Disusun Oleh :
Kelompok 2
Firdayanti Aprilia Karaeng Masak
Suci Safitra Syam Afrianita
Fitrah Anantasia Dini Putri Wulandari
Yanti Oktavia Nur Resky Jariah
Muh. Ihsan Muriadi
Gita Dwi Fitria Hikmah Amaliya
Ayu Meutia
Tingkat : II.A
Tersusunya makalah ini, tentu atas bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Untuk itu melalui kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kami kepada Djoko Purwoko, SKM, M.Kes selaku dosen mata kuliah yang
telah membantu dan membimbing kami.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................................1
B. Tujuan Diagnosis Diare ............................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Dinamika Transmisi Diare ........................................................................... 3
B. Gambar Model Transmisi Diare .............................................................8
BAB III PEMBAHASAN
A. Proses Kejadian Diare .................................................................................... 9
B. Alternatif Pemecahan Diare ........................................................................ 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................................11
B. Saran ......................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
akibat diare perlu diketahui factor-faktor yang berkaitan dengan kejadian
diare. Faktor yang diduga erat dengan kejadian diare meliputi keadaan
lingkungan, pelayanan masyarakat, keadaan gizi, kependudukan,
pendidikan, dan keadaan social ekonomi (Widoyono, 2008).
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
b. Selain Campylobacter, bakteri penyebab diare yang lainnya
adalah Salmonella. Bakteri ini sering ditemukan pada daging
mentah atau pada produk-produk berbahan dasar susu.
Salmonella juga sering ditemukan pada hewan reptilia.
Setelah infeksi pada tubuh, Salmonella dapat berkembang
dengan cepat, dan gejala dapat muncul dalam rentang waktu
12 jam hingga 3 hari, dan dapat bertahan hingga tujuh hari.
Salmonella merupakan bakteri yang cukup lemah. Bakteri ini
dapat mati pada suhu tinggi sehingga untuk membunuhnya,
cukup masak bahan-bahan makanan yang akan Anda makan.
c. Bakteri lainnya adalah Shigella. Bakteri jenis ini sering kali
menyebabkan diare yang disertai dengan darah. Tidak seperti
bakteri penyebab diare lainnya, Shigella dapat berpindah dari
manusia kemanusia. Biasanya kasus diare karena Shigella
muncul di dalam komunitas dengan gaya hidup yang kurang
higienis. Bakteri ini hidup di air dan dapat menempel pada
makanan. Shigella dapat dengan mudah dihindari apabila
Anda rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun.
d. Satu jenis bakteri lain yang sering ditemukan pada kasus-
kasus diarea dalah bakteri E. Coli. Kebanyakan bakteri E. Coli
tidak berbahaya, dan seringkali hidup dalam saluran
pencernaan manusia. Namun, beberapa jenis bakteri ini dapat
mengeluarkan racun yang menimbulkan infeksi yang akut,
dan menyebabkan diare. Umumnya, infeksi terjadi pada anak-
anak. Seperti halnya Shigella, bakteri ini juga dapat berpindah
dari manusia kemanusia.
3. Parasit seperti cacing (Ascaris Lumbricoides, Strongyloides
stercolaris, Capillaria philippinensis, Tricinella Spilaris)
a. Cacing Ascaris Lumbricoides adalah nama latin dari cacing
gelang yang hidup di usus manusia. Ascaris termaksud
parasite dalam tubuh manusia dari jenis roundworms. Cacing
4
ini seringnya berada pada lingkungan yang tidak bersih dan
tinggal di wilayah beriklim hangat. Gejala yang akan muncul
saat Ascaris menyerang bagian usus salah satunya Diare.
b. Cacing Stongyloides Stercoralis dapat menginfeksi manusia
melalui kulit oleh larva cacing yang bersifat sangat infektif.
Larva cacing Strongyloides dapat menembus organ tubuh
manusia, kemudian mencapai usus dan bersarang di usus.
c. Cacing Capillaria philippinensis tinggal di usus kecil manusia
menyebabkan diare dan malabsorpsi.
d. Trichinella spiralis merupakan nematoda yang dapat
menginfestasi melalui makanan, umumnya daging babi yang
terkontaminasi. Manusia sebagai inang definitive ditumpangi
cacing dewasa, dan menjadi inang perantara ketika larva
menginfestasi otot-otot.
4. Jamur seperti Candida Albicans yang sering terjadi di daerah sub-
tropis. Diare ini bercirikan cairan yang intermiten dan bertahan
lebih lama dari satu minggu.
5. Enterotoksin, diare akibat enterotoksin lebih jarang terjadi,
penyebabnya adalah kuman yang membentuk enterotoksin yang
bersifat self imiting yang akan sembuh dengan sendirinya kurang
lebih lima hari.
b. Sumber Penularan
a) Penularan secara langsung
Penyakti diare dapat ditularkan oleh kuman, dari orang satu
ke orang lain secara langsung melalui fecal-oral dengan media
penularan utama adalah makanan atau minuman yang
terkontaminasi agen penyebab diare (Suharyono, 1991). Penderita
diare berat akan mengeluarkan kuman melalui tinja, jika
pembuangan tinja tidak baik dilakukan pada jamban yang tertutup,
maka berpotensi sebagai sumber penularan.
5
b) Penularan secara tidak langsung
Penyakit diare dapat juga ditularkan secara tidak langsung
melalui air. Air yang tercemar kuman, bila digunakan orang untuk
keperluan sehari-hari tanpa direbus atau dimasak terlebih dahulu,
maka kuman akan masuk ke tubuh orang yang memakainya,
sehingga orang tersebut dapat terkena diare (Suharyono, 1991).
c. Media Transmisi
Mekanisme penularan penyakit diare dapat melalui beberapa media,
yaitu:
1. Tinja
Tinja yang terinfeksi mengandung virus atau bakteri dalam
jumlah besar. Bila tinja dihinggapi binatang terutama lalat,
kemudian binatang tersebut hinggap di makanan, bila makanan
tersebut dikonsumsi seseorang maka dapat menyebabkan
terjadinya penyakit diare.
2. Air
Air merupakan media penularan penyakit diare yang utama,
disebut sebagai waterborndisease atau waterrelareddisese. Air yang
tercemar oleh kuman baik dari sumbernya, selama perjalanan
sampai ke rumah, atau saat disimpan di dalam rumah bila
dikonsumsi sebagai air minum dapat menularkan kuman penyebab
penyakit diare.
3. Tangan yang tercemar
Tangan seseorang yang terkontaminasi/tercemar kuman,
seperti tidak mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar,
6
setelah menceboki anak, atau setelah memegang sesuatu yang
kotor maka bila langsung memegang makanan maka kuman akan
ikut masuk ke dalam saluranpencernaan yang dapat menyebabkan
terjadinya penyakit diare.
4. Tanah dan peralatan makan/minum
Tanah atau peralatan makan/minum yang tercemar atau
terkontaminasikuman, misalnya karena tanah tercemar tinja, air
untuk mencuci alatmakan/minum tercemar, atau mencuci alat yang
tidak bersih, maka kumanyang menempel pada alat makan atau
minum akan ikut menempel padamakanan atau minuman yang
diletakkan di situ. Demikian juga bila tanahyang tercemar
ditumbuhi tanaman sayuran, bila sayuran, makanan danminuman
tersebut tertelan, maka dapat menyebabkan terjadinya diare.
7
B. Gambar Model Transmisi Diare
Sumber penularan
Agen penyebab
Secara langsung (Tinja)
Virus, Bakteri, Parasit, Secara tidak langsung
Jamur, dan Enterotoksin (Air/vektor)
DIARE
Perilaku pemajanan Media transmisi
Umur ( Sistem kekebalan ) Tinja, Air, Tangan yang
tercemar, Tanah , dan
Perilaku kurang higinies Peralatan makan/minum
8
BAB III
PEMBAHASAN
9
4) Tidak mendapatkan ASI sehingga mempengaruhi kondisi imunitas
tubuh.
10
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Proses kejadian diare melalui beberapa simpul, yaitu: agent, media
transmisi, dan host atau penjamu yang meningkatkan kerentanan
terhadap diare.
2. Alternatif pemecahan masalah diare, yaitu sebagai berikut:
1) Pembuatan sumber air bersih yang mengalir guna menunjang
kegiatan mencuci tangan dengan baik dan benar.
2) Memfasilitasi WC umum untuk masyarakat.
3) Makan Makanan Bersih. Gaya hidup tidak sehat seperti makan
sembarangan bisa mengakibatkan terkena diare. Oleh sebab itu
memakan makanan yang bersih dan terhindar dari hinggapan lalat
bisa mengatasi diare secara tepat.
4) Penyuluhan tentang mencuci tangan pakai sabun dengan baik dan
benar, serta penyuluhan untuk melakukan prilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS).
B. Saran
11