Anda di halaman 1dari 21

Konflik


“Dapat terjadi oleh siapa pun dan
dimanapun”


Konflik dalam konteks Perilaku
organisasi

 Organisasi sebagai suatu sistem

Organisasi bergantung pada lingkungan tidak hanya


untukmasukan tetapi juga untuk penerimaan keluaran
dalam konteks teori sistem
Sistem = input, proses,
output

Lingkungan

Eksternal

Internal

Sistem

 Input = SDM, teknologi, informasi, Modal
 Proses (Transformasi) = Kegiatan Manajemen,
struktur organisasi, desain pekerjaan, kinerja
individu
 Output = Produk dan jasa, hasil keuangan,
informasi, kepuasan, hasil manusiawi

Yang nantinya di pergunakan untuk pengguna luaran


(pelanggan)
Konflik adalah bagian dari perilaku organisasi


 Perkembangan aliran perilaku organisasi ditandai dengan pandangan
dan pendapat baru perilaku manusia dan sistem sosial sebagai berikut: 
1. Unsur manusia adalah faktor kunci penentu sukses/kegagalan
pencapaian tujuanorgansiasi2. 
2. Organisasi harus menciptakan iklim yang kondusif yang
memungkinkan karyawan dapatmemenuhi kebutuhan.
3. Komitmen dapat dikembangkan melalui partisipasi dan keterlibatan
para karyawan.
4. Pekerjaan setiap karyawan harus disusun yang memungkin dapat
mencapai kepuasan diridari pekerjaan yang dilakukan
5. Pelaksanaan evaluasi di dasarhakn pada merit sistem sehingga
memenuhi rasa keadilandan memuaskan semua pihak.
Konsep Dasar Tentang Konflik


 Saling Bertentangan
 Saling Berbantahan
 Salin cekcok

Apakah Konflik selalunya buruk?



 Fenomena sosial yang dapat muncul ketika orang
berinteraksi dan mengejar tujuan bersama

 Ketidaksepakatan sering dimulai ketika dua orang


atau pihak memiliki kepentingan yang berbeda dan
bekerja melawan satu sama lain dalam mengejar
tujuan mereka sendiri.
Latar Belakang
Terjadinya
 Konflik
 Disebabkan oleh perbedaan identitas masing-masing
individu (Sikap, Perilaku, Pengetahuan, Kecerdasan,
adat istiadat, keyakinan,fisik, harapan, masalah, dsb)

 Di Organisasi ditentukan oleh persepsi individu dan


kelompok
Pandangan mengenai
Konflik

1. Pandangan Tradisional (1930-1940an)
(Semua Konflik Buruk?)
= violance, destruction, irrationality

Merupakan hasil disfungsional akibat komunikasi yang


buruk, kurangnya kepercayaan dan keterbukaan
diantara orang-orang, kegagalan manajer untuk
tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi karyawan.

 2. Pandangan hubungan manusia (1940-1970an) =
pandangan kontemporer

Fenomena biasa dan wajar yang muncul dalam


interaksi kelompok dan Organisasi.
Bermanfaat bagi peningkatan kinerja organisasi
 3. Pandangan Interaksionis

Mendorong munclnya konflik yang menimbulka situasi yang
kooperatif, damai, tenang dan serasi menyebabkan kinerja yang
cendrung statis, tidak aspiratif, apatis dan tidak kreatif.
Konflik perlu muncul, namun dipertahankan pada tingkat
minimum.

Jenis-jenis konflik mnrt interaksionis :


1. Konflik tugas ; berkaitan dengan isi dan tujuan pekerjaan
2. Konflik hubungan ; fokus pada hubungan interpersonal
3. Konflik proses; berhubungan dengan bagaimana pekerjaan
dilakukan
Bentuk Konflik

 1. Konflik hubungan

Muncul bila ada ketidak sesuaian antar pribadi


diantara anggota kelompok, termasuk benturan
kepribadian, ketegangan, permusuhan dan gangguan.
Jenis konflik ini menghasilkan emosi individu yang
negatif seperti kecemasan, ketidak pecayaan atau
kebencian, frustasi serta ketegangan dan ketakutan
untuk ditolak oleh anggota tim lainnya

 2. Konflik tugas
 Ketidak pastian mengenai isi tugas dan tujuannya
seperti distribusi sumber daya, prosedur dan
interpretasi fakta. Konflik tugas mencakup
perbedaan sudut pandang, gagasan dan pendapat.
 Positif : Memperbaiki kemampuan debat dalam tim.
Mengahasilkan gagasan dan inovasi
 Negatif : ketidakpuasan kerja, ketidak cocokan pada
tim, meningkatkan kecemasan

 3. Konflik proses
Mengacu pada ketidak pastian tentang bagaimana
sebuah tugas harus diselesaikan, siapa yang
bertanggungjawab dan bagaimana pendelegasiannya

Dikaitkan dengan dengan moral yang lebih rendah,


penurunan produktivitas, dan kerja tim yang buruk
Bentuk dan Klasifikasi
konflik

 1. konflik Fungsional atau konflik konstruktif
Konflik yang mendukung tujuan kelompok dan
memperbaiki kinerja.

Manfaat : memberikan anggotanya kesempatan untuk


mengidentifikasi masalah dan melihat peluang,
menginspirasi ide-ide, pembelajaran dan pertumbuhan
antara individu-individu.

 2. Konflik Disfungsional atau konflik merusak

Konflik yang tidak bisa dihindari dan tidak diinginkan dalam


organisasi, ketika konflik sudah tidak efektif maka harus
ditangani.

Konflik ini dapat mencegah tujuan organisasi, mengarah pada


turunnya produktivitas.
1. Konflik kepentingan pribadi
2. Konflik kognitif
3. Konflik nilai
Emosi dan Konflik

Memicu 3 Elemen :
1. Sikap, yakni ide dan emosi kognitif
2. Perilaku
3. Kontradiktsi
Level of Conflict

 1. Level pertama = perbedaan
 2. level kedua = kesalahpahaman
 3. Level Ketiga = Ketidaksepakatan
 4. Level keempat = Perselisihan
 5. Level kelima = Polarisasi
Sumber Konflik

 Perbedaan Persepsi
 Keterbatasan Sumber daya
 Departementalisasi dan spesialiasasi
 Interdependensi
 Hubungan kewenangan
 Peran dan harapan
 Ambiguitas Yurisdiksi

Anda mungkin juga menyukai