Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

MAKALAH

“Post Partum Blues”

OLEH KELOMPOK III

YANTI DALIE (NIM. C02419043)

ELLEN LUMI (NIM. C02419045)

ISRIN ADAM (NIM. C02419046)

MAGDALENA TAKUMANGSANG (NIM. C02419047)

MIRANDA ABAS (NIM. C02419048)

SRI MAHRANI HADJU (NIM. C02419051)

SYAMSIARRISTY DUHONU (NIM. C02419053)

PRODI D-IV KEBIDANAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
TAHUN 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang Maha Kuasa yang

telah melimpahkan karunia nikmat bagi umat-Nya. Atas Ridho-Nya lah penulis

dapat menyelesaikan makalah ini.

Dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai “Post Partum Blues” yang

telah kami susun secara sistematis dan materi yang di sajikan kami ambil dari
sumber-sumber terpercaya.
Makalah ini tidak akan terwujud, jika tidak ada dorongan dan dukungan dari

berbagai pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya sehingga kami

dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Besar harapan kami makalah ini dapat membantu meningkatkan potensi

belajar mahasiswa dan dapat bermanfaat bagi mahasiswa, khususnya dalam

masalah disajikan dalam makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kepada semua pihak untuk

memberikan kritik dan saran yang membangun demi tercapainya makalah yang

lebih baik di masa mendatang. Terima kasih.

Gorontalo, Januari 2020

Kelompok III

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang ......................................................................................... 1

Rumusan Masalah ................................................................................... 2

Tujuan Penelitian .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

Definisi Post Partum Blues ..................................................................... 3

Penyebab Post Partum Blues................................................................... 3

Gejala Post Partum Blues ........................................................................ 4

Pencegahan Post Partum Blues ............................................................... 5

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ............................................................................................. 7

Saran ....................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Melahirkan adalah sebuah karunia terbesar bagi wanita dan moment yang

sangat membahagiakan, tapi kadang harus menemui kenyataan bahwa tak semua

menganggap seperti itu karena ada juga wanita yang mengalami kesedihan dan

kemurungan setelah melahirkan. Banyak orang menganggap bahwa kehamilan

adalah kodrat yang harus dilalui dan peristiwa ilmiah yang wajar, tapi bagi wanita

yang mengalami hal tersebut dapat mengakibatkan ibu mengalami perasaan sedih

dan takut, sehingga mempengaruhi emosional dan sensitifitas ibu pasca melahirkan

bahkan sampai terjadi depresi (Daeli, 2012). Angka kejadian PPB diluar negeri

cukup tinggi mencapai 26-85%, secara global diperkirakan 20% wanita melahirkan

menderita PPB. Di belanda tahun 2001 diperkirakan 2-10% ibu melahirkan

gangguan ini. Suatu penelitian di Negara yang pernah di lakukan seperti Swedia,

Australia, Italia dan Indonesia dengan menggunakan EDPS (Edingburg baby blues

syndrome Postnatal Depression Scale) tahun 1993 menunjukkan 73% wanita

mengalami PPB.

Data penelitian di berbagai belahan dunia secara tegas menunjukkan 2/3 atau

sekitar 50-75% wanita mengalami PPB. Dan pada tahun 2008 ditemui hampir 70%

ibu yang baru melahirkan menderita PPB. Sementara itu pada tahun 2009 di

Indonesia saat ini terdapat hampir 80% ibu mengalaminya pasca bersalin dan 75%

diantaranya terjadi pada ibu primigravida (Rahmi, 2013).

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk membuat makalah

tentang post partum blues.

1
B Rumusan Masalah

1 Apa definisi postpartum blues ?

2 Penyebab postpartum blues ?

3 Bagaimana gejala postpartum blues ?

4 Bagaimana pencegahan postpartum blues ?

C Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud postpartum blues

2 Untuk mengetahui penyebab postpartum blues

3 Untuk mengetahui gejala postpartum blues

4 Untuk mengetahui bagaimana pencegahan post partum blues

2
BAB II

PEMBAHASAN

A Definisi Postpartum Blues

Post partum blues merupakan kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan,

biasanya hanya muncul sementara waktu, yakni sekitar dua hari hingga dua minggu

sejak kelahiran bayi. Tanda dan gejalanya antara lain cemas tanpa sebab, menangis

tanpa sebab, tidak sabar, tidak percaya diri, sensitif atau mudah tersinggung, serta

merasa kurang menyayangi bayinya. Peningkatan dukungan mental atau dukungan

keluarga sangat di perlukan dalam mengatasi gangguan psikologis yang

berhubungan dengan masa nifas ini (Susilawati & Trisnawati, 2019).

Postpartum blues (PPB) sudah dikenal sejak lama yaitu ibu yang mengalami

kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, hal ini disebabkan oleh perubahan

hormon dalam tubuh seorang wanita selama kehamilan, dan juga perasaan sedih

yang berkaitan dengan bayinya setelah melahirkan, sudah dikenal sejak 460 tahun

sebelum Masehi, oleh Hippocrates PPB atau sering juga disebut martenity blues

atau baby blues. Ini ditandai seperti gejala cemas tanpa sebab, menangis tanpa

sebab, tidak sabar, tidak percaya diri, mudah tersinggu, merasa kurang

menyanyangi bayinya (Marmi, 2012).

B Penyebab Post Partum Blues

Penyebab postpartum blues tidak diketahui secara pasti, tapi diduga dipengaruhi

oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi

terjadinya postpartum blues antara lain fluktuasi hormonal, faktor psikologis dan

kepribadian, adanya riwayat depresi sebelumnya, riwayat kehamilan dan persalinan

dengan komplikasi, persalinan section caesarea, kehamilan yang tidak direncanakan,

3
bayi berat badan lahir rendah (BBLR), dan pada ibu yang menyusui dan mengalami

kesulitan dalam menyusui serta ibu yang tidak mempunyai pengalaman merawat

bayi (Mansyur dalam Dwi, dkk 2019).

Faktor internal lainnya yang dapat mendukung terjadinya postpartum blues

adalah kondisi kesehatan ibu selama periode perinatal, penyakit yang menyertai ibu

sebelum dan sesudah kehamilan dapat membuat ibu merasa takut, cemas dan penuh

ketegangan dan kekhawatiran sehingga dapat memicu peningkatan hormon - hormon

kortikosteroid. Perubahan hormon kortikosteroid dapat memunculkan gejala

perubahan denyut jantung, nadi, pusing dan mudah lelah. Faktor psikologis dan

kepribadian juga dapat mempengaruhi terjadinya postpartum blues. Karakteristik

ibu, kondisi bayi dan dukungan suami merupakan faktor resiko terjadinya

postpartum blues (Mansyur dalam Dwi, dkk 2019).

C Gejala Post Partum Blues

Gejala post partum blues menurut Desy (2018) :

1 Reaksi depresi/ sedih/ disforia

2 Sering menangis

3 Mudah tersinggung

4 Cemas

5 Labilitas perasaan

6 Cenderung menyalahkan diri sendiri

7 Gangguan tidur dan gangguan nafsu makan

8 Kelelahan

9 Mudah sedih

10 Cepat marah

4
11 Mood mudah berubah, cepat menjadi sedih, dan cepat pula menjadi gembira.

12 Perasaan terjebak dan juga marah terhadap pasangannya, serta bayinya

13 Perasaan bermasalah

14 Pelupa

Menurut Faridah dan Diah (2019) Seorang ibu yang mengalami post partum

blues akan menunjukan gejala psikis sebagai bentuk relaksasi dari rangsang tubuh

dan lingkungan. Reaksi tersebut seperti mudah menangis, sedih, cemas, iritabilitas

atau mudah tersinggung, tidak nafsu makan, dan tidak dapat tidur pulas.

D Evidence Based Pencegahan Post partum

Beberapa upaya dapat dilakukan untuk menangani hal tersebut yaitu dengan

pengobatan medis, terapi psikologi, psikososial dan penanganan tanpa obat seperti

latihan, akupuntur dan massage terapi. Terapi relaksasi lain juga dapat dilakukan

yaitu dengan menggunakan aromaterapi dari minyak sereh (Cymbopogon citratus)

yang terbukti berpengaruh terhadap pencegahan post partum blues pada ibu

primipara. Aromaterapi yang berasal dari tanaman sereh memiliki sifat anti depresan

yang mampu untuk membantu menurunkan kegelisahan, ketakutan, dan kecemasan

sehingga sirkulasi darah dan pernapasan menjadi lancar (Faridah dan Diah, 2019).

Menurut Kristina, dkk (2019) salah satu alternativ untuk mencegah post partum

blues adalah herbal steam bath dan massage terapi. Herbal steam bath merupakan

mandi uap tradisional dengan rempah alami untuk meningkatkan kenyamanan ibu,

menurunkan depresi, meningkatkan fungsi jantung ibu sehingga peredaran darah

menjadi lancar dengan harapan akan membantu memulihkan kondisi fisik dan

mental ibu. Metode alternative lain yang memiliki tujuan hampir sama dengan herbal

steam bath adalah massage. Massage merupakan salah satu metode alternatif yang

sangat aman dan memiliki manfaat yang luas terhadap pemulihan tubuh. Massage

5
meningkatkan serotonin sehingga menurunkan hormone kortisol dan menurunkan

depresi. Massage juga meningkatkan dopamine sehingga menurunkan

norepinephrine dan menurunkan kecemasan. Sehingga daya tahan tubuh ibu nifas

akan meningkat dengan harapan akan membantu memulihkan kondisi fisik dan

mental ibu.

Dalam penelitian Kusumastuti (2019) Depresi postpartum merupakan suatu

keadaan dimana ibu mengalami perasaan sedih yang diakibatkan oleh berbagai

peristiwa kehidupan yang bersifat stressor, seperti masalah perkawinan, keuangan,

pekerjaan, maupun dalam hal perawatan bayi Ambarwati (2009). Upaya penanganan

depresi postpartum massage terapi Eflleurage (Fitelson, dkk., 2011). Eflleurage

(menggosok) adalah bentuk masase dengan menggunakan telapak tangan yang

memberi tekanan lembut ke atas permukaan tubuh dengan arah sirkular secara

berulang (Reeder, 2011). Teknik ini bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi darah,

memberi tekanan, dan menghangatkan otot abdomen serta meningkatkan relaksasi

fisik dan psikologis ibu nifas.

6
BAB III

PENUTUP

A Kesimpulan

Post partum blues merupakan kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan,

biasanya hanya muncul sementara waktu, yakni sekitar dua hari hingga dua minggu

sejak kelahiran bayi. Postpartum blues (PPB) sudah dikenal sejak lama yaitu ibu

yang mengalami kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, hal ini disebabkan

oleh perubahan hormon dalam tubuh seorang wanita selama kehamilan, dan juga

perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya setelah melahirkan.

Pencegahan post partum blues berdasarkan Evidence based antara lain terapi

relaksasi menggunakan aromaterapi dari minyak sereh, herbal steam bath dan

massage terapi dan massage terapi Eflleurage.

B Saran

Dalam menyusun makalah ini tentu jauh dari sempurna, dan masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan

makalah selanjutnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Dwi. Indana. Rahayu, Erna. (2019). Hubungan Dukungan Sosial dan Kondisi
Bayi dengan Kejadian Post Partum Blues Pada Ibu Nifas di Rumah Sakit Permata
Bunda Purwodadi. Jurnal Urecol. Universitas Muhammadiyah Purworejo

Hasibuan, Desi. (2018). Pengaruh Pemberian Musik Klasik Terhadap Gejala Post
Partum Blues pada Ibu Primipara di Klinik Sumiariani dan Klinik Pratama Jannah
Medan. Skripsi. Poltekkes Medan

Maharani, Kristina. Anwar, Choirul. Suwandono, Agus. (2019). Kombinasi Herbal Steam
Bath dan Massage Terapi Pada Ibu Nifas dalam Mencegah Post Partum Blues.
Jurnal Keperawatan Silampari. Volume 2, Nomor 2

Risnawati. Susilawati, Dewi. (2019). Gambaran Kejadian Post Partum Blues pada Ibu
Nifas di Kelurahan Nanggalo Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang. Jurnal
Kesehatan Panca Bhakti Lampung. VOL VI NO. 2

Rahmah, Faridah. Astutiningrum, Diah. (2019). Penerapan Aromaterapi Minyak Sereh


Terhadap Pencegahan Gejala Post Partum Blues Pada Ibu Primipara DI RSUD
Dr. Soedirman Kebumen. Jurnal Urecol. STIKES Muhammadiyah Gombong

Anda mungkin juga menyukai