Anda di halaman 1dari 100

IMPLEMENTASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL DI

BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT


(BKTM) MAKASSAR
KEBIJAKAN TRADKOM 2015 - 2019

UU NAKES

UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


Pasal 1 RPJMN 2015-2019 KEBIJAKAN
Pasal 48
Pemantapan WHO & Komitmen Internasional TRADKOM
Pasal 59 Akses
Pasal 60 pelayanan 3 Strategy SKN (PERPRES 72 /2012)
kesehatan WHO 2014-
Pasal 61 2023 Diklat REORGANISA
SI KEMKES RI
Komitmen Integrasi & 2015
Internasio Sinergi
nal Keilmuan Yankes
Kesmas PP KESTRAD
LATAR BELAKANG
“Declaration of the 7th Asean Health Ministers” 22 April Kongres WHO di Beijing tanggal 7-9 November 2008 :
2004 di Penang Malaysia menghendaki integrasi pelayanan pelayanan KESEHATAN TRADISIONAL yang telah terbukti
KESEHATAN TRADISIONAL ke dalam sistem pelayanan aman dan bermanfaat serta bermutu dapat diintegrasikan ke
kesehatan sebagai bagian dari pelayanan kesehatan dasar. dalam Sistem Kesehatan Nasional dari negara-negara
anggotanya.

Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan


Undang-undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana
upaya kesehatan termasuk diantaranya Pelayanan
Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan
Kesehatan Tradisional sebagaimana dimaksud dalam
(RPJPK) tahun 2005 – 2025
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) tahun 2009

Untuk mendukung upaya-upaya tersebut di atas maka dibentuklah :


Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat (BKTM) Makassar dan
Loka Kesehatan Tradisional masyarakat (LKTM) Palembang.

Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat (BKTM) Makassar berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
1200/MENKES/PER/XII/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat

Diperbaharui dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2358/MENKES/PER/XI/2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Kesehatan Tradisional Masyarakat dan secara administratif
dibina oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, dan secara Teknis fungsional dibina oleh
Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif, dan Komplementer.
VISI

“ Pusat Pengembangan dan Pelayanan Kesehatan Tradisional yang aman dan bermanfaat
menuju masyarakat yang sehat, mandiri dan berkeadilan”

MISI

Menggerakkan Masyarakat pembangunan berwawasan kesehatan dalam bidang


kesehatan tradisional di wilayah kerjanya

Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat dalam bidang
kesehatan tradisional di wilayah kerjanya

Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan


kesehatan tradisional

Menjalin kemitraan dalam pendidikan, pelatihan, penapisan dan pengkajian bidang


kesehatan
TUGAS POKOK

Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelayanan kesehatan tradisional.

Penyusunan rencana program kegiatan pemantauan dan evaluasi pelayanan


kesehatan tradisional, alternatif, dan komplementer;

FUNGSI Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelayanan kesehatan tradisional, alternatif,


dan komplementer;

FasilitasI pengembangan dan penerapan model dan metode pelayanan kesehatan


tradisional;

FasilitasI rujukan penapisan kesehatan tradisional, alternatif, dan komplementer;

Pemberian bimbingan teknis pelayanan kesehatan tradisional, alternatif, dan


komplementer;
Pelaksanaan kemitraan di bidang kesehatan tradisional, alternatif, dan
komplementer, dengan lintas program dan lintas sektor terkait termasuk dunia
usaha; dan

Pelaksanaan urusan ketata usahaan.


Wilayah kerja /jejaring
• 17 provinsi wilayah timur Indonesia :
• Sulawesi
• Maluku
• Bali
• Kalimantan
• Papua
SARANA & PRASARANA
NAMA GEDUNG FUNGSI
Kantor Balai Kesehatan Gedung A :
tradsional berdiri diatas tanah
seluas 3.923 M2 yang terdiri • Lantai 1 • Pelayanan Keterampilan dan
Ramuan
dari 4 gedung utama dan
• Lantai 2 • Kantor dan Aula
Etalase TOGA dengan Gedung B:
fungsinya masing-masing • Pelayanan SPA
• Lantai 1 & Lantai 2
sebagai berikut :

Gedung C:

• Lantai 1 • Pengelolaan pangan fungsional


• Lab Pemantauan dan Evaluasi
• Lantai 2 • Pengolahan Ramuan
• Lantai 3 • Green House
Gedung D:

• Lantai 1 • Galleri Kestrad


• Lantai 2 • Perpustakaan
Halaman • Etalase Toga (Lokal Wisdom
Prov. Jejaring)
Jumlah/Status Kepegawaian
NO Jabatan/Kompetensi HONORER/
PNS CPNS JUMLAH
HARIAN
1 Kepala Balai 1 1
2 Kepala Subag Tata Usaha 1 1
3 Apoteker Muda 1 1
4 Dokter Muda 3 3
5 Dokter Pertama 1 1
6 Dokter 0 1 1
7 Perawat Penyelia 1 1
8 Fisioterapis Penyelia 1 1
Distribusi Tenaga BKTM 9 Penyuluh Kes. Masy. Muda 2 2
Berdasarkan Jabatan/Kompetensi 10 Penyuluh Kes. Masyarakat 2 2
Tahun 2015 11 Administrator Kesehatan 2 2
12 Pengadministrasi Umum 1 1 1 3
13 Nutrisionis 2 2
14 Fisioterapis 1 1 2
15 Perawat 0 1 0 1
16 Asisten Apoteker Pemula 0 2 2 4
17 Asisten Apoteker Pelaksana 1 0 1 2

18 Fisioterapi Pemula 4 1 2 7
19 Nutrisionis Pemula 0 2 2
20 Perawat Pemula 0 3 3 6
21 Penata Laporan Keuangan 2 1 3
22 Perencana 1 1 2
23 Bendahara 0 1 1
24 Terapi SPA 0 5 5
25 Pranata Laboratorium Kesehatan 0 2 2
26 Security 0 3 3
27 Operator Mesin 0 1 1
28 Caraka 0 1 1
29 Petugas Kebun / Pramu 0 4 4
30 Binatu 0 2 2
31 Custumer Service 0 1 1
32 Kasir 0 1 1
TOTAL 27 14 30 71
PEMANFAATAN PELAYANAN
KESEHATAN TRADISIONAL DI BKTM

Pelayanan Kesehatan
Tradisional Alternatif-
Pelayanan Kesehatan Komplementer adalah
Tradional Empiris penerapan kesehatan
adalah penerapan tradisional yang
kesehatan tradisional memanfaatkan ilmu
yang manfaat dan biomedis dalam
keamanannya terbukti penjelasannya serta
secara empiris. manfaat dan
keamanannya terbukti
secara ilmiah
KONVENSIONAL TRADISIONAL

• Dasar keilmuan : • Dasar keilmuan :


Biomedik Biokultural
• Teknik : • Teknik :
Operasi, radiasi, obat Ramuan, ketrampilan
• Tujuan terapi : • Tujuan terapi :
Mengobati Menyehatkan
• Arah intervensi : • Arah intervensi :
Sisi sakit Sisi sehat
DASAR PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL DI BKTM

Modalitas Ramuan Modalitas Ketrampilan


(Jamu, aromaterapi, (Akupuntur, akupresur,
nutrisi) SPA, hipnoterapi)
Terapi holistik

Diagnosis holistik

Biologis Psiko Sosio Kultur Spiritual

Penjelasan Biomedis / Biofisik:


• Psikoneuroimunologi
• Relaxation system
• Energy medicine
• Farmakologi tanaman obat

Tenaga kesehatan tradisional (dokter, perawat,fisioterapi, apoteker, nutrisionis)

Fisiologi Biokimia Patobiologi Etika Humaniora Filsafat

Anatomi Histologi Farmakologi Antropologi budaya


11
PARADIGMA SEHAT :
Mengutamakan promotif -preventif

Sehat (70%) Mengeluh Sakit (30%)

Self care (42%) Yankes (58%)


KIE, Self care
Promosi Kesehatan

Self care Sarana


Nasional Kesehatan

( Posyandu, Posyandu Lansia,


Posbindu PTM, Polindes,
Poskesdes, Desa Siaga, SBH, Kualitas
Dokter kecil, dll) Yankes 12

Sumber : Susenas 2010


WELLNESS PYRAMID
Air Pollution
Processed Food additives/
Foods Chemicals
Redox
Stress External Toxins Pesticide/
Herbicide imbalances
Tobacco Drinking
smoke water
Excess food
intake

XENO-BIOTIC

DEGENERATIVE PROCESS

Hormonal Cancer Immune Bone-Joint


Heart disease Metabolic
Stroke
PREMATURE AGING
Body Pollution, 2003
ACE vitamin Bandotan
Wuluh
Protector Bioflavonoid Daun Dewa
Quercetin
Lutein Gambir
Zeaxanthine Secang

SOD Meniran
Gluthatione Andong
Fighter Catechine Beluntas
Pycnogenol Legundi
ANTI Methionine Temu putih
OXIDANT
Alpha Lipoic Pace
Pro-anthocyanin Rimbang
Builder HTP Dandang
Cysteine Lengkuas
Polyphenol

NAC Ciplukan
Detoxif CoQ10 Jinten
Selenium Pegagan
Zinc Rosela
FASILITASI PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN
MODEL DAN METODE
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
PELAYANAN RAMUAN

oleh : dokter, apoteker, ass apoteker,


pertanian
PENGEMBANGAN & PENERAPAN MODEL PELAYANAN RAMUAN

Jumlah Kunjungan Pelayanan Ramuan


Tahun 2010-2015

Sumber: Instalasi Layanan Ramuan


GRIYA SEHAT
10 Penyakit/keluhan Terbanyak pada layanan Griya Sehat
Tahun 2015

Sumber: Instalasi Layanan Ramuan


PROGRAM SAINTIFIKASI
JAMU
HIPERTENSI
DAUN SELEDRI
 Vasolidator (Pelebaran pemb. darah)
DAUN KUMIS KUCING Diuretik
DAUN PEGAGAN Penurun Tekanan Darah
DAUN MENIRAN Penambah Daya Tahan Tubuh
RIMPANG TEMULAWAK Penyegar Badan
RIMPANG KUNYIT Pelancar Pencernaan & Pengurang
Rasa Sakit
hiperkolesterol

DAUN JATI BELANDA Penekan Nafsu Makan
Penekan Lipase Pankreatik
DAUN KEMUNING Penghambat Kenaikan BB
AKAR KELAMBAK Pencahar
DAUN MENIRAN Penambah Daya Tahan
RIMPANG TEMULAWAK Penyegar Badan
RIMPANG KUNYIT Pelancar Pencernaan &
Pengurang Rasa Sakit
DIABETES MELLITUS

 DAUN SAMBILOTO PENURUN GULA DARAH


BAIK TIPE I & II
 DAUN BROTOWALI PENURUN GULA DARAH
 DAUN MENIRAN PENAMBAH DAYA TAHAN
TUBUH
 RIMPANG TEMULAWAK PENYEGAR BADAN
 RIMPANG KUNYIT PELANCAR PENCERNAAN &
PENGURANG RASA SAKIT
HIPERURISEMIA
DAUN KAPEL Antioksidan Kuat
DAUN TEMPUYUNG Diuretik Lemah,
Urikosurik
KAYU SECANG Penghambat Xantin
Oksidase
DAUN MENIRAN Penambah Daya
Tahan Tubuh
RIMPANG TEMULAWAK Penyegar Badan
RIMPANG KUNYIT Pelancar pencernaan &
Pengurang Rasa Sakit
MADU
At least 181 Increase
substances Alteration of insulin
have been glucose metabolism secretion
identified in Reduce
in the liver
honey insulin
resistance
Antioxidants:
phenolic Minerals Minor
H. sugars
components
compounds Maltose Water Body weight
Acids
reduction
Probiotic Proteins

(Lactobacilli
Bifidobacteria) Antioxidants:
Glucose
Minerals
Fructose
Sucrose

Prebiotic (di- and Anti- Antioxidant:


oligosaccarides) inflam Enzymes vitamins
matory
GRIYA JAMU
JENIS PEMAKAIAN RAMUAN
PADA LAYANAN GRIYA JAMU
TAHUN 2015

Sumber: Data Sekunder Instalasi Layanan Herbal


10 Penyakit/keluhan Terbanyak pada Layanan
Griya Jamu Tahun 2015
FORMULA JAMU UNTUK KESEHATAN HATI

Temulawak

Kunyit

Temu mangga

Meniran
Jati belanda

Kemuning

Tempuyung

Sirih
DIABETES MELLITUS

 Brotowali

 Sambiloto

 Salam

 Lidah buaya

 Mahkota Dewa

 Pare

 Kunyit

 Meniran
FORMULA JAMU
UNTUK STAMINA

Secang Cabe Pasak Bumi


Jawa
FORMULA JAMU UNTUK PENAMBAH
NAFSU MAKAN/ANOREKSIA

Temu Temu Tapak


hitam lawak liman
Pemanfaatan Produk
Herbal
PRODUK FITOFARMAKA

 Stimuno (Phyllanthus niruri)- enhance


immune system
 Tensigard – Hypotensive
 Rheumaneer (Curcuma xanthorrhiza) –
rheumatism
 X-gra – Aphrodisiac
 Nodiar – Psidium guajava, C. domestica –
diarrea
PRODUK OBAT HERBAL TERSTANDAR

Diabmeneer – diabetic Kiranti sehat dtg bln


Diapet- diarrea Kuat segar
Fitogaster - gastritis Lelap - insomnia
Fitolac – beast milk Psidii
stimulant Rheumakur
Glucogard-diabetic Sehat tubuh
Hi-stimuno - Songgolangit
Irex Max - aphrodosiac Sto diar plus
Kiranti Pegel Linu Mastin
PRODUK JAMU

Jamu Anak Iboe Rasa Strawberry Diapet


Curcuma Plus Fruit Veggie Rasa
Iboe Health Drink Temulawak
Jeruk
Capsule Garlicia Plus Curcuma Plus Rasa Strawberry
Instan Tamarin Sinom Entrostop Anak
Galian Singset GAZERO HERBAL
7Angin Mint Laxano
Thermolyte Maximus Dietary Herbal Diveas Plus

Tulak Remapo
ASUHAN MANDIRI RAMUAN
RAMUAN DARAH TINGGI (Hipertensi)

 Bahan :
-Seledri (daun sop) 7 batang
-Pegagan ½ genggam Daun Kumis
-Daun kumis kucing ½ genggam kucing
-Temulawak 2 ibu jari
-Kunyit 1 jari tangan pegagan
-Meniran 7 herba
-Air 3 gelas

seledri
 Cara pembuatan :
semua bahan dalam keadaan segar di cuci bersih
Meniran
kemudian masukkan temulawak dan kunyit kedalam panci yang berisi air
Sebanyak 3 gelas didihkan, setelah mendidih kemudian masukkan semua
bahan yang tersisa lalu direbus hingga menjadi 2 gelas air. saring dan
dinginkan.
 Cara pemakaian :

Ramuan tersebut diminum 2 kali sehari, pagi dan malam.


Ramuan Kencing manis (Diabetes Mellitus)
Bahan
Brotowali
-Daun sambiloto 1 genggam
-Daun brotowali 1 jari
-Temulawak 2 ibu jari Daun sambiloto
-Kunyit 1 jari tangan
-Meniran 7 herba
-Air 3 gelas
 -Cara pembuatan :
semua bahan dalam keadaan segar di cuci bersih Kunyit
kemudian masukkan temulawak ,kunyit dan brotowali kedalam
panci yang berisi air
Sebanyak 3 gelas lalu didihkan, setelah mendidih kemudian
masukkan semua bahan yang tersisa lalu direbus hingga menjadi
2 gelas air. saring dan dinginkan.
 Cara pemakaian :
Ramuan tersebut diminum 2 kali sehari, pagi dan malam.

Temulawak
RAMUAN SAKIT KEPALA
Bahan :
Jahe 1 ibu jari
Gula merah 1 sendok makan
Air 1 gelas

Cara pembuatan :
Jahe di bakar sebentar kemudian di kupas dan
dimemarkan,masukkan ke dalam air mendidih 1 gelas
dan di beri gula merah lalu diaduk.

Cara pemakian :
Di minum hangat-hangat
Ramuan untuk kolesterol
-Daun jati belanda 1 genggam Jati belanda
-Daun kemuning ½ genggam
-Akar kalembak 1 jari
-Temulawak 2 ibu jari
-Kunyit 1 jari tangan
-Meniran 7 herba
-Air 3 gelas

Daun
 -Cara pembuatan :
kemuning
semua bahan dalam keadaan segar di cuci bersih kemudian
masukkan temulawak ,kunyit dan akar kelembak kedalam panci
Yang berisi air sebanyak 3 gelas lalu didihkan, setelah mendidih
kemudian masukkan semua bahan yang tersisa lalu direbus
hingga menjadi 2 gelas air. saring dan dinginkan.
 Cara pemakaian :
Ramuan tersebut diminum 2 kali sehari, pagi dan
malam.
kelembak
RAMUAN UNTUK
ASAM URAT
kepel
-Daun Kapel ½ genggam
-Daun Tempuyung ½ genggam
-Kayu Secang 2 jari
-Temulawak 2 ibu jari
-Kunyit 1 jari tangan
-Meniran 7 herba Tempuyung
-Air 3 gelas

 -Cara pembuatan :
semua bahan dalam keadaan segar di cuci bersih kemudian
masukkan temulawak ,kunyit dan kayu secang kedalam panci
yang berisi air Sebanyak 3 gelas lalu didihkan, setelah mendidih
kemudian masukkan semua bahan yang tersisa lalu direbus
hingga menjadi 2 gelas air. saring dan dinginkan.

 Cara pemakaian :
Ramuan tersebut diminum 2 kali sehari, pagi dan malam.
MASALAH KESEHATAN IBU HAMIL, NIFAS, DAN MENYUSUI
 Ramuan mencegah kurang darah (anemia)
Bahan:
-Daun Kelor 2 genggam
-Air 2 cangkir
Cara pembuatan:
Rebus sampai air menyusut menjadi setengahnya. Daun kelor
Cara pemakaian:
2 x sehari 1 cangkir

 Ramuan melancarkan produksi air susu ibu (ASI)


Bahan:
-Daun Katuk segar 2-3 genggam
Cara pembuatan:
Daun Katuk segar dibuat sayur.
katuk
Cara pemakaian:
Sayur daun Katuk dimakan 3 kali setiap hari, setiap kali 1 (satu) mangkok.
PELAYANAN RAMUAN
DI LUAR GEDUNG
PEMBINAAN TEHNIS PEMANFAATAN TOGA DALAM RANGKA
ASUHAN MANDIRI KESEHATAN TRADISIONAL PADA KELOMPOK
MASYARAKAT /PUSKESMAS / POSYANDU DAN RUMAH TANGGA.

Dengan pembinaan pemanfaatan TOGA dimasyarakat dapat


meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk menangani
masalah kesehatan secara mandiri. Dan secara tidak langsung
dengan pemanfaatan TOGA akan berpengaruh terhadap
peningkatan kesejahteraan keluarga.
GERAKAN 2000 TOGA DLM PENGENDALIAN 10
PENYAKIT UTAMA DI WILAYAH PUSKESMAS

JUMLAH PUSKESMAS/SEKOLAH/PERGURUAN TINGGI


YANG DIBINA PEMANFAATAN TOGA

2500
2280

2000 1860

1500

1080

1000

660
PUSKESMAS/SEKOLAH/P
T
500 JUMLAH TANAMAN

36 62 114
22
0
2012 2013 2014 2015
Jenis Tanaman Obat yang terbanyak digunakan dalam penanaman TOG
Lokasi pendistribusian TOGA dalam rangka
Pengedalaian 10 Pola Penyakit di Wilayah Puskesmas
Tahun 2013-2015 Jenis tanaman obat yang didistribusi
Tahun 2013-2015

No Jenis TOGA Jumlah %


1 SAMBILOTO 244 15.29
2 KUNYIT 199 12.47
3 TEMULAWAK 177 11.09
4 MENIRAN 149 9.34
5 MIANA 117 7.33
6 JAHE 94 5.89
7 SIRIH 85 5.33
8 BROTOWALI 65 4.07
9 KENCUR 62 3.88
10 PEGAGAN 61 3.82
11 ROSELLA 60 3.76
12 SELEDRI 55 3.45
13 KUMIS KUCING 50 3.13
14 SAMBUNG 43 2.69
NYAWA
15 MENGKUDU 40 2.51
16 TAPAK LIMAN 34 2.13
17 SIDAGURI 26 1.63
18 Lain-Lain 35 2.19
Total 2210 100
Sumber: Data Sekunder Instalasi layanan Ramuan
pegagan
JUS KOLESTEROL

BAHAN
Buah nenas 3 potong
Buah Mangga 3 potong atau buah melon
Air rebusan jati belanda 25 ml
Air rebusan meniran 25 ml
Air rebusan jahe25 ml
Jeruk nipis seiris
Madu 2 sdk makan
Air minum secukupnya
ASUHAN MANDIRI PEMANFAATAN RAMUAN PADA KELOMPOK USILA PENDERITA
DIABETES, HYPERTENSI, KOLESTEROL DAN ASAM URAT

Pelaksanaan kegiatan pemanfaatan


ramuan pada kelompok lanjut usia
dimaksudkan untuk meningkatkan
pengetahuan lanjut usia agar
tercapai kualitas hidup usila yang
sehat secara mandiri.
PEMANFAATAN MADU DAN DAUN KELOR PADA KELOMPOK IBU HAMIL

Dari hasil analisa data diperoleh bahwa meskipun terjadi penurunan kadar MDA pada
kelompok ibu hamil dengan pemberian Madu Kelor (MK) (1.84 nmol/ml) sedangkan
kelompok ibu hamil dengan pemberian Kelor (K) terjadi peningkatan (0.22 nmol/ml) namun
tidak terdapat perbedaan yang bermakna kadar MDA pre-post test pada kelompok yang
diberi madu + ekstrak daun kelor (MK) , p=0.23 dan kelompok yang diberi ekstrak daun
kelor saja (K) p=0.09.

Untuk kadar 8-OHdG pre-post test pada kelompok MK (p=0.04) dan kelompok K (p=0.02),
terjadi penurunan kadar 8-OHdG pada kelompok MK (6.09 ng/ml) sedangkan kelompok K
mengalami peningkatan (6,87 ng/ml)
PELAYANAN SPA
Oleh : dokter, fiisoterapis, , SPA terapis
Improve blood & lymph circulation

↑ Joint - tissue flexibility

↓ Chronic muscular tension & pain

Help keep body tissue & basic function


in a more youthful state

Promote health & vibrant skin

Improve immune system functioning


SPA BALITA

MASSAGE
MASKER
PERENDAMAN
PEMANFAATAN RAMUAN DI PELAYANAN SPA
GINGER 37,6 %

JASMINE 24,3 %
AROMATERAPI/
Steam LAVENDER 21,2 %

AKAR WANGI 16,9 %

Body Cream Lemon Ginger 51.7%

MASSAGE Body Cream Green Tea 27.5%


CREAM
Body Cream Lavender 20.8%
SCRUB
Body Scrub Mangos Teen Lemon Ginger 31.2 %
Body Scrub Green Tea 29.3 %
Body Scrub Lavender 24.7 %
Body Scrub Peach 14.8 %

MINUMAN

Jahe Secang Green Tea


43.3 % 37.4 % 19.3 %
PELAYANAN GIZI
Oleh : Dokter, Nutrisionis
PENGEMBANGAN & PENERAPAN MODEL PELAYANAN GIZI
DALAM GEDUNG
10 Diagnosa Tertinggi pada Layanan Konsultasi Gizi
Tahun 2015

PRESENTASE IMT PADA LAYANAN KONSULTASI GIZI

Sumber: Data Sekunder Instalasi Layanan Konsultasi Gizi


Konseling pengolahan sayur dan buah
sebagai pangan fungsional
Gambir
Jinten

Asam jawa
Bandotan
Belimbing wuluh Temulawak
Mengkudu
Seledri
Meniran Bangle
Interferron (IFN) Kunyit Dadap serep
Natural Killer (NK)
Interleukin (IL)
Beluntas
Dendritic Cells (DC) Mimba
Sirih merah
Bacterial infection
Jati belanda
Buah merah

Bunga merak
Daun sendok

Meniran

Dandang gula
Sambiloto
Daruju Temu ireng

Sarang semut
Mengkudu
Viral infection
Cabe jawa
Sambang merah Sambiloto

Mahkota dewa

Mimba

Andong
Ciplukan

intercellular adhesion molecule (ICAM)


leukotriene C (LTC)
prostaglandin D (PGD)
Allergic inflammatory RANTES food-mediated gastrointestinal allergy
Eotaxin plays a prominent role in allergy
Bidara laut
Senggugu
Tapak liman
Jintan hitam

Adas
Baru cina
Kunyit Tapak liman
Adas Pala
Baru cina

Dysmenorrhorea
PENGEMBANGAN & PENERAPAN MODEL PELAYANAN GIZI
DI LUAR GEDUNG

Pemanfaatan minuman temulawak pada


kelompok anak sekolah dasar dengan
status gizi kurang

Dengan pemberian minuman temu lawak setiap hari selama satu bulan
dengan Dosis 2 x 1 per hari sebanyak 150mg memberikan hasil positif
terhadap peningkatan perat badan anak sekolah dengan total rata
kenaikan berat badan sebesar 1,1 kg. Terjadinya peningkatan berat badan
pada kelompok usia sekolah dasar disebabkan adanya peningkatan asupan
kalori dan protein pada anak sekolah dasar, dimana total rata-rata
peningkatan asupan kalori sebesar 418 kkal dan total rata-rata
peningkatan asupan protein sebesar 9,4 gr.
PEMANFAATAN MADU DAN SUSU Sosialisasi pemanfaatan pangan
KEDELAI PADA KELOMPOK ANAK fungsional pada kelompok lanjut
SEKOLAH DASAR DENGAN ANEMIA usia dalam rangka asuhan mandiri
kesehatan tradisional
Dengan pemberian madu dan susu
kedelai pada kelompok anak
sekolah dasar menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan kadar
Hemoglobin (Hb) sebesar 1,33 gr/dl. Dalam rangka asuhan
Pemberian madu dan susu kedelai mandiri kesehatan
dilakukan selama 24 hari. Adapun tradsional pada kelompk
kandungan gizi dari 1 gelas susu usia lanjut telah dilakukan
kedelai (50gr Kedelai + 60gr Madu)
sosialisasi pemanfaatan
dengan jenis kandungan gizi ;
Energi : 341,9 kkal, Protein : 17,6 gr, pangan fungsional kepada
Lemak : 9,05 gr, KH : 65,1 gr, Fe : 4,54 240 orang lansia. Adapun
mg jenis pangan fungsional
yang diperkenalkan kepada
kelompok lansia tersebut
adalah Puding labu kuning,
puding kelor, jus buah naga,
dan onde-onde ubi ungu
Sosialisasi pemanfaatan pangan fungsional pada kelompok ibu hamil
dalam rangka asuhan mandiri kesehatan tradisional

Dalam rangka asuhan mandiri kesehatan tradisional pada kelompk ibu hamil telah
dilakukan sosialisasi pemanfaatan pangan fungsional kepada 40 orang ibu hamil .
Adapun jenis pangan fungsional yang diperkenalkan kepada kelompok ibu hamil adalah
berupa : Puding kelor, Nugget kelor, dan Brownis Kelor

Sosialisasi pemanfaatan pangan fungsional pada kelompok TK/RA


dan PAUD melalui Pemberian Makanan Tambahan untuk Balita PAUD
Dalam rangka asuhan mandiri pemanfaatan pangan fungsional pada kelompok TK/RA dan PAUD, maka BKTM
telah melakukan kegiatan sosialisasi pemanfaatan pangan fungsional yang diharapkan dapat menjamin tumbuh
kembanag anak yang lebih baik. Jenis PMT yang telah diberikan terhadap 118 anak, adalah Bubur Kacang Hijau,
Nugget Kelor Sayuran, Puding Kelor, Onde-Onde Ubi Ungu dan Puding Ubi Ungu, yang terbuat dari bahan
makanan lokal ditambah bahan pangan herbal seperti tepung daun kelor.

Makanan yang paling disukai anak dari segi rasa adalah Puding Kelor dan Puding Ubi Ungu, dari segi tekstur
yang disukai adalah Puding Ubi Ungu dan dari segi aroma yang disukai adalah Onde-Onde Ubi Ungu. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa dalam pembuatan pangan fungsional memperhatikan apa yang menjadi
kesukaan anak agar efektif dalam pemanfaatannya
INOVASI PENGEMBANGAN MODEL DAN METODE PELAYANAN GIZI

Teknologi Tepat Guna Pengembangan Pangan Lokal menjadi Pangan Fungsional

Konseling Pemanfaatan Pangan lokal sebagai pangan Fungsional


PERAN BKTM TERHADAP PENYEDIAAN PANGAN FUNGSIONAL
TAHUN 2014

BAHAN DAUN KELOR

PUDING KELOR

BRONIS KELOR KERUPUK KELOR


BAHAN UBI UNGU

KERIPIK UBI UNGU

ONDE-ONDE UBI UNGU


CENDOL UBI UNGU
BAHAN LABU KUNING

PUDING LABU KUNING


ES KRIM
BAHAN KULIT PISANG

ES KRIM
ES KRIM KULIT PISANG
DAFTAR PRODUK MAKANAN DAN MINUMAN FUNGSIONAL
PELAYANAN AKUPUNTUR
Oleh :
Dokter, Perawat
Sepuluh Kasus Terbanyak di Pelayanan Akupuntur
Tahun 2015
akupuntur
PENGEMBANGAN MODEL PELAYANAN AKUPUNTUR DI LUAR GEDUNG
Pemanfaatan Akupuntur Terhadap Penurunan Skala Nyeri Haid
Pada Kelompok Usia Produktif di Kota Makassar

Gambaran Efektifitas Akupuntur Terhadap Penurunan Skala Nyeri Haid


Pada Usia Produktif

Dari hasil grafik diatas menunjukkan bahwa


terdapat hubungan yang bermakna antara
pemberian terapi akupunktur terhadap
penurunan skala nyeri haid pada usia produktif.
Hasil uji korelasi (r) sebelum dan sesudah
adalah (-0,28) . (r) negatif menunjukkan
bahwa dengan terapi akupuntur dapat
menurunkan skala nyeri haid pada penderita
nyeri haid

Sebagai bahan acuan dalam pembuatan SPO tata laksana pada khususnya akupuntur Institusi dalam
rangka pengembangan dan penerapan model pelayanan tradisional, alternatif dan komplementer.
Hasil analisa data menunjukkan
bahwa 82% dari kelompok Osteo
Arthritis Lutut mengalami
penurunan tingkat nyeri. Efektifitas
akupuntur terhadap penurunan
nyeri pada kelompok Osteo
Arthritis Lutut sudah mulai nampak
pada terapi ke 7 yaitu 61% .

PEMANFAATAN AKUPUNTUR PADA


KEOMPOK PENDERITA OSTEO ARTHRITIS LUTUT
INOVASI PENGEMBANGAN MODEL AKUPUNTUR

Pengembangan pelayanan akupunktur dengan


hipnoterapi

Buku saku Penanganan Kasus Dengan Akupunktur


PELAYANAN AKUPRESUR
Oleh : Dokter,Fisioterapis,perawat
BODY SYSTEM MIND-
SPIRIT
↑ Stamina Metabolism ↑ Relaxation
↓ Tension Circulation ↓ Stress
↑ Muscle tone Spine Restful sleep
↑ Joint flexibility Lymphatic
Posture CNS
Balance Immune Cortisol
depressant
INTEGRATED - HOLISTIC
10 Kasus Terbanyak dengan Tindakan Akupresur Tahun 2015

Sumber: Data Sekunder Instalasi layanan akupresur


Lokasi titik akupressur untuk
Batuk pilek
Dikuatkan:
LU 1
LU 9
BL 13
ST 36
CV 22
Dilemahkan :
St 40
LI 4
LI 20
Meridian yg di
urut: LU dan LI
Lokasi titik akupressur untuk
Gangguan Nafsu Makan (anoreksia)

DIKUATKAN
LI 4
BL 20
BL 21
ST 36
SP 6
DILEMAHKAN
PC 6
MERIDIAN YG
DIURUT:
BL
ST
PIJAT BAYI/BALITA
Pemanfaatan Pemberian Pemberian Akupressur terhadap Peningkatan Nafsu Makan pada
Anak Usia Dini Umur 2-6 Tahun di Kota Makassar

Gambaran peningkatan nafsu makan berdasarkan frekuensi Indeks


Pemberian makan (IPM)Pre dan Post perlakukan akupressur
LUAR
GEDUNG

Akupresur memberikan pengaruh yang


bermakna terhadap peningkatan nafsu
makan pada peserta didik PAUD dengan
nilai p = 0,000 (p < 0,05)

MANFAAT
Memberikan informasi tentang manfaat akupressur terhadap
peningkatan nafsu makan anak usia dini.

Mensosilisasikan pemanfaatan layanan akupressur pada


masyarakat.

Sosialisasi tugas pokok dan fungsi BKTM Makassar kepada mitra


kerja, mitra binaan, dan masyarakat.
Pemanfaatan Akupressur dan Eflurage Massage terhadap
peningkatan Produksi ASI pada Kelompok Ibu Menyusui

• Rerata frekuensi menyusui sebelum diberikan akupresur dan eflurage


massage pada payudara adalah 6 kali sehari
• Rerata frekuensi menyusui setelah diberikan akupresur dan eflurage
massage pada payudara adalah 8 kali sehari
• Dengan demikian terjadi peningkatan produksi ASI sebesar 33,33%

Akupresur dan eflurage massage memberikan pengaruh yang bermakna terhadap


peningkatan produksi ASI sebesar 33,33% dengan nilai p = 0,000 (<0,05).

Memberikan informasi tentang terapi akupresur dan eflurage massage terhadap peningkatan produksi ASI.

Mensosilisasikan penggunaan terapi akupresur dan eflurage massage pada masyarakat.

Sosialisasi tugas pokok dan fungsi BKTM Makassar kepada mitra kerja, mitra binaan, dan masyarakat

MANFAAT
ASUHAN MANDIRI AKUPRESUR PADA ASUHAN MANDIRI AKUPRESUR PADA
KELOMPOK IBU HAMIL HYPEREMESIS KELOMPOK IBU BAYI BALITA
GRAVEDARIUM TRIMESTER I DI PUSKESMAS TERHADAP PENINGKATAN BERAT
KOTA MAKASSAR TAHUN 2013 BADAN PADA PENDERITA GIZI
KURANG TAHUN 2014

Berdasarkan hasil
Berdasarkan hasil analisa data analisa data
bahwa ibu hamil dengan mual menunjukkan bahwa
muntah pada trimester pertama 100% bayi balita yang
dengan penekanan titik akupresur mendapatkan
PC 6 mengalami penurunan pelayanan akupresur
frekuensi mual muntah. mengalami
peningkatan berat
badan
PELAKSANAAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
YANKESTRAD DI PROV. JEJARING

Promkes, adminkes, epidemiolog


PELAKSANAAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL,
ALTERNATIF, DAN KOMPLEMENTER
Persentasi Kab./Kota yang Dimonitoring dan Evaluasi
Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif, dan
Komplementer Tahun 2015

PROVINSI KAB./KOTA KAB./KOTA YANG


DIMONEV
JUMLAH %

Terpantaunya dan Bali 9 9 100,00


Kalimantan Timur 10 9 90,00
terevaluasinya pelayanan Kalimantan Tengah 14 7 50,00

kesehatan tradisional, Kalimantan Selatan 13 3 23,08


Kalimantan Barat 14 14 100,00
alternative, dan Kalimantan Utara 5 0 0,00
komplementer pada 241 Nusa Tenggara Barat 10 8 80,00

kab./kota di 18 provinsi Nusa Tenggara Timur 22 2 9,09


Sulawesi Selatan 24 23 95,83
jejaring. Sulawesi Tenggara 17 12 70,59
Sulawesi Utara 15 8 53,33
Gorontalo 6 6 100,00
Sulawesi Tengah 13 4 30,77
Sulawesi Barat 6 6 100,00
Maluku 11 11 100,00
Maluku Utara 10 8 80,00
Papua 29 9 31,03
Papu Papua Barat 13 6 46,15
Total 241 145 60,17
Pelaksanaan Kemitraan
Lintas Program Dan Lintas Sektor Terkait
Termasuk Dunia Usaha
Sosialisasi dan Advokasi di Bidang Pelayanan Kesehatan
Tradisional LP/LS
Sosialisasi dan Advokasi Yankestradkomp BKTM
Tahun 2015

Jumlah Sumber Dana


Tahun Sosialisasi APBN DEKON APBD
Tahun 2014 = 3 MOU
2013 11 9 0 2
2014 19 10 3 6
2015 16 8 4 4
Tahun 2015 = 14 MOU
Sumber: Data Sekunder Instalasi Kemitraan

Implementasi pelayanan kesehatan tradisional di kab./kota provinsi jejaring dengan peran dari semua sektor

Terselenggaranya sinergi dan integrasi kegiatan pelayanan kesehatan tradisional dengan program lainnya (LS/LP) di
kab./kota provinsi jejaring
PENGEMBANGAN KEMITRAAN DENGAN INSTANSI LS/LP,
PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA
Pengembangan kemitraan Yankestradkomp
Tahun 2013-2015
Terselenggaranya pengembangan kemitraan dengan dunia
No Jenis Institusi Jumlah %
Usaha dalam pelaksanaan yankestradkomp yang aman dan
bermanfaat

1 Perguruan Tinggi/Sekolah 28 24.35

Lintas Sektor Luar Implementasi pelayanan kesehatan tradisional yang aman dan
2 7 6.09 bermanfaat dengan peran dari Dunia Usaha.
Kesehatan

3 Lintas Sektor Kesehatan 73 63.48

4 Dunia Usaha 7 6.09

TOTAL 115 100


Sumber: Data Sekunder Instalasi Kemitraan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai