Anda di halaman 1dari 9

TYPHOID

Nama Kelompok :
1. Nafia’tul Chusnah (201804013)
2. Anggi Ika Anggraini (201804015)
3. Devi Sulistiyawati (201804017)
4. Anita Vivi Lestari (201804033)
5. Fera Widia Sari (201804035)
6. Vinda Istianti (201804038)
7. Astria Devi Agustin (201804039)
DEFINISI TYPHOID

Penyakit tipes atau typoid adalah penyakit infeksi yang disebabkan


oleh bakteri bernama Salmonella Typhii.  Salmonella Typhii hidup
didalam badan manusia, dimana kuman ini dtemukan didalam
pembuluh darah dan saluran pencernaan penderita tersebut.
Demam tifoid atau sering disebut dengan tifus abdominalis adalah
infeksi akut pada saluran pencernaan yang berpotensi menjadi penyakit
multisistemik yang disebabkan oleh Salmonella typhi. Demam Typhoid
adalah penyakit infeksi akut usus halus, yang disebabkan oleh
salmonella typhi, salmonella paratyphi A, salmonella paratyphi B,
salmonella paratyphi C, paratifoid biasanya lebih ringan, dengan
gambaran klinis sama.
ETIOLOGI

Etiologi dari typhoid adalah Salmonella thypi/ salmonella


thyphosa, basil gram negatif yang bergerak dengan rambut getar dan
tidak berspora. Salmonella thyposa, basil gram negatif yang bergerak
dengan rambut getar dan tidak berspora, masa inkubasi 10-20 hari dan
hanya didapatkan pada manusia. Penularan penyakit ini hampir selalu
terjadi melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Ada dua sumber penularan salmonella typhi yaitu pasien dengan
demam typhoid dan pasien dengan carier. Carier adalah orang yang
sembuh dari demam typhoid dan masih terus mengekresi salmonella
typhi dalam tinja dan air kemih selama lebih dari 1 tahun.
MANIFESTASI KLINIS

Masa inkubasi 10-14 hari Demam > 1 minggu terutama pada malam
hari.Demam tidak terlalu tinggi dan berlangsung selama 3 minggu.
Minggu pertama peningkatan suhu tubuh berfluktuasi. Biasanya suhu
tubuh meningkat pada malam hari dan menurun pada pagi hari. Pada
minggu kedua suhu tubuh terus meningkat dan pada minggu ke tiga suhu
berangsur-angsur turun dan kembali  normal. Nyeri kepala, Malaise,
Letargi, Lidah kotor, Bibir kering pecah-pecah (regaden), Mual muntah,
Nyeri perut, Nyeri otot, Anoreksia, Hepatomegali, splenomegaly,
Konstipasi, diare, Penurunan kesadaran, Macular rash, roseola (bintik
kemerahan) akibat emboli basil dalam kapiler.
PATOFISIOLOGI

Kuman Salmonella typhi yang masuk ke saluran gastrointestinal


akan ditelan oleh sel-sel fagosit ketika masuik melewati mukosa dan
oleh makrofag yang ada di dalam lamina propia. Sebagian dari
Salmonella typhi ada yang dapat masuk ke usus halus mengadakan
invaginasi ke jaringan limfoid usus halus (plak peyer) dan jaringan
limfoid mesenterika.Kemudian Salmonella typhi masuki melalui
folikel limpa ke saluran limfatik dan sirkulasi darah sistemik sehingga
terjadi bacteremia. Bakterimia pertama-tama menyerang sistem
retikulo endothelial (RES) yaitu : hati, limpa, dan tulang kemduian
selanjutnya mengenai seluruh organ di dalam tubuh antara lain sistem
saraf pusat, ginjal, dan jaringan limpa.
POHON MASALAH
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan Intoleransi aktifitas

Penurunan nafsu makan Gangguan keseimbangan volume cairan

Tukak Hepatomegali Splenomegali Demam

Kelenjar limfoid usus halus Hati Limfa Endotoksin

Menyerang mukosa usus halus

Masuk kedalam saluran pencernaan

Salmonelia typhos
KOMPLIKASI

Komplikasi intestinal Komplikasi extra intestinal


1) Perdarahan usus 1) Komplikasi kardiovaskuler
2) Perporasi usus  2) Komplikasi darah
3) Ilius paralitik 3) Komplikasi paru
4) Komplikasi pada hepar dan
kandung empedu
5) Komplikasi ginjal
6) Komplikasi pada tulang
7) Komplikasi neuropsikiatrik
PENATALAKSANAAN
 Perawatan
1. Bedrest kurang lebih 14 hari : mencegah komplikasi perdarahan usus.
2. Mobilisasi sesuai dengan kondisi.
3. Posisi tubuh harus diubah setiap 2 jam sekali untuk mencegah decubitus
 Diet
Dimasa lampau, penderita diberi makan diet yang terdiri dari bubur saring, kemudian
bubur kasar dan akhirnya nasi sesuai dengan tingkat kesembuhan penderita. Makanan
disesuaikan baik kebutuhan kalori, protein, elektrolit, vitamin maupun mineralnya serta
diusahakan makan yang rendah/bebas selulose, menghindari makanan yang iritatif.
 Obat-obatan
Obat pilihan adalah kloramfenikol, hati-hati karena mendepresi sum-sum tulang, dosis
50-100 mg/kgBB dibagi 4 dosis, efek sampingnya adalah Anaplastik anemia. Obat lain :
Kotrimoksazo, Ampisilin, Amoxicillin
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai