PEMERIKSAAN RADIOLOGI PEMERIKSAAN RADIOLOGI Salah satu pemeriksaan radiologi yang bisa dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan pada sistem reproduksi wanita yaitu Pemeriksaan HSG (Histerosalpingografi) Pemeriksaan HGS (Histerosalpingografi)
Pemeriksaan yang menggambarkan bagian
dalam uterus dan tuba falopii. Kontras dimasukkan ke dalam uterus melalui serviks, yang akan melapisi kavum uteri bagian dalam, tuba falopii dan menentukan patensi tuba, kelainan ginekologi seperti perdarahan abnormal uterus, abnormalitas kavum uterus dan tuba, dan paska pembedahan ginekologi Manfaat Px. HSG Tes HSG diketahui dapat membilas penyumbatan kecil yang ada di tuba falopi, sehingga memudahkan perempuan untuk hamil. Namun, dalam kasus penyumbatan tuba serius, tes HSG tidak dapat memperbaiki atau membuka saluran tuba. Zat kontras dalam tes HSG ikut berperan untuk memperbaiki endometrium (lapisan rahim) dan membuatnya lebih kondusif untuk kehamilan, membantu embrio dapat tertanam. Tes HSG ini juga mungkin memiliki efek anti-inflamasi. Zat kontras bisa memengaruhi daerah sekitar ovarium, sehingga meningkatkan ovulasi. Indikasi Pemeriksaan HGS Evaluasi rutin infertilitas Perdarahan uterus Aborsi berulang Evaluasi setelah pembedahan Sesudah ligasi tuba untuk sterilisasi Kontraindikasi Pemeriksaan HSG Perempuan yang sedang hamil Memiliki riwayat atau sedang menderita penyakit ginjal atau diabetes, karena pemakaian bahan pewarna dalam pemeriksaan ini berisiko memperparah kerusakan ginjal. Memiliki alergi terhadap bahan tertentu, terutama bahan yang mengandung iodin. Sedang menderita penyakit radang panggul atau perdarahan dari vagina. Waktu Pelaksanaan HSG Biasanya dilakukan 5-10 hari setelah haid berakhir karena ovulasi belum terjadi Jika siklus haid tidak teratur akan dilakukan tes kehamilan Persiapan Pasien dalam Px. HSG Cek siklus menstruasi pasien Tidak melakukan hubungan badan sebelum melakukan pemeriksaan Buang air kecil untuk mengosongkan kandung kemih Melepaskan benda-benda logam Penandatanganan Informed Consent. Persiapan Alat dalam Px. HSG Steril kanul kidde atau Kateter dengan ukuran 8 dan 10, korentang, spekulum, tenakulum, sonde, media kontras, spuit 20 cc dan 3 cc, duk, handscoen, kassa steril, larutan desinfektan (alkohol, betadin), bengkok, mangkuk Non steril pesawat sinar-x, kaset, film 24x30, grid, marker dan keranjang sampah Prosedur Px. HSG Gambaran Radiologi HSG Normal • Kavum uteri berbentuk triangular • Konkaf ringan < 1 cm diukur dari garis yang ditarik pada kedua kornu pada fundus adalah normal • Tinggi dari kavum uterus adalah ± 1,2-6 cm dan panjang interkornu ± 1,8-6 cm • Panjang dari isthmus uteri ±0,1-0,2 cm • Panjang dari kanalis servikalis ±3-4 cm, lebar ± 1,5 cm • Panjang normal tuba biasanya 10-12 cm dimulai dari cornu Gambaran Radiologi HSG Normal • Fimbria tuba terbuka ke peritoneum • Patensi tuba dapat dilihat secara radiologi dengan adanya tumpahan kontras ke peritoneum • Kontras yang keluar dari tuba pada intraperitoneal akan menyebar pada loop usus • Ovarium sering tidak terlihat pada pemeriksaan HSG Sesudah Histerosalpingografi Pasien biasanya masih merasakan kram seperti nyeri menstruasi dan mengalami perdarahan ringan dari vagina selama beberapa hari hal yang wajar Perlu pertolongan medis jika sesudah pemeriksaan pasien mengalami muntah, demam, keluarnya cairan bau dari vagina, nyeri perut dan kram hebat, pening, perdarahan hebat atau perdarahan yang berlangsung lebih dari 3 atau 4 hari Komplikasi HSG Reaksi alergi terhadap bahan pewarna. Infeksi tulang panggul (pelvis), seperti endometritis dan salpingitis. Risiko untuk terkena kedua kondisi ini semakin besar apabila pasien sebelumnya pernah memiliki riwayat infeksi tulang pinggul. Emboli paru yang disebabkan penggunaan zat pewarna berbahan minyak yang bocor ke dalam darah sehingga menyumbat aliran darah ke paru-paru. Kerusakan jaringan atau sel akibat radiasi sinar- X. PEMERIKSAAN REFLEKS PEMERIKSAAN REFLEKS Pemeriksaan refleks pada ibu hamil yang biasanya dilakukan yaitu pemeriksaan refleks patella Caranya mengetuk pada tendon dibawah tempurung lutut menggunakan patella hammer pada kedua tungkai bawah Hasilnya bila sewaktu di ketuk tungkai bergerak/ terjadi refleks tungkai (menyentak tanpa disadari oleh ibu berarti refleks patella positif dan sebaliknya bila tidak terjadi refleks pada tungkai maka refleks negatif Mekanisme Refleks Patella Gambaran Hasil Refleks Patella Positif menunjukkan sistem saraf di area ekstremitas bawah termasuk baik Negatif kemungkinan ibu hamil tersebut mengalami kekurangan vitamin B1. Selain itu ketiadaan atau penurunan refleks patella dikenal juga sebagai tanda Westphal. Tanda westphal menunjukkan bahwa ada masalah di saraf tulang belakang pasien atau saraf perifer. PEMERIKSAAN CAIRAN VAGINA PEMERIKSAAN CAIRAN VAGINA Disebut juga dengan pemeriksaan vaginal wet mount (vaginal smear) atau apusan vagina Adalah tes ginekologis untuk mencari tahu adanya kondisi vaginitis pada wanita Vaginitis adalah proses peradangan yang terjadi pada vagina yang dapat terjadi akibat berbagai macam penyebab dan biasanya muncul karena adanya infeksi pada vagina Indikasi Pemeriksaan Cairan Vagina
Pada seorang wanita yang mengeluhkan adanya
gejala klinis pada vagina, seperti: Gatal, iritasi, sensasi terbakar, atau bengkak pada vagina atau vulva Bau tidak sedap Nyeri pada saat berkemih maupun berhubungan intim Keluar cairan yang tidak normal atau yang biasanya tidak ada Perdarahan pada vagina (spotting) Keputihan Berikut ini beberapa penyebab vaginitis yang menjadi indikasi pemeriksaan vaginal wet mount:
Infeksi bakteri (vaginosis bacterial), yang memiliki
karakteristik keluarnya keputihan berwarna keabu-abuan dengan bau amis seperti ikan Infeksi jamur (kandidiasis), yang memiliki karakteristik berupa keluarnya keputihan berwarna putih tebal yang menyerupai keju dan tidak berbau Infeksi parasit (trikomoniasis), yang memiliki karakteristik berupa keluarnya keputihan berbusa berwarna hijau- kekuningan dengan bau yang tidak sedap Atrofi vagina yang umumnya diderita oleh wanita masa menopause, dengan gejala berupa rasa gatal, iritasi, vagina kering, dan nyeri saat berhubungan intim Persiapan pasien Pasien dianjurkan untuk menghindari penggunaan krim atau obat-obatan pada vagina 2 hari sebelum pemeriksaan dilakukan Pasien disarankan untuk tidak melakukan douche atau pencucian vagina dengan air dan obat-obatan, yang dapat menyebabkan iritasi dan infeksi Paien dianjurkan agar tidak melakukan hubungan intim 1 hari sebelum prosedur vaginal wet mount dilakukan Mekanisme Pemeriksaan Cairan vagina Hasil Pemeriksaan Cairan Vagina Vaginosis bakteri Trikomoniasis Infeksi jamur Atrofi Vagina bila tidak ada tanda” infeksi PEMERIKSAAN EDEMA Edema Edema adalah penimbunan cairan secara berlebihan diantara sel-sel tubuh atau di dalam berbagai rongga tubuh Edema yang terjadi pada kehamilan mempunyai banyak interpretasi 40% edema dijumpai pada kehamilan normal, 60% edema dijumpai pada kehamilan hipertensi dan 80% terjadi pada kehamilan dengan hipertensi dan proteinuria (pre-eklampsia-eklampsia) Pitting edema cekungan atau lekukan yang timbul setelah bagian kulit yang bengkak ditekan menggunakan ujung jari Pitting edema Pemeriksaan Edema Pemeriksaan fisik Lokasi pemeriksaaan/daerah terjadinya edema yaitu di daerah sakrum, di atas tibia, & pergelangan kaki. Penilaian derajat edema: Derajat I = kedalamannya 1- 3 mm dengan waktu kembali 3 detik Derajat II = kedalamannya 3-5 mm dengan waktu kembali 5 detik Derajat III = kedalamannya 5-7 mm dengan waktu kembali 7 detik Derajat IV = kedalamannya 7 mm atau lebih dengan waktu kembali 7 detik Pemeriksaan Edema Tes visual seperti sinar X yang dapat menunjukkan retensi cairan dan masalah di paru-paru Tes darah untuk memeriksa fungsi ginjal, hati, atau kadar albumin Tes urine untuk mengetahui adanya protein dan darah dalam urine yang menandakan adanya penurunan fungsi ginjal.