Anda di halaman 1dari 29

SISTEM SURVEILANS KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KERJA DI PT. SIDO MUNCUL

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Surveilans Epidemiologi
Dosen pengampu: dr. Mahalul Azam, M. Kes.

Oleh:

1. Lia Dheka Arwinno (6411414006)


2. Arum Mustika Sari (6411414016)
3. Ria Nurhayati (6411414021)

Rombel 1

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa penulis panjatkan, karena rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
Sistem Surveilans Kesehatan dan Keselamatan Kerja di PT. Sido Muncul.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Surveilans Epidemiologi.
Penulis sadar bahwa selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. PT. Sido Muncul, Ungaran yang telah memberikan izin untuk mengambil data
kecelakaan kerja tahun 2014.
2. Pengajar Surveilans Epidemiologi, dr. Mahalul Azam, M. Kes atas bekal
pengetahuan yang diberikan.
3. Teman-teman yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis.
Makalah ini ditulis berdasarkan pengamatan dari sistem surveilans K3 dan
data kecelakaan kerja tahun 2014 di PT. Sido Muncul. Makalah ini berisi sistem
surveilans epidemiologi dari analisis masalah, pengumpulan data, intepretasi hasil,
diseminasi, dan desain surveilans yang tepat untuk mengintervensi masalah
kecelakaan yang terjadi. Berbagai upaya telah dilakukan penulis untuk
mendapatkan hasil terbaik dalam makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah
ini tak lepas dari kesalahan dan kekurangan dikarenakan kemampuan penulis yang
terbatas. Oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca guna kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat serta menambah pengetahuan bagi
pembaca.

Semarang, 28 November 2016

ii Penyusun

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................
i
PRAKATA................................................................................................................
ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................
iii
DAFTAR GRAFIK..................................................................................................
iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................................
........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................
...................................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................
...................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Gambaran umum PT. Sido Muncul..............................................................
...................................................................................................................3
2.2 Sistem Surveilans K3 di PT. Sido Muncul...................................................
...................................................................................................................6
2.2.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data................................................................
...............................................................................................................6
2.2.2 Pelaksanaan Pengolahan Data...................................................................
...................................................................................................................8
2.2.3 Penyajian Data...........................................................................................
...................................................................................................................8
2.2.4 Interpretasi Data.........................................................................................
...................................................................................................................9
2.2.5 Diseminasi Data.........................................................................................
.................................................................................................................10

iii
2.2.6 Aksi............................................................................................................
.................................................................................................................10
2.2.7 Timbal Balik..............................................................................................
.................................................................................................................11
2.3 Kendala Sistem Surveilans di PT. Sido Muncul ..........................................
.................................................................................................................11
2.4 Rekomendasi dan Desain Program yang Tepat ...........................................
.................................................................................................................11
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan.......................................................................................................
.................................................................................................................20
3.2 Saran
.............................................................................................................................
..20
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................
21

iii
DAFTAR GRAFIK

Gambar 2.1 Karakteristik Kecelakaan Kerja akibat Human Eror........................13


Gambar 2.2 Karakteristik Kecelakaan Kerja berdasarkan Jenis Kelamin...........15
Gambar 2.3 Karakteristik Kecelakaan Kerja akibat Lingkungan........................16
Gambar 2.4 Karakteristik Kecelakaan Kerja akibat Peralatan ............................18

iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kesehatan dan keselamatan kerja telah menjadi salah satu pilar penting
ekonomi makro maupun mikro, karena keselamatan dan kesehatan kerja tidak
bisa dipisahkan dari produksi barang dan jasa. Untuk itu perusahaan harus
menekan resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja, karena kecelakaan akan
menyebabkan kelambatan produksi, padahal ketepatan waktu dapat
menghemat biaya yang besar, sebaliknya ketidaktepatan dalam memenuhi
jadwal dapat berakibat kerugian yang besar pada perusahaan dan pelanggan
(Depnaker RI, 1996:42).
Dalam setiap bidang kegiatan manusia selalu terdapat kemungkinan
terjadinya kecelakaan, tidak ada satu bidang kerjapun yang dapat memperoleh
pengecualian. Kecelakaan dalam industri sesungguhnya merupakan hasil akhir
dari suatu aturan dan kondisi kerja yang tidak aman (ILO, 1989:15).
Kecelakaan tidak terjadi kebetulan melainkan ada sebabnya, oleh karena itu
kecelakaan dapat dicegah asal kita cukup kemauan untuk mencegahnya
(Sumamur PK., 1996:212). Kecelakaan juga timbul sebagai hasil gabungan
dari beberapa faktor. Faktor yang paling utama adalah faktor perlatan teknis,
lingkungan kerja, dan pekerja itu sendiri. Misalnya dalam suatu pabrik
mungkin saja kekurangan peralatan yang aman, atau dengan perkataan lain
mesin-mesin tidak dirancang baik untuk dilengkapi dengan alat pengamanan
secukupnya. Lingkungan kerja yang bising sehingga tenaga kerja tidak
mendengar isyarat bahaya. Suhu ruangan buruk sehingga para pekerja jadi
mudah letih dan tak mampu lagi untuk berkonsentrasi terhadap tugas-tugas
yang ditanganinya, kurang baiknya pengaturan sirkulasi udara menyebabkan
terkumpulnya uap beracun yang pada akhirnya mengakibatkan kecelakaan.
Demikian pula para pekerja itu sendiri dapat menjadi faktor penyebab bila
mereka tidak mendapat latihan yang memadai atau mereka belum
berpengalaman dalam tugasnya (ILO, 1989:16). Agar dapat melakukan
tindakan pencegahan dan keselamatan kerja, perlu diketahui dengan tepat

1
bagaimana dan mengapa kecelakaan kerja terjadi. Agar efektif upaya
pencegahan harus didasari pengetahuan penyebab kecelakaan yang lengkap
dan tepat dan diperlukan suatu sistem surveilans epidemiologi terkait data-data
kecelakaan kerja.
Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis
dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan serta
kondisi yang mempengaruhi resiko terjadinya penyakit atau masalah-masalah
kesehatan tersebut agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara
efektif dan efisien melalui proses pengumpulan, pengolahan data dan
penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.
Dari latar belakang tersebut, maka kami ingin mengetahui bagaimana
sistem surveilans K3 di PT. Sido Muncul, sehingga dapat dirumuskan suatu
kebijakan yang dapat mengurangi kejadian kecelakaan kerja yang terjadi di
PT. Sido Muncul.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana gambaran masalah K3 di PT sido Muncul?

2. Bagaimana Sistem Surveilans K3 di PT Sido Muncul?

3. Bagaimana Kendala yang terjadi pada Sistem Surveilans di PT Sido


Muncul?

4. Bagaiamana Desain program yang tepat untuk mengatasi masalah


surveilans K3 di PT sido Muncul?

1.3 Tujuan

1. Untuk Mengetahui gambaran masalah Kecelakaan kerja di PT sido Muncul


seamarang.

2. Untuk Mengetahui Sistem Surveilans Kecelakaan Kerja di PT Sido


Muncul Semarang.

3. Bagaimana Kendala yang terjadi pada Sistem Surveilans di PT Sido


Muncul?

2
4. Untuk Mengetahui Desain program yang tepat untuk mengatasi masalah
surveilans K3 di PT Sido Muncul.

BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum PT. Sido Muncul

a. Sejarah Perusahaan

PT. Sido Muncul dalat perusahaan yang bergerak dalam bidang


produksi jamu kemasan. Tepat tanggal 18 November 2013, Sido Muncul yang
memiliki 109 distributor di seluruh Indonesia. Perusahaan keluarga ini
memilih naik kelas menjadi perusahaan terbuka dengan tujuan agar
perusahaan ini langgeng dan dipercaya oleh masyarakat. Saat ini PT. Industri
Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk. telah menjadi Pabrik Jamu terbesar di
Indonesia dan masih akan terus berkembang dan kini tercatat dengan Kode
saham dari Perseroan SIDO di Bursa Efek Indonesia

b. Alamat Perusahaan

PT. Sido Muncul beralamat di Jalan Soekarno Hatta Km. 28,


Kecamatan Bergas Kidul Klepu, Kabupaten Semarang
c. Sumber Daya Manusia

Jumlah karyawan PT. Sido Muncul sebanyak 3000 orang, dengan pekerja
wanita sebanyak 1700 orang dan pekerja laki-laki sebanyak 1300 orang.
d. Proses Kerja

Proses produksi jamu di PT. Sido Muncul pertama adalah penerimaan


bahan baku, bahan baku yang datang akan masuk dalam proses QC (Quality
Control), setelah bahan baku telah dinyatakan memenuhi standar penerimaan
dan standar penggunaan, bahan baku dimasukkan ke dalam gudang
penyimpanan bahan baku. Bahan baku yang akan dipakai diambil dari gudang

3
penyimpanan bahan baku kemudian disortasi, setelah disortasi kemudian
bahan baku dicuci, dikeringkan, digiling, baru kemudian dicampur (mixing).
Proses pencampuran bahan merupakan bagian proses produksi yang
tidak perkenankan untuk dipblikasikan karena merupakan rahasia perusahaan.
Sesudah proses pencampuran selesai kemudian hasilnya dialirkan melalui
pipa-pipa untuk dilakukan proses pengemasan primer (packaging primer)
menggunakan mesin dua line dan delapan line. Kemudian masuk ke proses
pengemasan sekunder (packaging sekunder), disini produk yang sudah jadi
dicek kembali dengan cara uji sampel. Setelah selesai proses pengemasan
sekunder kemudian produk siap untuk didistribusikan.
e. Jam Kerja

Pekerja di PT. Sido Muncul terbagi dalam berbagai jabatan dan


departemen. Jam kerja untuk staff adalah 40 jam perminggu dimana dalam
seminggu terdapat 5 hari kerja, dan untuk minggu-minggu tertentu dimana
produksi meningkat akan diberlakukan 6 hari kerja. Namun jam kerja
perminggu tetap 40 jam kerja. dan apabila jam kerja melebihan ketentuan
tersebut maka dihitung lembur, dimana ketentuan lembur ini maksimal adalah
4 jam kerja per hari.
Jam kerja pekerja di bagian produksi, dibagi menjadi 3 shift. Apabila
produksi sedang normal dapat diberlakukan sistem non shift dan 2 shift, dan
apabila produksi sedang meningkat maka diberlakukan sistem 3 shift. Pada
sistem 3 shift, jam kerja yang berlaku adalah sebagai berikut:
1. Shift 1: jam kerja mulai pukul 06.00 - 14.30

2. Shift 2: Jam kerja mulai pukul 14.00 22.30

3. Shift 3: jam kerja mulai pukul 22.00 06.30

e. Departemen

1. Departemen Produksi
2. Departemen Transportasi
3. Departemen Keamanan

4
4. Departemen Kebersihan
5. Departemen Lingkungan
6. Departemen Kesehatan
7. Departemen Maintence
8. Departemen Laboratorium

f. Penyakit Akibat Kerja di PT. Sido Muncul

Kecelakaan akibat Kerja di PT Sido Muncul khususnya Departemen Produksi


disebabkan oleh beberapa faktor:
- Human eror
Tidak mendapat latihan yang memadai atau mereka belum
berpengalaman dalam pekerjannya.
- Lingkungan
Suhu ruangan buruk, kebisingan, kurang baiknya pengaturan
sirkulasi udara menyebabkan pekerja kurang berkonsentrasi terhadap
pekerjaannya.
- Peralatan
Mesin-mesin tidak dirancang baik atau sudah tidak layak
digunakan, peralatan yang digunakan menimbulkan risiko yang besar.

Penyakit akibat Kerja yang Pernah Terjadi di PT Sido Muncul khususnya


Departemen Produksi:
-Calpaltuner Syndrom
- Stress
-Depresi

g. Kecelakaan Kerja di PT Sido Muncul

K3 termasuk dalam department kesehatan. Pihak K3 menangani dan


bertanggung jawab agar pekerja perusahaan terhindar dari berbagai kecelakaan
dan tetap aman dalam melakukan pekerjaan. PT Sido Muncul mempunyai 9
Safety Officer dengan 1 orang sebagai managernya. Pihak K3 mempunyai
beberapa program yang sudah diterapkan di perusahaan, seperti;

5
6
a. Safety Patrol

Safety patrol adalah patroli keamanan dari pihak K3 yang


dilakukan dengan inspeksi kepada para pekerja di setiap department.
Dengan melihat apakah pekerjanya sudah patuh terhadap ketentuan yang
seharusnya mereka laksanakan misalnya memakai APD dengan lengkap
sesuai criteria pekerjaannya masing-masing atau belum. Apabila pekerja
belum melaksanakan aturan dengan baik akan diberi hukuman atau sanksi.
Dan dengan pekerja yang selalu taat pada aturan akan diberikan reward
dari perusahaan. Hal ini bertujuan agar setiap pekerja mentaati setiap
aturan yang diberlakukan perusaan agar tetap terjaga dalam keselamatan
dan keamannya.
Melakukan metode 5R pada setiap department. Lima R meliputi
Resik, Rapi, Rawat, Ringkas dan Rajin. Pihak K3 akan menghimbau
metode 5R ini pada setiap departemen di perusahaan. Metode ini akan
memberikan lingkungan, suasana yang mendukung untuk melaksanakan
pekerjaan. Setiap pekerjaan apabila didukung dengan suasana yang baik,
produktivitas pekerja akan meningkat dan tentunya produk yang
dihasilkan cepat dalam memenuhi target yang diinginkan perusahaan.
b. Pengecekan Berkala pada Mesin dan Alat-alat yang Digunakan

Dalam melakukan pekerjaan, mesin dan alat-alat yang digunakan


harus mendukung agar pekerjaan berjalan dengan lancer dan dapat
memenuhi target sesuai waktu yang diberikan. Pengecekan berkala pada
mesin dan alat-alat yang digunakan ini dilakukan oleh pihak Permesinan
Perusahaan setiap sebulan sekali. Pihak permesinan ini juga menerima
keluhan pekerja apabila alat atau mesin yang digunakan ada kerusakan,
dan selanjutnya dapat ditindak lanjuti seperti mesin atau alat dapat
diperbaiki atau diganti apabila kerusakannya parah. Hal ini bertujuan agar
keselamatan dan keamanan pekerja tetap terjaga, apabila mesin dan alat
yang digunakan mengalami kerusakan kemungkinan pekerja juga akan

7
mengalami kesusahan dalam bekerja dan menimbulkan risiko bahaya bagi
pekerjanya.
2.2 Sistem Surveilans Penyakit Akibat Kerja dan Kecelakaan Kerja di PT
Sido Muncul Semarang

2.2.1 Pengumpulan Data


Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting
demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara
mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Jenis
sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data
diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari
sumber tidak langsung (data sekunder). Metode Pengumpulan Data
merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data.
Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya
melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dokoumentasi dan sebagainya.
Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan
untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat
berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman
wawancara, camera photo dan lainnya.
PT. Sido Muncul menggunakan sistem surveilans aktif dan surveilans pasif
dalam pengumpulannya.
2.2.1.1 Alur Sistem Surveilans Penyakit Akibat Kerja
Pada tahap pengumpulan data penyakit akibat kerja dilakukan
melalui surveilans aktif dan pasif.
Surveilans aktif penyakit akibat kerja di PT Sido Muncul di lakukan
dengan melaksanakan pemantauan kesehatan secara berkala yaitu dengan
melakukan tes kesehatan kepada para pekerja secara rutin sesuai dengan
kemungkinan penyakit yang terjadi di setiap departemen dan menganalisis
faktor-faktor risiko yang menyebabkan penyakit dari pekerja seperti cek
tekanan darah, cek kesehatan mata, dll. dan faktor risiko dari lingkungan
seperti dengan pengecekan rutin kadar debu di udara dan sanitasi
lingkungan kerja.

8
Sedangkan pengumpulan data secara pasif yaitu pengawas
departemen mendapatkan laporan dari petugas administrasi mengenai
daftar penyebab kesakitan yang dialami oleh pekerja yang izin kerja.
2.2.1.2 Alur Sistem Surveilans Kecelakaan Kerja:
Pada tahap pengumpulan data kecelakaan kerja dilakukan melalui
ssurveilans aktif dan pasif dimana surveilans aktif dilakukan oleh pengawas
K3 yang berada di masing-masing departemen secara langsung mengamati
dan mendata kasus kecelakaan yang terjadi pada pekerja. Dan surveilans pasif
dilakukan dengan cara pekerja melaporkan kasus kecelakaan yang terjadi
kepada pengawas. Berikut alur pencatatan data surveilans pasif:
1. Karyawan harus melaporkan kejadian kecelakaan kepada supervisornya,
dan / atau Petugas Safety perusahaan (dalam waktu 24 jam setelah
kejadian kecelakaan)

2. Supervisor harus memverifikasi kejadian kecelakaan dan mengkoordinir


pelaksanaan Pertolongan Pertama (bilamana korban masih berada
ditempat kejadian), serta melaporkan secara lisan dan disusul dengan
laporan kejadian kecelakaan secara tertulis kepada Petugas Safety
Perusahaan dan juga Pimpinan Departemen, Personel Administration (PA)
untuk proses pelaporannya kepada pihak Pemerintah.

3. Petugas Safety Perusahaan (yang kompeten melakukan investigasi) akan


melaporkan kepada pimpinan Perusahaan dan melakukan investigasi
dengan melibatkan beberapa personel ahli dibidang masing-masing.

4. Hasil investigasi dan rekomendasi tindakan perbaikan oleh Investigator


atau team Investigator akan dilaporkan kepada Pimpinan unit perusahaan
setempat, dan akan direview terlebih dulu sebelum disetujui untuk
dikeluarkan.

5. Laporan investigasi kecelakaan kerja akan dilaporkan oleh Pimpinan unit


perusahaan kepada Pemerintah dan pihak ketiga yang dipandang sangat
membutuhkan laporan untuk keperluan perbaikan / pencegahan kecelakan
kerja.

9
Pengawas dengan turun langsung untuk mengawasi aktivitas pekerja,
inspeksi peralatan keselamatan kerja, inspeksi alat pelindung diri tenaga
kerja, dan inspeksi peralatan kerja. Hasil data surveilans aktif di Surveilans
pasif dilakukan dengan mendata pekerja yang melaporkan kejadian
kecelakaan. Jadi dalam setiap departemen memiliki pengawas kerja yang
bertugas dan berkewajiban untuk membimbing setiap pekerja dan mendata
keluhan pekerja maupun kejadian kecelakaan kerja yang terjadi di wilayah
kerja departemennya. Data-data kecelakaan kerja didapatkan dari pekerja
yang melaporkan keluhan kesakitan akibat kerja dan dari inspeksi
pengawas di wilayah kerja, kasus kecelakaan kerja didata setiap hari dan
direkap setiap bulan, kemudian dibukukan untuk pelaporan.

2.2.2 Pengolahan Data


Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data
ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumus-
rumus tertentu. Pengolahan data bertujuan mengubah data mentah dari hasil
pengukuran menjadi data yang lebih halus sehingga memberikan arah
untuk pengkajian lebih lanjut.
Setelah data penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja
dikumpulkan, kemudian data tersebut di olah secara manual menggunakan
Microsoft Excel oleh pengawas setiap departemen yang akan direkap setiap
bulan dan dibukukan untuk pelaporan pada pihak HRD untuk kepentingan
perusahaan. Data yang diolah mencakup data keluhan pekerja maupun
kejadian kecelakaan kerja yang terjadi di wilayah kerja pada setiap
departemennya serta apa penyebab dari kecelakaan kerja tersebut (misalnya
dari lingkungan, human eror, maupun dari mesin atau alat yang digunakan
pekerjanya).

2.2.3 Penyajian Data


Penyajian data adalah kegiatan menyusun data mentah yang
berserakan menjadi lebih teratur sehingga mudah dibaca, dipahami dan
dianalisis. Penyajian data mempunyai dua tujuan yaitu pertama, penyajian

10
data memudahkan dalam membaca dan memahami data. Data mentah yang
tidak beraturan sulit dibaca dan dipahami. Dengan menyajikannya dalam
bentuk tabel atau gambar maka penampilan dan gambaran data lebih mudah
dibaca dan dipahami. Kedua, penyajian data memudahkan dalam
menganalisis data. Data mentah yang belum tersusun dengan baik
memerlukan waktu yang lama dan sulit untuk dianalisis. Dengan
menyusunnya dalam bentuk yang lebih teratur maka data lebih mudah
dianalisis.
Penyajian data penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja pada PT
Sido Muncul menggunakan pola penyajian data dalam bentuk tabel. Tabel
merupakan kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-kategori
(misalnya: jumlah penduduk menurut sistem sanitasi yang dilakukan)
sehingga memudahkan dalam pembuatan analisis data. Penyajian data
dalam bentuk tabel bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran
mengenai siapa yang mengalami kecelakaan kerja dan berapa banyak yang
mengalami kecelakaan akibat kerja sehingga memudahkan pengolah data
dalam menganalisis data tersebut. Penggunaan penyajian data pada PT Sido
Muncul hanya menggunakan tabel. Hal ini di karenakan keterbatasan dari
kemampuan dalam menyajikan data dalam bentuk lain. Untuk
pengembangan kedepannya, penyajian data akan di sajikan dalam bentuk
grafik.
Data yang biasa disajikan dalam bentuk tabel tersebut berisi tentang
data yang di kumpulkan dari hasil pendataan pengawas setiap departement
yang telah dilakukan yang berisikan tentang siapa yang mengalami keluhan
penyakit akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja dan dapat dilihat berapa
banyak yang mengalaminya serta karena apa mereka dapat mengalami
kesakitan dan kecelakaan tersebut.

11
2.2.4 Interpretasi Data

Pada PT Sido Muncul, cara interpretasi data yang dilakukan yaitu


dengan cara menganalisis data penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja
berdasarkan penyebab yang dialaminya. Misalnya pada interpretasi data
dengan melihat berbagai penyebab dengan salah satu contohnya yaitu
karena mesin yang digunakan, safety officer dari PT Sido Muncul yang
bertanggung jawab atas ini, jadi interpretasi data yang dilakukakn yaitu
menampilkan kesehatan lingkungan tentang jamban, interpretasi data yang
dilakukan yaitu pihak safety officer PT Sido Muncul memberikan informasi
mengenai mesin atau alat yang digunakan, risiko bahayanya bagaimana dan
tingkat keparahan serta tingkat risikonya apabila mengalami bahaya
tersebut. Kecelakaan pada pekerjapun bukan hanya disebabkan dengan hal
itu saja tetapi pada perilaku pekerja itu sendiri mengenai penggunaan APD
dan lingkungan kerjanya.

2.2.5 Diseminasi Data


Proses diseminasi dilakukan oleh pihak safety officer melalui pihak
HRD dan pengawas setiap departemen, data yang sudah di interpretasi
diberikan kepada pihak HRD berupa rekapan data dengan format baku.
Hal ini dilakukan agar pihak perusahaan dapat mengambil keputusan dan
tindakan lanjut demi kesejahteraan pekerjanya dan meminimalisisr
kecelakaan pada pekerja. Sedangkan diseminasi yang dilakukan pada
pengawas setiap departemen berupa data cakupan mengenai pengendalian
risiko bahaya kerja agar terhindar dari kecelakaan kerja.

2.2.6 Aksi
Dari data surveilans penyakit akibat kerja yang di peroleh , aksi
yang dilakukan di PT Sido Muncul adalah dengan memperketat proses
seleksi masuk pekerja dengan memilih pekerja yang memiliki status
kesehatan yang baik, karena pekerja yang memiliki daya tahan tubuh yang

12
baik akan mengurangi penyakit akibat kerja. Selain itu dengan melakukan
pengecekan sanitasi lingkungan perusahaan secara berkala.
Dari data surveilans kecelakaan yang diperoleh, aksi yang
dilakukan oleh pihak PT Sido Muncul adalah dengan cara melakukan
pelatihan yang berkaitan dengan SOP dalam menjalankan pekerjaanya
maupun menjalankan mesin kerjanya. Peningkatan safety patrol atau
patroli keamanan dari pihak K3 yang dilakukan dengan inspeksi kepada
para pekerja di setiap department. Dengan melihat apakah pekerjanya
sudah patuh terhadap ketentuan yang seharusnya mereka laksanakan
misalnya memakai APD dengan lengkap sesuai criteria pekerjaannya
masing-masing atau belum dan apakah pekerja sudah bekerja sesuai
dengan SOP yang ada. Serta peningkatan pengecekan mesin maupun alat
yang digunakan dalam bekerja, mesin dan alat-alat yang digunakan harus
mendukung agar pekerjaan berjalan dengan lancar dan dapat memenuhi
target sesuai waktu yang diberikan. Pengecekan berkala pada mesin dan
alat-alat yang digunakan ini dilakukan oleh pihak Permesinan Perusahaan
dan sebaiknya dilakukan serutin mungkin.

2.2.7 Timbal Balik


Setelah dilakukan aksi oleh PT Sido Muncul, dibutuhkan timbal
balik dari pekerja yang diberikan tindakan aksi seperti pelatihan. Timbal
balik yang diberikan pekerja dapat diawasi secara langsung oleh pihak
yang bertanggung jawab tetapi kurang efektif karena banyaknya pekerja
yang bekerja di PT Sido Muncul. Pengawas atau pihak safety officer bisa
melihat timbal balik dari pekerjanya yaitu ketika pengawas dan pihak
safety officer melakukan inspeksi pada saat bekerja saja. Inspeksi yang
dilakukan misalnya inspeksi pekerja dalam melakukan pekerjaan sudah
sesuai dengan SOP atau belum, penggunaan APD serta lingkungan kerja
yang terlihat sudah berdasarkan 5R atau belum.

13
2.3 Kendala dalam Melakukan Sistem Surveilans PT Sido Muncul
a. Sajian data masih menggunakan tabel.
b. Kurangnya program-program pencegahan kecelakaan kerja di
perusahaan.
c. Petugas pengawas pada setiap departemen tidak standby pada
departemennya setiap waktu, jadi apabila ada pekerja yang mengalami
keluhan atau kecelakaan kerja tidak dapat secara langsung melaporkan
kepada pengawasnya.
d. Pimpinan perusahaan dalam menindak lanjuti laporan data kecelakaan
kerja pada pekerjanya membutuhkan waktu lama.
e. Pekerja bertindak pasif dalam pelaporan kepada pengawas
departemennya mengenai keluhan penyakit atau kecelakaan yang
dialaminya.
2.4 Rekomendasi dan Desain Program yang Tepat untuk Mengatasi Masalah
K3 di PT Sido Muncul
Dari sistem surveilans yang dilakukan di PT. Sido Muncul masih
banyak kasus kecelakaan yang terjadi, maka perlu diberikan suatu evaluasi
sistem surveilans. saran perbaikan yang kami ajukan adalah pembenahan
dalam penyajian data agar data lebih mudah dipahami dan dapat dilihat
faktor mana yang paling menyebabkan penyakit akibat kerja dan
kecelakaan kerja di perusahaan, selanjutnya aksi dimana harus diperkuat
program intervensi untuk mencegah terjadinya kecelakaan di PT. Sido
Muncul dan yang terakhir mengenai solusi untuk mengurangi kendala saat
melakukan surveilans data kecelakaan kerja.
Intervensi program yang kami sarankan diantaranya:
1. Rekomendasi Sajian Data
Penyajian data kecelakaan kerja di PT Sido Muncul saat ini
berbentuk tabel. Rekomendasi yang kami berikan yaitu penyajian data
disajikan dalam bentuk grafik agar lebih memahami penyebab kecelakaan
kerja yang paling tinggi.
a. Karakteristik Penyebab Kecelakaan akibat faktor Manusia di PT
Sido Muncul Semarang.

14
DATA KECELAKAAN KERJA AKIBAT HUMAN EROR ERROR
7
6
5
4
3 JUMLAH KECELAKAAN
2
1
0

-Faktor Human Eror

Gambar 2.1 Hasil Pengolahan Data Penyebab kecelakaan Akibat Humanerror


Sumber : PT Sido Muncul. 2016
Di PT Sido Muncul pada tahun 2014 terjadi kecelakaan yang di
akibatkan karena human eror atau kelalaian dari pekerja itu sendiri. Pada
bulan Januari terjadi kecelakaan sebanyak 6 kali. Pada bula febuari 7 kali,
pada bulan maret 4 kali kecelakaan, pada bulan april terjadi 4 kecelakaan
kerja, pada bulan mei terjadi 1 kecelakaan kerja, pda bulan juni terjadi 1
kecelakaan kerja, pada bula juli tidak terjadi kecelakaan, pada bulan
agustus terjadi 3 kecelakaan kerja, pada bulan September terjadi 5
kecelakaan kerja, pada bulan oktober terjadi 6 kecelakaan kerja , pada
bulan november terjadi 5 kecelakaan kerja, dan pada bulan desember
terjadi 1 kecelakaan kerja sehingga total kecelakaan kerja pada tahun 2014
yang diakibatkan oleh kelalaian pekerja sebanyak 43 kali kecelakaan kerja.
Berdasarkan data di atas kecelakaan kerja yang disebabkan oleh
human error atau kelalaina manusianya paling banyak terjadi pada bulan
februari sebanyak 7 kali. Faktor kecelakaan terbanyak adalah disebabjkan

15
oleh kelalian manusianya yaitu sebanyak 43 kali kecelakaan kerja pada
tahun 2014. Berdasarkan jurnal penelitian dari (Transiska.2016) yang
berjudul pengaruh lingkungan kerja dan faktor manusia terhadap tingkat
kecelakaan kerja karyawan pada pt. Putri midai bangkinang kabupaten
kamparmenyatakan bahwa di perusahaan Kecelakaan ditempat kerja bisa
disebabkan oleh beberapa faktor , namun faktor yang paling tinggi yaitu
tindak perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan dan keadaan
lingkungan yang tidak aman. 80-85% akibat dari timbulnya kecelakaan
yaitu manusia, dikarenakan kelalaian manusia itu sendiri.Kelalaian ini bisa
disebabkan oleh dua faktor, pertama karena ketidak pedulian karyawan
terhadap bahaya kecelakaan kerja yang mengancam, mereka hanya
mengejar upah tanpa memperdulikan keselamatan diri, kedua karena
ketidakwaspadaan yang disebabkan oleh kurangnya intelegensia atau
pengetahuan tentang keselamatan kerja.

- Faktor Jenis Kelamin

8
7
6
5
4
3 L
2
1 P
0

Gambar 2.1 Penyebab kecelakaan Akibat Human error


Sumber : PT Sido Muncul. 2016

16
Di PT sido Muncul pekerjanya di kimbinasi oleh Pria dan Wanita.
Pada tahun 2014 kecelakaan terjadi pada pria maupun wanita. Pada bulan
Januari terjadi kecelakaan sebanyak 1 kali pada perempuan dan laki-laki
sebanyak 2 kali kecelakaan. Pada bulan februari pada laki-laki terjadi 4 kali
dan pada perempuan sebanyak 7 kali kecelakaan, pada bulan maret pada
laki-laki 5 kali kecelakaan dan pada perempuan sebanyak 2 kali kecelakaan,
pada bulan April terjadi 5 kecelakaan kerja baik laki-laki maupun
perempuan, pada bulan mei terjadi 4 kecelakaan kerja pada laki-laki dan
tidak ada kecelakaan kerja pada perempuan, pada bulan juni terjadi 3
kecelakaan kerja pada laki laki dan tidak terjadi kecelakaan kerja pada
perempuan, pada bulan Juli tidak terjadi kecelakaan, pada bulan agustus
terjadi 5 kecelakaan kerja pada laki laki dan terjadi 8 kali kecelakaan kerja
pada perempuan, pada bulan September terjadi 4 kecelakaan kerja pada laki-
laki dan 3 kecelakaan kerja pada perempuan, pada bulan oktober terjadi 8
kecelakaan kerja pada laki-laki dan pada perempuan terjadi kecelakaan 3
kali , pada bulan november tidak terjadi kecelakaan kerja, dan pada bulan
desember terjadi 3 kecelakaan kerja pada laki-laki dan 1 kecelakaan kerja
pada perempuan.Sehingga total kecelakaan kerja pada tahun 2014 pada
laki-laki sebanyak 43 kali kecelakaan kerja dan pada perempuan sebanyak
30 kali kecelakaan kerja.
Penyebab kecelakaan berdasarkan faktor manusia juga dilihat dari
jens kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan, pada hasil penelitian di PT
Sido Muncul Semarang di simpulkan bahwa kejadian kecelakaaan pada satu
tahun yaitu tahun 2014 paling banyak terjadi pada kalangan laki laki yaitu
sebanyak 43 kasus kecelakaan, karena di pT sidomuncul mayoritas pekerja
adalah laki-laki, dan laki- laki juga lebih tergesa-gesa dalam melakukan
pekerjaan daripada perempuan. Hasil ini di dukung oleh jurnal penelitian
(Riyadina.2007) memperlihatkan bahwa faktor risikokarakteristik pekerja
industri atau pada perusahaan yang mempunyai faktorrisiko yang bermakna
(p<0,05) adalah jenis kelamin . Pekerja laki-lakimempunyai risiko
mengalami kecelakaan kerja 3,25 (CI95%: 2,29 4,62) kali dibandingkan

17
dengan pekerjaperempuan. Hal ini dikarenakan pekerja laki-lakimenempati
mayoritas pekerja di bagian produksi dijenis industri berat atau
menggunakan alat-alat yangbesar dan berbahaya.
- Karakteristik penyebab Kecelakaan kerja akibat keadaan Lingkungan

3.5

2.5

1.5
Axis Title DATA KECELAKAAN
1

0.5

Gambar 2.1 Penyebab kecelakaan Akibat keadaan lingkungan


Sumber : PT Sido Muncul
Di PT sido Muncul pada tahun 2014 terjadi kecelakaan yang di
akibatkan karena keadaan lingkungan di sekitar atau di dalam perusahaan
PT sido Muncul. Pada bulan Januari terjadi kecelakaan sebanyak 2 kali.
Pada bulan febuari 3 kali, pada bulan maret 1 kali kecelakaan, pada bulan
april terjadi 2 kecelakaan kerja, pada bulan mei dan Juni terjadi 1
kecelakaan kerja, pada bula Juli tidak terjadi kecelakaan, pada bulan agustus
terjadi 1 kecelakaan kerja, pada bulan September tidak terjadi kecelakaan
kerja, pada bulan oktober terjadi 2 kecelakaan kerja , pada bulan november
dan Desember tidak terjadi kecelakaan kerja yang di akibatkan oleh
keadaaan lingkungan di perusahaan. sehingga total kecelakaan kerja pada
tahun 2014 yang diakibatkan oleh keadaan lingkungan di perusahaan
sebanyak 13 kali kecelakaan kerja.

18
Kejadian kecelakaan kerja akibat faktor lingkungan mengalami
fluktuasi di setiap bulan pada tahun 2014, kejadian kecelakaan tertinggi
terjadi pada bulan februari dan terendah pada bulan Juli. Kejadian
kecelakaan akibat lingkungan diantaranya disebabkan karena lingkungan
yang licin, lingkungan yang bising, lingkungan udara yang banyak debu,
dan lingkungan yang tidak bersih misal terdapat paku di sekitar tempat
kerja. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Riyadina, 2007)
bahwa kondisi lingkungan yang berasap, bising, tidak bersih dapat
menyebabkangangguan fisik atau psikis terhadap pekerja sehinggaberisiko
terjadi kecelakaan kerja.

19
- Karakteristik penyebab Kecelakaan akibat Faktor Peralatan PT sido
Muncul semarang

Data Kecelakaan Kerja Akibat Mesin di PT Sido Muncul tahun 2014


3

2.5

1.5 JUMLAH KECELAKAAN


1

0.5

Gambar 2.1 Penyebab kecelakaan Akibat Peralatan


Sumber : PT Sido Muncul. 2016
Di PT sido Muncul pada tahun 2014 terjadi kecelakaan yang di
akibatkan karena mesin yang ada di perusahaan. Pada bulan Januari terjadi
kecelakaan sebanyak 2 kali. Pada bulan februari 1 kali, pada bulan maret 3
kali kecelakaan, pada bulan april terjadi 2 kecelakaan kerja, pada bulan mei
terjadi 2 kecelakaan kerja, pada bulan juni terjadi 1 kecelakaan kerja, pada
bulan juli dan Agustus tidak terjadi kecelakaan, pada bulan September
terjadi 2 kecelakaan kerja, pada bulan oktober terjadi 1 kecelakaan kerja ,
pada bulan november terjadi 2 kecelakaan kerja, dan pada bulan desember
terjadi 1 kecelakaan kerja sehingga total kecelakaan kerja pada tahun 2014
yang diakibatkan oleh kelalaian pekerja sebanyak 17 kali kecelakaan kerja.
Kejadian kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh faktor peralatan
di PT. Sido Muncul paling banyak terjadi pada bulan maret yaitu sebanyak 3
kali kecelakaan. Kecelakaan disebabkan karena mesin produksi yang tidak
layak pakai dan mesin rusak, tali yang mengikat mesin sudah aus sehingga

20
terputus, peletakkan peralatan yang tidak sesuai tempatnya, dan kurangnya
pengecekkan berkala.hal ini sesuai dengan yang telah dipaparkan dalam
suatu penelitian bahwa pekerja mengalami kecelakaan karena mesin
menyatakan bahwa saat ia mengalami kecelakaan, mesin yang digunakan
dalam proses produksi tidak ada pelindungnya. Sehingga saat pekerja
kurang berhati-hati dan lengah, maka keselamatannya terancam(Swaputri,
2009).
2. Rekomendasi Program
Dari data kecelakaan kerja tahun 2014, kecelakaan banyak terjadi
karena faktor manusia sehingga sasaran dari program-program harus lebih
ditingkatkan pada faktor manusia disamping juga tetap memperhatikan
faktor lainnya.
a. Safety Talk

Safety Talk adalah pengarahan dari pihak K3 perusahaan kepada


pekerja misalnya pada pekerja di departement produksi sebelum memulai
pekerjaan. Pengarahan ini berisi himbauan penggunaan alat pelindung diri
yang harus dipakai saat bekerja, dan beberapa peringatan kepada pekerja
yang memakai mesin-mesin perusahaan dengan tingkat bahaya yang tinggi
agar tetap berhati-hati dalam bekerja sesuai SOP. Hal ini untuk menjaga
keamanan dan keselamatan bagi pekerja.
b. Pengadaan berbagai Pelatihan

Keadaan darurat yang terjadi saat ini seperti gempa bumi,


kebakaran, dan bencana lainnya merupakan potensi bahaya yang besar
bagi perusahaan. Pengadaan berbagai pelatihan untuk pekerja di PT Sido
Muncul sangat baik untuk mengurangi kecelakaan dan kesakitan saat
terjadi keadaan darurat. Pelatihan seperti penggunaan APAR agar setiap
pekerja dapat menggunakan APAR dengan baik saat melihat terdapat api
atau terjadi kebakaran di perusahaannya. Ilustrasi yang seharusnya
dilakukan saat terjadi keadaan darurat, hal ini agar pekerja siap sedia dan
mengetahui apa yang seharusnya mereka lakukan saat keadaan darurat

21
terjadi. Program ini untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan dan
kesakitan pada pekerja di perusahaan.
c. Health Screening
Program pengecekan kesehatan yang telah dilakukan oleh PT. Sido
Muncul yaitu hanya pada saat proses seleksi awal pekerja, berdasarkan
data administrasi terkait perizinan sakit dari pekerja program tersebut,
kurang efektif karena masih banyak penyakit akibat kerja yang terjadi,
maka dari itu di perlukan program pengecekan kesehatan pekerja secara
rutin yaitu 3 bulan sekali.

3. Rekomendasi pada Subjek Surveilans K3 di PT. Sido Muncul


a. Penambahan pengawas pada setiap departement dengan sistem shift.
Jadi pada setiap departemen selalu didampingi pengawas saat bekerja.
Pelaporan keluhan dan kecelakaan yang dialami pekerja dapat
langsung di data.
b. Peningkatan kegiatan monitoring dan evaluasi antara pimpinan
perusahaan dengan pengawas setiap departement sehingga dapat
mengetahui aksi yang tepat untuk mencegah dan mengurangi
kecelakaan kerja yang terjadi.
c. Pengawas dengan sifat yang tegas, hal ini mendorong pekerjanya aktif
dan selalu melaporkan keluhan maupun kecelakaan yang dialaminya,
karena apabila pekerja tidak melaporkan keluhan maupun kecelakaan
yang dialaminya dapat berpengaruh pada tingkat produktifitas
perusahaan.

d. Menambah jumlah petugas kesehatan di perushaan agar dapat lebih


efisien dalam pengecekan kesehatan secara rutin.

22
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
1. Sistem Surveilans PT. Sido Muncul dilakukan oleh ahli K3 di setiap
departemen. Sistem surveilans yang dilakukan terdiri dari surveilans aktif
dan surveilans pasif.
2. Sistem surveilans dilakukan dengan mengumpulkan data, pengolahan data,
penyajian data, hingga pembuatan program intervensi, aksi, dan feedback.
3. Dari sistem surveilans yang dilakukan di PT. Sido Muncul masih banyak
kasus kecelakaan yang terjadi, maka perlu diberikan suatu evaluasi sistem
surveilans. Saran perbaikan yang kami ajukan adalah pembenahan dalam
penyajian data agar data lebih mudah dipahami dan dapat dilihat faktor
mana yang paling menyebabkan kecelakaan kerja di perusahaan,
selanjutnya aksi dimana harus diperkuat program intervensi untuk
mencegah terjadinya kecelakaan di PT. Sido Muncul dan yang terakhir
mengenai solusi untuk mengurangi kendala saat melakukan surveilans data
kecelakaan kerja.

3.2 Saran
1. Perlu ditambah berbagai program K3 seperti safety talk dan pelatihan
untuk mengurangi tingkat kecelakaan kerja pada pekerja.
2. Peraturan yang diberikan perusahaan harus diperketat agar setiap pekerja
dapat bertanggung jawab pada dirinya sendiri dalam bekerja dan tetap
terjaga keselamatan dan keamannya.

23
DAFTAR PUSTAKA

Data Kecelakaan Kerja PT. Sido Muncul tahun 2014.


Depnaker RI, 1996, Indonesian Journal of Industrial Hygiene Occupational Health
and Safety Volume XXIX No. 4, Jakarta: Depnaker.
ILO, 1989, Pencegahan Kecelakaan, Jakarta: PT. Pustaka Binaman Prestindo.
Riyadina, woro. 2007. Kecelakaan Kerja dan Cedera yang dialami Oleh Pekerja
Industri di Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta. Makara Kesehatan. Vol.
11, No. 1: 25-31
Sumamur PK, 1996, Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Jakarta: Gunung
Agung.
Transiska, Dewi. 2015. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Faktor Manusia terhadap
Tingkat Kecelakaan Kerja Karyawan pada PT. Putri Midai Bangkinang
Kabupaten Kampar. Jom Fekon Vol 2 No. 1.

24

Anda mungkin juga menyukai