PSIKOLOGI SOSIAL
Disusun oleh :
Kelas 2PA25
KATA PENGANTAR
i
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, karena atas segala
rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah sikap dan perubahan
sikap. Maklah ini disusun dan dipersiapkan untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah psikologi sosial. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini.
DAFTAR ISI
ii
Kata Pengantar .....................................................................................................
Daftar isi ................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................
1.3 Tujuan ................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sikap ...............................................................................................
.......................................................................................................................................
2.2 Komponen Sikap...............................................................................................
2.3 Darimana Datangnya Sikap ..............................................................................
2.4 Sikap Eksplisit dan Implisit...............................................................................
2.5 Bagaimana mengubah sikap (DisonansiKognitif, Komunikasi
Persuasive , Serta Emosi dan Perubahan Sikap ) ....................................................
2.6 Menolak Pesan Persuasive ................................................................................
2.7 Kapan Sikap Memprediksi Perilaku .................................................................
2.8 Kekuatan Iklan ..................................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................
3.2 Saran .................................................................................................................
REFERENSI..........................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
A. Untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi sosial
B. Untuk mengetahui apa itu sikap
C. Untuk mengetahui komponen komponen sikap
D. Untuk mengetahui darimana datangnya sikap
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kata “sikap” terdapat pada dua cuplikan artikel yang kutip dari
hasian kompas pada tanggal 3 Juni 2009.Sepintas , kita tidak akan
mempersoalkan kata tersebut karena secara keseluruhan kita memahami
maksud dari tulisan diatas. Dalam kehidupan sehari – hari, kita sering
menggunakan kata sikap dan mampu memahaminya karena ia menjadi
bagian dari kalimat atau ulasan yang kita pahami secara keseluruhan.
namun, tidak demikian bila kita membahas sikap sebagai suatu konsep
dalam psikologi sosial. Uraian berikut akan membahas sikap dalam
pengertian psikologi sosial serta hal – hal yang berhubungan dengan
pembentukan dan perubahan sikap .
Pada permulaan abad ke-20, sikap merupakan konsep yang
menjadi perhatian utama dalam psikologi sosial,sehingga ada yang
mengaggap bahwa psikologi sosial adalah bidang studi psikologi yang
mempelajari sikap ( Thomasdan Zaniecki, 1918, Watson, 1930, dalam
Voughn dan Hoog, 2002 ).
Sikap berasal dari kata latin “ aptus “ yang berarti dalam keadaan
sehat dan siap melakukan aksi / tindakan atau dapat dianologikan dengan
keadaan seorang gladiator dalam arena laga yang siap menghadapi singa
sebagai lawannya dalam pertarungan. Secara harfiah , sikap dipandang
sebagai kesiapan raga yang dapat diamati. Lepas dari makna harfiah
semula , pada tahun 1935 seorang psikologi sosial bernama G.W.Alport
dalam buku handbook of social psychology membuat batasan / definisi
sikap sebagai berikut :
A mental and neural state of readiness, organized through
experience, exerting a directive or dynamic influence upon the
individual’s response to all objects and situations with which it is
related. ( Allport, 1935 ). (Kesiapan mental dan saraf, diatur
melalui pengalaman, menggunakan pengaruh petunjuk atau
dinamis atas respon individual terhadap semua objek dan situasi
yang terkait).
2
Menurut Allport, sikap merupakan kesiapan mental, yaitu suatu
proses yang berlangsung dalam diri seseorang, bersama dengan
pengalaman individual masing – masing, mengarahkan dan menentukan
respons terhadap berbagai objek dan situasi.
Pada tahun sekitar 1930 sampai 1970-an, sikap merupakan topik
yang sangat penting dalam kehidupan manusia, menjadi bahasan dan fokus
penelitian dengan menggunakan metode/teknik – teknik khusus untuk
mengukur sikap.
Beberapa decade kemudian, pengertian mengenai sikap semakin
berkembang dan mengalami perubahan, seperti yang terlihat pada kutipan
definisi sikap menurut beberapa penulis berikut :
A favorable or unfavorable evaluative reaction toward something
or someone, axhibited in one’s belief, feelings or intended behavior
( Zanna& dan Remple, 1988, dalam Voughn & dan Hoog, 2002 ).
(Reaksi evaluative yang disukai atau tidak disukai terhadap sesuatu
atau seseorang, menunjukan kepercayaan, perasaan, atau
kecenderungan perilaku seseorang ).
Attitude is a psychological tendency that is expressed by
evaluanting a particular entity with some degree of favor or
disfavor ( Eagly& dan Chaiken, 1993 ). ( Sikap adalah tendensi
psikologis yang ekspresikan dengan mengevaluasi entitas tertentu
dengan beberapa derajat kesukaan atau tidaksukaan).
Evaluations of various aspect of the social word ( Baron& dan
Byrne , 2006 ). ( Evaluasi terhadap beberapa aspek perkataan sosial
).
3
pemikiran tentang partai apa dan siapa yang akan dipilih merupakan
sikap ambivalen yang dapat mendorong mereka menjadi golput.
Komponen afektif dari sikap meliputi perasaan atau emosi
seseorang terhadap objek sikap. Adanya komponen afeksi dari sikap,
dapat diketahui melalui perasaan suka atau tidak suka, senang atau tidak
senang terhadap objek sikap. Isi perasaan atau emosi pada penilaian
seseorang terhadap objek sikap inilah yang mewarnai sikap menjadi
suatu dorongan atau kekuatan / daya titik. Jika orang merasa suka dan
senang pada penampilan serta tingkah laku tokoh pemimpin masyarakat,
Caleg dari partai X yang dikenalnya, maka ia akan memilih tokoh
tersebut diantara para Caleg yang namanya tercantum dalam lembar
pemilu. Hal ini terjadi karena didorong oleh perasaan dan keyakinan
terhadap objek sikap yang dimaksud.
Komponen perilaku dapat diketahui melalui respons subjek yang
berkenaan dengan objek sikap. Respons yang dimaksud dapat berupa
tindakan atau perbuatan yang dapat diamati dan dapat berupa intensi atau
niat untuk melakukan perbuatan tertentu sehubung dengan objek sikap.
Intensi merupakan predisposisi atau kesiapan untuk bertindak terhadap
objek sikap. Jika orang mengenali dan memiliki pengetahuan yang luas
tentang objek sikap yang disertai dengan perasaan postif mengenai
kognisinya, maka ia akan cenderung mendekati ( approach ) objek sikap
tersebut, misalnya dengan memperlihatkan dukungan, memberi bantuan,
dan menjadi tim sukses bagi tokoh partai yang disukainya. Sebaliknya,
bila orang memiliki anggapan, pengetahuan, dan keyakinan negatif yang
disertai dengan perasaan tidak senang terhadap objek sikap, maka ia
cenderung “ menjauhinya “. Artinya ia akan menentang , menolak , dan
menghindar dari objek tersebut. Apabila orang beranggapan negatif
terhadap ideologysuatu partai politik serta merasa tidak senang dengan
perilaku pimpinan dan anggota partai tersebut, ia akan menghindari
kampanye yang dilakukann partai tersebut . dan tidak ingin terlibat dalam
kegiatan kegiatan yang ada kaitannya dengan partai tersebut.
Ketiga komponen sikap menciptakan nuansa tertentu yang dapat
menjelaskan perbedaan sikap orang – orang terhadap objek sikap yang
sama. Begitu pula sikap orang tua sering berbeda dalam menghadap
sikap anak – anaknya.
4
2.3 Darimana Datangnya Sikap
Sikap manusia bukan sesuatu yang melekat sejak ia lahir, tetapi
diperoleh melalui proses pembelajaran yang sejalan dengan
perkembangan hidupnya. Seorang anak tumbuh dan berkembang
dilingkungan keluarga serta sikapnya terbentuk dalam interaksi bersama
orang – orang disekitarnya. Sikap dibentuk melalui proses belajar sosial ,
yaitu proses dimana individu memperoleh informasi , tingkah laku , atau
sikap baru dari orang lain.
5
melalui pengamatan pada kejadian serupa yang dialami oleh orang
lain.
4. Perbandingan sosial proses pembelajaran dengan membandingkan
orang lain untuk mengecek apakah pandangan kita mengenai sesuatu
hal adalah benar atau salah disebut perbandingan sosial. Contohnya,
sikap positif terhadap partai politik tertentu dapat terbentuk,
walaupun kita tidak mengenal langsung satu orangpun dari partai
politik tersebut.
6
cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi keadaan disonan
tersebut, yaitu
(1) mengubah elemen tingkah laku
(2) mengubah elemen kognitif lingkungan
(3) menambah elemen kognitif baru
7
1. Reactance (Reaksi Penolakan) : Melindungi Kebebasan Pribadi Kita
8
memproses informasi sosial, dan sikap sering kali beroperasi berdasarkan
skema.
4. Pertahanan Aktif Terhadap Sikap Kita yang Sudah Ada : Menyanggah
Pandangan yang berlawanan.
9
menebang pohon didalam hutan taman nasional. Beberapa pohon yang
dijadikan pagar halaman adalah pohon raksasa kuno yang sangat tinggi.
Sebuah kelompok pecinta alam sangat menentang penebangan pohon ini
dan dengan cepat bergerak untuk menghalangi kegiatan ini.
Kejadian seperti ini menarik perhatian karna pada dasarnya hubungan sikap
dan tingkah laku sangat di pengaruhi oleh beberapa aspek dari sikap itu
sendiri. Mari kita mempelajari beberapa aspek penting dari sikap tersebut
10
C. Kekhususan sikap (Attitude Specifity).
Aspek sikap yang ketiga yang mempengaruhi hubungan sikap
dengan tingkah laku adalah kekhususan sikap yaitu sejauh mana sikap
tersebut terfokus pada objek atau situasi tertentu dibandingkan hal yang
umum.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sikap berasal dari kata latin “ aptus “ yang berarti dalam keadaan sehat
dan siap melakukan aksi / tindakan atau dapat dianologikan dengan keadaan
seorang gladiator dalam arena laga yang siap menghadapi singa sebagai
lawannya dalam pertarungan. Secara harfiah , sikap dipandang sebagai
kesiapan raga yang dapat diamati. Sikap adalah konsep yang di bentuk oleh 3
komponen, yaitu kognitif, afektif, dan perilaku. Komponen kognitif adalah
Berisi semua pemikiran serta idea-idea yang berkenaan dengan objek sikap.
Komponen afektif dari sikap meliputi perasaan atau emosi seseorang terhadap
objek sikap. Komponen perilaku dapat diketahui melalui respons subjek yang
berkenaan dengan objek sikap.
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi keadaan disonansi
kognitif yaitu mengubah elemen tingkah laku, mengubah elemen kognitif
lingkungan, dan menambah elemen kognitif baru. Komunikasi persuasif dapat
mencapai tujuan dan sasaran, maka perlu dialkukan perencanaan yang matang
dari mulai pembicara, apa yang mau dibicarakan, dan untuk siapa ia berbicara.
Emosi mempengaruhi perubahan sikap dalam beberapa cara yaitu komunikasi
yang menakut-nakuti, emosi sebagai jalan pintas mental, dan affectively based
attitudes yang mengubah sikap melalui emosi.
Ada beberapa cara untuk meolak pesan persuasif seperti reactance (reaksi
penolakan), peringatan (forewarning), penghindaran selektif (selective
avoidance), pertahanan aktif terhadap sikap kita terhadap yang sudah ada.
Sikap memprediksi perilaku jika memiliki beberapa aspek seperti aspek situasi
atau aspek dari sikap itu sendiri, selain itu ada beberapa aspek penting lainnya
seperti aspek situasi dan sikap itu sendiri. Beberapa aspek itu sendiri antara
lain seperti sikapnya terhadap perilaku tertentu, kekuatan sikap, dan
kekhususan sikap. Iklan memiliki kekuatan antara lain sebagai bentuk
pemasaran, dapat memberikan kita informasi tentang suatu produk atau jasa,
12
iklan dapat membuat orang membeli sesuatu yang sebetulnya tidak terlalu
penting.
3. 2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan dalam makalah berjudul “Sikap dan
Perubahan Sikap” sebagai berikut yaitu diharapkan seluruh masyarakat
memahami bentuk sikap, karena sikap adalah salah satu faktor penting untuk
bersosialisasi di dalam kehidupan. Selain itu, kami juga berharap para pembaca
dapat mengambil manfaat dari makalah yang kami tulis.
13
RFERENSI
https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/660
iv