SKENARIO 1
Nenek Nori 75 tahun datang ke RSU diantar anaknya dengan keluhan utama nyeri hebat di paha
kiri. Nyeri dirasakan 3 jam yang lalu setelah ia tersenggol cucunya yang sedang bermain sepeda
lalu ia terjatuh. Nenek Nori kemudian merasakan nyeri pada paha kirinya dan tidak dapat
berjalan sehingga harus dibopong anaknya untuk masuk kedalam rumah. Oleh anaknya ia diberi
obat penghilang nyeri sehingga nyerinya sedikit berkurang. Nenek Nori kemudian dibawa ke RS
untuk diperiksa lebih lanjut. Sewaktu usia 35 tahunNenek Nori pernah terjatuh akibat terpeleset
dikamar mandi, namun tidak menimbulkan keluhan seperti ini. Nenek Nori sudah menopause
sejak 25 tahun yang lalu dan sewaktu muda jarang minum susu. Pemeriksaan fisik didapatkan
tanda vital baik dan ditemukan deformintas pada paha kiri, tidak terdapat luka terbuka. Dokter
yang memeriksanya lalu meminta Nenek Nori untuk melakukan pemeriksaan Radiologi.
Klarifikasi Istilah 1
1. Nyeri
: Pengalaman sensoris yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan.
2. Menopause
: Periode ketika siklus menstruasi terhenti dan hormon-hormon kelamin
wanita yang menghilang dengan cepat sampai tidak ada. Pada usia 40-50 taun.
3. Deformitas
Identifikasi Masalah
1. Meakna klinis Nenek Nori mengalami nyeri hebat di paha kirinya sejak 3 jam yang lalu,
dan bagaimana mekanismenya?
2. Penyakit apa saja yang ditandai dengan nyeri hebat di paha kiri?
3. Mengapa nyeri pada paha kirinya menyebabkan Nenek Nori tidak dapat berjalan hingga
harus dibopong?
4. Oba apa saja yang mungkin di berikan kepada nenek nori untuk mengatasi rasa nyeri ?
5. Bagaimana mekanisme obat penghilang rasa nyeri ?
6. Apa hubungannya jatuh pada usia 35 tahun dengan jatuh pada usia 75 tahun?
7. Apa hubungannya menopause dengan keluhan yang dialami Nenek Nori?
8. Apa hubungan Nenek Nori jarang minum susu dengan keluhan sekarang?
9. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan fisik Nenek Nori ?
10. Pemeriksaan radiologi apa yang sebaiknya dilakukan kepada Nenek Nori ?
11. Bagaimana alur diagnosa dari penyakit Nenek Nori?
12. Apa saja diagnosa banding dari penyakit Nenek Nori?
13. Apa yang terjadi pada Nenek Nori?
14. Apa definisi dari penyakit Nenek Nori?
15. Apa saja klasifikasi dari penyakit Nenek Nori ?
16. Bagaimana epidemiologi dari penyakit Nenek Nori?
17. Apa etiologi dari penyakit Nenek Nori?
18. Apa saja faktor resiko dari penyakir Nenek Nori ?
19. Bagaimana patofisiologi/patogenesis dari penyakit Nenek Nori?
20. Apa saja manifestasi klinis dari penyakit Nenek Nori?
21. Bagaimana tatalaksana dan edukasi dari penyakit Nenek Nori?
22. Apa saja komplikasi dari penyakit Nenek Nori?
23. Bagaiamana prognosis dari penyakit Nenek Nori?
ANALISIS MASALAH
1. Makna klinis Nenek Nori mengalami nyeri hebat di paha kirinya sejak 3 jam yang lalu,
dan bagaimana mekanismenya? (11)
Jawab :
Nyeri hebat yang di rasakan oleh nenek nori adalah adanya kelainan atau terjadinya
fraktur dimana adanya kerusakan jaringan, pembuluh darah, saraf dan jaringan
penyokong lainnya yang menyebabkan terjadinya sensasi nyeri pada nenek nori.
Pada kasus nenek Nori kemungkinan yang terjadi adalah fraktur pada os femur sisnistra
yang terjadi akibat proses penuaan dan menopause.Akibat proses penuaan sehingga
terjadi ketidakseimbangan antara pembentukan osteoklas dibandingkan osteoblas
mengakibatkan tulang yang rapuh apabila terkena trauma.berikut tahapan stimulasi rasa
nyeri:
a) Transduksi
merupakan proses perubahan rangsang nyeri menjadi suatu aktifitas listrik yang akan
diterima ujung - ujung saraf. Rangsang ini dapat berupa stimulasi fisik, kimia,
ataupun panas. Dan dapat terjadi di seluruh jalur nyeri.
b) Transmisi
adalah proses penyaluran impuls listrik yang dihasilkan oleh proses transduksi
sepanjang jalur nyeri, dimana molekul molekul di celah sinaptik mentransmisi
informasi dari satu neuron ke neuron berikutnya
c) Modulasi
adalah proses modifikasi terhadap rangsang. Modifikasi ini dapat terjadi pada
sepanjang titik dari sejak transmisi pertama sampai ke korteks serebri. Modifikasi ini
dapat berupa augmentasi (peningkatan) ataupun inhibisi (penghambatan).
d) Persepsi
adalah proses terakhir saat stimulasi tersebut sudah mencapai korteks sehingga
mencapai tingkat kesadaran, selanjutnya diterjemahkan dan ditindaklanjuti berupa
tanggapan terhadap nyeri tersebut.
2. Penyakit apa saja yang ditandai dengan nyeri hebat di paha kiri?
Jawab :
osteoporosis
fraktur acetabullum os femur
dislokasi articulatio coxae
paget disease
osteomalasia
osteoarthritis riketsia
3. Mengapa nyeri pada paha kirinya menyebabkan Nenek Nori tidak dapat berjalan hingga
harus dibopong? (11)
Jawab :
Karena rasa nyeri yang hebat pada paha kirinya membuat nenek nori tidak sanggup
berjalan atau mengurangi intensitas pergerakan pada tungkainya untuk menghindari rasa
nyeri yang dirasakan, rasa nyeri hebat yang dirasakan kemungkinan karena fraktur akibat
trauma yang dipengaruhi juga karena rapuhnya tulang nenek nori.
4. Oba apa saja yang mungkin di berikan kepada nenek nori untuk mengatasi rasa nyeri ?(2)
Jawab :
- Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (NSAID)
Contohnya : ibuprofen, asam mefenamat
-
Obat Opioid
Contohnya : Metadon,Kodein,fentanil
(5,12)
Jawab :
Obat penghilang rasa nyeri (analgetik) bekerja melalui penghambatan enzim
siklooksigenase pada biosintesis prostaglandin , sehingga konversi asam arakhidonat
menjadi PG-G2 terganggu dan mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri
a. mekanisme kerja NSAID
Obat-obatan anti inflamasi non steroid (AINS) memiliki ekanisme kerja yang
berhubungan dengan system biosintesis prostaglandin (PG). Penelitian lanjut
mengungkapkan bahwa produksi PG akan meningkat jika sel mengalami kerusakan.
Disaat terjadinya trauma atau kerusakan ada membrane sel maka akan disintesis
fosfolipid yang nanti nya menjadi asam arakidonat. Melalui enzim siklooksigenase
(COX) dan enzim lipoksigenase, asam arakidonat akan diubah menjadi endoperoksi dan
hidroperoksid yang kemudian dapat mengeluarkan mediator-mediator infalamasi. Berikut
adalah diagram pensintesisan mediator-mediator inflamasi dimulai dari adanya trauma
atau luka pada sel:
Mekanisme kerja utama NSAID adalah dengan menghambat enzim COX dimana
enzim ini terdapat dalam 2 isoform disebut COX-1 dan COX-2. Enzim COX-1 essensial
dalam pemeliharaan berbagai fungsi dalam kondisi normal diberbagai jaringan khususnya
ginjal, saluran cerna, dan trombosit, aktivasinya di mukosa lambung menghasilkan
prostasiklin yang bersifat sitoprotektif. Enzim COX-2 mempunyai fungsi fisiologis yaitu
di ginjal, jaringan vascular dan pada proses perbaikan jaringan. COX-1 menghasilkan
Tromboksan A2 dari sintesis trombosit, menyebabkan agregasi trombosit, vasokonstriksi,
dan proliferasi sel otot polos, sementara COX-2 mensintesis prostasiklin (PGI 2) yang
menyebabkan penghambatan agregasi trombosit, vasodilatasi dan efek anti-proliferatif.
Berdasarkan penelitian prostaglandin E2 (PGE2) dan prostasiklin (PGI2) dalam jumlah
nanogram menimbulkan eritema, vasodilatasi dan peningkatan aliran darah
lokal,sehingga pada keadaan trauma hal inilah yang seharusnya dapat
dihambat.Berdasarkan selektivitasnya NSAID terdiri dari non-selektif COX inhibitor dan
COX-2 inhibitor.
Non selektif COX inhibitor antara lain:
1. Derivat asam salisilat
2. Derivat asam propionate
3. Derivat asam antranilat
4.
5.
6.
7.
6. Apa hubungannya jatuh pada usia 35 tahun dengan jatuh pada usia 75 tahun?
Jawab :
Tidak ada hubungannya. Karena pada usia 35 tahun Nenek Nori tidak mengalami
kerusakan tulang, sedangkan pada usia 75 tahun, sesuai dengan pertambahan umur sudah
terjadi pengurangan massa tulang dan degeneratif.
7. Apa hubungannya menopause dengan keluhan yang dialami Nenek Nori? (15)
Jawab :
Karena saat wanita memasuki masa menopause, fungsi ovarium menurun, sehingga
mengurangi produksi 2 hormon: estrogen dan progesterone. Salah satu fungsi estrogen
adalah mempertahankan tingkat remodeling tulang yang normal. Estrogen menyebabkan
meningkatnya aktivitas osteoblastik. Oleh karena itu, pada saat pubertas, ketika wanita
memasuki masa reproduksi, laju pertumbuhannya menjadi cepat selama beberapa tahun.
Beberapa kondisi yang terjadi jika kadar estrogen turun:
a) Siklus remodeling tulang berubah.
b) Pengurangan jaringan dimulai.
c) Tingkat resorpsi tulang menjadi lebih tinggi daripada formasi tulang, sehingga
mengakibatkan berkurangnya massa tulang.
d) Tulang trabekular sangat terpengaruh pada kondisi ini, karena tingkat
turnovernya tinggi.
8. Apa hubungan Nenek Nori jarang minum susu dengan keluhan sekarang ? (13)
Jawab :
Kalsium yang terkandung dalam susu sangat di butuhkan oleh orang lanjut usia, dimana
kandungan kalsium dapat digunakan untuk menghambat terjadinya osteoklast dan
membantu dalam proses osteoblast yang akan menhambat terjadinya osteoporosis
Peningkatan asupan kalsium akan membantu mempercepat pemulihan atau penyembuhan
patah tulang. Kalsium ini bisa didapatkan dalam susu, sayuran dan dalam bentuk
suplemen.
9. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan fisik Nenek Nori ? (4)
Jawab :
Pemeriksaan fisik regional fraktur batang femur tertutup.
a. Look : Deformitas paha kiri: kemungkinan akibat terjadinya pergeseran terhadap
tulang (os femur), hal ini didukung dengan keadaan nenek Nori yang mengalami
nyeri hebat dan kaki kiri tidak bisa digerakkan sehingga ia tidak bisa berjalan.
Feel : didapatkan adanya nyeri tekan (tenderness) dan krepitasi pada daerah paha.
Move : pada pemeriksaan didapatkan adanya gangguan/ keterbatasan gerak tungkai,
misalnya ketidakmampuan menggerakkan kaki dan penurunan kekuatan otot ekstremitas
bawah dalam melakukan pergerakan.
nenek nori ditemukan :
Look : adanya deformitas.
10. Pemeriksaan radiologi apa yang sebaiknya dilakukan kepada Nenek Nori ? (7)
Jawab :
Pemeriksaan radiologi yang dilakukan bertujuan untuk menentukan jenis dan kedudukan
fragmen fraktur dan melihat apakah terdapat kemungkinan jaringan lain yang terkena
seperti otot, sendi, ligament atau tendon. Terdapat beberapa pemeriksaan radiologi yang
dapat dilakukan yaitu:
a. Foto Roentgen: syarat yang harus dipenuhi yaitu lokasi cedera atau trauma
diletakkan ditengah foto dan menggunakan sinar yang menembus tempat ini
secara tegak lurus. Posisi pada foto roentgen adalah lateral dan anterior posterior,
dimana pada kasus ini harus dibuat dua lembar foto dengan arah yang saling tegak
lurus.
b. CT-scan: dapat melihat lebih detail mengenai jaringan yang terkena trauma
sehingga detail kerusakannya akan tampak lebih jelas dan memudahkan dalam
penentuan jenis dan kedudukan jika terjadi fraktur.
Bone densitometry (BMD)
Merupakan pemeriksaan kepadatan tulang dan umumnya berkorelasi dengan
kekuatan tulang pada sisi atau bagian perifer, misalnya tumit atau lengan bawah.
Berbagai teknik pengukuran BMD
- Single energy absorptiometry digunakan untuk mengukur densitas tulang pada
sisi atau bagian perifer, misalnya tumit atau lengan bawah
- Single photon absorptio-metry (SPA) memakai sumber photon antara lain iodine
125 dan pancaran photon akan menembus sejumlah jaringan mineral tulang yang akan
dihitung dan dilaporkan sebagai densitas mineral
- Single energy X-ray Absorptiometry (SXA) pada saat ini telah digantikan
dengan Single Photon Absorptiometry (SPA) dan teknik ini digunakan untuk scanning
pergelangan tangan saja sedang untuk mengukus densitas vertebra dan panggul teknik ini
tidak dapat memberikan hasil secara tepat.
- Vertebra dan panggul hanya dapat diukur dengan tepat memakai teknik dual
energy absorptiometry memakai photon (DPA) atau x-ray (DXA atau DEXA). Sejumlah
kalsium yang berada pada tempat yang diukur disebut Bone Mineral Content (BMC).
Apabila BMC didapat dengan cara pengukuran area atau volume maka akan didepatkan
nilai BMD
- Metode Quantitative Ultrasound (QUS) termasuk Broad-band Ultrasound
Attenuation (BUA), Speed of Sound (SOS) atau Ultrasound Velocity (UV) akhir-akhir ini
telah dipasarkan dan telah dilakukan evaluasi secara luas manfaatnya untuk mengukur
status tulang (osteoporosis) pada tumit dan jari.
- Computerised Tomography (CT) telah dipakai untuk mengukur densitas tulang
baik pada tulang tangan maupun pada vertebra. Keuntungan utama metode ini dalam
mengukur densitastulang trabekula, menunjukkan densitas tulang secara volumetrik
murni,berbeda dengan DEXA yang hanya mampu memberikan densitas tulang areal.
- MRI dapat mendeteksi densitas tulang secara tidak langsung. Kelemahan teknik
iniadalah bahwa penderita harus dalam posisi tetap diam dalam waktu yang lama serta biaya
pemeriksaannya mahal. Pada saat ini pemeriksaan MRI tulang tetap dipakai untuk keperluan
penelitian. (Kanis et al, 1996)
11. Bagaimana alur diagnosa dari penyakit Nenek Nori? (5)
Jawab :
Alur diagnosis
untuk mendiagnosis fraktur, pertama tama dapat dilakukan anamnesis baik dari pasien
maupun pengantar pasien. informasi yang digali adalah identitas pasien seperti umur
,pekerjaan, keseharian pasien seperti dalam skenario pasien jarang minum susu di waktu
muda dan pada perempuan tanyakan apakah ia sudah menopause atau belum , anamnesis
lainnya yang akan memperkuat diagnosa. Selain itu tanyakan juga mekanisme cedera,
apakah pasien mengalami cedera atau fraktur sebelumnya. pasien dengan fraktur tibia
mungkin akan mengeluh rasa sakit, bengkak dan ketidakmampuan untuk berjalan atau
bergerak, sedangkan pada fraktur fibula pasien kemungkinan mengeluhkan hal yang sama
kecuali pasien mungkin masih mampu bergerak.
Selain anamnesis, pemeriksaan fisik juga tidak kalah pentingnya. pemeriksaan fisik
yang dibutuhkan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu look, feel, move. yang pertama
look atau inspeksi di mana kita memperhatikan penampakan dari cedera, apakah ada fraktur
terbuka (tulang terlihat kontak dengan udara luar). apakah terlihat deformitas dari
ekstremitas tubuh, hematoma, pembengkakan dan lain-lain. hal kedua yang harus
diperhatikan adalah feel atau palpasi. kita harus mempalpasi seluruh ekstremitis dari
proksimal hingga distal termasuk sendi di proksimal maupun distal dari cedera untuk
menilai area rasa sakit, efusi, maupun krepitasi. seringkali akan ditemukan cedera lain yang
terjadi bersamaan dengan cedera utama. poin ketiga yang harus dinilai adalah move.
penilaian dilakukan untuk mengetahui rom (range of motion). seringkali pemeriksaan rom
tidak bisa dilakukan karena rasa sakit yang dirasakan oleh pasien tetapi hal ini harus tetap
didokumentasikan. pemeriksaan ekstrimitas juga harus melingkupi vaskularitas dari
ekstrimitas termasuk warna, suhu, perfusi, perabaan denyut nadi, capillary return
(normalnya < 3 detik) dan pulse oximetry. pemeriksaan neurologi yang detail juga harus
mendokumentasikan fungsi sensoris dan motoris
Tinggi badan dan berat badan harus di ukur pada setiap pasien osteoporosis. Demikian
juga gaya berjalan pasien, deformitas tulang, nyeri spinal dan jaringan parut pada leher.
Pasien dengan osteoporosis menunjukkan kifosis dorsal atau gibbus ( Dowagers hump ) ada
penurunan tinggi badan. Selain itu juga didapatkan protuberansia abdomen, spasme otot
paravetebral dan kulit yang tipis ( tanda McConkey).
b.
c.
Vertebra
Femur proksimal
Metakarpal
Skintigrafi tulang
4. Sonodensitometri
Metode ini lebih murah dalam menilai densitas tulang perifer dengan menggunakan
gelombang suara dan tanpa adanya resiko radiasi. Dilakukan pengukuran densitas
btulang berdasarkan kecepatan gelombang suara, atenuasi ultrasound broadband dan
kekakuan (stiffness). Namun, metode ini masih dalam penelitian.
5. Magnetic Resonance Imaging
MRI mepunyai kemampuan yang cukup menjanjikan dalam menganalisa struktur
trabekula dan sekitarnya. Metode ini mempunyai kelebihan dengan tidak adanya efek
radiasi, namun juga sedang dalam penelitian.
12. Apa saja diagnosa banding dari penyakit Nenek Nori? (3)
Jawab :
- Osteoporosis
Rheumatoid Arthritis
Osteoarthritis
Fraktur os femur
Dislokasi articulation coxae
fraktur femur
dari usia penderita tidak ditemukan adanya kelompok usia yang menonjol, namun
yang jelas adalah hampir semuanya dalam usia produktif sehingga penanganan yang
optimal sangat diperlukan supaya dapat kembali ke produktivitasnya semula.
17. Apa etiologi dari penyakit Nenek Nori? (4)
Jawab :
- Osteoporosis
Penyebab primer :
1. Defisiensi estrogen.
2. Perubahan yang berhubungan dengan penuaan.
Penyebab sekunder :
1. Sejarah keluarga : pada keluarga yang mempunyai sejarah osteoporosis, anak-anak
yang dilahirkannya cenderung akan mempunyai penyakit yang sama.
2. Gangguan endokrin, meliputi : hiperparatiroidism, hipogonadism, hipertiroidism,
DM, penyakit cushing, prolaktinoma, akromegali, insufisiensi adrenal.
3. Gangguan nutrisi dan gastrointestinal, meliputi : penyakit IBD, celiac disease,
malnutrisi, riwayat pembedahan gastric bypass, penyakit hari kronis, anoreksia
nervosa, defisiensi kalsium atau vit D.
4. Penyakit ginjal, meliputi : GGK dan idiopatik hiperkalsiuria.
5. Penyakit rematik, meliputi : reumatoid arthritis, ankylosing spondylitis, lupus
eritematus sistemik.
6. Gangguan hematologi, meliputi : multipel myeloma, talasemia, leukemia, limfoma,
hemofilia, sikle cell disease, dan mastositosis sistemik.
7. Gangguan genetik, meliputi : cystic fibrosis, osteogenesis imperfekta,
homocystinuria, sindrom Ehlers-Danlos, sindrom Marfan, hemokromatosis,
hipofosfatasia.
8. Gangguan lainnya, meliputi : porfiria, sarcoid, imobilisasi, kehamilan/laktasi, COPD,
nutrisi parenteral, HIV/AIDS.
9. Obat-obatan. Beberapa golongan obat yang meningkatkan kehilangan matriks tulang,
meliputi :
a. Kortikosteroid : prednison (5 mg/hari minimal pemberian 3 bulan).
b. Antikonvulsan : phenytoin, barbiturates, karbamazepine.
c. Heparin (penggunaan jangka panjang.
d. Kemoterapetik/obat-obatan transplantasi : siklosporin, tacrolimus, platinum
compounds, siklofosfamida, ifosfamide, metotreksat.
e. Hormonal/terapi endokrin : GnRH agonist, LHRH analogs,
depomedroxyprogesterone, excessive thyroid supplementation.
f. Litium.
g. Aromatase inhibitors : exemestane, anastrazole.
-
Fraktur femur
1. Peristiwa trauma tunggal
Sebagian besar fraktur disebabkan oleh kekuatan yang tiba-tiba dan berlebihan, yang
dapat berupa benturan, pemukulan, penghancuran, penekukan atau terjatuh dengan
posisi miring, pemuntiran atau penarikan.
2. Kelemahan abnormal pada tulang (fraktur patologik)
Fraktur dapat terjadi oleh tekanan yang normal jika tulang itu lemah ( misalnya oleh
tumor) atau kalau tulang itu sangat rapuh (misalnya pada penyakit paget).
18. Apa saja faktor resiko dari penyakir Nenek Nori ? (4)
Jawab :
Osteoporosis
1. Wanita
Osteoporosis lebih banyak terjadi pada wanita. Hal ini disebabkan pengaruh hormon
estrogen yang mulai menurun kadarnya dalam tubuh sejak usia 35 tahun. Selain itu,
wanita pun mengalami menopause yang dapat terjadi pada usia 45 tahun.
2. Usia
Seiring dengan pertambahan usia, fungsi organ tubuh justru menurun. Pada usia 7585 tahun, wanita memiliki risiko 2 kali lipat dibandingkan pria dalam mengalami
kehilangan tulang trabekular karena proses penuaan, penyerapan kalsium menurun
dan fungsi hormon paratiroid meningkat.
3. Ras/Suku
Ras juga membuat perbedaan dimana ras kulit putih atau keturunan asia memiliki
risiko terbesar. Hal ini disebabkan secara umum konsumsi kalsium wanita asia
rendah. Salah satu alasannya adalah sekitar 90% intoleransi laktosa dan menghindari
produk dari hewan. Pria dan wanita kulit hitam dan hispanik memiliki risiko yang
signifikan meskipun rendah.
kalsium itu berasal dari proses pembentukan tulang. Selain itu kafein dan alkohol bersifat
toksin yang menghambat proses pembentukan massa tulang (osteoblas).
Malas Olahraga
Wanita yang malas bergerak atau olahraga akan terhambat proses osteoblasnya
(proses pembentukan massa tulang). Selain itu kepadatan massa tulang akan
berkurang. Semakin banyak gerak dan olahraga maka otot akan memacu tulang untuk
membentuk massa.
Merokok
Ternyata rokok dapat meningkatkan risiko penyakit osteoporosis. Perokok sangat
rentan terkena osteoporosis, karena zat nikotin di dalamnya mempercepat penyerapan
tulang. Selain penyerapan tulang, nikotin juga membuat kadar dan aktivitas hormon
estrogen dalam tubuh berkurang sehingga susunan-susunan sel tulang tidak kuat
dalam menghadapi proses pelapukan.
Disamping itu, rokok juga membuat penghisapnya bisa mengalami hipertensi,
penyakit jantung, dan tersumbatnya aliran darah ke seluruh tubuh. Kalau darah sudah
tersumbat, maka proses pembentukan tulang sulit terjadi. Jadi, nikotin jelas
menyebabkan osteoporosis baik secara langsung tidak langsung.
Saat masih berusia muda, efek nikotin pada tulang memang tidak akan terasa karena
proses pembentuk tulang masih terus terjadi. Namun, saat melewati umur 35, efek
rokok pada tulang akan mulai terasa, karena proses pembentukan pada umur tersebut
sudah berhenti.
Kurang Kalsium
Jika kalsium tubuh kurang maka tubuh akan mengeluarkan hormon yang akan
mengambil kalsium dari bagian tubuh lain, termasuk yang ada di tulang.
6. Mengkonsumsi Obat
Obat kortikosteroid yang sering digunakan sebagai anti peradangan pada penyakit
asma dan alergi ternyata menyebabkan risiko penyakit osteoporosis. Jika sering
dikonsumsi dalam jumlah tinggi akan mengurangi massa tulang. Sebab,
kortikosteroid menghambat proses osteoblas. Selain itu, obat heparin dan antikejang
juga menyebabkan penyakit osteoporosis. Konsultasikan ke dokter sebelum
mengkonsumsi obat jenis ini agar dosisnya tepat dan tidak merugikan tulang.
19. Bagaimana patofisiologi/patogenesis dari penyakit Nenek Nori? (6,7)
Jawab :
Osteoporosis
Osteoporosis merupakan kelainan metabolik tulang yang ditandai dengan berkurangnya
massa tulang dan adanya kerusakan dari arsitektur tulang sehingga terjadi peningkatan
kerapuhan tulang yang dapat menyebabkan mudah terjadi fraktur. Massa tulang yang
berkurang akan membuat tulang semakin tipis dan rapuh sehingga mudah patah pada
trauma yang ringan.
Bone remodelling terjadi seumur hidup dan mencapai puncaknya saat dewasa (sekitar
umur 30 tahun) kemudian menurun sesuai pertambahan umur, kemudian terjadi
keseimbangan antara aktivitas osteblastik dan osteoklastik (pembentukan dan resorpsi
tulang). Keseimbangan tersebut dipengaruhi oleh hormon estrogen, paratiroid dan
kalsitriol.
Pada pasca menopause, terjadi penurunan estrogen yang dapat menyebabkan
meningkatnya resorpsi tulang, dan diduga berhubungan dengan peningkatan sitokin.
Resorpsi tulang tersebut akan meningkatkan kadar kalsium dalam darah dan
menyebabkan penekanan terhadap hormon paratiroid. Kadar hormon paratiroid yang
rendah sering dijumpai pada penderita osteoporosis, yang juga akan menurunkan kadar
1,25 dehydroxy vitamin D (kalsitriol), sehingga penyerapan kalsium jadi menurun.20,33
Telah banyak diketahui bahwa osteoporosis pasca menopause menunjukkan bahwa ada
gangguan penyerapan kalsium serta rendahnya kadar 1,25 Dehydroxy vitamin D dalam
darah.
Fraktur Femur
Tulang bersifat rapuh namun cukup kekuatan dan gaya pegas untuk menahan tekanan
(Apley, A. Graham, 1993). Tapi apabila tekanan eskternal yang datang lebih besar dari
yang dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang yang mengakibatkan
rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang (Carpnto, Lynda Juall, 1995). Setelah terjadi
fraktur, periosteum dan pembuluh darah serta saraf dalam korteks, marow, dan jaringan
lunak yang membungkus tulang rusak. Perdarahan terjadi karena kerusakan tersebut dan
terbentuklah hematoma di rongga medula tulang. Jaringan tulang segera berdekatan ke
bagian tulang yang patah. Jaringan yang mengalami nekrosis ini menstimulasi terjadinya
respon inflamasi yang ditandai dengan vasodilatasi, eksudasi plasma dan leukosit, dan
infiltrasi sel darah putih. Ini merupakan dasar penyembuhan tulang.
20. Apa saja manifestasi klinis dari penyakit Nenek Nori? (6,7)
Jawab :
Beberapa gejala klasik dan tanda fraktur adalah sebagai berikut:
a. Adanya riwayat trauma
b. Rasa nyeri dibagian tulang yang patah
c. Bengkak dibagian tulang yang patah
d. Deformitas (angulasi, rotasi, diskrepansi)
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Nyeri tekan
Krepitasi
Gangguan fungsi musculoskeletal akibat nyeri
Putusnya kontinuitas tulang
Gangguan neurovaskular
Spasme otot
Setelah terjadinya fraktur, biasanya terdapat mati rasa pada daerah
fraktur karena trauma yang terjadi pada saraf tersebut. Biasanya mati rasa
terjadi sampai 20 menit pertama pasca fraktur. Namun, sekali mati rasa telah
menghilang, maka berikutnya akan terjadi nyeri yang hebat yang hanya bisa
dikurangi dengan medikasi atau penatalaksanaan patah tulang. Nyeri ini
terjadi akibat spasme otot disekitar tempat yang patah, atau akibat segmen
fraktur, atau karena kerusakan jaringan lunak disekitarnya.
21. Bagaimana tatalaksana dan edukasi dari penyakit Nenek Nori? (8,14,16)
Jawab :
Tata Laksana osteoporosis Komprehensif
-Preventif : dengan menjaga asupan kalsium dan vitamin D, berjemur di sinar matahari
pagi, senam osteoporosis
-Kuratif
farmakologi :
a. terapi sulih hormon (gold standard) namun perlu pengawasan dokter ahli karena
kemungkinan terjadinya keganasan
b. kalsitonin
c. bifosfonat
d. garam florida
e. steroid anabolic
f. vitamin D dan turunannya
g. Kalsium (1000 mg/hr untuk pria dan 1500 mg/hr untuk wanita)
h. Non farmakologi
i. Terapi fisik
ii. Terapi psikis
Luka terbuka
Laserasi
Infeksi
Varises
Gangguan sirkulasi
Kulit tipis
alergi
b. Skeletal traction
Dipakai terutama pada keadaan yang tidak stabil untuk mengatasi
kerja otot dan kekuatan traksi langsung pada tulang. Dapat untuk
mengontrol adanya rotasi. Indikasi skeletal traction antara lain:
- Bila diperlukan traksi yang lebih berat
Apabila pasien mengalami peningkatan suhu tubuh bisa di berikan parasetamol, bisa juga
diberikan analgetik sesuai tingkatan nyeri namun pada umumnya diberikan NSAID jika
nyeri ringan sampe sedang, bisa juga diberikan antibiotic jika terjadi infeksi.
Edukasi Pasien Osteoporosis
Berdasarkan hasil penelitian Tucker et al. dalam Suryono (2002, 2008), pola
makan yang lebih banyak buah dan sayuran dapat mempertahankan tulang dari
kerusakan, sedangkan mengonsumsi manisan diketahui akan membuat seseorang
mempunyai kepadatan tulang yang rendah baik pada pria meupun wanita manula (umur
69-93 tahun).
Hasil penelitian Sellmeyer et al. dalam Suryono (2001,2008), menyebutkan
bahwa wanita usia tua (>65 tahun) dengan konsumsi bahan pangan yang lebih tinggi
protein hewani daripada nabati menjadi lebih cepat menderita keropos tulang paha dan
lebih besar menderita resiko kerusakan tulang panggul daripada yang mengonsumsi lebih
rendah pangan hewani. Kenyataan ini menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi protein
nabati (sayuran) dan penurunan asupan protein hewani akan dapat menurunkan
kerapuhan tulang dan resiko kerusakan tulang panggul.
Konsumsi kopi dilaporkan dapat menyebabkan adanya resiko tinggi dalam pengurangan
massa tulang pada wanita. Akan tetapi, pada umumnya studi hanya memfokuskan
perhatian pada kandungan kafein yang ada. Sedangkan pada the, yang juga mengandung
kafein, mempunyai kandungan zat lain seperti fla vonoid yang dapat mempengaruhi
massa tulang dengan cara yang berbeda (Suryono, 2008).
Jawab :
Tergantung dengan tindak pencegahan dini osteoporosis saat masih pertumbuhan
sesuai pemenuhan kalsium tubuh, nutrisi, asupan, aktivitas fisik, dan pada masa
menopause tergantung pemenuhan hormon estrogen.
Tergantung waktu pengobatan, jika cepat maka prognosisnya juga akan semakin
baik. Jika sudah terdiagnosis dini osteoporosis maka dilakukan penghindaran faktor
resiko.
Prognosis dari Penyakit yang dialami Nenek Nori :
Ad vitam
: Ad Bonam
Ad Fungsionam
: Dubia ad bonam
Ad sanationam
: Dubia ad malam
Prognosis Pasien Osteoporosis
Prognosis untuk pasien osteoporosis adalah baik, terutama jika kelainannya telah
terdeteksi dan diterapi secepatnya. Densitas tulang, bahkan pada osteoporosis yang parah,
pada umumnya dapat distabilkan atau ditingkatkan. Resiko fraktur dapat dikurangi secara
substansial dengan pengobatan yang adekuat.
Pasien dengan osteoporosis yang ringan memiliki prognosis yang baik. Pada
pasien yang menderita fraktur, tulang dapat disembuhkan menjadi mendekati normal
kembali. Rasa nyeri biasanya akan hilang setelah 1-2 minggu.
Pada beberapa orang, osteoporosis memiliki penyebab yang jelas. Prognosis akan
menjadi lebih baik jika penyebab dapat diidentifikasi dan dikoreksi.
Prognosis Pasien Fraktur
Tulang memperlihatkan kemudahan penyembuhan yang besar tetapi dapat terjadi
sejumlah penyulit atau terdapat kelainan dalam proses penyembuhan.
a) Malunion
Kelainan penyatuan tulang karena penyerasian yang buruk menimbulkan deformitas,
angulasi atau pergeseran.
b) Penyatuan tertunda
Keadaan ini umum terjadi dan disebabkan oleh banyak faktor, pada umumnya banyak
diantaranya mempunyai gambaran hyperemia dan dekalsifikasi yang terus menerus.
Faktor yang menyebabkan penyatuan tulang tertunda antara lain karena infeksi, terdapat
benda asing, fragmen tulang mati, imobilisasi yang tidak adekuat, distraksi, avaskularitas,
fraktur patologik, gangguan gizi dan metabolik.
c) Non union (tidak menyatu)
Penyatuan tulang tidak terjadi, cacat diisi oleh jaringan fibrosa. Kadang-kadang dapat
terbentuk sendi palsu pada tempat ini. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan non union
adalah tidak adanya imobilisasi, interposisi jaringan lunak, pemisahan lebar dari fragmen
(contohnya patella), dan fraktur yang bersifat patologis.
Daftar Pustaka
MIND MAPING
Nenek
nori 75
tahun
-Terjatuh
-umur 75 tahun
- nyeri
-Menopouse
-tidak bisa
berjalan
-jarang minum
susu
-deformitas
paha kiri
Pemeriksaan fisik
-tidak
terdapat luka
terbuka
Suspect
osteoporosis
-vital sign
Suspect Close
Fraktur os femur
sinistra
diagnosi
s