Anda di halaman 1dari 16

Universitas NU Surabaya

Ainy Mustakhfiroh(1130015035)
DISTOSIA
Pengertian DISTOSIA
Persalinan abnormal yang disebabkan oleh
beberapa penyebab, terjadi kemacetan atau tidak
adanya kemajuan dalam persalinan yang
menunjukkan kegagalan.
Distosia bahu, Distosia bahu adalah suatu
keadaan dimana setelah kepala dilahirkan,
bahu anterior tidak dapat lewat di bawah
simfisis pubis. Kondisi ini merupakan
kegawatdaruratan obstetri karena bayi dapat
meninggal jika tidak segera  dilahirkan.
KLASIFIKASI
1. Distosia karena kelainan tenaga (HIS) : kontraksi
uterus dankemampuan ibu mengejan
2. Distosia karena kelainan letak janin dan bentuk janin:
hidrocepalus, higronomakoli, distosia bahu, hidopsfetalis/
asites, kembar siam, makrosomia.
3. Distosia karena kelainan panggul : kesempitan PAP,
kesempitan bidang tengah panggul, kesempitan PBP.
4. Distosia karena kelainan traktus genetalis : edema pada
vulva, radang atau perlukaan dan infeksi, letak uterus
abnormal.
Faktor Predisposisi
MANIFESTASI KLINIS

1. Kepala akan tertarik kedalam dan tidak dapat


mengalami putar paksi luar yang normal.
2. Ukuran kepala dan bentuk pipi menunjukkan bahwa
bayi gemuk dan besar.
3. Usaha untuk melakukan putar paksi luar, fleksi lateral
dan traksi tidak berhasil melahirkan bahu.
4. Kepala janin terlahir namun masih erat berada di
vulva.
5. Dagu tertarik dan menekan perineum.
6. Tanda kepala kura-kura.
Patofisiologi
Penatalaksanaan
1. Mc.Robbert : hiperfleksikan kaki kearah perut sehingga terjadi
pelebarab jalan lahir, anjurkan ibu untuk mengejan tunggu hingga 30
detik, posisi penolong tetap memegang kepala janin.
2. Massanti manuver : adalah posisi hiperfleksi kaki tetap dengan menekan
simpisis pubis, jika bau anterior tidak masuk lakukan yang ke3.
3. Rubin Manuver : adalah melahirkan bahu anterior dengan tangan
diposisikan 2 jari masuk berada di pas posterior dibawah bahu anterior
kemudian rotasikan bahu anterior 180 derajat hingga lahir.
4. Wood manuver : adalah bahu belakang diputar menjadi bahu depan 2
jari dipas posterior dua jari satunya di bahu anterior putar secara
bersamaan 180 derajat hingga lahir.
5. Schawart : dengan mengeluarkan tangan dengan menyapu muka
terlebih dahulu, dengan memasukkan tangan ke fosa antacubita janin
dengan mengeklam dua jari lalu fleksikan dan memegang pergelangan
tangan sampai menyapu muka dan lahir.
Lanjutan.....
6. Episiotomi : adalah menggunting perineum untuk
memperlebar jalan lahir.
7. Gaskin : adalah posisi ibu menungging dengan
mengharapkan bantuan gravitasi, tangan kita tetap
melakukan mekanisme rubin atau merotasikan bahu.
8. kleidotomi : memotong akromnion atau tulang klavikula
janin sehingga dia sesuai dengan lebar jalan lahir dan
dapat keluar.
9. Simfisiotomi : patahkan tulang simpisis ibu.
10. Javanelly : adalah masukkan kembali kepala janin
kedalam rongga pelvis ketika sudah masuk lakukan SC.
1&2

3
4

5
6

7
1. Identitas Klien : nama, umur, pekerjaan, pendidikan, agama, suku/bangsa.
2.  Keluhan utama : proses persalinan yang lama menyebabkan adanya
keluhan nyeri dan cemas.
3. Riwayat Kesehatan
A. Riwayat Kehamilan Dahulu
Yang perlu dikaji pada klien, biasanya klien pernah mengalami distosia
PENGKAJIAN

sebelumnya, biasanya ada penyulit persalinan sebelumnya seperti


hipertensi, anemia, panggul sempit, biasanya ada riwayat DM, biasanya
ada riwayat kembar dll.
B. Riwayat Kehamilan Sekarang
Biasanya dalam kehamilan sekarang ada kelainan seperti : Kelainan
letak janin (lintang, sunsang dll) apa yang menjadi presentasi dll.
C. Riwayat Menstruasi
Yang perlu dikaji pada klien HPHT (Hari pertama Hari Terakhir), HPL
(hari perkiraan lahir), Mlenarche, lama menstruasi, teratur atau tidak,
siklus, banyaknya dengan melihat berapa kali ganti duk, Keluhan.
D. Riwayat Persalinan
Normal atau terdapat komplikasi, keadaan bayi, keadaan ibu.
E. Riwayat Nifas yang lalu
Pengeluaran ASI lancar atau tidak, BB Bayi, Riwayat ber KB atau tidak.
F. Riwayat Kesehatan Keluarga : Apakah dalam keluarga ada yang
menderita penyakit kelainan darah, DM, eklamsi dan pre eklamsi.
1. Nyeri berhubungan dengan tekanan kepala pada servik,
partus lama, kontraksi tidak efektif yang ditandai
dengan gangguan tidur (mata sayu, tampak capek,
muka menyeringai)
2. Resiko tinggi cedera janin berhubungan dengan
DIAGNOSA

penekanan kepala pada panggul, partus lama, CPD.


3. Resiko tinggi kekurangan cairan berhubungan dengan
hipermetabolisme, muntah, pembatasan masukan
cairan.
4. Resiko tinggi cedera maternal berhubungan dengan
kerusakan jaringan lunak karena persalinan lama,
intervensi penanganan lama.
5. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan rupture
membrane, tindakan invasive SC atau VT.
6. Kecemasan berhubungan dengan persalinan lama yang
ditandai dengan muka ibu tampak cemas.
•  
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai