Anda di halaman 1dari 5

Maslow mengembangkan teori hirarki motivasi yang menunjukkan tingkatan

kebutuhan/motivasi individu (kebutuhan fisiologis, keamanan/perlindungan, kasih sayang,


harga diri dan pengembangan diri) dan bahwa pemuasan kebutuhan itu terjadi secara
bertahap, dimulai dari kebutuhan yang paling dasar. Artinya, sebelum kebutuhan
dasar/fisiologis terpenuhi, individu belum termotivasi untuk memenuhi kebutuhan akan
keamanan, dan seterusnya.
Dalam interaksi sosialnya, konsep diri seorang individu mempunyai peran penting.
Selama masa kanak-kanak, keluarga dan lingkungan sosial menentukan diri ideal bagi
setiap anak, yaitu menentukan sifat-sifat dan hal-hal yang sebaiknya dicapai oleh individu itu.
Diri ideal itu dibentuk berdasarkan norma masyarakat yang berlaku dan kondisi keluarga
serta keadaan individu itu sendiri.
Konsep diri adalah pandangan individu mengenai karakter diri sendiri, dibandingkan
dengan diri idealnya. Makin jauh perbedaan antara diri ideal itu dengan kenyataan yang
dicapai, makin negatif pula konsep diri si individu. Konsep diri seseorang dinyatakan melalui
sikap dirinya yang merupakan aktualisasi orang tersebut. Berdasarkan konsep diri inilah
individu menentukan sikap dan tindakannya dalam berinteraksi dengan individu lain.
Aspek-aspek dalam Konsep Diri
Menggunakan teori kebutuhan Maslow sebagai landasan penyusunan angket konsep diri.
Dalam konsep diri terdapat beberapa aspek yang meliputi :
1. Aspek Fisik
Meliputi penilaian individu terhadap segala sesuatu yang dimilikinya, seperti tubuh,
pakaian, benda miliknya, dan lain sebagainya.
2. Aspek Psikis
Meliputi pikiran, perasaan, dan sikap yang dimiliki individu terhadap dirinya sendiri.
3. Aspek Sosial
Meliputi peranan sosial yang dimainkan individu atau kemampuan dalam
berhubungan dengan dunia luar dan penilaian individu terhadap peran tersebut.
4. Aspek Moral
Meliputi nilai dan prinsip yang memberi arti serta arah bagi kehidupan seseorang. Arti
dan nilai moral misalnya hubungan manusia dnegan Tuhan, perasaan jadi orang baik
atau berdosa, dan kepuasan atau ketidakpuasan terhadap agama yang di anut.
Bisa dikatakan bahwa konsep diri bukan merupakan suatu kesatuan ataupun generalisasi dari
pikiran-pikiran tetapi mencakup bermacam-macam gambaran tentang diri, mulai dari bidang
kognitif sampai dengan secara keseluruhan. Dapat diperjelas pada pengertian aspek-aspek
dari berbagai bidang sebagai berikut:
1. Aspek Kognitif

Meliputi gambaran yang menyangkut daya ingat, kemampuan mengolah data,


kemampuan matematika, verbal, dan akademik secara umum.
2. Aspek Emosi
Meliputi ketrampilan individu terhadap pengelolaan impuls dan irama perubahan
emosinya.
3. Aspek Keluarga
Meliputi arti keberadaan diri di dalam keluarga, hubungan dalam keluarga.
4. Aspek diri secara keseluruhan
Meliputi pikiran, perasaan, dan sikap yang dimiliki individu terhadap diri sendiri.
Perkembangan konsep diri adalah proses sepanjang hidup, berkembang sejak infant
sejalan dengan tahap tumbuh kembangnya. Perkembangan konsep diri sepanjang usia :
0-1 tahun
Mulai untuk mempercayai
Membedakan diri dari lingkungan
1-3 tahun
Mempunyai kontrol terhadap beberapa bahasa
Mulai menjadi otonom dalam pikiran dan tindakan
Menyukai tubuhnya
Menyukai dirinya
3-6 tahun
Mengambil inisiatif
Mengidentifikasi jender
Meningkatkan kewaspadaan diri
Keterampilan berbahasa meningkat
6-12 tahun
Dapat mengatur diri sendiri
Berinteraksi dengan teman sebaya
Harga diri meningkat dengan penguasaan keterampilan baru
Menyadari kekuatan dan keterbatasan
12-20 tahun
Menerima perubahan tubuh
Menggali tujuan untuk masa depan
Merasakan positif tentang diri
Berinteraksi dengan orang yang mereka anggap menarik secara seksual

20-40 tahun
Mempunyai hubungan intim dengan keluargadan teman dekat
Mempunyai perasaan stabil, positif tentang diri
40-60 tahun (pertengahan)
Dapat menerima perubahan dalam penampilan dan ketahanan
Mengkaji kembali tujuan hidup
Menunjukkan perhatian dengan penuaan
Akhir usia 60 tahun
Merasa positif tentang kehidupan dan maknanya
Tertarik dalam memberikan legalitas bagi generasi berikutnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri diantaranya:
Tahap perkembangan
Significant others
Persepsi diri
Lingkungan
Pengalaman masa lalu
Heredity and Culture
Stress and Coping
Health Status
Komponen Konsep Diri :
1. Gambaran Diri
Gambaran diri adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar atau tidak yang
mencakup ukuran, bentuk, fungsi tubuh, penampilan dan potensi tubuh.
2. Identitas Diri
Identitas diri adalahkesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasi dan
penilaian yang merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri sendiri sbg satu
kesatuan yang utuh.
3. Harga Diri
Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa
seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri
4. Ideal Diri
Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus berperilaku
berdasarkan standar, aspirasi, tujuan atau penilaian personal tertentu.
5. Penampilan Peran

Penampilan peran adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkan dari
seseorang bersadar posisinya di masyarakat.
Rentang Respon Konsep Diri

1. Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri adalah pernyataan tentang konsep diri yang positif dengan latar
belakang pengalaman yang sukses
2. Konsep Diri Positif
Konsep diri positif adalah ketika seseorang mampu mengembangkan perwujudan
dirinya secara positif dari setiap aspek yang terbentuk dari pengalaman-pengalam
individu yang positif
3. Harga Diri Rendah
Harga diri rendah adalah penilaian negative seseorang terhadap diri dan kemampuan
yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung
4. Kebingungan Identitas
Kebingungan identitas adalah kegagalan individu mengintegrasikan aspek-aspek
identitas masa kanak-kanak ke dalam kematangan kepribadian pada remaja yang
harmonis.
5. Depersonalisasi
Perasaan yang tidak realistik dan merasa asing dengan diri sendiri, yang berhubungan
dengan kecemasan, kepanikan dan kegagalan dalam ujian realitas. Individu
mengalami kesulitan membedakan diri sendiri dari orang lain dan tubuhnya sendiri
terasa tidak nyata dan asing baginya

DAFTAR PUSTAKA
Syukra Alhamda. Buku Ajar Sosiologi Kesehatan. 2015. Deepublish (e-book)
Muhammad Anas. Psycologi: Menuju Aplikasi Pendidikan. 2013 (e-book)
Fundamental Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai