●Infeksi intramnion
●Defisiensi nutrisi
●Merokok
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532888/
KLASIFIKASI
○ KPD Preterm → saat umur kehamilan ibu 34 minggu sampai kurang dari 37
minggu.
○ KPD Sangat Preterm → pecah ketuban saat umur kehamilan ibu antara 24
sampai kurang dari 34 minggu .
● KPD pada Kehamilan Aterm (Premature Rupture of Membrane)
Medina TM, Hill DA, Preterm Premature Rupture of Membranes. Diagnosis and management. P659-664
DIAGNOSIS
Penilaian awal → konfirmasi diagnosis, konfirmasi usia gestasi dan presentasi janin, dan penilaian kesejahteraan
maternal dan fetal.
● Anamnesis
○ Keluar cairan dari vagina
○ Waktu dan volume/kuantitas cairan yang keluar
● Pemeriksaan Fisik
○ Terlihat cairan amnion mengalir dari serviks
● Pemeriksaan Penunjang
○ USG
○ Tes fern
○ Tes nitrazin
Medina TM, Hill DA, Preterm Premature Rupture of Membranes. Diagnosis and management. P659-664
PENATALAKSANAAN
Tanda
Tanda –– tanda
tanda inpartu
inpartu
Tanda
Tanda –– tanda
tanda infeksi
infeksi
• 28-36 minggu
Kesejahteraan
Kesejahteraan janin
janin
• Tidak ada penyulit pada
ibu dan janin Antibiotik
Antibiotik profilaksis
profilaksis (Ampicillin
(Ampicillin 4x500mg
4x500mg atau
atau
Eritromisin
Eritromisin 4x500mg
4x500mg dandan Metronidazole
Metronidazole 2x500mg
2x500mg
selama
selama 3-5
3-5 hari)
hari)
Tokolitik
Tokolitik
Pematangan
Pematangan paru
paru (24-34
(24-34 minggu)
minggu) betametason
betametason 12
12 mg
mg
1dd
1dd (2
(2 hari)
hari) atau
atau
deksametason
deksametason IM
IM 55 mg
mg q6h
q6h (1
(1 hari).
hari).
Parry S, Strauss JF., 3rd Preterm premature rupture of membranes. N Engl J Med. 1998;338:663-670
AKTIF
20-28
Terminasi
minggu infeksi intra
Atau amnion
His (-) → induksi oxytocin
≥ 37 minggu His (+) → nilai kemajuan (6 jam) →
kurang? → oxytocin → gagal → SC
tanda-tanda
gawat janin
Infeksi ?
inpartu
antibiotik dosis tinggi
terminasi kehamilan.
Parry S, Strauss JF., 3rd Preterm premature rupture of membranes. N Engl J Med. 1998;338:663-670
PENCEGAHAN
● Menghindari infeksi
● Menghindari trauma
● Tidak merokok
● Mendapat gizi yang cukup
Parry S, Strauss JF., 3rd Preterm premature rupture of membranes. N Engl J Med. 1998;338:663-670
KOMPLIKASI
● Persalinan premature
● Sindrom deformitas janin
● Prolapsus tali pusat
● Hipoksia dan asfiksia
● Infeksi
American college of Obstetricians and Gynecologists, Premature Rupture of Membranes. Washington DC 1998.
PROGNOSIS
● Jika aterm, semakin cepat menuju ke persalinan
● Umur kehamilan lebih dari 32 minggu → baik selama tidak ada
komplikasi
● Jika terjadi pada trimester ke II → kurang baik
● Berulang pada kehamilan berikutnya sebesar 21-32%
Lee T, Carpenter M, Heber WW, Silver HM. Preterm premature rupture of membranes: risks of reccurent complications in the next pregnancy among a population-based sample of
gravid women. Am J Obstet Gynecol. 2003;188:209-213
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
DEFINISI
• Hipertensi gestasional
Didapatkan tekanan darah ≥ 140 / 90 mmHg untuk pertama kalinya pada kehamilan tanpa disertai
dengan proteinuria dan desakan darah kembali normal < 12 minggu pasca persalinan
• Hipertensi kronik
Hipertensi yang terjadi sebelum kehamilan atau tekanan darah > 140/90 mmHg sebelum usia kehamilan
20 minggu dan tidak kembali normal setelah 12 minggu pasca persalinan.
• Preeklamsia superimposed (pada hipertensi kronis) ditandai dengan (1) proteinuria onset baru (≥300 mg/24 jam) pada
wanita dengan hipertensi tetapi tidak ada proteinuria sebelum usia kehamilan 20 minggu dan (2) peningkatan mendadak
proteinuria atau tekanan darah, atau jumlah trombosit kurang dari 100.000/mm3, pada wanita dengan hipertensi dan
• Preeklampsi
Tekanan darah ≥ 140 / 90 mmHg setelah umur kehamilan 20 minggu disertai dengan proteinuria ≥ 300 mg / 24 jam
atau dipstick ≥ 1+
• Eklampsi
Kejang-kejang pada pre eklampsi disertai koma
Sumber : Pedoman diagnosis dan terapi obstetri dan ginekologi RS DR. Hasan
Sadikin
Sumber : Williams Obstetrics 25th editions
FAKTOR RISIKO
Sumber : https://emedicine.medscape.com/article/261435-overview#a4
GEJALA KLINIK
Preeklamsi Berat
Preeklamsi Ringan
• Tekanan darah >160/110 mmHg pada usia kehamilan >20
minggu
• Tekanan darah ≥140/90 mmHg pada usia
• Tes celup urin menunjukkan proteinuria ≥2+ atau
kehamilan > 20 minggu
pemeriksaan protein kuantitatif menunjukkan hasil >5 g/24
• Tes celup urin menunjukkan proteinuria 1+ atau jam
pemeriksaan protein kuantitatif menunjukkan hasil • Atau disertai keterlibatan organ lain:
>300 mg/24 jam Trombositopenia (<100.000 sel/uL), hemolisis mikroangiopati
Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen kuadran kanan atas
Sakit kepala , skotoma penglihatan
Pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion
Sumber : Permenkes No. 5 Tahun 2014
Edema paru dan/atau gagal jantung kongestif
Oliguria (< 500ml/24jam), kreatinin > 1,2 mg/dl
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Sumber : Pedoman diagnosis dan terapi obstetri dan ginekologi RS DR. Hasan
Sadikin
PENATALAKSANAAN
• Dosis Maintanance
• 10 gram (25cc) MgSO4 40% dilarutkan dalamRL atau NaCl 0,9% 500cc untuk
24jam
Antihipertensi
• Antihipertensi direkomendasikan pada preeklampsia dengan hipertensi
berat, atau tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg atau diastolik ≥ 110 mmHg
• Target penurunan tekanan darah adalah sistolik < 160 mmHg dan diastolik
< 110 mmHg
• Pemberian antihipertensi pilihan pertama adalah nifedipin oral short
acting, hidralazine dan labetalol parenteral
• Alternatif pemberian antihipertensi yang lain adalah nitogliserin,
metildopa, labetalol
• Indikasi utama pemberian obat antihipertensi pada kehamilan adalah untuk
keselamatanibu dalam mencegah penyakit serebrovaskuler.
• Antihipertensi
• Nifedipine PO, tidak boleh SL
• Nikardipin bila TD ≥ 180/110 mmHg atau hipertensi emergensi dengan dosis 1
ampul 10 mg dalam larutan 50 cc per jam atau 2 ampul 10 mg dalam larutan
100 cc
• Tidak boleh menggunakan RL atau bikarbonat natrikus
• Metildopa 2x250-500 mg PO
Pencegahan
Pencegahan Primer
1. Perlu dilakukan skrining risiko terjadinya preeklampsia untuk setiap
wanita hamil sejak awal kehamilannya
2. Pemeriksaan skrining preeklampsia selain menggunakan riwayat medis
pasien seperti penggunaan biomarker dan USG Doppler Velocimetry
masih belum dapat direkomendasikan secara rutin, sampai metode
skrining tersebut terbukti meningkatkan luaran kehamilan
Pencegahan Sekunder
1. Istirahat
2. Restriksi Garam
3. Penggunaan aspirin dosis rendah (75mg/hari) direkomendasikan
untuk prevensi preeklampsia pada wanita dengan risiko tinggi
4. Suplementasi kalsium minimal 1 g/hari direkomendasikan
terutama pada wanita dengan asupan kalsium yang rendah
5. Suplementasi antioksidan
KOMPLIKASI
Ibu: Janin:
• Disseminated intravascular
coagulation
EKLAMPSIA
DEFINISI
Onset baru aktivitas kejang grand mal atau koma yang tidak dapat
dijelaskan selama kehamilan atau post partum pada wanita dengan gejala
dan tanda preeklampsia.
Bermanifestasi sebagai 1 kejang atau lebih dengan setiap kejang umumnya
berlangsung selama 60-75 detik.
ETIOLOGI DAN FAKTOR PREDISPOSISI
1. Eklampsia antepartum
2. Eklampsia intrapartum
3. Eklampsia pasca salin : segera (24 jam-7hari pasca salin) atau lambat (>7hari pasca salin).
4. Tingkat invasi (permulaan) : mata terpaku, kepala dipalingkan ke 1 sisi, muka memperlihatkan kejang
halus. Berlangsung beberapa detik.
5. Tingkat kontraksi (kejang tonis: : seluruh badan kaku, kadang terjadi epistotonus. Lamanya 15-20 detik.
6. Tingkat Konvulsi (tingkat kejang klonis) : kejang hilang timbul, rahang membuka dan menutup begitu
pula mata, otot wajah dan badan berkontraksi dan berelaksasi berulang. Berlangsung selama 60 detik.
7. Tingkat koma : periode tidak sadar, lamanya dari beberapa menit-jam.
8. Tingkat hiperventilasi : terjadi setelah kejang tonik klonik.
DIAGNOSIS BANDING
1. Eklampsia
2. Uremia
3. Keracunan
4. Epilepsi
5. Histeria
6. Infeksi otak : meningitis, ensefalitis
7. Tumor otak
8. Pecah aneurisma otak
USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
● Hematologi Rutin
● Tes kehamilan urin (Test Pack)
● Urinalisis Rutin
● Fungsi ginjal (Kadar Ureum dan Kreatinin)
● Fungsi hepar (SGOT dan SGPT)
● Ultrasonografi
● Kardiotokografi
● Faktor koagulasi darah (PT, aPTT, fibrinogen, D-dimer)
● Elektrolit serum
● Radiologi : CT-Scan atau MRI bila terdapat riwayat infeksi otak
PENATALAKSANAAN
1. Pencegahan : menemukan kasus pre eklampsia sedini mungkin dan mengobatinya secara adekuat. Tindakan yang
dapat dilakukan :
● Identifikasi faktor risiko
● Identifikasi gejala awal hipertensi dan proteinuria
● Rujukan yang tepat
● Rawat inap
● Pengobatan medisinal
● Pengobatan obstetrik untuk mengakhiri kehamilan.
1. Pengobatan
Tujuan :
3. Pengobatan
● Anti Konvulsan
- Dosis awal : 4 g MgSo4 (10 cc MgSO4 40% dilarutkan dalam 100 cc NaCl, berikan selama 15-20 menit)
- Dosis Rumatan : 10 g MgSo4 (25 cc MgSO4 40% dalam 500 cc cairan Ringer laktat, berikan 20-30
gtt/menit)
- Observasi Input dan Output cairan, Frekuensi nafas dan refleks patella, siapkan Ca glukonas 10% bila terjadi
intoksikasi MgSO4.
● Pengobatan Suportif
- Anti Hipertensi : Dopamet 4x500 mg PO, Nifedipin 10 mg 2x1 tab PO
- Antibiotik, antipiretik, analgetik (atas indikasi)
PENATALAKSANAAN
4. Pengelolaan Obstetrik
- Semua kehamilan dengan eklampsia harus diakhiri tanpa memandang usia
kehamilan dan keadaan janin.
- Waktu pengakhiran kehamilan ditetapkan bila hemodinamika dan
metabolisme ibu sudah pulih/stabil, yakni 4-8 jam setelah salah satu atau
lebih keadaan berikut :
1. Setelah pemberian obat anti kejang berakhir
2. Setelah kejang terakhir
3. Setelah pemberian obat antihipertensi terakhir
4. Pasien mulai sadar (responsif).
PROGNOSIS