Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Konsep diri adalah citra subjektif dari diri dan percampuran yang kompleks
dari perasaan, sikap dan persepsi bawa sadar maupun sadar. Konsep diri
memberikan kita kerangka acuan yang mempengaruhi manajemen kita terhadap
situasi dan hubungan kita terhadap situasi dan hubungan kita dengan orang lain.
Kita mulai membentuk konsep diri saat usia muda. Masa remaja adalah waktu yang
kritis ketika banyak hal secara kontinu mempengaruhi konsep diri. Jika seseorang
anak mempunyai masa kanak-kanak yang aman dan stabil, maka konsep diri masa
remaja anak tersebut secara mengejutkan akan sangat stabil.
Ketidaksesuaian antara aspek tertentu dari kepribadian dan konsep diri
dapat menjadi sumber stress atau konflik. Konsep diri seseorang dinyatakan
melalui sikap dirinya yang merupakan aktualisasi orang tersebut. Manusia sebagi
organisme yang memiliki dorongan untuk berkembang yang pada akhirnya
menyebabkan ia sadar akan keberadaan dirinya. Perkembangan yang berlangsung
tersebut kemudian membantu pembentukan konsep diri individu yang
bersangkutan. Perasaan individu bahwa ia tidak memiliki kemampuan yang ia
miliki. Padahal segala keberhasilan banyak bergantung kepada cara individu
memandang kualitas kemampuan yang dimiliki.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi konsep diri ?


2. Bagaimana mekanisme koping pada konsep diri ?
3. Bagaimana hubungan sosial pada konsep diri ?
4. Bagaimana pentingnya konsep diri yang sehat ?
5. Bagaimana komponen konsep diri ?
6. Bagaimana rentang konsep diri ?
7. Bagaiama rentang respon konsep diri ?

1
1.3 Tujuan
2. Agar mahasiswa mengetahui definisi konsep diri
3. Agar mahasiswa mengetahui mekanisme koping pada konsep diri
4. Agar mahasiswa mengetahui hubungan sosial pada konsep diri
5. Agar mahasiswa mengeahui pentingnya konsep diri yang sehat
6. Agar mahasiswa mengetahui komponen konsep diri
7. Agar mahasiswa mengetahui rentan konsep diri
8. Agar mahasiswa mengetahui rentang respon konsep diri

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Konsep diri (self-concept) merupakan bagian dari masalah kebutuhan psikososial


yang tidak didapat sejak lahir, akan tetapi dapat dipelajari sebagai hasil dari pengalaman
seseorang terhadap dirinya. Konsep diri ini berkembang secara bertahap sesuai dengan
tahap perkembangan psikososial seseorang. (A.Aziz Alimul H., 2010)

Konsep diri sebagai gambaran mental individu yang terdiri dari pengetahuan
tentang diri sendiri, penghargaan bagi diri sendiri dan penilaiaan terhadap diri sendiri.
(Callhoun & Acocela., 2011)

Konsep diri adalah gagasan tentang diri sendiri yang berisikan mengenai
bagaimana individu melihat dirinya sendiri sebagai pribadi, bagaimana individu merasa
tentang dirinya sendiri menjadi manusia sebagaimana yang diharapkan. (Centi., 2012)

Dalam menggambarkan kepribadian tentunya kepekaan setiap individu bisa


berbeda dalam menangkap pandangan orang lain. Adanya perbedaan tingkat stabilitas
dalam mempertahankan suatu jenis perasaan diri tertentu dalam menghadapi reaksi orang
lain yang bertentangan. Berbedaan dalam intensitas dan seringnya dukungan sosial yang
dibutuhkan untuk mempertahankan perasaan diri, berbeda dalam campuran perasaan
tertentu yang bersifat positif dan yang negative yang dihubungkan dengan konsep diri.

Hal ini juga berbeda dimana aspek kehidupan sangat erat hubugannya dengan perasaan
diri.

2.2 Mekanisme Koping Pada Konsep Diri

Mekanisme koping adalah cara yang dilakukan individu dalam menyelesaikan


masalah, menyesuaikan diri dengan perubahan, serta respon terhadap situasi yang
mengancam. (Keliat, 2011)

3
Konsep diri merupakan semua ide pikiran, dan kepercayaan dan pendirian yang
diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan
orang lain, termasuk persepsi individu akan sikap dan kemampuannya, interaksi dengan
orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan
dan keinginannya.

Macam-macam mekanisme koping pada konsep diri :

Menurut Stuart dan Sundeen (1998):

1. Mekanisme koping yang berpusat pada masalah


Mekanisme koping yang berpusat pada masalah ini diarahkan untuk mengurangi
tuntunan-tuntuan situasi yang mengurangi stress atau mengembangkan sumber daya
untuk mengatasinya. Mekanisme koping ini bertujuan untuk menghadapai tuntutan
secara sadar, realistis, objektif, dn rasional.

Menurut Stuart dan Sundeen hal-hal yang berhubungan dengan mekanisme koping yang
berpusat pada masalah adalah :

a) Konfrontasi Koping
Menggambarkan usaha-usaha untuk mengubah keadaan/masalah secara agresif
menggambarkan tingkat kemarahan serta pengambilan resiko.
b) Isolasi
Individu berusaha untuk menarik diri baik fisik maupun psikologi dari
lingkungan/tidak mau tau masalah yang sedang dihadapi.
c) Kompromi
Menggambarkan usaha untuk mengubah keadaan dengan hati-hati, meminta
bantuan dan kerja sama dengan keluarga dan teman kerja atau mengurangi
keinginan lalu memilih jalan tengah dengan cara mengubah cara yang tidak efektif
dalam bertindak, mengganti tujuan dan mengorbankan aspek kepentingan pribadi.

2. Mekanisme koping yang berpusat pada emosi


Mekanisme koping yang berpusat pada emosi ini, sesama remaja dipusatkan untuk
mengurangi stress emosional.

4
2.3 Hubungan Sosial Pada Konsep Diri
Hubungan social pada konsep diri sangat penting karena mampu berkontribusi
dalam meningkat harga diri seseorang. Dalam hal ini, ketika berinteraksi social
dengan orang lain maka akan meningkatkan rasa kepercayaan dirinya dihadapan
orang lain, sehingga jauh dari rasa pesimistis dan minder. Akan tetapi harga diri
yang rendah cenderung khawatir dengan apa yang orang lain katakana tentang
dirinya. Ketakutan dengan evaluasi negative dari orang lain dan kecenderungan
terlalu memikirkan pendapat orang lain lebih besar daripada menghargai
kemampuan dan usahanya sendiri. Hal ini lah yang dapat mengacaukan dan
menimbulkan keengganan seseorang dalam proses interaksi sosialnya.

2.4 Pentingnya Konsep Diri Yang Sehat


Seseorang yang menghargai dirinya dan mampu melihat sisi positif dari setiap
kejadian untuk diambil pelajaran agar lebih berkembang dimasa depan. Keyakinan
positif membuat seseorang memandang kehidupan secara optimis, ia melihat
hambatan sebagai kesempatan untuk maju karena optimis yang dimiliki, ia
cenderung merasa mampu menghadapi segalanya, hal inilah yang kemudian
mendorong seseorang untuk berkembang menjadi lebih baik.

2.5 Komponen Konsep Diri


1. Gambaran Diri/Citra Tubuh
Gambaran diri/Citra Tubuh adalah sikap, keyakinan, dan pengetahuan individu
secara sadar/tidak sadar terhadap tubuhnya.
2. Ideal Diri
Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimanan ia harus berperilaku
sesuai dengan standart pribadi (Struat & Stundeen). Standart dapat
berhubungan dengan tipe orang yang diinginkan atau sejumlah aspirasi, cita-
cita nilai yang dicapai.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ideal diri:


 Kecenderungan individu menetapkan ideal diri pada batas
kemampuannya.
 Faktor budaya
 Ambisi dan keinginan untuk melebihi dan berhasil.
5
3. Harga Diri
Harga diri adalah penilaiaan pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri (Struat & Stundeen)
4. Identitas
Identitas adalah kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasi dan
penilaiaan, yang merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri sebagai suatu
kesatuan yang utuh (Struat & Stundeen)
5. Peran
Peran adalah seperangkat perilaku yang diharapkan secara social yang
berhubungan dengan fungi individu pada bebagai kelompok social.
Ada 5 faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri dengan peran:
 Kejelasan perilaku dan pengetahuan yang sesuai dengan peran
 Konsistensi respon orang yang berarti terhadap peran individu
 Keseimbangan dan kesesuaian antara peran yang dilakukan
 Selaras harapan dan budaya dengan peran
 Kesesuaian situasi yang dapat mendukung pelaksaan peran

2.6 Rentang Respon Konsep Diri


Konsep Diri terdiri dari atas 5 komponen yaitu perubahan dalam citra tubuh, ideal
diri, harga diri, peran dan identitas.
Rentang individu terhadap konsep diri berfluktuasi sepanjang rentang respon diri
yaitu adaptif dan maladaptive.
Respon Adaptif Respon Maladaptif

Aktualisasi Konsep Diri Harga Diri Kerancuan Depersonal

Diri Positif Rendah Identitas Lisasi

Keterangan:

a. Aktualisasi diri
Pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan latar belakang
pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima.

6
b. Konsep Diri Positif
Apabila individu mempunyai pengalaman yang positif dalam beraktualisasi
diri dan menyadari hal-hal yang positif maupun yang negative dari dirinya.
c. Harga Diri Rendah
Individu cenderung untuk menilai dirinya negative dan merasa lebih rendah
daripada orang lain.
d. Identitas kacau
Kegagalan individu mengintekrasikan aspek-aspek identitas masa kanak-
kanak ke dalam kematangan aspek psikososial kepribadian pada masa
dewasa yang harmonis.
e. Depersonalisasi
Perasaan yang tidak realistis dan asing dalam terhadap diri sendiri yang
berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan
dirinya dengan orang lain.

7
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Asuhan Keperawatan Pada Konsep Diri


A. Pengkajian konsep diri
1. Faktor predisposisi
a. Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi perilaku yang objektif
dan teramati serta bersifatsubjektif dan dunia dalam pasien sendiri.
Perilaku berhubungan dengan harga diri yang rendah, keracuan
identitas, dan deporsonalisasi.
b. Faktor yang mempengaruhi peran adalah streotipik peran seks, tuntutan
peran kerja, dan harapan peran kultural.
c. Faktor yang mempengaruhi identitas personal meliputi
ketidakpercayaan orang tua, tekanan dari kelompok sebaya, dan
perubahan dalam struktur sosial.

2. Stresor pencetus
a. Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau
menyaksikan kejadian mengancam kehidupan.
b. Ketegangan peran hubugnan dengan peran atau posisi yang
diharapkan dimana individu mengalaminya sebagai frustasi. Ada tiga
jenis transisi peran
1. Transisi peran perkembangan
2. Transisi peran situasi
3. Transisi peran sehat /sakit

3. Sumber-sumber koping
Setiap orang mempunyai kelebihan personal sebagai sumber koping,
meliputi :
a. Aktifitas olahraga dan aktifitas lain diluar rumah
b. Hobby dan kerajinan tangan
c. Seni yang ekspresif
d. Kesehatan dan perawan diri
e. Pekerjaanatauposisi

8
f. Bakat tertentu
g. Kecerdasan
h. Imajinasi dan kreativitas
i. Hubungan interpersonal

4. Mekanisme koping
a. Pertahanan koping dalam jangka pendek
b. Pertahanan koping jangka panjang
c. Mekanisme pertahanan ego

Untuk mengetahui persepsi seseorang tentang dirinya, maka orang tersebut


wajib bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1) Persepsi psikologi:
a) Bagaimana watak saya sebenarnya?
b) Apa yang membuat saya bahagia atau sedih?
c) Apakah yang sangat mencemaskan saya?
2) Persepsi sosial:
a) Bagaimana orang lain memandang saya?
b) Apakah mereka menghargai saya bahagia atau sedih?
c) Apakah mereka membenci atau menyukai saya?
3) Persepsi fisik:
a) Bagaimana pandangan saya tentang penampilan saya?
b) Apakah saya orang yang cantik atau jelek?
c) Apakah tubuh saya kuat atau lemah?

Pendekatan dan pertanyaan dalam pengkajian sesuai dengan faktor yang


dikaji:
1) Identitas: dapatkah anda menjelaskan siapa diri anda pada orang lain:
karakteristik dan kekuatan?
a. Body image:
 Dapatkah anda menjelaskan keadaan tubuh anda kepada
saya?
 Apa yang paling anda sukai dari tubuh anda?
 Apakah ada bagian dari tubuh anda yang ingin anda ubah?

b. Self esteem:
 Dapatkah anda katakan apa yang membuat anda puas?
 Ingin jadi siapakah anda?
 Siapa dan apa yang menjadi harapan anda?
 Apakah harapan itu realistis?
 Signifikan apa respon anda, saat anda tidak merasa dicintai
dan tidak dihargai?
 Siapakah yang paling penting bagi anda?
 Kompetensi: apa perasaan anda mengenai kemampuan
dalam mengerjakan sesuatu untuk kepentingan hidup anda?
 Virtue: pada tingkatan mana anda merasa nyaman terhadap
jalan hidup bila dihubungkan dengan standar moral yang
dianut?
 Power: pada tingkatan mana anda perlu harus mengontrol
apa yang terjadi dalam hidup anda? Apa yang anda
rasakan?

c. Role performance:
 Apa yang anda rasakan mengenai kemampuan anda untuk
melakukan segala sesuatu sesuai peran anda? Apakah peran
saat ini membuat anda puas?
 Gangguan konsep diri.
 Mekanisme koping jangka pendek (krisis identitas).
 Kesempatan lari sementara dari krisis.
 Kesempatan mengganti identitas.
 Kekuatan atau dukungan sementara terhadap konsep diri
(identitas yang kabur).
 Arti dari kehidupan.
B. Diagnosa Keperawatan
Dari pengkajian seluruh konsep diri, dapat disimpulkan masalah keperawatan
yaitu:
1. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan struktur/bentuk
tubuh
2. Harga diri rendah kronis berhubugan dengan kurangnya pengakuan dari
orang lain
3. Kesiapan peningkatan konsep diri berhubungan dengan mengeksperikan
kepuasan dengan diri, harga diri, penampilan peran, citra tubuh dan
identitas pribadi
4. Harga diri rendah situasional behubungan dengan perubahan pada citra
tubuh
5. Isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.

C. Intervensi keperawatan
1. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan struktur/bentuk tubuh
Tujuan : mengetahui perkembangan keadaan pasien
Kriteria hasil :
a. pasien mampu mendeskripsikan secara faktual perubahan fungsi tubuh
Intervensi :
1. Beri kesempatan klien mengungkapkan perasaannya :
a. Bimbing klien mengungkapkan perasaannya
b. Gunakan pertanyaan terbuka
c. Dengarkan ungkapan klien dengan aktif
2. Beri respon yang tidak menghakimi:
a. Tidak menyalahkan pendapat klien
b. Menerima pendapat klien
3. Ciptakan lingkungan yang tenang dengan cara mengurangi stimulus
eksternal yang berlebihan dalam interaksi
4. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
Rasional :
a. Dengan mengungkapkan perasaannya beban klien akan berkurang
b. Respon menghakimi dapat merusak hubungan saling percaya dan
menurunkan harga diri klien
c. Lingkungan yang tenang mampu membantu klien dalam memfokuskan
pikiran
d. Memotivasi klien memandang dirinya secara positif, Penilaian negatif
semakin menambah rasa tidak percaya diri klien
2. Harga diri rendah kronis berhubugan dengan kurangnya pengakuan dari orang
lain
Tujuan : meningkatkan kepercayaan klien kepada perawat/orang lain
Kriteria hasil :
a. bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi
terapeutik : sapa klien dengan ramah baik dengan verbal maupun non
verbal, perkenalkan diri dengan sopan, tanyakan nama lengkap klien dan
nama panggilan yang disukai klien, jelaskan tujuan pertemuan, jujur dan
menepati janji, tunjukkan sikap menerima klien apa adanya,beri
perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien
intervensi :
a. Berikan pujian atas keberhasilan klien
b. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari
sesuai kemampuannya
c. Beri kesempatan untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan
Rasional :
a. Keberhasilan klien harus diberi apresiasi
b. Klien dapat melakuan aktifitas sesuai dengan kemampuannya
c. Klien dapat melakukan kegiatan yang sudah direncakan
3. Kesiapan peningkatan konsep diri berhubungan dengan mengeksperikan
kepuasan dengan diri, harga diri, penampilan peran, citra tubuh dan identitas
pribadi
Tujuan : kesiapan peningkatan konsep diri klien positif
Kriteria hasil : klien tidak merasa malu
Intervensi :
1. Berikan dukungan yang positif dan dukungan emosi
2. Kajilah kemampuan yang dimiliki klien
Rasional :
a. Dukungan positif dan dukungan emosi berguna untuk membangun
konsep diri yang lebih baik
b. Klien dapat melakukan aktifitas sesuai dengan kemampuannya

4. Isolasi sosial: menarik diri b. d. harga diri rendah


Tujuan : Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal

Kriteria hasil :

1. Ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau
berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, klien mau
duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang
dihadapi
2. Klien mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki:
 kemampuan yang dimiliki
 Aspek positif keluarga
 Aspek positif lingkungan yang dimiliki klien
3. klien menilai kemampuan yang dapat digunakan
4. Klien membuat rencana kegiatan harian
5. Klien melakukan kegiatan sesuai dengan kondisi sakitnya
6. Klien memanfaatkan system pendukung yang ada di keluarga

Intervensi :

1. Bina hubungan saling percaya:


a. Sapa klien
b. Beri salam/panggil nama klien
c. Tanyakan nama panggilan kesukaan klien
d. Sebutkan nama perawatan sambil berjabat tangan
e. Jelaskan maksud hubungan interaksi
f. Jelaskan kontrak yang akan dibuat
g. Beri rasa aman dan sikap empati
h. Beri perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien
2. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien:
a. Setiap bertemu klien hindarkan dari memberi penilaian negatif
b. Utamakan memberi pujian yang realistic
3. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat dilakuka
a. diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan
4. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dialakukan setiap hari sesuai
kemampuan:
a. Tingkatkan kegiatan yang sesuai dengan toleransi kondisi klien
b. Beri contoh pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
5. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan
a. Beri pujian atas keberhasilan klien
b. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
6. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan
HDR:
a. Bantu keluarga dalam memberi dukungan pada klien
b. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan rumah

Rasional :

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya


2. Klien dapat meng identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
3. Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan
4. Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai dengan kondisi sakit dan
kemampuannya
6. Klien dapat memanfaatkan system pendukung yang ada

5. Gangguan konsep diri: harga diri rendah berhubungan dengan gangguan citra
tubuh

Tujuan : Klien menunjukkan peningkatan harga diri

Kriteria hasil :

1. Klien menerima perubahan yang terjadi


2. Klien memilih beberapa cara m engatasi perubahan yang terjadi
3. Klien adaptasi dengan cara-cara yang dipilih dan digunakan
4. Klien dapat mengatasi masalahnya sendiri
5. Klien dapat melakukan pengembalian integritas tubuhnya

Intervensi :

1. Klien dapat meningkatkan keterbukaan dan hubungan saling percaya:


a. Bina hubungan perawat - klien yang terapeutik
b. Salam terapeutik
c. Komunikasi terbuka, jujur dan empati
d. Sediakan waktu untuk mendengarkan klien. Beri kesempatan
mengungkapkan perasaan klien terhadap perubahan tubuh.
e. Lakukan kontrak untuk program asuhan keperawatan (pendidikan
kesehatan, dukungan, konseling dan rujukan)
2. Klien dapat mengidentifikasi perubahan citra tubuh:
a. struktur, bentuk atau fungsi tubuh
b. Observasi ekspresi klien pada saat diskusi
c. Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki:
 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki (tubuh,
intelektual, keluarga) oleh klien diluar perubahan yang terjadi
 Beri pujian atas aspek positif dan kemampuan yang masih dimiliki
klien.
3. Klien dapat menerima realita perubahan struktur, bentuk atau fungsi tubuh.
a. Dorong klien untuk merawat diri dan berperan serta dalam asuhan klien
secara bertahap
b. Libatkan klien dalam kelompok klien dengan masalah gangguan citra tubuh
4. Klien dapat menyusun rencana cara-cara menyelesaikan masalah yang
dihadapi:
a. Diskusikan cara-cara (booklet, leaflet sebagai sumber informasi) yang dapat
dilakukan untuk mengurangi dampak perubahan struktur, bentuk atau fungsi
tubuh
b. Dorong klien memilih cara yang sesuai
5. Klien dapat melakukan tindakan pengembalian integritas tubuh
a. Membantu klien mengurangi perubahan citra tubuh
b. Rehabilitasi bertahap bagi klien
Rasional :

1. Klien dapat membina hubungan daling percaya


2. Klien dapat meng identifikasi perubahan citra tubuhnya.
3. Klien dapat menilai kemampuan yang dimilikinya.
4. Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
5. Klien dapat melakukan kegiatan pengembalian integritas tubuhnya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Konsep diri adalah merefleksikan pengalaman interaksi sosial, sensasinya juga


didasarkan bagaimana orang lain memandangnya. Konsep diri sebagai cara memandang
individu terhadap diri secara utuh baik fisik, emosi, intelektual, sosial dan spiritual.
Penting di ingat bahwa konsep diri ini bukan pandangan orang lain pada kita melainkan
pandangan kita sendiri atas diri kita yang diukur dengan standar penilaian orang lain.

Keseimbangan berbagai Konsep Diri antara lain Gambaran diri, ideal diri, harga
diri, peran dan identitas diri sangat mempengaruhi kesehatan individu. Kerena dengan
individu konsep diri yang baik/sehat akan memiliki keseimbangan dalam kehidupan. Ada
berbagai hal yang dapat menyebabkan gangguan konsep diri yaitu pola asuh orang tua,
kegagalan, depresi, kritik internal dan merubah diri
Gangguan konsep diri adalah suatu kondisi dimana individu mengalami kondisi
pembahasan perasaan, pikiran atau pandangan dirinya sendiri yang negatif. Gangguan
konsep diri dapat juga disebabkan adanya stresor.

3.2 Saran
Semoga makalah yang kami susun ini dapat sangat bermanfaat bagi para pembaca,
dan dapat memberikan pengetahuan sedikit tentang Asuhan keperawatan konsep diri.

Kami mengetahui bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan baik dari segi penulisannya, bahasa dan lain sebagainya.untuk itu saran dari
para pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan agar dapat tercipta makalah
yang baik dan dapat memberi pengetahuan yang benar kepada pembaca. dan jadikanlah
membaca sebagai kebiasaan anda, karena melalui membaca akan membuka lebih banyak
gerbang ilmu untuk anda.
DAFTAR PUSTAKA

J., C. L. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC.

Mubarak, W. I. (2008). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC.

Muhnith, A. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa Teori dan APlikasi. Jajarta: Andi.

Perry, P. &. (2110). Fundamental Keperawatan (7 ed., Vol. 03). Jakarta: Salemba.

Suliswati, d. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.

PPNI, T. P. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (1 ed.). Jakarta: DPP PPNI
Pusat.

Surya, H. (2007). Percaya Diri Itu Penting. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sunaryo. 2004. “ Psikologi untuk Keperawatan”. EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai