Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TENTANG TINDAKAN PIDANA KORUPSI DI INDONESIA

Dosen: Prasetyowati, S.Pd., M.Kes

Disusun Oleh:

Puspa Cahya Ningrum (1915471049)


REGULER 1

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KESEHATAN TANJUNG KARANG
PROGRAM STUDI KEBIDANAN METRO
2019/2020

Page 1
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Tindak pidana korupsi adalah kejahatan luar biasa yang sering dilakukan secara
terencana dan sistematis dan merupakan pelanggaran terhadap hak sosial dan ekonomi
masyarakat secara luas dan endemik, merusak sendi-sendi ekonomi nasonal, serta
merendahkan martabat bangsa di forum internasional, sehingga pemberantasannya harus
dilakukan secara luar biasa oleh karena itu penindakan terhadap pelaku tindak pidana korupsi
harus diatur secara khusus. Tindak pidana korupsi di Indonesia sudah meluas dalam
masyarakat. Perkembangannya terus meningkat dari tahun ke tahun, baik dari jumlah kasus
yang terjadi dan jumlah kerugian keuangan negara maupun dari segi kualitas tindak pidana
yang dilakukan semakin sistematis serta lingkupnya yang memasuki seluruh aspek kehidupan
masyarakat. Meningkatnya tindak pidana korupsi yang tidak terkendali akan membawa
bencana tidak saja terhadap kehidupan perekonomian nasional tetapi juga pada kehidupan
berbangsa dan bernegara pada umumnya. Tindak pidana korupsi yang meluas dan sistematis
juga merupakan pelanggaran terhadap hak-hak sosial dan hak-hak ekonomi masyarakat, dan
karena itu semua maka tindak pidana korupsi tidak lagi dapat digolongkan sebagai kejahatan
biasa melainkan telah menjadi suatu kejahatan luar biasa. Begitu pun dalam upaya
pemberantasannya tidak lagi dapat dilakukan secara biasa, tetapi dituntut cara-cara yang luar
biasa.  

B.Rumusan Masalah

1. Kasus korupsi terbesar

2 .Sanksi terberat

3. Hukuman

C. Tujuan

1. Mengetahui kasus korupsi terbesar

2. Mengetahui sanksi terberat

3. Mengetahui hukuman yang diterima

Page 2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Korupsi dan Tindak Pidana Korupsi

a. Pengertian Korupsi

Pengertian korupsi menurut masyarakat awam khususnya adalah suatu tindakan


mengambil uang negara agar memperoleh keuntungan untuk diri sendiri. Akan tetapi menurut
buku yang menjadi reverensi bagi penulis pengertian korupsi sendiri yang juga dikutip dari
kamus besar bahasa indonesia pengertian korupsi sebagai berikut : ”penyelewengan atau
penggelapan (uang negara atau perusahaan, dan sebagainya untuk keuntungan pribadi atau
orang lain. Akan tetapi korupsi juga mempunyai beberapa macam jenis, menurut Beveniste
dalam Suyatno korupsi didefenisikan dalam 4 jenis yaitu sebagai berikut:

1. Discretionery corupption, ialah korupsi yang dilakukan karena adanya kebebasan dalam
menentukan kebijakan, sekalipun nampaknya bersifat sah, bukanlah praktik-praktik yang
dapat diterima oleh para anggota organisasi. Contoh : Seorang pelayan perizinan Tenaga
Kerja Asing, memberikan pelayanan yang lebih cepat kepada ”calo”, atau orang yang
bersedia membayar lebih, ketimbang para pemohon yang biasa-biasa saja. Alasannya karena
calo adalah orang yang bisa memberi pendapatan tambahan.

2. Illegal corupption, ialah suatu jenis tindakan yang bermaksud mengacaukan bahasa atau
maksud-maksud hukum, peraturan dan regulasi hukum.Contoh: di dalam peraturan lelang
dinyatakan bahwa untuk pengadaan barang jenis tertentu harus melalui proses pelelangan
atau tender. Tetapi karena waktunya mendesak (karena turunnya anggaran terlambat), maka
proses itu tidak dimungkinkan. Untuk pemimpin proyek mencari dasar hukum mana yang
bisa mendukung atau memperkuat pelaksanaan sehingga tidak disalahkan oleh inspektur.
Dicarilah pasal-pasal dalam peraturan yang memungkinkan untuk bisa digunakan sebagai
dasar hukum guna memperkuat sahnya pelaksanaan tender. Dalam pelaksanaan proyek
seperti kasus ini, sebenarnya sah atau tidak sah, bergantung pada bagaimana para pihak
menafsirkan peraturan yang berlaku. Bahkan dalam beberapa kasus, letak illegal corruption
berada pada kecanggihan memainkan kata-kata; bukan substansinya.

Page 3
3. Mercenery corruption, ialah jenis tindak pidana korupsi yang dimaksud untuk memperoleh
keuntungan pribadi, melalui penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan. Contoh: Dalam
sebuah persaingan tender, seorang panitia lelang mempunyai kewenangan untuk meluluskan
peserta tender. Untuk itu secara terselubung atau terang-terangan ia mengatakan untuk
memenangkan tender peserta harus bersedia memberikan uang ”sogok” atau ”semir” dalam
jumlah tertentu.

4. Ideologi corruption, ialah jenis korupsi ilegal maupun discretionery yang dimaksudkan
untuk mengejar tujuan kelompok.Contoh: Kasus skandal watergate adalah contoh ideological
corruption, dimana sejumlah individu memberikan komitmen mereka terhadap presiden
Nixon ketimbang kepada undang-undang atau hukum. Penjualan aset-aset BUMN untuk
mendukung pemenangan pemilihan umum.

b. Pengertian Tindak Pidana Korupsi

Tindak Pidana Korupsi sendiri adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperkaya diri
sendiri atau kelompok dimana kegiatan tersebut melanggar hukum karena telah merugikan
bangsa dan negara. Dari sudut pandang hukum, kejahatan tindak pidana korupsi mencakup
unsur-unsur sebagai. berikut :

a. Penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, dan sarana

b. memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi

c. merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.

Ini adalah sebagian kecil contoh-contoh tindak pidana korupsi yang sering terjadi, dan ada
juga beberapa prilaku atau tindakan korupsi lainnya:

a. Memberi atau menerima hadiah (Penyuapan)

b. penggelapan dan pemerasan dalam jabatan

c. ikut serta dalam penggelapan dana pengadaan barang

d. menerima grativikasi.

Melihat dalam arti yang luas, korupsi adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk
memperkaya diri sendiri agar memperoleh suatu keuntungan baik pribadi maupun
golongannya. Kegiatan memperkaya diri dengan menggunakan jabatan, dimana orang

Page 4
tersebut merupakan orang yang menjabat di departemen swasta maupun departeman
pemerintahan. Korupsi sendiri dapat muncul dimana-mana dan tidak terbatas dalam hal ini
saja, maka dari itu untuk mempelajari dan membuat solusinya kita harus dapat membedakan
antara korupsi dan kriminalitas kejahatan.

Page 5
BAB III

PEMBAHASAN

1.Contoh Kasus

Komisi Pemberantasan Korupsi telah melakukan operasi tangkap tangan terhadap


tujuh kepala daerah sepanjang 2019 ini. Data tersebut dirilis KPK per Senin, 7 Oktober 2019.
Pada 23 Januari 2019. Dalam penindakan tersebut, tim KPK menyita uang pecahan
Rp100.000 yang tersimpan dalam satu kardus. Khamami lalu ditetapkan sebagai tersangka
kasus dugaan suap proyek pembangunan infrastruktur di Kabupaten Mesuji tahun 2018. Ia
menerima sekurang-kurangnya uang suap Rp1,58 miliar dari pihak swasta terkait proyek
infrastruktur di Kabupaten Mesuji. Atas perbuatannya, Khamami dijatuhi vonis hukuman
delapan tahun pidana penjara dan denda Rp300 juta subsider 5 bulan kurungan. Vonis hakim
ini sama dengan apa yang dituntut jaksa penuntut umum. Itu terjadi pada 30 April 2019.

Selanjutnya pada 10 Juli 2019, tim penindakan lembaga antirasuah KPK menangkap
Gubernur Kepulauan Riau periode 2016-2021 Nurdin Basirun. Dari tangan Nurdin, tim KPK
menyita sejumlah uang dalam mata uang dolar Amerika, dolar Singapura, ringgit Malaysia,
dan rupiah sebesar Rp132 juta. Nurdin Basirun ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana
korupsi memberikan atau menerima hadiah atau janji terkait dengan izin prinsip dan lokasi
pemanfaatan laut, proyek reklamasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Kepulauan Riau
tahun 2018/2019 dan gratifikasi yang berhubungan dengan jabatan. Saat melakukan
penggeledahan rumah Nurdin, tim KPK menemukan uang berserakan. Dari kamar Nurdin
ditemukan duit dalam pecahan rupiah dan valuta asing. Uang itu terletak di tas ransel, kardus,
plastik dan paper bag dengan rincian Rp3,5 miliar, US$33.200 dan Sin$134.711. Saat ini
Nurdin menjadi tahanan KPK. Sementara kasusnya terus bergulir dengan pemeriksaan
sejumlah saksi, baik dari pihak lingkungan Pemprov Kepulauan Riau maupun pihak swasta.

Tamzil, Bupati Kudus menjadi 'pesakitan' berikutnya. Ia ditangkap pada 26 Juli 2019
saat operasi tangkap tangan dilakukan tim penindakan KPK. Dari operasi tersebut turut disita
uang sejumlah Rp170 juta. Dalam waktu cepat, Tamzil ditetapkan sebagai tersangka kasus
dugaan korupsi terkait jual beli jabatan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Tak terima hal
tersebut, ia mengajukan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Namun, majelis
hakim menolak praperadilan yang diajukan. Tamzil merupakan residivis kasus korup.si. Dia

Page 6
sebelumnya pernah menjabat Bupati Kudus periode 2003 hingga 2008. Selama masa
pemerintahannya, dia pernah melakukan korupsi terkait dana bantuan sarana dan prasarana
pendidikan Kabupaten Kudus untuk tahun anggaran 2004 yang ditangani Kejaksaan Negeri
Kudus

Bupati Kudus 2018-2023 Muhammad


Tamzil mengenakan rompi oranye tanda tahanan KPK. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Operasi tangkap tangan kelima di tahun ini menyasar Bupati Kabupaten Muara Enim,
Ahmad Yani. Ia ditangkap pada 2 September 2019. Tim Penindakan KPK menyita US$35
ribu dari OTT tersebut. Diduga uang itu terkait dugaan suap proyek Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Muara Enim. Ada ironi dari penangkapan Bupati Muara Enim Ahmad Yani. Jauh
sebelumnya atau tepatnya pada Maret 2019, Ahmad Yani menyosialisasikan program
pemberantasan korupsi terintegrasi bersama KPK. Dikutip dari laman muaraenimkab.go.id,
Ahmad Yani sempat menyampaikan komitmen terhadap pencegahan dan penindakan korupsi
di lingkup Pemkab. "Kami buktikan dengan taat aturan dan taat administrasi dalam
pengelolaan keuangan daerah. Kami sangat mengapresiasi terhadap kegiatan yang diadakan
oleh KPK ini, semoga dapat menciptakan pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang
bersih, sehingga terhindar dari budaya korupsi," kata Yani di Ruang Rapat Bina Praja
Pemprov Sumatra Selatan, 20 Maret 2019.

Secara pararel dengan penangkapan Ahmad Yani, pada tanggal 3 September 2019 Tim
Penindakan KPK juga turut membawa Bupati Kabupaten Bengkayang Suryadman Gidot ke
Kantor KPK di Jakarta. Dari operasi itu, tim KPK menyita uang sejumlah Rp340 juta. Tak
berselang lama, Suryadman pun ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap proyek

Page 7
pemerintah di Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat. Suryadman disebut menerima uang
Rp336 juta dari sejumlah pihak swasta melalui Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bengkayang,
Alexius. Ia pun saat ini sedang menjalani masa tahanan di rumah tahanan Polres Jakarta
Pusat.

Bupati Bengkayang
Suryadman Gidot mengenakan rompi oranye tanda tahanan

Terkini, operasi tangkap tangan dilakukan pada 6 Oktober 2019 atas Bupati Lampung
Utara, Agung Ilmu Mangkunegara. Tim KPK menyita Rp728 juta dari operasi tersebut.
Agung lalu ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait Proyek di Dinas PUPR
dan Dinas Perdagangan Kabupaten Lampung Utara. Dalam jumpa pers penetapan tersangka,
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan pihaknya mengendus perilaku koruptif
Agung sudah tercermin sejak awal menjabat. Basaria mengatakan Agung memanfaatkan
posisinya sebagai kepala daerah baru untuk memperoleh pendapatan di luar penghasilan
resminya. "Sebelumnya, sejak tahun 2014, sebelum SYH [Syahbuddin] menjadi Kepala
Dinas PUPR Lampung Utara, AIM [Agung] yang baru menjabat memberi syarat jika SYH
[Syahbuddin] ingin menjadi Kepala Dinas PUPR, maka harus menyiapkan setoran fee
sebesar 20-25 persen dari proyek yang dikerjakan oleh dinas PUPR.

2.Sanksi

"Kalau ingin lebih tegas lagi, bahwa hukuman mati harus diberlakukan kepada koruptor,
itu bisa diselipkan di dalam rancangan kitab undang-undang hukum pidana yang sekarang
sedang kita bahas," Kata Mahfud di Jakarta, Kamis (12/12/2019). Menurut Mahfud, memang
aturan hukuman mati telah ada dalam Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 yang

Page 8
sebagaimana diubah dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor), namun memang ruang lingkupnya yang masih terbatas.
Hukuman mati dalam kasus korupsi baru bisa diterapkan kepada terpidana yang membuat
kerugian negara saat terjadinya krisis dan dalam keadaan darurat bencana. Ketentuan tersebut
diatur dalam pasal 2 ayat 2 UU Tipikor.

 Pasal 604 RKUHP mengenai perbuatan memperkaya diri serta merugikan keuangan
negara berisi ancaman hukuman pidana selama dua tahun penjara. .

 Pasal 605 RKUHP yang diambil dari Pasal 3 UU Tipikor tentang penyalahgunaan
wewenang dan merugikan keuangan negara, sanksi dendanya lebih ringan dari
Rp50juta menjadi Rp10juta.

 Pasal 607 Ayat (2) RKUHP yang diambil dari Pasal 11 UU Tipikor tentang
penyelenggara yang menerima suap, ancaman hukumannya menjadi lebih ringan dari
paling lama lima tahun penjara menjadi empat tahun penjara.

3.Hukuman

Berdasarkan draf RKUHP per 28 Agustus 2019 yang diterima BBC Indonesia, setidaknya
ada tiga pasal mengenai pidana dan denda bagi koruptor yang bobot hukumannya lebih
ringan ketimbang pasal-pasal dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana
telah diubah dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi.

 Pasal 604 RKUHP mengenai perbuatan memperkaya diri serta merugikan keuangan
negara berisi ancaman hukuman pidana selama dua tahun penjara.

Padahal pada Pasal 2 UU Tipikor, hukuman untuk tindakan serupa diganjar paling singkat
empat tahun penjara dan paling lama 20 tahun penjara.

Begitu pun dengan dendanya. Pasal 2 UU Tipikor menetapkan denda paling sedikit Rp200
juta, namun pada pasal 604 RKUHP dendanya menjadi Rp10 juta.

Page 9
 Pasal 605 RKUHP yang diambil dari Pasal 3 UU Tipikor tentang penyalahgunaan
wewenang dan merugikan keuangan negara, sanksi dendanya lebih ringan dari
Rp50juta menjadi Rp10juta.

 Pasal 607 Ayat (2) RKUHP yang diambil dari Pasal 11 UU Tipikor tentang
penyelenggara yang menerima suap, ancaman hukumannya menjadi lebih ringan dari
paling lama lima tahun penjara menjadi empat tahun penjara.

Pada pasal ini juga, denda terpidana korupsi menjadi Rp200juta. Sedangkan denda untuk
tindakan serupa diganjar Rp250juta pada UU Tipikor.

Page
10
BAB IV

PENUTUP

1.Kesimpulan

Jadi, masih banyak orang yang melakukan tindakan korupsi secara tersembunyi dan
dampaknya sangatlah besar karena banyak sekali pihak yang dirugikan. Kebanyakan orang
yang melakukan tindakan korupsi adalah orang yang memiliki pangkat tinggi dan memiliki
kewenangan.

2.Saran

Kita sebagai generasi selanjutnya harus bersikap lebih baik tidak melakukan
perbuatan korupsi karena itu dapat merugikan orang banyak. Semoga kedepannya Indonesia
bisa bebas dari perbuatan korupsi dan rakyatnya dapat sejahtera semuanya.

Page
11
Daftar Pustaka

Ermansyah Djaja, Memberantas Korupsi Bersama KPK, Sinar Grafika,Jakarta, Hal :23

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-49589230

http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/kegiatan-umum/1964-ruu-tentang-pemberantasan-
tindak-pidana-korupsi.html

Page
12

Anda mungkin juga menyukai