OLEH
Angin merupakan salah satu potensi sumber daya alam. Sumber daya ini
dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan manusia. Angin merupakan bagian
dari kondisi cuaca yang dimanfaatkan untuk keperluan penerbangan, pertanian,
pembangkit listrik dan lain-lain. Angin merupakan salah satu unsur meteorologi
yang memiliki peranan penting dalam menentukan kondisi cuaca dan iklim
disuatu tempat. Angin dapat dibatasi sebagai gerakan horisontal udara relatif
terhadap permukaan bumi. Batasan ini berasumsi bahwa seluruh gerakan udara
secara vertikal kecepatannya dapat diabaikan karena relatif rendah. Oleh karena
itu, diperlukan data atau informasi tentang angin yaitu data kecepatan dan arahnya
Pada dasar nya efek kecepatan angin ini masih dirasakan oleh banyak
orang, terutama pekerja lapangan. Dimana pekerja merasakan langusng paparan
kecepatan angin saat mereka bekerja. Paparan tersebut membuat pekerja merasa
tidak nyaman dalam bekerja dan dapat mempengaruhi aktivitas pekerjaan, terlebih
lagi paparan kecepatan angin secara langsung dapat membahayakan kesehatan
pernafasan pekerja. Sehingga upaya pencegahan seperti memakai alat pelindung
diri (APD) dalam bekerja dan mengatur jam kerja dapat diperlukan. Hal tersebut
mampu mengurangi risiko dari paparan kecepatan angin yang berlebih terhadap
pekerja.
Kecepatan angin adalah jarak tempuh angin atau pergerakan udara per
satuan waktu dan dinyatakan dalamsatuan meter per detik (m/d), kilometer per
jam (km/j), dan mil per jam (mi/j). Satuan mil (mil laut) per jam disebutjuga knot
(kn); 1 kn = 1,85 km/j = 1,151mi/j = 0,514 m/d atau 1 m/d = 2,237 mi/j = 1,944
kn. Kecepatan angin bervariasi dengan ketinggian dari permukaan tanah, sehingga
dikenal adanya profil angin, dimana makin tinggi gerakan angin makin cepat.
Kecepatan angin diukur dengan menggunakan alat yang disebut Anemometer atau
Anemograf.
Arah angin ditunjukan oleh arah dari mana angin berasal. Misalnya, angin
utara bertiup dari utara ke selatan. Di bandara, windsocks digunakan untuk
menunjukan arah angin, tetapi juga dapat digunakan untuk memperkirakan
kecepatan angin dengan sudut gantungnya. Kecepatan angin biasanya diukur
dengan anemometer.
Yang dimaksud dengan arah angin adalah arah dari mana tiupan angin
berasal. Bila angin itu datang dari Selatan, maka arah anginnya adalah utara,
datangnya dari laut, dinyatakan angin laut. Arah angin untuk angin di daerah
permukaan biasanya dinyatakan dalam 16 arah kompas yang dikenal dengan
istilah wind rose, sedangkan untuk angin di daerah atas dinyatakan dengan derajat
dimulai dari arah utara bergerak searah jarum jam sampai di arah yang
bersangkutan. Arah angin tiap saat dapat dilihat dari posisi panah angin (wind
vane), atau dari posisi kantong angin (wind sack). Pengamatan dengan kantong
umumnya dilakukan dilapangan terbang. Untuk dapat memberikan petunjukan
arah yang lebih mudah dilihat maka panah angin dihubungkan dengan sistem
aliran listrik sehingga posisi panah angin langsung ditunjukan oleh jarum pada
kotak monitornya. Perkembangan lebih lanjut dari sistem ini menghasilkan
rekaman pada silinder berpias. Panah angin umumnya dipasang bersama dengan
mangkok anemometer dengan ketinggian 10 meter (Osang, 2016).
a) Temperatur Udara.
b) Kecepatan Pergerakan Udara
c) Kelembaban Udara.
d) Radiasi Matahari
Dalam kecepatan angin, Gerakan udara dapat melepaskan panas dari
permukaan kulit melalui penguapan. Semakin besar kecepatan angin, semakin
banyak panas yang hilang, tetapi ini hanya dapat terjadi jika temperatur udara
lebih rendah dari pada temperatur permukaan kulit (Haybittle et al., 1985).
Tabel 2. 2 Respon Penghuni terhadap Kecepatan Angin
Kecepatan angin
Reaksi penghuni
fpm m/det
0 – 10 0 – 0,05 Mengeluh tidak ada udara segar
Umumnya nyaman (disain normal untuk
10 – 50 0,05 – 0,25
outlet 50 fpm pada zona yang digunakan)
Merasakan pergerakan udara, tetapi
mungkin kenyamanan tergantung
50 – 100 0,25 – 0,51
temperatur pergerakan udara dan kondisi
ruang
Selalu merasakan pergerakan udara, tetapi
dapat diterima jika suplai udara tidak
100 – 200 0,51 – 1,02
konstan dan temperatur pergerakan udara
dan kondisi ruang dapat diterima
Mengeluh akibat pergerakan udara
>200 (200 mph) >1,02 menerbangkan kertas dan rambut, dan
gangguan-gangguan yang lainnya
(Sumber: Bradshaw, Vaughn, P.E, (1985), hal. 29)
2.6 Upaya Pengendalian
Anemometer ini pertama kali diperkenalkan oleh Leon Batista Alberti dari
italia pada tahun 1450. Anemometer harus ditempatkan di daerah terbuka. Pada
saat tertiup angin, mangkok yang terdapat pada anemometer akan bergerak sesuai
arah angin. Makin besar kecepatan angin meniup mangkok tersebut, makin cepat
pula kecepatan berputarnya piringan mangkok tersebut, makin cepat pula
kecepatan berputarnya piringan mangkok. Dari jumlah putaran dalam satu detik
maka dapat diketahui kecepatan anginnya (Webb et al., 1994). Didalam
anemometer terdapat alat pencacah yang akan menghitung kecepatan angin.
3.1.1 Alat
1. Fan Anemometer
Sumber : cv-akl.com
Gambar 3. 1 Fan Anemometer
2. Stopwatch
3.1.2 Bahan
1. Angin
2. Tisu
USTAKA
Banodin, R., Fatchur Rochim, A., & Andromeda, T. (2011). Alat Penunjuk Arah
Angin dan Pengukur Kecepatan Angin Berbasis Mikrokontroller AT89C51.
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Undip.
Haybittle, J. L., Easterling, M. J., Bennett, M. H., Hudson, B. V., Hayhoe, F. G. J.,
Jelliffe, A. M., Hudson, G. V., & MacLennan, K. A. (1985). Review of
British National Lymphoma Investigation studies of Hodgkin’s disease and
development of prognostic index. The Lancet, 325(8435), 967–972.
Osang, A. R. (2016). Hubungan antara masa kerja dan arah angin dengan kadar
kolinesterase darah pada petani padi pengguna pestisida di Desa Pangian
Tengah Kecamatan Passi Timur Kabupaten Bolaang Mongondow.
PHARMACON, 5(2).
Webb, G. R., Redman, S., Hennrikus, D. J., Kelman, G. R., Gibberd, R. W., &
Sanson-Fisher, R. W. (1994). The relationships between high-risk and
problem drinking and the occurrence of work injuries and related absences.
Journal of Studies on Alcohol, 55(4), 434–446.