Anda di halaman 1dari 12

INFEKSI PASCA

PARTUM
Dosen Pembimbing : Ns.Ni Nyoman Elfiyunai S.Kep.,M.Kes

NAMA KELOMPOK 5 :

Winda Kistin Sosang


202001040

Dinda Fradina Putri


202001008

Sultan setiawan
202001036
Apa Itu infeksi
pasca partum?
Infeksi post partum adalah infeksi bakteri pada
traktus genitalia, terjadi sesudah melahirkan, di
tandai kenaikan suhu sampai 38º C atau lebih selama
2 hari dalam 10 hari pertama pasca persalinan,
dengan mengecualikan 24 jam pertama.
ETIOLOGI
1. FAKTOR PRESIPITASI INFEKSI POST PARTUM
Kuman yang sering menyebabkan infeksi post partum antara lain :
a. Streptococcus haemoliticus anaerobic
b. Staphylococcus aureus
c. Escherichia coli
d. Clostridium welchii

2. FAKTOR PREDISPOSISI INFEKSI POST PARTUM


a. Semua keadaan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh, seperti perdarahan, dan kurang gizi atau malnutrisi
b. Partus lama, partus terlantar, dan ketuban pecah lama
c. Tindakan obstetri operatif baik pervaginam maupun perabdominal.
d. Tertinggalnya sisa-sisa uri, selaput ketuban, dan bekuan darah dalam rongga rahim.
e. Keadaan-keadaan yang menurunkan daya tahan tubuh seperti perdarahan, kelelahan, malnutrisi, pre-eklamasi, eklamasi
dan penyakit ibu lainnya(penyakit jantung, tuberkulosis paru, pneumonia, dll).
f. Anemia, hygine, kelelahan
CARA TERJADINYA INFEKSI
Tangan penderita atau penolong yang tertutup sarung
tangan pada pemeriksaan dalam atau operasi
Hal 1 membawa bakteri yang sudah ada dalam vagina
kedalam uterus.

Droplet infeksion.
Hal 2
Infeksi rumah sakit(hospital infection) dalam
Hal 3 rumah sakit banyak sekali kuman-kuman
patogen berasal dari penderita-penderita di
seluruh rumah sakit.
Koitus pada akhir kehamilan sebenarnya
tidak begitu berbahaya, keculi bila ketuban
sudah pecah. Hal 4

Infeksi intrapartum, sering di jumpai pada


Hal 5 kasus lama, partus terelantar, ketuban pecah
lama, terlalu sering periksa dalam
Klasifikasi infeksi pasca partum
1. Infeksi yang terbatas pada perineum, vulva, vagia,
serviks,
2. dan endometrium.
Mastitis
3. Infeksi yang penyebarannya melalui
pembuluh darah
● Septikemia
● Piemia
● Tromboflebitis

4. Infeksi yang penyebarannya melalui


pembuluh limfe
● Parametritis
● Peritonitis
5. Infeksi yang penyebarannya melalui
permukaan endometrium
● Salpingitis : reaksi inflamasi dan infeksi pada saluran
tuba
● Ooforitis : infeksi pada ovarium.
Manifestasi klinis infeksi pasca partum

manifestasi klinis adanya infeksi yaitu adanya rubor(kemerahan) , kelor


(demam setempat) akibat vasodilasi dan tumor (bengkak) karena
eksudasi . Ujung syaraf akan merasa terangsang oleh peradangan
sehingga terdapat rasa nyeri (dolor). Nyeri dan pembengkakan akan
mengakibatkan gangguan faal, dan reaksi umum antara lain berupa
sakit kepala, demam, dan peningkatan denyut jantung.
Patofisiologi infeksi
pasca partum
Reaksi tubuh dapat berupa reaksi local dan
dapat pula terjadi reaksi umum. Pada infeksi dengan
reaksi umum akan melibatkan syaraf dan metabolic
pada saat itu terjadi reaksi ringan limporetikulasi di
seluruh tubuh, berupa proliferasi sel fagosit dan
pembuat antibody .

Kemudian reaksi local di sebut inflamasi akut,


reaksi ini terus berlangsung selama menjadi proses
pengrusakan jaringan oleh trauma. Bila trauma
berlebihan, reaksi sel fagosit kadang berlebihan
sehingga debris yang berlebihan terkumpul dalam
suatu rongg membentuk abses atau berkumpul di
jaringan tubuh yang lain membentuk flegmen.
Pemeriksaan penunjang infeksi
pasca partum
1. Darah : hemoglobin dan hematokrit 12-24 jam post partum (jika Hb < 10 g% di butuhkan suplemen

FE), eritrosit, leukosit, trombosit.

2. Klien dengan dower kateter di perlukan culture urin.

3. Pemeriksaan mikroskopis urine

4. Pemeriksaan protein urine

5. Pemeriksaan glukosa urine


Pencegahan infeksi pasca
A. partum
MASA PERSALINAN
1. Mengurangi atau mencegah faktor-faktor predisposisi
2. Pemeriksaan dalam jangan dilakukan kalau tifdak ada indikasi yang perlu
3. Koitus pada hamil tua hendaknya di hindari atau di kurangi atau di lakukan hati-hati karena dapat menyebabkan
pecahnya ketuban.
4. Menyelesaikan persalinan dengan trauma sedikit mungkin
5. Melakukan perawatan luka post partum dengan teknik aseptic.
6. Mencegah terjadinya perdarahan banyak, bila terjadi darah yang hilang harus di ganti dengan tranfusi darah.
7. Alat-alat dan kain-kain yang di pakai dalam persalinan harus bersih.
8. Hindari pemeriksaan dalam berulang-ulang, lakukan bila ada indikasi dengan sterilisasi yang baik, apalagi bila ketuban
telah pecah.

B. MASA NIFAS
9. Luka-luka di rawat dengan baik jangan sampai kena infeksi, begitu pula alat-alat dan pakaian serta kain-kain harus
steril.
10. Penderita dengan infeksi nifas sebaiknya di isolasi dalam ruangan khusus, tidak bercampur dengan ibu sehat.
11. Tamu yang berkunjung harus di batasi
Penangana infeksi pasca
1)
A. partum
PENANGANAN UMUM :
Antisipasi setiap kondisi(faktor predisposisi dan masalah dalam proses persalinan) yang dapat berlanjut menjadi
penyulit/komplikasi dalam masa nifas
2) Berikan pengobatan yang rasional dan efeksif bagi ibu yang mengalami infeksi nifas
3) Lanjutkan pengamatan dan pengobatan terhadap masalah atau infeksi yang di kenali pada saat kehamilan ataupun
persalinan.
B. PENANGANAN POSTPARTUM :
4) Suhu di ukur empat kali sehari
5) Perhatikan diet ibu; diet tinggi kalori tinggi protrin (TKTP).
6) Lakukan transfusi darah bila perlu
7) Hati-hati bila ada abses, jaga supaya nanah tidak masuk kedalam rongga peritoneum.
C. PENGOBATAN SECARA UMUM
8) Sebaiknya segera di lakukan pembiakan (kultur) dan sekret vagina, luka operasi dan darah serat uji kepekaan untuk
mendapatkan antibiotika yang tepat dalam pengobatan
9) Berikan dalam dosis yang cukup dan adekuat
10) Karena hasil pemeriksaan memerlukan waktu, maka berikan antibitika spectrum luas (broad specrum) menunggu hasil
laboratorium.
11) Pengobatan mempertinggi daya tahan tubuh penderita, infus atau transfusi darah di berikan, perawatan lainnya sesuai
dengan komplikasi yang di jumpai.
Teori asuhan keperawatan
Resiko infeksi : infeksi berhubungan dengan
PENGKAJIAN trauma persalinan, jalan lahir, dan infeksi
nosokomial.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

INTERVENSI
1. Lakukan perawatan luka dengan teknik
IMPLEMENTASI aseptic dan antiseptic.

EVALUASI 2. Observasi adanya tanda-tanda infeksi pada


daerah luka : dolor,kalor,rubor dan funcition
laesa.

3. Berikan antibiotik sesuai order dan kolaborasi


untuk pemeriksaan leukosit.

4. Anjurkan untuk makan makanan tinggi


protein, vitamin C dan zat besi
SEKIAN
DAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai