PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
secara umum dalam populasi dunia adalah 3-8 dengan 50% kejadiannya
terjadi pada usia produktif yaitu 20-50 tahun. WHO juga menyatakan
1
2
yaitu faktor demografi yaitu usia dan partias, serta faktor psikososial yang
cold atau pilek dan penyakit yang serius seperti MERS dan SARS
tingkat stres yang tinggi. Kejadian Postpartum blues atau depresi menjadi
Hasil penelitian dari Liang et al., (2020) didapatkan hasil dari 845
postpartum blues dengan nilai EPDS pada titik batas 10, sehingga
tahun dengan hasil 71,4% dari total postpartum blues. Postpartum blues
pada ibu primipara terjadi paling banyak dengan jumlah 20 ibu (31,3%).
oleh ibu dengan pendidikan SMP dengan jumlah 16 orang dan 17 orang
tidak mempunyai ikatan batin dengan bayinya bahkan ibu merasa tidak
mampu untuk merawat bayinya karena status ekonomi yang minim. Ibu
Covid-19.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
Purbalingga
5
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
penelitian selanjutnya.
6
b. Bagi Responden
c. Bagi Institusi
d. Bagi Lahan
2. Manfaat Teoritis
selanjutnya.
7
F. Keaslian Penelitian
Diharapkan
2. Faktor Determinan Variabel PenelitianHasil analisis
yang Dependen : deskriptifbivariat yaitu usia,
Mempengaruhi Post Partum korelatif pekerjaan dan status
Kejadian Post Blues dengan kehamilan. Hasil
Partum Blues pada Variabel Cross analisis multivariat
Ibu Nifas di Independen : sectional.adalah status
Wilayah Kerja Usia, Paritas, Analisis kehamilan dengan
Puskesmas Ibuh Pendidikan, data Chi- nilai OR 20,598.
Kota Payakumbuh Pekerjaan, square Upaya yang bisa
(Debby Pendapatan, Teknik dilakukan untuk
Yolanda,2019) Dukungan pengambil mencegah kejadian
suami dan an post partum blues
keluarga, sampel : dengan pemberian
Status consecutivpendidikan
Kehamilan e samplingkesehatan mengenai
Instrumen perubahan
: kuesioner
psikologis dan
EPDS persiapan
menghadapi
persalinan yang
diberikan petugas
kesehatan kepada
ibu hamil
3. Faktor-Faktor Yang Variabel Jenis Mayoritas
Mempengaruhi dependen : penelitian responden dengan
Kejadian Post kejadian desain umur < 20 tahun dan
Partum Blues Di postpartum cross > 35 tahun, dengan
RS Akademik blues. sectional. status pendidikan
Universitas Gadjah Variabel Teknik tinggi, pendapatan
Mada (Budi independen : pengambil tinggi, primipara,
Susilawati, Evita umur, paritas, an status kehamilan
Ratih Dewayani, pendidikan, sampel : yang tidak
Winda Oktaviani, status metode diinginkan, tidak
Ayuk Rahadhian pekerjaan, simple ada dukungan
Subekti, 2020) sosial random suami, cara
ekonomi, Instrumen persalinan dengan
status : kuesioner sectio caesarea, dan
perkawinan, ibu yang bekerja
status lebih dari 50% ibu
kehamilan, mengalami
dukungan postpartum blues.
suami, dan Analisa data
jenis menggunakan
persalinan. logistik regresi
faktor- faktor yang
mempengaruhi
kejadian postpartum
blues adalah umur,
paritas, dan status
9
pekerjaan (p-values
< 0,05).
4. Pengaruh Jenis Variabel Penelitian Berdasarkan hasil
Persalinan Dependen : Kuantitatif penelitian hasil p-
Terhadap Kejadian Post Partum , penelitian value sebesar 0,005
Post Partum Blues Blues deskriftif < α 0,05. Artinya
di RSUD dr. MM. Variabel analitik ada hubungan jenis
Dunda Limboto Independen : dengan persalinan terhadap
Kabupaten Jenis crosssectio kejadian post
Gorontalo Provinsi persalinan nal partum blues.
Gorontalo
(Windi Ismail,
Rizky Nikmathul
Husna, Dwi Nur
Octaviani,
Siskawati Umar,
2019)
5. Faktor Determinan Variabel Penelian Berdasarkan hasil
Yang Dependen : survey uji statistik terdapat
Mempengaruhi Kejadian analitik hubungan paritas (p-
Kejadian Postpartum observasio value 0,022), jenis
Postpartum Blues Blues Pada nal dengan persalinan (p-value
Pada Masa Masa cross- 0,003), dan
Pandemi Covid-19 Pandemi sectional. pendapatan keluarga
di Wilayah Kerja Covid-19 Analisis (p-value 0,000)
Puskesmas Variabel uji Chi- terhadap kejadian
Karanganyar Independen : Square postpartum blues.
Kabupaten usia, paritas, Instrumen Sedangkan hasil uji
Purbalingga jenis : EPDS statistik yang tidak
(Ummu Habibah, persalinan, berhubungan yaitu
2022) pendapatan usia ibu (p-value
0,716) terhadap
kejadian postpartum
blues.
penelitian ini adalah ibu nifas hari ke satu sampai empat belas, dengan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Konsep Postpartum
a. Pengertian Postpartum
berkualitas pada masa ini sering kali tidak dilakukan dengan benar dan
a) Uterus
b) Lochea
sebagai berikut :
13
1 minggu postpartum
(5) Serviks
(7) Perineum
(8) Payudara
saluran cerna dan nafsu makan dapat kembali normal. Ibu yang
melahirkan.
(Maritalia, 2017)
5) Perubahan Endokrin
adrenalin dan serotin yang terlibat dalam suasana hati dan depresi.
bisa dua kali lipat dari persalinan normal. Perubahan yang terjadi
tenaga kesehatan)
mood pada ibu postpartum yang memiliki implikasi pada ibu, bayi dan
blues, dan tingkat gangguan mood yang paling parah yaitu postpartum
psikosis.
gelisah, letih, pelupa dan tidak dapat tidur. Postpartum blues dapat
yang wajar sebagai naluri ibu dan sikap protektif terhadap bayinya.
masa nifas paling ringan, namun jika postpartum blues ini tidak
ditangani dengan baik dapat menjadi keadaan yang lebih berat yaitu
menurut(Rini, 2017),yaitu :
melahirkan
terjadi
11) Rasa memiliki bayi yang berlebih sehingga rasa takut kehilangan
1) Faktor Emosional
b) Kebingungan
d) Perasaan sedih
2) Faktor Fisik
akan mengalami gangguan pada fisik dan terjadi siklus hidup yang
b) Kehilangan tenaga
3) Faktor Biologis
a) Progesteron
b) Estrogen
c) Oksitosin
e) Prolaktin
f) Beta endorphin
1) Ibu merasa tidak siap dan tidak mampu untuk merawat dan
Ibu yang mengasuh dan merawat bayi seorang diri dan tidak
bayangan ibu.
2014),yaitu :
emosinya
susu
memperbanyak dukungan
anaknya
atau keluarga
c) Berolahraga ringan
f) Bersikap fleksibel
Alat ukur EPDS telah diadaptasi oleh Gondo (2010) yang mengacu
pada aspek tanda dan gejala dari depresi menurut Diagnostic and
3. Usia
menjalani suatu kehidupan. Usia yang dimaksud dalam hal ini yaitu
reproduksi usia yang dikatakan aman untuk bereproduksi yaitu antara 20-
35 tahun, sebab usia ini dianggap matur dalam hal fungsi reproduksi
4. Paritas
adaptasi, kalau dulu hanya memikirkan diri sendiri, begitu bayi lahir jika
ibu tidak paham peran barunya, dia akan menjadi bingung sementara
bayinya harus tetap dirawat. Sedangkan ibu yang sudah pernah beberapa
psikologis atau post partum blues (fatma, 2012). Untuk itu perlu diberikan
5. Jenis persalinan
a. Pengertian Persalinan
cukup bulan atau hampir cukup bulan dan disusul dengan keluarnya
2012).
b. Persalinan Normal
1) Pengertian
a) Persalinan Kala 1
yaitu fase laten dan fase aktif. Dimulainya fase laten yaitu sejak
b) Persalinan Kala 2
c) Persalinan Kala 3
dengan tiga atau empat kontraksi uterus yang kuat setelah bayi
2013).
29
d) Persalinan Kala 4
d) Plasenta
e) Psychologic
insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim
abdomen dan uterus sehingga janin dapat lahir secara utuh dan
30
dan vagina
kelainan letak.
31
kandung kemih atau ureter dan usus, lesi neonatal, dan komplikasi
dan tulang lainnya dengan lesi saraf perifer, lesi pleksus brakialis,
6. Pendapatan
sifatnya reguler dan diterima biasanya sebagai balas atau kontra prestasi,
a. Gaji dan upah yang diterima dari gaji pokok, kerja sampingan, kerja
b. Usaha sendiri yang meliputi hasil bersih dari usaha sendiri, komisi,
c. Hasil investasi yakni pendapatan yang diperoleh dari hak milik tanah.
d. Pendapatan yang berupa barag yaitu : pembayaran upah dan gaji yang
rekreasi. (Christopher,2011)
7. Coronavirus
a. Pengertian Coronavirus
baru yang ditemukan setelah kejadian luar biasa atau KLB di kota
Wuhan China pada bulan desember 2020, virus tersebut diberi nama
(ZA dkk., 2020). Virus ini termasik didalam gen dengan Flor Elliptic
virus ini genetiknya berbeda dengan virus SARS-Cov dan juga virus
MERS-Cov.
seperti hewn babi, sapi, kuda, dll. Virus ini disebut virus Zoonotic
yang artinya bahwa virus yang berpindah dari hewan ke manusia. Ada
beberapa hewan yang merupakan host atau induk virus ini dan
yang sering dikonsumsi dan merupakan sumber utama dari SARS dan
nya, virus ini tidak dapat hidup tanpa sel hostnya. Siklus dari virus ini
CoV proteinS berikatasn dengan resptor di sel host yaitu pada enzim
ACE-2. Reseptor sel ini dapat temukan pada bagian mukosa oral,
tulang, limfe, hati, ginjal, sel eptiel alveolar paru, otak, sel entrosit
usus halus, sel endotel aretri vena dan terdapat juga pada sel otot polos.
Setelah virus ini berhasil masuk selanjutnya akan tranlasi replica gen
siklus tersebut virus akan menyebar dari saluran atas ke saluran bawah.
dan biasanya terjadi dihari ketiga hingga ketujuh (ZA dkk., 2020).
dan diare pada beberapa pasien (ZA dkk., 2020). Karena beberapa
pasien parah tidak mengalami kesulitan bernapas yang jelas dan dating
terjadi setelah satu minggu setelah onset penyakit, dan yang lebih
pola kecil atau Multiple Small Patches Shadow dan terjadi perubahan
d. Pemeriksaan Penunjang
subsegmental.
bawah
36
e. Dampak Psikologis
fasilitas kesehatan
disabilitas, orang lanjut usia karena takut akan terinfeksi oleh virus,
B. Kerangka Teori
- Usia
Koping stres (-) - paritas
adaptasi (-) - Jenis persalinan
- Pendapatan
-
- Pendidikan
Postpartum Blues
- Pekerjaan
- Dukungan suami
dan keluarga
- Status kehamilan
Postpartum Depression
Postpartum Psikosis
Keterangan :
: diteliti : diteliti
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
dapat diketahui bahwa kejadian postpartum blues pada ibu nifas merupakan
masalah yang rumit dan disebabkan oleh beberapa faktor. Adapun kerangka
konseptual penelitian ini terdiri dari variabel independen (bebas) yaitu usia,
Usia
Paritas
Postpartum Blues
Jenis Persalinan
Pendapatan
B. Hipotesa Penelitian
(Ha) yaitu:
a. Tidak ada hubungan usia dengan kejadian postpartum blues pada masa
penelitian yang dilakukan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel
independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2016).
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
sebagai berikut.
postpartum blues.
40
Kabupaten Purbalingga.
42
1. Populasi
2. Sampel
Puskesmas Karanganyar.
populasi yang kurang dari 100 maka, seluruh populasi dijadikan sampel
penelitian.
43
2021.
Desember 2021.
2021.
pada tanggal 7 Februari 2022 dan telah disetujui pada tanggal 2 Maret
2022.
3 Maret 2022.
45
oleh peneliti.
kuesioner.
data.
2. Jenis data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder.
a. Data primer
Data yang diperoleh langsung dari responden yang dalam hal ini
adalah ibu nifas. Data primer diperoleh dari pengisian kuesioner EPDS
dan lembar ceklist (usia, paritas, jenis persalinan dan pendapatan) oleh
46
ibu nifas selaku responden untuk melihat variabel faktor risiko yang
b. Data sekunder
atau pihak lain yang dapat dipercaya. Data sekunder yang digunakan
data ibu hamil yang memiliki tafsiran persalinan pada bulan Februari-
Maret.
2012).
variabel usia, paritas, jenis persalinan, dan pendapatan. Lembar checklist usia,
digunakan untuk mengkaji laporan individu yang dibuat secara khusus untuk
pada sejumlah kebudayaan dan dikaji sebagai alat skrining yang valid untuk
2013).
(*) dan tanpa tanda (*). Pertanyaan tanpa tanda (*) yakni pertanyaan 1,2, dan
4, kotak jawaban teratas diberi nilai nol (0) dan kotak jawaban yang terendah
diberi nilai tiga (3). Pertanyaan dengan tanda (*) yakni nomor 3,5,6,7,8,9,10
kotak jawaban teratas diberi nilai tiga (3) dan kotak jawaban yang paling
rendah diberi nilai nol (0). Nilai maksimum EPDS adalah 30 dengan interval
EPDS yang digunakan segera setelah melahirkan dan diulang dalam waktu
dua minggu adalah mengkaji kejadian postpartum blues dan bila penilaian
EPDS dalam waktu satu bulan atau lebih adalah menilai depresi postpartum
Pada penelitian ini tidak dilakukan uji validitas karena instrument yang
digunakan sudah baku. Penelitian yang dilakukan oleh Faradiana tahun 2016,
uji validitas kuisioner dilakukan pada ibu postpartum 1-14 hari di wilayah
Pearson Product Moment dengan r tabel 0,482 (df=15) sehingga jika r hitung
pada 10 pertanyaan kuisioner lebih besar dari r tabel maka dinyatakan valid.
valid. Pada uji reliabilitas yang dilakukan oleh Faradiana digunakan uji Alpha
Cronbach dengan nilai >0,60 dinyatakan reliabel. Hasil uji yang didapatkan
adalah 0,923 sehingga r hitung lebih besar dari r tabel dan instrumen
b. Pengkodean (coding)
angka, bukan simbol. Karena hanya angka atau numeric atau nomor
49
computer.
1) Variabel bebas
penelitian.
50
d. Data Cleaning
secara statik, proses mengecek data yang benar saja yang diambil
e. Pentabulasian (Tabulating)
2. Analisa data
program aplikasi pengolah data statitik 22.0. Analisa data yang dilakukan
a. Analisis univariat
b. Analisis bivariat
dalam penelitian ini terdiri atas usia, paritas, jenis persalinan, dan
51
Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi-
nilai total bermakna (p value < α 0,05). Jika p value didapatkan < 0,05
dengan kejadian postpartum blues p value 0,716 > α 0,05 dan ada
value 0,022 < α 0,05, jenis persalinan dengan postpartum blues p value
L. Etika Penelitian
Berikut adalah hal yang di lakukan peneliti dalam etika penelitian yaitu :
1. Ethical Clearance
2022.
52
mengetahui dampaknya.
4. Confidentialy (Kerahasiaan)
inisial.
53
M. Jadwal Penelitian
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Lokasi
2. Analisis Univariat
a. Usia
Persentase
Usia Frekuensi (%)
Resiko 10 22,2
Tidak
35 77,8
Beresiko
Total 45 100,0
Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukan bahwa hasil penelitian pada
b. Paritas
Persentase
Paritas Frekuensi (%)
Primipara 19 42,2
Multipara 26 57,8
Total 45 100,0
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukan bahwa hasil penelitian pada
(57,8%).
c. Jenis persalinan
Persentase
Jenis Persalinan Frekuensi (%)
Normal 35 77,8
Sectio Caesaria 10 22,2
Total 45 100,0
Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukan bahwa hasil penelitian pada
(22,2%).
d. Pendapatan
(33,3%).
e. Postpartum Blues
(40,0%).
3. Analisis Bivariat
Postpartum_Blues
Tidak p-value
Postpartum Postpartum
Usia Blues Blues Total
F % F % F %
Resiko 1
3 7
0
0 0 1
3 7 0
, , 0 0
,
0 0 ,
0
7
Tidak 1
4 5 1
Beresiko 0
1 2 2 7 3 6
0
5 , 0 , 5
,
9 1
0
Total 1
4 6
0
1 0 2 0 4
0
8 , 7 , 5
,
0 0
0
Berdasarkan Tabel 4.6 diatas, dari hasil analisis hubungan
Postpartum_Blues
Tidak p-value
Postpartum Postpartum
Paritas Blues Blues Total
F % F % F %
Primipara 1
1 8
0
5 1 4 1
3 0
, 6 , 9 0
.
8 2 ,
0
0
Multipara 1
5 4 2
0
1 3 1 6 2 2
0
4 , 2 , 6
.
8 2
0
Total 1
3 6
0
1 7 2 2 4
0
7 , 8 , 5
.
8 2
0
Berdasarkan Tabel 4.7 diatas, dari hasil analisis hubungan
Postpartum_Blues
Tidak p-value
Jenis Postpartum Postpartum
Persalinan Blues Blues Total
F % F % F %
Normal 1
5 4
0
1 1 1 8 3
0
8 . 7 . 5
4 6
0
60
Sectio 1 1 0
Caesaria 0 0 0 ,
1 1
0 . 0 0 0
0 0
0 . 0
0 0 3
Total 1
4 6
0
1 0 2 0 4
0
8 . 7 . 5
0 0
0
Berdasarkan Tabel 4.8 diatas, dari hasil analisis hubungan
Karanganyar
Postpartum_Blues
Tidak p-value
Postpartum Postpartum
Pendapatan Blues Blues Total
F % F % F %
<Rp.1.998.000 1
1 8
0
6 2 3 3
5 0
. 5 . 0 0
7 3 ,
0
0
≥ Rp.1.998.000 1
8 1 0
0
1 6 3 1 0
2 0
3 . . 5
7 3
0
Total 1
4 6
0
1 0 2 0 4
0
8 . 7 . 5
0 0
0
Berdasarkan Tabel 4.9 diatas, dari hasil analisis hubungan
B. Pembahasan
62
1. Usia ibu
dan usia ibu yang tidak beresiko (20-35 tahun) sebanyak 35 responden
(77,8%).
Usia yang kemungkinan tidak berisiko tinggi pada saat kehamilan dan
persalinan yaitu usia 20-35 tahun, karena pada saat tersebut rahim
2. Paritas
responden (57,8%).
kesehatan ibu. Pada kelahiran awal, ada bahaya komplikasi yang agak
3. Jenis Persalinan
(22,2%).
4. Pendapatan Keluarga
Kondisi ekonomi dalam keluarga pada saat ibu dalam proses persalinan
kurang, akan berdampak pada kondisi psikologis ibu tersebut. Hal ini
ibu postpartum harus menjaga bayinya yang masih rentan agar tetap
rentang usia 20-35 tahun dengan jarak kelahiran dua sampai lima tahun
rendah.sedangkan pada usia <20 tahun dan >35 tahun merupakan usia
2017).
mengakses pelayanan kesehatan yang ada. Selain itu pada usia tersebut
aktivitas baru sebagai ibu dalam merawat anaknya. Semakin muda usia
66
(Nirwana, 2011).
dengan usia ibu beresiko (<20 tahun dan >35 tahun), dimana terdapat 7
postpartum blues dan usia yang tidak beresiko terdapat 70% yang
saja.
67
bayinya.
Blues
yang dilakukan oleh (Ismail et al., 2020) yang menunjukan bahwa ada
rasa sakit yang luar biasa dikala proses kelahiran dapat jadi aspek
postpartum blues.
C. Keterbatasan Penelitian
penelitian ini tidak meneliti variabel faktor hormonal, aktivitas fisik dan
kehamilan).
D. Hambatan Penelitian
Hambatan yang dihadapi peneliti dalam proses penelitian ini yaitu
A. Simpulan
B. Saran
postpartum blues, serta ibu mampu miliki sikap terbuka dan bersedia
program pada ibu dengan resiko postpartum blues terutama pada ibu
usia muda mengingat bahwa usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari
4. Bagi Peneliti