Anda di halaman 1dari 21

Asuhan keperawatan wanita masa

reproduksi
(Infeksi traktus genitalis)
Disusun Oleh :
S1 Keperawatan/4C
Kelompok 8
1. Yuliantika Sarasniawati ( 1130015020)
Apa itu Infeksi Traktus
Genitalis?
Infeksi Traktus Genitalis
 Infeksi Traktus Genitalis merupakan infeksi yang terjadi pada
saluran reproduksi. Infeksi yang disebabkan oleh berbagai jenis
mikroorganisme (bakteri, jamur, virus, parasite dan protozoa)
menimbulkan gejala klinik utama di saluran reproduksi dan
saluran kemih (maupun sistemik) dan atau penularannya melalui
hubungan seksual.

Kebanyakan infeksi serviks terjadi pada wanita yang seksual aktif


dan biasanya disebabkan oleh organisme yang ditularkan secara
seksual dari laki-laki yang terinfeksi, yang menderita infeksi
genitalia gonore atau non gonore (kebanyakan kasus adalah
chlamidia trachomatis).
Apa saja Infeksi pada Traktus
Genitalis?
1. Herpes Genitalis
Infeksi pada genital dengan gejala khas berupa vesikel yang berkelompok
dengan dasar eritem bersifat rekuren.

Etiologi:
Herpes genitalis disebabkan oleh VHS (Virus Herpes Simpleks), yang
merupakan anggota dari family herpesviridae.

Patogenesis:
VHS1 dan VHS2 adalah termasuk dalam family herpesviridae, sebuah
grup virus DNA rantai ganda lipid-enveloped yang berperan secara luas
pada infeksi manusia.

Tanda dan Gejala


Infeksi awal dari 63% VHS2 dan 37% VHS1 adalah asimptomatik
Adapun gejalanya sebagai berikut:
1. Nyeri dan dysuria
2. Uretral dan vaginal discharge
3. Gejala sistemik (malaise, demam, malgia, sakit kepala)
4. Limfadenopati yang nyeri pada daerah inguinal
5. Nyeri pada rectum, tenesmus

Komplikasi
Wanita hamil yang menderita herpes dapat menginfeksi bayinya.
Bayi yang lahir dengan herpes dapat meninggal atau mengalami
ganagguan otak, kulit atau mata. Hal ini perlu mendapat perhatian
serius karena virus dapat melalui plasenta sampai ke sirkulasi fetal
serta dapat menimbulkan kerusakan atau kematian pada janin.
O  
a) Penularannya terjadi setelah kontak sesual dengan orang yang pada saat itu
sedang sembuh dari serangan herpes genitalis.
b) Permukaan dalam labia mayora adalah bagian yang paling mungkin terinfeksi.
c) Setelah rasa gatal dan rasa terbakar yang berlangsung singkat, timbul kumpulan-
kumpulan benjolan kemerahan yang terasa pedih, yang kemudian menjadi vesikel
dalam waktu 24 jam. Vesikel cepat mengalami ulerasi membentuk ulkus multiple
dangkal yang terasa pedih (Gambar 35.1).
2. Kutil Genitalia (Kondiloma Akuminata)
Merupakan kutil di dalam atau di sekeliling vagina, penis atau dubur,
yang ditularkan melalui hubungan seksual.

Etiologi
Virus DNA golongan Papovavirus, yaitu: Human Papilloma Virus
(HPV).HPV tipe 4 dan 11 menimbulkan lesi dengan pertumbuhan
(jengger ayam).

Patofisiologi
Sel dari lapisan basal epidermis diinvasi oleh HPV. Hal ini
berpenetrasi melalui kulit dan mnyebabkan mikro abrasi mukosa.
Gejala Klinis
Gejala awal
1. Benjolan atau lecet disekitar alat kelamin
2. Gatal atau sakit di sekitar alat kelamin
3. Bengkak atau merah di sekitar alat kelamin
4. Rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil
5. Demam, lemah, dan rasa nyeri sekujur tubuh

Komplikasi
Mengingat virus ini juga meningkatkan resiko terjadinya
kanker serviks (kanker mulut Rahim).
a) Penularannya virus ini biasanya (tetapi tidak selalu) ditularkan secara seksual.
b) Inveksi vulva merupakan yang paling umum, dan dapat menyebar ke vagina dan
serviks, daerah-daerah ini mungkin terinfeksi dahulu.
c) Kutil vulva biasanya tampak sebagai pertumbuhan seperti bunga kol dengan
berbagai ukuran, tonjol-tonjol dapat timbul di setiap tempat di vulva dan mungkin
sampai ke daerah anus (Gambar 35.2).
3. Ulkus Vulva Sifilis
Penyakit infeksi oleh treponema palladium dengan perjalanan
penyakit yang kronis.

Epidemologi
Asal penyakit ini diketahui bahwa penularan sifilis melalui
hubungan seksual.

Etiologi
Penyebab sifili ialah Treponema palidum yang termasuk ordo,
Spirochaetaceae dan genus Treponema bentuknyaspiral panjang
antara 6-15 um dan lebar 0,15 um terdiri atas 8-24 lekukan.
Patofisiologi
Bakteri Treponema pallidum masuk ke dalam tubuh manusia
mengalami kontak, organisme dengan cepat menembus selaput
lender normal atau suatu lesi kulit dalam beberapa jam.

Gejala
Berlangsung selama 10-90 hari sesudah infeksi ditandai oleh
chanere sifilis dan adenitis regional.

Komplikasi
Sifilis dapat membawa kerusakan pada seluruh tubuh. Sifilis juga
meningkatkan resiko infeksi HIV, dan bagi wnaita, dapat
menyebabkan gangguan selama hamil.
a) Penularannya ditularkan secara seksual.
b) Lesi awal berupa papel kecil yang timbul di tempat inokulasi, biasanya 14-28
hari setelah orang tersebut terinfeksi.
c) Tempat infeksi yang lazim pada wanita adalah labia mayora, tetapi juga dapat
terjadi di serviks.
d) Papel tersebut dengan cepat membesar membentuk lesi bundar dengan ukuran
yang berbeda-beda dan bagian tengahnya mengalami erosi dan
granulomatosa. Tepi daerah erosi tegas, dan bagian luarnya menebal,
induratif, karena lesi ini disebut kankre keras (Gambar 35.3).
4. Trikomoniasis
Suatu penyakit menular seksual pada vagina atau uretra yang
disebabkan oleh Trichomonas vaginalis.

Penyebab
Trichomonas vaginalis, organisme bersel tunggal yang memiliki
ekor seperti cambuk. Meskipun organisme ini bisa menginfeksi
saluran kemih-kemih pria dan wanita, tetapi gejala-gjalanya lebih
sering ditemukan pada wanita.

Patogenesis
Trichomonas vaginalis mampu menimbulkan peradangan pada
dinding saluran urogenital dngan cara invasi sampai mencapai
jaringan epitl dan subpitel.
Gejala:
Pada wanita, penyakit ini biasanya dimulai dengan
keluarnya cairan kuning kehijauan. Vulva (alat kelamin
wanita bagian luar) bisa terinfeksi dan luka, dan
hubungan intim bisa menyebabkan rasa nyeri.
a) Penularannya ditularkan melalui hubungan seksual
b) Parasite dengan panjang flagella 20µm. berukuran sedikit lebih besar
daripada leukosit (Gambar 35.4). sekali masuk ke dalam vagina,
parasite ini akan berlindung pada dasar kripta epitel vagina yang
menyerupai beludru.
c) Karena didapati pada vagina wanita tanpa menimbulkan gejala,
nampaknya parasite ini hanya akan berubah menjadi pathogen pada
keadaan-keadaan tertentu, yang meningkatkan PH sampai 5,5 atau
lebih.
5. Kandidosis
Kandidosis adalah penyakit jamur yang bersifat akut atau subakut
disebabkan oleh spesies Candida, biasanya oleh Candida albicans
dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronki, atau paru,
kadang-kadang dapat menyebabkan septicemia, endocarditis, atau
meningitis
.
Etiologi
Yang tersering penyebab adalah Candida albicans. Albicans adalah
jamur dimorfik yang memungkinkan untuk terjadinya70-80% dari
semua infksi candida, sehingga merupakan pnyebab tersering dari
candidiasis superfisial dan sistemik.
Epidemiologi
Penyakit ini ditemukan di seluruh dunia, dapat menyerang
semua umur, baik laki-laki maupun perempuan.

Patofisiologi
Yang tersering sebagai penyebab adalah Candida albicans.

Gejala
Gejalanya tergantung kepada bagian tubuh yang terkena
infeksi. Infeksi pada vagina: bercak-bercak keputihan
yang terasa sakit dan gatal.
a) Penularannya non seksual
b) Menimbulkan infeksi terhadap sel epitel, terutama pada stadium germinasi
fungi ini, ketika fungi ini membentuk spora dan benang panjang (hifa)
(Gambar 35.5).
c) Parasite ini dapat bersifat dorman di dalam sel epitel vagina hingga keadaan
lingkungan memungkinkan terjadinya germinasi
d) Candida spp juga dapat menginfeksi kulit vulva, region anogenital, mulut dan
traktus intestinal
DAFTAR PUSTAKA
Reeder, j. Sharon. Dkk. 2011. Keperawatan maternitas:
kesehatan wanita, bayi, & keluarga. Jakarta: EGC.

Jones LIeweIIyn – Derek. 2002. Dasar-dasar obstetric


dan ginekologi. Jakarta: Hipokrates.

Wilikinson, Judith M. 2016. Diagnosis Keperawatan;


diagnosis NANDA-I, intervensi NIC, hasil NOC. Jakarta:
EGC.
 
TERIMA KASIH..

Anda mungkin juga menyukai