GETARAN
KELOMPOK I
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga Laporan Praktikum Getaran ini dapat selesai tepat pada
waktunya.
Tujuan disusunnya laporan ini sebagai syarat tugas mata kuliah Praktikum K3.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan laporan ini tidak luput dari
dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung
maupun tindak langsung. Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada seluruh
pihak dan terkhusus kepada asisten laboratorium atas bimbingan dan dukungannya.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam laporan ini, baik dari
materi maupun teknik penyajiannya, mengingkat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, penulis berharap para pembaca untuk
memberikan masukan dan kritik yang membangun.
Makassar, 2022
Praktikan
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Tujuan Praktikum ...................................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 9
A. Tinjauan Umum Tentang Definisi Getaran ................................................ 9
B. Tinjauan Umum Tentang Jenis-Jenis Getaran .......................................... 13
C. Tinjauan Umum Tentang Sumber Getaran ............................................... 17
D. Tinjauan Umum Tentang Nilai Ambang Batas (NAB) Getaran ................ 20
E. Tinjauan Umum Tentang Dampak Getaran .............................................. 21
F. Tinjauan Umum Tentang Pengendalian Getaran ...................................... 26
BAB III METODE PRAKTIKUM.................................................................. 31
A. Metode Praktikum ................................................................................... 31
B. Lokasi dan Waktu Praktikum .................................................................. 31
C. Instrumen Praktikum ............................................................................... 32
D. Prinsip Kerja ........................................................................................... 33
E. Prosedur Kerja ........................................................................................ 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 35
A. Gambaran Umum dan Lokasi .................................................................. 35
B. Hasil ....................................................................................................... 35
C. Pembahasan ............................................................................................ 36
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 39
A. Kesimpulan ............................................................................................. 39
B. Saran ....................................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Nilai Ambang Batas (NAB) menurut ISO 2631-1: 1997 20
Tabel 2.2 Nilai Ambang Batas Getaran untuk
Pemaparan Lengan dan Tangan 21
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Intensitas Getaran di Parkiran Motor Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin 35
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan Kerja (K3) adalah kondisi tempat kerja yang aman dan terhindar
dalam jangka waktu lama, pencahayaan yang kurang memadai, posisi kerja
yang tidak ergonomis maupun kesehatan pekerja itu sendiri. Oleh karena
Potensi dan peran sumber daya manusia (SDM) merupakan hal yang
1
2
menciptakan iklim kerja yang aman. Hal utama yang perlu diperhatikan oleh
sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien,
yang akan dipakai, bahan yang digunakan, tata ruang dan lingkungan
pada tahun 2012 mencapai 21.735 dan pada tahun 2013 mengalami
jumlah kasus kecelakaan kerja terbanyak pada tahun 2012 adalah Provinsi
Jambi, Maluku dan Sulawesi Tengah sedangkan tahun 2013 yang memiliki
kasus kecelakaan kerja terbanyak adalah Provinsi Aceh, Sulawesi Utara dan
Getaran adalah sebuah gerakan dari suatu benda yang terjadi secara
berulang dalam jangka waktu yang singkat. Getaran yang diukur disaat
adalah sebuah gerakan berupa getaran yang dipaparkan kepada operator dan
adalah gangguan kesehatan yang dimana hal ini akan berpengaruh juga
Tahun 1996, getara merupakan gerakan bolak balik suatu objek dengan
merupakan adalah gerakan yang teratur dari suatu objek atau media dengan
Getaran terbagi atas dua jenis, yaitu getaran tarngan dan lengan (Hand
Arm Vibration) dan getaran seluruh tubuh (Whole Body Vibration). Hand
misalnya mesin yang bergetar. Getaran yang timbul memberikan efek yang
Pekerja yang terpapar getaran dalam jangka waktu yang lama dan semakin
yang bersumber dari alat getar tangan, dengan gejala seperti vaskuler,
menjadi Vibration White Finger (VWF) atau biasanya dikenal dengan nama
getaran jari putih. Iklim dengan suhu yang dingin merupakan salah satu
risiko gejala VWF, seperti di Kanada dan negara ikllim dingin lainnya,
dibandingkan dengan negara yang memiliki suhu lebih hangat. Pertama kali
dilaporkan kasus getaran jari putih pada penambang di Italia pada awal
tahun 1911 oleh dr. Loriga, kemudian ditemukan kasus yang sama di
Amerika Serikat pada tahun 1918 pada pekerja tambang batu kapus Indiana
oleh dr. Hamilton. Prevalensi pada sindrom getaran ini cukup besar
prevalensi para pekerja yang terpapar getaran dengan intensitas yang dapat
diterima sebesar 50%. Kasus Hand Arm Vibration Syndrome tercatat dalam
5
data ektrapolasi dari Inggris dan Amerika Serikat terdapat sekitar 72.000
yang timbul dari paparan getaran pada lengan tangan. Hal ini disebut dengan
tangan lengan akan muncul setelah terpapar beberapa bulan kemudian bagi
sebagian orang bahkan bisa muncul setelah beberapa tahun kemudian. Jika
pada sendi serta tulang. Hal ini dapat mempengaruhi aktivitas pekerja dalam
6
bekerja jika gejala yang dialami semakin buruk. Apabila Hand Arm
Berdasarkan data dari ILO, kasus kematian akibat penyakit akibat kerja
tercatat sekitar 2,4 juta (86,3%), sementara kasus kecelakaan kerja memiliki
kasus lebih dari 380.000 (13,7%). Setiap tahunnya kecelakaan kerja non-
dimana hamper 1000 kali lebih banyak dibandingkan kecelakaan kerja fatal.
setiap tahun termasuk penyakit akibat kerja (PAK). Selain itu, yang menjadi
juta cedera serta sakit akibat kerja. Hal ini menjadi faktor penyebab
et al, 2022)
Sokobanah terpapar getaran yang tidak nyaman atau tidak sesuai standar
Ambang Batas faktor risiko dan kimia ditempat kerja yang mengatur
7
paparan 8 jam per hari, mengatakan bahwa nilai ambang batas yang
pekerja adalah 4 m/s2, yaitu untuk nilai ambang batas jumlah paparan hari
sebesar 1.05 m/s2 dan intensitas tertinggi getaran sebesar 9,22 m/s2. Dampak
yang ditimbulkan dari getaran tersebut yang dirasakan oleh supir bajaj
adalah keluhan pada jari pucat sebesar 33,3%, jari dingin sebesar 22,2%
nyeri sebesar 94,4%, mati rasa sebesar 11.1%, dan kesemutan sebesar
38,9%. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
getaran yang ada pada alat bor gigi adalah sebesar 0.3 m/dt 2 – 1.2 m/dt2.
diperhatikan sebaik mungkin agar para pekerja dapat terhindar dari bahaya.
dalam sebuah tempat kerja serta pada pekerja saat bekerja agar pekerja
terhindar dari Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) dan Penyakit Akibat Kerja
juta setiap tahun termasuk Penyakit Akibat Kerja (PAK). Selain itu, yang
sebanyak 374 juta cedera serta sakit akibat kerja. Hal ini menjadi faktor
telah menjadi fokus utama dalam sebuah perusahaan maupun industri yang
bertujuan untuk menciptakan tempat kerja yang sehat dan aman bagi para
interaksi antar manusia, alat kerja, dan lingkungan kerja yang tidak bisa
terpisahkan dimana interaksi ini melibatkan alat indra baik secara langsung
B. Tujuan Praktikum
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
TINJAUAN PUSTAKA
atau objek yang berada pada posisi diam dan tidak bergerak atau diberikan
gaya. Getaran terjadi pada saat mesin atau peralatan yang diberikan gaya,
yang kita alami bersumber dari piranti atau instrumen yang sering
gangguan pada sistem dalam tubuh cepat atau lambat. Oleh karena itu, untuk
rasakan yang bersumber dari kendaraan membuat kita tidak nyaman dan
berakibat cepat lelah terlebih lagi jika kita menempuh perjalanan yang
cukup jauh dan dalam jangka waktu yang lama. (Lubis. S, 2021)
dari suatu benda atau objek dalam tempo yang cepat disebut getaran.
disebabkan oleh alat mekanis yang biasa dirasakan dari operator yang
9
10
Efek getaran yang timbul dari hasil gerakan mesin akan menimbulkan
gangguan tulang, sendi, dan otot, neuropati, dan Carpal Tunnel Syndrome
Syndrome (CTS). Penyakit ini adalah penyakit gangguan pada saraf yang
terpapar getaran dalam jangka waktu yang lama, yang dimana disebabkan
fungsi dari energi mekanis berasal dari frekuensi dan intensitas gerakan
dari suatu mesin atau benda yang bergetar adalah sesuatu yang tidak
Sejak pertama kali terpapar getaran, gangguan akan timbul dalam waktu
Getaran akan dihasilkan dari energi mekanis yang merupakan fungsi dari
frekuensi dan intensitas gerakan osilasi. Tenaga kerja yang berusia diatas
26 tahun akan rentan terhadap getaran. Salah satu efek yang timbul dari
paparan getaran adalah disfungsi otonom, pembuluh darah dan saraf tepi.
Hasil sebagian getaran yang timbul dari alat-alat mesin akan merambat
tubuh kita. Salah satu penyebab kelelahan adalah karena terpapar oleh
merupakan hal yang baru dalam dunia olahraga. Atlet dan pusat kebugaran
satu modalitas terapi rehabilitasi paru adalah pelatihan getaran pada seluruh
getaran dari permukaan getaran. Kontraksi otot akan timbul pada saat Whole
Getaran yang timbul akibat gaya siklik melalui elemen-elemen yang ada
Semua objek yang berada di bumi pada umumnya pasti bergetar, bahkan
benda yang ada di sekitar kitapun sebenarnya dapat bergetar. Getaran dapat
vibration tester atau vibration pen terbagi menjadi dua yaitu sensor getaran
getaran dengan dengan alat ukur Vibration Meter, nilai yang didapatkan
akan disesuaikan dengan nilai batas yang telah ditentukan untuk melihat
apakah intensitas getaran sudah sesuai dengan standar atau belum. Nilai
ambang batas ditentukan oleh Keputusan Menteri Tenaga Kerja. Ada tiga
parameter penting dalam getaran yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur
sebagai putaran per detik (Hz). Getaran seluruh tubuh dalam rentang 0,5 -
13
disebabkan oleh getaran udara atau getaran mekanis misalnya mesin atau
yang terlokasi (tool hand vibration) atau seluruh tubuh (whole body
vibration). Bentuk tool hand vibration adalah bentuk yang biasa dipakai saat
Getaran terdiri atas 2 jenis yaitu getaran tangan dan lengan atau Hand
Arm Vibration serta getaran seluruh tubuh atau Whole Body Vibration.
jenis, yaitu:
1. Getaran Paksa
rangsangan sama dengan salah satu frekuensi natural sistem, maka akan
didapat keadaan resonansi, dan osilasi besar yang mungkin akan sangat
sistem getaran.
2. Getaran Bebas
berosilasi karena gaya dalam sistem itu sendiri, serta tidak ada gaya luar
yang bekerja. Sistem yang bergetar bebas akan bergetar pada satu atau
kekakuannya.
Getaran tak teredam terjadi jika tidak ada energi yang hilang atau
terserap oleh gesekan dan tidak memiliki tahanan lain selama osilasi.
oleh gesekan dan tahanan lain. Frekuensi natural tetap dapat dilakukan
apabila readaman yang terjadi sangat kecil, dan dapat diabaikan untuk
resonansi.
bekerja dalam sistem getaran serta dapat diukur dan diketahui pada
getaran lainnya.
duduk atau berdiri sedang bergetar dan tubuh dirambati oleh getaran.
Contoh dari getaran ini dapat kita jumpai pada getaran permukaan
Contoh lainnya, pekerja yang bekerja sebagai supir truk dan operator
getaran cukup tinggi dan dapat mengenai seluruh bagian tubuh. Paparan
(Krajnak, 2018)
ini tidak terjadi pada mesin mobil yang telah didesain dengan sempurna
2017)
Getaran dapat bersumber dari satu mesin atau perkakas kerja yang
memiiki komposisi sprektal dari amplitudo yang berbeda, serta berasal dari
berbagai frekuensi yang berubah secara acak dengan waktu. (Yantri, 2017)
1. Getaran Mekanis
2. Udara
mual, nyeri telinga, nyeri dada saat terjadi getaran seluruh tubuh.
Getaran yang bersumber dari udara artinya efek yang dapat dirasakan
berasal dari getaran dari benda yang diteruskan oleh udara. Getaran
3. Kendaraan Bermotor
Salah satu jenis kendaraan yang saat ini masih menjadi pilihan
menghindari kemacetan yang tinggi yaitu sepeda motor jenis roda dua.
Mesin yang prima atau baik merupakan hal yang sangat diperhatikan
4. Tanah
konvolusi yang diperoleh dari fungsi sumber gempa bumi serta fungsi
fungsi tapak lokal pada lokasi sensor pencatat. Getaran tanah penting
tanah. Getaran tanah ini tidak diinginkan dan tidak ramah lingkungan.
1. Standar Internasional
Tabel 2.1
Nilai Ambang Batas (NAB) menurut ISO 2631-1: 1997
No. Vibration (m/s2) Consequence
1. <0.315 Not uncomfortable
2. 0.315 –0.63 A little uncomfortable
3. 0.5 –1 Fairly uncomfortable
4. 0.8 –1.6 Uncomfortable
5. 1.25 –2.5 Very uncomfortable
6. >2 Extremely uncomfortable
Sumber: ISO 2631-1: 1997 dalam Taufiq, Muhammad., et.al. 2021
21
2. Standar Nasional
parameter percepatan pada sumbu yang dominan: 4 m/s2 atau 0,40 Grav.
Tabel 2.2
Nilai Ambang Batas Getaran untuk Pemaparan Lengan dan Tangan
Resultan Percepatan di Sb. X, Sb.
Jumlah waktu pajanan per
Y dan Sb. Z
hari kerja (Jam)
Meter per detik kuadrat (m/𝑠2)
6 jam sampai dengan 8 jam 5
4 jam dan kurang dari 6 jam 6
2 jam dan kurang dari 4 jam 7
1 jam dan kurang dari 2 jam 10
0,5 jam dan kurang dari 1 jam 14
Kurang dari 0,5 jam 20
Sumber: Permenaker No. 5 Tahun 2018
(NAB) getaran pada paparan lengan dan tangan untuk waktu pajanan 6
jam sampai 8 jam per hari kerja adalah 5 m/s², waktu pajanan 4 jam
sampai 6 jam per hari kerja adalah 6 m/s², waktu pajanan 2 jam sampai 4
jam per hari kerja adalah 7 m/s², waktu pajanan 1 jam sampai 2 jam per
hari kerja adalah 10 m/s², waktu pajanan 0,5 jam sampai 1 jam per hari
kerja adalah 14 m/s², sedangkan paparan untuk waktu pajanan kurang dari
saraf, dan efek pada sistem muskuloskeletal erat sekali kaitannya dengan
biasanya berupa jari yang tiba-tiba pucat atau dingin yang disebabkan oleh
kejang pembuluh darah akibat getaran. Kondisi ini biasa disebut sindrom
neurologik dan muskuloskeletal yang mengenai jari, tangan dan lengan yang
Penyebab dari sindrom ini dapat berupa alat-alat yang bergetar yang
melewati nilai ambang batas, contohnya mesin gergaji, mesin bor dan lain-
terpapar getaran untuk beberapa orang, gejala juga dapat terjadi beberapa
tahun untuk orang lain. Gejala-gejala akan menjadi lebih buruk apabila
terpapar getaran secara terus menerus dan gejala tersebut dapat menjadi
kerusakan pada sendi serta tulang. Jika gejala tersebut memburuk maka
al, 2020)
yang terjadi pada pembuluh darah dan saraf pada jari yang disebabkan
oleh alat atau bagian dari suatu pekerjaan. Salah satu tanda dari HAVS
normalnya) pada jari. Gejala awal yang muncul awalnya berupa gejala
atau dapat artikan getaran jari putih. Risiko gejala VWF akan
yang terjadi pada saraf dan biasanya dialami oleh pekerja yang
paraesthesia digital dan mati rasa dan merupakan gejala yang paling
(Lundstrom, 2018)
Contoh lainnya, pekerja yang bekerja sebagai supir truk dan operator
getaran cukup tinggi dan dapat mengenai seluruh bagian tubuh. Paparan
(Krajnak, 2018)
mesin dapat menguntungkan bagi tenga kerja atau perusaahan, hal ini
juga memiliki dampak yang negatif bagi pekerja itu sendiri. Dampak
perusahaan, hal ini juga dapat menimbulkan dampak yang negatif bagi
Getaran tersebut juga mampu berdampak pada tekanan darah akibat dari
et al, 2017)
26
adalah suatu tingkatan yang dilakukan secara berurutan dari tingkat bahaya
tinggi hingga tingkat risiko atau bahaya kurang menuju titik yang lebih
equipment).
27
1. Eliminasi
2. Subsitusi
3. Rekayasa Teknik
kerja. seperti vibration damper yang terbuat dari gabus maupun karet
4. Administrasi Kontrol
METODE PRAKTIKUM
A. Metode Praktikum
31
32
C. Instrumen Praktikum
1. Alat Praktikum
Gambar 3.1
Sumber: Data Primer, 2022
b. Stopwatch
Gambar 3.2
Sumber: Data Primer, 2022
33
2. Bahan Praktikum
Gambar 3.3
Sumber: Data Sekunder, 2022
D. Prinsip Kerja
Vibration Meter merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk
mengukur getaran pada benda. Pada praktikum kali ini kami menggunakan
Monitor display, tombol power, tombol hold, dan lain-lain. Monitor display
mengkeep nilai agar nilai dari hasil getaran tidak berubah-ubah. Penguran
dilakukan dengan cara menekan tombol hold, lalu alat digenggam dan di
E. Prosedur Kerja
B. Hasil
tangan (Hand Arm Vibration) pada stang motor yang dilakukan diparkiran
berikut:
Tabel 4.1
Hasil Pengukuran Intensitas Getaran di Parkiran Motor
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
Rata-
Waktu 1 2 3 4 5
rata
20 4,7
5,1 m/s2 5,8 m/s2 4,3 m/s2 3,7 m/s2 4,6 m/s2
detik m/s2
Sumber: Data Primer, 2022
intensitas getaran tertinggi yaitu pada percobaan kedua, yaitu sebesar 5,8
yaitu 3,7 m/s2. Adapun rata-rata intensitas getaran yang didapatkan seluruh
35
36
C. Pembahasan
Ambang Batas intensitas getaran yang dapat diterima lengan dan tangan
getaran lengan dan tangan pada pengguna motor di Parkiran Motor Fakultas
Kesehatan Kerja kurang dari 0,5 jam. Namun, dari hasil wawancara yang
hari.
jika dibandingkan dengan mesin gerinda listrik yang memiliki rerata getaran
lebih tinggi yaitu 2.6 kali. Pekerja finishing tidak memakai Alat Pelindung
Diri (APD) seperti sarung tangan, ataupun memasang peredam getaran guna
paparan getaran setelah 30 menit, serta pemberian sarung tangan jenis kulit
al, 2021)
kondisi terkait penggunaan alat getar genggam yang memiliki ciri gejala
dengan melakukanbeberapa cara tes Allen, tes Adson dan phalen agar
PENUTUP
A. Kesimpulan
39
40
Kerja kurang dari 0,5 jam. Namun, dari hasil wawancara yang
B. Saran
1. Dosen
laboratorium.
2. Asisten
3. Pekerja
diminimalisir.
DAFTAR PUSTAKA