MAKALAH
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang Maha Kuasa yang
telah melimpahkan karunia nikmat bagi umat-Nya. Atas Ridho-Nya lah penulis
Dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai “Post Partum Blues” yang
telah kami susun secara sistematis dan materi yang di sajikan kami ambil dari
sumber-sumber terpercaya.
Makalah ini tidak akan terwujud, jika tidak ada dorongan dan dukungan dari
berbagai pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya sehingga kami
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kepada semua pihak untuk
memberikan kritik dan saran yang membangun demi tercapainya makalah yang
Kelompok III
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan ............................................................................................. 7
Saran ....................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Melahirkan adalah sebuah karunia terbesar bagi wanita dan moment yang
sangat membahagiakan, tapi kadang harus menemui kenyataan bahwa tak semua
menganggap seperti itu karena ada juga wanita yang mengalami kesedihan dan
adalah kodrat yang harus dilalui dan peristiwa ilmiah yang wajar, tapi bagi wanita
yang mengalami hal tersebut dapat mengakibatkan ibu mengalami perasaan sedih
dan takut, sehingga mempengaruhi emosional dan sensitifitas ibu pasca melahirkan
bahkan sampai terjadi depresi (Daeli, 2012). Angka kejadian PPB diluar negeri
cukup tinggi mencapai 26-85%, secara global diperkirakan 20% wanita melahirkan
gangguan ini. Suatu penelitian di Negara yang pernah di lakukan seperti Swedia,
Australia, Italia dan Indonesia dengan menggunakan EDPS (Edingburg baby blues
mengalami PPB.
Data penelitian di berbagai belahan dunia secara tegas menunjukkan 2/3 atau
sekitar 50-75% wanita mengalami PPB. Dan pada tahun 2008 ditemui hampir 70%
ibu yang baru melahirkan menderita PPB. Sementara itu pada tahun 2009 di
Indonesia saat ini terdapat hampir 80% ibu mengalaminya pasca bersalin dan 75%
1
B Rumusan Masalah
C Tujuan Penelitian
2
BAB II
PEMBAHASAN
biasanya hanya muncul sementara waktu, yakni sekitar dua hari hingga dua minggu
sejak kelahiran bayi. Tanda dan gejalanya antara lain cemas tanpa sebab, menangis
tanpa sebab, tidak sabar, tidak percaya diri, sensitif atau mudah tersinggung, serta
Postpartum blues (PPB) sudah dikenal sejak lama yaitu ibu yang mengalami
kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, hal ini disebabkan oleh perubahan
hormon dalam tubuh seorang wanita selama kehamilan, dan juga perasaan sedih
yang berkaitan dengan bayinya setelah melahirkan, sudah dikenal sejak 460 tahun
sebelum Masehi, oleh Hippocrates PPB atau sering juga disebut martenity blues
atau baby blues. Ini ditandai seperti gejala cemas tanpa sebab, menangis tanpa
sebab, tidak sabar, tidak percaya diri, mudah tersinggu, merasa kurang
Penyebab postpartum blues tidak diketahui secara pasti, tapi diduga dipengaruhi
oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi
terjadinya postpartum blues antara lain fluktuasi hormonal, faktor psikologis dan
3
bayi berat badan lahir rendah (BBLR), dan pada ibu yang menyusui dan mengalami
kesulitan dalam menyusui serta ibu yang tidak mempunyai pengalaman merawat
adalah kondisi kesehatan ibu selama periode perinatal, penyakit yang menyertai ibu
sebelum dan sesudah kehamilan dapat membuat ibu merasa takut, cemas dan penuh
perubahan denyut jantung, nadi, pusing dan mudah lelah. Faktor psikologis dan
ibu, kondisi bayi dan dukungan suami merupakan faktor resiko terjadinya
2 Sering menangis
3 Mudah tersinggung
4 Cemas
5 Labilitas perasaan
8 Kelelahan
9 Mudah sedih
10 Cepat marah
4
11 Mood mudah berubah, cepat menjadi sedih, dan cepat pula menjadi gembira.
13 Perasaan bermasalah
14 Pelupa
Menurut Faridah dan Diah (2019) Seorang ibu yang mengalami post partum
blues akan menunjukan gejala psikis sebagai bentuk relaksasi dari rangsang tubuh
dan lingkungan. Reaksi tersebut seperti mudah menangis, sedih, cemas, iritabilitas
atau mudah tersinggung, tidak nafsu makan, dan tidak dapat tidur pulas.
Beberapa upaya dapat dilakukan untuk menangani hal tersebut yaitu dengan
pengobatan medis, terapi psikologi, psikososial dan penanganan tanpa obat seperti
latihan, akupuntur dan massage terapi. Terapi relaksasi lain juga dapat dilakukan
yang terbukti berpengaruh terhadap pencegahan post partum blues pada ibu
primipara. Aromaterapi yang berasal dari tanaman sereh memiliki sifat anti depresan
sehingga sirkulasi darah dan pernapasan menjadi lancar (Faridah dan Diah, 2019).
Menurut Kristina, dkk (2019) salah satu alternativ untuk mencegah post partum
blues adalah herbal steam bath dan massage terapi. Herbal steam bath merupakan
mandi uap tradisional dengan rempah alami untuk meningkatkan kenyamanan ibu,
menjadi lancar dengan harapan akan membantu memulihkan kondisi fisik dan
mental ibu. Metode alternative lain yang memiliki tujuan hampir sama dengan herbal
steam bath adalah massage. Massage merupakan salah satu metode alternatif yang
sangat aman dan memiliki manfaat yang luas terhadap pemulihan tubuh. Massage
5
meningkatkan serotonin sehingga menurunkan hormone kortisol dan menurunkan
norepinephrine dan menurunkan kecemasan. Sehingga daya tahan tubuh ibu nifas
akan meningkat dengan harapan akan membantu memulihkan kondisi fisik dan
mental ibu.
keadaan dimana ibu mengalami perasaan sedih yang diakibatkan oleh berbagai
pekerjaan, maupun dalam hal perawatan bayi Ambarwati (2009). Upaya penanganan
memberi tekanan lembut ke atas permukaan tubuh dengan arah sirkular secara
berulang (Reeder, 2011). Teknik ini bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi darah,
6
BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan
biasanya hanya muncul sementara waktu, yakni sekitar dua hari hingga dua minggu
sejak kelahiran bayi. Postpartum blues (PPB) sudah dikenal sejak lama yaitu ibu
yang mengalami kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, hal ini disebabkan
oleh perubahan hormon dalam tubuh seorang wanita selama kehamilan, dan juga
Pencegahan post partum blues berdasarkan Evidence based antara lain terapi
relaksasi menggunakan aromaterapi dari minyak sereh, herbal steam bath dan
B Saran
Dalam menyusun makalah ini tentu jauh dari sempurna, dan masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan
makalah selanjutnya.
7
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Dwi. Indana. Rahayu, Erna. (2019). Hubungan Dukungan Sosial dan Kondisi
Bayi dengan Kejadian Post Partum Blues Pada Ibu Nifas di Rumah Sakit Permata
Bunda Purwodadi. Jurnal Urecol. Universitas Muhammadiyah Purworejo
Hasibuan, Desi. (2018). Pengaruh Pemberian Musik Klasik Terhadap Gejala Post
Partum Blues pada Ibu Primipara di Klinik Sumiariani dan Klinik Pratama Jannah
Medan. Skripsi. Poltekkes Medan
Maharani, Kristina. Anwar, Choirul. Suwandono, Agus. (2019). Kombinasi Herbal Steam
Bath dan Massage Terapi Pada Ibu Nifas dalam Mencegah Post Partum Blues.
Jurnal Keperawatan Silampari. Volume 2, Nomor 2
Risnawati. Susilawati, Dewi. (2019). Gambaran Kejadian Post Partum Blues pada Ibu
Nifas di Kelurahan Nanggalo Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang. Jurnal
Kesehatan Panca Bhakti Lampung. VOL VI NO. 2