Kes
1
Era Propaganda Masa Pendudukan Era Pendidikan dan
dan Pendidikan Jepang dan Awal Penyuluhan
Kesehatan Rakyat Kemerdekaan Kesehatan
Era PKMD,
Posyandu, dan Era Promosi
Penyuluhan Kesehatan dan
kesehatan media Paradigma Sehat
elektronik
2
Masa penjajahan dan awal kemerdekaan sampai sekitar 1960-an
Masa Penjajahan
4
• Pendidikan kesehatan rakyat sudah dirasakan penting sejak awal
abad ke XX, namun kegiatan nyata baru pada tahun 1911 (Medisch
Hygienische Propaganda)
5
1917-1937 = usaha kuratif diserahkan kepada
“inisiatif partikelir”, seperti zending, Missie, Bala
Keselamatan (Leger des Heils), perusahaan
perkebunan.
1937 s/d meletusnya PD II = pemerintah
menyerahkan usaha kuratif kpd daerah otonom
Usaha kuratif dan preventif dikembangkan di
perusahaan Perkebunan Belanda
6
Beberapa kegiatan sesuai motto tsb :
Vaksin cacar, typus, cholera, disentri, pes
Pendataan kelahiran, kematian
Pelaporan ttg penyakit menular, sakit jiwa
Pengawasan : air minum, pabrik, tempat
pembuangan makanan dan minuman,
saluran limbah, pembuangan sampah
Pendidikan kesehatan rakyat ttg peraturan
dlm pemeliharaan kesehatan diri dan
lingkungan
7
PD II dan pendudukan Jepang (1942-1945) =>
sistem pemerintahan disorganisasi => semua
usaha untuk kepentingan perang => sumber
daya alam dan SDM untuk kepentingan Jepang
=> pendidikan, ekonomi, sosial, kesehatan
terpuruk
Disorganisasi kesehatan rakyat pd masa
revolusi fisik (1945-1949) => ada 2 sistem
pemerintahan, Belanda di Jakarta, RI Yogya
8
Setelah penyerahan kedaulatan (27 Desember 1949),
pemerintah mengembangkan Usaha Pembangunan
Masyarakat Desa => Penkes kpd masyarakat (Gerakan
kebersihan, pekan kerja bakti), dan usaha kesehatan di
sekolah
1948, didirikan sekolah penyuluh kesehatan di
Magelang => 2 daerah percontohan di Magelang dan
Yogyakarta
9
1950-an = Masalah gizi cukup menonjol
Kwashiorkor dan Xeropthalmia sbg
masalah gizi pada anak menjadi perhatian
Dilakukan penerangan dan diperkenalkan
semboyan “Empat Sehat 5 Sempuran”
1951 oleh Dr. J. Leimena dan Dr. Patah
=> Konsep Bandung/Bandung Plan =>
perpaduan upaya kuratif dan preventif
10
Bandung Plan tdk lain dari konsep
community health => dasar
pengembangan Puskesmas => membuka
program kesmas desa dan penkes
masyarakat luas
11
Digariskan dalam Konferensi
Kementerian Kesehatan tahun 1952 di
Jakarta
Isi program ttg kebijaksanaan umum dan
khusus, usaha kuratif dan preventif yg
ditempuh sesuai rumusan WHO ttg
kesehatan
Tujuan = memberikan pelayanan
kesehatan kpd masy Indonesia untuk
meningkatkan derajat kes bangsa
12
1956, dibentuk Unit Kesehatan
Masyarakat Desa dan Pendidikan
Kesehatan Rakyat (KMD/PKR), Ketua
=> Prof. Dr. Dr. Sulianti Sarosa => titik
berat adalah upaya preventif
Masyarakat masih menganggap upaya
preventif = penerangan & imunisasi
Masy menganggap penting kuratif
13
Berdasar Riwayat Penyakit, Prof Leavell, Harvard
University maka usaha kesehatan preventif yg dpt
dilakukan :
Pendidikan kesehatan kpd masyarakat (Health
Education)
Perbaikan makanan rakyat
Perbaikan Hygiene Lingkungan Hidup
Kesejahteraan Ibu dan Anak
Dinas Kesehatan Sekolah
Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (Public Health
Nursing)
Statistik, Laboratorium kesehatan, pemberantasan
penyakit endemis, epidemis
14
Percontohan Usaha Kesehatan Masyarakat
Desa (KMD) dimulai dari Kabupaten Bekasi
(1956)
Bojongloa (Bandung), Sleman (Magelang),
Godean (Yogyakarta), Mojosari (Sby), Metro
(Lampung), Kasemen (Denpasar), dll
Tenaga yg akan terjun ke masyarakat dilatih
Pendidikan Kesehatan pada Rakyar (PKR)
15
Disiapkan sbg daerah pelatihan bagi nakes
bidang Rural Health dan Health Education
16
Penilik kesehatan =
Kuratif – dokter PH administration
selaku pimpinan dan statistik,
Tim Hygiene, dan
sanitasi lingkungan
Public Health
Gizi
Nursing
17
Tujuan bagi masyarakat = masy sadar akan
pentingnya kesehatan bagi diri sendiri,
keluarga, masy, dan lingkungan
Tujuan bagi nakes = menjadi panutan cara
hidup sehat dan mampu menggunakan
teknologi Health Education
Sbg Health Educator, dpt menjadi mediator dlm
menghadapi konflik yg terjadi dlm tim (sbg
Catalyst)
18
Era Propaganda Masa Pendudukan Era Pendidikan dan
dan Pendidikan Jepang dan Awal Penyuluhan
Kesehatan Rakyat Kemerdekaan Kesehatan
Era PKMD,
Posyandu, dan Era Promosi
Penyuluhan Kesehatan dan
kesehatan media Paradigma Sehat
elektronik
19
1955, Dr. J. Leimena Health Education Pimpinan proyek = Dr.
(Menkes) => Presiden Manpower Development Soeharto Wiryowidagdo.
Project. Konseptor = Dr. Tujuan = pengadaan 60
Soekarno : Penyakit di
Wiryawan Djojosoegito. orang HES, memperkuat
Indonesia krn Hygiene FKM di UI
Dibantu Drs. Koento
Lingkungan kurang
Hidayat, Dra.Koesnaniyah
21
Pendekatan dalam Pembangunan
Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)
Tujuan pendekatan edukatif =
mengembangkan kemampuan
masyarakat shg masyarakat dpt
memecahkan masalah yg dihadapi
Strategi yg ditempuh = mengembangkan
provider dan masyarakat
22
Provider = petugas yg peduli kesehatan
Langkah –langkah mewujudkan kerja
sama antar provider :
Pendekatan thd pejabat penentu kebijakan
Pendekatan thd pelaksana berbagai sektor
Pengumpulan data oleh provider tk.
Kecamatan
23
Adalah upaya menghidupkan / menggali
potensi masyarakat
Langkah – langkah :
Pendekatan tk. Desa
Survei Mawas Diri (Community Self Survey)
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Perencanaan
Pelaksanaan
Penilaian
24
Perlunya peran serta masyarakat dlm
pembangunan
Definisi peran serta masyarakat (WHO) :
Bertanggung jawab atas kesehatan dan
kesejahteraan diri, keluarga, masyarakat
Berkembang kemampuannya untuk berkontribusi
dlm pembangunan
Mengetahui keadaannya dan termotivasi untuk
memecahkan masalah
Memungkinkan menjadi penggerak
pembangunan (agent of development)
25
Mulai muncul tahun 1975
Depkes membentuk panitia kerja, Dr. R
Soebekti (ketua)
1976, Rapat Kerja Kesehatan Nasional,
ditetapkn PKMD = pendekatan strategis
=> menjadi program nasional
1976, Lokakarya => Kab. Karanganyar
sbg daerah uji coba PKMD, menetapkan
Prokesa (promoter kesehatan desa)
26
Menumbuhkan kesadaran masyarakat
akan potensi yg dimiliki untuk menolong
diri sendiri
Mengembangkan kemampun dan
prakarsa masyarakat untuk peran serta
aktif
Menghasilkan tenaga masyarakat
setempat yg mampu
Meningkatkan kesehatan masyarakat
27
Keputusan Konferensi Alma Ata, 1978 =>
deklarasi “Sehat untuk Semua pada tahun
2000”, dgn bentuk operasionalnya =
“primary health care”
PKMD di Indonesia sejak 1996 => sudah
merupakan perwujudan “primary health
care”
28
1982, Sistem Kesehatan Nasional
ditetapkan oleh Menkes RI (Dr.
Suwardjono Suryaningrat) => menetapkan
pembangunan kesehatan sbf sistem dari
supra sistem pembangunan nasional
Ketetapan MPR No. II/1983 ttg GBHN
29
PANCA KARSA HUSADA sbg tujuan
pembangunan jk panjang bid kesehatan
mencakup :
Peningkatan kemampuan masyarakat untuk
menolong dirinya dalam bid kesehatan
Perbaikan mutu lingkungan hidup yg dapat
menjamin kesehatan
Peningkatan status gizi masyarakat
Pengurangan kesakitan dan kematian
Pengembangan keluarga sehat sejahtera
30
Penyuluhan lewat radio sejak awal
kemerdekaan
Radio = 1980-an = PKM lewat RRI
(dialog, sandiwara
TV = 1960-an akhir atau 1970-an awal
Sinetron Dr. Sartika dan Bidan Minati =
1980-an
31
Thn 1978 = pada 140 negara
Pelayanan Kesehatan Primer (Dasar)
adalah merupakan strategi utama untuk
pencapaian kesehatan untuk semua
(Health for all), sebagai bentuk
perwujudan hak asazi manusia.
Deklarasi Alma Ata ini selanjutnya
terkenal dengan : Kesehatan semua untuk
tahun 2000 atau 'Health for all by the year
2000".
32
Pelayanan Kesehatan Dasar, yang sekurang-kurangnya
mencakup 8 pelayanan dasar :
1. Pendidikan kesehatan (Health education).
2. Peningkatan penyediaan makanan dan gizi
3. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar
4. Pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga
berencana
5. Imunisasi
6. Pencegahan dan pemberantasan penyakit endemik
7. Pengobatan penyakit-penyakit umum
8. Penyediaan obat esensial
33
Istilah Promosi Kesehatan muncul th 1986
di Ottawa, Canada => Ottawa Charter
34
5 Strategi pokok promkes :
Mengembangkan kebijakan berwawasan
kesehatan (build healthy public policy)
Menciptakan lingkungan yg mendukung (create
supportive environments)
Memperkuat gerakan masyarakat (strengthen
community action)
Mengembangkan kemampuan perorangan
(develop personal skills)
Menata kembali arah pelayanan kesehatan
(reorient health services)
35
Tentang pengembangan kebijakan
berwawasan kesehatan dgn menekankan
pada 4 bidang prioritas, yaitu :
Mendukung kesehatan wanita
Makanan dan gizi
Rokok dan alkohol
Menciptakan lingkungan sehat
36
3 strategi pokok promkes untuk
pembangunan kesehatan :
Advokasi kebijakan
Pengembangan aliansi yg kuat dan sistem
dukungan sosial
Pemberdayaan masyarakat
37
Menghasilkan pernyataan perlunya
dukungan lingkungan untuk kesehatan
Untuk dukungan ini diperlukan 4 strategi
kunci yaitu :
Memperkuat advokasi di seluruh lapisan masy
Memberdayakan masy dan individu agar mampu
menjaga kesehatan dan lingkungannya melalui
pendidikan dan pemberdayaan
Membangun aliansi
Menjadi penengah diantara berbagai konflik
kepentingan di tengah masy
38
Komprehensif => 5 Strategi Ottawa Charter
Pendekatan Tatanan => Adm.Pem/Inst.Dik/
Yankes/ Tempat Kerja/TTU/Keluarga Rumah
Tangga
Peran serta Masyarakat =>Pelayanan
Kesehatan yang sebenarnya berasal
dari/oleh mereka sendiri
Pembelajaran Kesehatan => oleh masy
sendiri. Petugas kes adlh
Fasilitator/dinamisator
39
1oo Negara diwakili para Menteri
Kesehatan/Kementerian membuat kesepakatan
Pencapaian standar kesehatan setinggi mungkin
merupakan aset positif bagi kenyamanan hidup
Promkes dan Pembg Sosial mrpk kewajiban dan
tanggungjawab Pemerintah dan seluruh Sektor
Mengakui Terjadi Perbaikan dan Kemajuan
Berbagai masalah kesehatan belum teratasi
Saat pertumbuhan dan terjadinya Peny Inf Baru telah
mengurangi keberhasilan yang dicapai Bid.Kesehatan
Pentingnya determinan Sosek dan Lingkgn bagi Kes
Sepakat Promosi Kes mjd Komponen Dasar Kebijakan
Ada Bukti kuat bhw Strategi Promosi Kes cukup efektif
40
Komitmen Untuk Kesehatan bagi semua
Menjadikan Promosi Kesehatan sebagai
Pusat Agenda Pembangunan Global
Membuat Promosi Kesehatan sebagai
Tanggungjawab semua lini Pemerintah
Menjadikan Promkes Untuk Pemberdayaan
Masyarakat (Masyarakat sering mengambil
inisiatif memulai)
41
“Promoting Health and Develoment :
Closing the Implementation Gap”
42
Rencana nasional untuk
mengimplementasi SDG’s 2030
SDG 3 = HIV, TB, Malaria, hepatitis B
43
44
45