Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PENELITIAN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP IBU NIFAS DENGAN KEJADIAN


POSTPARTUM BLUES DI DESA SAMBIREJO, KECAMATAN BINJAI ,KABUPATEN
LANGKAT.

DIUSULKAN OLEH :
RARA NUOVA FIFADA 2008260021

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA
UTARA
MEDAN
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Proposal Penelitian dengan Judul :

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP IBU NIFAS DENGAN KEJADIAN

POSTPARTUM BLUES DI DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT.

Oleh :

RARA NUOVA FIFADA

2008260021

Proposal Penelitian ini telah diperiksa dan disetujui untuk

dilanjutkan ke penulisan skripsi atau program kreativitas

mahasiswa

Disetujui Oleh Dewan Penguji

Pembimbing,

( dr. Dona Wirniaty,M(Ked),SpOG


DAFTAR ISI

PROPOSAL PENELITIAN.........................................................................................................................1
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA.................1
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................................................2
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP IBU NIFAS DENGAN KEJADIAN
POSTPARTUM BLUES DI DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT . 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................................1
BAB I..........................................................................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................3
1.3 TUJUAN PENELITIAN..................................................................................................................3
1.4 MANFAAT PENELITIAN..............................................................................................................4
1.4.1. BAGI PENULIS...........................................................................................................................4
1.4.2. BAGI MASYARAKAT...............................................................................................................4
1.5 HIPOTESIS......................................................................................................................................4
1.6. TEMUAN PENELITIAN.....................................................................................................................4
BAB II…………………………………………………………………………………………….
TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................................................5
2.1 NIFAS .............................................................................................................................................5
2.2. DUKUNGAN KELUARGA………………………………………………………………………...5
2.3 POSTPARTUM BLUES…………………………………………………………………………….5

i
BAB 1

1.1 PENDAHULUAN

1.1.1. LATAR BELAKANG

Postpartum blues adalah suatu kejadian dimana seorang ibu nifas mengalami
gangguan stress secara emosional yang disebabkan kurangnya hubungan dukungan
keluarga dan faktor lain yang mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi dan juga perasaan
tidak nyaman setelah persalinan yang berkaitan dengan hubungan ibu dan bayinya atau
dengan dirinya sendiri. Saat plasenta dikeluarkan pada serangkaian proses persalinan
terjadi perubahan hormon yang melibatkan Hormon Progesteron, dan Hormon Estrogen
dalam tubuh seorang wanita yang dapat mempengaruhi kondisi fisik, mental dan
emosional ibu.
Postpartum blues dapat berkembang menjadi gejala depresi mayor. Lebih dari
20% wanita yang mengalami postpartum blues akan berkembang menjadi gejala depresi
mayor dalam satu tahun setelah melahirkan (Reck et al., 2009).
Apabila Postpartum blues tidak ditangani dengan serius, maka akan berkembang menjadi
Depresi PostPartum dan kondisi yang paling berat bisa sampai Postpartum psychosis.
Postpartum blues atau Baby blues adalah hal yang sering menyebabkan terputusnya
interaksi ibu dan anak, dan mengganggu perhatian dan bimbingan yang dibutuhkan
bayinya untuk berkembang secara baik (Ishikawa et al., 2011).
Menurut Panduan secara Obstetric dan Gynecology, hal ini menyakini 10-15%
ibu yang melahirkan mengalami gangguan ini terlebih hampir 90% mereka tidak
mengetahui gejala Postpartum blues (baby blues). Angka kejadian Post Partum blues di
Asia cukup tinggi dan bervariasi antara 26-85 %, sedangkan di Indonesia angka kejadian
post partum blues antara 50-70 % wanita pasca persalinan diperkirakan angka

ii
kejadiannya rendah dibandingkan hal ini disebabkan oleh budaya dan sifat orang
Indonesia yang cenderung lebih sabar dan menerima apa yang dialaminya baik itu
peristiwa yang menyenangkan maupun menyedihkan. Depresi postpartum sering terjadi
pada masa adaptasi psikologis ibu masa nifas, walaupun kejadian ini sulit untuk diketahui
secara pasti namun diyakini 10-15% ibu melahirkan mengalami gangguan ini Gejala
Baby blues ditandai dengan reaksi depresi atau sedih, menangis, mudah tersinggung,
cemas, perasaan yang labil, cenderung menyalahkan diri sendiri, gangguan tidur dan
gangguan nafsu makan penyebab Post Partum blues tidak dapat ditentukan secara pasti
namun diduga dipengaruhi antara lain dikarenakan faktor internal dan eksternal Faktor
internal.
Bagi ibu Post Partum, apabila pada ibu ibu yang baru pertama melahirkan akan
sangat membutuhkan dukungan orang-orang terdekatnya karena ia belum sepenuhnya
berada pada kondisi stabil, baik fisik maupun psikologisnya. Hal ini sangat asing dengan
perubahan peran barunya yang begitu fantastis terjadi dalam waktu yng begitu cepat yaitu
peran sebagai seorang ibu. Dengan respon positif dari suami, akan mempercepat proses
adaptasi peran ini sehingga akan memudahkan bagi bidan untuk memberikan asuhan
yang sehat.
Dukungan suami merupakan faktor terbesar dalam memicu kejadian Postpartum
blues. Hal ini dikarenakan dukungan suami merupakan strategi koping penting pada saat
mengalami stress dan berfungsi sebagai strategi preventif untuk mengurangi stress.
Mereka yang mendapatkan dukungan suami baik secara emosional, support,penghargaan
relatif tidak menunjukkan gejala Postpartum blues, sedangkan mereka yang kurang
memperoleh dukungan suami relative mengalami gejala Postpartum blues.
Dukungan dari tenaga kesehatan seperti dokter obstetri bidan atau perawat juga
sangat di perlukan oleh ibu Proporsi ibu postpartum yang mengalami Postpartum blues
disebabkan oleh beberapa faktor yang mempunyai pengaruh terhadap kejadian

ii
i
Postpartum blues pada ibu postpartum, hal ini sangat lah berpengaruh terhadap kejadian
postpartum blues pada ibu postpartum adalah faktor risiko usia ibu,
faktor paritas dan faktor dukungan sosial suami mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kejadian Postpartum blues.
Dengan Demikian, Pada ibu postpartum blues di wilayah kerja Puskesmas
Sambirejo Desa Sambirejo Kec. Binjai, yang mengalami kenaikan kasus yang signifikan
meliputi Faktor risiko pendidikan, faktor status pekerjaan ibu, faktor jenis persalinan,
faktor kehamilan tidak diinginkan/direncanakan dan faktor status ekonomi keluarga tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kejadian Postpartum blues pada ibu
postpartum di wilayah kerja Puskesmas Sambirejo Desa Sambirejo Kec. Binjai, Hasil
wawancara mendalam menunjukkan gambaran gejala Postpartum blues lebih banyak
terjadi adalah timbulnya kecemasan, kekhawatiran dan kesedihan pada ibu postpartum.

iv
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka rurmusan masalah


dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kejadian


postpartum blues pada ibu nifas?

1.3. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan kejadian
postpartum blues pada ibu nifas.
2. Untuk Mengetahui Pengaruh Dukungan keluarga dengan kejadian postpartum
blues pada ibu nifas.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharap dapat bermanfaat :

1.4.1. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan juga manfaat bagi penulis agar lebih


dalam lagi mengetahui tentang hubungan dukungan keluarga terhadap
ibu nifas dengan kejadian postpartumblues.
1.4.2. Bagi Masyarakat khusunya di Desa Sambirejo kecamatan binjai
Kabupaten langkat

1.5. Hipotesis
Hubungan dukungan keluarga sangat berpengaruh pada kejiwaan
seorang ibu yang baru melahirkan seorang bayi karena butuh dukungan
dan juga kontrol emosional yan g harus di jaga

5
1.6. Temuan Penelitian
Ditemukan data yang valid serta akurat tentang hubungan
dukungan keluarga terhadap ibu nifas dengan kejadian postpartum blues

6
BAB II

2.1. Masa Nifas

Menurut Ambarwati dan Wulandari Masa Nifas Adalah dimana Masa nifas
(puerperium) dimulai setelah 2 jam post partum dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, biasanya berlangsung selama 6
minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat
kandungan pada keadaan yang normal. Masa Nifas (puerperium) adalah masa pulih
kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra
hamil. Lama masa nifas 6-8 minggu. Batasan waktu nifas yang paling singkat
(minimum) tidak ada batas waktunya, bahkan bisa jadi dalam waktu yang relatif
pendek darah sudah keluar sedangkan batas maksimumnya adalah 40 hari.
Jadi masa nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya placenta sampai
alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas
berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari.

2.2. DUKUNGAN KELUARGA

Dukungan keluarga adalah suatu proses hubungan antara keluarga dengan


lingkungan sosial keluarga tersebut bersifat reprokasitas (sifat dan hubungan timbal
balik), advis atau umpan balik (kuantitas dan kualitas komunikasi) serta keterlibatan
emosional ke dalam intimasi dan kepercayaan dalam hubungan sosial. Dukungan
keluarga juga diartikan sebagai keberadaan, kesedian, kepedulian, dari orang-orang
yang dapat diandalkan, serta dapat menghargai dan saling menyayangi

7
2.3 POSTPARTUM BLUES
Postpartum Blues merupakan perwujudan fenomena psikologis yang dialami oleh wanita yang
terpisah dari keluarga dan bayinya atau ketidakmampuan seorang ibu untuk menghadapi suatu
keadaan baru dimana kehadiran anggota baru dalam pola asuhan bayi dan keluarga. Contonya
bayi dan keluarga. Kira-kira 80% dari semua pengalaman ibu-ibu postpartum selama waktu
setelah persalinan, biasanya terjadi 3-5 hari postpartum, ketika mereka menangis tanpa tahu
alasanya. Keadaan tersebut berlangsung bisa setiap jam atau kadang-kadang setiap hari. Dapat
diatasi dengan cinta support dan hiburan. Postpartum Blues yaitu keadaan dimana ibu merasa
sedih berkaitan dengan bayinya disebut baby blues. Penyebabnya antara lain perubahan pada
saat hamil, perubahn fisik emosional. Perubahan yang dialami ibu alami akan kembali secara
perlahan setelah beradaptasi dengan perubahan barunya. Gejala baby blues antara lainya :
mengangis, perubahan persasaan, cemas, kesepian, khawatir dengan bayinya, penurunan libido,
kurang percaya diri enomena pasca partum awal atau baby blues merupakan skuel umum
kelahiran bayi, biasanya terjadi 70% wanita. Penyebabnya ada beberapa hal, antara lain
lingkungan tempat melahirkan yang kurang mendukung, perubahan hormon yang cepat, dan
keraguan terhadap peran baru. Pada dasarnya tidak satupun dari ketiga hal tersebut termasuk
penyebab yang konsisten. Faktor penyebab biasanya merupakan kombinasi dari berbagai faktor,
termasuk adanya gangguan tidur tidak dapat dihindari oleh ibu selama masa-masa awal menjadi
seorang ibu.

8
9
10
11
12
13
14
15

Anda mungkin juga menyukai