Anda di halaman 1dari 6

Anatomi Pleura

Pendahuluan :

Rongga paru dilapisi oleh selaput pleura (pleura) yang juga menutupi permukaan eksternal dari paru-paru
(Gambar. 1.23B & C). Untuk memvisualisasikan hubungan antara pleura dan paru-paru, dorong kepalan
tangan Anda ke dalam sebuah balon kempes (Gambar. 1.23C). Bagian dalam dari dinding balon
(berdekatan dengan kepalan tangan Anda), yang menggambarkan paru-paru, sebanding dengan pleura
visceral; dinding luar yang tersisa dari balon menggambarkan pleura parietal. Rongga antara lapisan balon
analog dengan rongga pleura. Pada pergelangan tangan Anda (akar paru-paru), dinding dalam dan luar
balon yang continous, lapisan viseral dan parietal pleura, bersama-sama membentuk kantung pleura.

Pleura :

Paru-paru masing-masing diliputi oleh sebuah kantong pleura yang terdiri dari dua selaput serosa yang
disebut pleura, yakni : termasuk permukaannya dalam fisura

1) Pleura parietalis melapisi dinding thorax


2) Pleura visceralis meliputi paru-paru

Cavitas pleuralis adalah ruang potensial antara kedua lembar pleura dan berisi selapis kapiler cairan pleura
serosa yang melumas permukaan pleura dan memungkinkan lembar-lembar pleura menggeser secara
lancar satu tehadap yang lain pada pernapasan

Pleura parietalis melekat pada dinding thorax, mediastinum dan diaphragm. Pleura parietalis mencakup
bagian-bagian berikut

 Pleura kostal menutupi permukaan dalam dinding thorax (sternum, cartilage costalis, costa,
musculus intercostalis, membrane intercostalis, dan sisi vertebra thoracica) It is separated from
the internal surface of the thoracic wall by endothoracic fascia.
 Pleura mediastinal menutupi mediastinum, covers the lateral aspects of the mediastinum,
Superior to the root of the lung, the mediastinal pleura is a continuous sheet passing
anteroposteriorly between the sternum and the vertebral column. At the hilum of the lung, it is
the mediastinal pleura that reflects laterally onto the root of the lung to become continuous with
the visceral pleura
 Pleura diafragmatik menutupi permukaan torakal diaphragm, covers the superior (thoracic)
surface of the diaphragm on each side of the mediastinum, except along its costal attachments
(origins) A thin, more elastic layer of endothoracic fascia, the phrenicopleural fascia, connects the
diaphragmatic pleura with the muscular fibers of the diaphragm
 Pleura servikal (cupula pleurae) terletak diatas costa, setinggi 2-3 cm diatas 1/3 medial clavicula
dan puncaknya membentuk kubah seperti mangkuk di atas apex pulmonis. The cervical pleura
covers the apex of the lung, It is a superior continuation of the costal and mediastinal parts of the
parietal pleura.

Pleura parietalis beralih menjadi pleura visceralis dengan membentuk sudut tajam menurut garis yang
disebut garis refleksi pleural. Ini terjadi pada
 peralihan pleura kostal menjadi pleura mediastinal di sebelah ventral dan dorsal,
 pada peralihan pleura kostal menjadi pleura diafragmatik di sebelah kaudal.
 Pada radix pulmonalis terjadi peralihan pula antara lembar pleura visceralis dan pleura parietalis;
sebuah duplikatur pleura parietalis yang dikenal sebagai ligamentum pulmonale tergantung
kearah kaudal di daerah ini

Pada ekspirasi paru-paru tidak mengisi cavitas pleura sepenuhnya; makanya, pleura diafragmatik
bersentuhan dengan pleura kostal, dan cavitas pleuralis potensial di sini disebut recessus
costodiaphragmaticus.

Relung pleura serupa yang lebih kecil terdapat dorsal sternum. Disini pleura kostal bersentuhan dengan
pleura mediastinal. Cavitas pleura potensial di sini disebut recessus costomediastinalis; relung di sebelah
kiri adalah lebih luas karena incisura cardiac pada paru-paru kiri. Paru-paru memasuki relung pleura (tanpa
mengisinya penuh) pada inspirasi dalam dan keluar pada ekspirasi

Kedua pleura akan bertemu pada radix pulmonis dan ligamentum pulmonale

Vaskularisasi :

 Arteri :
 Pleura parietalis divaskularisasi oleh A. Intercostalis (memperoleh darah dari arteri-arteri
untuk dindin thorax)
 Pleura visceralis divaskularisasi oleh A. Bronchialis, umumnya arteri ini berasal dari pars
thoracica aortae, tetapi A. Bronchialis dextra berasal dari A. Intercostalis posterior superior
dextra. Lalu A. Bronchialis bercabang menjadi atreri yang lebih kecil kemudian memperdarahi
bronkus lalu bronchioles respiratorius. Arteri bronchialis beranastomosis dengan cabang
arteria pulmonalis dalam dinding bronkus kecil dan pleura visceralis

 Vena :
 Vena dari pleura parietalis bersatu dengan vena sistemik bagian dindingg thorax/ bermuara
pada sistem vena dinding thorax
 Vena dari pleura visceralis bermuara ke vena pulmonalis

Limfatik :

Pleura visceralis

 Dalam paru-paru terdapat 2 plexus lymphaticus yang beranastomosis secara luas


 Plexus lymphaticus superficialis terdapat di bawah pleura visceralis
 Pls akan bermuara ke nodi lymphoidei tracheobronchiales superiores/inferiores yang berada di
hilup pulmonis  menuju ke nodi lymphoidei trscheobronchiales superiores/inferiores
 Pls mengandung limfe dari paru-paru dan pleura visceralis
 Plexus sari lagi itu adalah plexus lymphaticus profunda
 Nanti pls sama plp disalurkan ke truncus bronchomediastinalis dexter dan sinister
 Yang dexter  ke ductus lymphaticus dexter, yang sinister  ke ductus thoracicus
Pleura parietalis

 Pembuluh limfatik dari pleura parietalis mengantarkan isinya ke dalam kelenjar limfe dinding
thorax (nodi lymphoidei intercostales, parasternales, mediastinales dan phrenici)
 Beberapa pembuluh limfatik dari pleura servikal membawa isinya ke dalam nodi lymphoidei
axillares

Innervasi

 Saraf paru-paru dan pleura visceralis berasal dari plexus pulmonalis dexter dan radix pulmonis
sinister, sarafnya terdiri dari serabut parasimpatis dari nervus vagus (nervus cranialis X) dan
serabut simpatis dari truncus sympathicus dexter dan sinister
 Serabut simpatis dari N.X bersifat inhibitor terhadap otot bronkial (bronkodilator), motoris
terhadap pembuluh pulmonal (vasokonstriktor) dan inhibitor terhadap kelenjar arbor bronchialis
 Saraf pleura parietalis berasal dari nervus intercostalis dan nervus phrenicus

PLEURA
 Paru-paru masing-masing diliputi oleh sebuah kantong pleura yang terdiri dari 2 selaput serosa
yaitu:
1. Pleura visceral
o Melapisi paru-paru termasuk permukaannya dalam fissure.
o Membuat permukaan paru-paruhalusdanlicinmemungkinkan untuk bergerak
bebas pada pleura parietalis.
o Berhubungan dengan pleura parietal di hilum paru-paru.
o Vaskularisasi berasal dari sirkulasi bronchial.
o Persarafancabang-cabang dari nerve vagus dan simpatis yang mensuplai bronki.
2. Pleura parietalis
o Melapisi dinding thorax.
o Mencakup bagian-bagian berikut:
a. Pleurakostalmenutupi permukaan dalam dinding thorax.
b. Pleura mediastinalmenutupi aspek lateral mediastinum, massa jaringan dan
organ-organ yang memisahkan ruang paru-paru dan kantong pleuranya. Berlanjut
secara superior menjadi root of neck sebagai pleura servikal. Berlanjut pada
bagian anterior dan posterior menjadi pleura kostal. Berlanjut pada bagian
inferior menjadi pleura diafragmatik. Berlanjut pada hilum paru-paru menjadi
pleura visceralis.
c. Pleura diafragmatikmenutupi permukaan superior diafragma. Bentuknya tipis
dan banyak lapisan elastic fascia endothoracic menghubungkan pleura ini dengan
serat muscular diafragma.
d. Pleura servikalmenjulang sekitar 3 cm kedalam leher dengan puncaknya
membentuk kubah seperti mangkuk di atas apex pulmonis. Dikuatkan oleh
perluasan fibrosa fascia endothoracic yang menempel pada batas internal costa
pertama dan prossesus transverse vertebrae C7.

o Pleura parietalis beralih menjadi pleura visceralis dengan membentuk sudut tajam
menurut garis yang disebut garis refleksi pleura.
a. Garis sternal tajam atau curam, terjadi dimana pleura costa berhubungan
dengan pleura mediatinum secara anterior.
b. Garis costa tajam, dimana pleura costa berhubungan dengan pleura
diafragmatik secara inferior.
c. Garis vertebrae lebih membulat, dimana pleura costa berhubungan dengan
pleura mediastinal secara posterior.

 Diantara kedua pleura tersebut terdapat ruang pleura.


o Berisi selapis kapiler cairan pleura serosa yang berfungsi untuk menurunkan friksi
(memungkinkan lembar-lembar pleura bergeser secara lancer satu terhadap yang
lainnya), sebagai surface tension (menyebabkan 2 membran yaitu permukaan paru-paru
dan dinding thorax mendekat satu sama lain seperti film of water menyebabkan 2 lembar
kaca bergeser).
o Ruang pleura berisicairan pleura ± 5-15 ml yang terbentuk akibat ultra filtrasi plasma dari
kapiler pleura parietal karena tekanannya lebih tinggi. Kapiler dari pleura visceral kurang
dominant dalam pembentukan cairan pleura karena letaknya agak jauh dari mesotel.
Keseimbangan cairan pleura dipengaruhi oleh tekanan hidrostatik dan onkotik.

Komposisi cairan pleura


Volume 0,1-0,2 ml/kg
Cell/mm3 1000-5000
% mesotel 3-70%
% monosit 30-75%
% limfosit 2-30%
% granulosit 10%
Protein 1-2 gr/dl
% albumin 50-70%
Glukosa = plasma
LDH < 50%
pH ≥ plasma
 Pada ekspirasi, paru-paru tidak mengisi ruang parietalis sepenuhnya sehingga pleura diafragma
bersentuhan dengan pleura kostal  ruang pleuralis potensial di sini yaitu recessus
costodiafragmaticus.
 Relung pleura serupa yang lebih kecil terdapat dorsal dari sternum sehingga pleura kostal
bersentuhan dengan pleura mediastinal  pleuralis potensial di sini yaitu recessus
costomediastinalis.

Tambahan :

Pleura merupakan membran serosa intratoraks yang membatasi rongga pleura, secara embriogenik
berasal dari jaringan selom intraembrionik; terdiri dari

 pleura viseral dan pleura parietal.


 Pleura viseral dan parietal merupakan jaringan berbeda yang memiliki inervasi dan vaskularisasi
berbeda pula.
 Pleura secara mikroskopis tersusun atas selapis mesotel, lamina basalis, lapisan elastik superfi sial,
lapisan jaringan ikat longgar, dan lapisan jaringan fi broelastik dalam.

Tekanan pleura merupakan cermin tekanan di dalam rongga toraks. Perbedaan tekanan yang ditimbulkan
oleh pleura berperan penting dalam proses respirasi.

Rongga pleura merupakan rongga potensial yang dapat mengalami efusi akibat penyakit yang
mengganggu keseimbangan cairan pleura. Karakteristik pleura lain penting diketahui sebagai dasar
pemahaman patofi siologi kelainan pleura dan gangguan proses respirasi.

Cairan pleura

 Jumlah cairan pleura dipengaruhi oleh perbedaan tekanan antara pembuluh-pembuluh kapiler
pleura dengan rongga pleura sesuai hukum Starling serta kemampuan eliminasi cairan oleh sistem
penyaliran limfatik pleura parietal.
 Rongga pleura terisi sejumlah tertentu cairan yang memisahkan kedua pleura tersebut sehingga
memungkinkan pergerakan kedua pleura tanpa hambatan selama proses respirasi.
 Cairan pleura berasal dari pembuluh-pembuluh kapiler pleura, ruang interstitial paru, kelenjar
getah bening intratoraks, pembuluh darah intratoraks dan rongga peritoneum.

Pleura viseral dan parietal memiliki perbedaan inervasi dan vaskularisasi.

 Pleura viseral diinervasi saraf-saraf otonom dan mendapat aliran darah dari sirkulasi pulmoner,
 pleura parietal diinervasi sarafsaraf interkostalis dan nervus frenikus serta mendapat aliran darah
sistemik.
 Pleura viseral dan pleura parietal terpisah oleh rongga pleura yang mengandung sejumlah
tertentu cairan pleura.

Anda mungkin juga menyukai