Anda di halaman 1dari 33

NORMA K3 RADIASI

HEAT STRESS

Suhartono

KHIKI PURNAWATI KASIM


Ketentuan keselamatan kerja
terhadap radiasi
 Badan Tenaga Atom Internasional
(International Atomic Energi Agency)
 Komisi Internasional tentang Proteksi
Radiasi (international Comission on
Radiological Protection)
Sistem pembatasan dosis oleh seseorang yang
direkomendasikan oleh Komisi Internasional
tentang proteksi radiasi di dasarkan 3 asas
:justifikasi, optimisasi dan limitasi
Pengertian berkaitan radiasi :
 Radiasi : emisi energi yg dilepas dari bahan atau alat
radiasi
 Radiasi Pengion : gelombang elm dan partikel
bermuatan yg karena energi yg dimilikinya mampu
mengionisasi media yg dilaluinya
 Radiasi Non Pengion : gelombang elm yg mempunyai
panjang gelombang lebih besar dari 100 nm dgn energi
sangat rendah, sehingga tidak dapat mengionisasi
media yang di laluinya
Pengertian berkaitan radiasi :
 Medan Listrik : radiasi non pengion yang berasal dari
kabel benda yg bermuatan listrik
 Medan Magnet Listrik : radiasi non pengion yang
berasal dari kabel antara dua tegangan listrik yg dialiri
oleh arus listrik
 Pengamanan Dampak Radiasi (PDR) : upaya
perlindungan kesmas dari dampak radiasi melalui
promosi dan pencegahan risiko atau bahaya radiasi
melalui kegiatan pemantauan,investigasi,dan mitigasi
pd sumber,media lingk, dan manusia yg terpajan
bahan atau alat yg mengandung radiasi
Pengertian berkaitan radiasi :
 Pemantauan : pengamatan secara terus menerus
terhadap perkembangan kegiatan-kegiatan/tindakan-
tindakan dan keadaan yg terdapat setelah usaha
tindak lanjut dari pemeriksaan
 Investigasi : kegiatan penyelidikan yg mencakup
upaya pengumpulan data,analisis,dan penyebarluasan
data terhadap kejadian luar biasa baik penyakit
maupun pencemaran lingk serta kejadian keracunan
guna menetapkan penyebab timbul dan penyebaran
kejadian serta memberikan rekomendasi untuk upaya
pencegahannya
Pengertian berkaitan radiasi :
 Mitigasi : Upaya tindak lanjut dari hasil investigasi
guna perbaikan agar kasus/kejadian tidak terulang
kembali
 Nilai Ambang Batas (NAB) : Standar faktor tempat
kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan
kesehatan, dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu
tidak melebihi 8 jam/hari atau 40 jam/minggu
 Radiasi Frekuensi Radio atau Gelombang Mikro
(Microwave) : radiasi elm dgn frekuensi 30 KHz – 300
GHz
 Radiasi Ultraviolet : radiasi elm dgn panjang
gelombang 180 nm – 400 nm
Pengertian berkaitan radiasi :
 Nilai Ambang yang Diizinkan : Dosis radiasi yg masih
dapat diterima oleh seseorang tanpa menimbulkan
kelainan genetik atau somatik
 Sampah Radioaktif : zat-zat radioaktif dan bahan serta
peralatan yg telah terkena zat radioaktif atau menjadi
radioaktif karena operasi-operasi nuklir dan tidak dpt
dipergunakan lagi
 Titik Pemajanan: suatu area potensial atau riil dimana
terjadi kontak antara manusia dengan suatu media
tercemar, misalnya : pemukiman, ttu, badan air
tercemar,dll
Ionizing Radiasi
Merupakan radiasi elm yg mempunyai cukup energi
untuk memecah ikatan kimia untuk suatu proses non
termal(mampu menghasilkan ion baik lagsung maupun
tidak langsung. Radiasi elm timbul dari hal berikut :
Proses non termal (misal:sinar x dan foto gamma)

Partikel subatomik berkecepatan tinggi ( misal :


elektron/partikel beta,partikel alfa,proton,nuklei helium
dan neutron)
Dari mesin sinar X
Radioaktif dari proses nuklir (pengeluaran emisi
alfa,beta,dan gamma)
Proses fission dan fussion
Berasal dari luar angkasa
Jenis Radiasi

1. Radiasi Pengion :
 Partikel : alfa, nutron dan proton

 Foton (gelombang elm tertentu misal:sinar X

dan sinar Y)
 Radiasi alam yang berasal dari kerak bumi :

uranium, Thorium,dan Carbon 14


Jenis Radiasi
2. Radiasi Non Pengion :
 Radiasi medan listrik dan magnet listrik seperti

alat rumah tangga elekronik, pemanas di


pengecoran, pengecoran logam, jaringan
tenaga listrik (SUTET&SUTT), dan monitor
 Gelombang radio seperti pemancar UHF,

pemancar HF,menaraVHF,menara antena TV


stasiun utama,stasiun satelit bumi,
telekomonikasi gelombang mikro, oven,
Jenis Radiasi
gelombang mikro,telepon seluler,mesin
pengelas PVC.
 Radiasi optik meliputi ultra violet dan infra
Merah misalnya alat pengering, matahari,
lampu halogen tungsiram,industri kaca, sinar
matahari,laser pengelas
Dampak Radiasi Terhadap
Kesehatan Manusia

Dampak radiasi terhadap kesehatan manusia dapat


bersifat somatik dan degeneratif baik oleh radiasi
pengion maupun non pengion.

 Dampak Radiasi Pengion


 Radiasi sinar rontegen dan gamma menimbulkan:luka bakar,
impotensi, kerusakan sistim haemolitik dan leukimia
 Radiasi sinar-sinar radioaktif menimbulkan:kelainan-kelainan
sistemik pada faal tubuh (kanker).
Dampak Radiasi Terhadap
Kesehatan Manusia
 Dampak Radiasi Non Pengion
 Dampak radiasi sinar laser terhadap tubuh manusia adalah
gangguan pada mata (kerusakan retina dan kebutaan) dan
kulit. Radiasi sinar inframerah juga menyebabkan gangguan
lensa mata (katarak). Radiasi sinar ultraviolet (pengelasan
suhu tinggi,lampu pijar dan sinar matahari) menyebabkan
konjungtivitis foto elektrika
 Pengaruh buruk medan listrik dan medan magnet terhadap
kesehatan berdasarkan hasil penelitian (Wertheimer dan
Leeper,1979)menggambarkan adanya hubungan kenaikan
risiko kematian akibat kanker pd anak dgn jarak tempat
tinggal yg dekat dgn jaringan transmisi listrik bertegangan
tinggi, pengaruh terhadap kesehatan tergantung dosis yg
diterimanya.
Dampak Radiasi Terhadap
Kesehatan Manusia

 Dampak Radiasi Non Pengion


 Pengaruh langsung gelombang radio adalah kerusakan
jaringan setempat dan luka bakar. Sedangkan arus
gelombang terhadap frekuensi yg rendah berpengaruh
terhadap fungsi susunan saraf. Pengaruh tidak langsung
apabila manusia menyentuh obyek logam yg berdekatan
dgn pemancar berdaya tinggi akan menimbulkan luka bakar
Kategori Paparan Radiasi
 Gelombang Mikro
Panjang gelombang : 1 mm – 300 cm
Frekuensi antara : 0,1 GHz – 300 GHz
Kegunaan : gelombang radio, televisi, radar, telepon
Efek bagi kesehatan :
a. Gelombang pendek (< 1 cm) akan diabsorbsi oleh permukaan

kulit sehingga kulit jadi seperti terbakar


b. Gelombang yg lebih panjang (> 1 cm) dapat menembus

jaringan yg lebih dalam


c. Frekuensi tertentu berefek pada susunan saraf
Kategori Paparan Radiasi
 Radiasi Sinar UV
Panjang gelombang : 1 nm – 40 nm
Sumber : sinar matahari, las listrik, lab menggunakan lampu
untuk menghasilkan sinar UV(Ex. Spektofotometer AAS)
Efek bagi kesehatan : pada kulit menyebabkan erythema yaitu
bercak merah abormal pada kulit dan pada mata menyebabkan
katarak dan kebutaan.
Berdasarkan sumbernya, paparan radiasi dikategorikan :
a. Radiasi alam : sinar kosmik dari luar angkasa, matahari (UV &

infra red), radiasi dari bahan radioaktif dari kerak/perut bumi,


Pancaran Alpa dari gas radon yg berasal dari tanah dan air,
srta pancaran sinar gamma dari anak luruh radon
Kategori Paparan Radiasi
Berdasarkan sumbernya, paparan radiasi dikategorikan :
b. Radiasi buatan : radiasi untuk foto rontgen (sinar X), radiasi
untuk terapi dan diagnosa penyakit di rumah sakit (gamma
& beta), radiasi untuk telekomunikasi (ponsel, radar,
radio,televisi, pemancar,komputer, dll), radiasi untuk
penerangan (lampu halogen dan sinar laser), radiasi yg
dihasilkan dari jaringan listrik tegangan tinggi (SUTET),
radiasi yg dihasilkan dari penggunaan peralatan elektronik
rumah tangga microwafe, pengering rambut, setrika
listrik,dll
Upaya pengamanan Dampak
 Pendekatan analisis dampak kesehatan lingkungan
dengan mengutamakan pemantauan, investigasi, dan
mitigasi serta promosi pencegahan terhadap masy
berisiko
 Kegiatan penunjang dgn penetapan standar dan
kriteria persyaratan kesehatan, kemitraan lintas
program,lintas sektor, dan asosiasi profesi,
pengembangan riset,sarana/peralatan,pengembangan
sdm melalui pendidikan,kursus,pelatihan teknis,studi
banding, dan pengembangan jaringan informasi
Tujuan keselamatan radiasi adalah:
Membatasi kemungkinan terjadinya efek
stokastik;
Mencegah terjadinya efek non-stokastik
(deterministic).

Prinsip-prinsip Dasar Radiasi


Setiap penggunaan sumber radiasi harus

dijustifikasi dan pengukuran harus dilakukan


untuk memastikan dosis radiasi adalah serendah
mungkin yang bisa dicapai (ALARA/ AS LOW AS
REASONABLY ACHIEVABLE). Secara umum
hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti aturan-
aturan dasar bekerja dengan sumber-sumber
tertutup dan pembangkit radiasi.
 Persyaratan Keselamatan Radiasi
 Batasan dosis radiasi harus mengacu kepada standar
pajanan radiasi pengion

 Pajanan “Radiasi Terencana Khusus” hanya dilakukan


oleh pekerja radiasi kelas A, hanya untuk kasus
tertentu, dengan otorisasi pemegang izin BAPETEN.
Hal ini perlu mempertimbangkan usia dan kondisi
kesehatan pekerja radiasi. Dosis (pajanan radiasi)
tidak boleh melewati dua kali dari standar pajanan
bagi pekerja radiasi per tahun ( 100 mSv).
 Klasifikasi tempat kerja diperlukan untuk mencegah
akses yang tidak diijinkan ke dalam area berbahaya.
Secara umum, area radiasi dibagi menjadi 2 kategori:
Persyaratan Keselamatan Radiasi

Area radiasi dibagi menjadi 2 kategori:

Daerah Pengendalian : Daerah yang diperuntukkan untuk


pekerja radiasi. Garis demarkasi atau barikade perlu
ditempatkan pada jarak yang pajanan radiasinya
7.5µSv/hr atau 750µRem/hr. roentgent equivalent man
sievert
Daerah Pengawasan : Bagian luar dari daerah
pengendalian dimana pekerja yang bukan pekerja
radiasi dapat mengakses tetapi tidak untuk publik atau
masyarakat. Batasan antara daerah pengawasan dan
publik adalah titik yang pajanan radiasinya 0.5µSv/hr
atau 50µRem/hr.
 PTNBR(Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri)
telah menetapkan Nilai Batas Dosis (NBD) radiasi
tahunan yang mengacu pada SK Kepala BAPETEN
No. 01/Ka-BAPETEN/V-99 tentang Ketentuan
Keselamatan Kerja terhadap Radiasi.

 Nilai batas dosis yang ditetapkan dalam Ketentuan ini


bukan batas tertinggi yang apabila dilampaui,
seseorang akan mengalami akibat radiasi merugikan
yang nyata atau menjadi sakit, akan tetapi merupakan
batas tertinggi yang dijadikan acuan, karena setiap
penyinaran yang tidak perlu harus dihindari dan
penerimaan dosis harus diusahakan serendah-
rendahnya (ALARA).
 NILAI BATAS DOSIS
DEWASA : Seluruh tubuh, Lensa mata, Tangan,
lengan, kaki dan tungkai, Kulit Setiap organ atau
jaringan
50 mSv/tahun atau 5.000 mrem/tahun 150    mSv/tahun
atau 15.000 mrem/tahun 500 mSv/ tahun atau 50.000
mrem/tahun 500 mSv/tahun  atau 50.000 mrem/tahun
500 mSv/tahun atau 50.000 mrem/tahun
BATASAN KHUSUS : Wanita hamil Magang dan Siswa
di atas 18 tahun, Siswa antara 16 – 18 tahun,
Masyarakat umum
10 mSv atau 1000 mrem selama masa kehamilan  
Sama dengan pekerja radiasi 0,3 dari batasan    
dewasa 0,1 dari batasan orang dewasa
DOSIMETER
 Semua personil yang bekerja dengan zat radioaktif

atau di area radiasi, harus memakai badge dosimeter

untuk mencatat dosis radiasi yang diterima pemakai.


Badge dosimeter akan diganti setiap tiga bulan sekali
untuk dievaluasi.  Dalam kegiatan yang diperkirakan
menyebabkan terimaan dosis lebih besar dari NBD
harian, maka personil harus menggunakan dosimeter
saku yang langsung dapat dibaca dosis yang
diterimanya setiap saat.
DOSIMETER
 Badge dosimeter harus dipakai di daerah dada atau

disangkutkan di saku baju atas. Apabila

menggunakan lead apron, dosimeter badge harus


ditempatkan di kerah atau di luar bagian atas apron,
untuk mengukur dan mengestimasi dosis yang diterima
mata atau kelenjar gondok.
 Sub Bidang Proteksi Radiasi dan Keselamatan Kerja
akan mengevaluasi dan menyimpan rekaman hasil
pembacaan dosis dari badge dosimeter, dan apabila
terpantau adanya dosis yang tinggi maka
supervisornya akan diminta untuk menjelaskan dan
melakukan tindakan perbaikan agar hal serupa tidak
terulang.
PRINSIP PROTEKSI RADIASI

 Strategi Efektif Bekerja dengan Sumber Radiasi


Zat radioaktif terbuka maupun terbungkus, mesin
sinar-X, iradiator, dan sumber radiasi lainnya
memancarkan radiasi pengion yang berbahaya. Untuk
memproteksi diri dari sumber radiasi, maka diterapkan
tiga strategi dasar yang dikenal sebagai prinsip
proteksi radiasi, yaitu:
Kurangi waktu berada di sekitar sumber radiasi
Posisikan diri sejauh mungkin dari sumber radiasi
Gunakan perisai yang sesuai
PRINSIP PROTEKSI RADIASI

 Waktu
Dengan sesingkat mungkin berada dekat dengan
sumber radiasi, maka secara proporsional akan
mengurangi dosis radiasi yang diterima. Minimalkan
waktu anda bekerja, maka akan meminimalkan dosis
yang diterima.
PRINSIP PROTEKSI RADIASI

 Jarak
Besarnya paparan radiasi akan menurun, sebanding
dengan kebalikan kuadrat jarak terhadap sumber.
Dengan menjauhkan sumber radiasi dengan faktor
dua, akan menurunkan intensitasnya menjadi
seperempatnya. Menjauhkan jarak sumber radiasi
dengan faktor tiga akan menurunkan intensitas radiasi
menjadi sepersembilannya.
PRINSIP PROTEKSI RADIASI

 Bilamana diperlukan selalu gunakan tongkat penjepit


panjang untuk memindahkan atau mengambil sumber
radiasi dengan aktivitas atau paparan radiasi yang
tinggi, selalu menggunakan rak tabung, baki, atau apa
saja yang bisa menjauhkan sumber radiasi dari tubuh
apabila memindahkan atau mengambil sumber radiasi
dengan dengan aktivitas atau paparan radiasi yang
rendah. Selalu menyimpan zat radioaktif, peralatan
terkontaminasi dan limbah radioaktif sejauh mungkin
dari daerah kerja atau pintu.
PRINSIP PROTEKSI RADIASI
 Perisai

Perisai yang tepat dapat menurunkan secara


eksponential paparan radiasi gamma dan menghalangi
hampir semua sinar radiasi-beta.  Pilih dan gunakan
perisai yang sesuai selama melakukan penelitian atau
pekerjaan dengan sumber radiasi.
 Selain dengan ketiga strategi di atas, untuk

mengurangi bahaya radiasi eksternal, maka kurangi


aktivitas zat radioaktif dengan cara: Untuk sumber
dengan waktu paruh pendek tunggu sampai meluruh;
dekontaminasi sumber radioaktif sebelum bekerja;
atau pindahkan zat radioaktif yang tidak perlu dan
bisa dipindahkan ke lokasi lain
PENGAMANAN ZAT RADIOAKTIF

 Semua zat radioaktif harus diamankan dari


tangan yang tidak berhak, atau dibuang di
sembarangan tempat. Larutan stok zat radioaktif
maupun zat radioaktif yang masih terbungkus harus
diamankan dalam lemari, laboratorium atau tempat
terkunci. Zat radioaktif tidak boleh ditinggalkan di
sembarang tempat tanpa terjaga.
 Hubungi Petugas Proteksi Radiasi atau Unit
Pengamanan sesegera mungkin apabila
diperkirakan ada zat radioaktif yang hilang dari
laboratorium atau tempat penyimpanannya.
Terima Kasih.......

Anda mungkin juga menyukai