Disusun Oleh :
Farah Alya Salsabila
P07224218014
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang.
Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah
tentang “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Baby Blues Pada Ibu
Postpartum”.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Terjadinya Baby Blues Pada Ibu Postpartum” ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................………ii
DAFTAR TABEL .....................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan............................................................................................................2
E. Metode Penulisan.............................................................................................................3
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Baby Blues Syndrome....................................................................................4
B. Gejala Baby Blues Syndrome..........................................................................................4
C. Faktor yang Mempengaruhi Baby Blues Syndrome........................................................6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................................9
B. Saran.................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL
A. Latar Belakang
Periode postpartum memiliki kedudukan yang kuat sebagai faktor
risiko perkembangan dari gangguan mood yang serius. Ada tiga bentuk
perubahan psikologis pada masa postpartum antara lain meliputi Pascapartum
Blues (Maternitas Blues atau Baby Blues), Depresi Pascapartum dan Psikosa
Postpartum. (Yusari, dan Risneni: 2016). Baby Blues merupakan gangguan
emosional yang paling sering ditemukan pada setiap ibu baru melahirkan.
Baby Blues Syndrome ini sendiri merupakan sindrom gangguan mood
ringan, gangguan mood ini sering tidak dipedulikan oleh ibu pascsa
melahirkan, keluarga atau petugas kesehatan, yang pada akhirnya dapat
menyebabkan ibu menjadi depresi sehingga terjadinya gangguan psikologis.
Gejala Baby Bues Syndrome menurut Mansyur (2009) meliputi menangis,
perubahan perasaan, cemas, khawatir megenai sang bayi, kesepian, penurunan
gairah seksual.
Postpartum Blues atau yang sering disebut Baby Blues Syndrome
adalah periode emosional stress yang terjadi pada 80% ibu setelah persalinan.
Persentase kejadian Postpartum Blues di Indonesia yaitu 50% - 70% dan hal
ini dapat berlanjut menjadi Postpartum Depression jika tidak ditangani dengan
baik dengan jumlah bervariasi dari 5% hingga lebih dari 25% setelah ibu
melahirkan (Krisdiana: 2013). Baby Blues Syndrome dapat terjadi setiap
waktu setelah melahirkan, tetapi seringkali terjadi gejala dalam minggu
pertama setelah persalinan dan akan memuncak pada hari ke tiga sampai
kelima dan menyerang dalam rentang waktu 14 hari terhitung setelah
persalinan (Lina: 2016).
Tanpa kita sadari gangguan mood ini menunjukkan presentase yang
cukup besar dan penelitian – penelitian yang dilakukan masih jarang sehingga
perlu diadakan penelitian – penelitian tentang Baby Blues Syndrome. Baby
Blues Syndrome yang berat meningkatkan risiko depresi dalam 6 bulan
pertama persalinan. Disamping itu, dikatakan ibu dengan riwayat depresi
sebelumnya memungkinkan tiga kali lebih besar mengalami Baby Blues
Syndrome.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Baby Blues Syndrome?
2. Apa saja gejala Baby Blues Syndrome?
3. Faktor apa saja yang menyebabkan Baby Blues Syndrome pada Ibu
pasca melahirkan?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari Baby Blues Syndrome
2. Mengetahui gelaja terjadinya Baby Blues Syndrome
3. Mengetahui faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya Baby
Blues Syndrome pada ibu pasca melahirkan
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan informasi yang objektif mengenai
perilaku Baby Blues Syndrome dan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi terjadinya Baby Blues Syndrome pada ibu hamil pasca
persalinan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat memberikan wawasan mengenai
bagaimana gejala, faktor-faktor dan dampak terjadinya Baby Blues
Syndrome pada ibu hamil pasca persalinan.
b. Bagi Instansi Pendidikan
Penelitian ini dapat memberikan wawasan lebih dan dapat
dijadikan baham masukan dalam memberikan mata kuliah yang
bersankutan dengan penelitian ini.
c. Bagi Ibu
Dapat menambah pengetahuan tentang terjadinya Baby Blues
Syndrome sehingga bisa mengenali gejala-gejalanya lebih awal.
d. Bagi Tenaga Kesehatan
Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan dan promosi kesehatan
sebagai upaya promosi preventif, serta meningkatkan dan
memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.
E. Metode Penulisan
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah
studi pustaka yaitu pengumpulan data yang relevan dari buku, artikel/jurnal
ilmiah, berita, maupun sumber kredibel lainnya yang terkait dengan Baby
Blues Syndrome.
Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah
pendekatan penelitian kualitatif yaitu rancangan penelitian yang
menggambarkan objek penelitian secara detail untuk mengetahui hubungan
komparatif sejumlah subjek melalui satu pengambilan data dengan uraian
yang tidak dapat dijelaskan secara numerik.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kesimpulan
Baby Blues Syndrome adalah salah satu bentuk gangguan mood yang
diakibatkan oleh penyesuaian terhadap kelahiran bayi, gangguan ini biasanya
yang muncul pada hari pertama sampai hari ke empat belas setelah proses
persalinan, dengan gejala yang akan memuncak pada hari ke lima.
Beberapa gejala dari Baby Blues Syndrome yaitu antara lain sering tiba-tiba
menangis karena merasa gagal atau merasa tidak bahagia, napsu makan turun,
sensitive dan cemas berlebihan, sulit berkonsentrasi, sulit mengambil keputusan,
tidak percaya diri bahwa dapat merawat anaknya dengan baik, merasa tidak
memiliki ikatan batin dengan bayi dan tidak menyayangi bayinya, mudah lelah
dan sulit tidur/insomnia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya Baby Blues Syndrome pada Ibu
pasca melahirkan yaitu kurangnya dukungan sosial, jenis kelamin yang tidak
sesuai harapan, bayi lahir denga keadaan cacat, komplikasi persalinan, kurangnya
persiapan persalinan dan menjadi ibu, pendidikan, depresi, perubahan hormonal,
pengalaman pertama melahirkan, dan kesulitan menyusui, , melahirkan anak ke
dua sehingga tidak tertarik lagi pada anak, persalinan dengan cesar, terjadinya
komplikasi pada persalinan, riwayat depresi/stress, kelelahan, dan perubahan
hormon.
B. Saran
Bagi tenaga kesehatan:
1. Diharapkan petugas kesehatan atau bidan lebih meningkatkan
konseling dan lebih peka terhadap permasalahan Baby Blues
Syndrome
2. Diharapkan petugas kesehatan atau bidan mampu mempertahankan
pelayanan kebidanan yang sudah memenuhi standar dan lebih
meningkatan pelayanan kebidanan.
Bagi Ibu :
1. Diharapkan ibu lebih peka terhadap gelaja-gelaja Baby Blues
Syndrome sehingga bisa segera berkonsultasi dengan bidan atau dokter
agar dapat diatasi.
DAFTAR PUSTAKA