Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN TUTORIAL

OLEH
KELOMPOK 5A
1. MEITRI WIJAYA KUSUMA
2. GEORGE DYLAND DE USSY WHANDYRA
3. ZAKAUN RAIS
4. JONI KURNIAWAN
5. YUNI AZOYA
6. ISIP ROMAN SYAKURA
7. YOGI PRASETIO
8. SITI RAHMAH ANDI AMAR

DOSEN PENGAMPU : DR. ASRO HAYANI HARAHAP

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016
Skenario
Bayi K, usia 6 bulan dibawa ibunya ke Puskesmas untuk imunisasi wajib dasar
DPT. Saat akan menyuntikkan vaksin, dokter menanyakan apakah Bayi K sedang demam
atau batuk pilek. Ibu Bayi K mengatakan anaknya tidak demam maupun batuk pilek.
Selain melakukan imunisasi pada bayinya, ibu tersebut menyatakan kekhawatirannya
karena Bayi K sampai saat ini belum bisa mengangkat kepala dan tengkurap padahal
kakaknya pada usia yang sama sudah bisa melakukan hal yang sama. Dokter akhirnya
melakukan pemeriksaan dengan mengunakan KMS dan Denver test untuk menilai
tumbuh kembang Bayi K.

Klarifikasi Istilah

1. Imunisasi : Proses membuat subyek menjadi imun.


2. DPT : Vaksin difteri, tetanus toksoid, dan pertusis.
3. VAKSIN : Suspensi mikroorganisme yang dilemahkan atau dimatikan,
atau
suspensi protein antigenic yang berasal dari mikroorganisme
tersebut, yang diberikan untuk mencegah, meringankan, atau
mengobati penyakit menular.
4. KMS : Kartu Menuju Sehat, kartu yang memuat kurva pertumbuhan
anak berdasarkan indeksi antropometri berat badan menurut
umur.
5. Denver test : Denver Development Screening Test (DDST), sebuah metode
pengkajian yang digunakan secara luas untuk menilai kemajuan
perkembangan anak usia 0-6 tahun.
Identifikasi Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan imunisasi wajib dasar DPT?


2. Apakah indikasi dan kontraindikasi imunisasi wajib dasar DPT?
3. Bagaimana prosedur melakukan imunisasi wajib dasar DPT?
4. Mengapa perlu ditanyakan adanya demam atau batuk pilek sebelum
menyuntikkan vaksin DPT?
5. Mengapa Bayi K belum bisa mengangkat kepala dan tengkurap pada usia 6
bulan?
6. Bagaimana prosedur pemeriksaan dengan menggunakan KMS dan Denver test?
7. Bagaimana proses tumbuh kembang yang normal?
8. Apa saja kelainan tumbuh kembang dan apa saja penyebabnya?

.
IDENTIFIKASI MASALAH

1. Apa tujuan, indikasi, kontra indikasi imunisasi ?


2. Apa saja jenis-jenis imunisasi ?
3. Kapan saja jadwal pemberian imunisasi ?
4. Bagaimana cara pemberian imunisasi ?
5. Apa hubungan demam, batuk pilek dengan pemberian imunisasi ?
6. Apa yang harus dilakukan jika byi yang akan di imunisasi mengalami demam
dan batuk pilek ?
7. Apa makna klinis bayi K belum bias mengangkat kepala dan tengkurap ?
8. Jelaskan mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak ?
9. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak ?
10. Bagaimana cara menilai tumbuh kembang bayi menggunakan KMS dan Denver
Test ?
11. Apa saja kejadian ikutan pasca imunisasi yang mungkin terjadi ?
12. Panyakit apa saja yang ditandai dengan keterlambatan tumbuh kembang anak ?
ANALISIS MASALAH

1. Apa tujuan, indikasi, kontra indikasi imunisasi ?


Tujuan Imunisasi
a. Menjegah terjadinya penyakit
b. Mencegah penyakit tertentu pada suatu populasi
c. Untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Manfaat
a. Bayi : mencegah infeksi,penyakit tertentu,kecacatan dan kematian.
b. Ibu : Hemat biaya
c. Negara : meningkatkan derajat kesehatan dan menurunkan kejadian
penyakit tertentu

Indikasi Imunisasi : Semua bayi

Kontraindikasi

a) Kontraindikasi BCG
 Reaksi uji tuberculin > 5 mm
 Sedang menderita infeksi HIV atau dengan resiko tinggi infeksi HIV,
imunokompromais akibat pengobatan radiasi, penyakit keganasan yang
mengenai sum-sum tulang atau system limfe.
 Anak menderita gizi buruk
 Sedang menderita demam tinggi
 Menderita infeksi kulit yang luas
 Pernah sakit TB
 Kehamilan
b) Kontraindikasi Hepatitis B
Sampai saat ini tidak ada indikasi kontra obsolut pemberian vaksin VHB.
Kehamilan dan laktasi bukan kontra imunisasi VHB
c) Kontraindikasi DPT
Kontraindikasi pertusis :
 Riwayat anafilaksis
 Ensefalopatisesudah pemberian vaksin pertusis sebelumnya
 Riwayat hiperpireksia, keadaan hipotonik-hiporesponsif dalam 48 jam,
anak menangis terus menerus selama 3 jam dan riwayat kejang dalam 3
hari sesudahnya
Kontraindikasi OPV (oral polio vaccine)
 penyakit akut atau demam (suhu>38,50c), vaksinasi harus ditunda
 muntah atau diare berat, vaksinasi ditunda
 dalam pengobatan kortikosteroid atau imunosupresif yang diberikan oral
atau suntikan, juga yang mendapat pengobatan radiasi umum.
 Keganasan yang berhubungan dengan system retikuloendoteliaal dan
yang mekanisme imunologisnya terganggu, misalnya pada
hipogamaglobulinemia
 Infeksi HIV atau anggota keluarga sebagai kontak
 OPV jangan diberikan kepada ibu hamil pada 4 bulan pertama kehamilan
kecuali terdapat alas an mendesak, misalnya bepergian kedaerah
endemis poliomyelitis.
 Vaksin polio oral dapat diberikan bersama-sama dengan vaksin
inactivated dan virus hidup lainnya tetapi jangan bersama vaksin oral
tifoid
 Bila BCG diberikan pada bayi tidak perlu memperlambat pemberian OPV
 OPV dan IPV mengandung sejumlah kecil antibiotic namun hal ini tidak
memerlukan kontraindikasi
 Kepada saudara atau anggota keluarga kontak dengan anak yang
menderita imunosupresi jangan diberikan OPV, tetapi diberikan IPV
d) Kontraindikasi campak
 Sedang menderita demam tinggi
 Sedang memperoleh pengobatan imunosupresif
 Hamil memiliki riwayat alergi
 Sedang memperoleh pengobatan immunoglobulin atau bahan-bahan

yang berasal dari darah. 1

2. Apa saja jenis-jenis imunisasi ?

1. Imunisasi aktif

– tubuh membentuk antibodi

2. Imunisasi pasif

– tubuh mendapat antibodi

– Imunisasi dasar
– sejumlah suntikan yang diperlukan untuk mencapai kadar antibodi di atas
kadar netralisasi

3. Imunisasi ulangan

– setiap suntikan untuk meningkatkan kembali kadar antibodi sampai di atas


kadar netralisasi

4. Imunisasi wajib

– Imunisasi yang diharuskan sesuai dengan PPI (program pengembangan


imunisasi- expanded program on immunization)

5. Imunisasi anjuran

– imunisasi diluar PPI

Jenis- jenis imunisasi PPI :

 Hepatitis B
Jenis vaksin : inactivated viral vaccine (IVV=HbsAg yang telah diiaktivasi)
 BCG
Jeenis vaksin : calmette & Guerin (Biofarma, fasteur, Galaxo) suatu live
attenuated vaccine (LAV)
 DPT
Jenis vaksin : Difteri (toksoid), pertusis (inactivated bacterial vaccine-IBV,
bordetella pertusis tipe 1); tetanus (toksoid)
 Polio
Jenis vaksin : vaksin polio oral sabin (LAV)
 Campak
Jenis vaksin : Schwarz (LAV)

Jenis imunisasi wajib : BCG, HepatitisB, DTP, polio, campak

Jenis – jenis imunisasi Non PPI

 MMR (Measles-Mumps-Rubela)
 Tifus Abdominalis
 Varisela (varisela zoster)
 Hemofilus influenza Tipe B
 Hepatitis A.2,3
3. Kapan saja jadwal pemberian imunisasi ?

1. Vaksin hepatitis B. Paling baik diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir dan
didahului pemberian suntikan vitamin K1. Bayi lahir dari ibu HBsAg positif,
diberikan vaksin hepatitis B dan imunoglobulin hepatitis B (HBIg) pada
ekstremitas yang berbeda. Vaksinasi hepatitis B selanjutnya dapat
menggunakan vaksin hepatitis B monovalen atau vaksin kombinasi.
2. Vaksin polio. Pada saat lahir atau pada saat bayi dipulangkan harus diberikan
vaksin polio oral (OPV-0). Selanjutnya, untuk polio-1, polio-2, polio-3 dan polio
booster dapat diberikan vaksin OPV atau IPV, namun sebaiknya paling sedikit
mendapat satu dosis vaksin IPV.
3. Vaksin BCG. Pemberian vaksin BCG dianjurkan sebelum 3 bulan, optimal
umur 2 bulan. Apabila diberikan sesudah umur 3 bulan, perlu dilakukan uji
tuberkulin.
4. Vaksin DTP. Vaksin DTP pertama diberikan paling cepat pada umur 6 minggu.
Dapat diberikan vaksin DTwP atau DTaP atau kombinasi dengan vaksin lain.
Untuk anak umur lebih dari 7 tahun diberikan vaksin Td, dibooster setiap 10
tahun.
5. Vaksin campak. Vaksin campak kedua tidak perlu diberikan pada umur 24
bulan, apabila MMR sudah diberikan pada 15 bulan.
6. Vaksin pneumokokus (PCV). Apabila diberikan pada umur 7-12 bulan, PCV
diberikan 2 kali dengan interval 2 bulan; pada umur lebih dari 1 tahun diberikan
1 kali, namun keduanya perlu booster 1 kali pada umur lebih dari 12 bulan atau
minimal 2 bulan setelah dosis terakhir. Pada anak umur di atas 2 tahun PCV
diberikan cukup satu kali.
7. Vaksin rotavirus. Vaksin rotavirus monovalen diberikan 2 kali, vaksin rotavirus
pentavalen diberikan 3 kali. Vaksin rotavirus monovalen dosis I diberikan umur
6-14 minggu, dosis ke-2 diberikan dengan interval minimal 4 minggu. Sebaiknya
vaksin rotavirus monovalen selesai diberikan sebelum umur 16 minggu dan
tidak melampaui umur 24 minggu. Vaksin rotavirus pentavalen : dosis ke-1
diberikan umur 6-14 minggu, interval dosis ke-2 dan ke-3, 4-10 minggu; dosis
ke-3 diberikan pada umur kurang dari 32 minggu (interval minimal 4 minggu).
8. Vaksin varisela. Vaksin varisela dapat diberikan setelah umur 12 bulan,
terbaik pada umur sebelum masuk sekolah dasar. Apabila diberikan pada umur
lebih dari 12 tahun, perlu 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu.
9. Vaksin influenza. Vaksin influenza diberikan pada umur minimal 6 bulan,
diulang setiap tahun. Untuk imunisasi pertama kali (primary immunization)
pada anak umur kurang dari 9 tahun diberi dua kali dengan interval minimal 4
minggu. Untuk anak 6 - < 36 bulan, dosis 0,25 mL.
10. Vaksin human papiloma virus (HPV). Vaksin HPV dapat diberikan mulai umur
10 tahun. Vaksin HPV bivalen diberikan tiga kali dengan interval 0, 1, 6 bulan;
vaksin HPV tetravalen dengan interval 0,2,6 bulan.4

4. Bagaimana cara pemberian imunisasi ?


a. Oral : Polio
b. IM : DPT,Hepatitis B
c. Subkutan : Campak,MMR
d. Intarkutan : BCG. 1

5. Apa hubungan demam, batuk pilek dengan pemberian imunisasi ?


Demam, batuk pilek merupakan tanda suatu infeksi pada tubuh anak, dengan
adanya infeksi.
Sewaktu dilakukan imunisasi hendaknya tubuh tidak boleh dala, kadaan sakit,
karena hal ini akan mengakibatkan daya untuk membuat zat anti rendah.
Demikian juga zat gizi sangat penting, karena zat gizi yang buruk tidak akan
dapat membuat zat anti dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan uji
transformasi limfosit. Untuk pemeriksaan ini, sel limfosit anak dikultur dan
kemudian kepadanya diberikan antigen, bila rekasinya baik, maka limfosit akan
berubah menjadi limfoblas yang kemudian akan membuat zat anti. 5

6. Apa yang harus dilakukan jika bayi yang akan di imunisasi mengalami demam
dan batuk pilek ?
a. Untuk imunisasi aktif= menunggu 1-2 minggu
b. Untuk imunisasi pasif= langsung berikan. 1

7. Apa makna klinis bayi K belum bisa mengangkat kepala dan tengkurap ?

Makna Klinis bayi K belum bisa mengangkat kepala dan tengkurap saat usia 6
bulan adalah suatu keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan bayi tsb.
Seharusnya pada saat umur 4 bulan bayi sudah bisa mengangkat kepala dan
tengkurap, sedangkan Bayi K hingga umur 6 bulan ini masih belum bisa
mengangkat kepala dan tengkurap dan seharusnya pada usia 6 bulan bayi
seharusnya sudah bisa untuk duduk sendiri.1

Lihat data denver dibawah .


8. Jelaskan mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak ?

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta


jaringan interseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
dalam arti sebagian atau keseluruhan.
Pertumbuhan berupa peningkatan ukuran tubuh:
1. Tinggi badan
2. Berat badan
3. Lingkar kepala
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks.
Perkembangan berupa peningkatan fungsi-fungsi individu;
1. Sensorik (dengar, lihat, raba, rasa, cium)
2. Motorik (gerak kasar, halus)
3. Kognitif (pengetahuan, kecerdasan)
4. Komunikasi / berbahasa
5. Emosi - sosial
6. Kemandirian
1. Tahap tumbuh kembang pada anak
1. Masa prenatal
a. Masa mudigah/embrio : konsepsi – 8 minggu
b. Masa janin/fetus : 9 minggu – lahir
2. Masa bayi : usia 0 – 1 tahun
a. Masa neonatal : usia 0 - 28 hari
- Masa neonatal dini : 0 – 7 hari
- Masa neonatal lanjut : 8 – 28 hari
b. Masa pasca neonatal : 29 hari – 1 tahun
3. Masa prasekolah : usia 1 – 6 tahun
4. Masa sekolah : usia 6 – 18/20 tahun
a. Masa praremaja : usia 6 – 10 tahun
b. Masa remaja :
 Masa remaja dini
Wanita, 8 – 13 tahun
Pria, usia 10 – 15 tahun
 Masa remaja lanjut
- Wanita, usia 13 – 18 tahun
- Pria, usia 15 – 20 tahun
Key age Motor behavior Adaptive Language Social personal

4 minggu Kepala merebah Melihat sekitar Bersuara Melihat muka


orang
Tonic neck refleks Mata mengikuti Memperhatikan
gerak-gerik tapi bel
Tangan mengepal
terbatas

16 Kepala tak merebah Mengikuti Tertawa Bermain dengan


minggu lagi gerak-gerik tangan dan
Membikin dan
pakaian
Letaknya simetrik Memegang memperdengark
an suara Mengenal botol
Tangan terbuka
Bersiap-siap
untuk makan

28 Duduk dengan Memindahkan Berteriak dan Bermain dengan


minggu sokongan kedua kubus dari senang kaki mainan
tangan tangan satu ke membuat suara
Bersiap-siap
tangan lain
Melihat dan Dengar suaranya makan
menyentuh kancing sendiri

40 Duduk tanpa Bermain dengan Mengucapkan Dapat bermain-


minggu sokongan 2 kubus, yang suatu perkataan mainyang
satu mudah-mudah
Merangkak Mengenal
disentuhkan
namanya Dapat makan
Mengangkat badan dengan yang
biskuit sendiri
dengan kaki lain

1 tahun Berjalan dengan Memindahkan Dapat Membantu


bantuan kubus kedalam mengucapkan waktu
cangkir dua atau lebih berpakaian
Duduk dengan bersila
kata
Memberikan
Mengetahui arti
mainan bila
kancing
diminta

1 Tahun 6 Berjalan tanpa jatuh Mengeluarkan Berkata-kata Dapat memakai


bulan kancing dari tanpa arti sendok dengan
Duduk sendiri di kursi
botol sedikit tumpah
kecil Mengenal
Meniru coretan gambar Kencing dan
Menyusun tumpukan
buang air teratur
dengan 3 kubus

2 tahun Berlari Meniru coretan Memakai Dapat


lingakran perkataan yang mengatakan
Menyusun tumpukan
tidak berarti hendak buang air
dari 6 kubus
Mengerti Bermain boneka
beberapa
petunjuk mudah

3 tahun Berdiri dengan kaki Membuat Berbicara Memakai sendok


satu tanpa jatuh jembatan lengakap dlam dengan baik
dengan tiga kalimat
Membuat tumpukan Memakai sepatu
kubus
dengan 10 kubus Menjawab sendiri
Meniru gambar pertanyaan yang
Berlari kian
silang mudah
kemari

4 tahun Berjinjit Membuat pintu Memakai kata Dapat mencuci


ggerbang penghubung dan
dengan 5 kubus mengeringkan
Mengetahui
muka
Menggambar kata tambahan
orang Dapat disuruh
mengerjakan
sesuatu

5 tahun Berjinjit dengan kaki Dapat Berbicara lancar Dapat memakai


berganti-ganti menghitung 10 pakaian tanpa
sen Bertanya bantuan
mengapa?
Bertanya arti
perkataan
5

9. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak ?


1. Faktor genetic, sebagai modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses
tumbuh kembang anak.
2. Faktor lingkungan, yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi
bawaan. Faktor lingkungan ini secara garis besar ;
 Faktor lingkungan Pranatal, yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang
janin mulai dari konsepsi sampai lahir.
Meliputi:
 Gizi ibu pada waktu hamil

 Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan
bawaan pada bayi yang dilahirkan
 Toksin/zat kimia
Masa organogenesis adalah masa yang perka terhadap zat-zat teratogen,
misalnya thalidomide, phenitoin, methadion, obat kanker dan sebagainya
dapat menyebabkan kelainan bawaan.
 Endokrin
Hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin, adalah
somatotropin, hormone plasent, hormone tiroid, insulin, dan peptide-
peptida lain dengan aktivitas mirip insulin (Insulin-like growth factors/IGFs).
 Radiasi
Pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat mnyebabkan kematian
janin, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat bawaan lainnya.
 Infeksi
Biasanya pada Ibu yang terinfeksi TORCH (Toxoplasmosis, Rubella,
Cytomegalovirus, Herpes Simplex), varisela, malaria, leus, HIV, polio, campak,
virus influenza, dan virus hepatitis. Diduga setiap hiprpireksia pada ibu hamil
dapat merusak janin.
 Stress
Dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin, antara lain : cacat bawaan,
kelainan kejiwaan, dan lain-lain.
 Imunitas
Rhesus dan ABO inkomtabilitas sering mnyebabkan abortus, hidrops fetalis,
kern ikterus, atau lahir mati.
 Anoksia embrio
Pada gangguan plasenta, atau taliu pusat menyebabkan BBLR (Berat Badan
Lahir Rendah).

 Faktor lingkungan Post-natal


a) Lingkungan biologis
 Ras
 Jenis kelamin
 Umur
 Gizi
 Perawatan kesehatan
 Kepekaan terhadap penyakit
 Penyakit kronis
 Fungsi metabolism
 Hormone
b) Faktor fisik
 Cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerah
 Sanitasi
 Keadaan rumah,: struktur bangunan, ventilasi, cahaya, dan kepadatan hunian
 Radiasi
c) Faktor psikososial
 Stimulasi
 Motivasi belajar
 Ganjaran ataupun hukuman yang wajar
 Kelompok sebaya
 Stress
 Sekolah
 Cinta dan kasih sayang
 Kualitas interaksi anak-orang tua
d) Faktor keluarga dan adat istiadat
 Pekerjaan/pendapan keluarga
 Pendidikan ayah/ibu
 Jumlah saudara
 Jenis kelamin dalam keluarga
 Stabilisasi rumah tangga
 Kepribadian ayah/ibu
 Adat istiadat, norma-norma, tabu-tabu
 Agama
 Urbanisasi
 Kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas
kepentingan anak, anggaran, dan lain-lain

1
`

10. Bagaimana cara menilai tumbuh kembang bayi menggunakan KMS dan Denver
Test ?
LANGKAH-LANGKAH PENGISIAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS)
1. Memilih KMS sesuai jenis kelamin

KMS anak laki-laki berwarna biru sedangkan KMS anak perempua berwarna
pink/merah jambu.

2. Mengisi identitas anak dan orang tua pada halaman muka KMS.
3. Mengisi bulan lahir dan bulan penimbangan anak
- Tulis bulan lahir anak pada kolom umur 0 bulan
- Tulis semua kolom bulan penimbangan berikutnya secara berurutan

- Apabila anak tidak diketahui kelahiranya, tanyakan perkiraan umur anak tersebut.
- Tulis bulan saat penimbangan pada kolom sesuai umurnya.
- Tulis semua kolom bulan penimbangan berikutnya secara berurutan.

4. Meletakkan titik berat badan dan membuat garus pertumbuhan anak


- Letakkan (ploting) titik berat badan hasil penimbangan.

- Hubungkan (plot) titik berat badan hasil penimbangan


Jika bulan sebelumnya anak ditimbang, hubungkan titik berat badan bulan lalu
denga bulan ini dalam garis lurus.
5. Mencatat setiap kejadian yang dialami anak
Contoh :
- Pada penimbangan di bulan maret ana tidak mau makan
- Saat ke posyandu, di bulan agustus anak sedan mengalami diare
- Penimbngn selanjutnya di bulan September anak sedang demam

6. Menetukan status pertumbuhan anak


Status pertumbuhan anak dapat diukur dengan 2 cara yakni dengan menilai garis
pertumbuhannya atau dengan menghitung kenaikan berat badan anak dibandingkan
dengan kenaikan berat badan minimum (KBM). Kesimpulan dari penentuan status
pertumbuhan adalah seperti tertera sebagai berikut:

7. Mengisi catatan pemberian imunisasi bayi


8. Mengisi catatan pemberian kapsul vitamin A

9. Isi kolom pemberian ASI Eksklusif


Beri tanda (v) bila pada bulan tersebut bayi masih diberi ASI saja, tanpa makanan dan
minuman lain. Bila diberi makanan lain selain ASI, bulan tersebut dan bulan berikutnya
diisi dengn tanda (-).

11. Apa saja kejadian ikutan pasca imunisasi yang mungkin terjadi ?
12. Panyakit apa saja yang ditandai dengan keterlambatan tumbuh kembang anak ?

Ada beberapa penyakit yang ditandai dengan keterlambatan tumbuh kembang anak,
antara lain:

1) Autisme
Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif yang ditandai oleh adanya
abnormalitas dan/atau hendaya perkembangan yang muncul sebelum usia 3
tahun, dan anak mempunyai fungsi abnormal dalam 3 bidang yaitu interaksi
sosial, komunikasi, dan perilaku yang terbatas dan berulang.

2) Sindrom Asperger
Sindrom Asperger adalah gangguan perkembangan pervasif, terutama ditandai
oleh gangguan interaksi social, perilaku yang terbatas dan tidak adanya rasa
ingin tahu terhadap lingkungan di sekitarnya.

3) ADHD (Attention Deficit-Hyperactivity Disorder)


ADHD merupakan gangguan yang ditandai oleh ketidakmampuan
mempertahankan perhatian, mengatur tingkat aktivitas, dan mengontrol
tingkah laku impulsif.

4) DCD (Development Coordianation Disorder)


DCD adalah gangguan keterampilan motorik yang ditandai oleh terhambatnya
perkembangan motorik yang secara nyata mengganggu aktivitas sehari-hari dan
prestasi akademik.

5) Sindrom Down
Sindrom Down merupakan sindrom genetik yang disebabkan oleh trisomi
kromosom 21 yang menimbulkan gejala-gejala seperti retardasi mental,
dismorfisme wajah, kelainan pada tangan, dan kelainan jantung bawaan.

6) Retardasi Mental
Retardasi mental adalah kemampuan mental yang tidak mencukupi ditandai
oleh inteligensi yang rendah yang menyebabkan ketidakmampuan individu
untuk belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan
yang dianggap normal.

7) CP (Cerebral Palsy)
CP adalah suatu kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresif, karena
suatu kerusakan/gangguan pada sel-sel motorik di SSP yang sedang
tumbuh/belum selesai pertumbuhannya. 7
DAFTAR PUSTAKA

1. Nelsson, Behrmen Kliegman Dkk. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson Ed. 15
Vol.2. Jakarta: EGS
2. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2014. Jadwal Imunisasi IDAI 2014.
3. Cahyono, J.B.S.B.2010.Vaksinasi, Cara Ampuh Cegah Penyakit Infeksi.
Yogyakarta: Kanisius.
4. Ikatan Dokter Anak Indonesia (Idai). 2014. Jadwal Imunisasi Anak 0-14th.
Http://Idai.Or.Id/Public-Article/Klinik/Imunisasi/Jadwal-Imunisasi-Anak-
Idai.Html
5. Abdoerrachman, Dkk. 1985. Imu Kesehatan Anak. Jakarta: Percetakan
INFOMEDIKA JAKARTA
6. Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat. 2010. Peraturan Mentri
Kesehatan Republlik Indonesia Tentang Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS)
Bagi Balita. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
7. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak Ed 2. Jakarta: EGC. 2013.

Anda mungkin juga menyukai