0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
71 tayangan18 halaman
Infeksi pascapersalinan adalah infeksi yang masuk ke alat genitalia wanita selama persalinan dan masa nifas. Penyebabnya adalah kuman dari luar atau dalam tubuh. Gejalanya berupa demam, nyeri, dan peradangan di daerah genitalia. Pencegahannya meliputi sterilisasi, hindari pemeriksaan berlebih, dan rawat luka dengan baik. Pengobatannya berupa antibiotik dan menjaga kekebalan tubuh.
Infeksi pascapersalinan adalah infeksi yang masuk ke alat genitalia wanita selama persalinan dan masa nifas. Penyebabnya adalah kuman dari luar atau dalam tubuh. Gejalanya berupa demam, nyeri, dan peradangan di daerah genitalia. Pencegahannya meliputi sterilisasi, hindari pemeriksaan berlebih, dan rawat luka dengan baik. Pengobatannya berupa antibiotik dan menjaga kekebalan tubuh.
Infeksi pascapersalinan adalah infeksi yang masuk ke alat genitalia wanita selama persalinan dan masa nifas. Penyebabnya adalah kuman dari luar atau dalam tubuh. Gejalanya berupa demam, nyeri, dan peradangan di daerah genitalia. Pencegahannya meliputi sterilisasi, hindari pemeriksaan berlebih, dan rawat luka dengan baik. Pengobatannya berupa antibiotik dan menjaga kekebalan tubuh.
peradangan yang di sebabkan oleh masuknya kuman kuman ke dalam alat alat genetalia pada waktu persal;inan dan nifas (sarwono prawirohardjo, 2005 89). Infeksi post partum adalah keadaan yang mencakup semua peradangan alatalat genetalia dalam masa nifas (Mochtar Rustam, 2007:413). Etiologi 1. Berdasarkan masuknya kuman ke dalam alat kandungan : a. Ektogen kuman datang dari luar b. Autogen kuman masuk dari tempat lain dalam tubuh. c. Endogen dari jalam lahir sendiri 2. Berdasarkan kuman yang sering menyebabkan infeksi a. Streptococcus haemolicus anerobic b. Staphulococcus aureus c. Escherichia coli d. Clostridium Welchii Faktor predisposisi infeksi postpartum. Semua keadaan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh, seperti perdarahan, dan kurang gizi atau malnutrisi. Partus lama, terutama partus dengan ketuban pecah lama. Tindakan bedah vagina yang menyebabkan perlukaan jalan lahir. Tertinggalnya sisa palsenta, selaput ketuban dan bekuan darah. Anrmia, higiene, kelelahan. Proses persalinan bermasalah : Partus lama atau macet karioamnionitis, persalinan traumatik, kurang baiknya proses pencegahan infeksi manipulasi yang berlebihan, dapat berlanjut ke infeksi dalam masa nifas. Cara terjadinya infeksi Tangan pemeriksa atau penolong yang tertutup sarung tangan pada pemeriksaa dalam atau operasi membawa bakteri yang sudah ada dalam vagina ke dalam uterus. Droplet infection. Sarung tangan atau alat-alat terkena terkontaminasi bakteri yang berasal dari hidung atau tenggorokan dokter atau petugas kesehatan lainnya. Dalam rumah sakit terlalu banyak kuman-kuman patogen, berasal dari penderita dengan berbagai jenis infeksi.kuman ini bisa membawa dari aliran udara kemana-mana termasuk kain-kain, alat-alat yang suci ham, dan yang di gunakan untuk merawat wanita dalam persalinan atau pada waktu nifas. Koitus pada akhir kehamilan tidak merupakan sebab infeksi penting, kecuali apabila mengakibatkan pecahnya ketuban. Infeksi intrapartum sudah dapat memperlihatkan gejal-gejala pada waktu berlangsungnya persalinan. Infeksi intrapartum biasanya terjadi pada waktu partus yang lama, apalagi jika ketuban sudah lama pecah dan beberapa kali di lakukan pemeriksaan dalam. Patofisiologi Reaksi tubuh dapat berupa reaksi lokal dan dapat pula terjadi reaksi umum. Pada infeksi dengan reaksi umum akan melibatkan syaraf dan metabolik pada saat itu terjadi reaksi ringan limporetikularis di seluruh tubuh, berupa proliferasi sel fasogit dan sel pembuat antibodi (limfosit B) Kemudian reaksi lokal yang di sebut inflamasi akut, reaksi ini terus berlangsung selama menjadi proses pengrusakan jaringan oleh trauma. Manifestasi klinis Infeksi postpartum dapat di bagi atas 2 golongan, yaitu : Infeksi yang terbatas pada perineum, vulva, vagina, serviks, dan endometrium. Penyebaran dari tempat-tempat tersebut melalui vena- vena, jalan limfe dan permukaan endrometrium. 1. Infeksi parineum, vulva, vagina, dan serviks: Gejala berupa rasa nyeri dan panas pada tempat infeksi, kadang-kadang perih saat kencing A. Endometritis Kadan- kadang lokia tertahan dalam uterus oleh darah, sisa plasenta dan selaput ketuban yang di sebut lokiometra dan dapat menyebabkan kenaikan suhu. Uterus agak membesar, nyeri pada perabaan dan lembek. B. Septikemia Sejak pemulaan pasien sudah sakit dan lemah. Sampai 3 hari pasca persalinan suhu meningkat dengan cepat, biasanya di sertai menggigil. Suhu sekitar 39 sampai 40oC. Keadaan umum cepat memburuk, nadi cepat, memburuk nadi cepat (140 samapai 170x/menit Pasien dapat meninggal dalam enam samapai tuju hari pasca persalinan. C. Piemia tidak lama pasca persalinan, pasien sudah merasa sakit, perut nyeri dan suhu agak meningkat. Gejala infeksi umum dengan suhu tinggi serta menggigil teradi setelah kuman dengan emboli memasuki peredaran darah umum. Ciri khas adalah berulang ulang suhu meningkat dengan cepat di sertai menggigil lalu di ikuti oleh turunnya suhu. D. Perionitis Pada perionitis umum teradi peningkatan suhu tubuh , nadi cepat kecil, perut kembung dan nyeri, dan ada defence musculaire. Muka semula kemerah merahan menadi pucat, mata cekung, kulit muka dingin. Pada peritonitis yang terbatas di daerah pelvis, derajat tidak seberat peritonitis umum. Bisa terdapat pembentukan abses. Jenis-jenis postpartum 1. Infeksi payudara Mastitis Gejala berupa : Nyeri payudara Benjolan pada payudara Pembengkakan salah satu payudara Jaringan payudara membengkak, nyeri bila ditekan, kemerahan dan teraba hangat Nipple discharge (keluar cairan dari puting susu, bisa mengandung nanah) Gatal-gatal Infeksi parineal Definisi Masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh melalui robekan dan serambi liang senggama waktu bersalin, sehingga luka terasa nyeri dan mengeluarkan nanah. Penyebab Di sebabkan oleh keadaan yang kurang bersih dan tindakan pencegahan infeksi yang kurang baik. Tanda/ gejala Nyeri pada luka Luka pada parineal yang mengeras Demam Keluar PUS / cairan Kemerahan Berbau busuk. Infeksi uterus Endometritis (lapisan dalam rahim) Endometritis adalah infeksi pada endometrium (lapisan dalam dari rahim). Infeksi dapat terjadi sebagai kelanjutan infeksi pada serviks atau infeksi tersendiri dan terdapat benda asing dalam rahim (Anonym, 2008). Terjadinya infeksi endpmetrium pada saat persalinan, dimana bekas impla,antasi plasenta masih terbuka , terutama pada persalinan terlantar dan persalinan dengan tindakan pada saat terjadi keguguran, saat pemasangan alat rahim yang kurang legeartis (Anonym, 2008) Penatalaksanaan Pencegahan Masa persalinan Hindari pemeriksaan dalam berulang, lakukan bila ada indikasi dengan sterilitas yang baik, apalagi bila ketuban telah pecah. Hindari partus terlalu lama dan ketuban pecah lama. Jagalah sterilisasi kamar bersalin dan perkailah masker, alat-alat harus suci hama. Perdarahan yang banyak harus di cegah. Bila teradi darah yang hilang segera di ganti dengan tranfusi darah. Luka di rawat dengan baik jangan sampai terkena infeksi, begitulah pula alat-alat dan pakaian serta kain yang berhubungan dengan alat kandung kencing harus steril. Penderita infeksi nifas sebaiknya diisolasi dalam ruangan khusus. Tidak tercampur dengan ibu sehat. Tamu yang berkung harus di batasi. Masa kehamilan mengurangi atau mencegah faktor faktor predisposisi seperti anemia, mal nutrisi atau kelemahan serta mengobati penyakit penyakit yang di derita ibu. Pemeriksaan dalam jangan di lakukan kalau tidak ada indikasi yang perlu. Begitu pula dengan koitus hamil tua hendaknya di hindari atau di kurangi dan di lakukan hati hati dapat terjadi pecahan ketuban. Kalau ini infeksi akan mudah masuk dalam jalan lahir. 3). c. Penangan umum antisipasi setiap kondisi ( faktor predisposisi dan masalah dalam proses persalinan ) yang dapat berlanjut menjadi penyulit komplikasi dalam masa nifas. Berikan pengobatan yang rasional dan efektif bagi ibu yang mengalami infeksi nifas. Lanjutan pengamatan dan terhadap pengobatan masalah atau infeksi yang di kenali pada saat kehamilan ataupun pada saat persalinan. Jangan pulangkan penderita apabila masa kritis belum terlampaui. Beri catatan atau intruksi tertulis untuk asuhan mandiri di rumah dan gejala- gejala yang harus di waspadai dan harus mendapat pertolongan dengan segera. Lakukan tindakan keperawatan yang sesuai bagi bayi lahir dari ibu yang mengalami infeksi. Pengobatan secara umum sebaiknya di lakukan pembiakan (kultur) dan skup dan sekret vagina. Luka operasi serta darah serta uji kepekaan untuk mendapatkan antibiotik yang dapat apada pengobatan. Berikan dalam dosis yang cukup dan adekuat. Karena hasil pemeriksaan memerlukan waktu, maka berikan antibiotika spektrum luas (broad spektrum) menunggu hasil laboratorium. Pengobatan mempertinggi daya tahan tubuh penderita, infus atau transfusi darah di berikan perawatan lainnya sesuai dengan komplikasi yang di jumpai. Penanganan infeksi postpartum. Suhu harus di ukur dari mulut sedikit 4 kali sehari. Berikan terapi antibiotik, perhatikan diet. Lakukan transfusi darah bila perlu, hati-hati bila anses, jaga suapaya nanah tidak masuk ke dalam rongga perineum.