Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Organisasi Manajemen
dan Kepemimpinan
Dosen Pengampu :Muhammad Yumardin S.KM, M.Kes
Disusun Oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai upaya
bangsa Indonesia dalam satu derap langkah guna menjamin tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan dalam kerangka mewujudkan kesejahteraan rakyat
sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar 1945 ( Depkes RI, 2004).
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai upaya
bangsa Indonesia dalam satu derap langkah guna menjamin tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan dalam kerangka mewujudkan kesejahteraan rakyat
sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar 1945.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat
termasuk badan hukum, badan usaha, dan lembaga swasta secara sinergis, berhasil
guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. ( Perpres 72, 2012).
Sistem Kesehatan Daerah (SKD) adalah merupakan implementasi sistem
Kesehatan Nasional didaerah, yaitu suatu tatanan yang menghimpun berbagai
upaya pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta di daerah yang secara terpadu
dan saling mendukung, guna menjamin tercapainya derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya dan pada hakekadnya merupakan wujud sekaligus metode
penyelenggaraan kesehatan daerah. Pentingnya SKD, bukan semata-mata karena
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) mengamanatkan pengelolaan kesehatan
dilakukan secara berjenjang di pusat dan daerah. Namun jauh lebih penting dari
itu, melalui SKD, kondisi dan kebutuhan spesifik daerah dan masyarakat akan
dapat lebih terakomodir. SKD juga merupakan ruang sekaligus bentuk pengakuan
terhadap potensi pelaku dibidang kesehatan yang dimiliki daerah (pemerintah,
masyarakat, swasta) yang dengan SKD ini diikat dalam komitmen dan tujuan
yang sama sebagaimana prinsip dasar SKN, yakni : Perikemanusiaan; Hak Azasi
Manusia; Adil dan merata; Pemberdayaan dan kemandirian Masyarakat;
Kemitraan; Pengutamaan dan manfaat; Tata kepemerintahan yang baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Kesehatan Nasional dan tujuan dari
sistem kesehatan nasional?
2. Apa saja Asas dan dasar sistem kesehatan nasional?
3. Bagaimana kedudukan sistem kesehatan nasional?
4. Apa saja landasan Sistem kesehatan nasional?
5. Bagaimana penyelenggaraan sistem kesehatan nasional?
6. Siapa pelaku penyelenggara Sistem kesehatan Nasional?
7. Apa saja subsistem sistem kesehatan nasional?
8. Apa pengertian sistem kesehatan daerah?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan Sistem Kesehatan Nasional
dan tujuan dari sistem kesehatan nasional?
2. Untuk mengetahui Apa saja Asas dan dasar sistem kesehatan nasional?
3. Untuk mengetahui Bagaimana kedudukan sistem kesehatan nasional?
4. Untuk mengetahui apa saja landasan sistem kesehatan Nasional?
5. Untuk mengetahui Bagaimana penyelenggaraan sistem kesehatan nasional?
6. Untuk mengetahui Siapa pelaku penyelenggara Sistem kesehatan Nasional?
7. Untuk mengetahui Apa saja subsistem sistem kesehatan nasional?
8. Untuk mengetahui Apa pengertian sistem kesehatan daerah?
BAB II
PEMBAHASAN
Pasal 28B ayat (2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan
dan diskriminasi.,
Pasal 28H ayat (1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan
batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik
dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan,
Pasal 28H ayat (3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang
memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang
bermartabat,
G. SUBSISTEM SKN
1. Subsistem Upaya Kesehatan
Adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya kesehatan
masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) secara terpadu
dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
Tujuannya untuk terselenggaranya upaya kesehatan yang tercapai
(accessible), terjangkau (affordable), dan bermutu (quality) untuk menjamin
terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Subsutem Upaya Kesehatan terdiri dua unsur utama, yaitu sebagai berikut:
a. UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat)
Adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau
masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di
masyarakat. UKM mencakup upaya-upaya promosi kesehatan,
pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, penyehatan
lingkungan, dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat,
pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan
penggunaan zat aditif (bahan tambahan makanan) dalam makanan dan
minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan
berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
1. Jumlah dana untuk kesehatan harus cukup tersedia dan dikelola secara
berdaya guna, adil, dan berkelanjutan yang didukung oleh transparansi
dan akuntabilitas
2. Dana pemerintah diarahkan untuk pembiayaan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan bagi masyarakat rentan
dan keluarga miskin
3. Dana masyarakat diarahkan untuk pembiayaan upaya kesehatan
perorangan yang terorganisir, adil, berhasil guna dan berdaya guna
melalui jaminan pemeliharaan kesehatan baik berdasarkan prinsip
solidaritas sosial yang wajib maupun sukarela, yang dilaksanakan
secara bertahap
4. Pemberdayaan masyarakat dalam pembiayaan kesehatan diupayakan melalui
penghimpunan secara aktif dana sosial untuk kesehatan (misal : dana sehat)
atau memanfaatkan dana masyarakat yang telah terhimpun (misal : dana
sosial keagamaan) untuk kepentingan kesehatan.
a. Administrasi kesehatan
1. Diselenggarakan dengan berpedoman pada asas dan kebijakan
desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan dalam satu NKRI
2. Diselenggarakan dengan dukungan kejelasan hubungan administrasi
dengan berbagai sektor pembangunan lain serta antar unit kesehatan di
berbagai jenjang administrasi pemerintahan
3. Diselenggarakan melalui kesatuan koordinasi yang jelas dengan berbagai
sektor pembangunan lain serta antar unit antar kesehatan dalam satu
jenjang administrasi pemerintahan
4. Diselenggarakan dengan mengupayakan kejelasan pembagian
kewenangan, tugas dan tanggung jawab antar unit kesehatan dalam satu
jenjang yang sama dan di berbagai jenjang administrasi pemerintahan
b. Informasi kesehatan
1. Mencakup seluruh data yang terkait dengan kesehatan, baik yang
berasal dari sektor kesehatan ataupun dari berbagai sektor
pembangunan lain
2. Mendukung proses pengambilan keputusan di berbagai jenjang
administrasi kesehatan
3. Disediakan sesuai dengan kebutuhan informasi untuk pengambilan
keputusan
4. Informasi kesehatan yang disediakan harus akurat dan disajikan secara
cepat dan tepat waktu, dengan mendayagunakan teknologi informasi
dan komunikasi
5. Pengelolaan informasi kesehatan harus dapat memadukan pengumpulan
data melalui cara-cara rutin (pencatatan dan pelaporan) dan cara-ara
non rutin ( survai, dll)
6. Akses terhadap informasi kesehatan harus memperhatikan aspek
kerahasiaan yang berlaku di bidang kesehatan dan kedokteran
c. IPTEK kesehatan
Pengembangan dan pemanfaatan IPTEK kesehatan adalah untuk
kepentingan masyarakat yang sebesar-besarnya dan tidak boleh bertentangan
dengan etika, moral, dan nilai agama.
d. Hukum kesehatan
1. Pengembangan hukum kesehatan diarahkan untuk terwujudnya sistem
hukum kesehatan yang mencakup pengembangan substansi hukum,
pengembangan kultur dan budaya hukum, serta pengembangan aparatur
hukum kesehatan
2. Tujuan pengembangan untuk menjamin terwujudnya kepastian hukum,
keadilan hukum, dan manfaat hukum
3. Pengembangan dan penerapan hukum kesehatan harus menjunjung
tinggi etika, moral dan nilai agama
Buntuk pokok dari Subsistem Manajemen dan informasi kesehatan adalah sebagai
berikut :
a. Administrasi Kesehatan
1. Penanggungjawab administrasi kesehatan menurut jenjang administrasi
pemerintahan Pusat : Depkes, Provinsi : Dinkes Provinsi, Kab/Kota : Dinkes
Kab/Kota
2. Depkes berhubungan secara teknis fungsional dengan Dinkes Provinsi dan
Dinkes Kab/Kota dan sebaliknya
3. Fungsi Depkes : mengembangkan kebijakan nasional dalam bidang
kesehatan, pembinaan, dan bantuan teknis serta pengendalian pelaksanaan
pembangunan kesehatan
4. Dinkes Provinsi melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas
dekonsentrasi bidang kesehatan dengan fungsi perumusan kebijakan teknis
bidang kesehatan, pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan kesehatan,
serta pembinaan dan bantuan teknis terhadap Dinkes Kab/Kota
5. Dinkes Kab/Kota melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang
kesehatan, dengan fungsi
6. perumusan kebijakan teknis kesehatan, pemberian perizinan dan pelaksanaan
pelayanan kesehatan, serta pembinaan terhadap UPTD kesehatan
7. Perencanaan nasional diselenggarakan dengan menetapkan kebijakan dan
program pembangunan kesehatan nasional yang menjadi acuan perencanaan
daerah
8. Pelaksanaan dan pengendalian pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan
mengacu pada pedoman dan standar nasional
9. Perencanaan serta pelaksanaan dan pengendalian pembangunan kesehatan di
daerah didasarkan atas kewenangan wajib dan standar pelayanan minimal
bidang kesehatan
10. Pengawasan dan pertanggungjawaban pembangunan kesehatan dilaksanakan
dengan mengacu pd pedoman, standar, dan indikator nasional
11. Dinkes Kab/Kota wajib membuat dan mengirimkan laporan pelaksanaan dan
hasil pembangunan kesehatan kepada Depkes dan Dinkes Provinsi
12. Dinkes Provinsi wajib membuat dan mengirimkan laporan pelaksanaan dan
hasil pembangunan kesehatan kepada Depkes
13. Untuk keberhasilan pembangunan kesehatan dengan prinsip desentralisasi
dan otonomi daerah, pemerintah pusat melakukan asistensi, advokasi, dan
fasilitasi
14. Dalam keadaan tertentu untuk kepentingan nasional, misalnya
penanggulangan wabah dan bencana, pelaksanaan dan pengendalian, serta
pengawasan dan pertanggungjawaban program pembangunan kesehatan
diselenggarakan langsung oleh pemerintah pusat
b. Informasi kesehatan
1. Sistem informasi kesehatan nasional dikembangkan dengan memadukan
sistem informasi kesehatan daerah dan sistem informasi lain yang terkait
2. Sumber data sistem informasi kesehatan adalah dari sarana kesehatan melalui
pencatatan dan pelaporan yang teratur dan berjenjang serta dari masyarakat
yang diperoleh dari survai, survailans, dan sensus
3. Data pokok sistem informasi kesehatan mencakup derajat kesehatan, upaya
kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, pemberdayan masyarakat di
bidang kesehatan, serta manajemen kesehatan
4. Pengolahan dan analisis data serta pengemasan informasi iselenggarakan
secara berjenjang, terpadu, multidisipliner, dan komprehensif
5. Penyajian data dan informasi dilakukan secara multimedia guna diketahui
masyarakat luas untuk pengambilan keputusan di bidang kesehatan
c. IPTEK Kesehatan
1. Dihasilkan dari penelitian dan pengembangan kesehatan yang
diselenggarakan oleh pusat-pusat penelitian dan pengembangan milik
masyarakat, swasta dan pemerintah
2. Pemanfaatan IPTEK kesehatan didahului oleh penapisan yang diselengarakan
oleh lembaga khusus yang berwenang
3. Untuk kepentingan nasional dan global, dibentuk pusatpusat penelitian dan
pengembangan unggulan
4. Penyebarluasan dalam rangka pemanfaatan hasil-hasil penelitian dan
pengembangan kesehatan dilakukan melalui pembentukan jaringan informasi
dan dokumentasi IPTEK kesehatan
d. Hukum Kesehatan
1. Dikembangkan secara nasional dan dipakai sebagai acuan dalam
mengembangkan peraturan perundangundagan kesehatan daerah
2. Ruang lingkup hukum kesehatan mencakup penyusunan peraturan
perundang-undangan,
3. pelayanan advokasi hukum, dan peningkatan kesadaran hukum di kalangan
masyarakat
4. Penyelenggaraan hukum kesehatan didukung oleh pembentukan dan
pengembangan jaringan informasi dan dokumentasi hukum kesehatan, serta
pengembangan satuan unit di organisasi hukum kesehatan di Depkes.
1. Pemberdayaan perorangan
a. Dilakukan atas prakarsa peorangan/kelompok yang ada di masyarakat
termasuk swasta dan pemerintah
b. Ditujukan kepada tokoh masyarakat, adat, agama, politik, swasta dan
populer
c. Dilakukan melalui pembentukan pribadi-pribadi dg PHBS serta
pembentukan kader-kader kesehatan
2. Pemberdayaan kelompok
a. Dilakukan atas prakarsa perorangan/kelompok yang ada di masyarakat
b. Terutama ditujukan kepada kelompok/kelembagaan yang ada di
masyarakat (RT/RW, kel/banjar/nagari, dll)
c. Dilakukan melalui pembentukan kelompok peduli kesehatan dan atau
peningkatan kepedulian kelompok/lembaga masyarakat terhadap
kesehatan
3. Pemberdayaan masyarakat umum
a. Dilakukan atas prakarsa perorangan/kelompok yang ada di masyarakat
termasuk swasta\
b. Ditujukan kepada seluruh masyarakat dalam suatu wilayah
c. Dilakukan melalui pembentukan wadah perwakilan masyarakat yang
peduli kesehatan (Badan Penyantun Puskesmas, Konsil/Komite
Kesehatan Kab/Kota, dll).
H. SISTEM KESEHATAN DAERAH
a. Sebagai acuan bagi setiap individu maupun kelompok atau lembaga yang
terkait dengan kesehatan dalam penyelenggaraan kebijakan, program
maupun kegiatannya.
b. SKD sebagai pedoman dan arahan penyelenggaraan pembangunan
berwawasan kesehatan.
c. SKD merupakan sistem terbuka yang berinteraksi dengan berbagai sistem
lainnya, bersifat dinamis, dan selalu mengikuti perkembangan.
d. Keberhasilan pelaksanaan SKD sangat tergantung pada semangat,
dedikasi, ketekunan, kerja keras, kempampuan dan ketulusan para
penyelenggara demikian pula diperlukan komitmen dan kemauan dari
seluruh Stakeholder dalam menyikapi SKD.