PUERPERAL
IS
Oleh: Reza Khairunnisa J510215339
Demam pascapersalinan
Demam pascapersalinan atau demam nifas atau morbiditas puerperalis meliputi demam
yang timbul pada masa nifas oleh sebab apa pun.
Infeksi bakteri yang paling sering dijumpai selama kehamilan. Organisme berasal dari
flora normal perineum. Beberapa galur E. koli memiliki vili yang meningkatkan
virulensinya
Demam pascapersalinan
Refluks vesikoureter, stasis urin, perubahan hormonal semasa kehamilan dan perubahan
fungsi ginjal mempermudah timbulnya gejala isk atas. Komplikasi pada ibu dan janin
dapat terjadi. Risiko persalinan prematur menyertai kehamilan dengan ISK.
Pada masa nifas dini sensitivitas kandung kemih terhadap regangan air kemih di
dalam vesika sering menurun akibat trauma persalinan serta analgesia epidural atau
spinal.
Sensasi peregangan kandung kemih juga mungkin berkurang akibat rasa tidak
nyaman yang ditimbulkan oleh episiotomi yang lebar, laserasi periuretra, atau hematoma
dinding vagina. Distensi yang berlebihan disertai dengan kateterisasi untuk
mengeluarkan air kemih sering menyebabkan infeksi saluran kemih.
Faktor Risiko
01 Satus Sosioekonomi
Sos-ek rendah berhubungan dengan
timbulnya gangguan nutrisi
02 Proses Persalinan
Dilakukan selama proses persalinan,
dan perdarahan yang terjadi
Tindakan Saat
03 Persalinan
Seksio sesarea merupakan faktor
utama timbulnya infeksi nifas.
Fator Tindakan
Persalinan
Seksio sesarea adalah faktor utama infeksi nifas, Seksio
sesarea beririsko 5 - 30 kali lebih besar untuk mengalami
infeksi nifas, dengan risiko endometritis 12 - 51 % lebih
besar.
1 2 3 4 5
Alat-alat Coitus
Alat-alat yang dimasukkan ke Koitus pada akhir kehamilan tidak
dalam jalan lahir tidak merupakan sebab infeksi penting,
sepenuhnya bebas dari kuman kecuali apabila mengakibatkan
pecahnya ketuban
PENCEGAHAN
01 02 03
SELAMA SELAMA
SELAMA NIFAS
KEHAMILAN PERSALINAN
Perbaikan status gizi ditamab Sterilisasi alat dan melakukan Menjaga luka tempat jalan
dengan olahraga untuk tindakan aseptik penolong lahir agar tidak dimasuki
kebugaran ibu hamil. persalinan. Pemberian kuman dari luar
Mempertimbangkan koitus saat antibiotik pada trauma yg
hamil tua luas dg kecurigaan infeksi
perlu dipertimbangkan
Metritis
Infeksi uterus pada saat pascapersalinan disebut
endometritis, endomiometritis, dan endoparametritis.
Bakteriologi
Kavum uteri biasanya steril sebelum selaput ketuban pecah.
Saat proses persalinan, cairan ketuban dan mungkin uterus akan terkontaminasi bakteri aerob dan
anaerob.
Patogenesis
Infeksi uterus pada persalinan pervaginam terutama terjadi pada tempat
implantasi plasenta, desidua, dan miometrium yang berdekatan.
Bakteri yang berkoloni di serviks dan vagina mendapatkan akses ke cairan
ketuban pada waktu persalinan, dan pada saat pascapersalinan akan
menginvasi tempat implantasi plasenta yang luka dengan permukaan luka
yang benjol-benjol karena banyaknya vena yang ditutupi thrombus.
Infeksi uterus pascapersalinan sesar terjadi akibat infeksi pada luka operasi
selain infeksi yang terjadi pada tempat implantasi plasenta
Gejala Klinik
01 02 03
DEMAM NYERI ABDOMEN LOKHIA BERBAU
Demam suhu 38-39 derajat Nyeri abdomen pada Lokhia yang berbau. Pada
Celcius, disertai menggigil. pemeriksaan bimanual teraba infeksi oleh grup A B
Biasanya timbul pada hari ke-3 agak membesar, nyeri dan hemolitik streptokokkus lokhia
disertai nadi yang cepat. lembek. bening tidak berbau.
PENATALAKSANAAN
ANTIBIOTIK
Pada penderita metritis ringan pascapersalinan normal pengobatan dengan antibiotika oral
biasanya memberikan hasil yang baik.
MENCARI PENYEBAB
Bila setelah 72 jam demam tidak membaik, perlu dicari penyebabnya. Penyulit metritis yang
sering menimbulkan demam menetap diantaranya parametrial flegmon, abses pelvis atau
tempat insisi, infeksi pada hematom dan pelvik tromboflebitis. Maka, metritis yang berat dan
disertai penyulit perlu dipertimbangkan intervensi bedah untuk drainase abses dan/arau
evakuasi jaringan yang rusak.
PENYULIT
Dehisensi Luka
Infeksi Luka Operasi Operasi Peritonitis
Pemberian antibiotika dan Terbukanya jahitan pada Penyulit yang terjadi pada
drainase abses/hematom fasia abdomen dapat penderita postop sesarea
yang terbentuk serta menyebabkan infeksi & yang mengalami metritis
memperhatikan secara khusus nekrosis jaringan. Dehisensi disertai nekrosis dan
bahwa fasia abdomen masih luka operasi, terjadi pada h+5 dehisensi insisi uterus. Abses
tetap intak podtop disertai keluarnya parametrium atau adneksa
cairan serosanguinus. dapat pecah dan menimbulkan
Antibiotik yg adekuat disertai peritonitis generalisata
penjahitan ulang dinding
abdomen dapat dilakukan
PENYULIT
Selulitis Parametrium
Bila suhu tinggi menetap lebih dari satu minggu disertai dengan rasa nyeri di perut bagian
bawah kiri atau kanan dan nyeri pada pemeriksaan dalam, hal ini patut dicurigai terhadap
kemungkinan selulitis parametrium.
Pada pemeriksaan dalam dapat diraba tahanan padat dan nyeri di sebelah uterus dan tahanan ini
yang berhubungan erat dengan tulang panggul, dapat meluas ke berbagai jurusan, Di tengah-tengah
jaringan yang meradang itu bisa tumbuh abses. Dalam hal ini, suhu yang mula-mula tinggi secara
menetap menjadi naik-mrun disertai dengan menggigil. Penderita tampak sakit, nadi cepat' dan
perut nyeri
Demam pascapersalinan
Selulitis Parametrium
Pada beberapa penderita yang mengalami metritis pascaseksio sesarea dapat terjadi
seIulitis parametrium yang biasanya terjadi unilateral. Selulitis pammetrium ringan
dapat menyebabkan suhu yang meninggi dalam nifas. Bila suhu tinggi menetap lebih
dari satu minggu disertai dengan rasa nyeri di perut bagian bawah kiri atau kanan dan
nyeri pada pemeriksaan dalam, hal ini patut dicurigai terhadap kemungkinan selulitis
parametrium.
Abses Pelvis
Pada keadaan yang sangat jarang selulitis parametrium yang terjadi akan meluas dan
menjadi abses pelvis. Bila ini terjadi, maka harus dilakukan drainase.
Demam pascapersalinan
Infeksi Perineum, Vagina, dan Serviks
Infeksi pada luka episiotomi merupakan keiadian yang cukup jarang, terutama sejak
diperkenalkannya panduan asuhan persalinan normal di mana tindakan episiotomi bukan
merupakan tindakan yang rutin dikerjakan pada persaiinan pervaginam. Bila terjadi
infeksi, maka kemungkinan dehicence harus dipertimbangkan.
Gejala Klinik dan Patogenesis
Keluhan yang sering muncul ialah nyeri pada daerah yang terinfeksi dan disuria,
dengan atau tanpa retensi urin.
Gejala klinik yang paling sering ditemukan ialah nyeri, fluor yang purulen, dan
demam. Pada kasus yang berat seluruh vulva mengalami edema, ulserasi, dan tertutup
oleh eksudat.
Laserasi vagina dapat mengalami infeksi secara langsung atau tercemar dari
perineum.Seluruh mukosa vagina menjadi merah, bengkak dan bisa mengalami nekrosis
dan terkelupas. Laserasi serviks lebih sering terjadi dan normalnya serviks memang
merupakan tempat koloni kuman yang bisa menjadi patogen. Bila serviks mengalami
infeksi dan laserasinya cukup dalam, maka infeksi ini dapat langsung menyebar ke
ligamentum latum dan menyebabkan limfangitis, parametritis, dan bakteremia.
Penatalaksanaan
01 PRINSIP
Drainase dan antibiotika yang kuat
• Bendungan air susu dapat terjadi pada hari ke-2 atau ke-3 ketika payudara telah
memproduksi air susu.
• Bendungan disebabkan oleh pengeluaran air susu yang tidak lancar,karena bayi
tidak cukup sering menyusu, produksi meningkat, terlambat, bonding kurang baik,
dan dapat pula karena adanya pembatasan waktu menyusui.
• Gejala bendungan air susu adalah terjadinya pembengkakan payudara bilateral
dan secara palpasi teraba keras, kadang terasa nyeri serta seringkali disertai
peningkatan suhu badan ibu, tetapi tidak terdapat tanda-tanda kemerahan dan
demam.
• Ibu dianjurkan untuk terus memberikan air susunya. Bila payudara terlalu
tegang atau bayi tidak dapat menyusu, sebaiknya air susu dikeluarkan dulu untuk
menurunkan ketegangan payudara.
MASTITIS
Infeksi dan peradangan parenkim kelenjar payudara
(mastitis)
ETIOLOGI
Dari luka puting payudara
Bakteri : stafilokokus aureus (40%)
Sumber utama : kuman hidung dan mulut bayi
Diagnosis abses : fluktuasi, eritem, dan nyeri palpasi, dan pada USG terdapat abses
TATALAKSANA
- Laktasi tetap dilanjut (Pengosongan payudara penting untuk keberhasilan terapi)
- Terapi supportif : bedrest, cairan yang cukup, analgetik, antipiretik
- Antibiotik sesuai hasil kultur ( penisilin atau sefalosporin), jika alergi bisa dengan
eritromisin
- Cairan intravena
- Jika abses payudara : insisi/sayatan untuk mengeluarkan nanah dan drainase
- Sayatan sejajar duktus laktiferus untuk mencegah kerusakan pada jalannya ductus
Pencegahan : perawatan payudara yang baik dan membersihkan sisa air susu yang ada di
kulit payudara
01 Galaktokel
Air susu berkumpul satu lobus
atau lebih->massa kistik. Bisa
02 Kelainan Puting
Payudara
hilang spontan tanpa aspirasi
Perdarahan nifas sekunder bila terjadi 24 jam atau iebih sesudah persalinan.
Perdarahan sekunder ini ditemukan kurang dari 10% dari semua persalinan. Sebab-
sebabnya ialah adanya subinvolusi, kelainan kongenital uterus, inversio uteri,
mioma uteri submukosum, dan penghentian obat estrogen untuk menghentikan
laktasi.
Kelainan lain pada masa nifas
Trombosis dan Embolisme
Penyebabnya yaitu (a) perubahan susunan darah; (b)
perubahan laju peredaran darah (c) perlukaan
lapisan intima pembuluh darah.
Pada hamil tua peredaran darah kaki menjadi lambat karena tekanan dari
uterus yang berisi janin serta berkurangnya aktivitas ibu. Kekurangan
aktivitas ini tetap berlangsung sampai masa nifas. Pada persalinan, terutama
yang diselesaikan dengan pembedahan, ada kemungkinan terjadi gangguan
pada pembuluh darah, terutama di daerah pelvis.
- Warfarin diberikan mula-mula 10 mg per hari, kemudian 3 mg per hari dan sebagai
pengawasan dilakukan pemeriksaan masa protrombon berulang, untuk mencegah terjadinya
perdarahan
Embolisme paru :
- Usaha untuk menanggulangi syok dan pemberian antikoagulansia
- Pada embolus kecil yang timbul berulang dapat dipertimbangkan pengikatan vena di atas
tempat trombus
Nekrosis Pars Anterior Hipofisis Pascapersalinan
Hipofisis berinvolusi sesudah persalinan dan diduga bahwa pengaruh syok pada
hipofisis yang sedang dalam involusi dapat menimbulkan nekrosis pada pars
anterior. Akhir-akhir ini dicari hubungan antara nekrosis ini dan pembekuan
intravaskular dengan terjadinya trombosis pada sinusoid hipofisis. Dengan
demikian, menurut pendapat ini nekrosis timbul pada syok yang disertai
kelainan pembekuan darah, seperti pada eklampsia dan solusio plasenta.
Nekrosis Pars Anterior Hipofisis Pascapersalinan
Pada kasus yang berat tanda-tanda sindroma timbul tidak lama sesudah
persalinan.
Terdapat agalaktia, amenorea, dan gejala insufisiensi pada organ-organ lain yang
fungsinya dipengaruhi oleh hormon-hormon pars anterior hipofisis (kelenjar tiroid,
kelenjar supra-renalis).