Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH OBSERVASI KEMAJUAN PERSALINAN DENGAN PARTOGRAF

DISUSUN OLEH :
APRILIA HARDIANTI
NIM : 2110021

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT. karena berkat rahmat dan hidayahnyalah,
saya telah mampu menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “ OBSERVASI
KEMAJUAN PERSALINAN DENGAN PARTOGRAF ”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah “ KEPERAWATAN MATERNITAS ”. Harapan saya
semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik. Makalah ini, bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hasil maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu,
saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi saya dan
pembaca.

Surabaya, 29 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...........................................................................................1
1.3 TUJUAN.....................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
A. PENGERTIAN PARTOGRAF....................................................................................2
B. TUJUAN DAN MANFAAT PARTOGRAF...............................................................2
C. BAGIAN-BAGIAN PARTOGRAF.............................................................................3
D. CARA MENCATAT TEMUAN PADA PARTOGRAF............................................3
E. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGISIAN PARTOGRAF......................6
F. STANDART OPERASI PROSEDUR.........................................................................7
BAB III......................................................................................................................................9
PENUTUP.................................................................................................................................9
A. KESIMPULAN..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Partograf merupakan alat untuk mencatat informasi berdasarkan observasi, anamnesa
dan pemeriksaan fisik ibu selama dalam masa persalinan. Partograf sangat penting
khususnya untuk membuat keputusan klinis selama persalinan kala I.
Partograf merupakan alat pencatatan perkembangan dan kemajuan persalinan dipantau
dengan pencatatan dari waktu ke waktu tentang perkembangan keadaan ibu, keadaan
janin dan kemajuan persalinan. Dengan demikian partograf merupakan alat pencatatan
yang berguna dalam pengelolaan persalinan, tetapi tidak merupakan alat untuk
mengidentifikasi penyulit atau komplikasi yang telah ada sebelum persalinan serta tidak
dapat menggantikan pentingnya perawatan yang baik selama persalinan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Menjelaskan apa itu partograf
2. Menjelaskan tujuan dan manfaat partograf
3. Menjelaskan bagian-bagian partograf
4. Menjelaskan cara mencatat partograf
5. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi partograf
6. Menjelaskan tentang standart operasional prosedur partograf

1.3 TUJUAN
1. Dapat mengetahui apa itu partograf
2. Dapat mengetahui tujuan dan manfaat dari partograf
3. Dapat mengetahui bagian-bagian dari partograf
4. Dapat mengetahui cara mencatat partograf
5. Dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi partograf
6. Dapat mengetahui standart operasional prosedur partograf

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PARTOGRAF
Partograf merupakan lembaran form dengan berbagai bentuk grafik dan kode
yang menggambarkan berbagai parameter untuk menilai kemajuan persalinan.
Gambaran partograf dinyatakan dengan dengan garis tiap parameter (vertical)
terhadap garis perjalanan waktu (horizontal)
Partograf adalah alat bantu yang digunakan selama fase aktif persalinan
(Waspodo etal, 2004 : 2_18 Sedangkan menurut konsultan ahli tabloid Nakita, dr
Agus Supriyadi SpOG dari RSAB Harapan Kita, partograf merupakan alat untuk
memantau kemajuan persalinan yang efektif dan efisien
Partograf merupakan alat untuk mencatat informasi berdasarkan observasi,
anamnesa dan pemeriksaan fisik ibu selama dalam masa persalinan. Partograf
sangat penting khususnya untuk membuat keputusan klinis selama persalinan kala
I
Partograf dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu
petugas Kesehatan dalam mengambil keputusan dalam penatalaksanaan. Partograf
dimulai pada pembukaan 4 cm (persalinan kala I fase aktif). Partograf sebaiknya
dibuat untuk setiap ibu yang bersalin, tanpa menghiraukan apakah persalinan
tersebut normal atau komplikasi ataupun penyulit
Partograf merupakan alat pencatatan perkembangan dan kemajuan persalinan
dipantau dengan pencatatan dari waktu ke waktu tentang perkembangan keadaan
ibu, keadaan janin dan kemajuan persalinan. Dengan demikian partograf
merupakan alat pencatatan yang berguna dalam pengelolaan persalinan, tetapi
tidak merupakan alat untuk mengidentifikasi penyulit atau komplikasi yang telah
ada sebelum persalinan serta tidak dapat menggantikan pentingnya perawatan
yang baik selama persalinan.

B. TUJUAN DAN MANFAAT PARTOGRAF


Tujuan utama penggunaan partograf adalah untuk mencatat hasil observasi
dan kemajuan persalinan. Tujuan yang kedua adalah untuk mendeteksi apakah
proses persalinan berjalan secara normal. Dengan demikian, juga dapat melakukan
deteksi secara dini terhadap setiap kemungkinan terjadinya partus lama
Dengan menggunakan partograf, semua hasil pemeriksaan berkala dicatat
dalam bentuk grafik. Dan hasil pencatatan tersebut kemudian diinterpretasikan
untuk dapat disimpulkan sebagai diagnose. Partograf membantu bidan memonitor
persalinan dan kelahiran serta mendeteksi dengan cepat dapat membuat keputusan
intervensi yang perlu, serta memastikan kesejahteraan ibu dan bayi
Apabila digunakan dengan tepat dan konsisten, maka partograf akan
membantu penolong persalinan dalam mencatat kemajuan persalinan, mencatat
kondisi ibu dan janinnya, serta mencatat asuhan yang diberikan selama persalinan
dan kelahiran. Menggunakan informasi yang tercatat untuk secara rutin akan
memastikan para ibu dan bayinya mendapat asuhan yang aman dan tepat waktu.
Selain itu juga mencegah terjadinya komplikasi yang dapat mengancam jiwa

v
C. BAGIAN-BAGIAN PARTOGRAF
Halaman depan partograf mencantumkan bahwa observasi dimulai pada
persalinan fase aktif dan menyediakan lajur dan kolom untuk mencatat hasil hasil
pemeriksaan selama persalinan fase aktif.
1. Informasi tentang ibu atau identitas
2. Kondisi janin
3. Jam dan waktu
4. Kondisi uterus
5. Obat-obatan dan cairan yang diberikan
6. Kondisi ibu
7. Asuhan pengamatan dan keputusan klinik lainnya dicatat dalam kolom
yang tersedia diisi partograf atau dicatatan kemajuan persalinan
Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat hal-hal
yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran bayi, serta Tindakan-
tindakan yang dilakukan sejak kala I hingga kala IV dan bayi baru lahir. Itulah
sebabnya bagian ini disebut sebagai catatan persalinan. Catatan persalinan
yang lengkap dan benar dapat memungkinkan penolong persalinan mencegah
terjadinya penyulit atau komplikasi, serta untuk membuat keputusan klinik dan
memantau atau menilai sejauh mana pelaksanaan asuhan persalinan yang
aman dan bersih telah dilakukan. Catatan persalinan adalah terdiri dari unsur-
unsur : data atau informasi umum, persalinan kala I, kala II, kala III bayi baru
lahir dan kala IV
Nilai suatu partograf meliputi :
1. Pencatatan yang jelas
2. Urutan waktu yang jelas
3. Diagnosis suatu kemajuan persalinan yang abnormal
4. Memudahkan saat penggantian staf atau giliran dinas
5. Untuk Pendidikan
6. Untuk penelitian

D. CARA MENCATAT TEMUAN PADA PARTOGRAF


Halaman depan :
1. Informasi tentang ibu
lengkapi bagian awal (atas) partograf secara teliti pada saat memulai
asuhan persalinan. Waktu kedatangan (tertulis sebagai : jam atau pukul pada
partograf) dan kemungkinan ibu dating pada fase laten. Catat waktu pecahnya
selaput ketuban dan waktu mulainya ibu merasakan his.
2. Kondisi janin
bagian atas grafik pada partograf adalah untuk pencatatan denyut jantung
janin (DJJ), air ketuban, dan penyusupan kepala janin.
a. Nilai dan catat DJJ setiap 30 menit (lebih sering jika ada tanda-tanda
gawat janin). Setiap kotak dibagian atas partograf menunjukkan waktu 30
menit. Skala angka disebelah kolom paling kiri menunjukkan DJJ.
Kemudian hubungkan satu titik dengan titik lainnya dengan garis tegas
bersambung. Kisaran normal DJJ terpapar pada partograf diantara garis

vi
tebal pada angka 180 dan 100. Sebaiknya penolong harus waspada bila
DJJ mengarah hingga dibawah 120 atau diatas 160. Catat Tindakan-
tindakan yang dilakukan pada ruang yang tersedia pada salah satu kedua
sisi partograf
b. Warna dan adanya air ketuban
Nilai kondisi air ketuban setiap kali melakukan pemeriksaan dalam dan
nilai warna air ketuban jika selaput ketuban pecah. Catat temuan dalam
kotak yang sesuai dibawah lajur DJJ dan gunakan lambang :
U : selaput ketuban masih utuh (belum pecah)
J : selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih
M : selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur meconium
D : selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur darah
K : selaput ketuban sudah pecah tapi air ketuban tidak mengalir lagi
(kering)
Mekoneum dalam cairan ketuban tidak selalu menunjukkan adanya
gawat janin, pantau DJJ dengan seksama untuk mengenali tanda-tanda
gawat janin selama proses persalinan. Jika ada tanda-tanda gawat janin
atau terdapat mekoneum kental, segera rujuk ibu.
c. Penyusupan tulang kepala janin
Setiap kali melakukan pemeriksaan dalam, nilai penyusupan antar
tulang (molase) kepala janin. Catat temuan yang ada dalam kotak yang
sesuai dibawah lajur air ketuban. Gunakan lambang-lambang berikut :
0 : tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah dapat
dipalpasi
1 : tulang-tulang kepala janin yang saling bersentuhan
2 : tulang-tulang kepala janin saling tumpeng tindih tetapi masih dapat
dipisahkan
3 : tulang-tulang kepala janin saling tumpeng tindih dan tidak dapat
dipisahkan
d. Kemajuan persalinan
Kolom dan lajur kedua partograf adalah untuk pencatatan kemajuan
persalinan. Angka 0-10 yang tertera pada kolom paling kiri adalah
besarnya dilatasi serviks dalam satuan (cm) dan menempati lajur serta
kotak tersendiri. Perubahan nilai atau perpindahan lajur menunjukkan
penambahan dilatasi serviks sebesar 1cm. pada lajur dan kotak yang
mencatat penurunan bagian terbawah janin tercantum angka 1-5 yang
sesuai dengan metode perlimaan. Setiap kotak menunjukkan waktu 30
menit untuk pencatatan waktu pemeriksaan.
e. Jam dan waktu
a. Waktu mulainya persalinan fase aktif
Pada bagian bawah partograf tertera kotak-kotak yang diberi angka 1-
12. Setiap kotak menyatakan satu jam sejak dimulainya persalinan fase
aktif.
b. Waktu actual saat pemeriksaan atau persalinan
Dibawah lajur kotak untuk waktu mulainya fase aktif, tertera kotak-
kotak untuk mencatat waktu actual saat pemeriksaan dilakukan. Setiap

vii
kotak menyatakan satu jam penuh dan berkaitan dengan dua kotak
waktu selama 30 menit yang berhubungan dengan lajur untuk
pencatatan pembukaan serviks, DJJ pada baian atas dan lajur kontraksi
dan nadi ibu dibagian bawah. Saat ibu masuk dalam fase aktif,
cantumkan pembukaan serviks pada garis waspada. Kemudian catatkan
waktu actual pemeriksaan di kotak waktu yang sesuai
3. Kontraksi uterus
Dibawah lajur waktu partograf, terdapat lima kotak dengan keterangan
kontraksi per 10 menit di sebelah luar kolom paling kiri. Setiap kotak
menyatakan satu kontraksi. Setiap 30 menit, raba dan catat jumlah kontraksi
dalam 10 menit dan lamanya kontraksi dalam satuan detik. Nyatakan jumlah
kontraksi yang terjadi dalam waktu 10 menit dengan cara mengisi kotak
kontraksi yang tersedia dan disesuaikan dengan angka yang mencerminkan
temuan dari hasil pemeriksaan kontraksi. Dibawah lajur kotak observasi
kontraksi uterus tertera lajur kotak untuk mencatat oksitosin, obat-obatan
lainnya dan cairan IV.
4. Kondisi ibu
Bagian terbawah lajur dan kolom pada halaman depan partograf, terdapat
kotak untuk mencatat kondisi Kesehatan dan kenyamanan ibu selama
persalinan.
a. Nadi, tekanan darah dan suhu tubuh
b. Volume urine, protein dan aseton
5. Asuhan, pengamatan dan keputusan klinik lainnya
Catat semua asuhan lain, hasil pengamatan dan keputusan klinik disisi
luar kolom partograf, atau buat catatan terpisah tentang kemajuan persalinan.
Cantumkan juga tanggal dan waktu saat membuat catatan persalinan.

Halaman belakang :
Pengisian lembar belakang partograf dilakukan setelah seluruh proses
persalinan selesai.
1. Data dasar
Isikan data pada masing-masing tempat yang telah disediakan atau dengan
memberi tanda centang / ceklis pada kotak disamping jawaban yang sesuai.

2. Kala I
Terdiri dari pertanyaan-pertanyaan tentang partograf saat melewati garis
waspada, masalah lain yang timbul, penatalaksanaan, dan hasil
penatalaksanaannya
3. Kala II
Kala II terdiri dari episiotomi, pendamping persalinan, gawat janin, distosia
bahu dan masalah dan penatalaksanaannya.
4. Kala III
Kala III berisi informasi tentang inisiasi menyusu dini, lama kala III,
pemberian oksitosin, penegangan tali pusat terkendali, masase fundus uteri,
kelengkapan plasenta, retensio plasenta > 30 menit, laserasi, atonia uteri,
jumlah perdarahan, masalah lain, penatalaksanaan dan hasilnya.

viii
5. Kala IV
Kala IV berisi tentang data tekanan darah, nadi, suhu tubuh, tinggi fundus
uteri, kontraksi uterus, kandung kemih, dan perdarahan.
6. Bayi baru lahir
Bayi baru lahir berisi tentang berat badan, panjang badan, jenis kelamin,
penilaian bayi baru lahir, pemberian ASI, masalah lain dan hasilnya.

E. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGISIAN PARTOGRAF


Menurut Yisma (2013) hal – hal yang mempengaruhi penggunaan partograf
antara lain adalah pengetahuan dan pengalaman kerja. Menurut Fahdhy (2005) hal
yang mempengaruhi antara lain adalah sikap, lama bekerja pendidikan dan
pengetahuan.Menurut Khonje (2012) hal – hal yang mempengaruhi penggunaan
partograf adalah pengetahuan, sarana prasarana, supervisi dan evaluasi. Berikut
faktor – faktor yang mempengaruhi penggunaan partograf sesuai survey penelitian
yang telah terbukti:
1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan ini
terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang
sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang.
Pengetahuan secara rinci tentang penggunaan partograf merupakan
syarat mutlak bagi penolong persalinan. Seperti hasil – hasil penelitian yang
pernah dilakukan menyatakan bahwa pengetahuan provider kesehatan tentang
partograf berhubungan dalam proses pncatatan dan kepatuhan mengisi
partograph.
2. Pendidikan
Perbedaan pendidikan tenaga kesehatan mempengaruhi proses
pengisian partograf serta outcomes dari persalinan. Semakin tinggi pendidikan
seseorang maka semakin dalam pemahaman serta pengetahuan yang diperoleh

3. Kompetensi dan keterampilan


Perilaku dalam bentuk praktik yang sudah konkrit berupa perbuatan
terhadap situasi atau rangsangan dari luar. Kompetnsi dan ketrampilan bidan
terbukti berpengaruh terhadap proses pengisian partograph
4. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana merupakan segala sesuatu yang dapat di pakai
sebagai alat dan bahan untuk mencapai maksud dan tujuan dari suatu proses.
Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya proses. Sumber daya yang dimaksud adalah termasuk
ketersediaan kertas grafik partograf, peralatan untuk melaksanakan observasi
tanda-tanda vital alat tulis
5. Sikap

ix
Perilaku dalam bentuk sikap / tanggapan atau rangsangan dari luar diri
seseorang untuk melakukan pencatatan dengan baik
6. Dukungan sosial dan pujian
Peran serta pemimpin (stakeholder) sangat berpengaruh dalam hal ini.
Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai
(provider kesehatan) akan memotivasi pegawai untuk melakukan apa yang
diinginkan oleh pemimpin
7. Pengawasan
Supervisi dan evaluasi penting dilakukan untuk memutuskan tindakan
apa yang seharusnya dilakukan serta perencanaan menejemen apa yang akan
dilakukan setelah dievaluasi.

F. STANDART OPERASI PROSEDUR

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PARTOGRAF

Pengertian : Alat bantu untuk mengobservasi kemajuan kala 1 persalinan dan


memberikan informasi untuk membuat keputusan klinik
Tujuan :
1. Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan
serviks dengan periksa dalam
2. Medeteksi apakah proses persalinan berjalan normal
3. Data lengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi ibu, kondisi bayi, grafik
kemajuan proses persalinan

Prosedur :
Halaman Depan Partograf

1. Isi data informasi tentang ibu Meliputi nama, umur, gravid, para, abortus, nomor
medis, tanggal dan waktu mulai dirawat serta waktu pecahnya selaput ketuban
2. Hitung denyut jantung janin setiap 1 jam
3. Pencatatan air ketuban. Catat warna air ketuban setiap melakukan pemeriksaan
vagina :
 U : selaput Utuh
 J : selaput pecah, air ketuban Jernih  M : air ketuban bercampur Mekonium
 D : air ketuban bernoda Darah
 K : tidak ada cairan ketuban/ Kering
4. Pencatatan perubahan bentuk kepala janin (molase)
 0 : sutura terpisah
 1 : sutura (pertemuan 2 tulang tengkorak) yang tepat / bersesuaian
 2 : sutura tumpang tindih tetapi dapat diperbaiki
 3 : sutura tumpang tindih dan tidak dapat diperbaiki
5. Pencatatan pembukaan mulut rahim (serviks). Dinilai setiap 4 jam dan diberi tanda
silang (x)
6. Pencatatan penurunan Kepala janin. Dinilai setiap 4 jam dan diberi tanda lingkaran
(O)

x
7. Pencatatan waktu : menyatakan berapa jam waktu yang telah dijalani sesudah
pasien diterima
8. Pencatatan jam
9. Pencatatan kontraksi. Dicatat setiap ½ jam untuk mengetahui seberapa kuat dan
lama kontraksi yang dialami
10. Pencatatan pemakaian oksitosin. Catatlah banyaknya oksitosin pervolume cairan
infuse dan dalam tetesan per menit yang diberikan
11. Pencatatan obat yang diberikan
12. Pencatatan nadi. Catat setiap 30-60 menit dan tandai dengan sebuah titik besar
13. Pencatatan tekanan darah. Catat setiap 4 jam dan tandai dengan anak panah
14. Pencatatan suhu badan. Catat setiap 2 jam
15. Pencatatan protein, aseton dan volume urin. Catat tiap kali ibu berkemih

Halaman belakang :
Pencatatan hal – hal yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran, serta
tindakan – tindakan yang di lakukan sejak pesalinan kala I hingga IV (termasuk bayi baru
lahir). Nilai dan catat asuhan yang di berikan pada ibu dalam masa nifas terutama
selama persalinan kala IV .

xi
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan :
1. Partograf merupakan alat untuk mencatat informasi berdasarkan observasi,
anamnesa dan pemeriksaan fisik ibu selama dalam masa persalinan.
2. Tujuan partograf adalah untuk mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan,
untuk mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal.
3. Bagian-bagian partograf, halaman depan pada partograf mencantumkan bahwa
observasi dimulai pada persalinan fase aktif dan menyediakan lajur dan kolom
untuk mencatat hasil-hasil pemriksaan selama persalinan fase aktif. Pada halaman
belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama
proses persalinan dan kelahiran bayi, serta Tindakan-tindakan yang dilakukan
sejak kala I hingga kala IV dan bayi baru lahir.
4. Nilai suatu partograf meliputi : pencatatan yang jelas, urutan waktu yang jelas,
diagnosis suatu kemajuan persalinan yang abnormal, memudahkan saat
penggantian staf, untuk Pendidikan, untuk penelitian.
5. Faktor yang mempengaruhi penulisan partograf : pengetahuan, Pendidikan,
kompetensi, sarana, sikap, dukungan social, pengawasan.

xii
DAFTAR PUSTAKA

Wiraatmadja, Iyan Sutia. 2007. “Catatan Kuliah Obstetric Ginekologi”, diakses 18 september
2007 dari www.geocities.com.
Rahayu, US. 2007. “Pemantauan Persalinan Sungsang”, diakses 17 september dari
www.tabloid-nikita.com.
Saifuddin, A.B. et al (ed). 2004. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO. 2003. Asuan Intrapartum. Jakarta : Pusdiknakes.
Waspodo, Djoko. Etal (ed). 2007. Asuhan Persalinan Normal edisi revisi. Jakarta : JNPK-
KR.
Varney, Helen. Etal. 2004. Buku Saku Bidan. Jakarta : EGC
https://unipasby.ac.id/ckeditor/images-media/1524061453_SOP%20PARTOGRAF.pdf

xiii

Anda mungkin juga menyukai