Anda di halaman 1dari 8

Tatalaksana Ketuban Pecah

Dini
Tatalaksana
● Prinsip : Mencegah mortalitas dan morbiditas perinatal pada ibu dan bayi yang dapat
meningkat kerena infeksi atau akibat kelahiran preterm pada kehamilan dibawah 37
minggu
● Berdasarkan usia gestasi

2 Manajemen penatalaksanaan KPD :

● Manajeman aktif
● Manajeman ekspektatif

Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, Himpunan Kedokteran Feto Maternal. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Ketuban Pecah Dini. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia; 2016.
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, Himpunan Kedokteran Feto Maternal. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Ketuban Pecah Dini. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia; 2016.
● KPD preterm diberikan antibiotik profilaksis :
mengurangi morbiditas maternal dan neonatal
dengan menunda kelahiran → cukup waktu untuk
profilaksis kortikosteroid perinatal
● KPD memanjang (>24 jam) dipertimbangkan
diberikan antibiotik, tetap dalam perawatan
sampai fase aktif
● ≥37 minggu jika memilih ekspektatif harus
dihargai dan didiskusikan dengan pasien
● <24 minggu pilihan terminasi dengan konseling
Neonatal Research Extremely Preterm Birth
Outcome Data
Use the Tool | NICHD - Eunice Kennedy Shriver N
ational Institute of Child Health and Human Develo
pment (nih.gov)

Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, Himpunan Kedokteran Feto Maternal. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Ketuban Pecah Dini. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia; 2016.
Medikamentosa
➢ Magnesium Sulfat IV : 6 gram selama 40 menit, dilanjutkan 2 gram/jam (sampai persalinan/12
jam terapi)
➢ Betamethasone 12 mg IM setiap 24 jam x 2 dosis atau Deksamethason 6 mg IM setiap 12 jam
➢ Antibiotik :

48 jam : Cefazolin 1 gram IV 48 jam : Vancomycin


48 jam : Ampisilin 2 g IV setiap 6
setiap 8 jam + Erithromycin 250 1 g IV setiap 12 jam +
jam + Erithromycin 250 mg IV
mg IV setiap 6 jam Erithromycin 250 mg
setiap 6 jam selama
IV setiap 6 jam

↓ ↓
5 Hari : Amoxicillin 250 mg PO 5 Hari : Cephalexin 500 mg PO 5 hari : Klindamisin
setiap 8 jam + Erythromycin 333 setiap 6 jam + Erythromycin 333 300 mg PO setiap 8
mg PO setiap 8 jam mg PO setiap 8 jam jam

Alergi ringan penisilin Alergi berat penisilin

Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, Himpunan Kedokteran Feto Maternal. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Ketuban Pecah Dini. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia; 2016.
Komplikasi
Komplikasi Ibu :

● Infeksi intrauterin : endomyometritis, korioamnionitis → sepsis (1.2%)


● Sisa plasenta (40,9%)
● Kehilangan darah signifikan/perlu transfusi darah (4%)

Komplikasi Janin :

● Persalinan lebih awal


● KPD terjadi sangat cepat, sekuele neonatus lahir hidup : malpresentasi, kompresi tali pusat,
oligohidramnion, necrotizing enterocolitis, gangguan neurologi, perdarahan intraventrikel,
sindrom distress pernapasan

Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, Himpunan Kedokteran Feto Maternal. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Ketuban Pecah Dini. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia; 2016.
Tatalaksana Komplikasi
❖ Infeksi : demam, nyeri perut, leukositosis, takikardia janin, amniosentesis (rutin tidak layak
pada wanita yang tidak dalam proses melahirkan). Tatalaksana dengan metronidazol dan
eritromisin PO
❖ Maturitas paru : amniosentesis 33-35 minggu. Ekstra kortikosteroid jika beberapa minggu
telah berlalu dan episode baru KPD preterm / ancaman persalinan prematur :
betametason 2x12 mg selang 24 jam minimal 14 hari setelah terapi pertama
❖ Penundaan klem tali pusar (30-60 detik, maks 120 detik) → Angka transfusi untuk anemia,
hipotensi, perdarahan intraventrikel ↓

Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, Himpunan Kedokteran Feto Maternal. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Ketuban Pecah Dini. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia; 2016.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai