Anda di halaman 1dari 3

SURVEILANS KESEHATAN LINGKUNGAN

A. Definisi Surveilans
Proses pengumpulan, pengolahan dan analisis data secara sistematik dan terus menerus serta
penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan utk dpt mengambil
tindakanmembutuhkan untuk dapat mengambil Tindakan.
Epidemiologi (SE) adalah kegiatan analisis scr sistematis dan terus menerus thdp penyakit /
masalah-masalah kesehatan & kondisi yg mempengaruhi terjadinya peningkatan dan
penularan penyakit / masalah-masalah kesehatan tsb, agar dpt melakukan tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan
dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.
B. Tujuan
Tersedianya data dan informasi epidemiologi sebagai dasar manajemen kesehatan untuk
pengambilan keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program Kesehatan dan peningkatan respon
kewaspadaan dini KLB.
Fenomena
1. Integrasi konsep Pemberantasan/pengendalian penyakit menular dengan penyehatan
lingkungan masih perlu dioptimalkan
2. Dasar-dasar kegiatan pokok penyehatan lingkungan (penyehatan air, penyehatan
pemukiman, higiene(penyehatan air, penyehatan pemukiman, higiene sanitasi,
Penyehatan TTU, makmin, dll) yang tertera dalam Pedoman Kerja Puskesmas perlu
diaplikasikan secara langsung dalam pemberantasan/pengendalian penyakit menular
3. Aplikasi berupa kesatuan gerak tim puskesmas dalam penanggulangan kasus-kasus
penyakit menular.

Surveilans Faktor Risiko Lingkungan


Pengamatan dan pengkajian secara sistematik terhadap aspek lingkungan sebagai faktor
resiko, dalam rangka menurunkan prevalensi penyakit menular.
a. Tujuan UMUM: Terselenggaranya surveilans factor resiko lingkungan dalam rangka
menurunkan prevalensi penyakit menular
b. Tujuan KHUSUS:
1. Terselenggaranya: Pengumpulan data faktor resiko lingkungan berdasarkan penyakit
2. Pengolahan dan analisis data faktor resiko lingkungan berdasarkan penyakit
3. Diseminasi informasi hasil kajian faktor resiko lingkungan
4. Rencana tindak lanjut

Surveilans Faktor Risiko Lingkungan Terhadap Kejadian ISPA


TELAAH PUSTAKA
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian ISPA pada balita yaitu: jenis lantai, kepadatan
hunian dan jenis bahan bakar yang dipakai (A. Lubis, 1996)(A. Lubis, 1996)
b. Terdapat hubungan antara ISPA/pneumonia pada anak dengan penggunaan bahan bakar
masak (Suryadi, 1997)
c. Kebiasaan ibu membawa anak sambil memasak di dapur mempunyai resiko 2,5 kali pada
anak terserang ISPA (Tugaswati, 1994)
Definisi Operasional SK MENKES No: 829 tahun 1999:
a. Persyaratan kesehatan perumahan bhw luas ruang tidur minimal 8 m2, tdk boleh > 2
orang
b. Bahan bakar kategori baik: gas, listrik, kategorib. Bahan bakar kategori baik: gas, listrik,
kategori sedang: minyak tanah, kategori kurang: kayu bakar, arang
c. Luas ventilasi permanen minimal 10% dari luas lantai
d. Jenis lantai yang baik: kedap air, mudah dibersihkan

Surveilans Sarana Air Bersih


Penyakit-penyakit yang mempunyai keterkaitan dengan air, sanitasi dan factor-faktor risiko
perilaku yang tidak hygienis, ternyata lebih banyak memakan korban dibandingkan dengan
penyakit-penyakit AIDS, Malaria ataupun Tuberculosis . Secara global 19% kematian
diakibatkan penyakit-penyakit infeksi yang berkaitan dengan air, sanitasi dan faktor-faktor risiko
kebersihan/ perilaku yang tidak hygienis; 2/3 nya karena diare. Kebanyakan dari kematian
tersebut adalah anak-anak di negara sedang berkembang.
Kurangnya akses terhadap air bersih/air minum dan sanitasi serta perilaku yg tidakhygienis
sangat berisiko terhadap terjadinya penyakit-penyakit lain seperti hepatitis, typhoid, tracoma dan
penyakit-penyakit kecacingan. Selain penyakit-penyakit menular terdapat pula risiko penyakit-
penyakit tidak menular seperti halnya arseniasis dan fluoriasis.

Surveilans suatu penyediaan air bersih/air minum merupakan kegiatan audit yang independen
(external) dan berkala/periodik terhadap semua aspek dari keamanan suatu penyediaan
air/pengamanan kualitas air (WHO guidelines for drinking water)
Surveilans Kualitas Air sebagai “Penilaian Kewaspadaan Kesehatan masyarakat yang berlanjut,
terus menerus dan kegiatan peninjauan kembali terhadap semua aspek keamanan
penyediaan air bersih”
Pengamatan yang sistematis terhadap parameter kualitas air serta faktor-faktor yang mempunyai
peran/mempengaruhi terjadinya perubahan kualitas air dan hasilnya menjadi suatu informasi
yang dapat dipergunakan untuk pengambilan keputusan perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan
remedial action program/kegiatan penyehatan air.

Komponen Kegiatan Surveilans


a. Kegiatan investigasi untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi semua yang terkait
(berasosiasi) dgn air minum yang dapat merupakan risiko bagi kesehatan masyarakat.
b. Tindakan Pencegahan untuk mengetahui faktor risiko dan tindak lanjut yang akan
dilaksanakan untuk mencegah problema/masalah kesehatan masyarakat.
c. Tindakan perbaikan untuk mengidentifikasi sumber KLB penyakit-penyakit melalui air
(Water borne diseases) dan tindakan koreksi yang dilaksanakan oleh unit Surveilans
Kualitas air

Anda mungkin juga menyukai