Anda di halaman 1dari 43

HUBUNGAN SIKAP DUDUK DAN LAMA DUDUK DENGAN KEJADIAN

KELUHAN LOW BACK PAIN PADA MAHASISWA KEDOKTERAN FAKULTASKE


DOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI ANGKATAN 2016

Oleh :
Diana Octavina
G1A116052

Pembimbing Substansi : drg. Irawati Sukandar, M.Kes


Pembimbing Metodologi : dr. Mirna Marhami Iskandar, Sp.S
Penguji I : dr. Nur Amalia Verbty, Sp.S
Penguji II : dr. Patrick William Gading, Sp.KFR

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
HUBUNGAN SIKAP DUDUK DAN LAMA DUDUK DENGAN KEJADIAN
KELUHAN LOW BACK PAIN PADA MAHASISWA
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI ANGKATAN 2016

01 LATAR BELAKANG

02 TINJAUAN PUSTAKA

03 METODE PENELITIAN

04 DAFTAR PUSTAKA
LATAR BELAKANG

LBP merupakan 1 dari 10 penyakit terbanyak di Amerika Serikat, dengan angka prevalensi berkisar antara 7,6-37% .
Diperkirakan 60%-85% dari seluruh populasi masyarakat dunia pernah mengalami keluhan LBP semasa hidupnya.

Penyebab LBP yang paling sering adalah duduk terlalu lama, sikap duduk yang tidak tepat, postur tubuh yang tidak
ideal, dan aktivitas yang berlebihan.

Pada penelitian yang dilakukan di New Delhi, India tahun 2014 pada populasi mahasiswa kedokteran dengan jumlah
subjek penelitian sebanyak 160 orang didapatkan prevalensi LBP dalam satu tahun terakhir sebanyak 47.5%.

Sebuah studi di India juga menemukan bahwa jam rata-rata yang dihabiskan oleh mahasiswa kedokteran dalam postur
berbaring atau duduk adalah 9,5 (± 5,34) jam per hari. Pada penelitian tersebut, mereka juga menemukan bahwa faktor
terbesar yang menyebabkan keluhan LBP dalam kegiatan atau kebiasaan sehari-hari adalah riwayat keluarga dan
postur tubuh.
Rumusan Masalah

Bagaimana Hubungan Sikap Duduk dan Lama Duduk dengan kejadian keluhan low
back pain Mahasiswa Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Jambi angkatan 2016 ?
Manfaat Penelitian
Manfaat Bagi Peneliti Manfaat Bagi
Masyarakat

Manfaat Bagi Institusi Manfaat Bagi


Peneliti Selanjutnya

Tujuan Umum
Tujuan Penelitian
Tujuan Khusus
TINJAUAN PUSTAKA
LOW BACK PAIN

LBP didefinisikan sebagai suatu kondisi tidak spesifik yang mengacu pada
keluhan nyeri akut atau kronik dan ketidaknyamanan pada atau didekat
daerah lumbosakral, yang dapat disebabkan oleh inflamasi, proses
degeneratif, keganasan, kelainan ginekologi, trauma, dan gangguan
metabolik.
Faktor Resiko Low Back Pain

A. Faktor individu B. Faktor pekerjaan


1. Usia 1. Beban kerja
2. Indeks Massa 2. Lama Duduk
Tubuh (IMT) 3. Posisi kerja
3. Jenis kelamin 4. Repetisi
4. Merokok 5. Sikap Duduk
5. Masa kerja

C. Faktor lingkungan fisik


Faktor risiko lingkungan fisik terhadap LBP
antara lain getaran. Getaran dapat menyebabkan
kontraksi otot meningkat yang menyebabkan
peredaran darah tidak lancar, penimbunan asam
laktat meningkat, dan akhirnya timbul rasa nyeri.
Patofisiologi
Low Back Pain
Klasifikasi
Menurut waktu terjadinya : Menurut Penyebabnya :
1. Nyeri Akut 1. LBP Traumatik
2. Nyeri Kronik 2. LBP Proses Degeneratif
3. LBP Akibat Penyakit Inflamasi
4. LBP Akibat Gangguan Metabolisme
5. LBP Akibat Neoplasma
6. LBP sebagai Reffered Pain
7. LBP Psikogenik
8. Infeksi
Gejala Klinis Low Back Pain

1. Nyeri sepanjang tulang belakang, dari pangkal leher sampai tulang ekor.
2. Nyeri tajam terlokalisasi di leher, punggung atas atau punggung bawah
terutama setelah mengangkat benda berat atau terlibat dalam aktivitas
berat lainnya.
3. Sakit kronis di bagian punggung tengah atau punggung bawah, terutama
setelah duduk atau berdiri dalam waktu yang lama.
4. Nyeri punggung menjalar sampai ke pantat, dibagian belakang paha, ke
betis dan kaki.
5. Ketidakmampuan untuk berdiri tegak tanpa rasa sakit atau kejang otot di
punggung bawah.
Diagnosis Low Back Pain

Pemeriksaan Fisik

• Tes Laseque
• Tes Bragard
• Tes Nyeri

Pemeriksaan Penunjang

• Radiologi
Ergonomi

Ergonomi merupakan suatu cabang ilmu yang sistematis untuk


memanfaatkan informasi mengenai sifat, kemampuan, dan keterbatasan
manusia dalam merancang suatu sistem kerja yang baik, efektif, aman
dan nyaman, dengan tujuan agar manusia dapat melaksanakan
pekerjaannya dengan nyaman dan sehat.
Jenis Sikap Duduk
•Duduk tegak:Posisi duduk tegak dengan sudut 90º tanpa sandaran dapat
mengakibatkan beban pada daerah lumbal.

•Duduk condong kedepan : Posisi duduk dengan badan condong


kedepan atau membungkuk dengan sudut 70° dapat menambah gaya
pada discus lumbalis kurang lebih 90% lebih besar dibandingkan posisi
berdiri membungkuk.

•Duduk menyandar : Posisi menyandar mengikuti proporsi tubuh dapat


mengurangi tekanan discus 25% sehingga merupakan posisi yang paling
nyaman, namun permasalahan pada posisi ini target visual terlalu jauh
atau terlalu rendah.
Cara Duduk Yang Baik
1. Menjaga kaki di lantai atau di sandaran kaki.
2. Tidak menyilangkan kaki. Pergelangan kaki harus berada di depan lutut.
3. Menjaga celah kecil di antara bagian belakang lutut dan bagian depan
kursi.
4. Lutut harus sejajar atau lebih rendah dari pinggul.
5. Sesuaikan sandaran kursi untuk mendukung punggung tengah dan
punggung bawah atau gunakan back support.
6. Bahu dalam keadaan rileks dan menjaga lengan bawah sejajar dengan
lantai.
7. Hindari duduk dalam posisi yang sama untuk jangka waktu yang lama.
LBP tidak meningkat selama duduk satu jam per hari, namun LBP
berkaitan dengan duduk lebih dari 4 jam. Berdasarkan penelitian Dalope,
Kawatu dan Joseph (2013), ditemukan bahwa sopir yang duduk menyetir
selama ≥ 4 jam mengalami LBP sebesar 42,5% dan yang duduk menyetir < 4
jam mengalami LBP sebesar 20%.
KERANGKA Faktor Resiko

TEORI
Faktor Individu : Faktor Pekerjaan : Faktor Lingkungan
1. Usia Fisik
2. IMT
3. Jenis Kelamin Sikap Lama
4. Merokok Duduk Duduk
5. Masa Kerja

Gangguan
Muskuloskeletal

Persepsi Nyeri
Punggung Belakang

LBP
KERANGKA
KONSEP

Sikap Duduk
LBP

Lama Duduk
Hipotesis Penelitian
Ho1 : Tidak adanya hubungan antara sikap duduk dengan nyeri punggung bawah
pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kes
ehatan Universitas Jambi Angkatan 2016.
H11 : Adanya hubungan antara sikap duduk dengan nyeri punggung bawah pada Mah
asiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Uni
versitas Jambi Angkatan 2016.
Ho2: Tidak adanya hubungan antara lama waktu duduk dengan nyeri punggung baw
ah pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kese
hatan Universitas Jambi Angkatan 2016.
H12 : Adanya hubungan antara lama waktu duduk dengan nyeri punggung bawah
pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kes
ehatan Universitas Jambi Angkatan 2016.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan


rancangan cross sectional.

Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Jambi, dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan
Oktober 2019.
Populasi & Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Program Studi


Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Jambi Angkatan 2016.Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan metode total sampling. Dari hasil survey
data awal didapatkan jumlah sampel sebanyak 97 orang.
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi

1. Tidak mengisi kuesioner dengan


1. Mahasiswa Kedokteran aktif di
lengkap
Fakultas Kedokteran dan Ilmu
2. Mempunyai riwayat penyakit yang
Kesehatan Universitas Jambi
berhubungan/terkait dengan nyeri
Angkatan 2016
punggung bawah (riwayat trauma,
2. Masa belajar >3 tahun
inflamasi (spondilitis tuberkulosis,
3. Bersedia menjadi subyek
spondilitis purulen), tumor,
penelitian
penyakit pada organ intra-
abdominal, skoliosis mayor,
histeria, dan depresi) yang
diketahui oleh responden.
Definisi Operasional
No. Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Penelitian
1. Umur Usia responden yang Wawancara Kuesioner Dalam tahun Ordinal
tercatat di kuesioner pada
saat dilakukan penelitian.
2. Jenis Kelamin Jenis kelamin responden Wawancara Kuesioner 1. Laki-laki Nominal
yang tercatat di kuesioner 2. Perempuan
pada saat dilakukan
penelitian.
3. Sikap Duduk Sikap duduk yang Observasi Lembar Observasi 1. Sikap Duduk Nominal
digunakan dalam kegiatan dan Kamera Ergonomis (memenuhi
belajar mengajar di kelas. 9 kriteria posisi duduk
baik pada lembar
observasi)
2. Sikap Duduk Tidak
Ergonomis(memenuhi
<9 kriteria posisi duduk
baik pada lembar
4. Lama Waktu Rata-rata lama waktu Wawancara Kuesioner 1. Durasi sedang (1-2 Nominal
Duduk belajar dengan posisi jam per hari)
duduk dalam seminggu 2. Durasi lama (>2 jam
per hari)

Sumber: Straker LM. 2000. An


overview of manual handling
injury statistic in Western
Australia. International Journal
of Industrial Ergonomics.
Perth: Curtin University of
Technology,24:(4), hal. 357-
64.

5. Low Back Rasa tidak nyaman di Wawancara Kuesioner 1. Nyeri punggung Nominal
Pain daerah punggung bawah
bagian bawah yang 2. Tidak nyeri
dapat berupa rasa punggung bawah
berat, pegal, seperti
diikat, kaku, dan nyeri
Metode Pengumpulan Data

Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang
didapat dari pengisian kuesioner dan pengamatan langsung
terhadap responden mengenai sikap duduk saat belajar, lama waktu
belajar dalam posisi duduk,dan nyeri punggung bawah yang dirasakan
oleh responden. Sedangkan data sekunder yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data jumlah seluruh Mahasiswa Program Studi
Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
Angkatan 2016.
Pengolahan dan Analisis Data

ANALISIS
EDITING CODING ENTRY CLEANING
DATA

Analisis
Univariat dan
Analisis Bivariat

Dilakukan
Uji Chi-Square
ETIKA PENELITIAN

Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang akan


diteliti yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul serta
manfaat penelitian. Bila responden menolak maka peneliti tidak
akan memaksa kehendak dan tetap menghormati hak-hak
responden. Semua data akan dijaga kerahasiaannya.
Alur
Penelitian
Hasil dan Pembahasan
Hasil
Ekslusi
97 Total 6
97 Total 6
Ekslusi
Sampel
sampel
Sampel
sampel

9
1
S
a
m
p
e
l
Analisis Univariat
Karakteristik
Jumlah Responden %

Usia 18 1 1.1%

20 19 20.9%

21 56 61.5%

22 14 16.4%

23 1 1.1%
Jenis Kelamin Perempuan 72 79.1% 1. Aggrawal, dkk. new delhi
2014  20,6 th (79.1%)
Laki-laki 19 20.9%
2. Irine, Surakarta 2010 
Keluhan LBP Ya 54 59.3% >perempuan (64.8%)
3. Fonseca, Brazil 2016 
Tidak 37 40.7% > non ergonomis (89.9%)
Lama Duduk Sedang 19 20.9% 4. Ghina, Jakarta 2015 
duduk lama (55.11%)
Lama 72 79.1% 5. Eko Arma, Yogyakarta
Sikap Duduk 2017  terdapat keluhan
Ergonomis 42 46.2%
LBP (68.6%)
Non Ergonomis 49 53.8%
Analisis Bivariat
Hubungan Sikap Duduk dengan Keluhan Low Back Pain

p-
Keluhan LBP
Value
Tidak Ya Total
Kategori Sikap Duduk Non Ergonomis Count 12 37 49
Expected Count 19.9 29.1 49.0
% within Kategori 24.5% 75.5% 100.0%
% of Total 13.2% 40.7% 53.8%
Ergoonomis Count 25 17 42 0.001

Expected Count 17.1 24.9 42.0


% within Kategori 59.5% 40.5% 100.0%
% of Total 27.5% 18.7% 46.2% 1. Mingheli,
Portugal 2014
Total Count 37 54 91 2. Dian Friska,
Expected Count 37.0 54.0 91.0 Jambi 2015
% within Kategori 40.7% 59.3% 100.0%
% of Total 40.7% 59.3% 100.0%
Analisis Bivariat
Hubungan Lama Duduk dengan Keluhan LBP

LBP/Non p-

Tidak Ya Total Value

Kategori LD Sedang Count 12 7 19


Expected Count 7.7 11.3 19.0
% within Kategori LD
63.2% 36.8% 100.0%

% of Total 13.2% 7.7% 20.9%


Lama Count 25 47 72 0.047

Expected Count 29.3 42.7 72.0


% within Kategori LD
34.7% 65.3% 100.0%

% of Total 27.5% 51.6% 79.1%


Total Count 37 54 91
Expected Count 37.0 54.0 91.0
% within Kategori LD
40.7% 59.3% 100.0%
Diana Samara
% of Total 40.7% 59.3% 100.0% 2005 dan Magora
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
1. Karakteristik umur yang paling banyak yaitu usia 21 tahun (61.5%).
2. Karakteristik jenis kelamin yang paling banyak perempuan (79.1%).
3. Karakteristik sikap duduk yang tebanyak yaitu responden dengan sikap duduk yang tidak
ergonomis (53.8%).
4. Karakteristik lama waktu duduk yang terbanyak yaitu responden dengan waktu duduk yang
lama (79.1%).
5. Berdasarkan keluhan LBP yang terbanyak yaitu responden yang memiliki keluhan LBP
(59.3%).
6. Terdapat hubungan antara sikap duduk dengan kejadian keluhan Low Back Pain pada
Mahasiswa Kedokteran Universitas Jambi angkatan 2016 dengan p-Value 0.001.
7. Terdapat hubungan antara lama duduk dengan kejadian keluhan Low Back Pain pada
Mahasiswa Kedokteran Universitas Jambi angkatan 2016 dengan p-Value 0.047.
Saran
•Bagi Institusi Terkait
Diharapkan bagi mahasiswa/i untuk lebih memperhatikan sikap duduk selama belajar di kelas
dan tidak duduk statis dalam jangka waktu yang lama. Jika harus duduk dalam jangka waktu yang
lama maka perlu merelaksasi badan atau melakukan peregangan untuk menghindari atau
mengurangi keluhan LBP.

•Bagi Peneliti Selanjutnya


Penelitian ini dapat menjadi data dasar bagi penelitian selanjutnya dan diharapkan dapat
dilakukan penelitian yang sama pada populasi dan jumlah yang berbeda agar dapat diketahui
hubungan sikap duduk dan lama duduk saat belajar dengan keluhan LBP mengingat banyaknya
keterbatasan dalam pelaksanaan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

1. Ginting, N. B. R. 2010. Karakteristik Penderita Nyeri Punggung Bawah (NPB) yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabet
h Medan Tahun 2004-2009. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Medan.
2. Umami AR, Hartatnti RI, Dewi A. 2014. Hubungan Antara Karakteristik Responden dan Sikap Kerja Duduk dengan Keluhan Nye
ri Punggung Bawah Pada Pekerja Batik Tulis. e-Jurnal Pustaka Kesehatan. 2(1):72-8.
3. Lubis I. 2003. Epidemiologi Nyeri Punggung Bawah. Dalam: Meliala L. Suryamiharja A. Purba JS. Sadeli HA. Editors. Nyeri Pun
ggung Bawah, Jakarta. Perhimpunan Dokter Spesialis Syaraf Indonesia (PERDOSSI), 2003: p; 1-3
4. Wheeler, A.H. Pathophysiology of Chronik Backpain. Diambil Maret 2019 dari http://www.emedicine.com/neuro/topic516.htm.
5. Tunjung R, 2009. Diagnosis dan Penatalaksanaan Nyeri Punggung Bawah di Puskesmas. http://elearning-po.unp.ac.id. 28 Mar
et 2019.
6. Lailani, M.T. 2013. Hubungan Antara Peningkatan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Nyeri Punggung Bawah pada Pasien
Rawat Jalan di Poliklinik Saraf RSUD Dokter Soedarso Pontianak. Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura, 1(1): 1
-15.
7. Meliala, L. 2004. Nyeri Punggung Bawah. Kelompok Studi Nyeri PERDOSSI: Jakarta. Hlm. 3-5.
8. Mahadewa, T. G. B. & Maliawan, S. 2009. Diagnosis dan Tatalaksana Kegawatdaruratan Tulang Belakang. Cetakan Pertama. S
agung Seto: Jakarta. Hlm. 12-13.
9. Gatam, M. 2006. Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja. Jakarta: EGC.
10. Lis, A.M., Black, K.M., Korn, H., Nordin, M., 2007.Association Between Sitting and Occupational LBP. Eur Spine Journal. Volum
e 16: p 283-98.
11. Widiasih, Ghina. 2015. Hubungan Posisi Belajar dan Lama Duduk dengan Kejadian Nyeri Punggung Bawah Mahasiswa PSPD
FKIK UIN Jakarta. Skripsi. Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Ilmu Kesehatan UIN Jakarta. Jakarta.
12. Aggarwal, N., Anand, T., Kishore, J., Ingle, G. K. 2014. Low Back Pain and Associated Risk Factors Among Undergraduate Stud
ents of A Medical College in Delhi. Thesis. Department of Community Medicine Maulana Azal Medical College. New Delhi, India.
13. Munir S. 2012. Analisis Nyeri Punggung Bawah Pekerja Bagian Final Packing dan Part Supply di PT.X Tahun 2012 [Tesi
s]. Jakarta: Universitas Indonesia.
14. Defriyan. 2011. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Proses Penyulaman Kai
n Tapis di Sanggar Family Art Bandar Lampung [Skripsi]. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
15. Putranto TH, Djajakusli R, Wahyuni A. 2014. Hubungan Postur Tubuh Menjahit Dengan Keluhan Low Back Pain Pada Pe
njahit di Pasar Sentarl Kota Makassar [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin.
16. Chou R, Huffman LH. 2007. No Pharmacologic Therapies for Acute and Chronic Low Back Pain: A Review of The Evidenc
e for An American Pain Society/American College of Physcians Clinical Practice Guideline. ANN INTERN MED. 147. 492-
504.
17. Herbert, M., & Lanctot-Herbert, M. (2005). Low back pain. In S. Mahadevan & G. Garmel (Authors), An Introduction to Clin
ical Emergency Medicine: Guide for Practitioners in the Emergency Department (pp. 413-426). Cambridge: Cambridge Un
iversity Press. doi:10.1017/CBO9780511544811.030
18. Pratiwi M, Setyaningsih y, kurniawan B, Martini. 2009. Beberapa Faktor yang Berpengaruh Terhadap Keluhan Nyeri Pung
gung Bawah Pada Penjual Jamu Gendong. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia. 4(1):61-7.
19. World Health Organization. 2013. Low Back Pain. Priority Medicines for Europe and The World. 81: 671-6.
20. Hestbaek, L., Iachine, I., Leboeuf-Yde, C., Kyvik, K., & Manniche, C. (2004). Heredity of Low Back Pain in a Young Popula
tion: A Classical Twin Study. Twin Research, 7(1), 16-26. Cambridge: Cambridge University Press. doi:10.1375/twin.7.1.16
21. Purnamasari H, Gunarso U, Rujito L. 2010. Overweight Sebagai Faktor Risiko Low Back Pain pada Pasien Poli Saraf Pro
f. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Mandala of Health. Purwokerto : Fakultas Kedokteran Universitas Jendral Soedirma
n,4:(1),hal. 26-32.
22. Andini F. 2015. Risk Factors of Low Back Pain in Workers. J.Majority. Universitas Lampung. 4(1):12-19.
23. Kantana T. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keluhan Low Back Pain Pada Kegiatan Mengemudi Tim Ekspedisi PT.
Enseval Putera Megatrading Jakarta Tahun 2010. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
24. Harrianto R. 2007. Buku Ajar Kesehatan Kerja. Jakarta: EGC
25. Straker LM. 2000. An overview of manual handling injury statistic in Western Australia.International Journal of Industrial
Ergonomics. Perth: Curtin University of Technology,24:(4), hal. 357-64.
26. Fauci AS, Kasper DL, Longo DL. 2008. Back and Neck Pain. Dalam: Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th Ed.
New York: McGraw-Hill
27. McKinley Health Center. Back Pain: Overview. Board Trust Univ Illinois (online). 2010 (diakses 28 April 2019). Diunduh dari:
URL: http://www.mckinley.illinois.edu/handouts/pdfs/back_pain.pdf
28. Meliala L. Patofisiologi dan penatalaksanaan nyeri punggung bawah. Suplemen Berkala Neurosains 2003.p. 101-4.
29. Calliet R. Low back pain syndrome 4 th edition. Philadelphia : F.A Davis Company; 1998. P. 1-203.
30. Watson Roger, 2002, Anatomi dan Fisiologi Untuk Perawat, Terjemahan OlehSiti Syabariyah, Jakarta: EGC.
31. Hills EC, Mechanical low back pain. eMedicine.com, [Online]. Available at: http://www.emedicine.com/pmr/topic73.htm.
32. Long, D., & BenDebba, M. (2002). Diagnosis and management of low back pain. In A. Asbury, G. McKhann, W. McDonald,
P. Goadsby, & J. McArthur (Eds.), Diseases of the Nervous System: Clinical Neuroscience and Therapeutic Principles (pp.
760-770). Cambridge: Cambridge University Press. doi:10.1017/CBO9781316134993.052
33. Eleanor Bull dan Graham Archard, 2007, Nyeri Punggung, Terjemahan olehJuwalita Surapsari, Jakarta: Erlangga.
34. Malcolm Jayson, 2002, Nyeri Punggung, Terjemahan oleh Lisa Budihardjo,Jakarta: Dian Rakyat.
35. Ratini M. 2015. Understanding The Symptoms of Back Pain [Online] [diunduh 28 Maret 2019]. Tersedia dari
http.//www.webMD.com.
36. Fathoni H, handoyo, swasti KG. 2009. Hubungan Sikap dan Posisi Kerja dengan Low Back Pain Pada Perawat di RSUD
Purbalingga. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing). 4(3):131-9.
37. Harsono. 2007. Kapita selekta neurologi Edisi II. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
38. Arista PD. 2015. Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Low Back Pain Myogenic di RSUD DR Moewardi Surakarta
[skripsi]. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
39. Chou R, Qaseem A, Owens DK. 2011. Radiology Test for Patients with Low Back Pain: High-Value Health Care
Advice from the America College of Physicians. Annals of Internal Medicine. 154:181-90.
40. Samara D. 2004. Lama dan Sikap Duduk Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Nyeri Pinggang Bawah. J Kedokteran
Trisakti. 23(2):63-7.
41. Costa LDCM, Maher CG, Mcauley JH, Hancock MJ,Herbert RD, Refshauge KM, et al. 2009. Prognosis for Patients
with Cronic Low Back Pain: Inception Cohort Study [Online Article] [diunduh 28 Maret 2019]. Tersedia dari
http.//www.bmj.com.
42. Tarwaka, Sholichul, Lilik Sudiajeng, 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas.
Surakarta : UNIBA PRESS.
43. Parjoto, S. 2007. Pentingnya Memahami Sikap Tubuh Dalam Kehidupan. IFI Graha Jati Asih. Majalah Fisioterapi
Indonesia. 7(11)
44. Khumaerah, Aulia. 2011. Hubungan Antara Lama Duduk dan Posisi Duduk dengan Derajat Nyeri pada Pekerja Jasa
Pengetikan yang Menderita Nyeri Punggung Bawah di Makassar 2011. Skripsi. Program Studi Fisioterapi Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin. Makassar. Khumaerah, Aulia. 2011. Hubungan Antara Lama Duduk dan Posisi
Duduk dengan Derajat Nyeri pada Pekerja Jasa Pengetikan yang Menderita Nyeri Punggung Bawah di Makassar
2011. Skripsi. Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Makassar.
45. American Chiropractic Association. Posture (online). (Diakses 1 Mei 2019)]. Diunduh dari: URL:
http://www.acatoday.org/Patients/Health-Wellness-Information/Posture
46. Samara D, Basuki B, Jofizal J. 2005. Duduk Statis Sebagai Risiko Terjadinya Nyeri Punggung Bawah pada Pekerja
Perempuan. Universa Medicina. Vol.24. No.2. April – Juni 2005
47. Yeni. 2011. Hubungan sikap kerja terhadap keluhan kesehatan pada pekerja bagian produksi lateks. Universitas
Sumatera Utara .
48. Rosadi, R. 2009. Hubungan Kebiasaan Duduk Terhadap Terjadinya Skoliosis Pada Anak Usia 11-13 Tahun di SD
Pabelan Kartasuro. Skripsi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
49. Syauqy, A., & Humaryanto, H. (2018). Perbedaan Antara pH Saliva dan Aktivitas Enzim Amilase Mahasiswa Yang
Merokok Dengan Mahasiswa Yang Tidak Merokok. Jambi Medical Journal "Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan&quot;,
6(1), 1-9. https://doi.org/10.22437/jmj.v6i1.4816
50. Dwitasari, Irine. 2010. Hubungan Lama dan Sikap Duduk Perkuliahan Terhadaap Keluhan Nyeri Punggung Bawah
Miogenik Pada Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. (diakses 10 november 2019). Diunduh
dari https://jurnal.unikal.ac.id/index.php/pena/article/viewFile/149/149
51. Fonseca CD, Candotti CT, Nol M, Luz AMH, Santos ACD, Corso CO. Prevalance of back pain among high school
students in a municipality in southern Brazil. Fisioter. Mov (serial online). Diunduh dari URL :
http://www.scielo.br/pdf/fm/v29nl/1980-5918-fm-29-01-00137.pdf
52. Hakimi S, Akbarpour KH,Vahidi RGH, Shahnazy R, Birami HJ, Asl AM. Assessment of Low Back Pain and
Musculoskeletal Disorder (MSDs) Risk Factors in Regards to Postural Behaviour Among Teenegers, East Azerbaijan,
Iran. Res. J. Biol. Sci (serial online) Diunduh dari URL: http://docsdrive.com/pdfs/medwelljournals/rjbsci/2008/85-87.pdf
53. Arma Eko, Hariyono W. 2017. Masa Kerja Sikap Kerja dan Keluhan Low Back Pain Pada Pekerja Bagian Produksi PT
Surya Besindo Sakti Serang. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
54. Nicholson S. Hw Extended Periods of Sitting lead to Cronic Lower Back Pain and What You Should Do, 2016. Diunduh
dari : https://lowbackpainprogram.com/lower-back-pain-and-sitting/
55. Jannis J. Pathophysiology event on low back pain. Jakarta: Bagian Neurologi FKUI/RSUPN-CM; 2 Oktober 1999. Dalam
pertemuan PERDOSSI JAYA.
56. Andersson GBJ. Musculoskletal disorders: low back pain. In: Levy BS, Wegman DH, editors. Occupational health:
recognizing & preventing work-related diseases. 3rd ed. London: Little, Brown & Company; 1995. p. 455-69.
57. Pheasant S, editor. Ergonomics, work & health. 1st ed. Gaithenburg Maryland: Aspen Publishers Inc; 1991.
58. Sanders MS, McCormick EJ. Human factors in engineering and design. 7th ed. New York: McGraw-Hill Inc; 1993.
59. Minghelli B, Olliveira R, Nunes C. Non-spesifik low back pain in adolescents from the south of Portugal : prevalence and
associated factors. J. Orthop. Sci (serial onine). 2014
60. Friska, Dian. 2015. Hubungan Posisi Duduk dan Lama Waktu Duduk Dengan Nyeri Punggung Bawah Pada Pengemudi
Antar Kota Travel Ratu Intan Kota Jambi. Skripsi. Jambi: Universitas Jambi.
 
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai