Anda di halaman 1dari 13

POST PARTUM BLUES

Oleh :

Nandini Permata Sari

Nim : 1915471052

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

PROGRAM STUDI KEBIDANAN METRO

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Post Partum Blues.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Asuhan Kebidanan Ibu
Nifas Penulis mengucapkan terimakasih kepada selaku dosen ibu Yetti Anggraini, M.
Kes., M. Keb penanggung jawab mata kuliah Asuhan Kebidanan Ibu Nifas dan
teman-teman yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.

Pada makalah ini mungkin terdapat banyak kekurangan karena luasnya


informasi belum sepenuhnya termasuk di makalah ini. Untuk itu penulis meminta
tambahan, kritik dan saran bagi pembaca. Semoga makalah ini berguna sebagai
penunjang dan gambaran pembelajaran nantinya.

Metro, 10 Desember 2020

Penulis,
DAFTAR ISI

JUDUL..................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A.Latar Belakang............................................................................................................................4
B.Rumusan Masalah......................................................................................................................5
C.Tujuan...........................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A.Pengertian Post Partum Blues..................................................................................................6
B.Waktu dan Durasi Post Partum Blues......................................................................................6
C.Gejala-Gejala Post Partum Blues.............................................................................................7
D.Penyebab Terjadinya Post Partum Blues................................................................................7
E.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Post Partum Blues.....................................8
F.Dampak Post Partum Blues.......................................................................................................9
G.Pencegahan Post Partum Blues.............................................................................................10
BAB III................................................................................................................................................12
PENUTUP......................................................................................................................................12
A.Kesimpulan................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Post partum blues (PPB) sudah dikenal sejak lama yaitu ibu yang mengalami
kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, hal ini disebabkan oleh
perubahan hormon dalam tubuh seorang wanita selama kehamilan, dan juga
perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya setelah melahirkan, sudah
dikenal sejak 460 tahun sebelum Masehi, oleh Hippocrates PPB atau sering
juga disebut martenity blues atau baby blues. Ini ditandai seperti gejala
cemas tanpa sebab, menangis tanpa sebab, tidak sabar, tidak percaya diri,
mudah tersinggung, merasa kurang menyanyangi bayinya (Marmi, 2012)
Melahirkan adalah sebuah karunia terbesar bagi wanita dan moment
yang sangat membahagiakan, tapi kadang harus menemui kenyataan bahwa
tak semua menganggap seperti itu karena ada juga wanita yang mengalami
kesedihan dan kemurungan setelah melahirkan. Banyak orang menganggap
bahwa kehamilan adalah kodrat yang harus dilalui dan peristiwa ilmiah yang
wajar, tapi bagi wanita yang mengalami hal tersebut dapat mengakibatkan ibu
mengalami perasaan sedih dan takut, sehingga mempengaruhi emosional
dan sensitifitas ibu pasca melahirkan bahkan sampai terjadi depresi (Daeli,
2012).
Menurut Kruckman (2011) menyatakan terjadinya post partum blues
pascasalin di pengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya yaitu, faktor umur
yaitu dengan umur sangat muda akan mempengaruhi kesiapan mental ibu
dalam perannya sebagai orang tua, kedua faktor pengalaman yaitu
mengingat bahwa peran seorang ibu dan segala yang berkaitan dengan
bayinya merupakan situasi yang baru bagi dirinya dan dapat menimbulkan
stress, ketiga faktor pendidikan yaitu perempuan yang berpendidikan tinggi
menghadapi tekanan sosial dan konflik peran antara tuntutan sebagai
perempuan yang memiliki dorongan untuk bekerja atau dengan peran
sebagai orang tua dari anaknya, keempat proses persalinan yaitu semakin
besar trauma fisik yang ditimbulkan pada saat persalinan kemungkinan akan
menghadapi depresi pasca bersalin, kelima faktor dukungan sosial yaitu
banyaknya kerabat yang membantu pada saat kehamilan, persalinan, dan
pasca bersalin.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Post Partum Blues”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari post partum blues
2. Berapa waktu dan durasi post partum blues
3. Apa gejala dari post partum blues
4. Apa penyebab dari post partum blues
5. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya post partum blues
6. Bagaimana dampak dari post partum blues
7. Bagaimana pencegahan post partum blues

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari post partum blues
2. Untuk mengetahui waktu dan durasi post partum blues
3. Untuk mengetahui gejala dari post partum blues
4. Untuk mengetahui penyebab terjadinya post partum blues
5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya post
partum blues
6. Untuk mengetahui dampak dari post partum blues
7. Untuk mengetahui pencegahan post partum blues
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Post Partum Blues


Post partum blues atau stress pasca melahirkan merupakan suatu kondisi
umum yang sering di alami oleh seorang wanita yang baru melahirkan dan
biasanya terjadi pada 50% ibu baru. Baby blues sendiri merupakan suatu
perasaan gembira oleh kehadiran sang buah hati, namun disertai oleh
perasaan cemas, kaget dan sedih sehingga dapat menimbulkan kelelahan
secara psikis pada sang ibu tersebut (Melinda, 2010).
Muhammad (2011), menjelaskan bahwa post partum blues atau stress
pasca persalinan, merupakan salah satu bentuk depresi yang sangat ringan
yang biasanya terjadi dalam 14 hari pertama setelah melahirkan dan
cenderung lebih buruk sekitar hari ketiga atau keempat pasca persalinan.
Postpartum Distress Syndrome atau yang juga sering disebut dengan post
partum blues merupakan reaksi psikologis yang berupa gejala depresi
postpartum dengan tingkat ringan. Syndrome ini muncul pasca melahirkan
dan seringkali terjadi pada hari ketiga atau keempat pasca partum dan
memuncak pada hari kelima dan keempat belas pasca melahirkan
(Medicastore, 2012).
Post partum blues adalah kondisi yang dialami oleh hampir 50%
perempuan yang baru melahirkan. Kondisi ini dapat terjadi sejak hari pertama
setelah persalinan dan cenderung akan memburuk pada hari ketiga sampai
kelima setelah persalinan. Baby blues cenderung menyerap dalam rentang
waktu 14 hari terhitung setelah persalinan (Conectique, 2011).

B. Waktu dan Durasi Post Partum Blues


Post partum blues dapat terjadi segera setelah kelahiran, tapi akan segera
menghilang dalam beberapa hari sampai satu minggu. Apabila gejala tersebut
berlangsung lebih dari satu minggu itu sudah termasuk dalam depresi
postpartum (Aprilia, 2010). Kondisi ini merupakan periode emosional stres
yang terjadi antara hari ke 3 dan ke-l0 setelah persalinan yang terjadi sekitar
80% pada ibu postpartum.

C. Gejala-Gejala Post Partum Blues


Ibu yang baru melahirkan dapat merasakan perubahan mood yang cepat
dan berganti-ganti (mood swing) seperti kesedihan, suka menangis, hilang
nafsu makan, gangguan tidur, mudah tersinggung, cepat lelah, cemas, dan
merasa kesepian. (Aprilia, 2010).
Beberapa gejala yang dapat mengindikasikan seorang ibu mengalami
baby blues syndrome Menurut Puspawardani (2011), adalah sebagai berikut:
a. Dipenuhi oleh perasaan kesedihan dan depresi disertai dengan menangis
tanpa sebab.
b. Mudah kesal, gampang tersinggung dan tidak sabaran.
c. Tidak memiliki atau sedikit tenaga.
d. Cemas, merasa bersalah dan tidak berharga.
e. Menjadi tidak tertarik dengan bayi anda atau menjadi terlalu
memperhatikan dan khawatir terhadap bayinya.
f. Tidak percaya diri.
g. Sulit beristirahat dengan tenang.
h. Peningkatan berat badan yang disertai dengan makan berlebihan.
i. Penurunan berat badan yang disertai tidak mau makan.
j. Perasaan takut untuk menyakiti diri sendiri atau bayinya.

D. Penyebab Terjadinya Post Partum Blues


Beberapa hal yang disebutkan sebagai penyebab terjadinya post partum
blues menurut Ummu (2012), di antaranya:
a. Perubahan hormonal.
Pasca melahirkan terjadi penurunan kadar estrogen dan progesterone
yang drastis, dan juga disertai penurunan kadar hormon yang dihasilkan
oleh kelenjar tiroid yang menyebabkan inudah lelah, penurunan mood,
dan perasaan tertekan.
b. Fisik
Kehadiran bayi dalam keluarga menyebabkan perubahan ritme kehidupan
sosial dalam keluarga, terutama ibu. Mengasuh si kecil sepanjang siang
dan malam sangat menguras energi ibu, menyebabkan berkurangnya
waktu istirahat, sehingga terjadi penurunan ketahanan dalam menghadapi
masalah.
c. Psikis
Kecemasan terhadap berbagai hal, seperti ketidakmampuan dalam
mengurus si kecil, ketidakmampuan mengatasi dalam berbagai
permasalahan, rasa tidak percaya diri karena perubahan bentuk tubuh dan
sebelum hamil serta kurangnya perhatian keluarga terutama suami ikut
mempengaruhi terjadinya depresi.
d. Sosial
Perubahan gaya hidup dengan peran sebagai ibu baru butuh adaptasi.
Rasa keterikatan yang sangat pada si kecil dan rasa dijauhi oleh
lingkungan juga berperan dalam depresi.

Penyebab post partum blues diduga karena perubahan hormonal di dalam


tubuh wanita setelah melalul persalinan. Selama menjalani kehamilan,
berbagai hormon dalam tubuh ibu meningkat seinng pertumbuhan janin.
Setelah melalui tahap persalinan, jumlah produksi berbagai hormon seperti
estrogen, progesteron,dan endorphin mengalami perubahan yang dapat
mempengaruhi kondisi emosional ibu. Kelelahan flsik dan rasa sakit setelah
persalinan, air susu yang belum keluar sehingga bayi rewel dan payudara
membengkak, serta dukungan moril yang kurang dapat menjadi alasan lain
timbulnya post partum blues (Suwignyo, 2010)

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Post Partum Blues


Faktor-faktor yang menyebabkan post partum blues menurut Sujiyatini dkk
(2010), yaitu:
a. Faktor hormonal berupa perubahan kadar estrogen, progeteron,
prolaktin dan estriol yang terlalu rendah. Kadar estrogen turun secara
bermakna setelah melahirkan ternyata estrogen memiliki efek serupsi
aktifitas enzim non adrenalin maupun serotin yang berperan dalam
suasana hati dan kejadian depresi.
b. Ketidaknyamanan fisik yang dialami wanita menimbulkan gangguan
pada emosional seperti payudara bengkak, nyeri jahitan dan rasa
mules.
c. Ketidakmampuan beradaptasi terhadap perubahan fisik dan emosional
yang kompleks.
d. Faktor postpartum syndrome baby blues umum dan paritas (jumlah
anak).
e. Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan.
f. Latar belakang psikososial wanita yang bersangkutan seperti tingkat
pendidikan, status perkawinan, kehamilan yang tidak diinginkan,
riwayat gangguan kejiwaan gangguan kejiwaan sebelumnya, social
ekonomi.
g. Stres yang dialami ibu dalam keluarga karena banyak kebutuhan
ditambah ekonomi keluarga semakin memburuk.
h. Kelelahan pasca persalinan juga dapat mempengaruhi psikologis ibu.
i. Rasa memiliki bayi yang terlalu dalam sehingga timbul rasa takut yang
berlebihan akan kehilangan bayinya.

F. Dampak Post Partum Blues


Jika kondisi baby blues syndrome tidak disikapi dengan benar, bisa
berdampak pada hubungan ibu dengan bayinya, bahkan anggota keluarga
yang lain juga bisa merasakan dampak dari baby blues syndrome tersebut.
Jika baby blues syndrome dibiarkan, dapat berlanjut menjadi depresi pasca
melahirkan, yaitu berlangsung lebih dan hari ke-7 pascapersalinan. Depresi
setelah melahirkan rata-rata berlangsung tiga sampai enam bulan. bahkan
terkadang sampai delapan bulan. Pada keadaan lanjut dapat mengancam
keselamatan diri dan anaknya.
a. Pada ibu
1) Menyalahkan kehamilannya
2) Sering menangis
3) Mudah tersinggung
4) Sering terganggu dalam waktu istirahat atau insomnia berat
5) Hilang percaya diri mengurus bayi, merasa takut dirinya tidak bisa
memberikan asi bahkan takut apabila bayinya meninggal.
6) Muncul kecemasan terus menerus ketika bayi menangis
7) Muncul perasaan malas untuk mengurus bayi
8) Mengisolasi diri dari lingkungan masyarakat
9) Frustasi hingga berupaya untuk bunuh diri
b. Pada anak
1) Masalah perilaku
Anak-anak dari ibu yang mengalami baby blues syndrome lebih
memungkinkan memiliki masalah perilaku, termasuk masalah tidur,
tantrum, agresi, dan hiperaktif.
2) Perkembangan kognitif terganggu
Anak nantinya mengalami keterlambatan dalam bicara dan berjalan
jika dibandingkan dengan anak-anak dari ibu yang tidak depresi.
Mereka akan mengalami kesulitan dalam belajar di sekolah.
3) Sulit bersosialisasi
Anak-anak dari ibu yang mengalami baby blues syndrome biasanya
mengalami kesulitan membangun hubungan dengan orang lain.
Mereka sulit berteman atau cenderung bertindak kasar.
4) Masalah emosional
Anak-anak dari ibu yang mengalami baby blues syndrome cenderung
merasa rendah diri, lebih sering merasa cemas dan takut, lebih pasif,
dan kurang independen.
c. Pada suami
Keharmonisan pada ibu yang mengalami baby blues syndrome biasanya
akan terganggu ketika suami belum mengetahui apa yang sedang di alami
oleh istrinya yaitu baby blues syndrome, suami cenderung akan
menganggap si ibu tidak becus mengurus anaknya bahkan dalam
melakukan hubungan suami istri biasanya mereka merasa takut seperti
takut mengganggu bayinya.
G. Pencegahan Post Partum Blues
Tindakan atau meminimalisasikan post partum blues menurut Pandji (2010),
adalah sebagai berikut :
a. Mempersiapkan jauh-jauh hari kelahiran yang sehat, ibu yang hamil dan
suaminya harus benar-benar di persiapkan dari segi kesehatan janin pada
saat kehamilan, mental, finansial dan social.
b. Adanya pembagian tugas antara suami dan istri pada saat proses
kehamilan berlangsung.
c. Tanamkan pada benak ibu hamil bahwa anak adalah anugrah ilahi yang
akan membawa berkah dan menambah jalinan cinta kasih di tengah-
tengah keluarga.
d. Bersama-sama istri merajut suatu kepercayaan dan keyakinan dengan
adanya anak karier kita akan terus berjalan.
e. Merencanakan mempekerjakan pembantu untuk membantu mengurus
dan merawat bayi dan pekerjaan rumah tangga pasca ibu melahirkan.

Pencegahan post partum blues menurut Conectique (2011), juga dapat


dilakukan dengan beberapa cara yaitu :

1. Mintalah bantuan orang lain, misalnya kerabat atau teman untuk


membantu anda mengurus si kecil.
2. Ibu yang baru saja melahirkan sangat butuh istirahat dan tidur yang cukup.
Lebih banyak istirahat di minggu-minggu dan bulan-bulan pertama setelah
melahirkan, bias mencegah depresi dan memulihkan tenaga yang seolah
terkuras habis.
3. Konsumsilah makanan yang bernutrisi agar kondisi tubuh cepat pulih,
sehat dan segar.
4. Cobalah berbagi rasa dengan suami atau orang terdekat lainnya.
Dukungan dari mereka bisa membantu anda mengurangi depresi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Post partum blues atau stress pasca melahirkan merupakan suatu kondisi
umum yang sering di alami oleh seorang wanita yang baru melahirkan dan
biasanya terjadi pada 50% ibu baru. Baby blues sendiri merupakan suatu
perasaan gembira oleh kehadiran sang buah hati, namun disertai oleh
perasaan cemas, kaget dan sedih sehingga dapat menimbulkan kelelahan
secara psikis pada sang ibu.
Cara pencegahan post partum blues, yaitu:
1. Mempersiapkan jauh-jauh hari kelahiran yang sehat, ibu yang hamil dan
suaminya harus benar-benar di persiapkan dari segi kesehatan janin pada
saat kehamilan, mental, finansial dan social.
2. Adanya pembagian tugas antara suami dan istri pada saat proses
kehamilan berlangsung.
3. Tanamkan pada benak ibu hamil bahwa anak adalah anugrah ilahi yang
akan membawa berkah dan menambah jalinan cinta kasih di tengah-
tengah keluarga.
4. Bersama-sama istri merajut suatu kepercayaan dan keyakinan dengan
adanya anak karier kita akan terus berjalan.
5. Merencanakan mempekerjakan pembantu untuk membantu mengurus
dan merawat bayi dan pekerjaan rumah tangga pasca ibu melahirkan.
DAFTAR PUSTAKA

Marmi, (2012). Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah. Yogyakarta:
Pustaka Belajar

Daeli,2012. Hubungan Sumber Informasi Dan Dukungan Keluarga. Dengan


Pengetahuan Ibu Tentang Postpartum Blues Pada Masa Nifas

Ali, Muhammad. 2011. Memahami Riset Prilaku dan Sosial.

Aprilia, Y. 2010. Hipnostetri : Rileks, Nyaman, dan Aman Saat Hamil & Melahirkan.
Jakarta : Gagas Media.

Puspawardani, I. (2011). Mengenal Baby Blues Syndrome dan Solusinya.


Kompasiana

Hidayat. A. M., Sujiyatini. 2010. Asuhan Kebidanan Persalinan, Yogyakarta ; Nuha


Medika

Anoraga, Pandji. 2010. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai