Oleh :
Imam Godly Alam 1815157
Maya Olivia 1815101
Priska Christina 1815120
Metode Kontrasepsi Hormonal
pendahuluan
● Metode kontrasepsi hormonal merupakan alat atau obat kontrasepsi
yang bahan bakunya mengandung sejumlah hormon kelamin wanita
(estrogen dan progresteron)
● Alat kontrasepsi hormonal dibagi menjadi suntik, pil, dan implan
Pil kombinasi
●Pil kombinasi terdiri dari komponen esterogen dan progestrin.
●Komponen esterogen → derivat estrogen (Ethinyl estradiol, estradiol valerate)
●Komponen progestin → Progestin (dienogest, drospirenon)
● Pil KB kombinasi bekerja dengan cara menghentikan proses pelepasan sel telur (ovum) oleh saat
indung telur (ovarium) atau proses ovulasi.
● Obat ini juga bekerja dengan cara mengentalkan lendir di leher rahim (serviks) sehingga sperma
sulit mencapai telur, sekaligus menipiskan dinding rahim agar sel telur yang telah dibuahi tidak
dapat bertumbuh.
Ada 4 jenis pil KB kombinasi :
● Pil KB monofasik, mengandung hormon estrogen dan progesteron dengan kadar yang konstan
atau sama pada setiap pil aktifnya.
● Pil KB bifasik, mengandung hormon estrogen dan hormon progesteron. Estrogen pada setiap pil
aktif dalam 1 siklus tetap konstan, sedangkan kadar progesteron pada pil aktif akan meningkat
setelah setengah siklus.
● Pil KB trifasik, mengandung hormon estrogen dan progesteron yang dosisnya berubah sebanyak 3
kali dalam 1 siklus. Perubahan kadar hormon akan terjadi setiap 7 hari.
● Pil KB tetrafasik, mengandung hormon estrogen dan progesteron yang dosisnya berubah sebanyak
4 kali dalam 1 siklus.
Ada beberapa jenis Pil KB kombinasi yang tersedia, yaitu produk yang berisi 21 pil aktif, 21 pil aktif + 7 pil plasebo, dan 84
pil aktif + 7 pil plasebo. Pil KB kombinasi biasanya dikonsumsi 1 kali sehari. Konsumsi obat sesuai petunjuk yang tertera
pada kemasan.
● Pil KB monofasik
○ Ethinylestradiol + Levonorgestrel
Merek dagang: KB Andalan, Cyclogynon, Pil KB 1 Kombinasi, Sydnaginon, Pilkab, Planotab, Mikrodiol 30 KB
Lingkaran Emas, Novadiol 28, Microgynon
○ Ethinylestradiol + Drospirenone
Merek dagang: Yasmin, Yaz, Synfonia 24
○ Ethinylestradiol + Desogestrel
Merek dagang: Mercilon 28, Marvelon 28
○ Ethinylestradiol + Cyproterone acetate
Merek dagang: Diane 35, Celicor, Neynna, Elzsa
● Pil KB trifasik
○ Ethinylestradiol + levonorgestrel
Merek dagang: Trinordiol 28
● Pil KB tetrafasik
○ Dienogest + estradiol valerate
Merek dagang: Qlaira
Cara menggunakan
Dapat dimulai langsung pada hari yang
sama (quick start), pada hari pertama
menstruasi, atau pada hari minggu
pertama setelah menstruasi.
Diminum 1 pil setiap hari dan disarankan
diminum pada waktu yang sama.
indikasi
● >21 hari pasca persalinan tanpa laktasi
● Pasca keguguran
● Pasca kehamilan ektopik
kontraindikasi
Absolut Relatif
● Tromboflebitis, gangguan tromboemboli, penyakit pembuluh ● Sakit kepala migrain tanpa aura
darah otak, oklusi koroner ● Hipertensi terkontrol
● Gangguan fungsi hati atau kanker hati ● Diabetes gestasional
● Riwayat penyakit jantung koroner atau penyakit ● Diabetes mellitus
serebrovaskular ● Gangguan kejang
● Sakit kepala migrain dengan aura ● Ikterus obstruktif pada kehamilan
● Diabetes mellitus dengan penyakit pembuluh darah ● Sickle cell disease or sickle C disease
● Kanker payudara diketahui atau diduga ● Penyakit kandung empedu
● Pendarahan vagina abnormal yang tidak terdiagnosis ● Prolaps katup mitral
● Diketahui / diduga hamil ● Systemic Lupus Erythematosus
● Perokok usia > 35 tahun ● Hiperlipidemia
● Hiperkolesterolemia berat / hipertrigliseridemia. ● Merokok < 35 tahun
● Hipertensi yang tidak terkontrol ● Penyakit hepar
● Menyusui dan < 21 hari pascapersalinan
● Operasi dengan non-mobilitas yang berkepanjangan
● Riwayat kardiomiopati peripartum
Efek samping
● mual/muntah
● sakit kepala
● nyeri payudara
● Retensi cairan -> efek estrogen
● berat badan bertambah -> akibat retensi cairan dan nafsu makan meningkat
● trombosis -> estrogen menyebabkan penggumpalan lebih gampang
● perubahan libido dan mood
● Kloasma
● hipertensi
● gangguan fungsi hati
● perdarahan haid berkurang
● Perdarahan vagina/flek diluar siklus
● Kanker payudara dan serviks dalam penggunaan lama
Keuntungan : Kerugian :
● Menghindari efek irregular menstrual ● Lebih repot karena jadwal injeksi setiap
bleeding, heavy bleeding, dan amenore. bulan. (Tetapi sekarang ini ada automatic
● Kesuburan dapat kembali rata-rata dalam device u/ self administration)
1 bulan setelah pemakaian dihentikan. ● Dapat menghambat laktasi.
● Kombinasi dengan norethindrone
enanthate -> menurunkan bleeding
problems.
Kb implan
● Salah satu kontrasepsi jangka panjang adalah implan. Untuk era ini, norplant, Nexplanon, dan
Implanon merupakan salah satu implan yang banyak dipakai di seluruh dunia.
● Implan adalah metode kontrasepsi yang dipakai dilengan atas berbentuk silastik (lentur). Berukuran
sebesar batang korek api yang ditanam dibawah antara kulit dan daging (otot) sehingga terlihat dari
luar menonjol dan dapat diraba.
● Nexplanon dan implanon mengandung etonogestrel.
● Norplant adalah suatu alat yang memiliki cara pelepasan hormon yang berkelanjutan menggunakan
tabung silastik yang dapat ditembus oleh molekul steroid untuk menyediakan progestin yang stabil
yang dapat digunakan selama bertahun-tahun.
Macam-macam implan
● Norplant : 6 kapsul, uk. 34 mm dengan diameter 2,4 mm, mengandung levonogestrel kristal 36
mg/batang (total 6 kapsul 216 mg levonogestrel). Dilapisi medical-grade silastic
(polydimethylsiloxane) tube. Stabil dan tidak berubah dari pengamatan setelah 9 tahun penggunaan
● Jadelle : 2 tabung. dilapisi silastic tube, batang tipis dan fleksibel, uk. 43 mm dan diameter 2,5 mm,
mengandung 75 mg levonorgestrel/batang dengan total kandungan 150 mg (66 mg lebih sedikit
dibanding norplant). Batang jadelle merupakan gabungan levonorgestrel dan polimer elastis
(dimetilsiloxane/methylvinylsiloxane).
● Implanon merupakan batang fleksibel tunggal, uk. 4 mm dan diameter 2 mm, mengandung 68 mg 3-
keto desogestrel (etonogestrel, metaolit aktif desogrestrel) dan barium sulfat 15 mg (radiopasitas)
yang tersebar dalam inti etilen vinil asetat. Hormon dilepaskan pada initial rate sekitar 67
mikrogram/hari menurun hingga 30 mikrogram setelah 2 tahun. Efek samping mirip dengan norplant
dan jadelle, kecuali perdarahan sedikit dan meningkatkan kejadian amenorea.
Mekanisme kerja
● Progestin menekan hipotalamus dan hipofisis -> produksi LH ditekan ->
ovulasi tidak terjadi.
● Akibat dari progestin terjadi pengentalan lendir sehingga menghalangi
penetrasi sperma.
● Progestin juga menghambat maturasi dari endometrium sehingga atrofi.
Efek samping
● gangguan siklus haid
● ekspulsi implan
● perubahan berat badan
● jerawat
● rasa nyeri (perih, nyeri payudara)
● pusing (sakit kepala)
● Hiperpigmentasi di daerah implat
● Hirsutisme
● Depresi
● Perubahan mood (cemas, gugup)
● Kista ovarium
● galatorrhea
Pemasangan implant
Pemasangan dilakukan saat:
● Kapan saja selama 5 hari pertama siklus menstruasi jika tidak menggunakan kontrasepsi
hormonal
● Interval bebas hormon jika menggunakan kontrasepsi hormonal
● Pada penggunaan kontrasepsi progestin, pemasangan dilakukan pada hari penjadwalan
injeksi progestin selanjutnya / implan atau IUD dilepas. Pada penggunaan KOP (Kontrasepsi
Oral Progesteron) pemasangan dapat dilakukan kapan saja
● Kapan saja antara 5 hari setelah aborsi atau < 4 minggu pasca persalinan pada wanita tidak
menyusui
● < 4 bulan pasca persalinan m pada wanita menyusui. Implan dapat dipasang langsung pasca
persalinan
Insersi dilakukan dengan anestesi lokal. Prosedur dilakukan selama 5-10
menit untuk sistem 6 implan dan 2-3 menit untuk single implan.
● Posisi pasien terlentang dengan lengan terbuka dan lengan atas
membentuk sudut 90 derajat dan memutar lengan ke arah keluar.
● Insersi dilakukan pada lipatan antara bisep dan trisep.
● suntikan anestesi 1% lidocaine menggunakan jarum 25 g subkutan.
Indikasi
● Ingin menunda kehamilan berikutnya setidaknya 2-3 tahun
● Menginginkan metode kontrasepsi jangka panjang yang sangat efektif
● Mengalami efek samping terkait estrogen yang serius / minor akibat penggunaan kontrasepsi
estrogen-progestin
● Memiliki kesulitan untuk mengingat minum pil setiap hari, memiliki kontraindikasi / kesulitan
dalam penggunaan IUD, atau menginginkan metode kontrasepsi yang tidak terkait coitus
● Belum siap untuk melakukan sterilisasi permanen
● Memiliki riwayat anemia dengan perdarahan menstruasi yang hebat
● Berencana untuk menyusui selama satu atau dua tahun
● Memiliki penyakit kronis, dimana kesehatan akan terancam dengan adanya kehamilan
Cont.. pada wanita dengan penyakit/kondisi
● Perokok berat (≥ 15 / hari) pada wanita yang berusia > 35 tahun
● Riwayat kehamilan ektopik
● Diabetes mellitus.
● Hiperkolesterolemia
● Hipertensi
● Riwayat penyakit kardiovaskular, termasuk infark miokard, cerebral vascular
accident, penyakit arteri koroner, angina, atau riw. tromboemboli
● Pasien dengan katup jantung buatan
● Penyakit kandung empedu
● Penyakit kronis, seperti pasien imunokompromais
kontraindikasi
● Tromboflebitis aktif atau penyakit ● Jerawat parah
tromboemboli ● Sakit kepala vaskular atau migrain
● Perdarahan genital yang tidak yang parah
terdiagnosis ● Depresi berat
● Penyakit hati akut ● Penggunaan obat yang menginduksi
● Tumor hati jinak atau ganas enzim hati mikrosomal secara
● Diketahui atau diduga kanker bersamaan dengan penggunaan
payudara implan : carbamazepim, felbamate,
griseofulvin, lamotrigine, nevirapin,
oxcarbamazepin, fenobarbital,
fenitoin, rifabutin,
rifampisin,topiramate, vigabatrin, dll.
Keuntungan implan : Kerugian implan :
● Aerosol (busa)
● Tablet vaginal, suppositoria, atau
dissolvable film
● Krim
● Jelly
Spermisida
● Cara Kerja: Menyebabkan sel membran sperma terpecah, memperlambat
pergerakkan sperma, dan menurunkan kemampuan pembuahan sel
telur.
● Pilihan :
○ Busa (aerosol) efektif segera setelah insersi
○ Busa spermisida dianjurkan apabila digunakan hanya sebagai metode kontrasepsi
○ Tablet vagina, suppositoria, dan film sudah diaktifkan ke dalam vagina 10-15 menit
sebelum hubungan seksual dilakukan.
○ Jenis spermisida jelly biasanya hanya digunakan dengan diafragma
Spermisida
Indikasi: Kontraindikasi:
Catatan:
● Ganti diafragma setelah 24 jam untuk mencegah infeksi dan efek samping lain.
● Sebelum dimasukkan, berikan krim spermisida atau jelly di “kubah” diafragma dan di
permukaan cincin diafragma.
● Jika berhubungan seks berlanjut saat diafragma masih di dalam → tambahkan spermisida di
sekitar vagina.
Diafragma Vagina
Indikasi: Kontraindikasi:
Kontraindikasi
● Penyakit radang panggul
● Kehamilan
Cara Tindakan
● Ligasi tuba: The Pomeroy, The Irving, The Uchida
● Oklusi tuba (Laparoskopi)
○ Electrosurgery (Unipolar & Bipolar)
○ Klip & cincin
● Minilaparotomi
Cara: Ligasi Tuba
Oklusi Tuba
Minilaparotomi
● Sayatan 2-4 cm di suprapubik
Teknik Vasektomi
Kapan dilakukan?
● Saat SC, segera setelah melahirkan (post partum)
● Pasca abortus
● Saat operasi bedah major
● Vasektomi bisa dilakukan kapan saja
Keuntungan
● Mengurangi risiko terkena kanker ovarium
● Efektivitas tinggi
● Tidak mempengaruhi kualitas hubungan seksual
● Vasektomi lebih aman, mudah, murah dan efektif
Kerugian
Tubektomi
● Risiko kehamilan ektopik meningkat
● Perubahan pola menstruasi
● Kegagalan saat sterilisasi tuba (kesalahan pembedahan, kegagalan alat)
● Infeksi intraperitoneal → komplikasi minilaparotomy
Vasektomi
● Tidak mencegah penularan HIV
● Hematoma
● Infeksi
Menstrual Function
Metode kontrasepsi mantap dinyatakan tidak menyebabkan perubahan
pada pola menstruasi, volume, nyeri.
- IUD
Mekanisme Kerja
Kontrasepsi darurat secara umum bekerja dengan cara menunda proses ovulasi
dan mencegah proses fertilisasi.
1. Progestin only (levonorgestrel) : menekan GnRH-> Menghambat proses
ovulasi
2. Kontrasepsi kombinasi : estrogen menghambat ovulasi, progesteron
mengentalkan lendir serviks dan menunda proses ovulasi.
3. Progesterone receptor modulator : mensupresi pertumbuhan folikel
ovarium dan menghambat maturasi endometrium
4. IUD : mencegah implantasi
Kontraindikasi
- Idiopathic thrombotic disease
- Copper IUD tidak dapat digunakan pada:
- Wanita dengan penyakit radang panggul
- Puerperal sepsis
- Perdarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya
- Keganasan serviks
Cara Pemakaian
● Pengobatan harus dimulai sesegera mungkin setelah paparan, dan
rekomendasi standar adalah tidak lebih dari 120 jam.
● Metode ini sama efektifnya ketika dimulai pada hari pertama,
kedua, atau ketiga setelah hubungan seksual dan kemanjuran
melampaui 72 jam.
● Data dari WHO menemukan pengurangan kemanjuran setelah 72
jam, dan paling efektif ketika obat diminum dalam waktu 24 jam
setelah hubungan seksual.
● Tunda 12 jam → 50% risiko kehamilan meningkat
Kontrasepsi Oral
1. Progestin only: Levonorgestrel dosis 2 x 0.75 mg, lebih efektif dibanding pil
kombinasi
a. Dosis pertama dalam 120 jam pertama, lanjut dosis kedua setelah 12 jam
b. Dapat diminum sekaligus
c. Dapat digunakan untuk wanita dengan KI estrogen eksogen