Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL JURNAL REVIEW

KARAKTERISTIK IBU YANG MENGALAMI KEJADIAN


ABORTUS INSIPIENS DI RSUD. Dr. A. DADI TJOKRODIPO
KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014

KELOMPOK 2 :
1. Novita Sari Sitohang
2. Nia Habeahan
3. Nur Ainun
4. Cesy Marlianata Simanullang
5. Citra Nainggolan
6. Dwi Gita Sabrina
7. Ome Bancin
8. Naomi Hutasoit
9. Deni Sibarani
10. Apriani Ginting

Dosen Pengampu :
Friza Novita Sari Situmorang, SST. MKM
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................................

IDENTIFIKASI .............................................................................................................

RINGKASAN ................................................................................................................

1. Latar Belakang....................................................................................................

2. Masalah...............................................................................................................

3. Tujuan ................................................................................................................

4. Metode ...............................................................................................................

5. Hasil dan Pembahasan .......................................................................................

KELEBIHAN..................................................................................................................

KEKURANGAN ...........................................................................................................

SIMPULAN DAN SARAN ...........................................................................................

i
RINGKASAN
1. Latar Belakang
Abortus merupakan salah satu kejadian obstetric langsung yang dapat
menyebabkan pendarahan, bahkan dapat menyebabkan kematian apabila tidak
ditangani dengan baik. Di RSUD Dr. A Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung dalam
periode bulan April – Juni 2014 ditemukan
2. Masalah

3. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah diketahui Karakteristik Ibu yang Mengalami Kejadian
Abortus Insipiens di RSUD Dr. A Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung Tahun
2014.

4. Metode
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian
deskriptif yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat
gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif(4). Penelitian telah
dilakukan pada tanggal 30 Maret s/d 28 Juni 2014. Penelitian dilakukan di RSUD Dr.
A
Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Ibu yang Mengalami Kejadian Abortus Insipiens di RSUD Dr. A Dadi Tjokrodipo
Kota Bandar Lampung Tahun 2013, sebanyak 64 orang. Sampel dalam penelitian ini
adalah seluruh Ibu yang Mengalami Kejadian Abortus Insipiens di RSUD Dr. A Dadi
Tjokrodipo Kota Bandar Lampung Tahun 2013, sebanyak 64 orang Teknik sampling
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Variabel dalam
penelitian ini adalah karakteristik ibu yang mengalami abortus insipiens berdasarkan
anemia, riwayat abortus dan hipertensi.

5. Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan hasil penelitian pada distribusi frekuensi riwayat abortus lebih tinggi pada
kategori tidak memiliki riwayat abortus sebesar 42 orang (65,6%). Menurut bahwa
Riwayat abortus pada penderita abortus merupakan predisposisi terjadinya abortus
berulang. Kejadiannya sekitar 3-5%, Data dari beberapa studi menunjukkan bahwa setelah

ii
1 kali abortus. Hasil penelitian di RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung
ternyata ibu yang mengalami abortus tidak hanya terjadi pada ibu-ibu yang memiliki
riwayat abortus saja tetapi lebih banyak terjadi pada ibu-ibu yang tidak memiliki riwayat
abortus sebelumnya yaitu sebesar 42 orang (65.6%), Hal ini menurut peneliti adanya ibu.
yang mengalami abortus insipiens karena tidak memiliki riwayat abortus sebelumnya di
RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung dikarenakan faktor dan penyebab
lain seperti disebahkan oleh faktor pertumbuhan hasil konsepsi, kelainan pada plasenta,
penyakit ibu, kelainan yang terdapat dalam rahim dan lain-lain

IDENTIFIKASI

Karakteristik Ibu Yang Mengalami Kejadian Abortus Insipiens Di


Judul
RSUD. Dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung
Nama Jurnal Jurnal Kebidanan

Volume Vol 1, No 3,

Halaman 139-142

Tahun 2014

Penulis Ana Mariza Rosmiyati,Novi Sulistyowati

P (Patien, Population, Distribusi frekuensi ibu yang mengalami abortus insipiens


Problem) berdasarkan riwayat abortus sebagian besar tidak memiliki
riwayat abortus sebanyak 42 orang (65.6%), Distribusi
frekuensi ibu yang mengalami abortus insipiens

Berdasarkan presurvey peneliti pada tanggal 20 Juni 2014


di RSUD Dr. A Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung

iii
dalam periode bulan April-Juni 2014 ditemukan kasus
abortus sebanyak 166 orang yang mengalami abortus
diantaranya Abortus Insipiens 64 orang (38,5%), abortus
incomplete 52 orang (31,4%), imminens 50 orang (30,1%).
Dari latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “Karakteristik Ibu yang
Mengalami
Kejadian Abortus Insipiens di RSUD Dr. A Dadi
Tjokrodipo Kota Bandar Lampung Tahun
2014”.
I (Intervention) Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi yang terjadi
pada umur kehamilan <20 minggu dan berat badan janin ≤
500 gram. Adapun dampak dari masalah bila tidak
mendapat penanganan yang cepat dan tepat maka akan
dapat menambah angkah kematian ibu yang disebabkan
oleh komplikasi dari abortus yaitu dapat terjadi Perdarahan,
Perforasi, Infeksi dan Syok (2) Berdasarkan survei
demografi kesehatan indonesia (SDKI) tahun 2007 AKI
Indonesia sebesar 228 per 100.000 Kelahiran Hidup, angka
tersebut masih tertinggi di Asia. Penyebab langsung
kematian ibu adalah perdarahan (25%), eklampsia (13%)
dan sepsis (15%), hipertensi dalam kehamilan (12%),
partus macet (8%), komplikasi abortus tidak aman (13%),
dan sebab-sebab lain (8%). Kasus kematian yang ada di
Provinsi Lampung tahun 2012 berdasarkan laporan dari
kabupaten terlihat bahwa kasus kematian ibu (kematian ibu
pada saat hamil, saat melahirkan dan nifas)
seluruhnyasebanyak 179 kasus dimana kasus kematian ibu
terbesar ( 59,78% ) terjadi pada saat persalinan dan
70,95%. Untuk kasus.abortus di Provinsi Lampung pada
tahun 2013 berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi
Lampung adalah sebanyak 522 kasus, jumlah ini
meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 421 kasus

iv
C (Comparisons) Distribusi frekuensi anemia lebih tinggi pada kategori tidak
anemia sebesar 40 orang (62,5%)penelitian di RSUD dr. A.
Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung anemia ibu hamil
yang mengalami kejadian abortus insipiens tidak hanya
terjadi pada ibu anemia (Hb <11gr%), tetapi lebih banyak
terjadi pada ibu yang tidak anemia (Hb ≥11gr%) yaitu
sebanyak 24 orang (37,5%) distribusi frekuensi riwayat
abortus lebih tinggi pada kategori tidak memiliki riwayat
abortus sebesar 42 orang (65,6%). Menurut (4) bahwa
Riwayat abortus pada penderita abortus merupakan
predisposisi terjadinya abortus berulang. Kejadiannya
sekitar 3-5%. Data dari beberapa studi menunjukkan bahwa
setelah 1 kali abortus pasangan punya risiko 15% untuk
mengalami keguguran lagi, sedangkan bila pernah 2 kali,
risikonya akan meningkat 25%. Beberapa studi
meramalkan bahwa risiko abortus setelah 3 kali abortus
berurutan adalah 30-45%. Sedangkan pada ibu yang tidak
memiliki riwayat abirtus dari hasil penelitian di RSUD dr.
A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung ternyata ibu
yang mengalami abortus tidak hanya terjadi pada ibu-ibu
yang memiliki riwayat abortus saja tetapi lebih banyak
terjadi pada ibu-ibu yang tidak memiliki riwayat abortus
sebelumnya yaitu sebesar 42 orang (65,6%).
O (Outcome) Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 1 diatas distribusi
frekuensi riwayat abortus lebih tinggi pada kategori tidak
memiliki riwayat abortus sebesar 42 orang (65,6%).
Menurut bahwa Riwayat abortus pada penderita abortus
merupakan predisposisi terjadinya abortus berulang.
Kejadiannya sekitar 3-5%, Data dari beberapa studi
menunjukkan bahwa setelah 1 kali abortus. Hasil penelitian
di RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung
ternyata ibu yang mengalami abortus tidak hanya terjadi
pada ibu-ibu yang memiliki riwayat abortus saja tetapi

v
lebih banyak terjadi pada ibu-ibu yang tidak memiliki
riwayat abortus sebelumnya yaitu sebesar 42 orang
(65.6%), Hal ini menurut peneliti adanya ibu. yang
mengalami abortus insipiens karena tidak memiliki riwayat
abortus sebelumnya di RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota
Bandar Lampung dikarenakan faktor dan penyebab lain
seperti disebahkan oleh faktor pertumbuhan hasil konsepsi,
kelainan pada plasenta, penyakit ibu, kelainan yang
terdapat dalam rahim dan lain-lain

vi
KELEBIHAN

Jurnal tersebut memaparkan distribusi frekuensi karakteristik Ibu yang mengalami abortus

insipiens. Dipaparkan ada 3 kategori hubungan anemia, riwayat abortus dan hipertensi

dengan terjadinya abortus insipiens. Penyajian data yang digunakan dalam bentuk tabel

sehingga mudah dipahami jumlah kejadian abortus insipiens.

KEKURANGAN

SIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

1.Karakteristik ibu yang mengalami abortus insipiens berdasarkan anemia di RSUD dr. A.

Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung tahun 2014 yang lebih tinggi pada kategori tidak

mengalami anemia sebesar 40 orang (62,5%).

1
2. Karakteristik ibu yang mengalami abortus insipiens berdasarkan riwayat abortus di

RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung tahun 2014 yang lebih tinggi pada

kategori tidak memiliki riwayat abortus sebesar 42 orang (65,6%).

3. Karakteristik ibu yang mengalami abortus insipiens berdasarkan hipertensi di RSUD dr.

A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung tahun 2014 yang lebih tinggi pada kategori tidak

mengalami hipertensi sebesar 46 orang (71,9%).

SARAN

Bagi Tempat Penelitian

Hasil penelitaian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan sehingga dapat memberikan

tindakan preventif dan promotif kepada masyarakat baik melalui promosi kesehatan

tentang abortus.

Bagi institusi Kebidanan Malahayati

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk kegiatan penelitian

berikutnya dan bahan referensi terutama penelitian mengenai karakteristik ibu yang

mengalami kejadian abortus insipiens.

Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat melakukan penelitian lanjutan dan analisa yang lebih mendalam melalui uji

analitik tentang hubungan karakteristik dengan

Anda mungkin juga menyukai