Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nandini Permata Sari

NIM : 1915471052
Psikologi Perkembangan

1.Jelaskan menurut saudara tentang pertumbuhan psikologis pada anak usia bayi 1 sampai 12
bulan tentang ibu gambar dan gangguan pertumbuhan psikologis yang sering terjadi pada
anak usia tersebut!
Perkembangan pada minggu pertama hingga 3 bulan
Pada minggu pertama, bayi belum memiliki pendengaran yang sempurna namun dapat
mengenali suara sang Ibu. Di tahap ini pula si Kecil sudah mulai memiliki kemampuan gerak
yang cukup baik seperti menggenggam jari Mama.
Memasuki bulan pertama, umumnya bayi akan mulai mengangkat kepala, merespon suara,
memandang wajah hingga melihat pola warna hitam dan putih. Lalu di bulan kedua si Kecil
sudah bisa mengangkat kepalanya dalam waktu singkat. Perkembangan bayi ini akan
berlanjut saat memasuki bulan ketiga. Saat mengangkat kepala, ia dapat menahannya lebih
stabil. Ia juga sudah bisa mengenali wajah, tersenyum dan tertawa.
Memasuki usia 4 hingga 6 bulan
bulan keempat si Kecil sudah dapat menahan berat badan dengan kaki. Di tahap ini pula, bayi
sudah mulai mengoceh ketika diajak berbicara. Nah, di bulan kelima beberapa bayi biasanya
sudah mulai berguling dan sering bermain sendiri dengan tangan dan kakinya. Pada bulan
keenam buah hatimu akan meniru suara hingga mulai duduk sebentar tanpa bantuan. Selain
itu, di usia ini bayi juga sudah boleh diperkenalkan dengan makanan padat.
Tahap perkembangan bayi usia 7-9 bulan
Di bulan ketujuh bayi sudah mulai merangkak dengan menggerakkan perut. Ia juga akan
meniru suara kata serta meraih sebuah benda. Tahap perkembangan bayi selanjutnya adalah
ia akan dapat memindahkan suatu benda dari tangan satu ke tangan lainnya. Selain itu, ia juga
sudah mulai merangkak.
Perkembangan bayi usia 10 hingga 12 bulan
Usia 10 bulan bisa dibilang merupakan tahapan yang cukup ditunggu-tunggu oleh orangtua.
Di tahapan ini bayi sudah mulai belajar untuk berdiri sendiri walau hanya bertahan beberapa
detik saja. Lalu memasuki usia 11 bulan, si Kecil akan mengerti perintah sederhana dari
Mama atau Papa. Nah, di bulan ke-12, bayi sudah mulai melangkah dan dapat menunjukkan
keinginannya dengan menggunakan bahasa tubuh.
Gangguan perkembang psikologis yang sering terjadi pada usia tersebut
a. Gangguan Perkembangan Motorik Kasar
Gerakan motorik adalah istilah untuk menggambarkan perilaku gerakan yang dilakukan oleh
tubuh manusia.
b. Gangguan Perkembangan Kognitif
Gangguan perkembangan kognitif anak bisa terlihat melalui tanda-tanda seperti:
Di usia 2 bulan kurang menunjukkan ketertarikan terhadap sesuatu atau seseorang.
Di usia 4 bulan belum bisa mengikuti gerak benda.
Di usia 6 bulan belum bisa merespons atau mencari sumber suara.
Di usia 9 bulan belum mampu babbling atau mengucap kata “mama” atau “baba”.
Di usia 24 bulan belum mampu mengucapkan kata yang memiliki arti.
Di usia 36 bulan belum bisa merangkai tiga kata.
c. Gangguan Perkembangan Sosial-Emosional
Gangguan perkembangan sosio-emosional anak bisa terlihat melalui tanda-tanda seperti:
Di usia 6 bulan jarang menunjukkan senyum atau ekspresi kesenangan lain.
Di usia 9 bulan kurang bersuara dan menunjukkan ekspresi wajah.
Di usia 12 bulan sering tidak merespons panggilan namanya.
Di usia 15 bulan belum bisa mengeluarkan kata.
Di usia 24 bulan belum bisa mengeluarkan gabungan dua kata yang berarti.
Di segala usia tidak memiliki kemampuan bersosialisasi atau berinteraksi.
d. Gangguan Perkembangan Bicara dan Bahasa
Gangguan perkembangan ini ditandai dengan minimnya kemampuan seorang anak untuk
menunjuk dan memperlihatkan ketertarikannya pada sesuatu atau seseorang, bahkan hingga
ia berusia 20 bulan. Ketika memasuki usia 30 bulan, orangtua masih sulit mengerti perkataan
anak. Ini karena anak tidak konsisten dalam respons suara atau bunyi. Misalnya, ia tidak
memberikan respons saat dipanggil.

2. Bagaimana perkembangan psikologis pada usia reproduksi?


Perkembangan psikologis pada usia Reproduksi pendidikan seks Dalam periode ini dan
remaja kita sudah memerlukan pendidikan seks, pendidikan tersebut adalah pendidikan yang
berhubungan dengan perubahan fisik dan biologis yang dialami dalam periode ini. Kita
memberikan pengertian kepada mereka, bahwa mereka harus dapat menerima, memelihara
dan menghormati keadaan tubuh mereka bahwa perubahan-perubahan ini ,kemungkinan
mereka kebingungan akan perumahan tersebut misal tumbuh rambut di kemaluan dsb.Di
mana Pada masa ini sebagai masa pencarian identitas diri yang dicari sebagai remaja.
3. Bagaimana perkembangan psikologis pada ibu hamil dan kemungkinan yang sering
terjadi pada masa hamil?

Perkembangan kondisi psikologis ini hamil yang umum dialami, dan sebaiknya pasangan
suami istri mempersiapkan secara psikis menjelang kehamilan:

Trimester pertama
* Bumil mengalami kondisi psikis campur-aduk, antara cemas, bahagia, dan ragu dengan
kehamilannya. Ia mengetahui kemunculan tanda kehamilan, namun masih ragu apakah positif
hamil atau tidak. 
* Bumil mengalami fluktuasi emosi, risikonya akan muncul pertengkaran atau rasa tidak
nyaman. Dengan komunikasi yang baik, pasutri bisa menyiapkan kondisi ini berjalan lebih
baik.
* Bumil mengalami perubahan hormonal, yang akan juga mempengaruhi psikis perempuan. 
* Bumil mengalami morning sickness, jadi perempuan membutuhkan dukungan suami untuk
menjalani kondisi yang juga akan berpengaruh pada psikis perempuan.

Trimester kedua
* Bumil mulai lebih tenang dan bisa beradaptasi dengan perubahan kondisi dan
kehamilannya.
* Bentuk tubuh mulai berubah. Untuk ibu yang fokus pada penampilannya, kondisi ini bisa
mempengaruhi psikis dan emosinya. Perubahan bentuk tubuh juga mempengaruhi kehidupan
seksual, karena itu pasutri perlu melakukan penyesuaian agar hubungan seks menyenangkan
bagi keduanya. Hubungan ibu dengan bayi juga mulai terjalin pada masa ini. Mengajak janin
bicara atau mendengarkan musik misalnya, bisa membangun hubungan lebih dekat, dan
mempengaruhi bumil agar lebih nyaman dengan kehamilannya.
* Bumil akan mulai melihat dan meniru peran ibu, karena kebutuhannya akan figur ibu
semakin kuat.
* Bumil akan semakin bergantung kepada pasangannya.

Trimester ketiga
* Kehamilan semakin membesar, begitupun dengan stres pada bumil. Seringkali kondisi ini
membuat bumil bermasalah dengan posisi tidur yang kurang nyaman, sehingga bumil mudah
terserang lelah.
* Emosi bumil juga kembali fluktuatif. Kali ini bumil lebih membayangkan risiko kehamilan
dan proses persalinan. Rasa takut mulai muncul, bukan hanya ketakutan atas risiko kondisi
bayi namun juga keselamatan bumil untuk melewati proses persalinan.

Kemungkinan yang terjadi pada saat kehamilan:

1. Morning sickness
Morning sickness merupakan salah satu keluhan kehamilan yang umum terjadi pada trimester
pertama kehamilan. Kondisi ini ditandai dengan munculnya rasa mual yang disertai dengan
muntah atau tanpa muntah. Morning sickness juga umum terjadi pada pagi hari Ma. Namun
tidak menutup kemungkinan muncul pada siang, sore ataupun malam hari. 
Morning sickness terjadi karena adanya perubahan hormon selama kehamilan. Meningkatnya
kadar hormon estrogen dan hCG pada perempuan hamil dapat memicu terjadinya morning
sickness selama kehamilan. 
2.  Sakit kepala
Beberapa perempuan hamil mengeluhkan sakit kepala saat hamil. Mama yang mengalaminya
harus tahu bahwa keluhan sakit kepala saat hamil umum terjadi dan biasanya disebabkan
karena perubahan hormon. Sakit kepala saat hamil biasanya terjadi pada trimester pertama
kehamilan dan umumnya akan mereda seiring bertambahnya usia kehamilan. 
Mama yang mengalami sakit kepala saat hamil disarankan untuk merubah pola hidup agar
sakit kepala yang diderita dapat teratasi. Caranya mudah, yaitu konsumsi makanan sehat dan
pastikan Mama mendapati istirahat yang cukup.
3. Keputihan
Keluhan kehamilan berikutnya yang umum terjadi adalah keluarnya cairan vagina atau
keputihan. Keputihan saat hamil dianggap normal jika cairan keputihan yang keluar berwarna
jernih dan putih.
Keputihan normal saat hamil terjadi akibat adanya perubahan hormon dan bertambahnya
aliran darah ke vagina sehingga cairan vagina pun mengalami peningkatan.
4. Sering buang air kecil
Pada awal kehamilan dan pada trimester akhir kehamilan, frekuensi buang air kecil Mama
dapat meningkat. Mama akan lebih sering buang air kecil dibanding biasanya.
Nah, peningkatan frekuensi buang air kecil saat hamil disebabkan karena perubahan hormon.
Juga karena pengaruh perkembangan janin dalam kandungan yang menyebabkan kandung
kemih menjadi tertekan.
5. Sembelit
Keluhan berikutnya yang umum dialami Mama saat hamil adalah sembelit. Sembelit saat
hamil umumnya disebabkan karena perubahan hormon, namun bisa pula disebabkan karena
pola makan yang buruk dimana Mama jarang mengonsumsi makanan berserat.
Sembelit saat hamil harus bisa diatasi dengan baik. Sebab jika tidak tertangani, sembelit bisa
mengemban menjadi wasir atau ambeien.
6. Kram kaki 
Pada trimester kedua kehamilan, keluhan berupa kram kaki bisa saja Mama alami. Umumnya
kram muncul pada malam hari dan kram kaki selama kehamilan disebabkan karena bobot
Mama yang bertambah sehingga otot menjadi lebih tegang.
Nah, untuk meminimalisir terjadinya kram saat hamil, Mama disarankan untuk mengonsumsi
makanan yang tinggi kalsium. Atau lakukan senam hamil untuk melancarkan sirkulasi darah
dan melenturkan otot kaki. 
7. Sakit punggung
Keluhan berikutnya yang umum terjadi adalah sakit punggung. Sakit punggung saat hamil
biasanya dirasakan saat Mama membungkukkan badan ke depan, bangun dari tempat tidur,
berdiri dari posisi duduk, hingga membungkukkan badan ke depan.
Sakit punggung saat hamil bisa disebabkan karena berbagai macam hal, selain perubahan
hormon, pertambahan berat badan, janin yang terus berkembang, dan perubahan postur tubuh
juga bisa menyebabkan sakit punggung.
8. Munculnya stretch mark
Keluhan berupa munculnya stretch mark pada bagian tubuh tertentu kerap membuat para
Mama merasa khawatir dan kurang percaya diri. Keluhan ini sebenarnya umum terjadi Ma
karena saat kehamilan membesar, kulit Mama akan mengalami peregangan sehingga
munculnya guratan stretch mark bisa saja terjadi.
Nah untuk mengurangi risiko munculnya stretch mark semasa hamil, Mama disarankan untuk
mengonsumsi makanan sehat dan memperbanyak konsumsi air agar kesehatan kulit tetap
terjaga dan terhidrasi dengan baik. Juga pastikan untuk selalu menggunakan losion karena
losin memiliki peran dalam menjaga kelembapan dan kekenyalan kulit.
9. Nyeri ulu hati
Keluhan berikutnya yang umum terjadi adalah nyeri ulu hati. Nyeri ulu hati umumnya terjadi
saat kehamilan Mama menginjak usia 4 bulan.
Nyeri ulu hati yang terjadi selama kehamilan biasanya disebabkan karena perubahan hormon
pada tubuh yang menyebabkan peningkatan produksi asam lambung. Efeknya, asam lambung
menjadi lebih mudah naik ke kerongkongan dan menyebabkan nyeri ulu hati muncul.
10. Mudah lelah
Bukannya malas, perempuan hamil memang cenderung lebih mudah lelah. Mama dapat
menjadi mudah lelah saat hamil karena peningkatan kadar hormon progesteron memicu rasa
kantuk muncul.
Selain itu, morning sickness yang Mama derita juga membuat tenaga Mama terkurang
sehingga membuat Mama merasa lelah dan kurang bergairah untuk melakukan aktivitas.
Nah, agar lelah yang Mama derita teratasi dengan baik, pastikan waktu istirahat tercukupi
dengan baik. Atau manfaatkan waktu luang yang dimiliki untuk beristirahat dibanding
melakukan aktivitas yang tidak penting.
11. Kaki bengkak
Selain kram kaki, keluhan kaki bengkak juga umum terjadi saat hamil Ma. Pembengkakan
pada kaki yang menimbulkan ketidaknyamanan untuk melakukan aktivitas ini biasanya
dipengaruhi oleh perubahan hormon.
Namun bisa juga dipengaruhi oleh peredaran darah yang sedikit terhambat karena
perkembangan janin dalam kandungan. Atau bisa pula disebabkan karena pola makan yang
buruk seperti terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung garam ataupun
minuman berkafein.

4. Bagaimana perkembangan psikologis pada ibu bersalin dan kemungkinan yang terjadi pada
ibu bersalin?
Perkembangan psikologi pada ibu bersalin biasanya ibu akan mengalami rasa cemas yang
luar biasa karena dimasa bersalin adalah masa terberat bagi setiap perempuan. Pertaruhan
antara hidup dan mati. Kemungkinan yang dapat terjadi pada ibu bersalin yaitu bisa
terjadinya pendarahan pada saat proses bersalin,dsb.
5. Bagaimana perkembangan psikologis pada ibu nifas dan kemungkinan yang terjadi pada
ibu nifas?
Perkembangan Psikologis Ibu Masa Nifas adaptasi psikologi pada periode postpartum
merupakan penyebab stressemosional terhadap ibu baru, bahkan menyulitkan bila terjadi
perubahan fisik yang hebat. Faktor-faktor yang mempengaruhi suksesnya masa transisi ke
masa menjadi orang tua pada masa postpartum, yaitu:
a. Respon dan dukungan dari keluarga dan teman
b. Hubungan antara pengalaman melahirkan dan harapan serta
aspirasi
c. Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lain
d. Pengaruh budaya

Periode tersebut diuraikan


menjadi 3 tahap, yaitu:
a. Fase taking in, yaitu periode ketergantungan yang berlangsung pada hari pertama sampai
hari kedua setelah melahirkan. Ibu fokus pada dirinya sendiri, sehingga cenderung pasif
terhadap lingkungannya. Ketidaknyamanan yang dialami antara lain; rasa mules, nyeri pada
luka jahitan, kurang tidur, kelelahan. Hal yang perlu diperhatikan pada fase ini adalah
istirahat cukup, komunikasi yang baik dan asupan nutrisi.Gangguan psikologis yang dapat
dialami oleh ibu pada fase ini adalah:
(1) Kekecewaan pada bayinya
(2) Ketidaknyamanan sebagai akibat perubahan fisik yang
dialami
(3) Rasa bersalah karna belum bisa menyusui bayinya
(4) Kritikan suami atau keluarga tentang perawatan bayinya.
b. Fase taking hold, yaitu periode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Pada
fase ini ibu merasa khawatir akan ketidakmampuannya dan rasa tanggung jawabnya dalam
merawat bayi. Pada fase ini, ibu memerlukan dukungan dan merupakan kesempatan yang
baik menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan bayinya sehingga timbul
percaya diri.
c. Fase letting go merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang
berlangsung sepuluh hari setelah melahirkan. Ibu sudah dapat menyesuaikan diri, merawat
diri dan bayinya sudah meningkat. Ada kalanya ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan
dengan bayinya keadaan ini disebut baby blues.

Anda mungkin juga menyukai