ATRIBUSI SOSIAL
Fahri Ramadan Hasibuan (1193351069)
Dalila Fauza Nasution (1191151022)
DindaNur Octari Rahma (1191151025)
Nahya Naddahatissilmi (1193151043)
Erlen Christin Irene Laia (1192451016)
Apa Itu
ATRIBUSI SOSIAL ADALAH
Atribusi Sosial?
memahami arti perilaku orang
lain, khususnya bagaimana kita mencari sebab dan mengerti
dalam mengidentifikasi perilaku orang lain, baik itu berupa sifat,
karakter, sikap dll (sesuatu yang melekat dalam diri individu).
Jones dan Davis (1965) Teori ini menekan pada Teori ini mengatakan
berpikir bahwa orang "proses persepsi terjadi
dalam kognisi orang yang bahwa ada 3 hal yang perlu
menaruh perhatian khusus melakukan persepsi diperhatikan :
pada perilaku yang (pengamatan)"
Terdapat 3 tahap kognisi: 1. Konsensus
disengaja (sebagai lawan
1. Kategorisasi 2. Konsistensi
perilaku yang tidak
2.Karakterisasi
disengaja atau tidak 3.Koreksi 3. Distingsi atau
terpikirkan). Kekhususan
Sifat-Sifat Atribusi
1.Abstrak
Berarti atribusi merupakan abstraksi mental yang berusaha mengubah sesuatu yang sifatnya
konkret-konstektual menjadi sesuatu yang sifatnya abstrak dan umum.
2. Ambigu
Berarti atribusi merupakan proses pereduksian informasi yang sifatnya tidak pasti. Perilaku
yang sifatnya kompleks direduksi sedemikian rupa menjadi representasi yang bersifat
abstrak, tentu hal itu dilakukan setelah menghilangkan beberapa bagian dari konteks
perilaku yang dianggap penting.
3.Normatif
Berarti atribusi melibatkan proses penilaian yang kemudian akan dipakai didalam
memahami, memprediksi, dan mengendalikan lingkungan (lihat trope & gount, 2003).
Jenis Atribusi
1 .INTERNAL VS EKSTERNAL
Teori atribusi mengusulkan bahwa atribusi yang dibuat orang tentang
peristiwa dan perilaku dapat digolongkan sebagai internal atau eksternal.
Dalam atribusi internal, atau disposisional, orang menyimpulkan bahwa
suatu peristiwa atau perilaku seseorang disebabkan oleh faktor-faktor
pribadi seperti sifat, kemampuan, atau perasaan.Dalam atribusi eksternal,
atau situasional, orang menyimpulkan bahwa perilaku seseorang
disebabkan
oleh faktor situasional.
3. PENGUTAMAAN
DIRI SENDIRI (THE SELF-SERVING BIAS) 4. FALSE CONSENSUS EFFECT