapat membawa Indonesia kearah


yang lebih baik setelah peristiwa dijajah oleh negara asing, sebagai pondasi
dalam memperkuat sikap religi dan social, yang terakhir ialah menjadi
pegangan hidup menjadi warga negara yang baik.

4. Pancasila sebagai dasar yaitu menjadi sumber dari segala hukum yang ada

13
5. Pancasila menjadi identitas bangsa Indonesia.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa sila-sila pancasila itu


tidak statis, akan tetapi dinamis, dengan gerakan-gerakannya yang positif dan
serasi, karena ketatanegaraan akan selalu berkaitan dengan tata negara.
Karena tata begara merupakan pengatur kehidupan bernegara yang
mennyangkut sifat, bentuk, tugas negara,dan pemerintahannya. Karena
banyak peristiwa-peristiwa penting yang terjadi yaitu seperti krisis-krisis
yang menimpa bangsa bangsa dan negara, sebagai reaksi terhadap gejolak
kehidupan bangsa tampak menonjol satu atau beberapa sila saja. Hal ini silih
berganti bisa terjadi pada setiap sila dalam peristiwa-peristiwa lain, menurut
sifat tantangan bahaya yang dihadapi bangsa dan negara. Tetapi bila
masyarakatnya pulih kembali menjadi stabil, kembalilah sila-sila pancasila
atau kembali ke dalam gerak lingkarannya yang serasi dan seimbang. Dari
kalimat diatas telah diketahui bahwa pancasila sangat berperan untuk
keutuhan negara. Dengan kelima sila tersebut kehidupan masyarakat akan
lebih terarah

BAB III
14
PENUTUP

3.1 kesimpulan

Sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk membentuk negara sangat erat


kaitannya dengan jati diri bangsa Indonesia. Pancasila sebagai jati diri bangsa
mengandung nilai Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta
keadilan. Pancasila merupakan dasar Negara, dan juga menjadi falsafah hidup
bangsa Indonesia sejak dahulu. Pancasila juga diperuntukkan kepada Negara,
masyarakat, dan pribadi bangsa Indonesia. Sila-sila pancasila itu tidak
terlepas satu sama lain melainkan satu kesatuan yang bulat, baik dalam fungsi
dan kedudukannya sebagai dasar Negara maupun sebagai falsafah hidup
bangsa. Pengertian dari kata “kesatuan bulat” dari pancasila ini ialah berarti
bahwa sila yang satu meliputi dan menjiwai sila-sila yang lain. Pancasila
sebagai landasan dan pandangan hidup, diharapkan tujuan Pancasila akan
dapat terwujud. Masyarakat Indonesia yang memahami Pancasila dengan
baik, mereka tidak hanya mengetahui makna Pancasila, mereka juga harus
menjalankannya dengan baik

3.2 Saran

Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi


bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan
kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya referensi yang kami peroleh
hubungannya dengan makalah ini. kepada para pembaca dapat memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurna nya makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://agungtaufiqurr.blogspot.com/2016/11/sejarah-pancasila-pada-masa-
sebelum.html?m=1

https://www.kompasiana.com/nur90049/5dee4a60d541df5a577fe093/pentingny
a-nilai-nilai-pancasila-dalam-kehidupan

https://thegorbalsla.com/nilai-nilai-pancasila/#:~:text=Sejarah%20Dibalik
%20Nilai%20Nilai%20Pancasila,-Nilai%20Nilai%20Pancasila&text=Kelima
%20sila%20yang%20telah%20diusulkan,Peri%20Kerakyatan%2C%20serta
%20Kesejahteraan%20Rakyat.

https://www.liputan6.com/citizen6/read/3876704/9-fungsi-pancasila-sebagai-
dasar-negara-dan-pedoman-masyarakat-indonesia

https://20160102167leli.wordpress.com/2016/09/30/16/amp/

16

Anda mungkin juga menyukai