Anda di halaman 1dari 45

Tanjung Anitasari, M.

Kes

1
Era Propaganda Masa Pendudukan Era Pendidikan dan
dan Pendidikan Jepang dan Awal Penyuluhan
Kesehatan Rakyat Kemerdekaan Kesehatan

Era PKMD,
Posyandu, dan Era Promosi
Penyuluhan Kesehatan dan
kesehatan media Paradigma Sehat
elektronik

2
 Masa penjajahan dan awal kemerdekaan sampai sekitar 1960-an
 Masa Penjajahan

Jawatan Jawatan/Dinas Hygiene


Kesehatan Tentara Kesehatan Rakyat Commissie (1911)
• Tahun 1808 • Tahun 1925 • Dibentuk di
dibentuk • Rakyat masih Batavia (dr. W. Th.
• Sasaran = percaya dukun De Vogel)
kelompok • Banyak penyakit • Dibentuk krn
masyarakat timbul krn tdk adanya wabah
penjajah, anggota PHBS Kolera
tentara, pribumi • Malaria, Kolera, • Memberikan
Cacar, kusta, TB vaksinasi,
• Busung lapar menyediakan air
minum,
penganjuran
masak air minum
3
Jabatan Dinas Higiene Dinas Higiene
Propagandist (1920) (1924) (1924)
• Juru Penyiar Berita • Dibentuk oleh • Kegiatan =
• Usaha penkes kpd Belanda penggunaan media
rakyat mll : • Pemberantasan pendidikan dan
penerbitan, cacing tanah di kunjungan ke
gambar dinding, Banten mll rumah oleh petugas
film kesehatan pembuatan kakus sanitasi
• 1923 dihentikan krn • Penyuluhan di • Dr. Soemadi
penghematan biaya sekolah => Brigade mendirikan
sekolah Sekolah Juru
• 1933, dimulai Hygiene di
organisasi Higiene Purwokerto,
tersendiri, DKK Pwt Dilanjutkan oleh Dr.
R Mochtar, yg
kemudian menjabat
Kepala Bagian
Pendidikan
Kesehatan Rakyat
(Medisch
Hygienische
Propaganda Dienst)

4
• Pendidikan kesehatan rakyat sudah dirasakan penting sejak awal
abad ke XX, namun kegiatan nyata baru pada tahun 1911 (Medisch
Hygienische Propaganda)

• Pendidikan Kesehatan Rakyat (PKR) terkait program kesehatan yaitu


Hygiene dan sanitasi lingkungan

• Pendidikan kesehatan perlu ditangani secara profesional => perlu


organisasi yang menangani pendidikan kesehatan => disiapkan
tenaga sanitasi, alat/ media pendidikan.
• Adanya tenaga “ Health Educators”

5
 1917-1937 = usaha kuratif diserahkan kepada
“inisiatif partikelir”, seperti zending, Missie, Bala
Keselamatan (Leger des Heils), perusahaan
perkebunan.
 1937 s/d meletusnya PD II = pemerintah
menyerahkan usaha kuratif kpd daerah otonom
 Usaha kuratif dan preventif dikembangkan di
perusahaan Perkebunan Belanda

6
Beberapa kegiatan sesuai motto tsb :
 Vaksin cacar, typus, cholera, disentri, pes
 Pendataan kelahiran, kematian
 Pelaporan ttg penyakit menular, sakit jiwa
 Pengawasan : air minum, pabrik, tempat
pembuangan makanan dan minuman,
saluran limbah, pembuangan sampah
 Pendidikan kesehatan rakyat ttg peraturan
dlm pemeliharaan kesehatan diri dan
lingkungan

7
 PD II dan pendudukan Jepang (1942-1945) =>
sistem pemerintahan disorganisasi => semua
usaha untuk kepentingan perang => sumber
daya alam dan SDM untuk kepentingan Jepang
=> pendidikan, ekonomi, sosial, kesehatan
terpuruk
 Disorganisasi kesehatan rakyat pd masa
revolusi fisik (1945-1949) => ada 2 sistem
pemerintahan, Belanda di Jakarta, RI Yogya

8
 Setelah penyerahan kedaulatan (27 Desember 1949),
pemerintah mengembangkan Usaha Pembangunan
Masyarakat Desa => Penkes kpd masyarakat (Gerakan
kebersihan, pekan kerja bakti), dan usaha kesehatan di
sekolah
 1948, didirikan sekolah penyuluh kesehatan di
Magelang => 2 daerah percontohan di Magelang dan
Yogyakarta

9
 1950-an = Masalah gizi cukup menonjol
 Kwashiorkor dan Xeropthalmia sbg
masalah gizi pada anak menjadi perhatian
 Dilakukan penerangan dan diperkenalkan
semboyan “Empat Sehat 5 Sempuran”
 1951 oleh Dr. J. Leimena dan Dr. Patah
=> Konsep Bandung/Bandung Plan =>
perpaduan upaya kuratif dan preventif

10
 Bandung Plan tdk lain dari konsep
community health => dasar
pengembangan Puskesmas => membuka
program kesmas desa dan penkes
masyarakat luas

11
 Digariskan dalam Konferensi
Kementerian Kesehatan tahun 1952 di
Jakarta
 Isi program ttg kebijaksanaan umum dan
khusus, usaha kuratif dan preventif yg
ditempuh sesuai rumusan WHO ttg
kesehatan
 Tujuan = memberikan pelayanan
kesehatan kpd masy Indonesia untuk
meningkatkan derajat kes bangsa
12
 1956, dibentuk Unit Kesehatan
Masyarakat Desa dan Pendidikan
Kesehatan Rakyat (KMD/PKR), Ketua
=> Prof. Dr. Dr. Sulianti Sarosa => titik
berat adalah upaya preventif
 Masyarakat masih menganggap upaya
preventif = penerangan & imunisasi
 Masy menganggap penting kuratif

13
 Berdasar Riwayat Penyakit, Prof Leavell, Harvard
University maka usaha kesehatan preventif yg dpt
dilakukan :
 Pendidikan kesehatan kpd masyarakat (Health
Education)
 Perbaikan makanan rakyat
 Perbaikan Hygiene Lingkungan Hidup
 Kesejahteraan Ibu dan Anak
 Dinas Kesehatan Sekolah
 Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (Public Health
Nursing)
 Statistik, Laboratorium kesehatan, pemberantasan
penyakit endemis, epidemis
14
 Percontohan Usaha Kesehatan Masyarakat
Desa (KMD) dimulai dari Kabupaten Bekasi
(1956)
 Bojongloa (Bandung), Sleman (Magelang),
Godean (Yogyakarta), Mojosari (Sby), Metro
(Lampung), Kasemen (Denpasar), dll
 Tenaga yg akan terjun ke masyarakat dilatih
Pendidikan Kesehatan pada Rakyar (PKR)

15
 Disiapkan sbg daerah pelatihan bagi nakes
bidang Rural Health dan Health Education

 Tujuan = Menjadikan daerah itu sebagai contoh


sistem kerja dan pengelolaan program
Kesehatan Masyarakat Desa, oleh suatu tim
Kesehatan Desa (Rural Health), dan sebagai
daerah pelatihan lapangan (field training)
tenaga kesehatan

16
Penilik kesehatan =
Kuratif – dokter PH administration
selaku pimpinan dan statistik,
Tim Hygiene, dan
sanitasi lingkungan

Public Health
Gizi
Nursing

17
 Tujuan bagi masyarakat = masy sadar akan
pentingnya kesehatan bagi diri sendiri,
keluarga, masy, dan lingkungan
 Tujuan bagi nakes = menjadi panutan cara
hidup sehat dan mampu menggunakan
teknologi Health Education
 Sbg Health Educator, dpt menjadi mediator dlm
menghadapi konflik yg terjadi dlm tim (sbg
Catalyst)

18
Era Propaganda Masa Pendudukan Era Pendidikan dan
dan Pendidikan Jepang dan Awal Penyuluhan
Kesehatan Rakyat Kemerdekaan Kesehatan

Era PKMD,
Posyandu, dan Era Promosi
Penyuluhan Kesehatan dan
kesehatan media Paradigma Sehat
elektronik

19
1955, Dr. J. Leimena Health Education Pimpinan proyek = Dr.
(Menkes) => Presiden Manpower Development Soeharto Wiryowidagdo.
Project. Konseptor = Dr. Tujuan = pengadaan 60
Soekarno : Penyakit di
Wiryawan Djojosoegito. orang HES, memperkuat
Indonesia krn Hygiene FKM di UI
Dibantu Drs. Koento
Lingkungan kurang
Hidayat, Dra.Koesnaniyah

Usaha tdk akan berhasil Proyek khusus 1975, Perubahan istilah,


jika tdk diberi pengadaan tenaga istilah pendidikan hanya
boleh digunakan di
pendidikan dan Health Education lingkungan Depdiknas. Di
penerangan Specialist. Bantuan luar Depdiknas =
dana WHO, USAID penyuluhan kesehatan
UU No. 9 Tahun 1960
ttg Pokok-Pokok 1967-1968 = masalah
Direktorat yg menangani
Kesehatan kesehatan tdk hanya
pendidikan kesehatan =
(Pasal 1 dan 4) => dpt diselesaikan melalui Direktorat Penyuluhan
Istilah Pendidikan ilmu kedokteran (perlu Kesehatan Masyarakat. dr
Kesehatan digunakan ilmu sosial) => tenaga Pudjiastuti Pranjoto, MPH
spesialis PKM (alm), Kepala Direktorat
20
 Suatu proses perubahan, pertumbuhan, dan
perkembangan diri manusia menuju kepada
keselarasan dan keseimbangan jasmani, rohani
dan sosial dari manusia tsb thd lingkungannya,
shg mampu dan bertanggung jawab untuk
mengatasi masalah kesehatannya sendiri
serta masyarakat lingkungannya (Direktorat
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, Ditjen
Binkesmas Depkes, 1976)

21
 Pendekatan dalam Pembangunan
Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)
 Tujuan pendekatan edukatif =
mengembangkan kemampuan
masyarakat shg masyarakat dpt
memecahkan masalah yg dihadapi
 Strategi yg ditempuh = mengembangkan
provider dan masyarakat

22
 Provider = petugas yg peduli kesehatan
 Langkah –langkah mewujudkan kerja
sama antar provider :
 Pendekatan thd pejabat penentu kebijakan
 Pendekatan thd pelaksana berbagai sektor
 Pengumpulan data oleh provider tk.
Kecamatan

23
 Adalah upaya menghidupkan / menggali
potensi masyarakat
 Langkah – langkah :
 Pendekatan tk. Desa
 Survei Mawas Diri (Community Self Survey)
 Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
 Perencanaan
 Pelaksanaan
 Penilaian

24
 Perlunya peran serta masyarakat dlm
pembangunan
 Definisi peran serta masyarakat (WHO) :
 Bertanggung jawab atas kesehatan dan
kesejahteraan diri, keluarga, masyarakat
 Berkembang kemampuannya untuk berkontribusi
dlm pembangunan
 Mengetahui keadaannya dan termotivasi untuk
memecahkan masalah
 Memungkinkan menjadi penggerak
pembangunan (agent of development)
25
 Mulai muncul tahun 1975
 Depkes membentuk panitia kerja, Dr. R
Soebekti (ketua)
 1976, Rapat Kerja Kesehatan Nasional,
ditetapkn PKMD = pendekatan strategis
=> menjadi program nasional
 1976, Lokakarya => Kab. Karanganyar
sbg daerah uji coba PKMD, menetapkan
Prokesa (promoter kesehatan desa)
26
 Menumbuhkan kesadaran masyarakat
akan potensi yg dimiliki untuk menolong
diri sendiri
 Mengembangkan kemampun dan
prakarsa masyarakat untuk peran serta
aktif
 Menghasilkan tenaga masyarakat
setempat yg mampu
 Meningkatkan kesehatan masyarakat
27
 Keputusan Konferensi Alma Ata, 1978 =>
deklarasi “Sehat untuk Semua pada tahun
2000”, dgn bentuk operasionalnya =
“primary health care”
 PKMD di Indonesia sejak 1996 => sudah
merupakan perwujudan “primary health
care”

28
 1982, Sistem Kesehatan Nasional
ditetapkan oleh Menkes RI (Dr.
Suwardjono Suryaningrat) => menetapkan
pembangunan kesehatan sbf sistem dari
supra sistem pembangunan nasional
 Ketetapan MPR No. II/1983 ttg GBHN

29
 PANCA KARSA HUSADA sbg tujuan
pembangunan jk panjang bid kesehatan
mencakup :
 Peningkatan kemampuan masyarakat untuk
menolong dirinya dalam bid kesehatan
 Perbaikan mutu lingkungan hidup yg dapat
menjamin kesehatan
 Peningkatan status gizi masyarakat
 Pengurangan kesakitan dan kematian
 Pengembangan keluarga sehat sejahtera
30
 Penyuluhan lewat radio sejak awal
kemerdekaan
 Radio = 1980-an = PKM lewat RRI
(dialog, sandiwara
 TV = 1960-an akhir atau 1970-an awal
 Sinetron Dr. Sartika dan Bidan Minati =
1980-an

31
 Thn 1978 = pada 140 negara
 Pelayanan Kesehatan Primer (Dasar)
adalah merupakan strategi utama untuk
pencapaian kesehatan untuk semua
(Health for all), sebagai bentuk
perwujudan hak asazi manusia.
 Deklarasi Alma Ata ini selanjutnya
terkenal dengan : Kesehatan semua untuk
tahun 2000 atau 'Health for all by the year
2000".
32
 Pelayanan Kesehatan Dasar, yang sekurang-kurangnya
mencakup 8 pelayanan dasar :
1. Pendidikan kesehatan (Health education).
2. Peningkatan penyediaan makanan dan gizi
3. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar
4. Pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga
berencana
5. Imunisasi
6. Pencegahan dan pemberantasan penyakit endemik
7. Pengobatan penyakit-penyakit umum
8. Penyediaan obat esensial

33
 Istilah Promosi Kesehatan muncul th 1986
di Ottawa, Canada => Ottawa Charter

34
 5 Strategi pokok promkes :
 Mengembangkan kebijakan berwawasan
kesehatan (build healthy public policy)
 Menciptakan lingkungan yg mendukung (create
supportive environments)
 Memperkuat gerakan masyarakat (strengthen
community action)
 Mengembangkan kemampuan perorangan
(develop personal skills)
 Menata kembali arah pelayanan kesehatan
(reorient health services)
35
 Tentang pengembangan kebijakan
berwawasan kesehatan dgn menekankan
pada 4 bidang prioritas, yaitu :
 Mendukung kesehatan wanita
 Makanan dan gizi
 Rokok dan alkohol
 Menciptakan lingkungan sehat

36
 3 strategi pokok promkes untuk
pembangunan kesehatan :
 Advokasi kebijakan
 Pengembangan aliansi yg kuat dan sistem
dukungan sosial
 Pemberdayaan masyarakat

37
 Menghasilkan pernyataan perlunya
dukungan lingkungan untuk kesehatan
 Untuk dukungan ini diperlukan 4 strategi
kunci yaitu :
 Memperkuat advokasi di seluruh lapisan masy
 Memberdayakan masy dan individu agar mampu
menjaga kesehatan dan lingkungannya melalui
pendidikan dan pemberdayaan
 Membangun aliansi
 Menjadi penengah diantara berbagai konflik
kepentingan di tengah masy
38
 Komprehensif => 5 Strategi Ottawa Charter
 Pendekatan Tatanan => Adm.Pem/Inst.Dik/
Yankes/ Tempat Kerja/TTU/Keluarga Rumah
Tangga
 Peran serta Masyarakat =>Pelayanan
Kesehatan yang sebenarnya berasal
dari/oleh mereka sendiri
 Pembelajaran Kesehatan => oleh masy
sendiri. Petugas kes adlh
Fasilitator/dinamisator

39
 1oo Negara diwakili para Menteri
Kesehatan/Kementerian membuat kesepakatan
 Pencapaian standar kesehatan setinggi mungkin
merupakan aset positif bagi kenyamanan hidup
 Promkes dan Pembg Sosial mrpk kewajiban dan
tanggungjawab Pemerintah dan seluruh Sektor
 Mengakui Terjadi Perbaikan dan Kemajuan
 Berbagai masalah kesehatan belum teratasi
 Saat pertumbuhan dan terjadinya Peny Inf Baru telah
mengurangi keberhasilan yang dicapai Bid.Kesehatan
 Pentingnya determinan Sosek dan Lingkgn bagi Kes
 Sepakat Promosi Kes mjd Komponen Dasar Kebijakan
 Ada Bukti kuat bhw Strategi Promosi Kes cukup efektif

40
 Komitmen Untuk Kesehatan bagi semua
 Menjadikan Promosi Kesehatan sebagai
Pusat Agenda Pembangunan Global
 Membuat Promosi Kesehatan sebagai
Tanggungjawab semua lini Pemerintah
 Menjadikan Promkes Untuk Pemberdayaan
Masyarakat (Masyarakat sering mengambil
inisiatif memulai)

41
 “Promoting Health and Develoment :
Closing the Implementation Gap”

42
 Rencana nasional untuk
mengimplementasi SDG’s 2030
 SDG 3 = HIV, TB, Malaria, hepatitis B

43
44
45

Anda mungkin juga menyukai