Anda di halaman 1dari 7

JURNAL KEBIDANAN

Vol 2, No 4, Oktober 2016 : 169-174

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP POST PARTUM BLUES PADA


IBU NIFAS DI BPS AMRINA, Amd.Keb KELURAHAN GANJAR ASRI
KECAMATAN METRO BARAT KOTA METRO TAHUN 2016
1 2
Vida Wira Utami , Monica Ivana DS

ABSTRAK

Postpartum blues dapat terjadi sejak hari pertama pasca persalinan,cenderung akan memburuk
pada hari ketiga sampai kelima dan berlangsung dalam rentang waktu 14 hari atau dua minggu pasca
persalinan. Di Asia angka kejadian postpartum blues cukup tinggi yakni 26%- 85%. Dari beberapa
penelitian dijelaskan sebanyak 50% ibu setelah melahirkan mengalami depresi setelah melahirkan dan
hampir 80% ibu baru mengalami perasaan sedih setelah melahirkan atau sering disebut postpartum
blues. Tujuan penelitian ini diketahui hubungan dukungan suami dengan terjadinya post partum blues
pada ibu nifas di BPS Amrina, Amd.Keb Kelurahan Ganjar Asri Kecamatan Metro Barat Kota Metro
Tahun 2016.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian yang digunakan
menggunakan analitik dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah
menggunakan populasi kasus sebanyak 20 orang dan kontrol 40 orang. Sampel dalam penelitian ini
menggunakan semua kasus 20 dan kontrol 2x kasus sehingga bejumlah 40. Jadi jumlah sampel 60
orang. Menggunakan analisa data univariat dan bivariat dengan uji chi-square.
Diketahui distribusi frekuensi dukungan suami kategori mendukung sebanyak 36 orang
(60,0%). Diketahui kelompok kontrol sebanyak 40 orang (66,7%). Ada hubungan dukungan suami
dengan terjadinya post partum blues pada ibu nifas dengan p-value 0,002, OR = 1,143. Diharapkan ibu
dapat melibatkan suami dan peran keluarga untuk mendampingi ibu selama merawat bayi serta
memberikan dukungan kepada ibu untuk mencegah terjadinya post partum blues pada ibu nifas.

Kata Kunci : Dukungan suami, postpartum blues

PENDAHULUAN sebesar 76,96%, tahun 2012 sebesar 85,16%


(13)
Berdasarkan data dari Kementerian dan tahun 2013 sebesar 86,64%.
Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Ibu nifas yang melakukan kunjungan
Kesra), jumlah bayi yang meninggal di nifas pada tahun 2012 mencapai 89,18%,
Indonesia mencapai 31 kasus per 1.000 walaupun mengalami peningkatan
kelahiran. Berdasarkan hasil Survei Demografi dibandingkan tahun 2011 yang hanya
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2014 angka mencapai 88,40% cakupan ini masih 3,82
kematian ibu melahirkan tercatat sebesar 93 point di bawah target tahun 2012 yaitu 93%.
per seratus ribu kelahiran hidup dan angka Seharusnya seluruh ibu bersalin melakukan
kematian bayi sebesar 24 per seribu kelahiran kunjungan Nifas, agar ibu dapat terlindungi
(18)
hidup. dari kemungkinan terjadinya resiko pada masa
Capaian cakupan kunjungan nifas nifas seperti perdarahan dan infeksi.
(KF3) di Indonesia dalam kurun waktu 6 tahun Diharapkan bila ibu melakukan kunjungan
terakhir mengalami kenaikan. Capaian nifas, maka akan langsung melakukan
indikator KF lengkap yang meningkat dalam 6 kunjungan neonatus. Ibu yang tidak melakukan
tahun terakhir merupakan hasil dari berbagai kunjungan nifastentunya juga tidak melakukan
upaya yang dilakukan oleh Pemerintah dan kunjungan neonatus.
(6)

masyarakat termasuk sektor swasta. Cakupan AKI yang tinggi menunjukan


kunjungan nifas di indonesia pada tahun 2008 rawannya derajat kesehatan ibu. Jumlah kasus
sebesar 17,9 %, tahun 2009 sebesar 55,58 %, kematian ibu yang dilaporkan di Provinsi
tahun 2010 sebesar 73,61%, tahun 2011 Lampung sampai dengan bulan Desember
tahun 2014 sebanyak 178 kasus. Terjadi

1) Dosen Prodi Kebidanan Universitas Malahayati Bandar Lampung


2) Prodi Kebidanan Universitas Malahayati Bandar Lampung
Hubungan Dukungan Suami Terhadap Post Partum Blues Pada Ibu Nifas Di BPS
170
peningkatan yang signifikan dibandingkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh
tahun 2013 yaitu 152 kasus. Faktor medis yang Irawati tahun 2013 di RSUD RA Basoeni
menjadi penyebab kematian ibu pada tahun Mojokerto menunjukkan 59 % dari ibu yang
2014 di provinsi lampung Dari 161.775 ibu menjadi respondennya mengalami sindroma
bersalin adalah eklamsi 34,15 %, perdarahan post partum blues.
(5)

22,47 %, infeksi 2,27 %, penyebab lain 45,13 Berdasarkan hasil pra survey di BPS
(6)
% dari 161.975 ibu bersalin. Amrina, Amd.Keb Kelurahan Ganjar Asri
Pengalaman menjadi orang tua Kecamatan Metro Barat Kota Metro
khususnya menjadi seorang ibu tidaklah selalu didapatkan 84 ibu nifas. Berdasarkan latar
merupakan suatu hal yang menyenangkan bagi belakang dan fenomena yang ada, peneliti
setiap wanita atau pasangan suami-istri. tertarik untuk meneliti tentang “hubungan
Realisasi tanggung jawab sebagai seorang ibu dukungan suami dengan terjadinya post partum
setelah melahirkan bayi sering kali blues pada ibu nifas di BPS Amrina, Amd.Keb
menimbulkan konflik dalam diri seorang Kelurahan Ganjar Asri Kecamatan Metro Barat
wanita dan merupakan faktor pemicu Kota Metro Tahun 2016”
munculnya gangguan emosi, intelektual, dan
tingkah laku pada seorang wanita. METODE PENELITIAN
Beberapa penyusuaian dibutuhkan oleh Penelitian ini merupakan jenis
wanita dala menghadapi aktifitas dan peran penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian
barunya sebagai seorang ibu. Sebagian wanita yang digunakan menggunakan analitik dengan
berhasil menyusuaikan diri dengan baik, tetapi pendekatan case control. Populasi dalam
sebagian lainnya tidak berhasil menyesuaikan penelitian ini adalah menggunakan populasi
diri dan mengalami gangguan-gangguan kasus sebanyak 20 orang dan kontrol 40 orang.
psikologis dengan berbagai gejala atau Sampel dalam penelitian ini menggunakan
sindrom yang oleh para peneliti dan klinisi semua kasus 20 dan kontrol 2x kasus sehingga
(19)
disebut post partum blue. bejumlah 40. Jadi jumlah sampel 60 orang.
Postpartum blues dapat terjadi sejak Menggunakan analisa data univariat dan
hari pertama pasca persalinan,cenderung akan bivariat dengan uji chi-square.
memburuk pada hari ketiga sampai kelima dan
berlangsung dalam rentang waktu 14hari atau HASIL PENELITIAN DAN
dua minggu pasca persalinan.
(3) PEMBAHASAN
Dalam Penelitian Jane Morrell dari Karakteristik Responden
universitas sheffield yang dipublikasikan pada
The British Medical Journal (BMJ) tahun 2010 Tabel. 1
mengidentifikasi dari 701 ibu bersalin di Distribusi frekuensi Usia ibu di BPS Amrina,
ontario Kanada diestimasikan 517 mengalami Amd.Keb Kelurahan Ganjar Asri Kecamatan
post partum blues pasca melahirkan. Metro
Di Asia angka kejadian postpartum
blues cukup tinggi yakni 26%- 85%. Dari No Us i a Frekuensi (%)
beberapa penelitian dijelaskan sebanyak 50% 1 < 20 13 21.7
ibu setelah melahirkan mengalami depresi 2 Tahuntahun
20-35 31 51.6
setelah melahirkan dan hampir 80% ibu baru 3 > 35 tahun 16 26.7
mengalami perasaan sedih setelah melahirkan Total 60 100
atau sering disebut postpartum blues.
Masalah post partum blues di
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa
indonesia kurang mendapat perhatian, tidak dari 60 responden usia kategori < 20 Tahun
sedikit orang yang menganggap post partum sebanyak 13 orang (21.7%), 20-35 tahun
blues hanya dialami orang wanita-wanita sebanyak 31 orang (51,7 dan > 35 tahun
diluar Indonesia. Sedangkan di Indonesia sebanyak 16 orang (26.7%).
menurut Hidayat yaitu terdapat 50-70 % dari Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa
seluruh wanita pasca melahirkan akan dari 60 responden paritas kategori Primipara
mengalami post partum blues dan hal ini dapat sebanyak 15 orang (25.0%), Multipara
berlanjut menjadi depresi post partum blues sebanyak 35 (58.3%) dan Grandemultipara
dengan jumlah bervariasi dari 5% hingga lebih sebanyak 10 orang (16.7%).
(5)
dari 25% setelah ibu melahirkan.

Jurnal Kebidanan Volume 2, Nomor 4, Oktober


Hubungan Dukungan Suami Terhadap Post Partum Blues Pada Ibu Nifas Di BPS
171
Tabel. 2 Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa
Distribusi frekuensi Paritas ibu di BPS dari 60 responden dukungan suami kategori
Amrina, Amd.Keb Kelurahan Ganjar Asri mendukung sebanyak 36 orang (60,0%) dan
Kecamatan Metro dukungan suami kategori tidak mendukung
sebanyak 24 orang (40,0%).
No Paritas Frekuensi (%)
1 Primipara 15 25.0 Tabel. 4
58.3 Distribusi Frekuensi Kejadian Post Partum
2 Multipara 35
3 Grandemultipara 16.7 Blues di BPS Amrina, Amd.Keb Kelurahan
10 Ganjar Asri Kecamatan Metro
Total 60 100.0

Analisis Univariat No Post-partum Frekuensi (%)


1 blues
Kasus 20 33,3
Tabel. 3 2 Kontrol 40 66,7
Distribusi Frekuensi dukungan suami di BPS 100
Total 60
Amrina, Amd.Keb Kelurahan Ganjar Asri
Kecamatan Metro
Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa
dari 60 responden dengan postpartum
No Dukungan Frekuensi (%) kelompok kasus sebanyak 20 orang (33,3%)
suami
1 Mendukung 36 60,0 dan kelompok kontrol sebanyak 40 orang
2 Tidak 24 40,0 (66,7%).
mendukung
Total 100
60

Analisis Bivariat
Tabel. 5
Hubungan Dukungan Suami Dengan Terjadinya Post Partum Blues Pada Ibu Nifas
Post-partum blues
P OR
Dukungan suami Kasus Kontrol N % value (95% CI)
N % N %
Mendukung 6 16,7 30 83,3 36 100
Tidak mendukung 14 58,3 10 41,7 24 100 1,143
0,002 (1,043-3,472)
Total 20 33,3 40 66,7 60 100
Berdasarkan tabel 5 diatas dapat PEMBAHASAN
diketahui bahwa dari 36 responden dengan Analisis Univariat
dukungan suami kategori mendukung pada Distribusi frekuensi dukungan suami di
kelompok kasus sebanyak 6 orang (16,7%), BPS Amrina, Amd.Keb Kelurahan Ganjar
lebih besar dibandingkan dengan kelompok Asri Kecamatan Metro
kontrol 30 orang (83,3%), sedangkan pada Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa
responden dengan dukungan suami kategori dari 60 responden dukungan suami kategori
tidak mendukung dari 24 orang dengan mendukung sebanyak 36 orang (60,0%) dan
kelompok kasus sebanyak 14 orang (58,3%) dukungan suami kategori tidak mendukung
lebih kecil dibandingkan dengan kelompok sebanyak 24 orang (40,0%).
kontrol sebanyak 10 orang (41,7%). Bagi ibu post partum, apabila pada ibu
Hasil uji statistik chi square didapat ibu yang baru pertama melahirkan akan sangat
nilai P value (0,002 < 0,05). Artinya Ho membutuhkan dukungan orang-orang
ditolak dan Ha diterima sehingga dapat terdekatnya karena ia belum sepenuhnya
disimpulkan ada hubungan dukungan suami berada pada kondisi stabil, baik fisik maupun
dengan terjadinya post partum blues pada ibu psikologisnya. Ia sangat asing dengan
nifas dengan nilai OR = 1,143. perubahan peran barunya yang begitu fantastis
terjadi dalam waktu yng begitu cepat yaitu
peran sebagai seorang ibu. Dengan respon

Jurnal Kebidanan Volume 2, Nomor 4, Oktober


Hubungan Dukungan Suami Terhadap Post Partum Blues Pada Ibu Nifas Di BPS
172
positif dari suami, akan mempercepat proses kontrol sebanyak 10 orang (41,7%).
adaptasi peran ini sehingga akan memudahkan Hasil uji statistik chi square didapat
bagi bidan untuk memberikan asuhan yang nilai P value (0,002 < 0,05). Artinya Ho
(1)
sehat. ditolak dan Ha diterima sehingga dapat
disimpulkan ada hubungan dukungan suami
Distribusi frekuensi terjadinya post partum dengan terjadinya post partum blues pada ibu
blues di BPS Amrina, Amd.Keb Kelurahan nifas nilai OR = 1,143, artinya dukungan
Ganjar Asri Kecamatan Metro suami kategori tidak mendukung berpeluang
Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa mengalami postpartum blues pada ibu nifas
dari 60 responden dengan postpartum sebanyak 1,143 kali dibandingkan dengan
kelompok kasus sebanyak 20 orang (33,3%) dukungan suami yang mendukung.
dan kelompok kontrol sebanyak 40 orang Post partum blues merupakan
(66,7%). kesedihan atau kemurungan setelah
Fenomena pasca partum awal atau melahirkan, biasanya hanya muncul sementara
baby blues merupakan sekuel umum kelahiran waktu yakni sekitar dua hari hingga dua
bayi biasanya terjadi pada 70% wanita. minggu sejak kelahiran bayi, beberapa
Penyebabnya ada beberapa hal,antara lain penyesuain dibutuhkan oleh wanita dalam
lingkungan tempat melahirkan yang kurang menghadapi aktivitas dan peran barunya
mendukung, perubahan hormon yang cepat, sebagai ibu pada minggu-minggu atau bulan-
dan keraguan terhadap peran yang baru. Pada bulan pertama setelah melahirkan, baik dari
dasarnya, tidak satu pun dari ketiga hal segi fisik maupun segi psikologis. Sebagai
tersebut termasuk penyebab yang konsistensi. wanita berhasil menyesuaikan diri dengan
Faktor penyebab biasanya merupakan baik, tetapi sebagian lainnya tidak berhasil
kombinasi dari berbagai faktor termasuk menyesuaikan diri dan mengalami gangguam-
adanya gangguan tidur yang tidak dapat gangguan psikologis, salah satunya yang
dihindari oleh ibu selama masa-masa awal disebut postpartum blues.
menjadi seorang ibu. Masalah kejiwaan serius yang dialami
Menurut pendapat peneliti bila ibu selepas bersalin dan ditandai dengan agitasi
dikaitkan dengan usia ibu sebagian besar umur yang hebat, pergantian perasaan yang cepat,
< 20 tahun, dikemukakan bahwa pada usia depresi, dan delusi. Wanita yang mengalami
tersebut kematangan emosi ibu masih labil, postpartum psikosis membutuhkan perawatan
sehingga kecenderungan untuk terjadi segera dan pengobatan dari psikiater. Pada
postpartum blues itu ada. Semakin muda usia tahap awal penyakitnya dan untuk meredakan
semakin mengalami pospartum blues. Faktor gejala sering kali ibu dengan postpartum
(16)
pencetus terjadinya pospartum blues adalah psikosis harus dirawat inap di rumah sakit.
pada usia remaja atau kurang dari 20 tahun. Pada hakekatnya keluarga diharapkan
Handesnons dan Jones (2004) menyebutkan mampu berfungsi untuk mewujudkan proses
keadaan kiris situasi, pengalaman yang pengembangan timbal balik rasa cinta dan
menyangkut kesiapan menjadi orantua, beban kasih sayang antara anggota keluarga, antar
peran dalam lingkungan sosial dapat kerabat, serta antar generasi yang merupakan
menimbulkan masalah pada wanita melahirkan dasar keluarga yang harmonis (Soetjiningsih,
termasuk mereka yang berumur kurang dari 20 1995). Hubungan kasih sayang dalam keluarga
tahun. merupakan suatu rumah tangga yang bahagia.
Dalam kehidupan yang diwarnai oleh rasa
Analisis Bivariat kasih sayang maka semua pihak dituntut agar
Berdasarkan tabel 3 diatas dapat
memiliki tanggung jawab, pengorbanan, saling
diketahui bahwa dari 36 responden dengan
tolong menolong, kejujuran, saling
dukungan suami kategori mendukung pada
mempercayai, saling membina pengertian dan
kelompok kasus sebanyak 6 orang (16,7%),
damai dalam rumah tangga.
lebih besar dibandingkan dengan kelompok
Hasil penelitian ini sejalan dengan
kontrol 30 orang (83,3%), sedangkan pada
penelitian Siti Nurbaeti, 2015 tentang
responden dengan dukungan suami kategori
Gambaran Kejadian Postpartum Blues Pada
tidak mendukung dari 24 orang dengan
Ibu Nifas Berdasarkan Karakteristik Di Rumah
kelompok kasus sebanyak 14 orang (58,3%)
Sakit Umum Tingkat IV Sariningsih Kota
lebih kecil dibandingkan dengan kelompok
Bandung Berdasarkan data penelitian dapat

Jurnal Kebidanan Volume 2, Nomor 4, Oktober


Hubungan Dukungan Suami Terhadap Post Partum Blues Pada Ibu Nifas Di BPS
173
disimpulkan bahwa kejadian postpartum blues 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
pada ibu nifas di Rumah Sakit Umum TK IV Dapat dijadikan data awal untuk
Sariningsih Bandung bulan Mei 2015 melakukan penelitian selanjutnya dengan
menunjukkan bahwa hampir setengahnya menggunakan analisa data multivariat.
mengalami postpartum blues ringan dan
hampir setengahnya mengalami postpartum DAFTAR PUSTAKA
blues berat. Dan hampir setengahnya 1. Sulistiyawati, Ari, 2009. Asuhan
responden berusia 20-35 tahun. Kebidanan, Ibu Nifas, Dan
Menurut pendapat peneliti Keluarga Berencana. Jakarta : Salemba
Status paritas juga dapat mempengaruhi 2. Medika.. Arikunto, Suharsimi. 2006.
terjadinya blues. Status paritas responden
postpartum Penelitian
Prosedur Suatu Pendekatan Praktek.
penelitian ini sebagian besar ibu PT.
Primipara sebanyak 15 orang (25.0%). 3. Rineka Cipta, Jakarta
Sebagian besar
ibu akan mengalami pospartum blues karena Bobak, lowdermilk, Jensen.
Ajar: Keperawatan (2004).
Maternitas (ed
baru pertama kalinya hamil dan 4).
melahirkan seorang bayi. Disamping itu fisik 4. Jakarta: EGC.
dan mental
ibu juga belum siap. Hal yang dapat Budiman,Kuesioner.
Selekta Agus Riyanto.
Jakarta2013.
:
menyebabkan terjadinya postpartum Salemba
blues karena kemungkingan adanya 5. Medika
perbedaan dengan suami atau keluarga atau
pendapat Irawati,
Psikososial Dian.2013.Pengaruh
Terhadap Terjadinya
anggota keluarga lainnya. Gejala postpartum Post
blues juga muncul sebagai reaksi yang dipicu 6. Partum Blues.dalam
Dinas kesehatan hhtp:/Lampung
Provinsi /dppm.uii.ac.id
oleh situasi stress karena Tahun
adanya ketidaksesuaian antara harapan dan 7. 2012
kenyataan,
atau peristiwa-peristiwa lain yang dinilai Elisabeth, 2015.
kehamilan. AsuhanPustakabarupress
Yogyakarta. kebidanan
sebagai potensial stres bagi seorang ibu 8. Priyo S. Hastono, 2007. Analisis
setelah melahirkan. Data
9. Kesehatan. FKM Universitas Indonesia
KESIMPULAN Janiwarty Bethsaida & Pieter Herri
Distribusi frekuensi dukungan suami Zan. (2013).
Andi Offset Pendidikan Psikologi,
kategori mendukung sebanyak 36 orang 10. Notoatmodjo, Soekidjo. 2012.
(60,0%) dan dukungan suami kategori tidak Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta.
mendukung sebanyak 24 orang (40,0%). Rineka
1. Distribusi frekuensi postpartum pada 11. Cipta.
kelompok kasus sebanyak 20 orang Siti Nurbaeti, Blues
Postpartum 2015 Gambaran
Pada Ibu
(33,3%) dan kolompok kontrol sebanyak Nifas
40 orang (66,7%) Berdasarkan Karakteristik Di Rumah
2. Ada hubungan dukungan suami Sakit
dengan terjadinya post partum blues pada 12. Umum Tingkat Iv Sariningsih
ibu nifasp-value 0,002, OR = 1,143.
dengan Kota
2014
13. Profil Kesehatan Indonesia, 2013
SARAN 14. Riyanto. A (2013) Aplikasi
1. Bagi Tenaga Kesehatan metodelogi kesehatan. Yogyakarta:
penelitian
Sebagai masukan bagi petugas kesehatan Nuha
untuk memperhatikan psikologis ibu post 15. Medika.
Rukiyah, Ai Yeyeh & Lia Yulianti.
partum dengan cara melibatkan 2010.
peran keluarga dalam memberikan Asuhan Kebidanan IV
dukungan 16. (Patologi
kepada ibublues
partum untuk pada
mencegah
ibu terjadinya post
nifas. Dan Kebidanan).
kebidanan IVJakarta: Trans Info Media
(potologi
diharapkan memberikan kebidanan).jakarta:
penyuluhan kesehatan tentang 17. trans info media
dukungan
terhadap ibu suami
yang mengalami post partum Saifuddin,Pelayanan
Nasional Abdul.(2007). “Buku
Kesehatan
blues melalui lembar leaflet, buku Maternal
bacaan dan majalah. Dan Neonatal”. Jakarta: Yayasan
18. Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Jurnal Kebidanan Volume 2, Nomor 4, Oktober


Hubungan Dukungan Suami Terhadap Post Partum Blues Pada Ibu Nifas Di BPS
174
19. Vivian, 2013. Asuhan kehamilan untuk
kebidanan. Jakarta: Salemba medika
20. Wiknjosastro, 2009. Ilmu Kandungan.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta
21. Yulia Fauziyah, 2012. Obstetric patologi.
Yogyakarta; Nuha Medika

Jurnal Kebidanan Volume 2, Nomor 4, Oktober


Hubungan Dukungan Suami Terhadap Post Partum Blues Pada Ibu Nifas Di BPS
175

Jurnal Kebidanan Volume 2, Nomor 4, Oktober

Anda mungkin juga menyukai