TUGAS : Maternitas 2
Prodi Keperawatan-FIKES
PLASENTA PREVIA
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu
pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian
atau seluruh pembukaan jalan lahir. Pada keadaan normal
plasenta berada pada bagian atas uterus (Prawirohardjo, 2010).
Etiologi
1. Paritas
2. Usia Ibu
3. Riwayat pembedahan rahim
4. Kehamilan kembar
Tanda Dan Gejala
• Menururt FKUI (2000), tanda dan gejala plasenta previa
diantaranya adalah :
• Pendarahan tanpa sebab tanpa rasa nyeri dari biasanya dan
berulang.
• Darah biasanya berwarna merah segar.
• Terjadi pada saat tidur atau saat melakukan aktivitas.
• Bagian terdepan janin tinggi (floating), sering dijumpai kelainan
letak janin.
• Pendarahan pertama (first bleeding) biasanya tidak banyak dan
tidak fatal, kecuali bila dilakukan periksa dalam sebelumnya.
Tetapi perdarahan berikutnya (reccurent bleeding) biasanya
lebih banyak.
Patofisiologis
• Seluruh plasenta biasanya terletak pada segmen atau uterus. Kadang-kadang
bagian atau seluruh organ dapat melekat pada segmen bawah uterus, dimana
hal ini dapat diketahui sebagai plasenta previa. Karena segmen bawah agak
merentang selama kehamilan lanjut dan persalinan, dalam usaha mencapai
dilatasi serviks dan kelahiran anak, pemisahan plasenta dari dinding uterus
sampai tingkat tertentu tidak dapat dihindarkan sehingga terjadi pendarahan.
• Perdarahan antepartum akibat placenta previa terjadi sejak kehamilan 20
minggu saat segmen bawah uterus telah terbentuk dan mulai melebar serta
menipis. Umumnya terjadi pada trimester ketiga karena segmen bawah uterus
lebih banyak mengalami perubahan, pelebaran segmen bawah uterus dan
pembukaan serviks menyebabkan sinus uterus robek Karena lepasnya placenta
dari dinding uterus atau karena robekan sinus marginalis dari placenta.
Perdarahan tak dapat dihindarkan karena ketidakmampuan serabut otot
segmen bawah uterus untuk berkontraksi seperti pada placenta letak normal.
Komplikasi
Menurut Roeshadi (2004), kemungkinan komplikasi yang dapat ditimbulkan dari
adanya plasenta previa adalah sebagai berikut :
Tujuan ekspektatif ialah supaya janin tidak terlahir prematur, penderita dirawat tanpa
melakukan pemeriksaan dalam melalui kanalis servisis. Upaya diagnosis dilakukan secara
non invasif. Pemantauan klinis dilakukan secara ketat dan baik (Prawirohardjo, 2010).
2. Terapi aktif
• Wanita hamil di atas 22 minggu dengan perdarahan pervaginam yang aktif dan banyak,
harus segera ditatalaksana secara aktif tanpa memandang maturitas janin. Cara