Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA


BABY BLUES PADA IBU POSTPARTUM

Disusun Oleh :
Farah Alya Salsabila
P07224218014

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


KALIMANTAN TIMUR
D-III KEBIDANAN SAMARINA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang.
Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah
tentang “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Baby Blues Pada Ibu
Postpartum”.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Terjadinya Baby Blues Pada Ibu Postpartum” ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Samarinda, 13 Januari 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................………ii
DAFTAR TABEL .....................................................................................................................iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan............................................................................................................2
E. Metode Penulisan.............................................................................................................3

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Baby Blues Syndrome....................................................................................4
B. Gejala Baby Blues Syndrome..........................................................................................4
C. Faktor yang Mempengaruhi Baby Blues Syndrome........................................................6

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................................9
B. Saran.................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 ......................................................................................................................................5


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Periode postpartum memiliki kedudukan yang kuat sebagai faktor
risiko perkembangan dari gangguan mood yang serius. Ada tiga bentuk
perubahan psikologis pada masa postpartum antara lain meliputi Pascapartum
Blues (Maternitas Blues atau Baby Blues), Depresi Pascapartum dan Psikosa
Postpartum. (Yusari, dan Risneni: 2016). Baby Blues merupakan gangguan
emosional yang paling sering ditemukan pada setiap ibu baru melahirkan.
Baby Blues Syndrome ini sendiri merupakan sindrom gangguan mood
ringan, gangguan mood ini sering tidak dipedulikan oleh ibu pascsa
melahirkan, keluarga atau petugas kesehatan, yang pada akhirnya dapat
menyebabkan ibu menjadi depresi sehingga terjadinya gangguan psikologis.
Gejala Baby Bues Syndrome menurut Mansyur (2009) meliputi menangis,
perubahan perasaan, cemas, khawatir megenai sang bayi, kesepian, penurunan
gairah seksual.
Postpartum Blues atau yang sering disebut Baby Blues Syndrome
adalah periode emosional stress yang terjadi pada 80% ibu setelah persalinan.
Persentase kejadian Postpartum Blues di Indonesia yaitu 50% - 70% dan hal
ini dapat berlanjut menjadi Postpartum Depression jika tidak ditangani dengan
baik dengan jumlah bervariasi dari 5% hingga lebih dari 25% setelah ibu
melahirkan (Krisdiana: 2013). Baby Blues Syndrome dapat terjadi setiap
waktu setelah melahirkan, tetapi seringkali terjadi gejala dalam minggu
pertama setelah persalinan dan akan memuncak pada hari ke tiga sampai
kelima dan menyerang dalam rentang waktu 14 hari terhitung setelah
persalinan (Lina: 2016).
Tanpa kita sadari gangguan mood ini menunjukkan presentase yang
cukup besar dan penelitian – penelitian yang dilakukan masih jarang sehingga
perlu diadakan penelitian – penelitian tentang Baby Blues Syndrome. Baby
Blues Syndrome yang berat meningkatkan risiko depresi dalam 6 bulan
pertama persalinan. Disamping itu, dikatakan ibu dengan riwayat depresi
sebelumnya memungkinkan tiga kali lebih besar mengalami Baby Blues
Syndrome.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Baby Blues Syndrome?
2. Apa saja gejala Baby Blues Syndrome?
3. Faktor apa saja yang menyebabkan Baby Blues Syndrome pada Ibu
pasca melahirkan?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari Baby Blues Syndrome
2. Mengetahui gelaja terjadinya Baby Blues Syndrome
3. Mengetahui faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya Baby
Blues Syndrome pada ibu pasca melahirkan

D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan informasi yang objektif mengenai
perilaku Baby Blues Syndrome dan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi terjadinya Baby Blues Syndrome pada ibu hamil pasca
persalinan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat memberikan wawasan mengenai
bagaimana gejala, faktor-faktor dan dampak terjadinya Baby Blues
Syndrome pada ibu hamil pasca persalinan.
b. Bagi Instansi Pendidikan
Penelitian ini dapat memberikan wawasan lebih dan dapat
dijadikan baham masukan dalam memberikan mata kuliah yang
bersankutan dengan penelitian ini.
c. Bagi Ibu
Dapat menambah pengetahuan tentang terjadinya Baby Blues
Syndrome sehingga bisa mengenali gejala-gejalanya lebih awal.
d. Bagi Tenaga Kesehatan
Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan dan promosi kesehatan
sebagai upaya promosi preventif, serta meningkatkan dan
memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.

E. Metode Penulisan
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah
studi pustaka yaitu pengumpulan data yang relevan dari buku, artikel/jurnal
ilmiah, berita, maupun sumber kredibel lainnya yang terkait dengan Baby
Blues Syndrome.
Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah
pendekatan penelitian kualitatif yaitu rancangan penelitian yang
menggambarkan objek penelitian secara detail untuk mengetahui hubungan
komparatif sejumlah subjek melalui satu pengambilan data dengan uraian
yang tidak dapat dijelaskan secara numerik.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Baby Blues Syndrome


Baby Blues Syndrome adalah salah satu bentuk gangguan mood yang
diakibatkan oleh penyesuaian terhadap kelahiran bayi, gangguan ini biasanya
yang muncul pada hari pertama sampai hari ke empat belas setelah proses
persalinan, dengan gejala yang akan memuncak pada hari ke lima (Diah:
2015).
Baby Blues Syndrome merupakan perasaan sedih karena perbuahan
perasaan yang di alami ibu yang berkaitan dengan bayinya, misalnya seperti
kesulitan untuk menerima kehadiran bayinya. (Ambarwati, dkk: 2010).
Pospartum Blues atau Baby Blues Syndrome adalah fenomena yang
terjadi pada hari-hari pertama pasca persalinan dengan puncak gejala yang
terjadi pada hari ke-3 sampai ke-5 dengan durasi jam sampai beberapa hari
(Lisna: 2015).

B. Gelaja Baby Blues Syndrome


Menurut Marni (2016) reaksi dari Baby Blues Syndrome ini ditandai
dengan perasaan atau reaski sedih, depresi, cemas, perasaan labil, mudah
tersinggung, memliki gangguan tidur dan gangguan napsu makan, serta sering
menyalahkan diri sendiri. Gejala-gejala ini akan muncul setelah persalinan
dan biasanya gejala tersebut akan hilang dalam waktu beberapa jam bahkan
sampai beberapa hari. Namun beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan
kedepan, dapat berkembang menjadi keaadaan yang lebih buruk jika tidak
ditangani dengan baik.
Pendapat lain menjelaskan tentang bentuk Baby Blue Syndrome (Marni,
2016):
1. Merasa sedih, dan sering menangis tanpa sebab.
2. Mudah kesal, gampang tersinggung dan tidak sabaran
3. Cemas, merasa bersalah dan tidak berharga
Biasanya ibu akan selalu berfikir tidak dapat merawat anaknya
dengan baik, itulah hal yang membuat ibu selalu cemas, selalu
menyalahkan diri sendiri dan menganggap dirinya tidak berharga.
4. Menjadi tidak tertarik dengan bayi atau menjadi terlalu
memperhatikan dan kuatir terhadap bayinya.
5. Tidak percaya diri karena adanya perubahan bentuk tubuh pasca
melahirkan.
6. Kelelahan karena sulit beristirahat
Ibu akan merasa kelelahan dan sulit beristirahat karena
merawat bayinya. Tidak stabilnya tenaga dan istirahat yang
dibutuhkan karena merawat bayinya akan membuat ibu mudah letih
dan kurang tidur.
7. Penurunan berat badan yang disertai tidak mau makan
Dibuthkan tenaga dan perhatian yang ekstra saat merawat bayi
sehingga terkadang ibu lupa makan dan berakibat pada berat badan ibu
yang mengalami penurunan.
Beberapa gejala dari Baby Blues Syndrome yaitu antara lain sering tiba-
tiba menangis karena merasa gagal atau merasa tidak bahagia, napsu makan
turun, sensitive dan cemas berlebihan, sulit berkonsentrasi, sulit mengambil
keputusan, tidak percaya diri bahwa dapat merawat anaknya dengan baik,
merasa tidak memiliki ikatan batin dengan bayi dan tidak menyayangi
bayinya, mudah lelah dan sulit tidur/insomnia (Yusari dan Risneni 2016)

Variabel Definisi Operasional Kriteria


Gejala Baby Gangguan psikologi sementara yang Kriteria Endinburgh
Blues terjadi pada minggu pertama pasca Postnatal Depresion
Syndrome pada persalinan dengan memuncaknya Scale (EPDS) adalah
Ibu Postpartum emosi antara lain meliputi : sebagai berikut :
1. Gejala perilaku Nilai : 1-10
a. Sering menangis Tidak memerlukan
b. Mudah tersinggung screening ulang
c. Terlalu sensitif
d. Tidak peduli terhadap
bayi
2. Gejala fisik Nilai : 11-14
a. Sulit tidur Diperlukan screening
b. Mudah lelah ulang 2 minggu
c. Hilang tenaga kemudian
d. Tidak napsu makan atau
napsu makan bertambah
3. Gejala emosional Nilai : 15+
a. Cemas berlebihan Diperlukan tindak
b. Bingung lanjut ke psikiater
c. Strees
d. Tidak percaya diri (Cindy Ika, 2014)
e. Sedih
f. Perasaan diabaikan
Tabel 1.1
Definisi Operasional gambaran kejadian baby blues pada ibu

C. Faktor yang Mempengaruhi Baby Blues Syndrome


Beberapa orang beranggapan bahwa Baby Blues Syndrome ini dialami
ibu karena disebabkan oleh perubahan hormon. Pada saat ibu hamil maka
akan banyak mengalami perubahan secara fisik ataupun non fisik salah
satunya ialah perubahan hormon. Begitu pula pasca persalinan, ibu akan
kembali menglami perubahan tubuh dan serta perubahan hormon. Kadar
hormon estrogen dan progesteron serta hormon lainnya akan mengalami
perubahan, sehingga menyebabkan ibu sering merasa kelelahan, depresi, dan
penurunan mood yang drastis.
Menurut Arfian (2012), faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
Baby Blues Syndrome antara lain:
1. Dukungan sosial
Dukungan dan perhatian yang didapatkan dari suami, keluarga,
dan teman terdekat ibu sangatlah berpengaruh. Banyaknya
dukungan yang ibu dapatkan akan membuat ibu tidak merasa
sendirian dalam merawat bayinya, dan ibu akan merasa dicintai
oleh keluarganya sehingga ibu pun akan lebih memiliki rasa
sayang kepada bayinya.
2. Jenis kelamin bayi yang tidak sesuai harapan
Terkadang jenis kelamin yang tidak sesuai harapan dapat
menyebabkan ibu menjadi tidak ingin merawat anaknya.
3. Bayi dengan cacat bawaan ataupun kesehatan bayi yang kurang.
Ibu yang melahirkan bayi dengan keadaan cacat akan merasa
gagal menjadi orangtua dan terkadang mengabaikan bayinya
karena belum bisa menerima kondisi bayinya.
4. Komplikasi kelahiran
Proses persalinan juga dapat mempengaruhi munculnya Baby
Blues Syndrome misalnya proses persalinan yang sulit,
pendarahan, pecah ketuban dan bayi dengan posisi tidak normal
akan membuat ibu trauma.
5. Kurang persiapan untuk persalinan dan menjadi ibu
Kehamilan yang disebabkan karena hamil diluar nikah,
kehamilan karena pemerkosaan, dan kehamilan yang tidak
direncanakan dapat membuat sang ibu membenci bayinya karena
merasa belum siap menjadi ibu dan merawat bayinya.
6. Pendidikan
Kurangnya pengetahuan ibu karena pendidika yang rendah
juga menjadi salah satu faktor terjadinya Baby Blues Syndrome,
semakin tinggi pendidikan seorang ibu semakin rendah pula resiko
terjadinya Baby Blues Syndrome. Hal ini disebabkan pola pikir dan
cara menyikapi masalah dengan baik dibandingkan dengan ibu yang
memiliki pendidikan rendah.
7. Depresi
Depresi atau masalah emosional menjadi faktor yang sangat
rentan untuk terjadi Baby Blues Syndrome, karena itu pentingnya
support yang diberikan kepada ibu pasca persalinan.
8. Hormonal
Perubahan kadar hormon progresteron yang menurun disertai
peningkatan hormon estrogen, prolaktin dan kortisol yang drastis
dapat mempengaruhi emosi dan kondisi psikologis ibu.
9. Pengalaman pertama melahirkan
Kurangnya pengalaman ibu karena baru pertama kali mengalami
proses persalinan dan baru pertama kali merawat bayinya membuat
ibu bingung dan terkadang merasa lelah, kelelahan ini muncul
karena setelah bayinya lahir ibu merasa kegiatan nya berubah
menjadi lebih melelahkan dan hal tersebut dapat memicu
kebencian ibu terhadap sang bayi.
10. Kesulitan menyusui
Kondisi ini biasanya dialami pada hari-hari pertama pasca
persalinan, dikarenakan ibu belum terbiasa, belum berpengalaman
(anak pertama), atau karena adanya faktor payudara sepertinputing
susu tidak menonjol, putting susu lecet, dan ASI yang tidak keluar
menyebabkan ibu frustasi dan membuat ibu sedih.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Baby Blues Syndrome adalah salah satu bentuk gangguan mood yang
diakibatkan oleh penyesuaian terhadap kelahiran bayi, gangguan ini biasanya
yang muncul pada hari pertama sampai hari ke empat belas setelah proses
persalinan, dengan gejala yang akan memuncak pada hari ke lima.
Beberapa gejala dari Baby Blues Syndrome yaitu antara lain sering tiba-tiba
menangis karena merasa gagal atau merasa tidak bahagia, napsu makan turun,
sensitive dan cemas berlebihan, sulit berkonsentrasi, sulit mengambil keputusan,
tidak percaya diri bahwa dapat merawat anaknya dengan baik, merasa tidak
memiliki ikatan batin dengan bayi dan tidak menyayangi bayinya, mudah lelah
dan sulit tidur/insomnia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya Baby Blues Syndrome pada Ibu
pasca melahirkan yaitu kurangnya dukungan sosial, jenis kelamin yang tidak
sesuai harapan, bayi lahir denga keadaan cacat, komplikasi persalinan, kurangnya
persiapan persalinan dan menjadi ibu, pendidikan, depresi, perubahan hormonal,
pengalaman pertama melahirkan, dan kesulitan menyusui, , melahirkan anak ke
dua sehingga tidak tertarik lagi pada anak, persalinan dengan cesar, terjadinya
komplikasi pada persalinan, riwayat depresi/stress, kelelahan, dan perubahan
hormon.

B. Saran
Bagi tenaga kesehatan:
1. Diharapkan petugas kesehatan atau bidan lebih meningkatkan
konseling dan lebih peka terhadap permasalahan Baby Blues
Syndrome
2. Diharapkan petugas kesehatan atau bidan mampu mempertahankan
pelayanan kebidanan yang sudah memenuhi standar dan lebih
meningkatan pelayanan kebidanan.

Bagi Ibu :
1. Diharapkan ibu lebih peka terhadap gelaja-gelaja Baby Blues
Syndrome sehingga bisa segera berkonsultasi dengan bidan atau dokter
agar dapat diatasi.
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati. (2010). Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendekia.


Arfian. (2012). Baby Blues. Surakarta: Metagraf.
Diah. (2015). Faktor Risiko yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Postpartum
Blues. Jombang: Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jomban.
Ika, C. (2014). Kejadian Baby Blues pada Ibu Primipara di RSUD Bangil Pasuruan.
Mojokerto: Politeknik Kesehatan Majapahit

Krisdiana. (2013). Jurnal Kebidanan. Gambaran Fakto-Faktor Risiko Postpartum


Blues di Wilayah Kerja Puskesmas Blora, Vol. 2, No. 5:54-64.
Lina, W. (2016). Faktor Terjadinya Baby Blues Syndrome pada ibu nifas di BPM.
Surakarta: Akademi Kebidanan Citra Medika Surakarta.
Lisna. (2015). Gambaran kejadian postpartum Blues pada Ibu Nifas Berdasarkan
Karakteristik Di Rumah Sakit Umum Tingkat IV Sariningsih Kota Bandung.
Bandung: Universitas Pendidikan.
Mansyur, H. (2009). Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika.
Marni. (2016). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “Peuperium Care”. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Yusari, dan Risneni. (2016). Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jakarta: Trans
Info Media.

Anda mungkin juga menyukai