Rica Octavianingrum
1130015042
DEFINISI
Inkontinensia urine adalah ketidak mampuan menahan
kencing.
Inkontinensia urgensi
Latihan mengenal sensasi berkemih dan penyesuainnya
Obat-obatan untuk merelaksasi kandung kemih dan estrogen
Tindakan pembedahan untuk mengambil sumbatan dan lain-lain
keadaan patologik yang menyebabkan iritasi pada saluran kemih
bagian bawah.
Inkontensia overflow
Kateterisasi, bila mungkin secara intermiten, dan kalau tidak
mungkin secara menetap.
Tindakan pembedahan untuk mengangkat penyebab sumbatan.
1. PENGKAJIAN
a. Identitas Klien
Inkontinensia pada umumnya biasanya sering atau cenderung terjadi pada lansia (usia ke
atas 65 tahun), dengan jenis kelamin perempuan, tetapi tidak menutup kemungkinan lansia
laki-laki juga beresiko mengalaminya.
b. Riwayat Kesehatan
B1 (Breathing)
Kaji pernapasan adanya gangguan pada pola nafas, sianosis karena suplai oksigen menurun. Kaji
ekspansi dada, adakah kelainan pada perkusi.
B2 (Blood)
Peningkatan tekanan darah, biasanya pasien bingung dan gelisah.
B3 (Brain)
Kesadaran biasanya sadar penuh
B4 (Bladder)
Inspeksi : Periksa warna, bau, banyaknya urine biasanya bau menyengat karena adanya aktivitas
mikroorganisme (bakteri) dalam kandung kemih serta disertai keluarnya darah apabila ada lesi pada
bladder, pembesaran daerah suprah pubik lesi pada meatus uretra, banyak kencing dan nyeri saat
berkemih menandakan disuriah akibat dari infeksi, apakah klien terpasang kateter sebelumnya.
Palpasi : Rasa nyeri di dapat pada daerah supra pubik / pelvis, seperti rasa rerbakar di urea luar
sewaktu kencing / dapat juga di luar waktu kencing.
B5 (Bowel)
Bising usus adakah peningkatan atau penurunan, adanya nyeri tekanan abdomen, adanya ketidak
normalan perkusi, adanya ketidak normalan palpasi pada ginjal.
B6 (Bone)
Pemeriksaan kekuatan otot dan membandingkannya dengan ekstremitas yang lain, adakah nyeri
pada persendiaan.
Diagnosa Keperawatan
Inkontinensia berhubungan dengan kelemahan otot pelvis
dan struktur dasar penyokongnya
Resiko infeksi berhubunngan dengan inkontinensia,
imobilitas dalam waktu yang lama
Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan irigasi
konstan oleh urine
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan keadaan yang
memalukan akibat mengompol di depan orang lain atau takut
bau urine
Defisiensi pengetahuan yang berhubungan dengan ketidak
cukupan pengetahuan tentang penyebab inkontinensia,
penatalaksanaan, progam latihan pemulihan kandung kemih,
tanda dan gejala komplikasi, serta sumber komunitas.