PASCA
PARTUM
APRILIA HARDIANTI
2110021
APA SIH INFEKSI PASCA PARTUM ???
2. Droplet infeksion. Sarung tangan atau alat-alat terkena kontaminasi bakteri yang berasal dari hidung atau
tenggorokan dokter atau pembantu-pembantunya. Oleh karena itu, hidung dan mulut petugas harus
ditutup dengan masker.
3. Infeksi rumah sakit (hospital infection) Dalam rumah sakit banyak sekali kuman-kuman patogen berasal
dari penderita-penderita di seluruh rumah sakit. Kuman-kuman ini terbawa oleh air, udara, alat-alat dan
benda-benda rumah sakit yang sering dipakai para penderita (handuk, kain-kain lainnya).
4. Koitus pada akhir kehamilan sebenarnya tidak begitu berbahaya, kecuali bila ketuban sudah pecah.
KLASIFIKASI
1. Infeksi yang terbatas pada perineum, vulva, vagina, serviks, dan endometrium.
2. Mastitis
a. darah : hemoglobin dan hematokrit 12-24 jam post partum (jika Hb < 10 g% dibutuhkan suplemen
FE), eritrosit, leukosit, trombosit.
c. Pemeriksaan mikroskopis urine : guna pemeriksaan mikroskopis urine adalah untuk melihat kelainan
ginjal dan salurannya (stadium, berat ringannya penyakit.
d. Pemeriksaan protein urine : Ditemukan protein dalam urine tetapi kelainan yang terjadi tidak
menandakan adanya indikasi penyakit. Normalnya tidak boleh sampai + 1.
e. Pemeriksaan glukosa urin : pada keadaan normal tidak ditemukan glukosa didalam urine. Karena
molekul glukosa besar dan ginjal akan menyerap kembali hasil filtrasi dan glumerulus (Normal 1-25
mg/dL).
PENCEGAHAN
1. Masa persalinan
c. Koitus pada hamil tua hendaknya dihindari atau dikurangi dan dilakukan hati-hati karena
dapat menyebabkan pecahnya ketuban. Kalau ini terjadi infeksi akan mudah masuk dalam jalan
lahir. Hindari partus terlalu lama dan ketuban pecah lama/menjaga supaya persalinan tidak
berlarut-larut.
f. Mencegah terjadinya perdarahan banyak, bila terjadi darah yang hilang harus segera diganti
dengan tranfusi darah.
LANJUTAN
h. Hindari pemeriksaan dalam berulang-ulang, lakukan bila ada indikasi dengan sterilisasi
yang baik, apalagi bila ketuban telah pecah.
2. Masa nifas
a) Luka-luka dirawat dengan baik jangan sampai kena infeksi, begitu pula alat-alat dan
pakaian serta kain-kain harus steril.
b) Penderita dengan infeksi nifas sebaiknya diisolasi dalam ruangan khusus, tidak
bercampur dengan ibu sehat.
PENANGANAN Penanganan umum
a) Antisipasi setiap kondisi (faktor predisposisi dan masalah dalam proses persalinan)
yang dapat berlanjut menjadi penyulit/komplikasi dalam masa nifas.
b) Berikan pengobatan yang rasional dan efektif bagi ibu yang mengalami infeksi nifas.
c) Lanjutkan pengamatan dan pengobatan terhadap masalah atau infeksi yang dikenali
pada saat kehamilan ataupun persalinan.
e) Beri cacatan atau intruksi tertulis untuk asuhan mandiri dirumah dan gejala-gejala
yang harus diwaspadai dan harus mendapat pertolongan dengan segera
PENANGANAN
Penanganan postpartum
a) Suhu diukur empat kali sehari.
d) Hati-hati bila ada abses, jaga supaya nanah tidak masuk kedalam rongga
peritoneum.
PENGOBATAN
Pengobatan secara umum
a) Sebaiknya segera dilakukan pembiakan (kultur) dan sekret vagina, luka operasi
dan darah serat uji kepekaan untuk mendapatkan antibiotika yang tepat dalam
pengobatan.