Anda di halaman 1dari 41

Oleh : dr. Rina Gustuti Pembimbing : dr. Hj.

Ermawati, SpOG (K)

WHO tahun 2011, populasi penduduk dunia pada 31 oktober 2011 menembus angka 7 miliar

Bagaimana dg Indonesia ????

Thn 2010 : 231,4 jt Thn 2006 : 5,30%. Thn 2003-2004 :1,69%

Laju Pertumbuhan Penduduk di Indonesia

Unmet Need laju pertumbuhan penduduk(SDKI 2008)

Program Keluarga Berencana pertumbuhan penduduk

penyebab dari unmet need adalah ketidakpahaman dalam penggunaan alat kontrasepsi

DEFINISI

Kontrasepsi hormonal adalah semua obat atau alat untuk mencegah terjadinya kehamilan, dimana obat atau alat tersebut mengandung hormone estrogen dan atau progesterone.

Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi yang diberikan kepada wanita yang mendapat suntikan periodik untuk mencegah kehamilan.

JENIS KONTRASEPSI SUNTIK

Kontrasepsi Suntik Kombinasi (KSK )

Kontrasepsi Suntik Progestin ( KSP )

KONTRASEPSI SUNTIK KOMBINASI

Jenis-jenis KSK

25 mg Depo Medroksiprogesteron

Asetat (DMPA) dan 5 mg Estradiol Valerat. 50 mg Noretindron Enantat (Net-En) dan 5 mg Estradiol Sipionat

Mekanisme Kerja
Menekan ovulasi Mengurangi transportasi sperma di saluran telur (tuba fallopi)

Mengganggu pertumbuhan endometrium, sehingga menyulitkan proses implantasi Mempertebal mukus serviks (mencegah penetrasi sperma)

KSK sesuai untuk Wanita dengan kondisi sebagai berikut:


Menyusukan bayi > 6 bulan Pascapersalinan dan tidak
menyusukan bayinya

Yang mengalami
dismenore/nyeri haid hebat

KSK tidak sesuai untuk wanita dengan kondisi sebagai berikut:


Hamil atau diduga hamil Perdarahan per vaginam yang belum jelas asalnya/penyebabnya Perokok dengan usia > 35 th Riwayat penyakit jantung atau tekanan darah tinggi (>180/110) Riwayat Thromboemboli atau Diabetes Melitus lebih dari 20 th Penyakit hati akut Keganasan payudara

Waktu untuk memulai penggunaan


Dalam 7 hari pertama menstruasi Setelah 7 hari jika belum melakukan sanggama atau sedang menggunakan metode kontrasepsi lain Tidak haid pastikan dulu klien, dalam 7 hari kemudian tidak sanggama atau sedang menggunakan metode kontrasepsi lain Pasca persalinan 6 bulan, memberikan ASI Eksklusif, belum haid pastikan tidak hamil

Waktu untuk memulai penggunaan:


Pasca abortus berikan dalam 7 hari pertama pascaevakuasi sisa konsepsi Ganti cara:
Suntikan lain sesuai jadwal Kontrasepsi Hormonal Kombinasi lain, bila digunakan secara benar segera berikan. Lakukan uji kehamilan bila meragukan Non hormonal bila dipastikan tidak hamil, dapat segera berikan. Bila hingga hari 7 menstruasi, tak perlu kontrasepsi pelindung lainnya

Cara Penggunaan
Berikan secara intra muskuler, setelah penggunaan awal, perlu diulangi setiap 4 minggu Dianjurkan untuk 7 hari lebih awal risiko perubahan pola haid atau timbul gangguan berupa perdarahan Bila terlambat lebih dari 7 hari bila tidak sanggama atau menggunakan kontrasepsi lain (kondom) maka dapat diberikan suntikan ulangan

Komplikasi kontrasepsi suntik kombinasi (KSK ) : Amenorea Perdarahan pervaginam / spotting Mual, pusing, muntah

Keuntungan
KONTRASEPTIF

Tak mengganggu proses sanggama Tidak perlu periksa dalam Efek samping minimal Klien tidak perlu menyimpan obat Tak tergantung kebiasaan lupa minum obat Mengurangi jumlah perdarahan anemia Mengurangi nyeri haid/dismenore Mencegah kanker ovarium dan endometrium Mencegah kehamilan ektopik

Keterbatasan

Ada perubahan pola haid Pada awal penggunaan sering timbul mual, pusing, tegang dan nyeri payudara Efektivitas berkurang bila berinteraksi dengan anti konvulsif (fenitoin, barbiturat) dan tuberkulostatik (rifampisin) Kadang-kadang timbul komplikasi serius (stroke, serangan jantung, thrombosis paru) Kesuburan tak segera pulih walaupun penggunaannya telah dihentikan

KONTRASEPSI SUNTIK PROGESTIN (KSP)

19

JENIS KSP

Depo-Provera
Depo-Medroxyprogesterone Acetate (DMPA) 150 mg yang diberikan setiap 3 bulan

Noristerat
Norethindrone Enanthate (Net-En) 200 mg yang diberikan setiap 2 bulan

20

KSP: Mekanisme Kerja


Menekan ovulasi Memperlambat transportasi sperma di dalam saluran telur (tuba fallopi)i Membuat endometrium tidak siap untuk implantasi Mengentalkankan lendir serviks sehingga mempersulit penetrasi sperma

21

KSP: Manfaat Kontraseptif


Sangat efektif (Pearl Index 0.3 selama

tahun pertama penggunaan1) Cepat efektif (< 24 jam) jika dimulai dalam 7 hari pertama siklus haid Digolongkan sebagai Metoda Jangka Menengah (intermediate-term) efek kontraseptif 2 - 3 bulan per injeksi) Bila tampilan klien dan anamnesis normal tidak diperlukan periksa dalam untuk memulai penggunaan Tidak mengganggu proses sanggama

22

KSP: Manfaat Kontraseptif

Tidak mempengaruhi produksi ASI Tidak banyak efek samping Klien tidak harus mengkonsumsi

setiap hari atau menyiapkan pasokan dalam waktu dekat Pasokan ulangan dapat diperoleh dari petugas non-medis terlatih Tidak mengandung estrogen
23

KSP: Untuk wanita yang Sedang Menyusui

Tidak mengganggu produksi ASI (dapat

menjaga kecukupan ASI untuk bayi Tidak ada pengaruh terhadap:


Memulai atau lamanya pemberian ASI Mutu ASI Tumbuh-kembang bayi Pengaruh merugikan dalam jangka panjang hingga usia dewasa

24

KSP: Manfaat Nonkontraseptif


Mengurangi kejadian kehamilan ektopik Mengurangi nyeri haid/dismenore Mengurangi jumlah perdarahan haid Secara tidak langsung dapat memperbaiki anemia Efek protektif terhadap kanker endometrium Mengurangi kejadian karsinoma payudara Mengurangi krisis anemia bulan sabit Efek perlindungan terhadap penyebab PRP/PID

25

KSP: Keterbatasan
Terjadi perubahan pola haid (terutama pada awal

penggunaan), umumnya metroragia atau spotting pada sebagian besar pengguna Umumnya terjadi penambahan berat badan ( 2 kg) Walau jarang sekali, dapat terjadi kehamilan ektopik Untuk penggunaan lanjutan, harus ada pasokan ulang Untuk suntikan ulangan, harus datang ke klinik (setiap 3 bulan untuk DMPA atau 2 bulan untuk Net-En Kesuburan tidak segera pulih walaupun penggunaan telah dihentikan (masa pulih rata-rata adalah 7-9 bulan)
26

KSP sesuai untuk wanita dengan kondisi:


Usia Subur atau Jumlah ParitasTertentu yang:
Inginkan kontrasepsi efektif dan kesuburan dapat

dipulihkan kembali Sedang dalam masa nifas dan tidak menyusukan bayi Menyusukan bayinya hingga selesai atau setelah masa nifas Pascakeguguran Perokok (tak dibatasi usia atau jumlah batang rokok) Tidak terganggu bila terjadi perdarahan, spotting, atau amenorea

27

KSP sesuai untuk wanita dengan kondisi:

Menderita dismenore sedang hingga berat Mengkonsumsi obat epilepsi/tuberkulostatik Mengidap hipertensi atau gangguan

pembekuan darah Tidak sesuai/tak boleh memakai estrogen Pelupa/tak teratur minum pil setiap hari Lebih menyukai metoda yang praktis bila dikaitkan dengan proses sanggama

28

KSP - Perlu Konseling Tambahan untuk:

Klien yang sangat terganggu dengan adanya perubahan pola haid, terutama amenorea Klien yang merasa perubahan pola haid, metroragia atau spotting merupakan alasan utama untuk menghentikan penggunaan KSP

29

KSP: Faktor yang Dapat Membantu Penerimaan Perubahan Pola Haid

Butuh kontrasepsi efektif Reaksi pasangan atau kedua belah pihak terhadap

perubahan haid Gangguan dalam proses sanggama atau pekerjaan sehari-hari Adanya hambatan/alasan yang berbasis keyakinan atau agama

30

KSP: Tidak sesuai untuk wanita:

Sedang hamil (diketahui atau dicurigai) Sedang mengalami perdarahan per vaginam yang

penyebabnya belum diketahui secara pasti (terutama bila ada dugaan masalah ginekologik yang serius) Mengidap karsinoma payudara

Source: WHO 1996.


31

Beberapa Kondisi Medik yang Perlu Diperhatikan pada Pengguna KSP


KSP tidak sesuai atau dianjurkan pada wanita dengan kondisi dibawah ini kecuali jika tidak tersedia atau tidak cocok dengan metode lain:

Sedang menyusui (< 6 minggu pasca persalinan) Ikterus (hepatitis virus simptomatik atau sirosis) Hipertensi (180/110) Penyakit jantung iskemik (sedang atau pernah menderita) Pernah mengalami stroke Tumor hati (adenoma atau hepatoma) Diabetes Mellitus (lebih dari 20 tahun)
Source: WHO 1996.
32

KSP: Waktu Penggunaan


Injeksi Awal:
Hari ke 1 sampai 7 siklus haid Setiap saat selama siklus haid dimana anda merasa

yakin bahwa pasien tersebut tidak hamil Postpartum:


Segera jika tidak sedang menyusui Setelah 6 bulan jika menggunakan MLA

Pascakeguguran: segera atau dalam waktu 7 hari

pascaevakuasi sisa konsepsi

Injeksi ulang:
DMPA: dapat diberikan 4 minggu lebih awal atau

lebih lambat NET-EN: dapat diberikan 2 minggu lebih awal atau lebih lambat
33

KSP: Efek Samping yang Perlu Ditangani

Amenorea (Tidak haid atau spotting yang

perlu dipastikan penyebabnya) Perdarahan hebat atau tidak teratur Sefalgia Mual/Pusing/Muntah Pertambahan atau penurunan berat badan (kaitannya dengan perubahan pola makan)

34

KSP: Penanganan Amenorrhea

Bila bukan akibat kehamilan, yakinkan bahwa hal

tersebut adalah normal dan tidak menimbulkan gangguan yang serius Bila haid pada bulan-bulan sebelumnya berlangsung teratur, lakukan konfirmasi kehamilan bila terjadi amenorea Jika tak ada masalah, jangan berupaya untuk membuat perdarahan lucut dengan KOK

35

KSP: Penanganan Perdarahan di luar Siklus

Perdarahan bercak berkepanjangan (> 8 hari) atau penambahan jumlah perdarahan:


Pastikan ada-tidaknya masalah ginekologis (misalnya:

servisitis) bila tak ada kelainan maka hal tersebut disebabkan efek samping pengaruh hormonal kontrasepsi Pengobatan jangka pendek:
KOK (30-50 g EE) selama 1 siklus1, atau Ibuprofen (3 x 800 mg sehari selama 5 hari)

36

KSP: Penanganan Perdarahan Berkepanjangan atau Perdarahan Hebat


Perdarahan dua kali lebih banyak atau dua kali lebih lama dari normal:
Evaluasi riwayat perdarahan sebelumnya dan nilai

pengaruhnya terhadap kondisi klien dengan melakukan pemeriksaan hemoglobin (jika mungkin) Periksa apakah ada kelainan ginekologis Pengobatan jangka pendek:
KOK (30-50 g EE) selama 1 siklus1, atau Ibuprofen (3 x 800 mg sehari selama 5 hari)

37

KSP: Penanganan Perdarahan Berkepanjangan atau Perdarahan Hebat


Jika perdarahan tidak berkurang dalam 3-5 hari, berikan:
2 pil KOK per hari selama sisa

siklusnya kemudian 1 pil perhari dari kemasan pil yang baru, atau Estrogen dosis tinggi (50 g EE KOK, atau 1.25 mg estrogen konyugasi) selama 14-21 hari

38

KSP: Hal yang Perlu Diingat oleh Klien

Kembali ke klinik KB untuk injeksi

ulang setiap 3 bulan sekali (DMPA) atau setiap 2 bulan (NET-EN). Perubahan pola haid (mis: amenorea) umum terjadi setelah 2 - 3 kali injeksi. Jika penggunaan DMPA dihentikan, kesuburan tidak segera pulih tetapi setelah beberapa saat (6 bulan) kesuburan akan pulih seperti semula

39

KSP: Hal yang Perlu Diketahui oleh Pasien

Sekitar 50% pengguna DMPA akan

mengalami amenore atau tidak mendapat haid pada akhir tahun pertama penggunaan KSP tidak melindungi pengguna terhadap PMS (seperti misalnya HBV, HIV/AIDS).

40

KSP: Hal-hal yang Harus Diwaspadai

Tidak dapat haid setelah beberapa bulan

sebelumnya mengalami siklus yang teratur Nyeri hebat di perut bawah Perdarahan hebat Abses atau perdarahan pada tempat suntikan Migren (vaskuler), sakit kepala berat dan berulang atau pandangan kabur

41

Anda mungkin juga menyukai