Anda di halaman 1dari 25

TAHAPAN

HUBUNGAN/KOMUNIKASI
PERAWAT – PASIEN/KLIEN

Saenab Dasong
Pendahuluan

Hub. terapeutik antara P-K ad/


hub. kerjasama yg ditandai dgn tukar
menukar perilaku, perasaan, pikiran dan
pengalaman dlm membina hub.intim yg
terapeutik
Hub. intim yg terapeutik berbeda dgn
hub. sosial
 Perawat hendaknya mendorong perkembangan
klien dlm menyadari dan mengidentifikasi
masalah serta membantu menyelesaikannya.

 Menurut ahli pendidikan, anak membutuhkan


asuhan dan pengalaman belajar agar menjadi
orang dewasa yang bertanggung jawab

 Perawat memberi umpan balik dan alternatif


penyelesaian masalah dan klien dapat memakai
informasi utk menangani masalah yg belum
diselesaikan secara konstruktif
FASE HUBUNGAN P-K
I. PRA INTERAKSI
 Dilakukan sebelum kontak pertama
 Perawat mengeksplorasi perasaan, fantasi,
ketakutannya shg sadar dan siap utk
melakukan hub. dgn klien yg dpt
dipertgjbkan
 Perawat dpt menganalisis diri sendiri dan
pengalaman agar lebih efektif dlm askep
(analisis kekuatan, kelemahan profesional)
 Dapatkan data klien jika memungkinkan
 Rencanakan pertemuan pertama  Jika sdh siap, buat
rencana interaksi sbb

A. EVALUASI DIRI :
Pengetahuan yang saya miliki

Ucapan saat bertemu klien

Respon selanjutnya jika klien diam, menolak atau marah


 Adakah pengalaman interaksi dengan klien yang
negatif / buruk / tdk menyenangkan ?
 Bgm tingkat kecemasan saat ini ?
Apakah sy dapat mengatasinya ?

B. Penetapan tahapan hubungan / interaksi


- Apakah pertemuan ini kontak pertama a/ lanjutan ?
- Apa tujuan pertemuan : Pengkajian, observasi,
tindakan keperawatan atau terminasi ?
- Apa tindakan yg akan sy lakukan ?
- Bgm Cara melakukannya ?
C. Rencana Interaksi
- Siapkan secara tertulis rencana percakapan
yang anda akan lakukan.
- Teknik berkomunikasi  kaitkan dgn tujuan
- Teknik observasi apa yg perlu anda
lakukan selama berhubungan dgn klien
- Langkah2 tindakan prosedur yg akan
dikerjakan (SOP)

Setelah buat rencana interaksi dgn baik


berarti anda SIAP berkomunikasi
II. Fase Perkenalan / Orientasi
1. Fase Perkenalan

a. Memberi salam  sesuaikan dgn latar belakang


sosbud yg disertai dengan mengulurkan tangan utk
berjabat tangan
b. Memperkenalkan diri ( perawat ) :
Nama saya : Besse Nurhidayah, saya senang,
atau biasa dipanggil Esse
c. Menanyakan nama klien dan panggilan
kesenangannya
d. menyepakati pertemuan (kontrak)  kesedian
klien utk berkomunikasi
e. Menghadapi kontrak
Pada pertemuan awal anda perlu melengkapi
penjelasan identitas sehingga saat
berinteraksi, klien percaya pada anda.
f. Memulai percakapan awal
Pada awalnya fokus percakapan adalah
pengkajian keluhan utama, dilanjutkan dgn
hal-hal yg terkait dgn keluhan klien
g. Menyepakati masalah klien
h. Mengakhiri perkenalan
2. Fase Orientasi

- Dilaksanakan pada awal pertemuan kedua dan


seterusnya
- Tujuan fase orientasi adalah memvalidasi
kekurangan data, rencana yg telah dibuat dgn
keadaan klien saat ini dan evaluasi hasil tindakan yg
lalu
a. Memberi salam
b. Validasi keadaan klien
c. Mengingat kontrak
 P – K mungkin mengalami perasaan tdk nyaman
bimbang krn memulai hub baru. Klien yg
mempunyai pengalaman hub. Interpersonal yg
menyakitkan akan sukar menerima dan terbuka
pada org asing
 Klien anak memerlukan rasa aman utk meng
ekspresikan perasaan tanpa dikritik / dihukum
 Tugas P ad/ mengeksplorasi pikiran, perasaan
dan perbuatan klien
 Identifikasi masalah serta rumuskan tujuan
bersama klien
3. FASE KERJA

 P– K mengeksplorasi stressor yg tepat dari tiap


masalah
 Dorong perkembangan kesadaran diri klien dgn
menghub. persepsi, pikiran, perasaan dan perbuatan
klien dlm mengatasi kecemasan, meningkatkan
kemandirian dan tgjb diri sendiri dan mengembangkan
mekanisme koping yg konstruktif.
 Fokuskan perhatian dan atasi perilaku mal adaptif
Tujuan tindakan kep
 Meningkatkan pengertian dan pengenalan klien
akan dirinya, perilakunya, perasaannya,
pikirannya
Contoh : “Apa yg menyebabkan Yanti cemas ?”
 Mengembangkan, mempertahankan dan
meningkatkan kemampuan klien secara mandiri
dalam menyelesaikan masalah yg dihadapinya
Contoh :” Apa yg Yanti lakukan saat cemas ?”
“Apa dgn cara itu masalah Yanti teratasi ?”
 Melaksanakan terapi/teknikal keperawatan
 Contoh : “ Mari bu saya bantu mengurangi rasa nyeri
ibu “
“Pertama : Ibu dapat mengalihkan fikiran pada
pengalaman yg menyenangkan, membaca atau
mendengar musik atau bercakap-cakap”
“Kedua : Latihan nafas dalam (beri contoh)”
“Ketiga : Mengusap daerah tertentu (beri contoh)”
 Mari kita coba bu ( Bantu klien utk melakukannya,
beri pujian jika dapat melakukannya
“ Bgm perasaan ibu ? “
 Melaksanakan pendidikan kesehatan
 Melaksanakan kolaborasi
 Melaksanakan observasi dan monitoring
4. FASE TERMINASI

 Merupakan fase yang sangat sulit ttp penting


karena rasa percaya dan hub. Intim yg
terapeutik sdh terbina dan mungkin sdh berada
pada tkt optimal
Ciptakan realitas perpisahan
Bicarakan proses terapi dan pencapaian
tujuan
Saling mengeksplorasi dan mengekspresikan
perasaan, penolakan, kehilangan, sedih, marah
dan perilaku lain.
 Fase ini harus diatasi dgn memakai konsep
proses kehilangan
 Proses terminasi yang sehat akan memberi
pengalaman positif dalam membantu klien
mengembangkn koping u/perpisahan
 Terminasi yg mendadak & tanpa persiapan
mungkin dipersepsikan klien sebagai penolakan ,
selain itu perilaku klien dapat kembali pada
perilaku sebelumnya, dgn harapan Perawat tdk
akan mengakhiri hub. krn klien masih memerlukan
bantuan.
Fase ini terbagi dua
1. Terminasi sementara akhir dari tiap pertemuan
perawat dan klien, perawat akan bertemu kembali
dgn klien pd waktu yg ditentukan
Isi percakapan :
(a) Evaluasi hasil :
“ Coba Yanti sebutkan hal-hal yg sudah kita
bicarakan “
(b) Tindak lanjut :
“ Bgm kalau Yanti coba lakukan nanti di ruangan
(c) Kontrak yg akan datang
“ Kapan kita bertemu lagi “
2. Terminasi akhir  Terjadi jika klien akan
pulang. Isi Percakapan :
(a) Evaluasi hasil :
“ Apa sj yang Yanti sudah ketahui selama
dirawat disini ? “
(b) Tindak lanjut :
“ Apa gejala dan tanda yg perlu dikenali
dirumah ? “
(c) Kontrak yang akan datang
RESPON KLIEN PADA TIAP FASE
HUBUNGAN
 RESPON KLIEN PADA TIAP FASE HUB.
BERBEDA-BEDA SESUAI DGN
KEUNIKAN KLIEN  PERAWAT PERLU
MENGETAHUI.
1. Respon klien pada fase orientasi :
a. Bersedia melakukan hub
b. Menguji perawat dan membatasi hub.
* terlambat utk pertemuan
* mengakhiri pertemuan / kontrak
* mempermainkan perawat
c. Lupa nama Perawat dan waktu pertemuan
d. Mencoba menggoncangkan Perawat :
* mengucapkan kata-kata kasar
* memperlihatkan perilaku yg tdk sopan
e. Memfokuskan percakapan pada Perawat
untuk menguji kemampuan Perawat
2. Respon pada fase kerja
a. menerima perawat : tdk menguji, tdk
berfokus pada perawat, tdk menggoncangkan
perawat
b. Menepati waktu pertemuan / kontrak
c. Terbuka : menjelaskan perasaannya dan
melakukan klarifikasi pada hal yg tdk
dimengerti
d. tanggap terhadap interaksi dgn perawat
e. mendiskusikan topik tertt dgn perawat
f. perubahan perilaku sesuai dgn hasil diskusi
dan kerjasama dgn perawat
3. Respon klien pada fase terminasi

a. menolak perpisahan
b. menolak makna hub.
c. mengungkapkan rasa marah atau bermusuhan
d. merubah sikap pd perawat
* mengkritik perawat
* defensif terhadap perawat
e. merasa ditolak
f. memutuskan hub. lebih dini
g. minta pulang paksa
h. menerima perpisahan
Penutup

Anda mungkin juga menyukai