Anda di halaman 1dari 81

FINAL BAHASA INGGRIS

MAKALAH
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Inggris

Dosen Pembimbing :
Resky Yuliana, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
SRI WAHYUNI
(2102010017)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
DARUD DA’WAH WAL IRSYAD
(STAI-DDI) PINRANG
2022
KATA PENGANTAR

First of all, thanks to Allah SWT because of the help of Allah, writer
finished writing the paper entitled “Final Bahasa Inggris” right in the calculated
time.

The purpose of this paper is to fulfill the assignment that given by Mrs.
Resky Yuliana, S.Pd., M.Pd. as lecturer in English.

In arranging this paper, the writer trully get lots challenges and
obstructions but with help of many indiviuals, those obstructions could passed.
writer also realized there are still many mistakes in process of writing this paper.

Because of that, the writer says thank you to all individuals who helps in
the process of writing this paper. hopefully allah replies all helps and bless you
all.the writer realized tha this paper still imperfect in arrangment and the content.
then the writer hope the criticism from the readers can help the writer in
perfecting the next paper.last but not the least Hopefully, this paper can helps the
readers to gain more knowledges about English.

Pinrang 3 July 2022

Writer

i
Pertama-tama penulis ucapkan rasa sukur kepada Allah SWT karena
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Final Bahasa Inggris”. Penulis juga
berterima kasih kepada semua pihak yang membantu penulisan makalah ini.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang di
berikan oleh Ibu Resky Yuliana, S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Bahasa
Inggris.

Dan dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan


dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
penulisan makalah ini.

Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT dan di kita
semua berkahi Allah. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. maka dari itu
penulis berharap kritik dari pembaca sekalian dapat membantu penulis dalam
menyempurnakan makalah selanjutnya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk menambah pengembangan wawasan tentang ilmu Bahasa
Inggris.

Pinrang, 3 Juli 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................9
A. PART OF SPEECH................................................................................................9
1. Noun...................................................................................................................9
2. Pronoun............................................................................................................11
3. Verb..................................................................................................................14
4. Adjective..........................................................................................................15
5. Adverb..............................................................................................................16
6. Preposition.......................................................................................................18
7. Conjuction........................................................................................................20
8. Interjection.......................................................................................................22
B. TEXT DALAM BAHASA INGGRIS..................................................................24
1. Procedure Text.................................................................................................24
2. Descriptive Text...............................................................................................26
3. Narrative Text..................................................................................................28
4. Recount Text....................................................................................................31
5. Report Text.......................................................................................................33
6. Analytical Exposition.......................................................................................36
7. Hortatory Exposition........................................................................................38
8. Explation Text..................................................................................................40
9. Discussion Text................................................................................................42
10. News Item....................................................................................................44
11. Review Text.................................................................................................46
12. Anecdote Text..............................................................................................50
13. Spoof Text....................................................................................................52
C. TENSES...............................................................................................................53
1. Pengertian Tenses.............................................................................................53
2. Kegunaan Tenses..............................................................................................54
3. Pembagian Tenses............................................................................................54

iii
BAB III KESIMPULAN..................................................................................................77
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

Di era global seperti sekarang ini, akan semakin banyak perkembangan


yang terjadi di negeri ini. Mulai dari perdagangan bebas, semakin banyaknya
berdiri perusahaan-perusahaan asing di indonesia sehingga penggunaan bahasa
internasional seperti bahasa inggris sudah sangat tersebar luas, tentunya untuk
para calon entrepreneur dan pencari kerja sudah menjadi suatu keharusan
untuk bisa menguasai bahasa Inggris agar bisa mengikuti perkembangan
zaman di era globalisasi ini.
Bahasa inggris adalah bahasa yang paling banyak digunakan di dunia,
bahasa ini merupakan bahasa ibu untuk lebih dari 400 juta orang diseluruh
dunia.
Setiap hari, jutaan orang menggunakan bahasa inggris di tempat kerja
maupun di kehidupan sosial. Ketika kepala negara saling bertemu dalam
konferensi tingkat dunia, bahasa Inggris menjadi bahasa yang paling sering
digunakan. Begitu pula saat orang-orang dari bangsa yang berbeda saling
bertemu, bahasa Inggris adalah satu-satunya bahasa penghubung yang
digunakan oleh mereka.
Bagi yang sudah menjadi karyawan, keterampilan berbahasa Inggris
bisa terus ditingkatkan. Dengan skill bahasa Inggris yang baik, kariermu
kemungkinan besar akan terus menanjak. Jika kamu bekerja di perusahaan
asing, maka tuntutan keterampilan bahasa Inggris lebih besar lagi.
Berkomunikasi via e-mail atau conference call dengan perusahaan pusat
ataupun perusahaan cabang di negara lainnya menjadi pekerjaaan sehari-hari
bagi mereka yang bekerja di perusahaan asing. Semuanya menggunakan
bahasa internasional: yaitu bahasa asing.
Menurut riset, kemampuan bahasa Inggris memiliki kaitan erat dengan
kemajuan suatu negara. Kultur dalam satu negara juga dapat berubah seiring
dengan keterbukaan mereka terhadap informasi, yang didapatkan dengan
inisiatif para warga-nya untuk mendapatkan sumber berita yang kredibel,

5
6

pengetahuan yang tidak mengenal batas hingga kecenderungan untuk


membagikan topik-topik yang bersifat krusial. Tidak berhenti sampai di sana,
kaitan ini bahkan berpengaruh pada kondisi ekonomi dan jumlah pendapatan.
Menurut data bank dunia pada tahun 2017, pendapatan bersih per kapita
memiliki kesinambungan dengan kemampuan bahasa Inggris suatu negara.
Semakin baik kemampuannya, semakin tinggi pula pendapatan yang
didapatkan.
Pendapatan per kapita di Indonesia berada di peringkat sangat rendah
walau kemampuan bahasa Inggris-nya berada satu level di atasnya. Tingginya
angka populasi di Indonesia juga menyumbang peran dalam rata-rata
keseluruhan. PNB per kapita dan penetrasi internet di Indonesia memiliki
angka di bawah rata-rata global.
Hal ini menyiratkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam
peningkatan kualitas bahasa Inggris sumber daya manusianya. Pendekatan
yang masif dan pembangunan kesadaran akan peran bahasa Inggris sebagai
bahasa asing yang paling banyak digunakan di dunia merupakan hal yang
dibutuhkan sebagai usaha untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia
di Indonesia. Mempelajari bahasa ini bukan lagi menjadi satu kewajiban untuk
mendapatkan nilai atau peringkat yang bagus di sekolah, namun juga sebagai
pertahanan dalam menghadapi arus globalisasi yang kian menantang. Bahasa
Inggris dapat membuka akses akan aset tanpa batas yang dibutuhkan oleh
orang-orang di Indonesia.
Meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara. Dewasa ini, dengan kemudahan teknologi dan
kompetisi yang semakin meningkat di sektor pendidikan komersil, seharusnya
generasi penerus bangsa mempunyai banyak kesempatan untuk memperbaiki
kualitas masing-masing.
Pentingnya Penggunaan Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional
telah lama didengar masyarakat. Bahasa Inggris kerap diucapkan banyak
orang di seluruh dunia. Bahasa ini digunakan oleh beberapa Negara di dunia
sebagai bahasa resmi negaranya. Hal ini semakin membuat bahasa Inggris
7

dikenal mayarakat global. Produk-produk gadgets dari berbagai produsen juga


menyertakan bahasa Inggris ke dalam perangkat mereka. Bahsa ini juga
memudahkan orang-orang jika harus bepergian ke luar negeri karena dapat
berkomunikasi menggunakan bahasa ini. Pentingnya bahasa inggris semakin
jelas dari banyaknya tulisan dengan menggunakan bahasa ini yang dapat
ditemukan di jalan hingga pada kemasan produk lokal. Pariwara hingga tiap
acara TV ada yang berbahasa Inggris. Orang-orang Indonesia pun kini
dalamberkomunikasi antara satu dengan lainnya selalu ada kata Bahasa
Inggris yang tersisip di dalamnya. Di Era internet ini dimana informasi dapat
diperoleh dengan mudahnya tetap memerllukan kemampuan bahasa inggris
karena banyakdari informasi tersebut menggunakan bahasa ini.
Saat ini, mengerti bahasa Inggris meski tidak begitu lancar pasti
dipunyai pengguna internet. Pasalnya, aplikasi yang diakses oleh mereka
kebanyakan berbahasa Inggris.Berbeda dengan masa lalu, akses dari luar
Indonesia tidak mudah diperolah. Karena itu, bahasa Inggris jadi lebih penting
saat ini karena dunia jadi perkampungan global dengan adanya internet.
Pengguna internet dari Indonesia dapat dengan mudahnya berkomunikasi
dengan orang-orang di luar negeri. Alasan inilah yang tentunya juga berlaku
bagi dunia di luar negeri. Alasan inilah yang tentunya juga berlaku bagi dunia
bisnis. Pada tahun 2015 yang lalu, Indonesia memasuki Masyarakat Ekonomi
ASEAN di mana peluang berbisnis akan semakin terbuka luas. Kini menjadi
pengusaha bisnis juga tidak sukar karena munculnya bisnis online. Melalui
bisnis online, para pengusaha dapat menjual produknya semakin luas ke
daerah-daerah lain bahkan ke luar negeri. Tentunya hal ini tidak akan terjadi
apabila para pelaku bisnis tidak mempunyai kemampuan dalam berbahasa
Inggris. Sebagai contoh dapat dilihat kisah penddiri Alibaba, Jack Ma. Ia yang
terlahir dari keluarga miskin belajar berbahasa Inggris secara otodidak.
Menjadi guru bahasa Inggris dengan gaji kecil hingga menjadi penerjemah. Ia
pun akhirnya pulang kembali ke RRT dan memulai untuk membuka Alibab
yang sukses melejit menjadi perusahaan teknologi dengan saham tinggi.
Semuanya memang terlihat seolah ini karena kemampuannya membentuk
8

perusahaan. Akan tetapi, kemampuan bahasa Inggris yang ia kuasai membuat


perusahaan yang ia cipta.
Masyarakat Indonesia perlu menguasai bahasa Inggris karena beberapa
alasan:
1. Dapat Memperluas Wawasan
Bahasa Inggris sering digunakan dalam penyampaian informasi dan ilmu
pengetahuan. Sehingga, masyarakat Indonesia akan memiliki
wawasan yang lebih luas jika dapat berbahasa Inggris dan rutin
menggunakannya untuk mencari informasi.
2. Dapat Mengangkat Citra Negara di Mata Global
Di forum internasional, komunikasi dilakukan dalam bahasa Inggris. Jika
perwakilan Indonesia mampu berbahasa Inggris secara fasih, mereka
pasti akan terlihat smart dan mampu menjalankan tugas diplomatik
dengan baik. Sehingga, citra negara pun akan terlihat lebih baik.
3. Dapat Memajukan Bangsa
Masyarakat Indonesia yang mampu berbahasa Inggris akan mampu
bersaing secara global dalam berbagai aspek kehidupan. Kesuksesan
ini tidak hanya akan mengharumkan nama bangsa, namun juga
membawa kemajuan negeri ini.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PART OF SPEECH
Parts of Speech dalam bahasa Inggris berarti jenis-jenis kata atau
kelas-kelas kata. Disebut parts of speech karena bagian-bagian dari ucapan
atau bagian-bagian kalimat (ingat, pada dasarnya kalimat dalam bahasa
adalah kalimat yang diucapkan, bukan dituliskan).
Jadi, kata-kata itu merupakan “bahan dasar” di dalam sebuah
“bangunan” kalimat, bukan “fungsi” kata di dalam kalimat. Mengapa
demikian? Karena sebuah kata bisa mempunyai beberapa (lebih dari satu)
fungsi dalam kalimat.
Ada beberapa jenis dari Parts of speech yaitu Noun, Pronoun,
Verb, Adjective, Adverb, Preposition, Conjunction, Interjection. Setiap
jenis memiliki arti dan fungsi yang berbeda-beda.

1. Noun
Noun digunakan untuk menamai benda mati dan benda hidup
bahkan benda abstrak. Beberapa contoh noun antara lain adalah
tempat, binatang, tumbuhan, dan hal abstrak atau tidak tampak seperti
kegembiraan, kesedihan, kejeniusan, malaikat, Tuhan, dan masih
banyak lagi.
a. Fungsi Noun
Noun memiliki fungsi sebagai berikut:
1) Sebagai subjek di suatu kalimat.
Contoh :    
 Joni has read the book for 3 hours.
 The Lion ate a goat.
2) Sebagai objek pelengkap di suatu kalimat.
Contoh :    
 Mr. Jhon is a doctor.

9
 She was a chef.
3) Sebagai objek langsung (direct object)
Contoh :
 He bought a car last week.
 Messi kicks the ball.
4) Sebagai objek tak langsung (indirect object)
Contoh :
 She gave her mother a flower.
 My father brought my sister a cute doll.
5) Sebagai kata keterangan (preposition)
Contoh :
 She has arrived at the airport
 Students study English at the school.
b. Jenis-jenis Noun
1. Countable atau dapat dihitung, noun satu ini adalah kata benda
yang dapat dihitung, contohnya book, car, phone, bottle.
Kalimat tersebut merupakan noun countable, karena jelas dapat
dihitung jumlahnya dengan mudah.
2. Uncountable, merupakan kebalikan dari countable. Noun jenis
ini tidak dapat dihitung jumlahnya, atau benda-benda yang
berjumlah sangat banyak sehingga tidak dapat dihitung.
Contohnya adalah sand, rice, milk, snow.
3. Proper Noun merupakan noun yang berwujud nama atau
julukan, sehingga huruf depannya berkapital, proper noun
dapat disebut juga sebagai noun yang spesifik merujuk pada
penamaan suatu benda, julukan maupun nama. Contohnya
Indonesia, England, Everest, Sahara, Simone dan lain
sebagainya.
4. Common Noun, kebalikan dari proper noun, common noun
merupakan noun yang common atau umum, sehingga huruf
depan common noun tidak berkapital. Contohnya, country,
city, mount, month. Keempat noun tersebut tidak menyebutkan
secara spesifik nama dari country, city, mount serta month
yang dimaksud dalam suatu kalimat.
5. Abstract noun, sesuai dengan namanya, noun ini menyatakan
hal-hal yang bersifat abstrak seperti ide, konsep, keadaan,
perasaan dan lain sebagainya. Contohnya time, idea,
imagination.
6. Concrete noun, noun ini merupakan sesuatu yang berwujud
nyata dan kata tersebut berupa material. Contohnya cheese,
chocolate, table, hat.
7. Collective noun, merupakan kata benda atau noun yang
bersifat kolektif atau kumpulan atau nama kelompok atau
merujuk pada sekelompok hewan, orang maupun benda-benda.
Contohnya couple, staff, government, utensils, family.

2. Pronoun
Pronoun atau kata ganti adalah kata-kata yang digunakan untuk
menggantikan orang atau benda. Pronoun umumnya menggantikan
posisi noun yaitu sebagai subject, object ataupun complement. Jadi
dapat disimpulkan bahwa pronoun adalah  kata ganti yang digunakan
untuk menggantikan orang, hewan, dan benda. Kata ganti dalam
bahasa inggris (Pronouns) adalah kata-kata yang digunakan untuk
menggantikan kata benda (nouns), kata benda ini dapat berupa
manusia, hewan, tempat dan konsep abstrak. Tujuan dari penggunaan
pronoun bisa disebabkan oleh banyak hal seperti agar lebih singkat,
sebuah nama tidak disebutkan berulang-ulang di dalam sebuah kalimat
dan efektifitas sebuah kalimat.
a. Fungsi Pronoun
Fungsi Pronoun untuk menyebut sesuatu atau sesorang
sebagai ganti kata benda yang sudah disebut dalam kalimat
sebelumnya atau si pembicara dan pendengar sudah sama-sama
mengetahui benda mana yang dimaksud. Bila tidak ada pronoun
kita harus mengulang kata atau frase benda berkali-kali. Contoh:
Do you know the man over there? It seems the man is looking for
something. Let’s come near to the man. Perhaps we can help the
man. (Apakah Anda tahu pria di sana? Tampaknya pria itu sedang
mencari sesuatu. Mari kita mendekati orang itu. Mungkin kita bisa
membantu orang .
b. Jenis Pronoun
1) Personal, merupakan pronoun untuk menggantikan kata tunjuk
orang, yaitu I,You, We, , They, He, She, It,Them. Contoh
kalimat: “Where is Simmon?” “He is in the kitchen.”
2) Demonstrative pronoun, untuk menggantikan kata tunjuk
sesuai dengan jumlah serta jarak. Contohnya this, that,
these,those.
Kata Fungsi Contoh
This (ini) Benda Tunggal This is my pen. (Ini pulpen saya)
These are our cars (Ini adalah
These (ini) Benda Jamak
mobil-mobil kita
Benda tunggal
That (itu) What is that ? (Apa itu ?)
yang jauh
Benda jamak Those are our cars (Itu adalah
Those (itu)
yang jauh mobil-mobil kita)

3) Interrogative, untuk mengajukan pertanyaan. Contohnya who,


which, whom, whose, what.
Kata Fungsi Contoh
Menanyakan orang Who teaches you
Who (siapa) sebagai subject English ?
Menanyakan orang
Whom (siapa) sebagai object Whom does she love ?
Whose (kepunyaan Menanyai pemilik Whose car is this ?
siapa)
Menanyai yang Which do you prefer,
Which (yang mana) mana yang dipilih the tea or the coffee?

4) Indefinite, Adalah kata ganti yang digunakan untuk


menggantikan orang atau benda dan quantity belum jelas.
Contoh kalimat:
Each = setiap, tiap-tiap, masing-masing
I have two watches, each costs Rp. 100.000,-
(Artinya: Saya punya dua jam tangan, masing-masing seharga Rp.
100.000,-)
5) Possessive, untuk menunjukan kepunyaan atau kepemilikan,
contohnya mine, your, hers,his. Contoh kalimat: This is your
book. → This book is yours.
6) Reciprocal pronoun, untuk menunjukan kata ketika dua atau
lebih dari subjek melakukan satu aksi yang sama terhadap satu
sama lain (saling berinteraksi). Contohnya each other, one
another. Contoh kalimat: Tom and Ann kept looking at each
other and smiling.(Tom dan Ann terus saling memandang dan
tersenyum)
7) Relative pronoun, untuk relative clause. Contohnya who,
which, whom,whose.
Contoh kalimat:
a. Relative Pronoun as Subject : What’s the name of the tall
man who just came in?
b. Relative Pronoun as Object : He has married somebody
whom I really do not like.
8) Reflexive, untuk menyatakan bahwa subjek menerima aksi dari
verb. Contohnya, myself, yourself, ourselves, themselves.
Contoh kalimat: I hit myself with a stick.
9) Intensive, contohnya, himself, herself, ourselves, themselves.
3. Verb
Verbs (kata kerja) adalah kata yang merupakan salah satu unsur
part of speech, yang menunjukkan tindakan (bring, kick, read) atau
kejadian (happen, become) atau keadaan (<to>be, exist), dan sikap
(agree, disagree, blame).
a. Fungsi Verb
Verb atau kata kerja dalam sebuah kalimat di gunakan
untuk mengidentifikasikan ataupun menjelaskan perilaku dari si
pelaku (subjek dalam kalimat) ataupun menjelaskan peristiwa dan
keadaan.
Contoh : Aldo drives his father’s car (Aldo mengendarai mobil
ayahnya)
Penjelasan : Drives disini merupakan kata kerja yang menjelaskan
subjek (Aldo) yang sedang mengendarai mobil milik ayahnya.
b. Jenis Verb
a. Transtive Verb
Adalah kata kerja yang membutuhkan objek kalimat. Jika kalimat
verbal menggunakan transitive verb maka harus ada objek
kalimat untuk bisa dikatakan sebuah kalimat yang sempurna
(dapat memberikan pemahaman).
Contoh: She opened the window every morning (Dia membuka
jendela setiap pagi)
b. Intranstive Verb
Adalah kata kerja yang tidak membutuhkan objek kalimat.
Contoh: My son is sleeping soundly (Anak saya sedang tidur
nyenyak)
c. Linking Verb
Yaitu kata kerja yang berfungsi menghubungkan antara subjek
dengan complement (pelengkap). Yang termasuk linking verb
adalah appear, be (am, is, are, was, dll.), become, feel, look,
taste, stay, remain, seem, smell.
Contoh: The food tasted delicious.(Makanan yang terasa lezat).
d. Ayxiliary Verb
Adalah kata kerja yang bertugas untuk membantu kata kerja utama
dalam sebuah kalimat. Yang termasuk Auxiliary verb adalah Is,
am, are, was, were, do, does, did, has, have, had, can, could,
may, might, will, would, shall, should, must, ought to, had
better.
Contoh: I must go right now (Aku harus pergi sekarang)
e. Regular Verb
Yaitu kata kerja yang berubah secara teratur karena tenses
kalimatnya berubah. Biasanya sebuah kata kerja yang teratur
diberi tambahan -ed.
Contoh: I looked for an assistant for this job (aku mencari asisten
untuk pekerjaan ini).
f. Irregular Verb
Yaitu kata kerja yang berubah karena tenses dalam bentuk yang
tidak beratur, sehingga tidak dapat diketahui bentuk II dan III
nya kecuali melihat pada kamus.
Contoh: She had gone before I came (dia telah pergi sebelum aku
datang)

4. Adjective
Adjectives atau kata sifat adalah kata yang diggunakan untuk
menerangkan kata benda (nouns). Contoh : bad = jelek, clever =
pintar. Sesuai dengan fungsinya, adjectives biasanya ditempatkan di
depan kata benda.
a. Fungsi Adjectives
Semua kata sifat atau adjectives menerangkan kata benda
yang ada di depannya. Adjectives dapat digunakan pada kata benda
dalam bentuk singular (tunggal) maupun plural (jamak).
b. Macam-macam Adjectives
Adjective dalam bahasa inggris dapat dibagi menjadi
beberapa macam, yaitu:
1. Descriptive Adjectives
Yaitu adjective yang menerangkan keadaan atau bentuk suatu
benda. kata-kata yang termasuk dalam kelompok ini adalah :
beautiful (cantik), big (besar), clever (pintar), high (tinggi), low
(rendah), dll.
2. Distributive Adjectives
Yaitu adjective yang bersifat distributif (terbagi-bagi).
Beberapa contoh katanya adalah : each (masing-masing), every
(tiap-tiap), either (salah satu dari), neither (tidak satu pun), dll.
Contoh : They study English every day. (Mereka belajar bahasa
inggris setiap hari).
3. Possessive Adjectives
Yaitu adjective yang menyatakan atau menunjukan kepunyaan
(kepemilikan). Contoh :my (kepunyaan saya), your (kepunyaan
kamu).

5. Adverb
Adverb (kata keterangan) adalah merupakan satu dari delapan
part of speech yang digunakan untuk mendeskripsikan atau
menerangkan verb (kata kerja), adjective (kata sifat),
maupun adverb lain.
a. Fungsi Adverb
1. Menerangkan kata kerja
Contoh :  She plays piano well. (Dia memainkan piano dengan
baik).
2. Menerangkan kata sifat
Contoh : You are very beautiful. (Kamu sangat cantik)
3. Menerangkan Adverb yang lain
Contoh : Andy works so hard. (Andy bekerja dengan sangat
keras).
4. Menerangkan Preposition
Contoh : Long before I was born, this tree was here. (Jauh
sebelum aku lahir, pohon ini sudah di sini).
5. Menerangkan Frase
Contoh : The murderer was arrested just outside his home.
(Pembunuh itu ditangkap hanya di depan rumahnya).
6. Menerangkan kalimat
Contoh kalimat : Certainly, She will not love me because of
my fault. (Pasti, dia tidak akan mencintaiku karena
kesalahanku.
b. Jenis-jenis Adverb
1) Adverb of Manner
Yaitu kata keterangan yang digunakan untuk menyatakan cara atau
bagaimana sebuah pekerjaan dilakukan. Jadi jika menggunakan
kalimat tanya selalu dengan kata“bagaimana.
Contoh: Bagaimana saya berbicara bahasa Inggris? You speak
English fluently. (kamu bicara bahasa Inggris dengan lancar).
2) Adverb of Time
Yaitu kata keterangan yang digunakan untuk menyatakan kapan suatu
pekerjaan/peristiwa terjadi. Jadi jika menggunakan kalimat tanya
selalu dengan kata “kapan“.
Contoh: Kapan kamu mengunjungi kakekmu? I visited my
grandfather yesterday (aku mengunjungi kakekku kemarin).
3) Adverb of Frequency
Yaitu kata keterangan yang menyatakan seberapa sering suatu kegiatan
atau peristiwa dilakukan atau terjadi. Jadi pertanyaannya adalah
“seberapa sering“.
Contoh: Seberapa sering dia menelponmu jika kamu tidak membalas
SMSnya? She always call me when I don’t replay her SMS.
(dia selalu menelponku jika aku tidak membalas SMSnya).
4) Adverb of Degree
Yaitu kata keterangan yang digunakan untuk menyatakan sampai
seberapa jauh (tingkatan atau derajat) suatu kegiatan/peristiwa. Jadi
pertanyaannya adalah“seberapa”.
Contoh: Seberapa gila aku? You are really insane. (kamu benar-
benar gila).
5) Adverb of Place & Direction
Yaitu kata keterangan yang digunakan untuk menyatakan tempat dan
arah terjadinya suatu kegiatan/peristiwa. Jadi pertanyaannya adalah
“dimana”. 
Contoh: Dimana kamu? I am in my home (aku ada di dalam rumah)

6. Preposition
Preposition ( kata depan ) adalah kata yang biasanya
ditempatkan sebelum noun atau pronoun; menunjukkan hubungan
antara noun dan pronoun itu dengan kata-kata lain dalam kalimat atau
bisa dikatakan juga preposition adalah kata yang digunakan untuk
menghubungkan kata benda yang berbeda yang kata-kata yang
termasuk dalam preposition antara lain : at, in, on, about, under, of, to,
for dan lain sebagainya.
a. Fungsi Preposition
Kegunaan Preposition yaitu untuk menerangkan letak atau
posisi benda atau yang lainnya. Dalam pemakaiannya, preposition
tidak mempunyai ketentuan yang baku, untuk itu kita harus
menghafalkan pemakaian preposition sebanyak mungkin sehingga
menambah perbendaharaan kata kita.
b. Jenis Preposition
1) Simple Prepositions adalah Preposition ( kata depan ) ini
dibentuk hanya dengan menggunakan satu kata, contoh : in, on,
at, about, over, under, off, of, for, to.
Contoh :
 The kids were playing in the street (Anak-anak bermain di
jalan).
 She put a blanket over the sleeping child ( Dia meletakkan
selimut di atas anak yang sedang tidur ).
2) Double Prepositions adalah Preposition ( kata depan ) yang
dibentuk dengan cara menggabungkan dua kata dari simple
preposition, contoh : without, within, inside, outside, into,
beneath, below, behind, between dan lain sebagainya.
Contoh :
 You should receive a reply within seven days (Anda
semestinya menerima balasan dalam waktu tujuh hari).
 For years we had little knowledge of what life was like
inside China (selama bertahun-tahun kami memiliki sedikit
pengetahun tentang seperti apa hidup didalam negara Cina).
3) Compound Prepositions adalah Preposition (kata depan) yang
terdiri dari dua kata preposition (kata depan), contoh :
according to, because of, next to, due to, ahead of, apart from
dan lain-lain. Contoh :
 You’ve been absent six times, according to our records
( nda sudah absen enam kali, menurut catatan kami).
 We sat next to each other (Kami duduk di samping satu
sama lain).
4) Participle Prepositions adalah Preposition (kata depan) yang
berbentuk participle, contoh : during, considering, given,
including, following, regarding dan lain sebagainya.
Contoh:
 Please remain seated during the performance (Harap tetap
duduk selama pertunjukan).
 Six people were killed in the riot, including a policeman
( Enam orang tewas dalam kerusuhan, termasuk seorang
polisi ).
5) Phrase Prepositions adalah gabungan antara sebuah phrase
prepositions dengan objek, objek yang biasanya mengikuti
sebuah prepositions tersebut. Objek dari prepositions ini dapat
berupa noun ( kata benda ), pronoun ( kata ganti benda ) atau
noun phrase ( frase kata benda ), agar lebih jelas coba
perhatikan rumus berikut, Preposition + Object. Contoh : at
(preposition) + home ( object ) = at home ( phrase
preposition ), in time, with me, from my father dan lain
sebagainya.
Contoh :
 We have so much fun in this classroom (Kami menemukan
begitu banyak kesenangan didalam kelas ini).
 All of my sisters are taller than I (Semua saudara saya lebih
tinggi dari pada Saya).

7. Conjuction
Conjunction dalam Bahasa Inggris Conjunction adalah salah
satu bentuk part of speech (unsur kalimat dalam bahasa Inggris) yang
berupa kata atau frase yang berfungsi untuk menghubungkan antara
dua kata, frasa atau kalimat.
a. Fungsi Conjunction
Fungsi Conjunction Conjunction digunakan untuk membuat
susunan kalimat menjadi logis dan tidak rancu. Ada beberapa
kategori di dalam bahasa inggris, diantaranya adalah coordinating
conjunction, subordinating conjunction, serta correlative
conjunction.
b. Jenis Conjunction
1) Coordinating Conjunction Adalah kata penghubung yang
menghubungkan kalimat satu dengan yang lainnya yang
sederajat. Artinya masing-masing kalimat dapat dipahami
sekalipun berdiri sendirisendiri tanpa kata penghubung.
Diantara Coordinating Conjunction: For, And, Nor, But, Or,
Yet, So.
Contoh:
 John play music well, but he can’t sing. (John memainkan
musik dengan baik, tapi dia tidak bisa menyanyi).
 You have to go right now, so you won’t miss the bus.
(Anda harus pergi sekarang , sehingga Anda tidak akan
ketinggalan bus).
2) Correlative Conjunction Yaitu konjungsi yang dipakai untuk
menghubungkan unsur-unsur kalimat antara kata dengan kata,
frase dengan frase, dan klausa dengan klausa (seperti halnya
coordinating conjunctions). Conjunction jenis ini selalu
berpasangan. Yang termasuk correlative conjunction adalah:
Not only & but also, neither & nor, either & or, not & but.
Contoh:
 Either I take a fifteen minutes to walk everyday or I join the
gym for a month. (Baik saya mengambil lima belas menit
untuk berjalan setiap hari atau saya bergabung gym selama
satu bulan).
 My mother is not only a good in speaking English, but also
in speaking Japanese. (Ibuku tidak hanya baik dalam
berbicara bahasa Inggris , tetapi juga dalam berbicara
bahasa Jepang).
Catatan untuk correlative conjunction:
a. Jika subjek singular dan plural dihubungkan, maka subjek
yang paling dekat akan menentukan apakah verb itu
singular atau plural.
b. Struktur Grammarnya harus sama. Misal, jika kalimat
pertama menggunakan present tense, maka kalimat kedua
juga harus present tense.
3) Subordinating Conjunction Yaitu kata sambung yang
menghubungkan antara anak kalimat dan induk kalimat.
Artinya jika kita tidak menggunakan kata sambung, maka salah
satu kalimat sulit untuk bisa dimengerti maksudnya apabila ia
berdiri sendiri. Yang termasuk Subordinating Conjunction
adalah: While, Whether, Where, Before, After, Then, As,
Since, Because, Although/though/even though, How, Until.
Contoh:
 The proposal will never be approveduntil the requirements
filled. (Proposal akan pernah disetujui sampai persyaratan
dipenuhi).
 I will pick you up at 9 o’clock after I finish my job. (Aku
akan menjemput Anda pada pukul 9 setelah saya
menyelesaikan pekerjaan saya).

8. Interjection
Interjection merupakan kata-kata singkat yang digunakan untuk
mengungkapkan emosi atau perasaan seseorang yang biasanya dikuti
oleh tanda seru.
a. Fungsi Interjection
Fungsi Interjection Kata-kata interjection (kata seru)
seringkali hanya digunakan dalam bahasa lisan dan sangat jarang
digunakan dalam bahasa tulisan, kecuali ditulis dalam bentuk
kutipan.
b. Jenis dan Contoh Interjection
Interjection lebih banyak digunakan pada speaking daripada
writing. Interjection bisa berdiri sendiri atau berada di dalam
sebuah kalimat. Jika berada di dalam kalimat, interjection hampir
tidak memiliki hubungan gramatikal dengan kalimat tersebut.
Interjection bisa berbentuk satu kata, frase, atau bahkan
klausa pendek. Selain itu, mereka biasanya (tetapi tidak selalu)
ditempatkan di awal kalimat. Interjection memiliki beberapa
kegunaan yang berbeda saat digunakan dalam sebuah kalimat
seperti:
1) Interjection yang digunakan untuk menarik perhatian. Seperti:
look, ehm, see, dan lain sebagiannya.
2) Interjection yang digunakan untuk menunjukkan keengganan.
Seperti: poh, ugh, nonsense, dan lain sebagiannya.
3) Interjection yang digunakan untuk memanggil. Seperti: hello,
hi, dan lain sebagiannya.
4) Interjection yang digunakan untuk menunjukkan celaan.
Seperti: humph, nonsense, shit, dan lain sebagiannya.
5) Interjection yang digunakan untuk menunjukkan suatu temuan.
Seperti: ho, aha, dan lain sebagiannya.
6) Interjection yang digunakan untuk menunjukkan perpisahan.
Seperti: bye, see you, good bye, dan lain sebagiannya.
7) Interjection yang digunakan untuk menunjukkan rasa takut.
Seperti: No no, ugh, hah, dan lain sebagiannya.
8) Interjection yang digunakan untuk menunjukkan suatu
pengusiran. Seperti: out, off, way, dan lain sebagiannya.
9) Interjection yang digunakan untuk menunjukkan kegembiraan.
Seperti: bravo, bingo, thank god, dan lain sebagiannya.
10) Interjection yang digunakan untuk menunjukkan introgasi.
Seperti: What, hah, sure, dan lain sebagiannya.
11) Interjection yang digunakan untuk menunjukkan gelak tawa.
Seperti: hahaha, hehe, xixi, dan lain sebagiannya
12) Interjection yang digunakan untuk menunjukkan rasa takut.
Seperti: owh, yikes, dan lain sebagiannya
13) Interjection yang digunakan untuk menunjukkan pujian.
Seperti: great, good!, marvelous, dan lain sebagiannya
14) Interjection yang digunakan untuk menunjukkan suatu
penghormatan. Seperti: hai, welcome, excuse, dan lain
sebagiannya.
Contohnya:
 Aha! Then you act as if you don’t know anything.
 Argh, I did many mistakes!
 Ugh! I’m never doing that again!
 Ouch! That must’ve hurt really bad!

c. Hal yang Perlu di Perhatikan saat menggunakan Interjection


Beberapa hal yang perlu di perhatikan saat menggunakan
interjection.
1) Interjection dapat digunakan bersama dengan adjective, noun,
pronoun, adjective, adverb, conjunction, infinitive, subjunctive,
dan imperative.
2) Interjection biasanya menggunakan tanda baca untuk
menjelaskan emosi pembicara seperti tanda seru dan tanda
tanya.
3) Interjection dapat digunakan dalam tulisan santai dan informal.
Interjection dapat juga digunakan untuk tulisan formal. Hanya
saja hindari menggunakan interjection dalam menanggapi topik
serius.

B. TEXT DALAM BAHASA INGGRIS

1. Procedure Text
a. Pengertian Procedure Text
Procedure Text adalah salah satu jenis teks bahasa Inggris atau
yang biasa disebut genre yang menunjukan sebuah proses dalam
membuat atau mengoprasikan sesuatu yang berfungsi untuk
menggambarkan bagaimana sesuatu dikerjakan melalui langkah-
langkah yang teratur.
Tujuan Komunikatif dari Procedure Text adalah memberikan
petunjuk tentang cara melakukan sesuatu melalui tindakan-tindakan
atau langkah-langkah yang urut.
b. Struktur Kebahasaan Prosedure Text
Struktur kebahasaan dari Procedure Text terdiri dari 3 bagian, yaitu:
1. Aim/ Goal
Pada struktur kebahasaan bagian pertama dari Procdeure Text
ini berisi informasi mengenai tujuan dalam pembuatan atau
pengoprasian sesuatu.
2. Materials
Pada bagian ke-dua, Materials terdiri dari bahan-bahan yang
digunakan dalam membuat sesuatu. Tapi tidak semua Procedure
Text menyertakan bagian materials, adakalanya sebuah Procedure
Text tidak memiliki bagian materials.
Ada tiga jenis Procedural Text yang tidak menggunakan bagian
materials, yaitu:
a. Procedural Text yang menjelaskan bagaimana sesuatu bekerja
atau bagaimana cara melakukan instruksi secara manual.
Contohnya : How to use the video game, the computer, the tape
recorder, atau the fax, etc.
b. Procedural Text yang menginstruksikan bagaimana melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu dengan peraturanya. Contohnya :
raod safety rules, atau video game rules, etc.
c. Procedural Text yang berhubungan dengan sifat atau kebiasaan
manusia. Contohnya How to live happily, atau How to secceed.

3. Steps
Pada bagian steps, berisi tentang langkah-langkah atau
urutan-urutan yang harus dilakukan agar tujuan yang diuraikan
pada bagian Aim/ Goal bisa tercapai. Langkah-langkah atau urutan-
urutan tersebut haruslah urut dari yang pertama hingga terakhir.
c. Ciri Kebahasaan Prosedure Text
Terdapat beberapa ciri kebahasaan dalam Procedure Text,
diantaranya yaitu:
1. Menggunakan pola kalimat imperative (Perintah), misalnya, Cut,
Don’t mix, dsb. 
2. Menggunakan action verbs, misalnya turn, put, don’t, mix, dsb. 
3. Menggunakan connectives (kata penghubung) untuk mengurutkan
kegiatan, misalnya then, while, dsb. 
4. Menggunakan adverbials (kata keterangan) untuk menyatakan
rinci waktu, tempat, cara yang akurat, misalnya for five minutes, 2
hours, dsb. 
5. Menggunakan simple present.

d. Contoh Prosedure Text


Berikut ini adalah contoh prosedure text :
“How to Make Sweet Hot Tea”
Before you make a glass of sweet hot tea, make sure you have already
prepared about these one :

 Tea
 Hot water
 Sugar
 A glass
To begin make a glass of sweet hot tea, you may look up too the
instruction below:
1. Boil water until it is boiled.
2. Pick a glass and put a bag of tea.
3. Add some sugar.
4. When the water is boiled, pour it into the glass.
5. A glass of sweet hot tea is ready to serve.

2. Descriptive Text
a. Pengertian Descriptive Text
Descriptive Text merupakan jenis teks yang banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari dalam menggambarkan benda, tempat,
manusia, hewan dan lain sebagainya. Descriptive Text adalah sebuah
teks bahasa Inggris untuk mengggmbarkan seperti apa benda atau
mahluk hidup yang kita deskripsikan, baik secara kenampakan, bau,
suara, atau tekstur dari benda atau makhluk hidup tersebut.
b. Tujuan Komunikative Descriptive Text
Tujan Komunikatif dari Descriptive Text adalah untuk
menggambarkan dan mengungkapkan ciri-ciri dari benda, tempat, atau
mahluk tertentu secara umum, tenpa adanya riset atau peneilitan
secara mendalam dan menyuluruh.
c. Generic Structure Descriptive Text
Di setiap Descriptive Text terdapat dua bagian yang menjadi
ciri dari Descriptive Text itu sendiri. Kedua bagian tersebut adalah:
1) Identification
Idnetification adalah bagian dari Descriptive Text yang berisi
tentang topik atau "apa" yang akan digambarkan atau
dideskripsikan.
2) Description
Description adalah bagian terakhir dari Descriptive Text yang
berisi tentang pembahasan atau penggambaran tentang topik
atau "apa" yang ada di Identification mengenai kenampakan
fisik, kualitas, perilaku umum maupun sifat-sifatnya.
d. Ciri Kebahasaan Descriptive Text
1) Descriptive Text menggunakan Present Tense, misalnya: go, eat,
fly, etc.  
2) Descriptive Text menggunakan berbagaimacam Adjectives (kata
sifat) yang bersifat Describing (mengambarkan), Numbering
(Menomerkan), dan Classifying (mengklasifikasikan), misalnya:
two strong legs, sharp white fangs, etc.  
3) Descriptive Text menggunakan Relating Verbs untuk memberikan
informasi tentang subjek, misalnya: my mum is realy cool, it has
very thick fur, etc.  
4) Descriptive Text menggunakan Thinking Verbs (kata kerja
berfikir, seperti belive, think, etc.) dan Feeling Verbs (kata kerja
perasa, seperti feel)untuk mengungkapkan pandangan pribadi
penulis tentang subjek, misalnya: police believe the suspect is
armed, I think it is a clever animal, etc.  
5) Descriptive Text juga menggunakan Adverbs (kata keterangan)
untuk memberikan informasi tambahan mengenai perilaku atau
sifat (Adjective) yang dijelaskan, misalnya: it is extremely high, it
runs definitely past, etc.
e. Contoh Descriptive Text
My Persian Cat
Gregory is my beautiful gray Persian cat. He walks with pride
and grace, performing a dance of disdain as he slowly lifts and lowers
each paw with the delicacy of a ballet dancer. His pride, however, does
not extend to his appearance, for he spends most of his time indoors
watching television and growing fat.
He enjoys TV commercials, especially those for Meow Mix
and 9 Lives. His familiarity with cat food commercials has led him to
reject generic brands of cat food in favor of only the most expensive
brands. 
Gregory is as finicky about visitors as he is about what he eats,
befriending some and repelling others. He may snuggle up against
your ankle, begging to be petted, or he may imitate a skunk and stain
your favorite trousers. Gregory does not do this to establish his
territory, as many cat experts think, but to humiliate me because he is
jealous of my frieds.
After my guests have fled, I look at the old fleabag snoozing
and smiling to himself in front of the television set, and I have to
forgive him for his obnoxious, but endearing, habits.

3. Narrative Text
Sebelum membahas tentang tujuan dan ciri-ciri narrative text dan
contohnya, mari kita pahami dulu apa itu pengertian narrative text. Jika
merujuk pada wikipedia, maka yang dimaksud dengan narrative text adalah:
Narrative text adalah teks yang berisi tentang cerita khayalan,
dongeng, ataupun kisah nyata yang telah dilebih-lebihkan. Biasanya ada nilai
moral yang bisa dipetik di akhir cerita. Maka yang dimaksud dengan Narrative
text adalah jenis genre yang rangkaian peristiwa atau ceritanya dari waktu ke
waktu dan dijabarkan dengan urutan awal, tengah dan akhir. Jadi harus
kronologis, maksudnya kronologis itu diceritakan secara runtut dan tidak
boleh loncat-loncat.
a.Tujuan Narrative Text
Tujuan dasar dari text narasi adalah untuk menghibur dan menarik
minat pembaca dengan menyajikan cerita atau peristiwa yang
memiliki masalah yang menimbulkan konflik dan pada akhir cerita
ada resolusinya atau akhir yang bahagia atau bahkan menyedihkan.
Sebenarnya teks narrative tidak hanya terbatas pada cerita yang
berbau mistis, fiksi, legenda, dongeng ataupun fabel saja, tapi cerita
lain yang berbentuk petualangan, misteri dan semua bentuk cerita.
Intinya, narrative text adalah tentang cerita. Tapi dalam pelajaran di
sekolah, teks yang bergenre naratif biasanya hanya digunakan untuk
menunjukkan cerita fiksi seperti dongeng ataupun legenda saja.
Jika dilihat dari jenisnya, maka narrative text yang sering dimaksudkan
oleh bapak ibu guru adalah termasuk kategori Narasi Sugestif, yaitu
teks yang tujuannya agar pembaca mendapatkan hikmah dari sebuah
cerita.
b. Struktur Umum
1) Orientasi : set adegan dan memperkenalkan para peserta.
2) Komplikasi : krisis, konflik, atau masalah muncul.
3) Resolusi : krisis atau masalah tersebut teratasi, untuk lebih baik
atau lebih buruk.
4) Re-Orientasi : Opsional (tidak harus).
c.Ciri-ciri Redaksi Narrative Text
Jika kamu mendapat tugas untuk membuat sebuah tulisan dengan
genre narrative text, maka ciri-ciri di bawah ini bisa dijadikan
pedoman:
1) Fokus pada satu tokoh atau pelaku dan biasanya individual
sehingga biasanya menggunakan kata ganti seperti “I, we, she,
he”.
2) Paling sering menggunakan past tense baik itu simple past
tense, past continuous, maupun bentuk past tense lainnya.
3) Terkadang menggunakan dialog untuk mengajak pembaca
berimajinasi sehingga ceritanya terlihat lebih jelas dan nyata.
4) Karena berurutan (kronologis), maka biasanya juga
menggunakan kata sambung (conjunction) agar cerita terlihat
runtut atau urut
d. Contoh Narrative Text
Cinderella
Once upon a time, there was a beautiful young girl named
Cinderella. He lived with his step mother and two sisters. They were
arrogant and bad tempered. They treated Cinderella very badly. Her
step mother made Cinderella do the hardest job in the house, such as
scrubbing the floor, cleaning the pot and pan and preparing food for
the family. Her step sisters, on the other hand, did not work on the
house. Their mother gave them many pretty dresses to wear.
One day, a king invited all girls in his kingdom to attend a ball
in his palace. They were excited about this and spent so much time
choosing the dresses they would wear. Cinderella could not stop
crying after they left.
“Why are you crying, Cinderella?” the voice asked.
She looked up and saw a fairy standing beside her. Then
Cinderella told her why she was crying. Well the fairy said, “you’ve
been such a cheerful, hardworking, uncomplaining girl that I will see
that you go to the ball.” The fairy turned a pumpkin into a coach and
mice into a smooth two coach man and footman then tapped
Cinderella’s dress with her wand, and it became a beautiful ball gown.
Then he gave her a pair of pretty glass shoes. Now, Cinderella,
she said, “you have to leave the ball before midnight”. Then he drove
away a wonderful coach. Cinderella had a marvelous time either. She
danced again and again with the prince. Suddenly the clock began to
strike twelve, she ran toward the door as fast as he could do. In her
hurry, one of her glass shoes left behind.
A few days later, the prince declared that he would marry the
girl whose feet fitted the glass shoe. Cinderella’s stepsisters tried on it
but it was too small for them, no matter how hard they squeezed their
toes into it. In the end, the king’s page let Cinderella try the shoe. She
stretched his legs and slipped the shoe on the page. It fitted perfectly.
Finally, she was ushered into a magnificent palace and height. The
prince were glad to see her again. They married and lived happily ever
after.

4. Recount Text
Adalah salah satu jenis text dalam bahasa Inggris yang
menceritakan kembali tentang kejadian-kejadian atau pengalaman-
pengalaman di masa lampau. Tujuan dari Recount Text adalah untuk
memberikan informasi atau untuk menghibur pembaca sehingga tidak
terdapat konflik.
a. Macam-macam Recount Text
1. Personal Recount
Yaitu menceritakan tentang pengalaman pribadi penulis.
2. Factual Recount
Yaitu laporan peristiwa yang benar-benar terjadi, seperti laporan
percobaan ilmu pengetahuan, laporan kepolisian.
3. Imaginative
Yaitu membuat cerita imaginative lalu menuliskan peristiwa atau
kejadian yang telah terjadi.
b. Struktur Recount Text
1. Orientation
Yaitu pengenalan berupa memberikan informasi tentang siapa,
dimana dan kapan peristiwa atau kejadian itu terjadi di masa
lampau.
2. Events
Yaitu merupakan rekaman peristiwa yang terjadi, biasanya
disampaikan dalam urutan kronologis, seperti : "In the first day...
. And in the next day... . And in the last day... ." Pada bagian ini
terdapat juga komentar pribadi tentang peristiwa atau kejadian
yang diceritakan.
3. Reorientation
Yaitu pengulangan pengenalan yang ada di orientation,
pengulangan tentang rangkuman peristiwa atau kejadian yang
diceritakan.
c. Ciri Kebahasaan Recount Text
Pada saat membaca Recount Text, akan ditemukan ciri-ciri
kebahasaan sebagai berikut :
1. Menggunakan kalimat dalam bentuk  Past Tense.
Contoh : We went to Bandung last year, I was very happy.
2. Menggunakan Action Verbs.
Contoh : went, bought, wrote, slept, dll.
3. Menggunakan Adverbs and Adverbial Phrase untuk
mengungkapkan waktu, tempat dan cara.
Contoh : yesterday, at school, quickly, dll.
4. Menggunakan Conjunction dan Time Connectives untuk
mengurutkan peristiwa atau kejadian.
5. Contoh : but, and, after that, dll.
d. Contoh Recount Text
Orientation
I spent my holiday in Jogjakarta last year. I went to Prambanan
Temple with my family early in the morning.
Events
We went to Prambanan Temple by bus and arrived at 01.00 in
the afternoon. I saw many foreign tourists there. I spoke English with
them. Their name are Andrew and Peter. They were very friendly.
They came from New York. Prambanan Temple was crowded in
holiday. We went back at 07.00 in the evening.
Reorientation
It was a very interesting holiday.

Contoh Recount Text


I want to tell you about my memorable time in Singapore. It
was one of the best holidays I ever had.
I shall never forget the spectacular sight of the city. I saw from
Mount Fable that night. The roller-coaster ride, the stunts performed
by the dolphins and the killer whale at the Sea World were also
exciting. I shall remember the thrill of having been on one of the
longest rides in the monorail in Sentosa Island for many years to come.
I also enjoyed various varieties of seafood at the makeshift
roadside stalls at the Chinatown night market. I also enjoyed the
shopping trips. My family and friends agreed that the souvenirs were
value for money, especially the silk scarves with pretty prints and the.

5. Report Text
Report text adalah salah jenis genre of text yang masuk kategori
descriptive. Definisi report text itu sendiri adalah sebuah genre atau jenis
teks yang berusaha menggambarkan sesuatu seperti benda, manusia,
tumbuhan, hewan dan lain sebagainya yang masih sangat umum. Jadi tidak
fokus pada satu benda melainkan semua benda yang masuk dalam satu
kategori. Misalnya kita sedang membicarakan gajah, maka kita akan
membahas sifat, bentuk, karakter gajah pada umumnya.
a. Perbedaan Report Text dab Descriptive Text
1. Cara membedakan report text dan descriptive text yang paling
mudah adalah dengan melihat apakah sesuatu yang digambarkan
tersebut umum atau khusus. Jika sesuatu tersebut adalah umum,
maka jenis textnya adalah report. Tetapi jika khusus, maka jenis
textnya adalah descriptive.
Misal, pada penjelasan descriptive text saya memberi contoh
tentang Candi Borobudur. Di dalamnya menjelaskan bagaimana
bentuk Candi Borobudur, letaknya dan kapan dibuatnya. Jadi
hanya fokus dan khusus menjelaskan satu objek yang bernama
Candi Borobudur. Lain halnya jika saya menjelaskan tentang
Candi. Maka saya akan menjelaskan bentuk atau model candi pada
umumnya seperti apa, kemudian candi merupakan tempat
peribadatan agama apa dan seterusnya. Jadi saya menjelaskan
Candi secara umum, baik itu candi Borobudur, Prambanan,
Mendut dan lain sebagainya, tidak khusus dan fokus.
2. Selain itu, biasanya report text biasanya menggambarkan sesuatu
dengan sudut pandang ilmiah. Sehingga biasanya akan diikuti
dengan penjelasan tentang hasil penelitian atau observasi terhadap
objek yang sedang dibicarakan tersebut.
b. Tujuan Recount Text
Tujuan komunikatif Report text adalah untuk menggambarkan
tentang sesuatu secara apa adanya yang merupakan hasil observasi
atau penelitian dan analisa secara sistematis. Intinya text Report berisi
fakta-fakta sebuah objek yang bisa dibuktikan secara ilmiah.
c. Generic Structure Recount Text
Susunan umum atau Generic Structure pada umumnya terdiri
dari urut-urutan sebagai berikut:
1. General Clasification
Pernyataan umum yang menerangkan subjek laporan, keterangan,
dan klasifikasinya. 
2. Description
tells what the phenomenon under discussion; in terms of parts,
qualities, habits or behaviors. Pada bagian ini biasanya
memberikan gambaran fenomena-fenomena yang terjadi, baik
bagian-bagiannya, sifat-sifatnya, kebiasaannya, ataupun tingkah
lakunya. Intinya adalah penjabaran dari klasifikasi yang disajikan
dengan ilmiah.
d. Ciri-ciri Recount Text
1. Karena bertujuan mengungkap gambaran tentang sesuatu
berdasarkan kajian ilmiah, maka biasanya menggunakan bahasa
ilmiah.
2. Dan karena berisi fakta-fakta ilmiah tersebutlah, maka report text
didominasi oleh simple present tense.
3. Judulnya akan terlihat umum, seperti Playing Football dan bukan
Manchester Football Club.
4. Biasanya disertai gambar, data statistik berupa diagram atau peta
untuk meyakinkan bahwa hasil penelitiannya dilakukan secara
ilmiah.
e. Contoh Recount Text dan Penjelasannya
Contoh : Komodo Dragon.
Komodo dragons have thrived in the harsh climate of
Indonesia’s Lesser Sunda Islands for millions of years, although
amazingly, their existence was unknown to humans until about 100
years ago.
Reaching 10 feet (3 meters) in length and more than 300
pounds (136 kilograms), Komodo dragons are the heaviest lizards on
Earth. They have long, flat heads with rounded snouts, scaly skin,
bowed legs, and huge, muscular tails.
As the dominant predators on the handful of islands they
inhabit, they will eat almost anything, including carrion, deer, pigs,
smaller dragons, and even large water buffalo and humans. When
hunting, Komodo dragons rely on camouflage and patience, lying in
wait for passing prey. When a victim ambles by, the dragon springs,
using its powerful legs, sharp claws and serrated, shark-like teeth to
eviscerate its prey.
Animals that escape the jaws of a Komodo will only feel lucky
briefly. Dragon saliva teems with over 50 strains of bacteria, and
within 24 hours, the stricken creature usually dies of blood poisoning.
Dragons calmly follow an escapee for miles as the bacteria takes
effect, using their keen sense of smell to hone in on the corpse. A
dragon can eat a whopping 80 percent of its body weight in a single
feeding.
There is a stable population of about 3,000 to 5,000 Komodo
dragons on the islands of Komodo, Gila Motang, Rinca, and Flores.
However, a dearth of egg-laying females, poaching, human
encroachment, and natural disasters has driven the species to
endangered status.

6. Analytical Exposition
Analytical Exposition adalah salah satu bentuk argumentation text.
Para pakar bahasa Inggris mendefinisikan analytical exposition text
sebagai berikut:
Analytical exposition text adalah sebuah teks atau tulisan yang
memaparkan pendapat penulis tentang fenomena yang sedang terjadi di
sekitar kita.
a. Tujuan Annalytical Exposition
Tujuan komunikatif dari analytical exposition adalah untuk
meyakinkan pembaca bahwa topik yang disajikan adalah topik yang
penting untuk dibahas atau mendapat perhatian dengan cara
pemberian argumen-argumen atau pendapat-pendapat yang
mendukung ide pokok atau topik tersebut.
b. Generic Structure Annalytical Exposition
1. Thesis
Dalam bagian Thesis, penulis memperkenalkan tentang topik atau
ide pokok yang akan dibahas. Thesis selalu berada di paragraf
pertama dalam Analytical Exposition Text.
2. Argument
Dalam bagian ini penulis menghadirkan argumen-argumen atau
pendapat-pendapat yang mendukung ide pokok penulis, biasanya
dalam sebuah Analytical Exposition Text terdapat lebih dari dua
argumen. Semakin banyak argumen yang ditampilkan semakin
percaya pembaca bahwa topik yang dibahas oleh penulis adalah
topik yang sangat penting atau membutuhkan perhatian
3. Reiteration
Bagian ini merupakan bagian penutup dari sebuah Analytical
Exposition Text yang selalu terletak di akhir paragraf. Reiteration
berisi penulisan kembali atau penempatan kembali ide pokok yang
terdapat di paragraf pertama. Reiteration juga biasa disebut
dengan conclusion atau kesimpulan dan terkadang berisi
rekomendasi.
c. Ciri-ciri Redaksi Text Annalytical Exposition
1. Menggunakan simple present tense.
2. Mengunakan relational process. Biasanya menggunakan kata
sambung yang dapat menimbulkan hubungan sebab akibat.
Seperti: because, if conditional sentence.
3. Menggunakan internal conjunction.
4. Menggunakan casual conjunction.
d. Contoh Annalytical Exposition dan Penjelasannya
Contoh: Gold Coin Investment
Gold has become a precious metal to mankind since it was the
dawn of civilization. The nature of gold is soft and malleable which
people can make and easily change to any forms, even it is done just
by a simple technology. The beautiful golden and shiny color does not
easily fade out. The form of gold can be as jewelry, bar, or coin. Now
days gold coin, such as gold IRA, becomes an advantageous
investment.
Gold is safe and profitable for investment. In uncertain
situations, many people are turning to gold because gold has a more
stable value and regarded as currency without limitation assets. It is
secure and can be cashed out at any time we need. The Gold values
tend to be stable; take a look an IRA gold discussion. It is zero
inflation effect. It is very rare that the gold prices fell. Even every
year, the gold price tends to increase.
Investments in the form of coins, it is famous as gold coin, is
more profitable if it is compared with the investment gold in the form
of jewelry. Gold Coin, for example gold 401k which some people call
401k gold, is very good when used as an alternative investment,
whether it is for the medium-term investment and long-term
investment. Besides that gold coins need less cost in production and
manufacturing sot it is more lucrative than investing gold in the form
of jewelry.
Moreover, some people do not just think gold as an
investment, but also as collections. Because the character is a
collection so the uniqueness and rareness are the point. There might be
coins that cost up to more than a million because of the history
variables, ownership, and perhaps an important event when the coin is
launched.
From the reason above, if we decide to make an investment, it
could be useful to consider investing gold coin or think about gold
IRA transfer. It is really recommended.

7. Hortatory Exposition
Hortatory exposition adalah jenis teks bahasa Inggris yang berisi
argumentasi tentang sesuatu dengan harapan pembaca terpengaruh untuk
melakukan sesuatu dengan cara tertentu.
a. Tujuan Hortatory Exposition
Tujuan komunikatif Hortatory Exposition adalah untuk
mempengaruhi atau membujuk pembaca atau pendengar bahwa
sesuatu yang menjadi fokus pembicaraan seharus atau tidak
seharusnya terjadi sehingga pembaca terpengaruh untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu tersebut.
b. Generic Structure Hortatory Exposition
1. Thesis
Pemaparan tentang keprihatinan sebuah masalah yang sedang
terjadi di sekitar kita.
2. Argument
Pada bagian ini penulis akan berusaha menyampaikan beberapa
argumentasi atau alasan yang tujuannya tidak lain adalah agar
pembaca terpengaruh dan meyakini yang seharusnya itu
bagaimana.
3. Recommendation
Bagian terakhir dari generic structure hortatory exposition adalah
pernyataan apa yang seharusnya atau tidak seharusnya terjadi atau
dilakukan, yang biasa disebut saran (rekomendasi).
c. Ciri-ciri Redaksi Generic Structure
1. Fokusnya pada manusia dan non-manusia yang generik.
2. Penggunaan kata-kata penyesalan pada argument, biasanya
menggunakan kata should atau should not.
3. Menggunakan simple present tense.
d. Contoh Generic Structure dan Penjelasannya
Contoh : Never Try Smoking
A lot of people, especially teenagers, who do not smoke,
always want to try smoking. They know it is bad for them and all, but
it is just something they want to try. So they ask one of their smoker
friends for a cigarette. Admittedly, they firstly can not light it on their
own so they ask his friend to do it. Then they inhale that cigarette and
smoke occasionally.
Apparently that makes them the born smokers. Now they do
smoke fairly regularly. They can not avoid smoking and they enjoy
too. They have smoker friends. Everyday they bring a pack in their
pocket. For them, a pack of cigarette is as important as a wallet for
their money.
Suddenly, for certain reason, they realize the fact that tobacco
is the cause of a long list of nasty diseases. It is not only heart disease,
stroke, and chronic lung disease but also bladder, lung, and pancreatic
cancer. Even it was reported that around 400,000 Americans died each
year. It was one every 80 seconds from tobacco-related illnesses.
Then they decide it is stupid to harm selves. They want to quit
smoking. Unfortunately, they find that quitting smoking is so difficult.
“Why can’t I stop smoking? I really want to stop it”. It is hard to quit
because nicotine is powerfully addictive. Cigarette is one of the most
efficient drug-delivery devices ever devised. As result, when people
try to quit smoking, they often experience classic nicotine withdrawal
symptoms such as anxiety, irritability, headache, depression, and
restlessness.
Well, still want to try smoke? Think the facts before trying! If
you are not smoker, you should never and never try to smoke.

8. Explation Text
Explanation adalah sebuah teks yang berisi tentang proses-proses
yang berhubungan dengan fenomena-fenomena alam, sosial, ilmu
pengetahuan, budaya dan lainnya.
a. Tujuan Explation Text
Tujuan komunikatif dari explanation text adalah untuk
menerangkan proses-proses yang terjadi dalam pembentukan sesuatu
yang terkait dengan fenomena-fenomena alam, sosial, ilmu
pengetahuan, budaya, dan lainnya yang bertujuan menjelaskan
bagaimana atau mengapa hal tersebut bisa terjadi.
b. Generic Structure Explation Text
1. General statement
tentang penjelasan umum tentang fenomena yang akan dibahas,
bisa berupa pengenalan fenomena tersebut atau penjelasannya.
2. Squenced of explanation
berisi tentang penjelasan proses mengapa fenomena tersebut bisa
terjadi atau tercipta. A squenced of explanation berupa jawaban
dari pertanyaan ‘why’ dan ‘how’ penulis ketika membuat sebuah
Explanation text. Dalam squenced of explanation bisa terdiri lebih
dari satu paragrap.
3. Closing
Sebenarnya closing itu tidak tercantum dalam generic structure
dari Explanation text, tetapi kebanyakan orang beranggapan
bahwa paragrap terakhir dari sebuah Explanation text adalah
closing, padahal itu merupakan bagian dari squenced of
explantaion yang berisi tentang langkah akhir yang dijelaskan
pada bagian squenced of explanation.
c. Ciri-ciri Redaksi Explation Text
1. Sebuah Explanation text biasanya berasal dari pertanyaan penulis
terkait ‘why’ dan ‘how’ terhadap suatu fenomena yang ada.
2. Karena yang diangkat adalah fenomena maka fokus materinya
bukan pada bendanya atau orangnya, melainkan pada kejadian
atau peristiwa yang terjadi pada orang atau benda tersebut.
3. Menggunakan Simple Present tense.
d. Contoh Explation Text dan Penjelasannya
Contoh 1: How Earthquakes Happen
Earthquake is one of the most destroying natural disasters.
Unluckily it often happens in several regions. Recently a horrible
earthquake has shaken West Sumatra. It has brought great damages.
Why did it occur? Do you know how an earthquake happens?
Earthquakes are usually caused when rock underground
suddenly breaks along a fault. This sudden release of energy causes
the seismic waves. It make the ground shake. When two blocks of
rock or two plates are rubbing against each other, they stick a little.
They don’t just slide smoothly. The rocks are still pushing against
each other, but not moving. After a while, the rocks break because of
all the pressure that’s built up. When the rocks break, the earthquake
occurs.
During the earthquake and afterward, the plates or blocks of
rock start moving, and they continue to move until they get stuck
again. The spot underground where the rock breaks is called the focus
of the earthquake. The place right above the focus is called the
epicenter of the earthquake.

9. Discussion Text
Discussion text adalah sebuah tulisan yang memaparkan diskursus
atau perdebatan sebuah masalah yang didiskusikan dari sudut pandang
yang berbeda. Tulisan atau teks discussion ini biasanya kita dapati di
dalam tulisan filsafat, sejarah dan sosial.
a. Tujuan Discussion Text
Tujuan komunikatif discussion text adalah untuk menyajikan
sebuah isu atau informasi dengan memaparkan beberapa pendapat
para pakar yang dibidangnya dan biasanya pendapat yang dipaparkan
tersebut bertentangan (pro dan kontra).
b. Generic Structure Discussion Text
1. Issue
Bagian pertama dari generic structure discussion text
adalah pemaparan tentang isu yang akan dibahas atau didiskusikan
dalam tulisan tersebut.
2. Argument For or Against
Setelah itu, penulis menjelaskan beberapa pandangan
terhadap isu yang sedang dibahas atau didiskusikan dengan
mengambil pendapat para ahli atau juga tanpa menyebutkan siapa
yang berpendapat tetapi pendapat itu memang sudah umum
diketahui. Penulis biasanya akan memaparkan pendapat yang pro
(argument for) baru disusul dengan pendapat yang kontra
(argument against) pada paragraf berikutnya.
3. Elaboration
Sebelum mengambil sikap dengan menentukan pendapat
mana yang lebih dipilih oleh penulis, atau bahkan memiliki
pendapat sendiri, penulis harus terlebih dahulu memberikan
elaborasi tentang beberapa pendapat yang telah dipaparkan.
4. Conclusion atau Recommendation
Generic structure discussion text yang terakhir adalah
kesimpulan atau rekomendasi penulis terhadap isu yang sedang
didiskusikan dengan harapan pembaca dapat mengikuti dan setuju
dengan pendapat penulis.
c. Ciri-ciri Redaksi Discussion Text
1. Fokus pada peserta manusia dan non-manusia generik.
2. Menggunakan kata-kata yang membandingkan: kata sambung
yang berlawanan misalnya, but, however, in other side dan
konsekuensinya (sebab akibat) misalnya: so, then.
3. Menggunakan bahasa diskusi: According, opinion.
4. Menggunakan kata-kata berfikir seperti: feel, hope, believe.
5. Menggunakan Simple Present.
d. Contoh Discussion Text
Contoh : The Advantage and Disadvantage of Nuclear Power
1. Nuclear power is generated by using uranium which is a metal
mined in various part of the world. The first large scale of
nuclear power station was opened at Calder Hall in Cumbria,
England in 1956.
2. Some military ships and submarines have nuclear power plant
for engine. Nuclear power produces around 11% of the world’s
energy needed, and produces huge amounts of energy. It cause
no pollution as we would get when burning fossil fuels. The
advantages of nuclear plant are as follow:
 It costs about the same coal, so it is not expansive to make.
 It does not produce smoke or carbon dioxide, so it does not
contribute to the greenhouse effect.
 It produces huge amounts of energy from small amount of
uranium.
 It produces small amount of waste.
 It is reliable.
3. On the other hand, nuclear power is very dangerous. It must be
sealed up and buried for many years to allow the radioactivity
to die away. Furthermore, although it is reliable, a lot of
money has to be spent on safety because if it does go wrong, a
nuclear accident ca be a major accident.
4. People are increasingly concerned about this matter. In the
1990’s nuclear power was the fastest growing source of power
in many parts of the world.

10. News Item


Dilihat dari namanya, istilah news tentu sudah akrab ditelinga kita.
Jika diterjemahkan News berarti berita. Para ahli bahasa Inggris
mendefinisikan News Item sebagai berikut:
Jadi news item adalah sebuah tulisan atau teks yang memberikan
informasi terbaru (terupdate dan teraktual) dimana informasi tersebut
layak dan penting untuk diberitakan.
a. Tujuan News Item
Tujuan utama dari pembuatan teks berita tentu untuk
memberikan informasi kepada pembaca atau pendengar berita tentang
berita terbaru. Jadi syaratnya harus berita hangat, sehingga biasanya
diberi tanggal dan tempat berita.
b. Generic Structure News Item
Pada praktiknya, susunan umum news item tidak terlalu
diindahkan oleh para wartawan karena mereka tentu ingin
menggunakan gaya bahasa dan penulisannya sendiri, yang penting
pembaca bisa memahami beritanya dengan baik. Namun jika kamu
diminta untuk membuat tulisan dalam bentuk berita (news item), maka
susunan berikut ini wajib kamu ikuti:
1. Newsworthy event : berita utama dari suatu peristiwa (sekilas
tentang inti berita).
2. Background event :  latar belakang peristiwa secara rinci
melibatkan bagaimana dan mengapa peristiwa itu terjadi.
3. Source : Sumber yang memberikan informasi berkaitan dengan
suatu peristiwa.
c. Ciri-ciri Redaksi News Item
1. Melibatkan verbal verbs atau kata kerja yang berupa penyampaian
informasi seperti: said, informed, told, reported, dan lain
sebagainya.
2. Karena menggunakan verbal verbs, maka hampir seluruh tulisan
news item terdapat kalimat langsung yang ditandai appostrof atau
tanda kutip (“bla, bla, bla..“)
3. Place and time : Dalam penulisan berita biasanya terdapat
penjelasan tanggal atau hari dan tempat peristiwa terjadi.
4. Menggunakan Past tense dalam menerangkan kejadian berita.
Namun jika itu berupa fakta yang sampai sekarang masih terjadi
atau masih berupa fakta, maka bisa menggunakan simple present
tense.
d. Contoh News Item
Contoh : Jokowi wins Indonesian election.
Jakarta – Joko Widodo, who won the hearts of Indonesians
with his common-man image, garnered 53 percent of the vote in
Indonesia’s presidential election, final results from the Election
Commission showed Tuesday.
The numbers were released shortly after his opponent, former
Gen. Prabowo Subianto, declared he was withdrawing from the
contest, saying there was fraud during the election and that it was
unfair and undemocratic.
Widodo, a former furniture maker known widely as “Jokowi,”
maintained a slim lead of about 4 percentage points in unofficial quick
counts by polling agencies released after the July 9 election.
But Subianto, who has declared assets of $140 million and was
on his third bid for the presidency, repeatedly claimed that polling
firms with links to his campaign showed he was ahead. “We reject the
2014 presidential election, which is unlawful, and therefore we
withdraw from the ongoing process,“ he said.
There were no immediate reports of violence. About 100
Subianto supporters held a peaceful protest some 300 yards from the
Election Commission building in downtown Jakarta, chanting
“Prabowo is the real president” and holding banners demanding that
the commission stop cheating.
The building was surrounded by thousands of policemen to
maintain security after a particularly nasty presidential campaign. It
was the first election that pitted two candidates directly against each
other since the Muslim majority country of 240 million emerged from
the long and brutal Suharto dictatorship 16 years ago.
Supporters of both men used social media for personal attacks,
and Subianto’s supporters led a smear campaign against Widodo,
spreading rumors he is not a Muslim.
The commission was to formally declare the winner later
Tuesday evening. Final results showed that Widodo won 70,997,859
votes, or 53.15 percent of the nearly 133 million valid ballots cast,
while Subianto won 62,576,444 votes, or 46.85 percent.

11. Review Text


Mungkin sebagian orang pernah melihatnya bahkan pernah
membuatnya. Review Text adalah salah satu dari jenis teks bahasa Inggris
(genre) yang ditujukan untuk meninjau suatu karya baik berupa film,
buku, benda dan lain sebagainya untuk mengetahui kualitas, kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki karya tersebut yang ditujukan untuk pembaca
atau pendengar khalayak ramai.
a. Tujuan Komunikatif Review Text
Tujuan komunikatif dari Review Text adalah melakukan kritik
terhadap peristiwa atau karya seni untuk pembaca atau pendengar
khalayak ramai, misalnya film, pertunjukan, buku, dll.
b. Generic Structure Review Text
Setiap jenis teks bahasa Inggris (genre) memiliki ciri Generic Structure
yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan komunikatif yang akan
disampaikan kepada pembaca. Dan untuk Generic Structure dari
Review Text, terdapat 4 struktur kalimat, yaitu:
1. Introduction
Seperti jenis teks bahasa Inggris (genre) yang lainnya, pada
paragraph pertama dari sebuah Review Text berisi tentang
gambaran umum tentang sebuah karya atau benda yang akan
ditinjau. Gambaran umum tentang karya atau benda tersebut bisa
berupa nama, kegunaan, dan sebagainya.
2. Evaluation
Pada Generic Structure yang kedua, Evaluation,
memberikan gambaran tentang detail suatu karya atau benda yang
direview, bisa berupa bagian-bagian dari karya atau benda tersebut,
keunikan dan kualitasnya. Tapi jangan terlalu memberikan banyak
deskripsi tentang karya atau benda tersebut, karena teks review kita
seakan-akan "mengajarkan" calon pembeli dan itu tidak bagus.
Evaluasi karya atu benda sejauh yang dibutuhkan oleh pembeli
adalah yang paling benar. Istilah yang digunakan dalam sturktur
paragraph yang kedua ini tidak jauh dari kata "baik" atau "tidak"
karya atau benda tersebut. Pada bagian evaluasi, biasanya terdiri
lebih dari satu evaluasi.
3. Interpretation
Pada bagian ketiga ini, penulis memberikan pandangannya
sendiri mengenai karaya atau benda yang direviewnya. Tentunya
phase ini dilakukan setelah melakukan evaluasi yang cukup
terhadap karya atau barang tersebut. Seringkali untuk mendukung
dan memperkuat pandangan penulis mengenai karya atau benda
yang direviewnya, penulis tersebut membandingkan karya atau
benda tersebut dengan karya atau benda yang mirip. Pada phase ini
juga penulis menuliskan di bagian apa karya atau benda tersebut
bernilai atau di bagian apa karya atu benda tersebut kurang
bernilai.
4. Summmary
Pada bagian ini, penulis memberikan kesimpulan kepada
pembaca terhadap karya atau benda yang telah direviewnya.
Setelah memberikan penjelasan di evaluasi dan pandangan penlis
sendiri di interpretation, tibalah penulis memberikan komentar
apakah karya atau benda yang direviewnya berharga atau tidak
untuk calon pembeli.
c. Ciri-ciri Redaksi Review Text
Pada Review Text terdapat beberapa ciri kebahasaan seperti
berikut ini:
1. Menggunakan present tense.
2. Banyak menggunakan adjective (kata sipat) seperti, bad, good,
valuable, etc.
3. Sering menggunakan long clause (klausa panjang) dan kompleks.
i. Contoh Review Text
Harry Potter: Order of the Phoenix
Orientation
I absolutely love the Harry Potter series, and all of the books will always
hold a special place in my heart.
Evaluasi 1
I have to say that of all of the books, however, this was not my favorite.
Evaluasi 2
When the series began it was as much of a "feel good" experience as a
huge mug of hot cocoa. The stories were bright, fast-paced, intriguing,
and ultimately satisfying.
Interpretation
Order of the Phoenix is a different kind of book. In some
instances this works...you feel a whole new level of intensity and
excitement by the time you get to the end. I was truly moved by the
last page. Other times the book just has a slightly dreary, depressing
feel. The galloping pace of the other books has slowed to a trot here,
and parts of it do seem long, as if we're reading all about Harry "just
hanging out" instead of having his usual adventures. Reading in detail
about Harry cleaning up an old house, for example - housekeeping is
still housekeeping, magical or no, and I'm not very interested in doing
it or reading about other people doing it.
A few other changes in this book - the "real" world comes
much more in to play rather than the fantasy universe of the previous
books, and Harry has apparently been taken off his meds. I know that
he had a lot to be grumpy in this book, especially with being a
teenager and all, but the sudden change in his character seemed too
drastic. He goes from being a warm-hearted, considerate person to
someone who will bite his best friend's heads off over nothing. It just
seemed like it didn't fit with his character, like he turned into a
walking cliché of the "angry teen" overnight.
Summary
The "real" story seemed to happen in the last 1/3 of the book,
and this part I loved. I actually liked the ending (and yes, I cried!) as
sad as it was. It packed a punch and it made me care about the story
even more. Still a really good book, with some editing it would have
been great.
12. Anecdote Text
Istilah anecdote berasal kata anekdota yang berarti “tidak
dipublikasikan/tidak diumumkan”. Sebenarnya istilah ini digunakan untuk
sebuah cerita rahasia atau cerita pribadi. Namun kemudian terjadi
pergeseran makna dan pemahaman istilah Anekdot menjadi sebuah cerita
lucu.
a. Tujuan Komunikatif Anecdote Text
Tujuan komunikatif anecdote text adalah untuk menceritakan
kejadian pada masa lampau yang bertujuan untuk menghibur pembaca
atau pendengar dengan cerita yang tidak lazim atau yang dapat
membuat orang tertawa.
b. Generic Structure Anecdote Text
Susunan atau struktur umum sebuah anecdote text adalah:
1. Abstract
Pada bagian ini, penulis akan memulai tulisan dengan
mengenalkan sesuatu yang unik atau ganjil secara singkat sehingga
mengundang perhatian pendengar atau pembaca dan membuat
penasaran bagaimana itu bisa terjadi. Biasanya – walaupun tidak
mutlak – penulis akan memulainya dengan mengajukan sebuah
pertanyaan.
2. Orientation
Setelah mampu membuat pendengar atau pembaca
penasaran, kemudian penulis akan mulai dengan memperkenalkan
setting tempat, pelaku, waktu dari sebuah cerita. Bagian ini
memiliki fungsi yang sama seperti pada Narration Text.
3. Crisis
Bagian ketiga generic structure dari anecdote text adalah
Crisis. Setelah pada bagian abstrack penulis menceritakan hal unik
secara singkat, pada bagian inilah kemudian penulis mempertegas
keunikan dan keganjilan yang terjadi sehingga grafik curiosity
(penasaran) pembaca mengalami peningkatan.
4. Reaction atau Incident
Pada bagian inilah penulis mengakhiri rasa penasaran akan
hal ganjil atau unik dalam cerita tersebut dengan menceritakan
bagaimana pelaku memecahkan masalah atau keganjilan yang
terjadi. Dan pada bagian inilah biasanya pembaca atau pendengar
mendapatkan pemecahan masalah secara menggelitik atau lucu.
5. Coda (optional/tidak harus)
Coda adalah kesimpulan yang bisa ditarik dalam cerita lucu
tersebut yang biasanya akan mengundang tawa pendengar atau
pembaca yang lebih besar lagi. Namun bagian generic structure
anecdote text ini tidak selalu ada dalam cerita anecdote.
c. Ciri-ciri Redaksi Anecdote Text
1. Menggunakan past tense baik itu simple past tense, past
continuous maupun past perfect tense. Contoh: Last night, I met a
beautiful girl wearing swimsuit in the middle of crowded people.
2. Menggunakan conjunction of time, yaitu kata sambung yang
menunjukkan urutan kejadian. Contoh: before, after.
3. Menggunakan rhetoric question, yaitu pertanyaan yang kadang
tidak membutuhkan jawaban karena penanya lebih tahu
jawabannya. Hal ini sekedar untuk berinteraksi dengan pendengar
atau pembaca. Contoh: Do you know why? (tahukah kamu
kenapa?)
4. Menggunakan exclamation atau kata seru seperti: Contoh: what a
bad day! (benar-benar hari yang buruk)
5. Menggunakan intensity word atau kata yang menunjukkan
intensitas untuk mendramatisir cerita. Contoh: very, much dan lain
sebagainya.
d. Contoh Anecdote Text
Contoh : Snake in The Bath
How would you like to find a snake in your bath? A nasty one
too!
We had just moved into a new house, which had been empty
for so long that everything was in a terrible mess. Anna and I decided
we would clean the bath first, so we set to, and turned on the tap.
Suddenly to my horror, a snake’s head appeared in the plug-
hole. Then out slithered the rest of his long thin body. He twisted and
turned on the slippery bottom of the bath, spitting and hissing at us.
For an instant I stood there quite paralyzed. Then I yelled for
my husband, who luckily came running and killed the snake with the
handle of a broom. Anna, who was only three at the time, was quite
interested in the whole business. Indeed I had to pull her out of the
way or she’d probably have leant over the bath to get a better look!
Ever since then I’ve always put the plug in firmly before
running the bath water
.

13. Spoof Text


Spoof text adalah sebuah teks yang menceritakan sebuah cerita
yang terjadi pada masa lalu dengan akhir cerita yang lucu yang tidak dapat
diprediksi atau diperkirakan. Jadi biasanya berisi anekdot, permainan kata
yang lucu atau bisa jadi gabungan kedua-duanya.
a. Perbedaan Spoof Text dan Narrative Text
Kedua genre ini, Spoof Text dan Narrative Text memiliki
kesamaan dalam hal berisi kejadian yang terjadi pada masa lampau
dan bertujuan untuk menghibur pembaca. Namun ada perbedaan
mendasar di antara keduanya. Narrative text bertujuan menghibur
pembaca dengan harapan pembaca dapat mengambil hikmah di balik
cerita tersebut. Sementara Spoof memang bertujuan menghibur
pembaca (entertaining readers) tapi lebih menekankan pada kelucuan
cerita daripada pengambilan hikmahnya. Dan letak kelucuan ceritanya
akan dijumpai pada akhir cerita. Jadi kata kunci untuk Spoof text
adalah LUCU, jika tidak lucu maka bukan spoof text.
b. Tujuan Spoof Text
Dilihat dari pengertiannya, kita bisa mengambil kesimpulan
sendiri bahwa tujuan komunikatif spoof text adalah untuk
menceritakan sebuah cerita fiktif dengan gaya humor.
c. Generic Structure Spoof Text
Susunan umum Spoof text punya ciri tersendiri, dan ini juga yang
membedakannya dengan Narrative text. Berikut generic structure pada
spoof text:
1. Orientation: berisi pengenalan tokoh, latar, setting dll.
2. Events: berisi peristiwa atau kejadian.
3. Twist: ending cerita (akhir cerita yang dianggap lucu, kadang
tidak terduga, dan biasanya plintiran atau plesetan).
d. Ciri-ciri Spoof Text
1. Biasanya menceritakan kejadian yang dialami seseorang: I, we,
she, he, they etc.
2. Tenses yang digunakan adalah Past Tense.
3. Untuk menceritakan detail cerita, biasanya terdapat dialog
sehingga pasti ada tanda: “…text dialog…”
e. Contoh Spoof Text
Contoh 1: Sum Ting Wong.
Jacky Wong got married with Lia Wong. Both of them had a
white skin and straight hair. They are really a well-matched couple.
One year later, Wong family got a new baby. A nurse brought them a
son with curly hair and a black skin
The nurse congratulated and said, “What name will you give to
this son?”
With a confused face, Jacky Wong grumbled, “Sum Ting Wong!”

C. TENSES

1. Pengertian Tenses
Perubahan kata kerja merupakan salah satu faktor dasar yang perlu
dikuasai dengan baik dalam mempelajari bahasa Inggris. Hal tersebut sama
seperti kita mempelajari bahasa Indonesiaa yaitu agar mampu berkomunikasi
secara lisan dan tulisan dengan benar sesuai kaidah kebahasaan.
Hartmann (1976:235) menyatakan tense adalah bentuk verba atau
serangkaian bentuk verba yang dipakai untuk mengungkapkan hubungan
waktu. Hornby (1975:78) menyatakan bahwa secara umum tense dibedakan
menjadi tiga, yaitu past, present, dan future. Menurut Oshima dan Hogue
(1983:247), ketika diputuskan bentuk kata kerja dan tense mana yang akan
digunakan, pertama kali harus yakin bahwa konsep tense dan waktu tersebut
telah dipahami.

2. Kegunaan Tenses
Kegunaan mempelajari tenses antara lain:
1. Menunjukkan apakah suatu peristiwa itu terjadi pada waktu
sekarang (present), lampau (past) atau yang akan datang (future).
2. Menunjukkan apakah suatu peristiwa itu dalam keadaan sempurna
(complete) atau tidak sempurna (uncomplete).
3. Menunjukkan apakah suatu peristiwa itu mengalami kemajuan
(progress) atau tidak (disprogress).
Tentunya perubahan waktu dan kata kerja seperti ini sangatlah
perlu diketahui dalam mempelajari bahasa Inggris. Sebab, tanpa tenses
perkataan kita akan rancu atau ambigu serta sulit untuk dipahami.
Misalnya, dalam penulisan surat bisnis mengenai pengiriman barang,
perubahan waktu disana sangat penting untuk kita ketahui, apakah barang
itu akan dikirimkan sekarang atau bulan depan. Bentuk kata kerja dan
waktu seperti ini yang sangat diperlukan dalam dunia berkomunikasi
dalam lisan dan tulisan.

3. Pembagian Tenses
Tenses terdiri atas empat bagian, yaitu:
a. Present Tense (bentuk-bentuk waktu sekarang)
b. Past Tenses (bentuk-bentuk waktu lampau)
c. Future Tense (bentuk-bentuk waktu yang akan datang)
d. Past Future Tense (bentuk-bentuk waktu akan datang-lampau).
Pada masing-masing tenses tersebut mempunyai empat pola kalimat,
yaitu: simple (sederhana), continuous (sedang), perfect (telah/sudah) dan
perfect continuous (telah sedang). Semua bentuk yang ada pada setiap Tense
berasal dari bentuk-bentuk dasar diatas. Sedangkan enam belas bentuk waktu
(tenses) itu antara lain:
1. Present Tenses (Bentuk-Bentuk Waktu Sekarang)
a. Simple Present Tense
Raymond Murphy (2003:4) menyatakan bahwa simple present
tense digunakan untuk mengekspresikan hal-hal secara umum, kita
menggunakannya untuk mengatakan sesuatu yang terjadi disetiap waktu
atau yang dilakukan secara berulang-ulang, atau suatu fakta yang
diketahui secara umum. Sebagai tambahan Michael Swan (2005:448)
menyatakan simple present tense digunakan untuk mengekspresikan
tentang situasi atau sebuah tindakan yang tidak berubah atau sesuatu
yang terjadi secara teratur atau sepanjang waktu (tidak hanya diwaktu
sekarang). Aksinya bisa berupa kebiasaan, hobi, acara berulang, emosi,
atau keinginan, yaitu adanya keterangan waktu “every” seperti:
- Every day : setiap hari

- Every week : setiap minggu

- Every month : setiap bulan

- Every year : setiap tahun

Dipakai untuk menyatakan kebiasaan atau perbuatan yang sering


terjadi, yaitu adanya kata-kata keterangan frekuensi (adverb of frequency)
atau kata-kata yang menyatakan tingkat keseringan, seperti:
- Usually : biasanya

- Often : sering

- Sometimes : kadang-kadang
- Seldom : jarang

- Never : tidak pernah

- Always : selalu

Pola-pola kalimat untuk simple present tense adalah sebagai

Kalimat Positif
I, You, We, They + Verb-1 She, He, It +
Verb-1 + -s/-es/-ies

berikut:

Kalimat Negatif
I, You, We, They + do + not + Verb-1 She, He, It + does + not + Verb-1 +
-s/-es/-ies

Kalimat Interogatif
Do + I, You, We, They + Verb 1? Does + She, He, It + Verb 1?

Contoh kalimat simple present tense positif (berita), negatif


(menyangkal) dan interogatif (bertanya) adalah:
Kalimat Berita:
 I study English every week (Saya belajar bahasa Inggris setiap
minggu)
 She usually studies English every night (Dia biasanya belajar bahasa
Inggris setiap malam)
Kalimat Menyangkal:
 I do not study English every week (Saya tidak belajar bahasa Inggris
setiap minggu)
 She does not usually studies English every night (Dia tidak biasanya
belajar bahasa Inggris setiap malam)
Kalimat Bertanya:
 Do you study English every week (Apakah kamu belajar bahasa
Inggris setiap minggu?)
 Does she usually studies English every night? (Apakah dia biasanya
belajar bahasa Inggris setiap malam?)
b. Present Continuous Tense
Peterson (1980:36) menyatakan bahwa present continuous tense
adalah bentuk kalimat yang digunakan untuk sebuah tindakan yang mana
sedang terjadi dimasa sekarang, atau sebuah periode yang mencakup
masa kini. Pada present continuous, to be yang digunakan adalah is,
am, are diikuti dengan V-ing. Present continuous tense biasanya
diikuti keterangan waktu atau time signal di antaranya:
 Now (sekarang)
 Right now (sekarang juga)
 Today (hari ini), dan lain lain
Pola-pola kalimat untuk present continuous tense adalah sebagai
berikut:

Kalimat Positif
I + am + Verb1 + -ing
You, We, They + are + Verb1 + -ing She, He, It + is + Verb1 + -ing

Kalimat Negatif
Kalimat Interogatif
I + am + not + Verb1 + -ing
Am + I + Verb1 + -ing
You, We, They + are + not + Verb1 + -ing She, He, It + is + not + Verb1 + -ing
Are + You, We, They + Verb1 + -ing is + She, He, It + Ver

Contoh kalimat present continuous tense positif (berita), negatif


(menyangkal) dan interogatif (bertanya) adalah:
Kalimat Berita:
 They are playing football (Mereka sedang bermain bola)
 She is studying English now (Dia sedang belajar bahasa Inggris
sekarang)
Kalimat Menyangkal:
 They are not playing football (Mereka tidak sedang bermain bola)
 She is not studying English now (Dia tidak sedang belajar bahasa
Inggris sekarang)
Kalimat Bertanya:
 Are they playing football now? (Apakah mereka sedang bermain bola)
 Is she studying English now? (Apakah dia sedang belajar bahasa
Inggris sekarang?)
c. Present Perfect Tense
Menurut Betty S. Azar (2017), present perfect tense digunakan
untuk mengekspresikan sebuah gagasan yang mana bahwa sesuatu itu
telah terjadi atau tidak pernah terjadi sebelumnya, pada waktu yang tidak
tentu atau tidak spesifik dimasa lalu. Dapat dikatakan bahwa present
perfect tense menunjukkan adanya hubungan antara masa lalu dan masa
kini. Present perfect biasa digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang
dimulai di masa lalu dan terus berlanjut hingga masa kini serta bersifat
lebih tahan lama atau permanen.
Pola-pola kalimat untuk present perfect tense adalah sebagai
berikut:

Kalimat Negatif
I, You, We, They + have + not + Verb3 She, He, It + has + Verb3

Kalimat Interogatif Kalimat Positif


Have + I, You, We, They + Verb3? I, You, We, They + have + Verb3 She, He, It + has + Verb
Has + She, He, It + Verb3?
Contoh kalimat present perfect tense positif (berita), negative
(menyangkal) dan interogatif (bertanya) adalah:
Kalimat Berita:
 I have cleaned the house (Saya sudah membersihkan rumah)
 He has finished his assignment (Dia telah/sudah menyelasaikan
tugasnya)
Kalimat Menyangkal:
 I have not cleaned the house (Saya belummembersihkan rumah)
 He has not finished his assignment (Dia belum menyelasaikan
tugasnya)
Kalimat Bertanya:
 Have you cleaned the house? (Apakah kamu sudah membersihkan
rumah?)
 Has he finished his assignment? (Apakah dia sudah menyelesaikan
tugasnya?)
d. Present Perfect Continuous Tense
Menurut Allan (1997:76), present perfect continuous digunakan
untuk menekankan durasi tindakan atau aktivitas yang sedang
berlangsung, yang dimulai dimasa lalu dan masih berlanjut hingga saat ini
dan mungkin kemasa depan.
Pola-pola kalimat untuk present perfect continuous tense adalah
sebagai berikut:

Kalimat Positif
I, You, We, They + have + been + Verb1 + -ing She, He, It + has + been + Verb1 + -ing
Kalimat Negatif
I, You, We, They + have + not + been + Verb1 + -ing She, He, It + has + not + been + Verb1 + -ing

Kalimat Interogatif
Have + I, You, We, They + been + Verb1 + -ing Has + She, He, It + been + Verb1 + -ing

Contoh kalimat present perfect continuous tense positif (berita),


negative (menyangkal) dan interogatif (bertanya) adalah:
Kalimat Berita:
 My sister has been working in that company since 2018 (Kakak saya
telah bekerja di perusahaan itu sejak tahun 2018)
 They have been palying game all day long (Mereka telah bermain
game sepanjang hari)
Kalimat Menyangkal:
 My sister has not been working since last month because of sick
(Kakak saya belum bekerja sejak bulan lalu karena sakit)
 They have not been eating since morning (Mereka belum makan sejak
pagi)
Kalimat Bertanya:
 Has your sister been working there since last month (Apakah
kakakmu sudah bekerja disana sejak bulan lalu?)
 Have they been eating since morning (Apakah mereka sudah makan
sejak pagi)

2. Past Tense (Bentuk-Bentuk Waktu Lampau)


a. Simple Past Tense
Menurut Patricia K. Weiner (1990), simple past tense digunakan
untuk mendeskripsikan sebuah kejadian atau situasi yang dimulai dan
berakhir di masa lampau. Sejalan dengan pernyataan A.J Thomson dan A.
V Martinet (1986) yang mendefinisikan simple past tense sebagai sebuah
tindakan yang telah selesai dimasa lampau pada waktu tertentu.
Pola-pola kalimat untuk simple past tense adalah sebagai berikut:

Kalimat Positif
Verbal: I, You, We, They, She, He, It + Verb2 + Compliment Nominal: You, We, They + were + Verb2 + Compliment
I, She, He, It + was + Verb2 + Compliment

Kalimat Negatif
al: I, You, We, They, She, He, It + did + not + Verb1+ Compliment Nominal: You, We, They + were + not + Verb1 + Compl
I, She, He, It + was + Verb1 + Compliment

Kalimat Interogatif
Verbal: Did + I, You, We, They, She, He, It + Verb1 + Compliment Nominal: Were + You, We, They
Was + I, She, He, It + Verb1 + Compliment

Contoh kalimat simple past tense positif (berita), negatif


(menyangkal) dan interogatif (bertanya) adalah:
Kalimat Berita:
 They saw the concert of BTS last week in Singapore (Mereka melihat
konser BTS minggu lalu di Singapur)
 She went to Medan a week ago (Dia pergi ke Medan seminggu yang
lalu)
Kalimat Menyangkal:
 They did not see the concert of BTS last week in Singapore (Mereka
tidak melihat konser BTS minggu lalu di Singapur)
 She did not came yesterday (Dia tidak datang kemarin)
Kalimat Bertanya:
 Did they see the concert of BTS last week in Singapore? (Apakah
mereka melihat konser BTS minggu lalu di Singapur?)
 Did she come yesterday (Apakah dia tidak datang kemarin?)
b. Past Continuous Tense
Past continuous tense adalah bentuk kalimat yang menjelaskan
atau menuyatakan bahwa suatu peristiwa dan tindakan sedang berlangsung
dimasa lalu ketika peristiwa atau tindakan lain dilakukan. Fika (1992)
mengatakan bahwa past continuous tense atau disebut past progressive
tense merupakan suatu bentuk kalimat yang menyatakan suatu peristiwa
atau tindakan yang terjadi dimasa lalu dan sedang terjadi sekarang. Past
continuous tense berfungsi untuk menunjukkan sesuatu yang terjadi
selama periode waktu tertentu.
Pola-pola kalimat untuk simple past tense adalah sebagai berikut:

Kalimat Positif
You, We, They + were + Verb1 + -ing I, She, He, It + was + Verb1 + -ing

Kalimat Negatif
You, We, They + were + not + Verb1 + -ing I, She, He, It + was + not + Verb1 + -ing

Kalimat Interogatif
Were + You, We, They + Verb1 + -ing Was + I, She, He, It + Verb1 + -ing

Contoh kalimat past continuous tense positif (berita), negatif


(menyangkal) dan interogatif (bertanya) adalah:
Kalimat Berita:
 They were discussing something for hours (Mereka sedang
mendiskusikan sesuatu selama berjam jam )
 It was getting colder (Cuaca semakin dingin)
Kalimat Menyangkal:
 They were not discussing anyting (Mereka tidak sedang
mendiskusikan apapun)
 Dina was not sleeping when her mom goes to hospital (Dina tidak
sedang tidur ketika ibunya pergi ke rumah sakit)
Kalimat Bertanya:
 What were you doing since yesterday night? (Apakah yang kamu
lakukan sejak kemarin malam?)
 Where was your dog sleeping when you go holiday? (Dimana
anjingmu tidur ketika kamu pergi berlibur?)
c. Past Perfect Tense
Surjadi (1988) menyatakan bahwa past perfect tense adalah sebuah
bentuk kalimat yang digunakan untuk menunjukkan suatu tindakan atau
kejadian yang telah selesai dimasa lalu atau menjelaskan dua peristiwa
yang terjadi, tetapi menjelaskan peristiwa mana yang telah terjadi lebih
dulu
Pola-pola kalimat untuk past perfect tense adalah sebagai berikut:

Kalimat Positif
I, You, We, They, She, He, It + had + Verb3

Kalimat Negatif
I, You, We, They, She, He, It + had + not + Verb3

Kalimat Interogatif
Had + I, You, We, They, She, He, It + Verb3?

Contoh kalimat past perfect tense positif (berita), negatif


(menyangkal) dan interogatif (bertanya) adalah:
Kalimat Berita:
 I had closed the windows before I gone yesterday morning (Saya telah
menutup jendela sebelum saya pergi kemarin pagi )
 Dony had eaten lunch before he went to the gym. (Dony telah makan
siang sebelum dia pergi ke gim)
Kalimat Menyangkal:
 The car had not been used for years before we had it repaired (Mobil
itu sudah tidak digunakan selama setahun sebelum kami
memperbaikinya)
 Dani had not finished his homework until I helped him (Dani tidak
menyelesaikan PR nya sampai saya datang membantu)
Kalimat Bertanya:
 Had you cleaned the house before you came here? (Apakah kamu
telah membersihkan rumah sebelum datang kemari?)
 Had It been proved to be true before I checked it myself (Apakah ini
telah dibuktikan kebenarannya sebelum saya memeriksanya sendiri?)
d. Past Perfect Continuous Tense
Grain (2006) sama seperti Riyanto (2006:197) menyatakan bahwa
past perfect continuous tense adalah bentuk kata kerja atau verb yang
digunakan untuk mengekspresikan sebuah aktivitas yang sedang
berlangsung di masa lampau. Berbeda dengan present perfect continuous
dimana kejadian di masa lalu terus berlanjut hingga sekarang, past pefect
continuous mengindikasikan bahwa sesuatu dimulai di masa lampau,
berlanjut di masa lampau, dan berakhir pada satu titik juga di masa
lampau.
Pola-pola kalimat untuk past perfect continuous tense adalah
sebagai berikut:

Kalimat Positif
I, You, We, They, She, He, It + had + been + Verb1 + -ing + since/for
Kalimat Negatif
I, You, We, They, She, He, It + had + not + been + Verb1+ -ing + since/for

Kalimat Interogatif
Had + I, You, We, They, She, He, It + been + Verb1 + -ing + since/for?

Contoh kalimat past perfect continuous tense positif (berita),


negatif (menyangkal) dan interogatif (bertanya) adalah:
Kalimat Berita:
 He had been standing in front of the door for five minute before it was
opened (Dia telah sedang berdiri di depan pintu selama lima menit
sebelum itu dibuka)
 I had been waiting for an hour before the party was began (Saya telah
sedang menunggu selama satu jam sebelum pesta dimulai)
Kalimat Menyangkal:
 I had not been cooking the that beef since my mom came to the
kitchen (Saya telah sedang tidak memasak daging itu sejak ibu saya
datang kedapur)
 Dani had not been working his homework when I asked to buy ice
cream (Dani telah sedang tidak mengerjakan PR nya ketika saya minta
membeli eskrim)
Kalimat Bertanya:
 Had you been running around the park for an hour? (Apakah kamu
telah sedang berlari mengelilingi taman selama satu jam?)
 Had meggy been cooking in the kitchen since you came here?
(Apakah meggy telah sedang memasak didapur sejak kamu datang
kesini?

3. Future Tense (Bentuk-Bentuk Waktu Masa Depan)


a. Simple Future Tense
Simple future tense digunakan untuk membicarakan hal-hal yang
belum terjadi atau akan terjadi di masa depan. Bentuk kalimat ini
digunakan untuk mendeskripsikan suatu tindakan yang akan terjadi dalam
waktu dekat atau waktu jauh (lama) dimasa mendatang setelah dikatakan
oleh si pembicara. Simple future sebenarnya ada dua bentuk, yang pertama
menggunakan kata ‘will’ dan yang kedua menggunakan kata ‘(to be) going
to’.
Keduanya memiliki perbedaan tetapi tidak terlalu signifikan. ‘Will’
digunakan saat umumnya membicarakan keputusan yang dibuat dengan
cepat sementara ‘going to’ digunakan untuk membicarakan sesuatu yang
telah direncanakan.
Simple Future Tense biasanya diikuti keterangan waktu atau time
signal di antaranya:
1. Soon
2. Next
3. Tomorrow
4. Tonight
5. By … (the evening/ next week/next month/dan lain-lain)
Pola-pola kalimat untuk simple future tense adalah sebagai
berikut:
Kalimat Positif
I, You, We, They, She, He, It + will/shall + Verb1 + O

Kalimat Negatif
I, You, We, They, She, He, It + will/shall + not + Verb1 + O

Kalimat Interogatif
Will/Shall + I, You, We, They, She, He, It + Verb1 + O

Contoh kalimat simple future tense positif (berita), negative


(menyangkal) dan interogatif (bertanya) adalah:
Kalimat Berita:
 I will come to grandma’s house tomorrow morning (Saya akan datang
kerumah nenek besok pagi)
 Doni will send a gift to my house (Doni akan mengirim sebuah hadiah
kerumah saya)
Kalimat Menyangkal:
 I will not come to my friend’s birthday party next week (Saya tidak
akan datang kerumah pesta ulang tahun teman saya minggu depan )
 Mila will not come at the festival tomorrow (Mila tidak akan datang di
festival besok)
Kalimat Bertanya:
 Who will clean this class tomorrow? (Siapakah yang akan
membersihkan kelas ini besok?)
 What are you going to do this week? (Apakah yang akan kamu
lakukan minggu ini?)
b. Future Continuous Tense
Future continuous tense dalah bentuk kalimat yang digunakan
untuk mengekspesikan suatu tindakan atau peristiwa yang sedang
berlangsung atau berkelanjutan yang akan terjadi di masa mendatang.
Kalimat ini mengungkapkan suatu tindakan dimasa depan yang sifatnya
berkelanjutan dan diharapkan dimulai dimasa depan dan berlanjut untuk
periode waktu yang akan datang. Future continuous tense biasanya
diikuti keterangan waktu atau time signal di antaranya:
1. At this time tomorrow
2. At this time next
3. At
4. When
5. Tomorrow
Pola-pola kalimat untuk future continuous tense adalah

Kalimat Negatif
I, You, We, They, She, He, It + will/shall + not + be + Verb1 + -ing + O

Kalimat Interogatif
Will/Shall + I, You, We, They, She, He, It + be + Verb1 + -ing + O
sebagai berikut:

Kalimat Positif
I, You, We, They, She, He, It + will/shall + be + Verb1 + -ing + O
I, You, We, They, She, He, It + am/are/is + going to + Verb1 + -ing + O

Contoh kalimat future continuous tense positif (berita), negative


(menyangkal) dan interogatif (bertanya) adalah:
Kalimat Berita:
 I will be studying this afternoon in my classroom (Saya akan sedang
belajar siang ini dalam kelas saya )
 Lola will be watching the movie at 7 o’ clock when you come (Lola
akan sedang menonton film pada pukul 07 ketika kamu datang)
Kalimat Menyangkal:
 I will not be studying in my classroom at this afternoon (Saya akan
sedang tidak belajar di kelas saya siang ini)
 Lola will not be watching the movie at 7 o’ clock when you come
(Lola akan sedang tidak menonton film pada pukul 07 ketika kamu
datang)
Kalimat Bertanya:
 Will you be going to school this morning? (Apakah kamu akan pergi
kesekolah pagi ini?)
 Will Nina be studying with her tutor at 7 o’ clock this evening?
(Apakah Nina akan sedang belajar dengan gurunya pada pukul 07
malam ini?
c. Future Perfect Tense
Future perfect tense digunakan untuk mengekspresikan suatu
peristiwa atau tindakan yang diasumsikan oleh sipembicara, yang akan
diselesaikan atau terjadi di masa depan. Atau bisa dikatakan suatu
perbuatan yang sudah dimulai diwaktu lampau dan segera selesai diwaktu
yang akan datang. Menurut fungsinya, future perfect tense ini dapat
digunakan untuk mengungkapkan bahwa suatu aktivitas sudah akan selesai
pada suatu titik waktu dimasa yang akan datang. Intinya, future perfect
tense ini menekankan pada aksi yang akan berakhir pada waktu tertentu
dimasa depan. Kata keterangan yang akan digunakan misalnya: by then, by
that time, by next time, by next year, in five hours, in six years, dan lain-
lain.
Pola-pola kalimat untuk future perfect tense adalah sebagai berikut:

Kalimat Positif
I, You, We, They, She, He, It + will/shall + have + Verb3

Kalimat Negatif
I, You, We, They, She, He, It + will/shall + not + have + Verb3

Kalimat Interogatif
Will + I, You, We, They, She, He, It + have + Verb3

Contoh kalimat future perfect tense positif (berita), negative


(menyangkal) dan interogatif (bertanya) adalah:
Kalimat Berita:
 I will have finished the homework by the time my father gets home
(Saya sudah akan menyelesaikan PR diwaktu ayah saya pulang
kerumah)
 Kelly will have slept when we arrive at home (Kelly sudah akan
tertidur ketika kita tiba dirumah)
Kalimat Menyangkal:
 I will not have finished the homework in 2 hours (Saya tidak akan
sudah menyelesaikan PR dalam dua jam)
 You will not have arrived to my party in thirty minutes if you stuck in
traffic (Kamu tidak akan sudah tiba di pestaku dalam 30 menit jika
kamu terjebak lalu lintas)
Kalimat Bertanya:
 Will you have arrived to school in thirty minutes? (Apakah kamu
sudah akan tiba disekolah dalam tiga puluh menit?)
 Will Kelly have finished the cleaning in 2 hours? (Apakah Kelly akan
sudah selesai dalam dua jam?
d. Future Perfect Continuous Tense
Future perfect continuous tense adalah bentuk kalimat yang
digunakan untuk mendeskripsikan bahwa suatu tindakan yang sedang
berlangsung yang akan diselesaikan dimasa depan. Bentuk ini digunakan
untuk mengekspresikan sifat berkelanjutan dari suatu tindakan sehubungan
dengan kelanjutan menuju suatu titik dimasa depan, tindakan yang
diasumsikan dilanjutkan untuk waktu tertentu (ditentukan atau tidak
ditentukan) di masa mendatang. Intinya, future perfect continuous tense ini
merupakan serangkaian aksi yang sedang terjadi sebelum waktu tertentu
dimasa yang akan datang.
Pola-pola kalimat untuk future perfect continuous tense adalah
sebagai berikut
Kalimat Positif
I, You, We, They, She, He, It + will/shall + have + been + Verb1 + -ing

Kalimat Negatif
I, You, We, They, She, He, It + will/shall + not + have + been + Verb1 + -ing

Kalimat Interogatif
Will + I, You, We, They, She, He, It + have + been + Verb1 + -ing

Contoh kalimat future perfect continuous tense positif (berita),


negative (menyangkal) dan interogatif (bertanya) adalah:
Kalimat Berita:
 You will have been playing the piano for fifteen years (Kamu sudah
akan bermain piano selama lima tahun)
 She will have been watching the TV since morning (Dia sudah akan
menonton TV sejak pagi)
Kalimat Menyangkal:
 You will not have been playing the piano since fifteen years (Kamu
sudah tidak akan bermain piano sejak lima tahun)
 She will not have been eating her packed meal since kemarin (Dia sudah
tidak akan memakan bekal makanannya sejak pagi)
Kalimat Bertanya:
 Will you have been playing the piano? (Apakah kamu sudah akan
bermain piano?)
 Will dinda have been watching the movie at cinema? (Apakah dinda
akan sudah menonton film di bioskop?
4. Past Future Tense (Bentuk-Bentuk Waktu Masa Depan dari
Perspektif Masa Lalu)
a. Past Future Tense
Past future tense merupakan suatu bentuk kata kerja untuk
membicarakan masa depan dari perspektif masa lalu, dan ini digunakan
untuk kalimat yang tidak langsung, dimana disitu terdapat perubahan
bentuk untuk menyesuaikan dengan rangkaian peristiwa yang ada. Jadi,
apabila diambil kesimpulan, simple past future tense ini menyatakan suatu
aksi yang akan dilakukan, membuat prediksi, dan membuat janji dimasa
depan pada saat berada dimasa lalu.
Pola-pola kalimat untuk past future tense adalah sebagai berikut:

Kalimat Positif
I, You, We, They, She, He, It + would/should + Verb1

Kalimat Negatif
I, You, We, They, She, He, It + would/should + not + Verb1
Kalimat Interogatif
Would/should + I, You, We, They, She, He, It + Verb1

Contoh kalimat past future tense positif (berita), negative


(menyangkal) dan interogatif (bertanya) adalah:
Kalimat Berita:
 He would take me to the party last night, but I went out. (Dia
seharusnya membawa saya kepesta kemarin malam tapi aku pergi
keluar)
 I would treat you to watch a movie if I won the game (Saya akan
mentraktirmu menonton film jika aku memenangkan gamenya)
Kalimat Menyangkal:
 You would not speak like that if you know the truth (Kamu tidak akan
mengatakan seperti itu jika kamu mengetahui kebenarannya)
 I should not come to your house if your parents are there (Aku
seharusnya tidak datang kerumahmu jika orang tuamu ada disana)
Kalimat Bertanya:
 Would you go to school? (Apakah kamu akan datang kesekolah?)
 Would you come to my party? (Maukah kamu datang kepestaku?)
b. Past Future Continuous Tense
Future continuous tense dalah bentuk kalimat yang digunakan
untuk mengekspesikan suatu tindakan atau peristiwa yang sedang
berlangsung atau berkelanjutan yang akan terjadi di masa mendatang.
Kalimat ini mengungkapkan suatu tindakan dimasa depan yang sifatnya
berkelanjutan dan diharapkan dimulai dimasa depan dan berlanjut untuk
periode waktu yang akan datang. Future continuous tense biasanya diikuti
keterangan waktu atau time signal di antaranya:
1. At this time tomorrow
2. At this time next
3. At
4. When
5. Tomorrow
Pola-pola kalimat untuk future continuous tense adalah

Kalimat Positif
I, You, We, They, She, He, It + will/shall + be + Verb1 + -ing + O
I, You, We, They, She, He, It + am/are/is + going to + Verb1 + -ing + O

Kalimat Negatif
I, You, We, They, She, He, It + will/shall + not + be + Verb1 + -ing + O

sebagai berikut:
Contoh kalimat past future continuous tense positif (berita),
negative (menyangkal), dan interogatif (bertanya) adalah:
Kalimat Berita:
 I would be attending the conference if I were in Jakarta (Saya akan
sedang menghadiri konferensi tersebut jika saya ada di Jakarta).
 She told us that she would be having dinner. (Dia mengatakan pada
kami bahwa dia akan makan malam)
Kalimat Menyangkal:
 Siska would not be watching movie when her mother came back
home. (Siska tidak akan sedang menonton film ketika ibu nya pulang
kerumah.)
 I would not be studying English when the phone rang. (Saya tidak
akan sedang belajar bahasa Inggris ketika telepon berbunyi.)
Kalimat Bertanya:
 Would he be taking the final Test when I arrived there? (Apakah dia
akan sedang mengikuti ujian akhir ketika saya datang kesana?
 Would you be interacting with foreigner last week if you were in
Bali? (Apakah kamu akan sedang berinteraksi dengan orang asing
minggu lalu jika kamu ke Bali?
c. Past Future Perfect Tense
Past future perfect tense adalah bentuk kata karja yang berfungsi
menyatakan ide atau aksi di masa lalu dimana aksi tersebut direncanakan,
dijanjikan atau sudah dilaksanakan sebelum waktu tertentu di masa depan
dari sudut pandang masa lalu. Pada konsepnya, past future perfect tense
ini bisa digunakan untuk membicarakan suatu aksi yang tidak terjadi
dimasa lalu. Namun, ada 3 waktu yang bisa terjadi dimasa lalu, dimana hal
itu merujuk pada waktu yang akan datang, waktu tertentu dimasa lalu,
tetapi aksi yang terjadi harus sudah selesai sebelum waktu yang akan
datang. Biasanya, past future perfect tense ini digunakan pada kalimat
tidak langsung.
Pola-pola kalimat untuk past future perfect tense adalah sebagai
berikut:

Kalimat Positif
I, You, We, They, She, He, It + would/should + have + Verb3

Kalimat Negatif
I, You, We, They, She, He, It + would/should + not + have + Verb3

Kalimat Interogatif
Would/should + I, You, We, They, She, He, It + have + Verb3

Contoh kalimat past future perfect tense positif (berita), negative


(menyangkal) dan interogatif (bertanya) adalah:
Kalimat Berita:
 You should have done your mathematics assignment last night if you
not slep (Kamu seharusnya sudah menyelesaikan tugas matematikamu
tadi malam jika kamu tidak tidur).
 I should have bought a car last year if I had a lot money (Saya
seharusnya sudah membeli sebuah mobil tahun lalu jika saya punya
banyak uang)
Kalimat Menyangkal:
 You should not have known the whole strategies before it launches!
(Kamu tidak seharusnya telah mengetahui strategi keseluruhannya
sebelum diluncurkan)
 I thought Bob would not have bought me a present for my birthday,
yesterday (Saya berpikir Bob tidak akan membelikan saya hadiah
untuk ulang tahun saya, kemarin)
Kalimat Bertanya:
 Should we have moved the car elsewhere? (Haruskah kami sudah
memindahkan mobilnya di tempat lain?)
 Would you have forced yourself to come here if you are sick?
(Apakah kamu harus memaksakan dirimu untuk datang jika kamu
sakit?)
d. Past Future Perfect Continuous Tense
Past future perfect continuous tense adalah tenses yang digunakan
untuk menyatakan kalimat yang akan telah sedang terjadi di masa lalu.
Tenses ini mirip dengan future perfect continuous tense, persamaannya
terdapat sama-sama memiliki lebih dari satu keterangan waktu pada satu
kalimat. Past future perfect continuous tense bersifat pengandaian atau
asumsi, maksudnya adalah pelaku dalam kalimat tersebut hanya
memberikan asumsi pada kalimat yang dinyatakan olehnya.
Pola-pola kalimat untuk past future perfect continuous tense adalah
sebagai berikut:
Kalimat Negatif
I, You, We, They, She, He, It + would/should + not + have + been + Verb1 + -ing
Kalimat Interogatif
Would/should + I, You, We, They, She, He, It + have + been + Verb1 + -ing

Kalimat Positif
I, You, We, They, She, He, It + would/should + have + been + Verb1 + -ing

Contoh kalimat past future perfect continuous tense positif


(berita), negative (menyangkal) dan interogatif (bertanya) adalah:
Kalimat Berita:
 I would have been living here for ten years by last June. (Saya sudah
akan harus tinggal disini selama sepuluh tahun dari juni lalu)
 She would have been studying at Oxford University for four years by
last month. (Dia sudah akan harus belajar di Universitas Oxford
selama empat tahun dari bulan lalu)
Kalimat Menyangkal:
 I would not have been listening to the music for 15 minutes (Saya
sudah tidak harus mendengarkan music selama lima belas menit)
 They would not have been finding the key by the end of the night
(Mereka mungkin tidak sudah sedang akan menemukan kunci
mereka hingga akhir malam ini).
Kalimat Bertanya:
 Would we have been moving the car to another place? (Apakah kami
harus sudah memindahkan mobilnya di tempat lain?)
 Would she have been studying since last year? (Apakah dia sudah
seharusnya belajar sejak tahun lalu?)
BAB III
KESIMPULAN

1. Parts Of Speech dalam Bahasa Inggris berarti jenis-jenis kata atau kelas-
kelas kata. Disebut Parts Of Speech karena bagian-bagian dari ucapan atau
bagian-bagian dari kalimat. Jadi, kata –kata itu merupakan “bahan dasar”
di dalam sebuah “bangunan” kalimat, bukan “fungsi” kata di dalam
kalimat. Ada beberapa kalimat dari Parts Of Speech yaitu Noun, Pronoun,
Verb, Adjective, Adverb, Preposition, Conjuction, Interjection, dan setiap
jenis memiliki arti serta fungsi yang berbeda.

2. Text dalam Bahasa Inggris merupakan kemampuan dalam menunagkan


ide atau pikiran berdasarkan jenis Textnya akan membuat pembaca
semakin tertarik dengan isi dari tulisan tersebut. Merangkai kata-kata
dalam sebuah kalimat dalam beberapa paragraph tidaklah semuda yang
kita bayangkan karena pemilihan kata-kata yang tepat akan membuat text
tersebut semakin menarik dan mencerminkan tingkat intelektual si penulis.
Jenis-jenis Text dalam Bahasa Inggris tersebut adalah News Item,
Discussion text, Explanation, Hortatory exposition, Analytical Exposition,
Report text, Recount Text, Narrative text, Descriptive Text, Procedure
Text, Review Text, Anecdote text, dan Spoof text.

3. Tenses merupakan serangkaian bentuk verba yang dipakai untuk


mengungkapkan hubungan waktu. Tenses terdiri atas empat bagian, yaitu:
Present Tense (bentuk-bentuk waktu sekarang), Past Tenses (bentuk-
bentuk waktu lampau), Future Tense (bentuk-bentuk waktu yang akan
datang), dan Past Future Tense (bentuk-bentuk waktu akan datang-
lampau). Adapun kegunaan Tenses antara lain:
a. Menunjukkan apakah suatu peristiwa itu terjadi pada waktu
sekarang (present), lampau (past) atau yang akan datang (future).

77
b. Menunjukkan apakah suatu peristiwa itu dalam keadaan sempurna
(complete) atau tidak sempurna (uncomplete).
c. Menunjukkan apakah suatu peristiwa itu mengalami kemajuan
(progress) atau tidak (disprogress).

78
DAFTAR PUSTAKA

Ali, A. R. (2007). Cara Cepat Belajar 16 Tense. Yogyakarta: Pustaka


Widyatama.
Azar, B. S. (2017). Fundamentals of English Grammar (4th ed.). White
Plains, NY: Pearson Longman.
Dart, A. K. (1997). Dart's Grammar Workbook 2. New Jersey: Prentice Hall
Regents. Hartman, R. R., & Stork. (1976). Dictionary of Language and
Linguistics. London: A.S.P Ltd.
English, Sun. (2021). Jenis-jenis Text dalam Bahasa Inggris.
https://sunenglish.co.id/jenis-jenis-teks-dalam-bahasa-inggris/. Diakses
Pada tahun 2021.
Hornby, A. S. (1975). Guide to Patterns and Usage in English.
London: ELBS.
M. S. (2005). Practical English Usage (3rd ed.). New York: Oxford University
Press.
Nandy. (2021). Materi part of speech. https://www.gramedia.com/literasi/part-
of-speech/. Diakses pada 2 April 2022 pukul 10.20.
Oshima, Alice, & Hogue, A. (1983). Writing Academic English: A Writing
and Sentence Structure Workbook For International Students. USA:
Addition Wesley.
R. M. (2003). Essential Grammar in Use With Answers: A Self-Study Reference
and Practice Book for Elementary Students of English ( (2nd ed.).
Cambridge: Cambridge University Press.
Tanjung, N. K. (2015). Buku Saku Lengkap Aturan Waktu 16 Tenses. -:
Lembar Langit Indonesia.
Thomson, A. J., & Martinet, A. V. (1986). A Practical English Grammar
(4th ed.). New York: Oxford University Press.
Weiner, P. K. (1990). Mosaic I: A Content-Based Grammar. New York:
McGraw-Hill Companies, Inc.
Zamzami, S. M. (2010). Pintar Menguasai Tenses. Lhoksukon Aceh Utara:
Afkari Publishing.

Anda mungkin juga menyukai