DISUSUN OLEH :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perkembangan dan perubahan terutama pada masa reformasi saat ini. Dengan
yang sangat baik bagi daerah dalam menata kembali Sistem Kesehatan dan
Selain itu dengan Visi Indonesia Sehat 2025 maka diharapkan didapatkan
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
1
memiliki derajat kesehatan setinggi-tingginya baik dalam lingkup individu,
bahwa dalam hal ini desentralisasi di bidang kesehatan memberi peluang bagi
daerah untuk Menyusun rencana yang lebih bersifat “Local Specific”. Artinya,
lingkungan sehat, perilaku hidup bersih dan sehat, serta pelayanan kesehatan
setinggi-tingginya.
2
B. Maksud dan Tujuan
3
BAB II
A. Analisis Situasi
SKN 2012 ini merupakan pengganti dari SKN 2009 sedangkan SKN 2009
merupakan pengganti SKN 2004 dan SKN 2004 sebagai pengganti SKN 1982.
4
Latar belakang dari lahirnya Perda mengenai Sistem Kesehatan Daerah (SKD)
peran masing-masing aktor yang menjadi pelaku dibidang kesehatan yang ada
di daerah serta keterpaduan antar aktor menjadi salah satu aspek penting yang
dikelola melalui Perda ini sehingga peran-peran yang ada menjadi semakin
B. Kecenderungan
Kesehatan Daerah (SKD) dalam kaitan ini kedudukan SKN merupakan supra
sistem dari SKD. SKD terdiri dari Sistem Kesehatan Provinsi (SKP) dan Sistem
SKN terdiri dari beberapa subsistem berdasarkan Perpres No. 72/2012, yaitu:
1. Upaya kesehatan
5
3. Pembiayaan kesehatan
7. Pemberdayaan masyarakat
kelemahan tersebut.
kesehatan sesuai dengan potensi dan kondisi daerah. SKD merupakan acuan bagi
6
BAB III
A. Pengertian
kesehatan daerah.
B. Landasan
7
teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya
d. Pasal 28 H ayat (1); setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan
C. Prinsip Dasar
1. Perikemanusiaan
8
5. HAM
8. Dukungan regulasi
D. Tujuan SKD
E. Subsistem
9
2. subsistem pembiayaan kesehatan
F. Kedudukan
1. Suprasistem SKD
social.
seperti :
10
b. Sistem Perekonomian Nasional
11
BAB IV
A. Pengertian
B. Tujuan
C. Unsur
12
Perorangan (UKP) secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
D. Prinsip
E. Bentuk Pokok
bentuk UKBM
13
3. Penanggung jawab UKM strata III adalah Dinkes Provinsi dan Depkes
pelayanan penunjang
dgn peran serta masyarakat dan dunia usaha (sarana kes/RS Swasta)
serta RS khusus dgn peran serta masyarakat dan dunia usaha (sarana
14
12. Pelayanan Kesehatan Perorangan Tersier (PKPT) merupakan
BAB V
A. Pengertian
B. Tujuan
dan berdayaguna
Pembangunan Kesehatan
15
C. Unsur
Daerah baik dari sektor kesehatan dan sektor lain terkait, dari masyarakat,
dipertanggunggugatkan.
D. Prinsip
pemerintah dan atau pun pihak swasta, yakni pihak-pihak yang akan
E. Bentuk Pokok
dana untuk UKM terutama berasal dari pemerintah baik pusat maupun
16
daerah, melalui pajak umum, pajak khusus, bantuan dan pinjaman serta
3. Alokasi dana dari pemerintah yakni alokasi dana yang berasal dari
kurangnya 5% dari PDB atau 15% dari total anggaran pendapatan dan
17
kepesertaan dalam program jaminan pemeliharaan kesehatan wajib dan
atau sukarela.
Sosial
18
BAB VI
A. Pengertian
B. Tujuan
19
2. Mampu mengidentifikasi dan merumuskan pemecahan masalah
kegiatan penelitian
C. Unsur
kesehatan;
Manusia Kesehatan.
D. Prinsip
pusat.
20
3. Pendelegasian wewenang yang proporsional.
E. Bentuk Pokok
21
BAB VII
A. Pengertian
mutu obat dan perbekalan kesehatan secara terpadu dan saling mendukung
B. Tujuan
C. Unsur
22
1. Jaminan ketersediaan, upaya pemenuhan kebutuhan obat dan perbekalan
masyarakat.
D. Prinsip
ekonomi semata.
mekanisme pasar.
menyesatkan.
23
5. Penyediaan obat mengutamakan obat esensial generik bermutu yang
obat tradisional yang bermutu tinggi, aman, memiliki khasiat nyata yang
teruji secara ilmiah dan dimanfaatkan secara luas, baik untuk pengobatan
formal.
terkait lainnya.
E. Bentuk Pokok
24
1. Perencanaan kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan secara nasional
Sakit
25
11. Pendistribusian, pelayanan dan pemanfaatan perbekalan kesehatan harus
12. Pengawasan mutu produk obat dan perbekalan kesehatan dalam peredaran
dan masyarakat.
26
BAB VIII
A. Pengertian
yang optimal yang bertujuan untuk pengelolaan kontrol dan alokasi sumber
dalam masalah kesehatan. SKN akan berfungsi optimal apabila ditunjang oleh
27
pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat. Masyarakat bukan hanya
B. Tujuan
28
mampu meningkatkan akses masyarakat ke pelayanan kesehatan; mendorong
C. Unsur
masyarakat umum.
1. Pemberdayaan Perorangan
29
2. Pemberdayaan kelompok
dihadapi
3. Pemberdayaan kelompok
30
di bidang kesehatan atau melakukan pengawasan social terhadap
pembangunan kesehatan.
D. Prinsip
31
solidaritas, kebersamaan dan gotong royong untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan masyarakat.
E. Bentuk Pokok
yang memadai serta metode yang berhasil guna dan berdaya guna.
32
dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, perguruan tinggi, dan
pembangunan kesehatan.
tinggi.
33
BAB IX
A. Pengertian
serta pengaturan hukum kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna
B. Tujuan
34
terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat
C. Unsur
pembangunan kesehatan.
bidang kesehatan.
D. Prinsip
35
3. Administrasi kesehatan diselenggarakan melalui kesatuan koordinasi yang
jelas dengan berbagai sektor pembangunan lain serta antar unit kesehatan
pemerintahan.
baik yang berasal dari sektor kesehatan ataupun dari berbagai sektor
pembangunan lain.
pengambilan keputusan.
komunikasi.
data melalui cara-cara rutin (yaitu pencatatan dan pelaporan) dan cara-cara
36
12. Pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan tidak boleh bertentangan dengan etika moral dan nilai agama.
hukum kesehatan.
E. Bentuk Pokok
obat tradisional yang bermutu tinggi, aman, memiliki khasiat nyata yang
teruji secara ilmiah dan dimanfaatkan secara luas, baik untuk pengobatan
37
sendiri oleh masyarakat maupun digunakan dalam pelayanan kesehatan
formal.
terkait lainnya.
daerah.
38
12. Penyelenggaraan hukum kesehatan didukung oleh pembentukan dan
Kesehatan.
BAB X
PENYELENGGARAAN SKD
A. Pelaku
39
2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD
nonpemerintah di Daerah
komunitas secara teratur dan saling tergantung satu sama lain meliputi
10. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah
40
11. Sumber Daya Manusia Kesehatan yang selanjutnya disingkat SDMK
adalah seseorang yang bekerja secara aktif dibidang kesehatan, baik yang
12. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
B. Proses Penyelenggaraan
penanggulangan bencana.
B. Pentahapam
41
2. Assessment dan analisis masalah kesehatan serta analisis terhadap 7
(tujuh) sub sistem kesehatan yang bersifat khas daerah dan telaah
BAB XI
PENUTUP
A. Kesimpulan
42
Sistem kesehatan daerah sangat penting dibutuhkan karena sebagai
B. Saran
dari bidang-bidang non kesehatan dan juga dukungan aktor swasta dan
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
laman https://staff.blog.ui.ac.id/r-suti/files/2012/04/sik2_skn.pdf
43
Tengah Utara (TTU). Melalui laman http://aiphss.org/id/id-sistem-
kesehatan-daerah-skd-belajar-dari-kabupaten-timur-tengah-utara-ttu/
http://storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/Kesehatan/SKN+.PDF
Persada.
Cahyani H.D. 2014. Studi Pemantauan Status Gizi (PSG) di Dinas Kesehatan
Boyolali.
Ditjen PP dan PL. 2010. Pedoman Umum Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
44
Ditjen PP dan PL. 2010. Petunjuk Pelaksanaan Program STBM (draft 02). Jakarta:
Menkes RI.
Grafindo Persada.
Herawati D.M.H dan Sunjaya D.K. 2012. Sistem Surveilans dan Respons. Jakarta:
Depkes RI.
71
Kurniawati H. 2009. Evaluasi Kinerja Aplikasi Sistem Informasi Manajemen
45
O’brien J.A dan Marakas G. 2009. Management Information System. Ninth: Inc
Boston.
Permenkes RI. 2014. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Jakarta: Permenkes RI.
EGC.
Office.
Zainal Y. 2013. Perlunya Sistem Informasi Dalam Mengelola Data Rutin Untuk
Kedokteran UGM.
46