Anda di halaman 1dari 20

TUGAS KEPERAWATAN MATERNITAS

OLEH
MARIA MASRIAT
KELOMPOK III KELAS B

PERDARAHAN PADA AWAL KEHAMILAN


PENDAULUHAN

 Pendarahan pada awal kehamilan, terutama pada trimester


pertama merupakan hal yang wajar yang tidak perlu
dikhawatirkan, ini sering terjadi pada awal kehamilan karena darah
yang dilepas saat telur dibuhai melekatkan diri kedinding rahim.
 Perdarahan pervaginam seringkali terjadi pada 

kehamilan. 
Lebih dari 20% wanita hamil yang berhasil  melahirkan
 pernah mengalami perdarahan pervaginam selama 
masa antenatal.
Dua diagnosis banding  penting dari perdarahan pada 
kehamilan awal adalah keguguran dan kehamilan ektopik.
Penyebab Umum Perdarahan Saat Hamil Trimester Pertama

Pada trimester pertama atau 12 minggu pertama kehamilan,


perdarahan saat hamil dialami oleh 2 dari 10 wanita hamil.
Beberapa kondisi yang bisa memicu terjadinya hal tersebut,
yaitu:
 Keguguran

Penyebab paling sering dari perdarahan saat hamil di trimester


pertama adalah keguguran. Sekitar 20-30 persen wanita yang
mengalami perdarahan saat hamil di trimester awal akan
berakhir dengan keguguran. Selain perdarahan, gejala lain
keguguran adalah kram atau nyeri di perut bagian bawah dan
keluarnya jaringan atau gumpalan daging melalui vagina.
Hubungan seksual
 Perdarahan saat hamil bisa juga disebabkan oleh hubungan seksual

antara ibu hamil dan pasangan. Berhubungan seksual menyebabkan


adanya perubahan pada tekstur serviks atau rahim.
Solusio plasenta
 Penyebab lain untuk perdarahan saat hamil di trimester lanjut adalah

solusio plasenta. Solusio plasenta sendiri merupakan kondisi serius


di mana plasenta mulai terlepas dari dinding rahim, baik sebelum
ataupun selama proses persalinan. Kondisi ini bisa terjadi meskipun
tanpa menimbulkan perdarahan. Selain perdarahan, gejala lainnya
adalah nyeri punggung, nyeri perut, rahim yang terasa sakit, hingga
janin kekurangan oksigen.
Plasenta previa
 Kondisi lain yang bisa menyebabkan perdarahan saat hamil adalah

plasenta previa. Kondisi ini dapat terjadi ketika plasenta melekat


pada bagian bawah rahim, di dekat mulut rahim, atau menutupi leher
rahim sehingga jalan lahir menjadi terhalang. Pilihan penanganan
yang direkomendasikan untuk Ibu hamil dengan kondisi ini adalah
melahirkan dengan operasi caesar setelah usia janin cukup bulan.
MENILAI PERDARAHAN PADA KEHAMIAN AWAL
Pemeriksaan abdomen sangat perlu dilakukan. 
Selain untuk membantu menegakkan diagnosis, 
melalui pemeriksaan ini dapat diketahui adanya cairan bebas atau tan
da‐tanda 
peritoneal yang  seringkali mengindikasikan perlunya 
tindakan bedah. Manfaat dari pemeriksaan vagina secara 
rutin  masih diperdebatkan.2,3 Namun demikian, pada 
pasien dengan perdarahan pervaginam hebat atau nyeri 
abdomen, pemeriksaan vagina ini menjadi penting.
KEHAMILAN EKTOPIK 

 Kehamilan ektopik masih menjadi salah satu
penyebab penting kematian maternal. Ketika 
kehamilan  ektopik ruptur, pasien akan mengalami syok 
hipovolemik dan mungkin meninggal tanpa sempat 
dilakukan intervensi. 
GEJALA KEHAMILAN EKTOPIK

  Gejala‐gejala klasik kehamilan ektopik meliputi
amenore, perdarahan pervaginam,  dan nyeri abdomen.
 Faktor‐faktor risiko harus diselidiki. Penemuan fisik yang 
signifikan, meliputi nyeri  abdomen, serviks nyeri jika 
digerakkan, teraba massa pada adneksa. Dalam suatu
 tinjauan pustaka,  ditemukan bahwa semua komponen,
 termasuk riwayat pasien dan gejala‐gejala kehamilan
 ektopik yang  dialaminya memperlihatkan nilai klinis 
yang terbatas. Hal ini hampir sama artinya dengan: 
ditemukannya  tanda‐tanda kehamilan normal tidak 
mengurangi kemungkinan adanya suatu kehamilan ektopik.
ASKEP PERDARAHAN PADA AWAL KEHAMILAM
Definisi kehamilan ektopik
 Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan

implantasi terjadi diluar rongga uterus, tuba falopii


merupakan tempat tersering untuk terjadinya
implantasi kehamilan ektopik,sebagian besar
kehamilan ektopik berlokasi di tuba,jarang terjadi
implantasi pada ovarium,rongga perut,kanalis
servikalis uteri,tanduk uterus yang rudimenter dan
divertikel pada uterus.
Etiologi

 .Faktor mekanis
 Hal-hal yang mengakibatkan terhambatnya perjalanan

ovum yang dibuahi ke dalam kavum uteri, antara lain:


 Salpingitis, terutama endosalpingitis yang

menyebabkan aglutinasi silia lipatan mukosa tuba


dengan penyempitan saluran atau pembentukan
kantong-kantong buntu. Berkurangnya silia mukosa
tuba sebagai akibat infeksi juga menyebabkan
implantasi hasil zigot pada tuba falopii.
 Kelainan pertumbuhan tuba, terutama divertikulum,

ostium asesorius dan hipoplasi. Namun ini jarang


terjadi
 Tumor yang merubah bentuk tuba seperti mioma uteri

dan adanya benjolan pada adneksia.


Patofisiologi
 Tempat-tempat implantasi kehamilan ektopik
antara lain ampula tuba (lokasi tersering,
ismust, fimbriae, pars interstisialis, kornu
uteri, ovarium, rongga abdomen, serviks dan
ligamentum kardinal. Zigot dapat
berimplantasi tepat pada sel kolumnar tuba
maupun secara intercolumnar. Pada keadaan
yang pertama, zigot melekat pada ujungatau
sisi jonjot, endosalping yang relative
sedikitmendapat suplai darah, sehingga zigot
mati dan kemudian di reabsorbsi.
Manifestasi klinis

 Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan nyeri


tekan pelvis, pembesaran uterus, atau massa
pada adnexa. Namun tanda dan gejala dari
kehamilan ektopik harus dibedakan dengan
appendisitis, salpingitis, ruptur kista korpus
luteum atau folikel ovarium. Pada
pemeriksaan vaginal, timbul nyeri jika serviks
digerakkan, kavum Douglas menonjol dan
nyeri pada perabaan.
Komplikasi

 Komplikasi yang timbul akibat pembedahan


antara lain adalah perdarahan, infeksi,
kerusakan organ sekitar (usus, kandung
kemih, ureter, dan pembuluh darah besar).
PENATALAKSANAAN MEDIS

Untuk pasien wanita dengan gejala perdarahan per va
ginam 
yang masuk ke rumah sakit melalui Unit/Instalasi Gaw
at Darurat, perlu dilakukan penilaian kondisi umum te
rlebih dahulu 
sebelum 
anamnesis dan pemeriksaan fisik. Resusitasi pasien 
dilakukan sebagaimana seharusa. 
. Komplikasi
 Komplikasi kehamilan ektopik dapat terjadi
sekunder akibat kesalahan diagnosis,
diagnosis yang terlambat, atau pendekatan
tatalaksana. Kegagalan penegakan diagnosis
secara cepat dan tepat dapat mengakibatkan
terjadinya ruptur tuba atau uterus,
tergantung lokasi kehamilan, dan hal ini
dapat menyebabkan perdarahan masif, syok,
DIC, dan kematian.
Pencegahan
Berhenti merokok akan menurunkan risiko
kehamilan ektopik. Wanita yang merokok
memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk
mengalami kehamilan ektopik. Berhubungan
seksual secara aman seperti menggunakan
kondom akan mengurangi risiko kehamilan
ektopik dalam arti berhubungan seks secara
aman akan melindungi seseorang dari penyakit
menular seksual yang pada akhirnya dapat
menjadi penyakit radang panggul.
Diagnosa Keperawatan

1. Devisit volume cairan yang berhubungan


dengan ruptur pada lokasi implantasi sebagai
efek tindakan pembedahan.
2. Perubahan perfusi jaringan berhubungan
dengan penurunan komponen seluler yang di
perlukan untuk pengiriman nutrient ke sel.
Intervensi keperawatan
 Devisit volume cairan yang berhubungan dengan ruptur pada lokasi
implantasi sebagai efek tindakan pembedahan

No Rencana Inervensi Rasional


1 Lakukan pendekatan Pasien dan keluarga lebih
kepada pasien dan kooperatif
keluarga.
2 Memberikan penjelasan pasien mengerti tentang keadaan
mengenai kondisi dirinya dan lebih kooperatif
pasien saat ini terhadap tindakan.
3 Observasi TTV dan parameter deteksi dini adanya
observasi tanda akut komplikasiyang terjadi.
abdoment.
4 Pantau input dan outputUntuk mengetahui kesaimbangan
LANJUTAN

No Tindakan intervensi rasional


1 Awasi tanda vital, kaji pengisian Memberikan informasi
kapiler, warna kulit/membrane tentang derajat/adekuat
mukosa, dasar kuku. perfusi jaringan dan
membantu menentukan
kebutuhan intervensi.
2 Catat keluhan rasa dingin, Vasokonstriksi menurunkan sirkulasi
perifer. Kenyamanan pasien/
pertahankan suhu lingkungan dan kebutuhan rasa hangat harus
seimbang dengan kebutuhan untuk
tubuh hangat sesuai indikasi.
menghindari panas berlebihan.
3 Kolaborasi dengan tim medis yang Mengidentifikasi,,defisiensi,,d
lain, awasi pemeriksaan lab: an kebuutuhan pengobatan
misalnya: HB/HT atau terhadap terapi.
KESIMPULAN
Perdarahan pada kehamilan awal merupakan
 kondisi yang umum dijumpai. Diagnosis banding yang 
penting untuk kondisi ini meliputi keguguran dan 
kehamilan ektopik. Selain anamnesis dan pemeriksaan 
fisik, umumnya diperlukan pemeriksaan USG dan kadar 
hCG serum dalam membuat diagnosis dan  pedoman

 penatalaksanaan. 
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai