Stambuk : 14120170079
Kelas : C6
ii
Asisten Laboratorium
Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-
dan peningkatan derajat kesehatan. Semoga laporan yang telah dibuat ini
iii
Makassar, 14 Juni 2020
Praktikan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................vi
DAFTAR TABEL........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Tujuan..............................................................................................4
C. Prinsip Kerja....................................................................................4
iv
1. Pengertian Getaran...................................................................5
4. Sumber getaran........................................................................8
6. Pengendalian Getaran............................................................10
7. Pencegahan Getaran..............................................................11
C. Prosedur Kerja..............................................................................28
A. Hasil...............................................................................................30
v
B. Pembahasan.................................................................................32
C. Contoh Kasus................................................................................34
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................36
B. Saran.............................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Syndrome (HAVs) terdiri dari gejala pada pembuluh darah dan gejala
2016).
pria dengan usia berkisar 25-64 tahun, prevalensi tertinggi pada wanita
usia > 55 tahun, biasanya antara 40-60 tahun. Prevalensi CTS dalam
1
2
untuk lateral dan 0,1 untuk epicondylitis medial per tahun (Dian &
Rossa, 2015).
tenaga kerja terpapar oleh getaran lengan tangan dan 25% didalamnya
1,5 juta dari total populasi pekerja terpajan getaran lengan tangan,
(Pramuditta, 2016).
hasil bahwa meski paparan yang diterima pekerja tidak melebihi nilai
ambang batas (NAB) yaitu 4 m/s2 yang telah ditentukan tapi pekerja
3
pada 18 supir bajaj dengan getaran terendah 1.05 m/s² dan tertinggi
9.22 m/s². Keluhan kesehatan yang diderita oleh supir bajaj akibat
getaran adalah keluhan jari pucat sebesar 33.3%, jari dingin sebesar
pada tahun 2016 terdapat 10 kasus kecelakaan kerja serta pada tahun
Hero Taylor & Textile merupakan usaha yang bergerak di bidang jasa
pembuatan pakaian jadi baik dalam partai kecil maupun besar. Ketiga
beragam yaitu seragam kemeja, kebaya, jas pria dan wanita. beberapa
sikap kerja statis dan penggunaan mesin jahit yang terus menerus
selama 12 jam yang diketahui bahwa telah melebihi batas lama kerja
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Meter).
C. Prinsip Kerja
5
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Getaran
vibrasi adalah pendulum yang berayun, senar gitar yang dipetik dan
disekitar titik yang tetap. Getaran adalah suatu faktor yang menjalar
6
7
dalam akar rata-rata kuadrat percepatan dalam satuan per meter per
(Suryani, 2015).
akustik
nyeri telinga, nyeri dada dan bisa terjadi getaran seluruh tubuh.
pula.
8
tubuh.
ini tidak terdapat gaya disipatif, seperti gaya gesek dengan udara
4. Sumber getaran
antara lain:
No.13 Tahun 2011 tentang nilai ambang batas faktor fisika dan
Tabel 2.1
Nilai Ambang Batas (NAB) Getaran Lengan dan Tangan
6. Pengendalian Getaran
sekelilingnya.
12
berlaku.
(busa).
7. Pencegahan Getaran
menyebabkan getaran-getaran.
sebagai berikut:
kejut.
c. Ganti peralatan yang lebih tua dengan model bebas getaran baru.
berikut:
Tombol Display
Power Monitor
Tombol Tombol
Record Hold
Sensor Tombol
RMS
Tombol Tombol
Recall ACC
Gambar 2.1
Vibration Meter
Sumber: Data Sekunder, 2019
berikut:
15
d. Raynaud’s Phenomenom
telah diperikirakan sekitar 1-3 kasus per 1.000 orang setiap tahunnya
adalah sebesar 1,55% (2,6 juta). NIHS juga mencatat bahwa CTS
2017) berkisar antara 1-3 kasus dari 1000 orang per tahunnya
insiden sebanyak 150 kasus per 1000 orang setiap tahunnya dengan
angka prevalensi lebih dari 500 kasus per 1000 orang. Kejadian CTS
di Belanda berkisar antara 2,5 kasus per 1000 orang setiap tahunnya
19
tangan.
a. Level 1/ Ringan/Mild
dan nyeri atau gejala CTS yang terjadi dapat berkurang dengan
b. Level 2/Sedang/Moderate
20
c. Level 3/Berat/Serve
pembedahan.
sebagai berikut:
1) Terapi Konservatif
(1) Screening
3 menit.
tunnel syndrome.
berikut:
keseimbangannya.
(m/det2).
Tabel 2.2
Baku Tingkat Kebisingan
Nilai Tingkat Getaran, dalam mikron (10-6 meter)
Frekuensi Tidak
Menggangg Tidak Menyakitk
(Hz) menggang
u Nyaman an
gu
25
keluarganya.
26
kerja industri meliputi nilai ambang batas faktor fisik dan kimia,
lingkungan.
ini.
2018
kedudukan keseimbangannya
getaran dari tempat kerja, mengganti alat, bahan, dan proses kerja
29
antara alat dan bagian tubuh yang kontak dengan alat kerja,
METODE PERCOBAAN
sebagai berikut:
1. Vibration Meter
2. Alat Tulis
3. Stopwatch
4. Kamera
1. Waktu
WITA.
2. Tempat
C. Prosedur Kerja
30
31
1. Segmental Vibration
b. Ujung dari magnet vibration meter diletakkan pada alat yang akan
diukur.
d. Tekan tombol hold pada vibration meter pada detik ke-20 dan
20 detik.
d. Tekan tombol hold pada vibration meter pada menit pertama dan
menit.
BAB IV
A. Hasil
berikut:
Tabel 4.1
Pengukuran Intensitas Getaran Lengan dan Tangan
Di Parikiran Motor Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muslim Indonesia
Percobaan Hasil
1 6,5
2 7,6
3 9,6
4 10,3
5 11,0
Total 45
Rata-Rata 9 m/s2
Sumber: Data Sekunder, 2019
6,5+7,6+9,6+10,3+11,0
=
5
45
=
5
= 9 m/ s2
32
33
Tabel 4.2
Pengukuran Intensitas Getaran Seluruh Tubuh
Di Parkiran Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muslim Indonesia
Percobaan Hasil
1 12,1
2 6,7
3 4,1
4 7,3
5 7,8
Total 43
Rata-Rata 8,6 m/s2
Sumber: Data Sekunder, 2019
43
=
5
= 8,6 m/ s 2
B. Pembahasan
Ambang Batas yaitu kurang dari 1 jam sebesar 12 m/s 2, maka hasil
dari penelitian Sari & Martianis tahun 2019 mengatakan Adapun hasil
dari penelitian getaran footrest kanan pada sepeda motor non matic
adalah 0,043 m/s2, -1,131 m/s2, dan 10,31 m/s2 masih di bawah
batas aman NAB 0,5 m/s2. Dan hasil getaran footrest kiri pada
sepeda motor non matic ini di dapatkan hasil maksimum pada sumbu
35
x,y dan z berturut-turut adalah 1,552 m/s 2, -2,015 m/s2, dan 10,091
m/s2 sudah melewati batas aman NAB 0,5 m/s 2. Jadi pengaruh
telah ditetapkan.
melebihi NAB.
C. Contoh Kasus
berikut:
hasil dari penelitian getaran footrest kanan pada sepeda motor non
matic ini di dapatkan hasil maksimum pada sumbu x,y dan z berturut-
turut adalah 0,043 m/s2, -1,131 m/s2, dan 10,31 m/s2 masih di bawah
batas aman NAB 0,5 m/s2. Dan hasil getaran footrest kiri pada
sepeda motor non matic ini di dapatkan hasil maksimum pada sumbu
x,y dan z berturut-turut adalah 1,552 m/s 2, -2,015 m/s2, dan 10,091
m/s2 sudah melewati batas aman NAB 0,5 m/s 2. Jadi pengaruh
ketidaknyamanan.
disebutkan bahwa Nilai Ambang Batas (NAB) getaran alat kerja yang
PENUTUP
A. Kesimpulan
39
40
8,6m/s2.
sebesar 9 m/s2 berarti masuk dalam kategori tidak aman dan hasil
dan tangan diperoleh hasil sebesar 8,6 m/s 2.yang berarti masuk
dalam kategori yang berarti lebih besar dari nilai ambang batas
B. Saran
mahasiswa.
praktikum.
41
3. Laboratorium
42
43